SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
lapangan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari laporan hasil
praktikum lapangan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, laporan hasil praktikum lapangan
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Kebun Teh Wonosari
PTPN XII.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Ning Farida, M. Si.
Dan Ibu Maharani Ikaningtyas, S.E., M.AB. yang telah menjadi pembimbing
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan praktikum lapangan ini.
Penulis
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Rasa syukur dan ucapan terimakasih patut kami sampaikan kepada pihak-
pihak yang telah membantu kamu dalam menyusun laporan praktikum ini.
Adapun pihak-pihak yang kami maksud adalah sebagai berikut:
1. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M. Si. Dan Ibu Maharani Ikaningtyas, S.E. M.
AB selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia.
2. Keluarga yang telah senantiasa memberikan motivasi semnagat dan do’a
bagi kamu selaku penulis dalam proses kegiatan dan penyusunan laporan
praktikum ini.
Penulis berharap laporan praktikum mata kuliah manajemen sumber daya
manusia ini dapat memberikan manfaat dan digunakan sebagai mana mestinya.
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1.5 Tahapan Pendidikan dan Pelatihan Pada PTPN XII Kebun Teh
Wonosari ....................................................................................................... 14
3.1.6 Implementasi Pendidikan dan Pelatihan Pada PTPN XII Kebun Teh
Wonosari ....................................................................................................... 15
3.2 Keunikan/spesifikasi Pendidikan dan Pelatihan Pada PTPN XII Kebun
Teh Wonosari .................................................................................................... 17
BAB IV ................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................. 19
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 19
4.2 Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan ................................................................. 21
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sehingga manajemen sumber daya manusia bagi suatu perusahaan
memiliki peran yang sangat penting bagi kelanjutan aktivitas operasional
di dalam perusahaan tersebut. Terlebih Sumber daya manusia merupakan
sector sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu
perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan
kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik
dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang
penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya
kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan
berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang
terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting
dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada
pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu
perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu. Oleh karena itu,
berdasarkan hal tersebut Kami akan menjabarkan definisi manajemen
sumber daya manusia, fungsi, urgensi dan implementasinya.
2
1.3 Manfaat Praktikum Lapang Manajemen Sumber Daya Manusia
3
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN/INSTANSI
4
Perkebunan Nusantara XII yang disebut PTPN XII adalah Perseroan
Terbatas dengan komposisi kepemilikan sahamnya meliputi Negara
10% dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90%. PTPN XII
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 1996 tentang Peleburan PT Perkebunan Nusantara
XXIII (Persero), PT Perkebunan Nusantara XXVI (Persero), dan PT
Perkebunan Nusantara XXIX (Persero) yang dituangkan dalam Akta
Pendirian No. 45 tanggal 11 Maret 1996, dibuat di hadapan Harun
Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disahkan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor C2.8340 HT.01.01.Th
96 tanggal 8 Agustus 1996.
Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Undang-
undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 30 tanggal 16 Agustus
2008 jo. Akta Nomor 4 tanggal 4 Maret 2009 dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-
42776.AH.01.Tahun 2009 tanggal 1 September 2009. Selanjutnya
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir diubah dengan Akta Nomor 32 tanggal 23 Oktober 2014 yang
dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta
Selatan dan telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia sesuai surat Nomor AHU-08635.40.21.2014
tanggal 19 November 2014. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. no.
72 Tahun 2014 dibentuk Holding Perkebunan dengan PTPN III
(Persero) menjadi induk Perusahaan.
5
saing kuat serta mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai
perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas
dan Good Corporate Governance.
Adapun visi dan misi dari PT. Perkebunan Nusantara XII kebun
dan parik Teh Wonosari yakni sebagai berikut:
A. Visi Perusahaan
“Menjadi Perusahaan Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan
mampu tumbuh-kembang berkelanjutan”
B. Misi Perusahaan
2.1.4 Struktur Organisasi PTPN XII Kebun dan Parbik Teh Wonosari
Berikut ini adalah gambaran dari struktur organisasi dari PTPN XII
Kebun teh Wonosari:
6
7
BAB III
3.1.1 Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pada PTPN XII
Kebun Teh Wonosari
8
kompetitif. Dalam menciptakan sumber daya manusia yang demikian,
maka perusahaan perlu untuk mempertegas pendidikan dan pelatihan
pekerja.
