Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT FILSAFAT ILMU

Zakiyah Nafsi

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana Universitas Islam Negeri


Sunan Gunung Djati Bandung
Email: kanziajzii28@gmail.com

Abstrak
Filsafat lahir pada zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, pada waktu
itu terjadi perubahan cara berpikir orang Yunani dari mitosentris kepada logo-
sentris disebabkan tidak puas dengan kebenaran yang mereka peroleh berdasarkan
mitos. Pada tahap awal filsafat melingkupi seluruh ilmu pengetahuan, maka
dikenallah para filsuf tersebut sebagai filsuf alam. Mereka dengan berani
meninggalkan cara berpikir irrasional kepada pemikiran rasional dan
menghasilkan gagasan terbuka untuk diteliti. Filsafat adalah hasil dari akal
manusia dalam rangka mencari kebenaran sedalam-dalamnya dengan sungguh-
sungguh. Sehingga filsafat menuntut berpikir akan sesuatu mengenai hakikatnya,
makna, dan sifat dasar. Tentu saja bukan hal yang dapat diamati oleh panca indera,
akan tetapi dibutuhkan pemikiran yang mendalam. Pembahasan filsafat yang luas
tersebut menjadikan ilmu sebagai salah satu objek dari filsafat, yaitu disebut
dengan filsafat ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu sendiri adalah pengkajian
terhadap ilmu itu sendiri dan bagaimana cara untuk memperoleh ilmu. Filsafat
memiliki dua objek, yaitu objek material dan objek formal layaknya bidang ilmu
yang lain. Filsafat ilmu dapat membimbing seorang ilmuwan untuk memikirkan dan
merenungkan segala aktivitas keilmuan yang dilakukan hendaknya bukan
berlandaskan kebiasaan-kebiasaan tanpa sadar apa orientasinya. Sehingga
dengan berpikir ilmiah (kritis, logis dan sistematis) diharapkan dapat memhami
ilmu dengan segala unsur yang terkandung di dalamnya dan arah tujuan dari ilmu
tersebut.

Kata kunci: Filsafat, Ilmu, Filsafat Ilmu

1
A. PENDAHULUAN hanyalah milik para dewa. Sedangkan
Filsafat lahir pada zaman cinta disini maksudnya adalah
Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, keinginan yang mendalam dengan
pada waktu itu terjadi perubahan cara sungguh-sungguh, dan kebijaksanaan
berpikir orang Yunani dari mitosentris bisa diartikan dengan ilmu pengetahuan.
kepada logo-sentris. Mitosentris adalah Sehingga artinya secara harfiah adalah
cara berpikir mereka yang mengaitkan keinginan yang mendalam terhadap
segala fenomena alam dengan mitos, ilmu pengetahuan dengan sungguh-
seperti gempa bumi, pelangi dan lain sungguh. (Poedjawijatna dalam Djalali,
sebagainya. Mereka akan menafsirkan 1980)
fenomena tersebut sebagai aktivitas Demikianlah awal mula
dewa. Namun, pola pikir ini menjadikan munculnya filsafat yang terus menerus
mereka tidak puas dengan kebenaran berkembang sampai sekarang.
yang mereka peroleh berdasarkan mitos. Keberadaan filsafat tidak dapat
Mereka pun mulai menggunakan nalar dipisahkan dari ilmu pengetahuan.
untuk memahami kebenaran setelah B. DEFENISI FILSAFAT DAN
diperkenalkan oleh Heraklitos (480-540 ILMU
SM) kemudian kata-kata ini juga Kata filsafat dalam bahasa Arab
dipakai oleh Phitagoras pada tahun 500- adalah Falsafah, dalam bahasa Inggris
580 SM. (Suaedi, 2016: 1) dikenal dengan Phylosophy sedangkan
Filsuf pertama pada zaman itu bahasa Yunani disebut dengan
bernama Thales (Hasan dalam Anwar, Philosophia. Kata Philosophia berasal
2013: 117), ia dikatakan salah satu dari dari kata philein dan sophia, kata philein
7 orang terpandai dalam cerita Yunani. bermakna cinta, sedangkan sophia
Ketujuh orang tersebut diantaranya bermakna kebijaksanaan, sehingga
Solon, Bias, Pitakos, Chilon, Periandos, dapat disimpulkan bahwa Philosophia
Kleonbulos dan Thales. Thales dijuluki diartikan sebagai cinta kebijaksanaan
sebagai bapaknya filsafat Yunani, dengan sedalam-dalamnya. Dengan
filosofi yang ia ajarkan dari mulut ke demikian seorang filsuf adalah seorang
mulut saja dan dikembangkan oleh yang cinta dan mencari kebijaksanaan.
muridnya dengan cara yang sama, baru Secara terminolologi dijelaskan
kemudian Aristoteles yang menuliskan arti dari istilah filsafat sendiri, sehingga
ajarannya untuk pertama kali. Kata ditemukan batasan-batasan yang
filosof yang berasal dari filo dan sofia diperkenalkan oleh para ahli sebagai
pun disematkan kepada mereka, yang berikut:
artinya cinta kebijaksanaan. Kata ini  Plato, berpendapat bahwa filsafat
dianggap paling sesuai karena jika usaha yang mencoba mencapai
menggunakan kata kebijaksanaan saja pengetahuan kebenaran yang asli
menurut orang Yunani menyalahi namun sejatinya kebenaran itu
kodrat manusia, karena kebijaksanaan mutlak di tangan Tuhan.

