Anda di halaman 1dari 22

CAPITAL BUDGETING

Nama Anggota Kelompok 9 :

Galih Maharani Putri 1610112239


Nurhasanah 1610112096
Lia Emi Prestiawati 1610112098
Refina Tasari Samosir 1610112218

Program Studi S.1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
2016
A. Pengertian penganggaran modal
Modal (capital) menunjukan aktiva tetap yang digunakan untuk
produksi, sedangkan anggaran (budgeting) adalah sebuah rencana
rinci yang meproyeksikan mengenai aliran kas masuk dan kas keluar
selama beberapa periode pada saat yang akan datang.

Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi


yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan
datang, yang mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan
titik akhir (kapan investasi akan berakhir).
Pentingnya Capital Budgeting

 Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk


jangka waktu yang lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan
dapat dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut.

 Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan


di masa yang akan datang.

 Pengeluaran dana untuk kepentingan tersebut biasanya meliputi jumlah


yang besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang sudah
dipakai.

 Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran


pembelian barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang
dan berat.
Manfaat Penyusunan Capital
Budgeting
Bidang perencanaan yaitu merencanakan penanaman modal sendiri.

Bidang koordinasi yaitu mengkoordinir penanaman modal yang ada


kaitannya dengan :

 Kebutuhan pembelanjaan yaitu kebutuhan kas.

 Pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional

 Potensi penjualan

 Potensi keuntungan

 Potensi return on investment

Bidang pengendalian yaitu mengendalikan perubahan modal


B. Konsep penganggaran modal

Pengumpulan Ide mengenai Proyek

Konsep umum yang telah kita kembangkan untuk analisis sekuritas


juga berlaku pada penganggaran barang modal. Perbedaannya adalah bahwa,
dalam maslaah sekuritas, investor tinggal memilh saham dan obligasi yang
telah ada di pasar modal sementara proyek penganggaran barang modal
harus diciptakan sendiri oleh perusahaan bersangkutan. Sebagai contoh,
petugas penjualan mungkin melaporkan bahwa para pelanggan memerlukan
produk tertentu yang saat ini tidak diproduksi perusahaan. Kemudian
manajer penjualan membahas gagasan tersebut dengan kelompok penelitian
pasar untuk mempelajari besarnya pesanan tersebut jika ada pertanda bahwa
pesanan tersebut akan cukup besar, akuntan biaya dan ahli teknik akan
ditugaskan untuk mengestimasi biaya produksi. Jika proyek tersebut
diperkirakan akan menguntungkan maka proyek akan dilaksanakan.
Pertumbuhan dan kemajuan perusahaan, bahkan kemampuannya untuk tetap
berdaya saing dan bertahan hidup, tergantung pada mengalirnya gagasan
secara terus menerus untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan
mutu produk yang ada, atau memproduksinya dengan biaya yang lebih
murah. Karena itu, perusahaan yang dikelola dengan baik akan mencurahkan
banyak waktu dan sumber daya untuk mengembangkan usulan penganggaran
modal yang baik.

 Klasifikasi proyek

 Persamaan penganggaran modal dan penilaian sekuritas

 Kriteria penetapan peringkat atas penganggaran modal


 Periode pengembalian atau pelunasan (payback period)
 Nilai sekarang bersih (net present value = NPV)
 Regular internal rate of return (IRR)
 Modified internal rate of return (MIRR)
Proses Capital Budgeting
Proses Capital Budgeting terdiri dari 5
langkah yang saling berkaitan, yakni:
1. Pembuatan Proposal
2. Kajian dan Analisa
3. Pengambilan Keputusan
4. Implementasi
5. Follow Up (tindak lanjut)
D. KLASISFIKASI USUSLAN INVESTASI

Usulan proyek / investasi dapat terdiri dari berbagai tipe, pada umumnya
diklasifikasikan dalam tiga kategori sebagai berikut :

 Penggantian (Replacement) yaitu usulan investasi menyangkut


penggantian aset. Penggantian ini dapat bertujuan untuk mempertahankan
bisnis yang sudah ada atau untuk mengurangi biaya/meningkatkan
efisiensi atau mengganti aset yang lama dengan aset yang baru

 Perluasan (Expansion) yaitu usulan investasi menyangkut perluasan usaha,


dapat berupa menambah jumlah produksi/perluasan daerah pemasaran atau
menambah produk baru yang dihasilkan

 Keamanan Lingkungan (Safety/Environmental project) yaitu usulan


investasi yang dilakukan dalam rangka untuk mematuhi ketentuan
Pemerintah, Aturan Perburuhan atau Kebijakan Asuransi. Oleh karenanya
pengeluaran ini dinamakan nonrevenue-producing project
Metode Penganggaran Modal
Payback Period

Payback period adalah kriteria penilaian


usulan investasi yang mengukur
periode/jangka waktu yang diperlukan
untuk menutup semua biaya investasi
yang dikeluarkan.
Jika aliran kas yang dihasilkan dari usulan investasi
tersebut secara periodik jumlahnya sama, maka
periode payback dapat dihitung:

Arus Kas Keluar (Investasi Awal)


Payback Period 
Arus Kas Masuk Periodik

Tetapi jika aliran kas secara periodik besarnya tidak


sama, periode payback dapat ditentukan dengan cara:

Investasi yang belum tertutup pada awal tahun


Payback Period  Tahun sebelum sepenuhnya tertutup 
Arus kas selama tahun tersebut
Kriteria penerimaan/penolakan investasi
berdasarkan payback period:
 Jika PP < PPmax : investasi diterima
 Jika PP > PPmax : investasi ditolak

