MANAJEMEN PEMASARAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
1. 22042010034/DWI MARGARETA/
2. 22042010054/SILVIA NANDA AMILIA/
3. 22042010089/FIFI ALAIDA YAHYA/
4. 22042010097/AMELIA HUMAIZA ZAHRO/
5. 2204201128/NOVITA WULAN RAMADANTI/
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG
MANAJEMEN PEMASARAN
DI BANYUWANGI
Disusun oleh :
10/D
1. 22042010034/DWI MARGARETA /
2. 22042010054/SILVIA NANDA AMILIA/
3. 22042010089/FIFI ALAIDA YAHYA/
4. 22042010097/AMELIA HUMAIZA ZAHRO/
5. 2204201128/NOVITA WULAN RAMADANTI/
Disahkan oleh :
Mengetahui,
ADMINISTRASI BISNIS
NPT. 2111977120433
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah-
Nya, kami dapat menyelesaikan laporan Praktikum Lapang ManajemePemasaran
ini dengan baik. Laporan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dari hasil
praktikum lapang yang dilaksanakan pada 3 Mei 2023 sampai 4 Mei 2023 yang
berlokasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi dan Doesoen Kakao
PTPN XII. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Acep Samsudin, S.Sos., M.M., M.A., selaku koordinator program
studi administrasi bisnis.
2. Ibu Nurul Azizah, S.AB., M.AB., selaku dosen koordinator mata kuliah
manajemen pemasaran program studi administrasi bisnis.
3. Ibu IR. Lisa Sulistyawati, M.M., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dalam menyusun laporan praktikum lapang ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum lapang ini terdapat
banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat membuat laporan yang lebih baik
lagi kedepannya.
Akhir kata, kami sangat berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat,
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan hikmat dan berkat kepada
kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran,
yang merupakan strategi yang dijalankan oleh perusahaan. Berkaitan dengan
penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen
pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. Bauran pemasaran merupakan
kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
variable mana yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
1
2
tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variable atau kegiatan tersebut perlu
dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam
melakukan kegiatan pemasarannya, dengan demikian perusahaan tidak hanya
sekedar memiliki kombinasi kegiatan terbaik saja, tetapi juga dapat
mengkoordinasikan berbagai variabel bauran pemasaran tersebut, untuk
melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Salah satu sumber daya unggulan Banyuwangi yaitu kakao yang berada pada
Doesoen Kakao PTPN XII Banyuwangi. PTPN XII adalah lahan perkebunan yang
dulunya milik Belanda dan merupakan perkebunan besar sehingga orang Eropa
mengenal produk java cocoa karena orang Belanda membawa kakao ke Eropa, ini
adalah sejarah yang membuat java cocoa terkenal di Eropa. PTPN XII ini adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang agrobisnis dan agro industri.
Kualitas dari suatu produk serta strategi marketing akan menjadi faktor yang
kuat dalam keberhasilan suatu merk. Hal ini dilakukan oleh Doesoen Kakao PTPN
XII melalui produk cokelat yang dimiliki. Dimana produk coklat yang diproduksi
pada Doesoen Kakao ini berasal dari jenis kakao edel dan kakao bulk yang memiliki
karakteristik masing-masing yang unik dan merupakan kakao dengan kualitas
terbaik di dunia, adapun kakao edel dan kakao bulk ini diolah sehingga
3
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN /INSTANSI
5
6
Dinas ini terdiri dari satu sekretariat dan tiga bidang yaitu Bidang Kebudayaan,
Bidang Produk Pariwisata, dan Bidang Pemasaran. Selain itu, Dinas Kebudayaan
danPariwisata Kabupaten Banyuwangi juga memiliki website resmi yang dapat
diakses oleh seluruh masyarakat yaituwww.banyuwangitourism.com yang
didalamnya terdapat berbagai informasi mengenai berbagai macam destinasi wisata
dan informasi mengenai kegiatan-kegiatan event pariwisata di Kabupaten
Banyuwangi .
7
8
1) Menyusun rencana Seksi Informasi Budaya dan Wisata sesuai dengan rencana
kerja Dinas.
