DisusunOleh:
Chika Meliani S. 191011202007
Della Mavilda 1910110202009
HerlianiFahrisa 2016121949
Tania Anggeraini 191011202008
Ruang/Kelas : 03SAKE015/A-660
PROGRAM STUDI S1
AKUNTANSI
FAKULTASEKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANGSELATAN 2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “SISTEM
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN HARGA POKOK PROSES” tepat
pada waktunya. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
akuntansi biaya.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mengalami banyak kendala,
hambatan, dan kesulitan. Namun, berkat pertolongan TUHAN Yang Maha Esa
serta dorongan dan bantuan semua pihak, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan yang ada. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini, sebagai tambahan wawasan untuk menggapai
keberhasilan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan
atas perhatian dan kerja sama yang baik, diucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah
Laporankeuangan yang baik, sangatmembantumanajemen dalam
melakukanpengambilankeputusan –
keputusanpentingbagikemajuanperusahaanatauorganisasi yang dipimpin. Dalam
rangkamenyiapkanlaporankeuangan yang baik, makadiperlukankemampuan yang
mumpuni dari jajaranmanajemen dalam melakukanperhitunganbiaya-biaya yang
terkait. Salahsatusistemperhitunganbiayatersebut adalah
perhitunganbiayaberdasarkan proses.
Perhitunganbiaya dalam proses atau process costing termasuk dalam
salahsatudesainsistem yang penting dalam pembuatanlaporankeuangan,
sehinggalaporantersebutdapatdigunakan sebagai salahsatu sumber informasi yang
akuratolehmanajemendemimenentukankeputusan –
keputusanpentingbagikemajuanperusahaan. Bagiperusahaan / industri yang
memproduksi produk yang homogen (sejenis) secaraterusmenerus,
perhitunganbiaya dalam proses atau process costing menjadialternatif yang efektif
dalam menentukan harga pokok penjualan.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana Karakteristik perhitunganbiayamenurut proses ?
2. Bagaimana Tahap-Tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses ?
3. Bagaimana Metode perhitunganbiayaberdasarkan proses ?
4. Bagaimana Perbedaan antara metode FIFO dan metode rata rata tertimbang?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Karakteristik perhitunganbiayamenurut proses.
2. Untuk mengetahui Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses.
3. Untuk mengetahui Metode perhitunganbiayamenurut proses.
4. Untuk mengetahui Perbedaan antara metode FIFO dan metode rata rata
tertimbang.
5. Untuk mengetahui Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses pada Berbagai
Departemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perhitunganbiayabiayaberdasarkan proses
Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya-
biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah
yang besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses
biaya karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri
dengan prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam
menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk
campuran dan proses perbaikan.
2.1.1 Karakteristik perhitunganbiayamenurut proses
Perusahaan yang memiliki produk homogenmelalui proses ataudepartemen
yang hampirmiripmenggunakanperhitunganbiayamenurut proses.
2.1.2 Unit ekuivalen
Merupakan jumlah unit selesai yang samaatauserupa yang
sudahdapatdihasilkanberdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-
benardilakukanatasunit-unit produk yang telahselesaimaupun yang
selesaisebagian. Unit ekuivalentidaksamadengan unit-unit secarafisik.
Sebuah perusahaan manufaktur biasanya memiliki produk selesai (barang
dalam proses) pada akhir suatu periode
akuntansi. Menurutsistemperhitunganbiayaberdasarkan proses, unit produk yang
baru selesaisebagian ini tidaksulituntukditanganikarenabiayapesanantelahtersedia
pada kartubiayapesanan. Namun, pada sistemperhitunganbiayaberdasarkan proses,
biaya produk untuk unit produk yang selesaisebagiantidaktersedia.
Denganmemperhitungkan unit yang telahselesai dan selesaisebagian,
kitamembutuhkan cara untukmengukur jumlah pekerjaanproduksisecaratepat yang
dilakukanselamaperiodetersebut. Unit ekuivalenmerupakanukuran yang
biasadigunakan.
Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku
langsung,tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total
pekerjaan yang di lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam
proses tidakselalusamauntuksetiapelemenbiaya. Karena overhead
seringkalidibebankanberdasarkan jam tenagakerja,
beberapaperusahaanmenggunakandua kategori yaitu bahan baku langsung dan
biayakonversi.
a. Biaya Konversi
Karena jumlah tenagakerjalangsung relative kecil dalam
banyakindustripemrosesan, sepertiindustripenyulinganminyak, alumunium,
kertaskimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan
tenagakerjalangsungterkadangdikombinasikan dan disebut juga
biayakonversidengantujuanmenghitung unit ekuivalenproduksi.
Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk seluruh
produksi. Unit setara dengan biaya konversi untukmenghasilkan perkalian
persentase pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja
adalah sebagian selesai.
b. Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang
berlainanatausecara terus-menerus selamaproduksi. Jika bahan baku yang
ditambahkan menggunakan proporsi yang sama digunakan untuk menghitung unit
setara dengan bahanlangsung adalah sama dengan proporsi biaya konversi.
Namun, jika bahan ditambahkan sekaligus, proporsi yang digunakan
dalamperhitungan tergantung pada apakah titik di memproses dimana bahan yang
ditambahkan telah tercapai.
2.2 Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Dokumenutama pada sistemperhitunganbiayaberdasarkan proses
secaraumum adalah laporanbiayaproduksi. Laporan biaya produksi meringkas
jumlah unit fisik dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan
selama periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai
ditransfer maupun persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan
biaya produksi meliputi lima tahapan yaitu :
1. Menganalisis arus fisik dari unit produksi Menentukan jumlah unit di awal proses
pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau diterima dari departemen
sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan
dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit
output. Unit Masukantermasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit
yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit keluaran
termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit
dalam persediaan barang dalam proses berakhir.
2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi Tujuan dari perhitungan
unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran
produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi
jumlah setara seluruh unit.
4. Menghitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produks tujuan
dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya
dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik
lengkap dan tidak lengkap. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang
telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam proses
5. Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang
dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam
proses pada akhir.
Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini
kedalam tiga bagian:
1. informasi jumlah produksi,
2. penentuan biaya perunit,
3. pembebanan biaya.
Bagian pertama mencakup tahap 1, yaitu menganalisis arus unit
fisik, serta tahap 2, yaitu menghitung unit ekuivalen. Bagian kedua mencakup
tahap 3, yaitu menentukan total biaya yang akan diperhitungkan, serta tahap 4
yaitu menghitung biaya per unit ekuivalen. Bagian ketiga mencakup tahap 5 yaitu
pembebanan total biaya produksi (perhitungan total biaya)
2.3 Metode perhitunganbiayaberdasarkan proses
Dua metode yang digunakan untuk menyiapkan laporan biaya produksi
departemen ketika perusahaan menggunakan proses penetapan biaya
adalah metode rata-rata tertimbang dan metodemasukpertama, keluarpertama
(First-in, first out- FIFO)..
2.3.1 Metode rata-rata tertimbang
Dengan metode rata-rata tertimbang unit dalam proses awal di perlukan
seolah-olah sebagai unit yang dimasukan kedalam proses pada periode yang
bersangkutan. Dalam kalkulasi biaya rata-rata,unit yang selesai diproses tidak
dibedakan menurut asalnya. Sama dengan unit, biaya persediaan unit dalamproses
awal juga diperlakukan seolah-olah sebagai biaya yang ditambahkan/terjadi pada
periode yang bersangkutan. Oleh karena itu,maka biaya persediaan unit dalam
proses awal dijumlahkan dengan biaya tambahan selama periode berjalan.
Salah satu yang membedakan metode rata-rata tertimbang dengan metode
lainnya adalah pada produksi ekuivalen (equvalent unit). Produksi ekuivalen
merupakan jumlah unit setara produk jadi yang dihasilkan oleh unit dalam proses
awal dan biaya yang ditambahan selama periode yang bersangkutan.cara
menghitung unit ekuvalen dan biaya per unit dengan menggunakan metode rata-
rata ter timbang adalah:
Berikut ini akan diberikan contoh pembuatan laporan biaya produksi baik
untuk departemen produksi pertama maupun departemen produksi berikutnya,
dengan menggunakan metode kalkulasi biaya rata-rata ter timbang.
Contoh Kasus:
1.Sebuah perusahaan yang menerapkan metode harga pokok proses,
memberikan data yang berkaitan dengan proses produksi selama bulan Januari
2007sbb :
Hitunglah nilai persediaan produk jadi dan nilai persediaan akhir produk dalam
proses dengan menggunakan metode rata-rata.