2
 Asritoteles, berpendapat bahwa menggambarkan hubungan ketiga hal
filsafat adalah ilmu yang ini ke dalam segitiga dan menyebutnya
terkandung di dalamnya kebenaran sebagai dimensi ilmu. (Kuntjojo, 2009:
akan ilmu-ilmu metafisika, logika, 11)
retorika, etika dan estetika. C. DEFENISI FILSAFAT ILMU
 Prof. Dr. Fuad Hasan, Filsafat dan ilmu memiliki
mengatakan bahwa filsafat adalah kesamaan, keduanya terlahir dari
sebuah usaha untuk berpikir secara penelurusan dan penelitiuan yang
radikal, maksudnya berpikir dari panjang sebagai bentuk kecintaan pada
akar dari sebuah permasalahan. kebenaran. Perbedaannya terletak pada
Tegasnya filsafat adalah hasil objek dan tujuannya, filsafat memiliki
dari akal manusia dalam rangka mencari kajian yang luas dan tidak terbatas
kebenaran sedalam-dalamnya dengan sedangkan ilmu terbatas pada hal bidang
sungguh-sungguh. Sehingga filsafat tertentu saja. Filsafat bertujuan untuk
menuntut berpikir akan sesuatu menemukan pemahaman dan kearifan
mengenai hakikatnya, makna, dan sifat hidup, sedangkan ilmu bertujuan untuk
dasar. Tentu saja bukan hal yang dapat mendeskripsikan, memprediksi,
diamati oleh panca indera, akan tetapi melakukan eksperimen dn kontrol
dibutuhkan pemikiran yang mendalam. terhadap suatu bidang. Pembahasan
Kata ilmu berasal dari bahasa filsafat yang luas tersebut menjadikan
Arab yaitu ‘alima yang berarti ilmu sebagai salah satu objek dari
pengetahuan, ilmu yang dimaksud disini filsafat, yaitu disebut dengan filsafat
adalah pengetahuan yang memiliki asas ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu
dan terorganisir dengan baik (Ihsan, sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu
2015: 57). Menurut Ketut Rinjin (dalam itu sendiri dan bagaimana cara untuk
Kuntjojo, 2009: 11) ilmu adalah memperoleh ilmu (Sumarto, 2017: 27).
berbagai pengetahuan yang terorganisir Jujun Sumantri berpendapat
dengan rapi yang berisi kumpulan fakta bahwa filsafat ilmu adalah epistimologi
dan memiliki objek, metode, teori dan yang menginginkan jawaban dari tiga
hukum. The Liang Gie menjelaskan kelompok pertanyaan mengenai hakikat
bahwa bisa dikatakan seperti proses, ilmu. Kelompok yang pertama yaitu apa
prosedur dan produk. Ilmu disebut objek kajian dari ilmu, bagaimana
sebagai proses karena untuk wujudnya? Serta apa hubungan objek
mendapatkannya perlu adanya tersebut dengan daya tanggap manusia.
penelitian, ilmu juga dikatakan sebagai Kelompok yang kedua yaitu bagaimana
prosedur karena ilmu itu sendiri adalah proses menemukan pengetahuan yang
metode ilmiah dan yang terakhir ilmu dikatakan sebagai ilmu, apa
adalah produk karena ilmu itu sendiri prosedurnya hingga mendapatkan
terdiri dari banyak pengetahuan yang pengetahuan yang benar? Apa itu
tersusun dengan baik. Gie pun kebenaran? Kelompok yang ketiga yaitu

