Disusun oleh :
TAHUN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perpajakan.
Penyusunan makalah ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk,
dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan oleh
penulis kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan saran dalam
penyelesaian makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................................15
A. SIMPULAN........................................................................................................................16
B. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perseorangan, perusahaan,
usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi berupa surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari
Efek. Sedangkan, manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain
itu, reksa dana biasanya juga akan melibatkan kustodian, yaitu pihak yang memberikan jasa
penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima
dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya
5
disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana bank
kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.
Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang menempatkan seluruh dana
investasi pada instrumen pasar uang yang bersifat utang dan memiliki jatuh tempo
kurang dari satu tahun seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI). Reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana dengan risiko yang
sangat rendah, sehingga cocok untuk para investor konservatif.
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang menempatkan
sekurang-kurangnya 80% dari dana investasi ke dalam efek yang memberikan
pendapatan tetap seperti surat utang negara maupun surat utang perusahaan yang
memiliki jangka jatuh tempo lebih dari satu tahun. Reksa dana pendapatan tetap
memiliki risiko yang lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, oleh karena itu reksa
dana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan reksa dana bagi para investor
moderat.
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang menempatkan dananya untuk
diinvestasikan ke dalam berbagai jenis efek secara sekaligus. Efek tersebut
merupakan efek ekuitas (saham), surat utang maupun instrumen pasar uang. Para
investor jenis moderat juga disarankan untuk memilih reksa dana campuran. Sama
seperti reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran juga memiliki tingkat
risiko yang sedang.
6
Reksa dana saham adalah reksa dana yang menempatkan sekurang-kurangnya
80% dari dana yang dikelola untuk diinvestasikan ke dalam efek yang bersifat
ekuitas (saham). Reksa dana saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingan
reksa dana lainnya, oleh karena itu reksa dana jenis ini merupakan jenis reksa
dana yang paling sesuai untuk Anda yang termasuk investor jenis agresif. Karena
dengan risikonya yang cukup tinggi, Anda juga akan mendapatkan returnyang
tertinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
e. Reksadana Terproteksi
f. Reksadana Indeks
Reksa dana yang komposisi portofolionya dibuat menyerupai suatu indeks acuan
sehingga return yang diperoleh pun mirip dengan indeks yang diikutinya (bisa
berupa indeks obligasi maupun indeks saham). Reksa dana ini dapat dibeli dan
dijual sesuai keinginan investor (setiap hari bursa), sifatnya hampir sama dengan
reksa dana terbuka.
7
diketahui saat dibeli dan pembeliannya dilakukan pada saat bursa (tidak melalui
MI), bukan berarti ETF itu saham, ETF berbeda dengan saham. ETF memiliki
prinsip diversifikasi yang sama dengan reksa dana.
h. Reksadana Syariah
Deskrisi Bisnis
PT Danareksa (Persero) mempunyai dua deskripsi bisnis utama yang merupakan bisnis
inti dari perusahaan. Yang pertama adalah melakukan kegiatan usaha di bidang pasar
modal dan pasar uang, yang meliputi kegiatan sebagai perusahaan pembiayaan dan
kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pasar modal, seperti perantara pedagang
efek, penjamin emisi efek, pengelolaan investasi, reksa dana dan sebagainya. Yang
kedua adalah melakukan kegiatan lain yang biasa dilakukan oleh perseroan amanat
(trustfund), seperti pengeluaran surat-surat berharga yang dikaitkan dengan portofolio
dari beberapa perusahaan.