Penyelesaian
Data produksi :
Jumlah produk dalam proses awal 2.000 unit
Jumlah yang dimasukkan dalam proses 15.000 unit
Total yang siap diproses 17.000 unit
Produk jadi ditransfer ke gudang 13.000 unit
Produk dalam proses akhir 4.000 unit
Perhitungan biaya produksi per unit :
Harga Pokok :
Biaya Bahan /dari dept I 1.500.000 2.400.000
BTK 660.000 258.000
BOP 480.000 282.000
Jumlah 2.640.000 2.940.000
Tk Penyelesaian :
Biaya Bahan 100% -
BiayaKonversi 75% 50%
2. Produk baru masuk proses pada departemen I sebesar 15.000 unit, dari
semua yang diproses 13.000 unit telahselesai dan dikirimkedepartemen II
untukdiproses lebih lanjut 5.000 unit masihbelumselesaidengantingkat
penyelesaian 100% biaya bahan dan 60% biayakonversi.
Pada Departemen II dari semua barang yang diprosestersebutsudahselesai
dan dikirimkegudangsebanyak 12.000 unit. Produk yang belumselesai
sebesar 3.000 unit denantingkatpenyelesaian 80% biayakonversi.
PT. NONA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I
TAHUN 2006
Laporan Produksi
Produk dalam proses Awal 3.000
Produk baru masuk proses 15.000
18.000
Produk Selesai ditransfer ke Dept II 13.000
Produk dalam proseas akhir,
Tk Penyelesaian Bahan 100%; Konversi 60% 5.000
18.000
Pembebanan Biaya
Elemen biaya PDP Awal Biaya Kegiatan Jumlah Ekuivalen Per unit
Biaya Bahan 1.500.000 Rp 9.750.000 Rp 11.250.000 Rp 18.000 625
Tenaga Kerja 660.000 Rp 6.765.000 Rp 7.425.000 Rp 16.000 464
BOP 480.000 Rp 4.920.000 Rp 5.400.000 Rp 16.000 338
Rp 24.075.000 Rp1.427
PT. NONA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. II
TAHUN 2006
LaporanProduksi
Produk dalam proses Awal 2.000
Produk baru masuk proses 13.000
15.000
Produk SelesaiditransferkeDept II 12.000
Produk dalam proseasakhir,
Tk Penyelesaian ; Konversi 80% 3.000
15.000
Pembebanan Biaya
Elemen biaya PDP Awal By.Kegiatan Jumlah Ekuivalen Per unit
HPdr Dept I Rp 2.400.000 Rp 18.545.313 Rp 20.945.313 Rp 15.000 Rp1.396
Tenaga Kerja Rp 258.000 Rp 5.445.000 Rp 5.703.000 Rp 14.400 Rp 396
BOP Rp 282.000 Rp 6.050.000 Rp 6.332.000 Rp 14.400 Rp 440
Rp 32.980.313 Rp2.232
3. PT El Sari
memilikiduadepartemenproduksiuntukmenghasilkanproduknya :
Departemen A dan Departemen B.