3
untuk apa ilmu serta apa kaitannya Menurut Harold H. Tinus yang
dengan kaidah moral? Ketiga kelompok dikutip oleh Ihsan (2015) filsafat adalah
pertanyaan ini adalah tinjauan ilmu usaha untuk memahami alam semesta,
secara ontologis, epistimologis dan hakikat dan nilai yang terkandung di
aksiologis. dalamnya, sedangkan tujuannya adalah
Filsafat berusaha melontarkan pemahaman dan kebijaksanaan.
pertanyaan mendasar terhadap ilmu, Menurut Oemar A. Hosein filsafat
seperti apa karakteristik yang hanya memberikan kita hikmah dan kepuasan
dimiliki oleh ilmu sehingga disebut kepada manusia terhadap pengetahuan
sebagai ilmu, apa perbedaan antara ilmu yang sistematis. Radhakrishnan
dengan pengetahuan biasa, bagaimana menerangkan fungsi filsafat adalah
cara untuk mendapatkannya. Sehingga kreatif, menerapkan nilai, menerapkan
muncullah yang dinamakan filsafat ilmu tujuan dan arah dan menuntun menuju
sebagai jawaban dari berbagai jalan yang baru.
pertanyaan filsafat dalam rangka Filsafat ilmu dapat membimbing
mengkaji dan menelaah lebih dalam seorang ilmuwan untuk memikirkan dan
mengenai ilmu. Filsafat ilmu dapat merenungkan segala aktivitas keilmuan
dikatakan sebagai jembatan yang dilakukan hendaknya bukan
penyambung antara filsafat dan ilmu. berlandaskan kebiasaan-kebiasaan
D. OBJEK, MANFAAT DAN tanpa sadar apa orientasinya. Sehingga
TUJUAN FILSAFAT ILMU dengan berpikir ilmiah (kritis, logis dan
Filsafat memiliki dua objek, sistematis) diharapkan dapat memhami
yaitu objek material dan objek formal ilmu dengan segala unsur yang
layaknya bidang ilmu yang lain. Objek terkandung di dalamnya dan arah tujuan
material adalah sesuatu hal yang diamati dari ilmu tersebut. Filsafat ilmu juga
atau diteliti, sedangkan objek formal menghendaki adanya pemahaman yang
adalah sudut pandang dalam suatu utuh dan menalam terhadap ilmu
penelitian. (Blokolong) Objek material sehingga tidak terbelenggu pada
filsafat ilmu adalah ilmu itu sendiri yang kebenaran semu yang sesat hingga
telah diatur dengan sebaik mungkin memicu sikap yang bijaksana dalam
secara sistematis menggunakan metode segala aktivitas keilmuan. (Wahana,
ilmiah dan dapat 2016: 13)
dipertanggungjawabkan kebenarannya. E. PENUTUP
Sedangkan objek formal filsafat ilmu Filsafat muncul didasari rasa
adalah esensi dari ilmu itu sendiri, tidak puas dengan kebenaran yang
bagaimana hakikat ilmu itu? Bagaimana mereka peroleh berdasarkan mitos.
cara memperolehnya? Apa fungsinya Mereka pun mulai menggunakan nalar
bagi manusia? Hal ini dibahas untuk memahami kebenaran. Filsafat
berlandaskan ontologis, epistimologis adalah hasil dari akal manusia dalam
dan aksiologis. rangka mencari kebenaran sedalam-

4
dalamnya dengan sungguh-sungguh. DAFTAR PUSTAKA
Sehingga filsafat menuntut berpikir Anwar. Khaidir. 2013. Sejarah dan
akan sesuatu mengenai hakikatnya, Perkembangan Filsafat Ilmu. Jurnal
makna, dan sifat dasar. Sedangkan ) Ilmu Hukum. Lampung: Volume 7.
ilmu adalah berbagai pengetahuan yang No. 2. Mei-Agustus 2013.
terorganisir dengan rapi yang berisi Blikololong. J.B. Filsafat Ilmu: Sebuah
kumpulan fakta dan memiliki objek, Pengantar. Jakarta: Universitas
metode, teori dan hukum. Pembahasan Gunadarma.
filsafat yang luas tersebut menjadikan Ihsan, Fuad. 2015. Filsafat Ilmu. Jakarta:
ilmu sebagai salah satu objek dari Rineka Cipta
filsafat, yaitu disebut dengan filsafat Kuntjojo. 2009. Filsafat Ilmu. Kediri:
ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu Universitas Nusantara PGRI.
sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu Latif. Mukhtar. 2014. Orientasi Ke
itu sendiri dan bagaimana cara untuk Arah Pemahaman Filsafat Ilmu.
memperoleh ilmu. untuk mendapatkan Jakarta: Kharisma Putra Utama
ilmu diperlukan sebuah metode, yang Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu.
disebut dengan metode ilmiah. Metode Bogor: Penerbit IPB Press.
bisa dikatakan sebagai suatu tahapan Suharsaputra. Uhar. 2004. Filsafat Ilmu:
sistematik dalam mendapatkan sesuatu. Jilid 1. Kuningan: Universitas
Metode dibutuhkan agar cara berpikir Kuningan.
melahirkan pengetahuan yang ilmiah Sumarto. 2017. Filsafat Ilmu. Jambi:
yaitu rasional dan teruji kebenarannya. Pustaka Ma’arif Press.
Filsafat memiliki dua objek, yaitu objek Tafsir. Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu:
material dan objek formal layaknya Mengurai Ontologi, Epistimologi
bidang ilmu yang lain. Filsafat adalah dan Aksiologi Pengetahuan.
usaha untuk memahami alam semesta, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
hakikat dan nilai yang terkandung di Wahana. Paulus. 2016. Filsafat Ilmu
dalamnya, sedangkan tujuannya adalah Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka
pemahaman dan kebijaksanaan. Diamond.

5
6

Anda mungkin juga menyukai