2) Menyelenggarakan pembinaan dan kemitraan dalam rangka meningkatkan
informasi kepariwisataan.
3) Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta
dalam pengadaan dan memajukan sarana informasi kepariwisataan.
4) Melakukanupaya informasi melalui media cetak, film, slide, poster, brosur,
leaflet, internet, dan lain-lain.
5) Membuka pusat - pusat informasi wisata.
6) Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang informasi
kepariwisataan.
7) Menyiapkan bahan penyelenggaraan informasi, mengelola pusatpusat
informasi pariwisata.
8) Mengoordinasi bawahan agarv terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung.
9) Menilai hasil kerja sama bawahan untuk bahan pengembangan karier.
13
10) Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan oleh atsan sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
Jika fermentasi masih 1 hari warnanya putih, kakao edel merupakan jenis biji yang
bagus dan mahal. Fermentasi dilakukan selama 3 sampai 4 hari, dimana ada 3 kotak
untuk tempat fermentasi yang setiap kotaknya memiliki jangka waktu serta
temperatur suhu yang ditentukan, diantaranya ialah :
17
1. Tahap fermentasi
Pada hari pertama, biji kakao yang sudah lolos uji petik dipindahkan ke tempat
fermentasi.Selama proses fermentasi dilakukan pemeriksaan kebersihan terhadap
biji kakao. Setelah benar-benar bersih, biji kakao dimasukkan ke dalam karung goni
dengan kapasitas 1500 kg. Namun pada hari pertama uji petik / pemeriksaan akan
masuk kesini, apabila ada kotoran atau kakao nya dalam keadaan yang tidak bagus
akan dikubur dan tidak diolah, jadi dapat dikatakan bahwa yang masuk ketahap
fermentasi adalah biji kakao yang benar-benar besrsih. Lalu ditutup dengan
menggunakan karung goni dengan kapasitas 1500 kg. Tujuan dari fermentasi ini
adalah untuk mengurangi kadar air agar cita rasa yang dihasilkan tidak pahit.
2. Tahap penjemuran
a. Sun Drying
Setelah dilakukan fermentasi, biji kakao dijemur di bawah sinar matahari selama 3
hari. Selama satu hari penjemuran dapat menghabiskan waktu hingga 7 sampai 8
jam. Tujuan dari penjemuran ini adalah menurunkan kadar air. dalam hal ini
terdapat prosedur dalam yang harus dilaksanakan saat melaksanakan sun draying
yaitu
1) lantai jemur dalam kondisi yang bersih
2) ketebalan hamparan biji 4 lapis (+-15 kg m2)
3) pembalikan dilakukan setiap 1 jam sekali ( lakukan sertai jika ada benda asing
segera pisahkan
4) saat cuaca cerah penjemuran dapat dilakukan lebih dari 1 hari sampai kering.
5) hindari dari biji terpecah
6) lakukan uji petik sesuai pedoman SUDIR (23/SE/096/2002)
7) penyiapan terpal untuk melindungi biji saat hujan
18
b. Mechanical Drying
Mechanical drying dilakukan ketika setelah sun drying. atau juga bisa digunakan
saat cuaca hujan dan tidak adanya sinar matahari yang merata. dalam menjalankan
Proses ini menggunakan mesin yang tidak menggunakan bahan bakar kayu atau
solar melainkan elemen listrik. serta kapasitas yang bisa dimuat oleh mesin ini yaitu
sekitar 4.500 kg, dan Biji kakao yang dikeringkan melalui mesin memakan waktu
13 sampai 15 jam. adapun juga terdapat instruksi kerja pengeringan listrik yaitu
1) persiapan alat, skop kayu, buku pencatat suhu, bimbingan, skop plastik dan
pengukur KA
2) pastikan aliran listrik berfungsi dengan baik
3) pastikan bak dalam keadaan bersih
4) nyalakan pemanas bak selama 15 menit sebelum diisi biji kakao
5) pastikan biji yang akan dikeringkan sudah dijemur min. 3 hari cuaca normal
6) lakukan pembalika setiap 1 jam sekali sampai kering dengan KA 7-7,5 %
7) lakukan uji petik pencatatan suhu setiap jam
8) setelah dinyatakan kering dikarungki 50 kg
9) pastikan disekitar bak pengering tidak ada biji kececeran.
c. Proses desheller
Proses desheller merupakan proses pemisahan daging biji nib dari kulit kakao.