BagianakuntansiBiayaperusahaanmengumpulkan data bulanjanuari 2011
sebagai berikut :
Departemen Departemen B
A
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg -
Diterima dari Departemen A - 30.000 kg
Produk jadi yang ditransferkegudang - 21.000 kg
Produk dalam proses 5.000 kg 9.000 kg
Biaya yang dikeluarkan :
Biaya bahan baku Rp.340.000 -
Biayatenagakerja 462.000 Rp. 585.000
Biaya overhead 616.000 702.000
Tingkatpenyelesaian produk :
Biaya bahan Baku 100%
Biayakonversi 20% 40%
Diminta : Hitung Biayaproduksidepartemen A dan Departemen B
Penyelesaian :
BiayaproduksiDepartemen A
Unsurbiayaproduksi Total Unit ekuivalen Biayaproduksi per unit
biaya
BIAYA BAHAN BAKU Rp.340.00 30.000 + (5.000 x 100%) = Rp. 9,7
0 35.000
BIAYA TENAGA Rp.462.00 30.000 + (5.000 x 20%) = Rp.14,9
KERJA 0 31.000
BIAYA OVERHEAD Rp.616.00 30.000 + (5.000 x 20%) = Rp.19.9
0 31.000
total Rp.44,5
Menghitung harga pokok barang jadi yang ditransferkedepartemen B dan barang dalam proses akhirperiode
Harga Pokok barang jadi yang ditransferkedepartemenpenyelesaian = 30.000 kg x Rp.44,5
Rp.1.335.00
0
Harga pokokpersediaan barang dalam proses akhir:
B B B: 100% × 5.000 kg × Rp. 9,7 Rp.48.500
B T K L : 20% × 5.000 kg × Rp.14,9 Rp.14.900
B O P: 20% × 5.000 kg × Rp.19,9 Rp.19.900 Rp. 83.300
Jumlah biayaproduksi departemen A Rp.1.418.30
0
BiayaproduksiDepartemen B
Unsurbiayaproduksi Total Unit ekuivalen Biayaproduksi per unit
biaya
BIAYA BAHAN BAKU
BIAYA TENAGA Rp.585.00 21.000 + (9.000 x 40%) = Rp.23,78
KERJA 0 24.600
BIAYA OVERHEAD Rp.702.00 21.000 + (9.000 x 40%) = Rp.28,54
0 24.600
total Rp.52,32
4. Jikadiketahui jumlah yang dimasukkan dalam proses sebanyak20.000 unit dan pada
akhirbulanlaporanproduksimenunjukkan jumlah produk jadi sebanyak 15.000 unit dan jumlah persediaan
dalam proses sebanyak 5.000 unit (dengantingkatpenyelsaian sebagai berikut : biaya bahan baku 100%,
biayatenagakerja 75% dan biaya overhead pabrik 80%). Informasi tambahan : Biaya Bahan Baku yang
dikeluarkansebesar Rp. 1.000.000; Biayatenagakerjalangsungsebesar Rp.1.8750.000 dan biaya overhead
pabriksebesar Rp.475.000. Hitung masing-masingunsurbiayaproduksi per unit.
Penyelesaian :
Unsurbiayaproduksi Total biaya Unit ekuivalen Biayaproduksi per unit
BIAYA BAHAN BAKU Rp.1.000.000 15.000 + (5.000 X 100%) = Rp. 50
20.000
BIAYA TENAGA Rp.1.875.000 15.000 + (5.000 X 75%) Rp. 100
KERJA =18.750
BIAYA OVERHEAD Rp. 475.000 15.000 + (5.000 X 80%) = Rp. 25
19.000
total Rp.175
5. PT NakulaSadewamemilikiduadepartemenproduksiuntukmenghasilkanproduknya : Departemen A dan
Departemen B. Data produksi dan biayaproduksidepartemen B tersebutuntukbulanJanuari 2015 disajikan
berikut ini :
Produk yang diterima dari Departemen A 700
Produk selesai yang ditransferkegudang kg
Produk dalam proses akhirbulan, dengantingkatpenyelesaiansbb : 400
Biayakonversi 40% kg
Produk hilang pada akhir proses 200
kg
100
kg
Menurutcatatanbagianakuntansi, biayaproduksi yang telahdikeluarkan dalam departemen B dan biaya
yang dibawaoleh produk yang diterima dari departemen A selamabulanjanuari 2015 disajikan :
Harga Pokok Produk yang diterima dari Departemen A Rp.420.00
Biayatenagakerja 0
Biaya overhead pabrik Rp.261.00
0
Rp.290.00
0
Jumlah Biayaproduksi yang dibebankanDepartemen B Rp.971.00
0
Atasdasar data tersebut, hitunglah harga pokok produk jadi yang ditransferkegudangbulanjanuari 2015
dan harga pokokpersediaan produk dalam proses di departemen B pada akhirbulanJanuari 2015
Penyelesaian :
Perhitungan H.P per unit Dept. II
Biaya Jumlah(Rp) Ekuivalen Unit HP/Unit
BTKL Rp.261.000 400 + (200 x 40%) + 100 Rp. 450
= 580
BOP Rp.290.000 400 + (200 x 60%) + 100 Rp. 500
= 580
Jumlah Rp.551.000 Rp. 950
Perhitungan H.P produk selesai yang ditransferkegudang dan BDP akhir
H.P produk selesai yang ditransferkegudang
H.P dari Dept. I = Rp. 1.050 x 400 unit Rp. 420.000
H.P yang ditambah di Dept. II : Rp. 950 x 400 unit Rp. 380.000
H.P produk hilangakhir proses
100 unit x (Rp.1.050 + Rp.950 ) Rp. 200.000
H.P produk selesai yang ditransferkegudang Rp.1.000.000
H.P persediaan BDP akhir
H.P dari Dept. I : 200 unit x Rp.1.050 = Rp.210.000
Biayatambahan Dept. II
BTKL : 200 unit x 40% x Rp.450 = Rp. 36.000
BOP : 200 unit x 40% x Rp.500 = Rp. 40.000 Rp. 286.000
Jumlah biayaproduksi di Dept. II Rp.1.286.000
contoh
1. PT. JACO adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng,
pengolahan dilakukan melalui satu tahap pengolahan yaitu melalui departemen
pengolahan.
