OLEH:
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PENDAHULUAN
Perbedaan
PSAK 45 ISAK 35
Menjelaskan tentang Pelaporan Keuangan Menjelaskan tentang Penyajian Laporan
Entitas Nirlaba telah disahkan oleh Dewan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal
8April 2011
a. Universitas yang dikelola pihak swasta (Private University). Dalam hal ini
pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasr standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board – FASB
(Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan
(FASB Statement) No. 117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi
Nirlaba.
b. Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University). Dalam
hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi
yang dikembangkan oleh Govermental Accounting Standars Board –
GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan) khusunya dalam
pernyataan (GASB Statement) khusunya dalam pernyataan (GASB
Statement) No. 15 tentang “Model Pelaporan Keuangan untuk
Universitas”.
2. Pendapatan
• Pendaptan BLU
dari
hasil
pengelolaan
Fasilitas Umum
Milik
Pemerintah
42421 Pendapatan Hibah Terkait
424211 Pendaptan Hibah Terkait Dalam Pendapatan Hibah terkait
Negeri
Dalam negeri yang
– Perorangan
berasal dari perorangan
424212 Pendapatan Hibah Terkait Dalam Pendapatan Hibah terkait
Negeri – Lembaga/Badan Usaha Dalam Negeri yang
berasal
dari Lembaga/ Badan
Usaha
424216 Pendapatan Hibah Terkait Luar Negeri Pendapatan Hibah terkait
–Negara Dalam Negeri yang
berasal dari Negara
42422 Pendapatan Hibah Tidak Terkait
424221 Pendapatan Hibah Tidak Terika Dalam Pendapatan Hibah Tidak
Negeri – Perorangan Terkait Dalam Negeri
yang berasal dari
Perorangan
1) Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang pengelolaan
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Keterbukaan
dalam sumber pemasukan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan
diperlukan dalam rangka meningkatkan tingkat kepercayaan stakeholder,
diantaranya orangtua mahasiswa, masyarakat dan pemerintah.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang
perguruan tinggi dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan perencanaan
yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku, maka perguruan tinggi
membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban
dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
3) Efektivitas
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Pengelolaan
keuangan dapat dikatakan memenuhi prinsip efektivitas bila kegiatan yang
dilakukan dapat membiayai aktivitas-aktivitas yang sudah
direncanakanguna mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan.
4) Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi
tenaga pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua
hal:
• Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya Kegiatan
dapat dinyatakan bila penggunaan waktu, tenaga dan biaya
tertentu dapat mencapai hasil yang maksimal.
• Dilihat dari segi hasil Kegiatan dapat dinyatakan bila dengan
penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil
sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Salah satu instansi pemerintah yang menjadi BLU iini adalah Perguruan
Tinggi Negeri (PTN). Sudah ada beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
sudah bisa dikatakan mandiri, lambat laun bisa melepaskan ketergantungannya
terhadap pemerintah. Oleh sebab itu, muncul peraturan pemerintah tentang Badan
Hukum Milik Negara (BHMN), Badan Hukum Pendidikan Milik Negara
(BHPMN), dan Badan Layanan Umum (BLU). Aturan ini menjadi langkah awal
bagi PTN untuk melakukan perbaikan diri. Dengan aturan yang baru ini, otomatis
pengelolaan keuangan akan memunculkan sistem akuntansi yang baru. Penerapan
sistem baru ini memunculkan berbagai permasalahan, diantaranya :
1. Transaksi Pendapatan
Transaksi Belanja Operasional ditandai dengan adanya SPM dan SP2D. Terhadap
dokumen sumber tersebut satuan kerja cukup merekam satu kali saja dan setelah
dilakukan validasi dan posting maka secara umum akan terbentuk jurnal sebagai
berikut:
Transaksi Belanja Operasional Perguruan Tinggi Satker Non BLU
Catata %
Uraian Realisasi
n
Anggaran Realisasi terhadap Realisasi
Anggara
n
PENDAPATAN
1
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 xxxx xxxx xxxx xxxx
.
2
Hibah B.2 xxxx xxxx xxxx xxxx
.
BELANJA
Belanja Operasi
1
Belanja Pegawai B.3 xxxx xxxx xxxx xxxx
.
2
Belanja Barang B.4 xxxx xxxx xxxx xxxx
.
3
Belanja Bantuan Soasial B.5 xxxx xxxx xxxx xxxx
.
Jumlah Belanja Operasional xxxx xxxx xxxx xxxx
Belanja Modal
1
Belanja Tanah B.6 xxxx xxxx xxxx xxxx
.
2 Belanja Peralatan dan Mesin
B.7 xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
B.8 xxxx xxxx
B.10
B.11
B.12
B.13
.
.
5 Belanja Modal Jalan dan Jembatan