8
Mekanisme Perdagangan
PT Danareksa (Persero) sebagai pihak pertama yang berhubungan langsung dengan
investor, yang dalam hal ini merupakan konsumen dan melayani dalam hal jual/beli
produk investasi, baik berupa saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
9
a) PT, Koperasi, BUMN/ BUMD, dan Pasal 4 (3) Huruf f
Yayasan/ Organisasi sejenis Bukan Objek Pajak UU PPh
b) Badan lain selain tersebut pada butir
a, misalnya Fa, CV,& Kongsi PPh tarif Umum Pasal 4 (1) UU PPh
c) Orang pribadi PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh
C. Keuntungan yang diterima pemegang saham
dari penjualan saham PPh Final (0,1%) PP. 41 Tahun 1994,
Karena dijual di bursa, jo. Kep.Men
dan tidak dikenakan Nomor : 81/KMK.04
tambahan PPh atas /1995
saham pendiri (5%)
2.1. Reksa Dana Terbuka
No Uraian Perlakuan PPh Dasar Hukum
A. Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari :
Pasal 4 (3) huruf f
a) Dividen Bukan Objek PPh
UU PPh
Pasal 4 (3) huruf i
b) Bunga obligasi Bukan objek PPh
UU PPh
Peraturan Pemerintah
c) Bunga Deposito/Tabungan PPh Final (15%)
51 TAHUN 1994
Peraturan Pemerintah
d) Capital gain saham di bursa PPh final (0,1%)
41 TAHUN 1994
e) Commercial paper dan surat utang
PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh
lainnya
B. Bagian laba yang diterima pemegang saham yang berbentuk
a) PT, koperasi, BUMN/ BUMD, dan Pasal 4 (3) Huruf f
Yayasan/ Organisasi sejenis Bukan objek Pajak UU PPh
b) Badan lain selain tersebut pada butir
a, misalnya Fa Cv, & Kongsi PPh tarif Umum Pasal 4 (1) UU PPh
c) Orang pribadi PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh
C. Keuntungan yang diterima pemegang saham
dari pelunasan kembali (redemption) PPh tarif umum karena Pasal 4 (1) UU PPh
saham tidak dijual di bursa
3. Reksa Dana yang berbentuk KIK merupakan kontrak antara manajer investasi dengan
bank kustodi yang mengikat pemegang unit penyertaan (Investor) dimana manajer
investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif untuk di
investasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan di pasar
uang.
4. Berdasarkan uraian pada butir 3 diatas dengan ini ditegaskan bahwa perusahaan
Reksa Dana yang berbentuk KIK merupakan suatu ikatan dari pihak-pihak yang
10
mempunyai kepentingan yang sama.Dengan demikian KIK memenuhi kriteria dalam
pengertian Subjek Pajak badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf
b Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telahdiubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994.
5. Pelaksanaan perlakuan Pajak Penghasilan atas Reksa Dana yang berbentuk KIK ini
disamakan dengan perlakuan atas perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas
saham-saham,persekutuan, firma, dan kongsi. Oleh karena itu, sesuai dengan pasal 4 ayat
(3) huruf hUndang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undangNomor 10 Tahun 1994 atas bagian laba yang diterima oleh
pemegang unit penyertaan termasuk keuntungan atas pelunasan kembali (Redemption)
unit penyertaannya kepada Reksadana yang berbentuk KIK, tidak termasuk sebagai
Objek Pajak Penghasilan.
6. Dengan demikian, perlakuan PPh atas Reksadana yang berbentuk KIK (Kontrak
Investasi Kolektif) adalah :
No Uraian Perlakuan PPh Dasar Hukum
Penghasilan Reksa Dana yang
A. berasal dari :
1. Deviden PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh
2. Bunga Obligasi Bukan Objek PPh Pasal 4 (3) huruf i UU PPh
Peraturan Pemerintah 51
3. Bunga Deposito PPh Final (15%) TAHUN 1994
Peraturan Pemerintah 41
4. Capital gain saham di bursa PPh Final (0,1%) TAHUN 1994
5. Commercial Paper dan surat
utang lainnya PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh
B. Bagian laba termasuk pelunasan Bukan Objek PPh Pasal 4 (3) huruf h UU PPh
kembali (redemption) unit
penyertaan yang diterima
pemegang unit
7. Manajer investasi sebagai pengelola Reksa Dana yang berbentuk KIK ini wajib
mendaftarkan Reksa Dana KIK yang dikelola ke Kantor Pelayanan Pajak setempat.
11
penghasilan lainnya yang termasuk ke dalam jenis ini. Atas seluruh penghasilan ini dikenakan
tarif umum atau tarif Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan dengan memperhatikan
ketentuan Pasal 31E Undang-undang Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan.
Jenis penghasilan yang kedua adalah penghasilan yang dikenakan PPh Final yang pada
umumnya diatur dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan dan Peraturan
Pemerintah. Wajib Pajak yang mendapatkan penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan
yang bersifat final melunasi pajak melalui pemotongan atau pembayaran sendiri pada saat
menerima atau memperoleh penghasilan tersebut. Penghasilan tersebut tidak digabungkan
dengan penghasilan lain di SPT Tahunan dan Pajak Penghasilan yang telah dipotong atau
dibayar tidak dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak di SPT Tahunan.