Awal September perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas
sebanyak 8.000 kg, pada akhir September produk selesai yang ditransfer ke
gudang sebanyak 7.600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan
tingkat penyerapan biaya bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 75%, dan biaya
overhead pabrik 80%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut
adalah:
Diminta:
Susunlah laporan biaya produksi PT. JACO untuk bulan September 2012
PT. JACO
Departemen Pengolahan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan September 2012
Skedul Kuantitas
Produk Masuk Proses 8.000 kg
Produk Selesai 7.600 kg
Produk dalam proses akhir 400 kg
(100% bahan, 75% Tenaga kerja,
80% BOP)
8.000 kg
Biaya dibebankan
Elemen Biaya Total Unit Biaya/kg
Ekuivalen
Bahan baku 6.000.000 8.000 kg 750
Tenaga kerja 4.740.000 7.900 kg 600
BOP 3.168.000 7.920 kg 400
Total 13.908.000 1.750
Unit Ekuivalen : Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)
Bahan baku 7.600 kg + (400 kg x 100%) = 8.000 kg
Tenaga Kerja 7.600 kg + (400 kg x 75%) = 7.900 kg
BOP 7.600 kg + (400 kg x 80%) = 7.920 kg
Pertanggungjawaban Biaya
Biaya produk selesai 7.600 kg x Rp1.750 Rp13.300.000
ditransfer
Produk dalam proses
akhir:
Bahan baku 400 kg (100% x Rp750 Rp300.000
Tenaga Kerja 400 kg (25% x Rp600 Rp180.000
BOP 400 kg (80% x Rp400 Rp128.000
Rp608.000
Total Rp13.908.000
Contoh:
PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut:
Persediaan awal PDP = 1.000 unit
(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)
Produk masuk proses = 38.200 unit
Produk selesai di transfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) – (1.000 X 100%) = 37.960
unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100
unit
3. DIK :
Produkdalam proses awal (60% BB, 20% Bk) 100
Produkditransferke Dept perakitan 850
Produkdalam proses akhir (100% BB, 50% BK)
Sediaanawal Biayabulanberjalan
Bahanbaku 2.940 46.530
Tenaga kerja 390 18.860
Bop 585 27.150
3.915 92.540
DIT :
LaporanBiayaProduksi Y?
Penyesesaian
PT Y
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
BULAN JULI
1.000
produditransferkedepartemenpengolahan 850
produkdalam proses akhir (100%BB,50%BK) 100% 50% 50% 150
1.000
Biaya di bebankan jumlahbiay unit Byperunit
a ekuivalen
biayaunidalam proses, sediaanawal :
BB 2.940
TK 390
BOP 585
3.915
Biayaditambahkanbulanini :
by bahan per Unit = 46.530 : 960 = 48,46 46.530 48
by TK perunit = 18.860 : 845 = 22,31 18.860 22
by BOP per Unit = 27.150 : 845 = 32,13 27.150 32
92.540
96.455 102
PertanggungjawabanBiaya
Biayaditransferke Dep pengolahan
Biayasediaanawal 3.915
BB 100X40%X48 1.920
TK 100X80%X22 1.760
BOP 100X80%X32 2.570
6.250
jumlahdari BDP awal 10.165
Dari Produksibulanini
unit masuk proses bulan in dan selesai
(850-100)X102 76.500
jumlahbiayaditransferke Dep pengolahan 86.665
Biaya unit dalam proses, sediaanakhir
BB(150X100%) = 150 X 48 7.200
TKL(150X50%) = 75 X22 1.650
BOP (150X50%)= 75 X 32 2.400
11.250
Jumlahbiaya yang dipertanggungjawabkan 97.915
4. DIK :
Produkdalam proses awal (50% BB, 40%
Bk) 1.200
Produkditransferke Dept perakitan 2.800
Produckjadi di transfer
kesediaanbarangjadiselamaperiodeberjala
n 3.000
Produkdalam proses akhir (90% BB, 80% 1.000
BK)
Sediaanaw Biayabulanberjala
al n
biayadaridepartemensebelumnya 17.280 40.600
bahanbaku 5.550 30.690
TKL 2.400 16.932
BOP 3.600 25.398
DIT :
LaporanBiayaProduksi PT A ?
Penyesesaian
PT Y
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
BULAN JULI
4.000
jumlahbiay unit
Biaya di bebankan a ekuivalen Byperunit
biayadaridepartemensebelumnya: 17.280
BB 5.550
TK 2.400
BOP 3.600
28.830
Biayaditambahkanbulanini :
biayadaridepartemensebelumnya 40.600 0
by Bahan per unit = 30.690 : 2.980 = 9,9 30.690 9
by TKL perunit = 16,932 : 2980 = 5,68 16.932 5
By BOP per unit = 25.398 : 2.980 = 8,52 25.398 8
113.620 14
142.450
PertanggungjawabanBiaya
Biayaditransferke Dep pengolahan
Biayasediaanawal 28.830
BB 1200X40%X9 4.320
TK 1200X80%X5 4.800
BOP 1200X80%X8 7.680
16.800
jumlahdari BDP awal 45.630
Dari Produksibulanini
unit masuk proses bulan in dan selesai
(2800-1200)X14 22.400
jumlahbiayaditransferke Dep pengolahan 68.030
Biaya unit dalam proses, sediaanakhir
BB(1000X90%) = 900 X 9 8.100
TKL(1000X80%) = 800 X 5 4.000
BOP (1000X80%)= 800 X 8 6.400
18.500
Jumlahbiaya yang dipertanggungjawabkan 86.530
5. DIK :
Data produksiPT.Krismon
Departemen A Departemen B
produkdalam Proses (BB 100%, BK 75%) 400
produkmasuk proses 3.100
produkselesaiditransferke Dept. B 2.500
produkdalam proses akhir (BB100%,BK50%) 500
produkdalam proses awal (BK 50%) 300
produkselesaiditerimadari Dept A 2.500
produkselesaiditransferkegudang 2.100
produkdalam proses akhir (BK 80%) 600
ProdukhilangAwal proses 500
produkrusakbersifat normal 100
HPP produkdalam proses awal
Rp
hargapokokdari dept A 475.000
Rp
biaya BB 90.000
Rp Rp
biaya TK 65.000 150.000
Rp Rp
BOP 85.000 125.000
BiayaDitambahkan
Rp
Biaya BB 637.000
Rp Rp
Biaya TK 931.000 910.800
Rp Rp
Biaya BOP 392.000 1.113.200
Dit :
Laporan HPP per departemenmenggunakanmetode FIFO?
Penyesesaian :
PT Krismon
Departemen A
LaporanBiayaProduksi
Barangdalam proses awal 400
barangmasuk Proses 3.100
3.500
barangditransferke Dep B 2.500
barangdalam proses Akhir 500
produkHilangawal Proses 500
3.500
Unit Ekuivalen
bahan = ( 2.500-400) + ( 500 X 100 %) 2.600
biaya TK = ( 2.500-400) +(400x25%)
+(500x50%) 2.450
BOP = ( 2.500-400) +(400x25%)+(500x50%) 2.450
Biaya Yang di bebankan
Biayapersediaan PDP awal jumlahbiaya unit ekuivalen biayaperunit
Biaya BB 90.000
Biaya TK 65.000
BOP 85.000
240.000
BiayaDitambahkan :
Biaya BB 637.000 2.600 245
Biaya BTK 931.000 2.450 380
BOP 392.000 2.450 160
1.960.000
2.200.000 785
PertanggungjawabanBiaya
biayaditransferke Dep B
Biayasediaanawal 240.000
Tanbahanpenyelesaian BDP awal
BB ( 400 X 0% X 245 ) 0
TK (400 X 25% X 380 ) 38.000
BOP ( 400 X 25% X 160 ) 16.000
54.000
Jumlah BDP awal 294.000
dariProduksiini :
Unit masuk proses bulanini dan selesai
(2500-40) 785 1.648.500
Jumlahbiayasitransferke Dep B 1.942.500
biayadalamProse ,sediaanakhir
biayaBB(500 X 100%X245) 122.500
Biaya TK (500 X 50% X 380) 95.000
BOP ( 500 X 50% x 160) 40.000
257.500
2.200.000
PT Krismon
Departemen B
LaporanBiayaProduksi
Barangdalam proses awal 300
barangmasuk Proses 2.500
2.800
barangditransferke Dep B 2.100
barangdalam proses Akhir 600
produkrusakbersifat normal 100
2.800
Unit Ekuivalen
dari Dep= ( 2.100-300) + ( 600 X 100 %)+100 2.500