9
3.1.2 Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Bagi Perusahaan
10
3) Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja sesuai dengan
bakat, minat, nilai dan pengalamannya masing-masing
(individual).
4) Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memiliki derajat
relevansi yang tinggi dengan kebutuhan pembangunan.
11
11. Kerjasama dengan mitra dalam pengembangan tanamanan
pangan sehingga lebih mengoptimalkan kemampuan dalam
negeri.
12. Partisipasi dalam mengusahakan tanaman pangan dan
pelestarian lingkungan hidup.
13. Mengembangkan penggunaan bahan bakar alternatif.
14. Revitalisasi pemanenan, pengolahan, dan pemasaran hasil
tanaman aneka kayu.
15. Program marketing mix. Perbaikan produk, penetapan harga,
promosi dan jaringan distribusi.
16. Peningkatan kemampuan SDM.
17. Pengolahan serta pemanfaatan limbah.
18. Pelaksanaan budidaya yang mendukung konservasi
alam.Modifikasi peralatan dan metode.
B. Rencana Jangka Panjang (5 tahun)
Misalkan pada investasi tanaman perkebunan, investasi
aneka kayu, investasi non tanaman, pemanfaatan lahan tunggu,
pengembangan agro wisata, meningkatkan kesejahteraan
karyawan yang diwujudkan dalam program kenaikan gaji, bonus
dan bantuan pendidikan.
3.1.4 Metode Pendidikan dan Pelatihan Pada PTPN XII Kebun Teh
Wonosari
12
yang sedang bekerja. Pegawai senior memberikan contoh cara
mengerjakan pekerjaan dan training baru memperhatikannya.
Metode ini sangat tepat digunakan untuk pelatihan yang semi
skill seperti sales atau pramuniaga. Manfaat dari metode on the
job training adalah peserta belajar dengan perlengkapan yang
nyata dan dalam lingkungan pekerjaan yang jelas.
b. Vestibule atau Balai Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau
terpisah yang digunakan untuk tempat pelatihan bagi pegawai
baru yang akan menduduki suatu job. Ini merupakan metode
pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai
baru) yang dilatih dengan macam pekerjaan yang sama dan
dalam waktu yang sama. Pelaksanaan metode vestibule biasanya
dilakukan dalam waktu beberapa hari samapi beberapa bulan
dengan pengawasan instruktur. Misalnya pelatihan pekerjaan
pengetikan atau operator mesin.
c. Metode Demonstrasi dan Contoh Metode demonstrasi
melibatkan penguraian dan memperagakan sesuatu melalui
contoh-contoh. Metode demontrasi merupakan metode training
yang efektif karena lebih mudah menunjukkan kepada peserta
bagaimana mengerjakan suatu tugas yang akan dikerjakan.
Metode ini biasanya dikombinasikan dengan alat bantu belajar
seperti gambar-gambar, teks materi, ceramah atau diskusi.
d. Simulasi adalah suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk
realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan
pelengkap, sebagai teknik duplikat yang mendekati kondisi
nyata pada pekerjaan.
e. Apprenticeship Metode apprenticeship adalah suatu cara
mengembangkan keterampilan (skill) perajin atau pertukangan.
Metode ini didasarkan pula pada on the job training dengan
memberikan cara mengerjakannya. Pegawai peserta
13
mendapatkan bimbingan umum dan mereka dapat langsung
mengerjakan pekerjaannya.
3.1.5 Tahapan Pendidikan dan Pelatihan Pada PTPN XII Kebun Teh
Wonosari
Adapun tahapan pendidikan dan pelatihan pada PTPN XII Kebun Teh
Wonosari adalah sebagai berikut;
a. PT. Perkebunan Nusantara XII berkomitmen untuk menjadi
agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh dan
berkembang secara berkelanjutan serta senantiasa
memproduksi dan mendistribusikan beragam produk halal,
berkualitas tinggi dan berwawasan social lingkungan bagi
seluruh konsumen. Bekerja sesuai standard an prosedur kerja
yang telah ditetapkan sebagai berikut;
b. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
c. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dan
Kesejahteraan Karyawan sesuai standard Pertanian Lestari
(Rainforest Alliance RA-UTZ).
d. Menerapkan Sistem Keamanan Pangan Standar Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP)
e. Menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH)
14
f. Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan mutu.
g. Menetapkan tanggunga jawab dan wewenang yang jelas pada
seluruh jajawan perusahaan untuk menjamin terpeliharanya
sistem manajemen mutu.
h. Memelihara dan mengkomunikasikan kebijakan sistem
manajemen mutu kepada seluruh karyawan dan pihak
eksternal yang membutuhkan.
i. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak yang
berkepentingan.