Proses ini bertujuan untuk memisahkan dan membersihkan biji kakao dari kulit
arinya.
d. Proses pemastaan
Proses pemastaan dilakukan untuk mengubah bentuk biji kakao menjadi bentuk
pasta cokelat. Ketika dilakukan penggilingan biji mengeluarkan minyak yang
berbentuk pasta. Proses ini juga dapat melelehkan minyak dalam biji kakao
tersebut, suhu pelelehan lemak yang terdapat di dalam biji kakao dengan titik leleh
sebesar 31 sampai 32 derajat celcius.
e. Proses pemecah bungkil
Pada proses ini bungkil kakao dibubukkan menggunakan mesin penghancur
bungkil Bungkil yang akan dibubukkan didinginkan di tempering terlebih dahulu
pada suhu 15 derajat celcius selama dua hari.
f. Proses penghalus bubuk
Pada proses padatan bungkil dipecahkan terlebih dahulu menggunakan pemecah
bungkil menjadi kepingan besar bungkil, kemudian dipecah menjadi kepingan
kecil. Padatan bungkil lalu dihaluskan dengan alat penghalus selama 15 menit.
g. Proses pengayakan
Setelah penghancuran bungkil, bubuk kakao dibubukkan menggunakan mesin
pengayak tipe getar.
h. Proses penyangrai bubuk
Bubuk kakao disangrai kembali untuk memastikan mikroba dan kemudian
didinginkan.
i. Proses blending bubuk
Pada proses ini bubuk kakao dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti gula,
vanilla, dan sebagainya.
j. Proses bolmil
Pada proses ini bubuk kakao dipanaskan kembali hingga suhu 40 derajat celcius.
k. Proses councing
20
Pada proses ini bubuk kakao dipanaskan kembali sampai suhu 40 derajat celcius
selama lima jam.
l. Proses pencetakan cokelat
Sebelum pencetakan, suhu cokelat cair dijaga pada suhu 30-32 derajat celcius untuk
dibawa ke wadah-wadah pencetakan. Selanjutnya, dilakukan pendinginan secara
perlahan untuk memadatkan cokelat dan kemudian cokelat dikeluarkan dari cetakan
setelah mencapai 10 derajat celcius.
Proses pendinginan yang terkontrol akan menghasulkan cokelat padat dengan
kristal lemak yang halus dan struktur yang stabil terhadap panas, terlihat dari sifat
lelehnya yang baik dan permukaan yang mengkilap.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
22
Dinas kebudayaan sendiri memiliki peran yang sangat penting, salah satunya
untuk menjaga dan melestarikan budaya asli daerah setempat serta mengenalkan
budaya daerah kepada masyarakat luar agar budaya nya dapat dikenal dan menjadi
ciri khas tersendiri. Selain itu, bidang pariwisata juga tidak kalah penting perannya
untuk memajukan dan mengenalkan tempat-tempat wisata yang ada didaerahnya.
itu dalam diDinas Kebudayaan Pariwisata Banyuwangi juga memiliki tufas dan
tanggung jawab yaitu meliputi :
Dengan peran dan tanggung jawab tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Banyuwangi berupaya untuk memajukan pariwisata, melestarikan budaya, dan
menciptakan keberlanjutan dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di
Banyuwangi.
Pulau Merah memiliki bukit hijau cantik yang terdapat di seberang pantai.
Menariknya kita dapat mencapai pulau ini ketika air surut dengan berjalan kaki
yang hanya berjarak 100 meter.
3. Pantai Plengkung
Pantai Plengkung lebih dikenaldengan nama G-Land. Pantai Plengkung dijuluki
“The Seven Giant Waves Wonder" oleh peselancar asing karena memiliki 7
gulungan ombak hingga 6 meter tingginya.
