Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA INSTRUMEN EKUITAS

Perusahaan dapat berinvestasi dengan membeli kepemilikan (saham) perusahaan lain, baik
saham preferen maupun saham biasa. Perusahaan yang melakukan investasi disebut sebagai
investor, sementara perusahaan yang dibeli sahamnya disebut sebagai investee.
Gambaran pengaruh dan pencatatan investasi pada saham
Persentase Kepemilikan Saham Tingkat Pengaruh atas Metode Akuntansi
yang Beredar oleh Investor Investee
<20% Tidak memiliki pengaruh Metode biaya
atas investee
20% - 50% Memiliki pengaruh Metode ekuitas
signifikan atas investee
>50% Memiliki pengendalian Metode biaya/nilai wajar atau
atas investee Metode ekuitas + konsolidasi

Metode Biaya
Metode biaya digunakan untuk investasi saham yang nilainya kurang dari 20 persen. Dengan
metode biaya, investor harus membuat ayat jurnal pada saat membeli saham, menerima deviden,
dan menjual saham.
Pembelian saham
Pembelian saham entitas lain dicatat sebesar harga perolehan, termasuk biaya administrasi dan
biaya pialang/broker yang terkait. Investor mencatat pembelian ini dengan mendebit akun
Investasi pada Entitas Lain dan mengkredit akun Kas.
Contoh Soal :
Pada tanggal 1 April 2017, PT Prama membeli saham PT Timba sebanyak 19.500 lembar. Total
saham PT Timba yang beredar adalah 100.000 lembar dengan nilai pari Rp. 20.000 per lembar.
PT Prama membayar sebesar Rp. 682.500.000 untuk saham PT Timba dan Rp. 17.500.000 untuk
biaya pialang/broker. Berikut ayat jurnal yang diperlukan PT Prama untuk mencatat transaksi
tersebut.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
April 1 Investasi – Saham PT Timba Rp. 700.000.000
2017 Kas Rp. 700.000.000

Penerimaan Dividen
Pada tanggal 1 Juli 2017, PT Prama menerima dividen yang dibagikan PT Timba sebesar
Rp.3.000 per lembar saham. Terkait transaksi ini, PT Prama akan mencatat kas di sisi debit dan
pendapatan dividen di sisi kredit.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Juli 1 Kas Rp. 58.500.000
2017 Pendapatan Dividen Rp. 58.500.000

Penjualan Saham
Penjualan saham dapat menyebabkan adanya laba atau rugi. Laba akan diakui jika harga jual
lebih tinggi daripada harga beli saham. Sebaliknya, jika saham dijual dengan harga yang lebih
rendah daripada harga belinya, maka perusahaan harus mencatat adanya kerugian.
Jika ternyata pada tanggal 31 Desember 2018, PT Prama memutuskan untuk menjual seluruh
saham PT Timba dengan harga Rp. 38.000 per lembar saham, maka kita harus menentukan
besarnya laba (rugi) dari penjualan tersebut.
Harga Jual Saham 19.500 lembar x Rp. 38.000 = Rp. 741.000.000
Nilai Buku (Harga Perolehan) Rp. 682.500.000 + Rp. 17.500.000 = Rp. (700.000.000)
Laba Penjualan Saham = Rp. 41.000.000
Oleh karena PT Prama memperoleh keuntungan ketika menjual saham, maka perusahaan akan
mencatat kas di debit, serta mencatat investasi saham pada PT Timba dan laba penjualan saham
di sisi kredit.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Desember 31 Kas Rp. 741.000.000
2018 Investasi – Saham PT Timba Rp. 700.000.000
Laba Penjualan Saham Rp. 41.000.000

Metode Ekuitas
Jika investor nenbeli lebih dari 20 persen sampai 50 persen saham investee, maka investor harus
mencatat investasi ini dengan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, investor harus membuat
ayat jurnal pada saat pembelian saham, pengumuman laba (rugi) investee, penerimaan dividen,
dan penjualan saham.
Pembelian Saham
Sebagaimana halnya metode biaya, pembelian saham entitas lain dicatat sebesar harga perolehan,
termasuk biaya administrasi dan biaya pialang/broker yang terkait. Investor mencatat pembelian
ini dengan mendebit akun Investasi pada Entitas Lain dan mengkredit akun Kas.
Contoh :
PT Dull membeli 30.000 lembar saham dari total 100.000 lembar saham PT Kreasi yang beredar,
pada tanggal 1 Juli 2016. Nilai nominal saham PT Kreasi adalah Rp. 50.000 per lembar,
sementara harga pasarnya adalah Rp. 65.000 per lembar. Terkait pembelian ini, PT Dull harus
membayar biaya pialang/broker sebesar Rp. 50.000.000. Berikut ayat jurnal yang diperlukan PT
Dull untuk mencatat transaksi tersebut.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Juli 1 Investasi – Saham PT Kreasi Rp. 2.000.000.000
2016 Kas Rp. 2.000.000.000