BB= ( 2.100-300) + ( 600 X 100 %)+100 2.500
Biaya TK = ( 2.500-300) +(4300x50%)+(600x80%)+100 2.530
BOP = ( 2.500-300) +(4300x50%)+(600x80%)+100 2.530
jumlahbiay unit biayaperuni
Biayapersediaan PDP awal a ekuivalen t
Biaya BB 475.000
Biaya TK 150.000
BOP 125.000
750.000
BiayaDitambahkan :
barangdr Dep A 1.942.500 2.500 777
Biaya Tk 910.800 2.530 360
BOP 1.113.200 2.530 440
jumlahbiayaTambahan 3.966.500
jumlahbiaya yang di bebankan 4.716.500 1.577
PertanggungjawabanBiaya
biayaditransferkegudang
Biayasediaanawal 750.000
biayapenyelesaian
TK (300 X 50% X 360 ) 54.000
BOP ( 400 X 25% X 160 ) 66.000
120.000
870.000
Biaya HPP selesai (1.800 X 1.577) 2.838.600
Biaya HP barangrusak (100 X 1577)
(2500-40) 785 157.700
Jumlahbiayasitransferke Dep B 3.866.300
biayadalamProse ,sediaanakhir
biayaBB(600 X 100%X777) 466.200
Biaya TK (600 X 80% X 360) 172.800
BOP ( 600 X 80% x 440) 211.200
850.200
4.716.500
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses memiliki sejumlah persamaan sekaligus juga perbedaan
dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Dalam penggunaannya,
sistem perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang
memproduksi produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar dan
dilakukan secara terus menerus (jangka panjang).
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dalam penerapannya harus
menghitung unit ekuivalen produksi (UEP). Unit ekuivalen produksi
adalah jumlah unit selesai yang seharusnya (bisa) diperoleh dari bahan dan usaha
yang digunakan untuk menghasilkan barang setengah jadi, dapat ditambahkan ke
unit yang selesai untuk menentukan output periodik suatu departemen. Untuk
menghitung UEP dapat menggunakan dua metode yaitu (a) metode rata-rata
tertimbang (weighted average method) dan (b) metode FIFO (first in first out.
Metode rata-rata tertimbang (weighted average method) adalah metode yang
menggabungkan unit dan biaya dari periode sekarang dengan unit dan biaya
periode sebelumnya. Sedangkan metode FIFO (first in first out adalah metode
yang menganggap bahwa unit ekuivalen dan biaya per unit hanya berkaitan
selama periode tertentu saja.
4.2 Saran
Setelah membaca membaca makalah ini penulis mengharapkan kepada para
pembaca agar sekiranya agar bisa memahami sedikit banyaknya. Saran kami
perbanyaklah referensi guna untuk memahami materi ini karena sesungguhnya
referensi yang banyak kita akan lebih mudah memahami materi ini
DAFTAR PUSTAKA
Kautsar Riza salman, 2016 akuntansi biaya pendekatan produk costing, jakarta,
permata puri media
Blocher, Edward J.2011.Manajemen biaya penekanan stategis.NY:McGraw Hill
Indrajit, richardus eko. 2004. Kajian strategis cost benefit teknologi informasi.
Penerbit andi, yogyakarta.
http://www.ekasulistiyana.web.id/wp-content/uploads/2008/12/contoh-soal.pdf
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/SOAL_JAWAB_SBLM_UTS.docx
http://abdulmuhyi26091994.blogspot.com/2018/05/akuntansi-biaya-harga-pokok-
proses.html
http://zallrizal.blogspot.com/2013/11/perhitungan-biaya-proses-process-costing.h
tml