Payback period maksimal (PPmax) bisa


didasarkan (a) jangka waktu proyek, atau (b)
jangka waktu pinjaman. Secara prinsip,
semakin pendek payback period suatu
proyek maka semakin layak proyek
tersebut.
Contoh Soal
Berikut adalah aliran kas dari dua usulan proyek
yang bersifat mutually exclusive selama umur proyek
yang memerlukan dana investasi sama :

Tahun Jasuke Kebab Jamur


0 (50,000,000) (50,000,000)
1 15,000,000 20,000,000
2 15,000,000 20,000,000
3 15,000,000 15,000,000
4 15,000,000 5,000,000

Tentukan Payback Period dari kedua usulan investasi tersebut.


Untuk Investasi Jasuke:
karena Cashinflow setiap tahun pada usulan Jasuke besarnya sama
maka payback period dapat dihitung sebagai berikut :

50.000.000
PPJasuke   3, 33 tahun
15.000.000

Untuk investasi Kebab Jamur:


Perhitungan Payback Period dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut :
Tahun CF Kumulatif CF
0 (50.000.000) (50.000.000)
1 20.000.000 (30.000.000)
2 20.000.000 (10.000.000)
3 15.000.000 5.000.000
4 5.000.000

10.000.000
PPKebabJamur  2 tahun   2 , 67 tahun
15.000.000
Berdasarkan hasil perhitungan payback period diatas, maka proyek
”Jamur” lebih layak untuk dipilih karena memilik payback period lebih pendek
(2,67 tahun untuk Jamur dan 3,33 tahun untuk Jasuke.
Discounted Payback Period

Discounted Payback Period adalah kriteria


penilaian yang digunakan untuk mengukur
jangka waktu yang diperlukan untuk
menutup semua dana yang diinvestasikan
dari aliran kas yang dihasilkan setelah
didiskontokan dengan tingkat biaya modal
dari investasi tersebut
 Kriteria penerimaan/penolakan investasi :
 Jika DPP < DPPmax : investasi diterima
 Jika DPP > DPPmax : investasi ditolak
CONTOH SOAL:

Untuk usulan investasi Jasuke dan Kebab Jamur, jika biaya modal
dari kedua usulan investasi tersebut 6%, hitung discounted
payback period untuk investasi Jasuke.
Penyelesaian:

Tahun CF DF DCF Kumulatif DCF


0 (50.000.000) 1,00 (50.000.000) (50.000.000)
1 15.000.000 0,94 14.150.943 (35.849.057)
2 15.000.000 0,89 13.349.947 (22.499.110)
3 15.000.000 0,84 12.594.289 (9.904.821)
4 15.000.000 0,79 11.881.405 1.976.584

Keterangan : DF=Discount Factor; CF=Cash Flow,


DCF=Discounted Cash Flow

9.904.821
DPPJasuke  3 tahun   3,83 tahun
11.881.405
NPV
Net Present Valu (nilai sekarang bersih)
adalah metode penilaian usulan investasi
yang mengurangkan nilai sekarang dari
aliran kas yang dihasilkan dari suatu
investasi setelah didiskonto dengan biaya
modal (k), dengan dana yang dikeluarkan
untuk investasi tersebut.
Internal Rate of Return (IRR)
 IRR merupakan tingkat diskonto yang menyamakan PV cashflow masuk
dan cashflow keluar.
 IRR juga merupakan tingkat keuntungan (%) yang diperkirakan akan
dihasilkan proyek.

Contoh Perhitungan IRR


Th Perkiraan DF 10% PV 10% DF 15% PV 15%
arus kas .
0 (1.000.000) 1 (1.000.000) 1 (1.000.000)
1 500.000 0,9091 455.000 0,8696 434.800
2 400.000 0,8264 331.000 0,7561 302.440
3 300.000 0,7513 225.000 0,6575 197.250
4 100.000 0,6830 68.000 0,5718 57.180
79.000 ( 7.730)
IRR = i1 + NPV1 x (i2 – i1)
NPV1 - NPV2

IRR = 10% + 79.000 x (15% – 10%)


79.000 - (-7.740)
IRR = 10% 79.000 x (5%)
85.749
IRR = 10% + (0,921 x 5%) = 14,6%

IRR harus dibandingkan dengan bunga bank.


Jika IRR > bunga bank maka proyek diterima
Modified Internal Rate of Return (MIRR)
 MIRR adalah tingkat diskonto yang
menyebabkan PV Biaya = PV Nilai terminal.
 Nilai terminal adalah FV dari cash inflow yang
digandakan dengan biaya modal.
Contoh:
Th Perkiraan cach inflow
0 (1.000.000)
1 500.000
2 400.000 Biaya modal 10%/th
3 300.000
4 100.000
Perhitungan MIRR
PV Biaya = Nilai terminal
(1 + MIRR)n
1.000.000 = 500.000(1+0,1)3 + 400.000(1+0,1)2 + 300.000(1+0,1)1 +
100.000
(1 + MIRR)4
1.000.000 = 1.579.500
(1 + MIRR)4
(1 + MIRR)4 = 1,5795
log (1 + MIRR)4 = log 1,5795
4 log (1 + MIRR) = 0,1985
log (1 + MIRR) = 0,0496
1 + MIRR = 1,12098  MIRR = 0,121  12,1%

Anda mungkin juga menyukai