Pengumuman Laba (Rugi) Investee


Pada tanggal 31 Desember 2016, PT Kreasi mengumumkan laba neto sebesar Rp. 6.000.000.000.
Dengan metode ekuitas, PT Dull akan menyesuaikan nilai investasinya dengan mendebit
investasi saham pada PT Kreasi dan mengkredit pendapatan dari PT Kreasi. Dalam hal ini,
penambahan nilai investasi PT Dull atas PT Kreasi adalah Rp. 1.800.000.000 (30.000/100.000
lembar x Rp. 6.000.000.000).
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Desember 31 Investasi – Saham PT Kreasi Rp. 1.800.000.000
2018 Pendapatan dari PT Kreasi Rp. 1.800.000.000

Penerimaan Dividen
Pada tanggal 20 Januari 2017, PT Dull menerima dividen tunai dari PT Kreasi sebesar Rp.
12.000 per lembar saham. Dengan metode ekuitas, PT Dull akan mencatat transaksi ini sebagai
pengurang nilai investasinya dengan mendebit kas dan mengkredit investasi saham pada PT
Kreasi sejumlah dividen yang diterima.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Januari 20 Kas Rp. 360.000.000
2017 Investasi – Saham PT Kreasi Rp. 360.000.000

Penjualan Saham
Perlakuan akuntansi untuk penjualan saham dengan metode ekuitas sama seperti metode biaya.
Pada saat terjadi penjualan saham, kita harus menghitung selisih antara harga jual dan nilai buku
saham untuk menentukan besarnya laba (rugi) penjualan. Hanya saja dengan metode ekuitas, kita
harus ingat bahwa nilai investasi seharusnya telah disesuaikan saat pengumuman laba (rugi)
investasi dan penerimaan dividen. Hal ini membuat nilai buku investasi belum tentu sama seperti
harga perolehannya.
Jika ternyata pada tanggal 30 September 2018, PT Dull memutuskan untuk menjual 5.000
lembar saham PT Kreasi dengan harga Rp. 70.000 per lembar saham, maka kita harus
menentukan besarnya laba (rugi) dari penjualan saham tersebut.
Harga Jual Saham 5.000 lembar x Rp. 70.000 = Rp. 350.000.000
Nilai Buku Saham = Rp.(693.333.333)
Rugi Penjualan Saham Rp.(343.333.333)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
September 30 Kas Rp. 350.000.000
2018 Rugi Penjualan Saham Rp. 343.333.333
Investasi – Saham PT Kreasi Rp. 693.333.333

Konsolidasi
Bila investor membeli lebih dari 50 persen saham investee, maka kepemilikan ini diistilahkan
sebagai kombinasi bisnis. Pembelian lebih dari 50 persen saham perusahaan lain diasumsikan
memiliki tujuan strategis, lebih dari sekadar investasi jangka panjang. Metode ekuitas juga
digunakan untuk kepemilikan saham lebih dari 50 persen ini. Namun saat pelaporan keuangan,
laporan keuangan investor dan laporan keuangan investee digabung menjadi laporan keuangan
konsolidasian.
Ikhtisar perlakuan Akuntansi untuk Investasi pada Instrumen Ekuitas
Pencatatan Metode Biaya Metode Ekuitas
Pembelian saham Membuat jurnal investasi Membuat jurnal investasi saham
saham senilai harga pembelian. senilai harga pembelian.
Pengumuman Laba (rugi) Tidak ada pencatatan Menyesuaikan nilai investasi.
bersih investee Laba neto akan meningkatkan
nilai investasi. Rugi neto akan
menurunkan nilai investasi.
Penerimaan dividen Mencatat pendapatan dividen. Menyesuaikan nilai investasi.
Penerimaan dividen
mengurangi nilai investasi.
Penjualan saham Membuat jurnal pelepasan Membuat jurnal pelepasan
saham dan laba (rugi) terkait saham dan laba (rugi) terkait
penjualan saham. penjualan saham.

Anda mungkin juga menyukai