Jenis penghasilan yang ketiga adalah penghasilan yang dikecualikan sebagai objek
pajak. Dengan kata lain, penghasilan jenis ini tidak dikenakan Pajak Penghasilan. Jenis-jenis
penghasilan yang bukan objek pajak diatur dalam Pasal 4 ayat (3) Undang-undang Pajak
Penghasilan.
Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari investasi pada obligasi berupa bunga atau diskonto
obligasi dikenakan Pajak Penghasilan final berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun 2009 dengan tarif 0% untuk tahun 2009 dan 2010, 5% untuk tahun 2011, 2012 dan
12
2012 serta 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari
investasi pada deposito berupa bunga deposito dikenakan Pajak Penghasilan final
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 dengan tarif 20%.
Penghasilan Reksa Dana berupa keuntungan penjualan saham (capital gain) yang
ditransaksikan di Bursa Efek dikenakan Pajak Penghasilan final berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 1997 dengan tarif 0,1% dari nilai transaksi.
13
Bunga dan/atau diskonto 0% Tahun 2009 s.d. 2010
dari Obligasi yang 5% Tahun 2011 s.d. 2013
diterima dan/atau
PP No. 16/2009
diperoleh WP reksadana
15% Tahun 2014 dan seterusnya
yang terdaftar pada
BPPM dan LK
Salah satu kelebihan reksa dana yang sering ditonjolkan adalah fasilitas bebas pajak.
Selama ini ada sebagian investor yang salah mengartikan definisi tersebut. Selama ini
investasi di deposito dikenakan pajak sebesar 20% atas bunga yang diterima. Investasi di
sahampun dikenakan pajak final yang dihitung dari nilai transaksi jual yang sudah
diperhitungkan dalam biaya penjualan yang dibayar investor.
Sebaliknya jika berinvestasi di reksa dana, investor tidak dikenakan pajak ketika melakukan
penjualan. Biaya pembelian dan penjualan (jika ada) juga murni merupakan biaya dan tidak
ada komponen pajak seperti halnya investasi saham. Investor reksa dana tidak dikenakan
pajak karena pada dasarnya pendapatan dari reksa dana Bukan Objek Pajak.
Yang dimaksud dengan Objek Pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan. Dan penghasilan dari reksa dana tidak termasuk
dalam kategori Objek Pajak. Jadi meskipun dimintain NPWP, investor reksa dana tidak perlu
khawatir akan dikenakan pajak atas reksa dana yang dimilikinya.
14
Sementara yang dimaksud dengan Bebas Pajak artinya atas suatu Objek yang seharusnya
dikenakan pajak, dibebaskan pajaknya. Dalam kasus reksa dana, pada awalnya bebas pajak
berlaku atas diskonto dan pendapatan kupon obligasi untuk 5 tahun pertama sejak
pendiriannya. Yang dimaksud dengan diskonto adalah keuntungan dari selisih nilai jual dan
beli atau nilai obligasi yang ditransaksikan di bawah nilai nominal (atdiscount).
Sebagai contoh, investor membeli obligasi senilai Rp 100 juta yang memberikan kupon 10%
per tahun. Jika investor membeli langsung obligasi tersebut, maka pendapatan bunga yang
diterima adalah 10% x Rp 100 juta x ( 100% – 15%) = Rp 8,5 juta (pajak atas kupon dan
diskonto adalah 15%). Sementara jika obligasi tersebut dibeli oleh reksa dana, maka
pendapatan kupon diterima utuh sebesar Rp 10 juta karena “dibebaskan” pajaknya untuk 5
tahun pertama pendirian reksa dana.
BAB III
PENUTUP
15
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa reksadana merupakan
suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi
sebagai pengelola dana, tidak diperbolehkan menyimpan sendiri dana dan aset investasi.
Dana dan aset investasi wajib disimpan di Bank Kustodian.
DAFTAR PUSTAKA
16
http://www.pajak.go.id/sites/default/files/Leaflet%20Jasa%20Konstruksi.pdf
https://news.ddtc.co.id/pph-pasal-4-ayat-2-7-pajak-atas-usaha-Reksadana-10293
www.wikipedia.com
www.ortax.com
https://bppk.kemenkeu.go.id/id/berita-pajak/12372-aspek-pajak-penghasilan-wajib-pajak-
reksa-dana
17