Anda di halaman 1dari 4

Metode pemisahan biaya tetap dan campuran

Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan atau mengevaluasi biaya pada


tingkat aktivitas yang berbeda, biaya tetap dan biaya campuran harus dipisahkan. Biaya-biaya
yang seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas yang diantisipasi harus
diidentifikasi serta komponen tetap dan variabel dari biaya semivariabel harus diestimasikan.

Pemisahan biaya tetap dan campuran tersebut diperlukan untuk tujuan-tujuan berikut:

1. Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis varians.


2. Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians.
3. Perhitungan biaya langsung dan marjin kontribusi.
4. Analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba.
5. Analisis biaya defrensial dan biaya komparatif.
6. Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya dalam jangka pendek.
7. Analisis anggaran modal.
8. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk dan pelanggan.

Dalam praktik, penilaian manajemen digunakan untuk mengklasifikasikan biaya sebagai


biaya tetap atau biaya campuran. Dalam kasus-kasus demikian, klasifikasi didasarkan pada
pengalaman pribadi dari manajemen. Meskipun pendekatan demikian terlihat lebih sederhana,
tetapi sering menghasilkan estimasi biaya yang kurang dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan
perilaku dari jenis biaya tertentu tidak selalu tampak dari pengamatan biasa.

Pada umumnya, klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan diperoleh dengan
menggunakan salah satu dari metode perhitungan berikut:

a) Metode titik tertinggi dan terendah (high and low points)

Dalam metode ini, biaya tetap dan biaya campuran dihitung menggunakan dua titik yaitu titik
tertinggi dan titik terendah karena keduanya mewakili kondisi dari dua tingkat aktivitas yang
paling berjauhan.

Langkah-langkah menghitung biaya campuran dan biaya tetap dengan menggunakan metode ini
adalah sebagai berikut:

1. Tentukan titik terendah dan titik tertinggi untuk masing-masing variabel.


2. Tentukan biaya variabel per unit dengan rumus:

dimana,

y2 adalah total biaya tertinggi


y1 adalah total biaya terendah

x2 adalah ukuran keluaran tertinggi x1 adalah ukuran keluaran terendah

3. Tentukan biaya tetap.

Biaya tetap = y2 – biaya variabel per unit dikali x2 atau

Biaya tetap = y1 – biaya variabel per unit dikali x1

Metode ini memiliki kelebihan yaitu bersifat sederhana karena hanya dengan menentukan
dua titik yaitu titik tertinggi dan terendah. Kekurangan dari metode ini adalah oleh karena hanya
menggunakan dua titik untuk menganalisis perilaku biaya (cost behavior), ditambah dengan
asumsi bahwa titik-titik data yang lain berada pada garis lurus diantara kedua titik tersebut, maka
dapat menghasilkan estimasi biaya tetap dan biaya campuran yang bias sehingga estimasi total
biaya menjadi tidak akurat.

b) Metode scattergraph

Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot di garis
vertikal atau yang disebut sumbu Y. Aktivitas yang terkait disebut variabel independen yang
diplot sepanjang garis horizontal yang disebut sumbu X. Unsur variabel diperoleh dari trend
yang diperlihatkan oleh kebanyakan titik data sedangkan unsur tetap digambarkan sejajar dengan
garis dasar dari titik perpotongan pada sumbu Y.

Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan metode ini
adalah sebagai berikut:

1. Tentukan titik-titik aktivitas dengan biaya yang dikeluarkan.


2. Ambil dua titik yang dapat membelah antara titik yang tinggi dengan titik yang
rendah.
3. Hitung biaya tetap dan biaya variabel per unit.

Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap menggunakan rumus yang sama dengan metode titik
tertinggi dan titik terendah. Kelebihan metode ini adalah analisis cost behavior dihitung tidak
hanya dengan dua titik saja tetapi menggunakan semua data. Metode ini juga memungkinkan
inspeksi data secara visual untuk melihat apakah hubungan antara biaya dengan aktivitas bersifat
linear dan dapat mendeteksi adanya data abnormal. Kekurangan metode ini adalah analisis cost
behavior dapat menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data hanya
berdasarkan interpretasi visual.

c) Metode kuadrat terkecil (least squares)

Metode ini sering disebut analisis regresi. Metode ini menentukan secara matematis garis yang
paling sesuai ataugaris regresi liniermelaluisekelompok titik, sehingga jumlah pengkuadratan
deviasi dari setiap titik yang diplot di atas atau di bawah garis regresi akan minimum atau nol.

Langkah-langkah menghitung biaya CAMPURAN dan biaya tetap dengan menggunakan metode
ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan biaya variabel dengan rumus:

Tentukan biaya tetap dengan rumus:

Biaya tetap = Y - biaya variabel per unit dikali x

Dimana,

xi adalah ukuran keluaran ke-i

yi adalah biaya ke-i

x adalah rata-rata ukuran keluaran y adalah rata-rata biaya

Kelebihan dari metode ini adalah ketepatan matematis dari metode ini memberikan
tingkat objektivitas yang tinggi dalam analisis. Kekurangan dari metode ini adalah sulit untuk
mendeteksi data yang abnormal, yang dapat dengan mudah dideteksi menggunakan metode
scattergraph.

Metode-metode di atas digunakan tidak hanya untuk mengestimasikan komponen tetap dan
variabel dari biaya semivariabel, tetapi juga untuk menentukan apakah suatu biaya seluruhnya
tetap atau seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas yang relevan.

Meskipun penggunaan metode perhitungan biasanya menghasilkan analisis perilaku biaya yang
lebih dapat diandalkan dibandingkan penggunaan penilaian manajemen, analisis sebaiknya
mengingat bahwa hasil yang diperoleh bergantung pada data historis. Jika kondisi abnormal atau
yang tidak biasanya terjadi selama satu periode atau lebih dalam database, observasi yang
mewakili abnormalitas sebaiknya dikeluarkan dari sampel.
Estimasi biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan data historis sebaiknya disesuaikan untuk
merefleksikan apa yang diperkirakan akan terjadi selama periode perkiraan, karena perbaikan
teknologi dalam teknik atau fasilitas produksi dapat mempengaruhi perilaku biaya.

Jika database historis memasukkan observasi dari beberapa tahun yang berbeda, analisis harus
mempertimbangkan potensi dampak distorsi dari inflasi. Jika tingkat inflasi cukup substansial
selama satu periode sampel atau lebih, estimasi biaya tetap dan biaya variabel kemungkinan
besar tidak dapat diandalkan. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah menghitung kembali
biaya dari setiap periode sampel dalam nilai uang sekarang dan kemudian melakukan analisis
atas biaya yang telah disesuaikan terhadap inflasi.

Sumber : R. Hansen, Don & M. Mowen, Maryanne. 2009. Akuntansi Manajemen (edisi 8).
Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai