Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 5

Perbedaan biaya tetap dan variabel


• Dalam konteks CVP, biaya variabel adalah total
biaya yang akan meningkat atau menurun secara
proporsional sesuai dengan unit barang yang
dijual, sedangkan biaya tetap adalah total biaya
yang tidak akan berubah, berapapun jumlah
barang yang dijual perusahaan, selama masih
berada dalam suatu kapasitas tertentu.
Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Tetap Variabel
Pengertian biaya yang tetap berjumlah sama, tidak biaya yang ikut berubah. Perubahan ini
berkaitan dengan berapa volume berjalan beriringan dengan perubahan
produksi atau jasa yang dihasilkan dalam output atau hasil produksi.
Penilaian terkait dengan waktu berhubungan dengan volume
Waktu Terjadinya tidak mengalami perubahan atau biaya variabel hanya akan dikeluarkan
jumlahnya tetap sama. Jadi, sifat dari ketika ada proses produksi. Jika tidak ada
biaya tetap adalah pasti. Bahkan jika proses produksi, maka perusahaan bisa
tidak ada unit yang diproduksi jadi tidak mengeluarkan biaya variabel
sekalipun, biaya tetap akan berada di sama sekali
angka yang sama.

Biaya Satuan apat mengubah harga satuan dari tiap jumlahnya akan tetap sama dalam
unit yang diproduksi. Jika proses hitungan produksi per unit. Terlepas dari
produksi menghasilkan unit yang banyak atau sedikitnya jumlah unit yang
banyak, maka biaya tetap akan diproduksi, biaya variabel akan berjalan
mengalami penurunan per unit seperti ini.
Perilaku perilaku atau sifatnya tetap konstan akan ada perubahan seiring dengan naik
hingga jangka waktu tertentu turunnya tingkat produksi atau output
yang dilakukan
Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Tetap Variabel
Komposisi Biaya Dalam biaya tetap, ada komposisi biaya variabel melibatkan
seperti overhead produksi tetap, pengeluaran untuk tenaga kerja
biaya penjualan tetap, distribusi langsung, bahan langsung, beban
overhead, hingga biaya administrasi langsung, variabel penjualan,
tetap variabel produksi overhead, hingga
distribusi overhead
Biaya Tetap atau Biaya Variabel
• Kelompok pertama adalah biaya yang sering disebut sebagai mixed
costs. Contoh biaya ini adalah biaya listrik, air, telepon, dimana biaya-
biaya tersebut memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya Tetap atau Biaya Variabel
• Terdapat sebuah toko kue yang akan melakukan analisis CVP. Dalam analisis CVP nya, toko tersebut
memperkirakan bahwa setiap hari sabtu dan minggu karyawan akan melakukan lembur selama dua jam.
Dalam hal ini, biaya lembur bukan merupakan biaya variabel, karena biaya lembur akan meningkat atau
menurun sesuai dengan jumlah jam lembur. Namun demikian, tidak ada jaminan babwa setiap jam lembur
akan mengbasilkan tingkat penjualan kue yang sama, karena itu biaya lembur bukan merupakan biaya
variabel.
• Karena dalam analisis CVP hanya ada dua golongan biaya, maka biaya lembur tersebut akan dimasukkan
dalam kategori biaya tetap. Dengan demikian, definisi biaya tetap dalam analisis CVP adalah semua biaya-
biaya yang dikeluarkan perusahaan yang tidak dapat dikategorikan sebagai biaya variabel. Masalah lain
yang timbul adalah rumus CVP mengatakan babwa biaya variabel barus dinyatakan secara per unit dan
tidak dapat dinyatakan dalam bentuk total. Misalkan, dalam contoh toko kue tersebut, untuk mebuat kue
dibutuhkan berbagai baban baku termasuk air. Biaya air untuk mebuat kue merupakan biaya variabel,
karena makin banyak kue yang dibuat, makin banyak air yang dipakai, dan kenaikannya adalah
proporsional. Masalahnya adalah, jika perusahaan ingin memperlakukan biaya air sebagai biaya variabel,
maka perusahaan barus dapat menghitung berapa biaya air untuk membuat satu kue. Jika jenis kue yang
dibasilkan perusahaan cukup banyak, maka perbitungan biaya air per unit kue menjadi cukup sulit untuk
dilakukan. Jika toko kue tersebut tidak menghitung biaya air per unit kue, dan banyak memiliki informasi
mengenai angka total biaya air, maka biaya air untuk pembuatan kue tersebut, meskipun sebenarnya
bersifat variabel, terpaksa akan dimasukkan dalam kelompok biaya tetap Dari penjelasan diatas, terlibat
bawa dalam analisis CVP banyak biaya dalam kelompok biaya tetap bukan merupakan biaya tetap.
7

Cost Volume Profit Analysis


“Cost–volume–profit (CVP) analysis merupakan suatu
analisis yang dilakukan dalam tahap perencanaan
untuk menentukan berapa volume barang yang harus
dijual untuk mencapai suatu tingkatan laba tertentu.”
Analisis CVP menggunakan konsep biaya variabel dan
biaya tetap untuk mengidentifikasi keuntungan yang
terkait dengan berbagai tingkat aktivitas
Rumus perhitungan Cost Volume Profit

Titik Impas (BEP) = Total Biaya Tetap/(Harga Jual per Unit – Biaya Variabel Per Unit

Unit Terjual untuk Mencapai Keuntungan Tertentu = (Total Biaya Tetap + Target
Keuntungan)/(Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Untuk mendapatkan suatu tingkat keuntungan tertentu, maka jumlah target unit yang
harus dijual perusahaan tidak hanya menutupi biaya tetap saja, namun juga harus
mencapai tingkat keuntungan perusahaan.
Variasi dari rumus ini adalah apabila terdapat tingkat pajak tertentu yang akan
dikenakan perusahaan, sehingga rumusnya dapat dimodifikasi menjadi:

Unit Terjual untuk Mencapai Keuntungan Tertentu = Total Biaya Tetap + Target
Keuntungan sebelum Pajak/(Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Rumus perhitungan Cost Volume Profit

Tingkat keuntungan sebelum pajak diperoleh dengan rumus:

Tingkat Keuntungan Sebelum Pajak = Tingkat Keuntungan Setelah Pajak / (1-Tingkat Pajak

Jika yang diinginkan adalah perhitungan target penjualan bukan dalam unit, namun dalam
rupiah, maka rumus yang akan dipakai adalah:

Target Rupiah Terjual= (Total Biaya Tetap + Target Keuntungan/(Rasio Margin Kontribusi)

Rasio Marjin Kontribusi = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)/Harga Jual per Unit

Marjin Kontribusi adalah Selisih antara total pendapatan dan total biaya variabel. Margin
kontribusi per unit adalah kontribusi yang dibuat setiap unit untuk menutupi biaya tetap dan
memberikan keuntungan. Rasio margin kontribusi, yaitu rasio margin kontribusi per unit
terhadap harga jual per unit.
Rumus perhitungan Cost Volume Profit

Tingkat keuntungan sebelum pajak diperoleh dengan rumus:

Tingkat Keuntungan Sebelum Pajak = Tingkat Keuntungan Setelah Pajak / (1-Tingkat Pajak

Jika yang diinginkan adalah perhitungan target penjualan bukan dalam unit, namun dalam
rupiah, maka rumus yang akan dipakai adalah:

Target Rupiah Terjual= (Total Biaya Tetap + Target Keuntungan/(Rasio Margin Kontribusi)

Rasio Marjin Kontribusi = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)/Harga Jual per Unit

Marjin Kontribusi adalah Selisih antara total pendapatan dan total biaya variabel. Margin
kontribusi per unit adalah kontribusi yang dibuat setiap unit untuk menutupi biaya tetap dan
memberikan keuntungan. Rasio margin kontribusi, yaitu rasio margin kontribusi per unit
terhadap harga jual per unit.
Analisis CVP dilakukan dalam tahap perencanaan, dimana
asumsi yang dibuat perusahaan belum tentu sama dengan
kondisi sebenarnya saat rencana tersebut dilaksanakan. Oleh
karena itu unsur ketidakpastian harus dipertimbangkan.
Ada 3 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mengantisipasi ketidakpastian tersebut, yaitu:
Analisis CVP dalam
Ketidakpastian Safety Margin Operating Analisis
Merupakan selisih Leverage Sensitivitas
antara unit yang Mengukur besarnya Merupakan analisis
diperkirakan dapat proporsi biaya tetap yang dilakukan untuk
dijual perusahaan dibandingkan total mencari unsur yang
pada periode analisisi biaya yang paling sensitif dalam
dengan unit yang dikeluarkan analisis CVP.
harus terjual untuk perusahaan
mencapai titik impas.
13

Studi Kasus :
Skyview Manor
Ringkasan Kasus

Skyview Manor merupakan sebuah perusahaan yang hanya bergerak di bidang usaha hotel, tanpa ada
restoran atau bar. Tujuan utamanya adalah memberikan para wisatawan sebuah tempat penginapan yang
baik dan berkualitas tetapi dengan harga yang cukup terjangkau. Skyview Manor hanya beroperasi selama
120 hari dalam setahun, yaitu pada saat musim dingin dimana banyak wisatawan datang untuk bermain
ski. Skyview Manor memiliki 50 kamar di sisi timur dengan tarif $15 dan $20 untuk hunian tunggal dan
ganda. Sedangkan untuk sisi barat Skyview Manor, terdapat 30 kamar dengan tarif yang lebih mahal
daripada sisi timur. Hal tersebut dikarenakan pada sisi barat pemandangan tiap kamar sangat bagus, tarif
per kamar adalah $20 dan $25 untuk masing-masing hunian tunggal dan ganda. Selama beroperasi pada
tanggal 2 Desember sampai dengan akhir Maret, normalnya hotel penuh saat weekend dan rata-rata saat
weekday terisi 50 samapi 60 kamar. Akan tetapi saat akhir musim hotel akan mengalami peningkatan
sebesar 80%. Perbandingan antara hunian tunggal dan ganda adalah 2:8.
Tuan Kachek, manajer hotel, merekomendasikan kepada pemilik Skyview Manor untuk tetap
beroperasi sepanjang tahun untuk kamar-kamar di sisi barat agar dapat mengurangi kerugian selama off
season (di luar musim ski). Perkiraan dari Tuan Kachek adalah kamar di sisi barat akan terisi sebesar 20%
sampai 40%, tetapi dengan menurunkan harg aper kamar menjadi $15 untuk hunian tunggal dan $20 untuk
ganda. Dengan beroperasi selama off season maka biaya pemasaran yang diperkirakan muncul sebesar
$4,000, sedangkan untuk pemeliharaan sebesar $2,000.
Ringkasan Kasus

Selama beroperasi, Nyonya Kacheck akan dibayar $20 per hari dengan tugas mengawasi pelayan
hotel dan membantu bagian resepsionis. Saat musim ski Nyonya Kacheck akan digaji 7 hari kerja
seminggu dan saat off season hanya digaji untuk 5 hari kerja. Rata-rata gaji karyawan administrasi dan
pelayan sebesar $24 dan $15. Pajak pendapatan dan tunjangan lain yang diperoleh sebesar 20% gaji.
Biaya asuransi diperkiraan akan meningkat sebesar $500 dalam tahun tersebut. Peralatan kebersihan dan
setengah biaya lain-lain akan dibebankan menjadi biaya langsung untuk tiap kamar yang dihuni.
Sedangkan setengah sisanya akan dicatat menjadi biaya tetap. Saat hotel beroperasi, maka biaya listrik
yang muncul akan tergantung penggunaan listrik setiap kamar.
Mr. Kacheck menambahkan catatan terkait dengan kolam renang tertutup yang hangat. Dengan
adanya fasilitas tersebut, kemungkinan tingkat hunian kamar hotel akan melebihi 30%. Biaya investasi
untuk kolam renang tersebut adalah sebesar $40,000 yang dapat disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai
sisa ($15,000nya untuk pelampung). Tambahan biaya lain yang muncul adalah $400/ bulan untuk gaji
lifeguard, tambahan asuransi $1,200 , biaya penghangatan $1,000, serta biaya perawatan $1,800.
Pertanyaan dan Pembahasan

1. Berapa banyak ruangan yang harus disewakan hotel permalam pada musim ski supaya
mendapatkan breakeven?
2. Ruangan hotel penuh di akhir pekan pada musim ski. Jika semua harga ruangan dinaikkan
menjadi 5 dollar di akhir pekan, tapi tingkat hunian turun menjadi 72 ruangan dari 80,
berapa jumlah laba sebelum pajak sesuai exhibit 1 ?
3. Berapa margin kontribusi tambahan yang diusulkan per kamar / hari yang ditempati selama
off-season

Berdasarkan keterangan, occupied rate kondisi off-season yaitu


40% dengan kamar yang disediakan dibagian barat sejumlah 30
kamar. Off –season itu sendiri berlangsung selama 245 hari
sehingga kamar yang disewakan yaitu 12 kamar. Dalam kondisi
off-season, terdapat penyewa kamar single sebanyak 588 dan
penyewa kamar double sebanayak 2352 sehingga total penyewa
yaitu 2940 orang.
Jumlah Variable Cost diambil dari soal nomor. Contribution margin
merupakan pengurangan total revenue dengan variable cost sehingga
didapatkan contribution margin sebesar $ 33816 atau contribution margin
per unit sebesar $ 11,50.

Untuk menyewa kamar single yaitu $ 10 dan untuk menyewa kamar double
yaitu $15 sehingga didapatkan penambahan contribution margin jika dibuka
pada kondisi off-season yaitu $ 20
4. Untuk Setiap alternatif dalam kasus ini, sebutkan pengeluaran. tahunan yang. ditambahkan
untuk. alternatif keputusan tersebut. tetapi tidak terkait dengan kamar / hari yang
ditempati

Berikut fixed cost berdasarkan alternative-alternative yang harus dikeluarkan oleh Skyview seperti
dibuka pada saat off-season tanpa adanya pembuatan kolam renang, alternative dibuka pada saat
off-season dan menambahkan kolam renang indoor, serta alternative dibukanya hotel saat off-
season dan dibuat dengan cara outdoor. Secara sekilas pembuatan kolam renang memiliki biaya
yang lebih tinggi terlebih lagi pembuatan kolam renang indoor karena membutuhkan pemanas serta
hanya membutuhkan lifeguard dengan durasi yang lebih. Akan tetapi perlu diperhatikan
keberlangsungan operasional tersebut sehingga perlu dianalisa lebih lanjut apakah lebih
meningkatkan nilai contribution margin atau tidak.
5. Untuk setiap alternatif keputusan, hitunglah occupied rate yang dibutuhkan dalam keadaan
break-even terhadap penambahan pengeluaran tahunan

Berdasakan perhitungan occupied diatas dapat disimpulkan


bahwa membuka hotel pada saat off-season dengan membuat
kolam renang indoor memiliki occupcy rate di atas 30%. Hal
tersebut sesuai dengan target yang disampaikan oleh Tuan
Kachek yaitu occupcy rate di atas 36%. Walaupun dengan
pembuatan kolam renang indoor memiliki fixed cost yang tinggi
tetapi occupcy rate yang di atas 30% yang diharapkan
meningkatkan contribution margin.
6. Alternatif mana yang direkomendasikan?

Melihat occupancy rate dari ketiga alternative diatas maka kami memilih tingkat
occupancy rate yang paling tinggi yaitu alternative dengan membangun kolam renang
air panas tertutup karena dengan membangun kolam renang , dapat meningkatkan
jumlah kunjungan tamu di hotel.

7. Evaluasi profitabilitas hotel sebagai investasi untuk pemilik hotel. Apakah merubah
keputusan no 6?
Pemilik hotel mempunyai tiga alternatif yaitu alternatif pertama dengan menyewakan ruangan
sebelah barat pada saat off season.
Alternatif kedua, pemilik hotel membangun kolam renang air hangat tertutup,
Alternatif ketiga pemilik hotel membangun kolam renang terbuka. Perhitungan masing-masing
alternative adalah sebagi berikut:
6. Alternatif mana yang direkomendasikan?
Melihat occupancy rate dari ketiga alternative diatas maka kami memilih tingkat
occupancy rate yang paling tinggi yaitu alternative dengan membangun kolam renang
air panas tertutup karena dengan membangun kolam renang , dapat meningkatkan
jumlah kunjungan tamu di hotel.

7. Evaluasi profitabilitas hotel sebagai investasi untuk pemilik hotel. Apakah merubah
keputusan no 6?
Pemilik hotel mempunyai tiga alternatif yaitu alternatif pertama dengan menyewakan ruangan
sebelah barat pada saat off season.
Alternatif kedua, pemilik hotel membangun kolam renang air hangat tertutup,
Alternatif ketiga pemilik hotel membangun kolam renang terbuka. Perhitungan masing-masing
alternative adalah sebagi berikut:
Off Season tanpa Kolam Renang Kolam renang

Profitabilitas
Keterangan
kolam renang Tertutup terbuka

Saat offseason
Occupancy unit 1348 2646 2205
Single Bed 270 529 441 Dari perhitungan tersebut
Double bed 1078 2117 1764
menunjukkan bahwa jika pemilik
Pendapatan 18872 37044 30870
Price per unit 14 14 14 hotel membangun kolam renang
Biaya Variable maka profitabilitasnya akan
Listrik 0.68 0.68 0.68
Jasa Linen 1.09 1.09 1.09
negative. Sedangkan jika pemilik
Total Biaya Variabel 1.77 1.77 1.77 hotel membuka sewa pada saat off
Unit contribution Margin 12.23 12.23 12.23
season tanpa membangun kolam
Biaya Tetap renang maka profitabilitasnya
Biaya Iklan 4000 4000 4000
Maintenance west wing 2000 2000 2000
positif. Kemudian kami mencoba
Kenaikan asuransi 500 500 500 menggabungkan pendapatan Hotel
Telepon
Gaji Istri Manajer 3500
3
3500
3
3500
3
pada saat ski season dan off season
Gaji Maid 3675 3675 3675 untuk mengetahui proyeksi laba
Payroll Taxes and benefit 735 735 735
yang akan dihasilkan hotel dalam
Biaya pembangunan kolam 0 25000 25000
Plastic Bubble and heating 0 15000 0 satu tahun.
Depresiasi 0 5000 5000
Lifeguard 0 4800 1200
Asuransi dan Pajak 0 1200 1200
Heating Cost 0 1000
Maintenance Cost 0 1800 1800
Total Biaya Tetap 14413 68213 48613

Unit Sewa Ruangan 1,348 2646 2205


Unit Contribution Margin 12.232 12.232 12.232
Total Contribution Margin 16,488.61 32,365.87 26,971.56
Biaya Tetap 10,413.00 64,213.00 44,613.00
Laba 6,075.61 (31,847.13) (17,641.44)
Profitabilitas Ski Season dan Off Season

Off Season tanpa Kolam Renang Kolam renang


Keterangan
kolam renang Tertutup terbuka

Occupancy Rate 18% 36% 30%


Occupancy unit 1348 2646 2205
Single Bed 270 529 441
Double bed 1078 2117 1764
Pendapatan off season 18871.9 37044 30870
Pendapatan on season 160,800 160,800 160,800
Total Pendapatan 179,672 197,844 191,670
Total Biaya 138,410 138,410 138,410
Tambahan biaya off season:
Biaya Variabel
Sewa Linen 1,467 2,879 2,399
Tambahan listrik 917 1,799 1,499
Total Biaya Variabel 2,383 4,678 3,898
Contribution Margin 38,879 54,756 49,362
Profitabilitas Ski Season dan Off Season
Biaya Tetap
Proyeksi laba jika perusahaan membuka sewa
Biaya Iklan 4,000 4,000 4,000
pada saat ski season dan off season adalah
Maintenance west wing 2,000 2,000 2,000
24.456 meningkat dari laba sebelumnya yang
Kenaikan asuransi 500 500 500
hanya sebesar 22.390. Sehingga perhitungan
Telepon 3 3 3
ini akan mengubah alternative no 6 yang
Gaji Manajer wife 3,500 3,500 3,500
sebelumnya memilih pembangunan kolam
Gaji Maid 3,675 3,675 3,675
renang tertutup namun setelah dihitung
Payroll Taxes and benefit 735 735 735
profitabilitas masing-masing alternative maka
Biaya pembangunan kolam - 25,000 25,000
alternative yang paling menguntungkan
Plastic Bubble and heating - 15,000 -
adalah tanpa membangun kolam renang.
Depresiasi - 5,000 5,000
Lifeguard - 4,800 1,200
Asuransi dan Pajak - 1,200 1,200
Heating Cost - 1,000
Maintenance Cost - 1,800 1,800
Total Biaya Tetap 14,413 68,213 48,613

Laba Operasi 24,465.61 (13,457.13) 748.56


29

THANKS!

Anda mungkin juga menyukai