Anda di halaman 1dari 2

Ekspektasi Publik

Ekspektasi publik adalah tanggapan yang di kemukaan oleh masyarakat tentang etika yag
berlaku di masyarakat luas. Ada banyak tanggapan yang beredar di luar sana ada yang positif dan
ada juga yang negatif tergantung seseorang yang berpendapat. Karena sebuah ekspektasi adalah
bebas sifatanya tetapi tidak mengurangi etika yang berlaku agar ada batasannya sehingga tidak
terlalu jauh melenceng dari topik bahasannya.

Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan atau lebih tepatnya keuntungan adalah hal
yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu-satunya. Dari sudut
pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk. Pertama, keuntungan memungkinkan
perusahaan bertahan dalam kegiatan bisnisnya. Kedua, tanpa memperoleh keuntungan, tidak ada
investor yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu tidak akan terjadi aktivitas ekonomi
yang menjamin kemakmuran nasional. Ketiga, keuntungan memungkinkan perusahaan untuk tidak
hanya bertahan melainkan juga dapat menghidupi karyawan-karyawannya.

Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya
di dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian yang lebih di dalam
bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat berharap bahwa para
akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata nilai yang berlaku di lingkungan profesi
akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang
diberikan. Dalam hal ini, seorang akuntan di pekerjakan oleh sebuah organisasi atau Kantor
Akuntan Publik (KAP), tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap
pemilik perusahaan atau publik.Walaupun demikian, sebagaimana tanggung jawabnya pada atasan,
akuntan profesional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran,
integritas, objektivitas, serta pentingnya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan.

Terjadinya krisis keuangan yang disebabkan skandal keuangan oleh berbagai perusahaan
besar di dunia menyebabkan perubahan pada persepsi mayarakat terhadap nilai serta perilaku etika
perusahaan. Pembentukan komite audit dan komite etika yang berisikan oleh individu di luar
perusahaan, pembentukan nilai code of conduct perusahaan serta peningkatan nilai pelaporan
perusahaan untuk meningkatkan integritas adalah berbagai upaya yang dilakukan perusahaan untuk
menumbuhkan kembali kepercayaan publik tersebut.

Terjadinya jurang kepercayaan tersebut pada akhirnya akan berujung pada aturan yang lebih
ketat, hukuman yang lebih besar serta penyelidikan tentang integritas,independensi dan peranan
profesi akuntan dan auditor.
Pola Hubungan

Tujuan utama bisnis adalah bersifat ekonomis, yaitu dalam menjalankan bisnis, perusahaan
menggunakan sumber daya yang sekecil-kecilnya untuk mendapat penghasilan yang sebesar-
besarnya. Tidak jarang perusahaan melakukan kecurangan-kecurangan dengan tujuan meningkatkan
keuntungan perusahaan.

Di sisi lain, tujuan utama masyarakat adalah tujuan sosial, yaitu memperoleh kemakmuran
bersama dari anggota masyarakat tersebut. Hal itu jelas sangat kontradiktif dengan tujuan bisnis
yang dijalankan perusahaan, dimana perusahaan tidak bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat.

Perusahaan dapat dengan mudahnya mengenali kelompok masyarakat, karena masyarakat


umumnya memiliki suatu pola perilaku tertentu. Masyarakat mudah dikenali karena perilaku
konsumsi akan kebutuhan tertentu, yang tergambar dengan permintaan masyarakat.

Sedangkan bagi masyarakat, agak sulit untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari suatu
bisnis perusahaan, karena masyarakat tidak sepenuhnya mengetahui praktek bisnis yang dijalankan
perusahaan. Untuk itu masyarakat mengandalkan pandangan atau pendapat yang dikeluarkan oleh
Akuntan Publik atas hasil pemeriksaan terhadap suatu perusahaan

Anda mungkin juga menyukai