15
adalah perencana, pelaku, dan selalu berperan aktif dalam setiap
aktifitas perusahaan dan penempatan karyawan yang cocok akan
mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Agar karyawan dapat lebih
mudah memahami tugas dan tanggung jawab yang diberikan selama
bekerja diperusahaan, maka pengembangan yang dapat diberikan yaitu
berupa pelatihan karyawan agar kegiatan yang dilaksanakan perusahan
dapat mencapai hasil yang maksimal. Untuk mencapai hal itu maka
pelatihan kerja yang diberikan harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai serta kebutuhan dan tuntutan tugas yang harus dijalankan oleh
karyawan.
Menurut Syarif (1984:12) pelatihan adalah suatu proses untuk
membantu tenaga kerja untuk membentuk, meningkatkan dan
mengubah pengetahuan, keterampilan sikap dan tingkah lakunya agar
dapat mencapai standar tertentu sesuai apa yang dituntut oleh
jabatannya. Menurut Rae (2000:3) pelatihan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya agar lebih efektif dan efisien. Program
pelatihan adalah serangkaian program yang dirancang untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam hubungannya
dengan pekerjaannya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pelatihan merupakan suatu program yang diharapkan dapat
memberikan rangsangan/stimulus kepada seseorang untuk dapat
meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh
pengetahuan umum dan pemahaman terhadap keseluruhan lingkungan
kerja dan organisasi.
Dimensi program pelatihan yang efektif yang diberikan kepada
karyawan menurut Rae (2000:8) dapat diukur melalui :
16
2) Metode Pelatihan, apakah metode pelatihan yang diberikan
sesuai untuk subjek itu dan apakah metode pelatihan tersebut
sesuai dengan gaya belajar peserta pelatihan.
3) Sikap dan Keterampilan Instruktur, yaitu apakah instruktur
mempunyai sikap dan keterampilan penyampaian yang
mendorong orang untuk belajar.
4) Lama waktu Pelatihan, yaitu berapa lama waktu pemberian
materi pokok yang harus dipelajari dan seberapa cepat tempo
penyampaian materi tersebut.
5) Fasilitas Pelatihan, yaitu apakah tempat penyelenggaraan
pelatihan dapat dikendalikan oleh instruktur apakah relevan
dengan jenis pelatihan, dan apakah makanannya memuaskan.
17
dahulu, kemudian akan dilakukan demo terkait cara
pengaplikasian. Selanjutnya, pembekalan mengenai safety
seperti menggunkan APD (Alat Pelindungan Diri) juga turun
dilakukan guna meningkatkan kesadaran astan terkait
keselamatan kerja. PTPN 12 berharap dengan adanya pelatihan
ini dapat meningkatkan skill astan dan juga meningkatkan
kesadaran akan keselamatan kerja di kebun PTPN 12.
2. Pelatihan teknis aplikasi dan safety training penggunaan
Pestisida
Selain pelatihan teknis aplikasi herbisida, PTPN 12 juga
melakukan pelatihan penggunaan pestisida. Adapun point
penting yang ditekankan pada pelatihan yakni; pencegahan
keracunan dan pertolongan pertama pada penggunaan pestisida,
penyemprotan yang aman dan efektif, penyimpanan dan
pemusnahan limbah secara efektif, aplikasi pestisida dan
kalibrasi dilengkapi dengan praktik kalibrasi alat semprot.
Kurang lebih pelatihan ini hampir sama dengan pelatihan teknis
pengaplikasian hebisida. Yang menarik dari pelatihan ini pihak
PTPN 12 juga menyiapkan doorprize untuk peserta guna
meningkatkan antusias peserta pelatihan dalam mengikuti
rangkaian pelatihan.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
“Manajemen Sumber Daya Manusia” Prof. Dr. Lijan Poltak Sinambela, April
2016. PT Bumi Aksara
20
LAMPIRAN
21