Nim : 17110022
Matkul : Pengantar manajemen
Dosen : Ronny Hendra Hertanto,.SE,.MSi
Kelas : Akuntasi Sore UNIGA
1. KOORDINASI
1.1 Pengertian koordinasi
Koordinasi (coordination) adalah proses pengitegrasian tujuan-tujuan
kegiatan-kegiatan pada sutuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-
bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan departemen-departemen
akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka
akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian
tujuan organisasi secara keseluruhan
Koordinasi (coordination) mengacu pada kualitas dari kolaborasi lintas
departemen. Tanpa koordinasi tangan kiri sebuah perusahaan tidak akan
bertindak dalam kesesuaian dengan tangan kanannya, menimbulkan masalah-
masalah konflik. Koordinasi dibutuhkan tanpa memandang apakah organisasi
mempunyai sebuah struktur fungsional, divisional, atau tim.
2. RENTANG MANAJEMEN
2.1 Pengertian rentang manajemen
Rentang manajemen (span of management) merupakan jumlah karyawan
yang bertanggung jawab kepada supervisor. Kadang disebut dengan rentang
pengawasan (span of control), salah satu ciri dari struktur ini menentukan
seberapa dekat seorang supervisor dapat mengawasi bawahannya.
Pandangan tradisional dari desain organisasi merekomendasikan rentang
manajemen, sekitar tujuh orang untuk tiap manajer. Namun, banyak
organisasi yang ramping saat ini memiliki rentang manajemen sebesar 30, 40,
dan bahkan lebih banyak lagi.
Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang
manajemen juga dapat berarti jumlah bawahan yang secara langsung
memberikan laporan kepada seorang manajer tertentu.
Rentang manajemen sering disebut dengan istilah-istilah span of control, span
of authority, span of attention, atau span of supervisioan. Rentang manajemen
dan koordinasi adalah saling berhubungan erat ada anggapan bahwa semakin
besar jumlah rentang semakin sulit untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
bawahan secara efektif. Tetapi hubungan tersebut tidak semudah itu. Karena
bila jumlah bawahan yang melapor ke setiap manajer lebih banyak, organisasi
henya membutuhkan sedikit manajer. Dengan sedikit pandangan manajerial
yang terlibat, para manajer mungkin mungkin akan lebih mudah
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan antar departemen.