4. Pantai Sukamade
Berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB),Pantai Sukamade
merupakan salah satu dari Triangle Diomond Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk
mencapai pantai ini memang penuh dengan perjuangan karena kawasan
Sukamade dikenal memiliki Jungle track yang sangat esktrem dengan
pemandangan alam yang masih sangat dan eksotis.Pantai sukamade menjadi
tempat favorit bagi para penyu mendarat dan bertelur, tempat ini juga dikenal
dengan sebutan Istana penyu bagi seluruh jenis penyu yang ada karena 4 dari 6
jenis penyu yang ada di seluruh dunia mendarat di tempat ini.
1. Assesment
Assessment dilaksanakan dengan melibatkan para akademisi, birokrat, tokoh
masyarakat adat,pelaku seni, para pengusaha dan stakeholder lainnya untuk analisa
dan review bagaimana posisi atau kondisi kota yang akan dibranding dengan
menentukan konsumen internal dan eksternal, kebutuhannya, kapabilitas pesaing,
trend, menemukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sebuah kota..
2. Analysis and Advantage
26
3. Melakukan Pengembangan
Dalam melakukan pengembangan terhadap wisata edukasi di Agrowisata
Doesoen Kakao dapat dilakukan dengan menggunakan aspirasi pengunjung dan
pemasaran yang jujur. Secara konsisten menjadikan aspirasi pengunjung sebagai
masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan kegiatan wisata merupakan hal
yang sangat penting. Aspirasi pengunjung mampu menjadikan sebuah daya tarik
wisata menjadi lebih baik lagi dengan mengikuti permintaan dari pengunjung.
Namun hal ini belum diimplementasikan di Agrowisata Doesoen Kakao, karena
tidak adanya kotak saran pada Agrowisata Doesoen Kakao. Kotak saran menjadi
sangat penting bagi pengembangan daya tarik wisata. Dengan adanya kotak suara
pengunjung ataupun wisatawan dapat memberikan saran tanpa merasa malu untuk
berbicara langsung kepada pengelola Doesoen Kakao. Demi mendatangkan jumlah
kunjungan wisatawan lebih banyak, pemerintah Banyuwangi membuat sebuah
acara di Agrowisata Doesoen Kakao yaitu Chocolate Food Festival yang
dilaksanakan pada 16-17 Februari 2019. Acara tersebut diresmikan oleh menteri
BUMN pada saat itu yaitu Rini Soemarno didampingi oleh Bupati Kabupaten
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Acara tersebut digelar 2 hari dengan salah satu
acara utamanya adalah lomba lari mengelilingi Agrowisata Doesoen Kakao yang
diikuti oleh pelari dari lokal maupun internasional. Acara tersebut dipromosikan
secara jujur dan sesuai ekspektasi wisatawan yang mengikuti acara tersebut.
Banyak daya tarik wisata di Banyuwangi yang sudah menjadi primadona bagi
wisatawan untuk dikunjungi salah satunya adalah Agrowisata Doesoen Kakao.
Sebuah perkebunan kakao yang terletak di Kecamatan Glenmore, Kabupaten
Banyuwangi dikembangkan menjadi sebuah daya tarik wisata dengan
menyuguhkan keasrian dan kesejukan suasana perkebunan. Agrowisata Doesoen
Kakao membuat sebuah paket wisata tentang proses tumbuhan kakao dari
34
penanaman hingga pengolahan menjadi coklat yang layak jual. Aktivitas pariwisata
tersebut menarik wisatawan untuk mengunjungi Agrowisata Doesoen Kakao.
Produk wisata edukasi memiliki karakteristik yang relatif sederhana serta murah
yang mencakup unsur sosial, budaya dan membangun sumber daya yang sudah ada.
Produk wisata edukasi mencakup tiga dimensi, yaitu : produk inti, produk nyata dan
produk tambahan. Di doesoen kakao produk inti dapat diperoleh dari daya tarik
wisata alam dengan melakukan pembelajaran mulai proses penanaman, mengolah
dan memasarkan kakao. Sementara produk nyata merupakan produk inti yang
dikemas dalam bentuk paket wisata dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan.
35
Paket wisaya di doesoen kakao terdiri dari paket wisata edukasi untuk
pelajar/mahasiswa, umum dan untuk wisatawan mancanegara, masing-masing
paket memiliki harga yang berbeda-beda tapi tidak mengurangi esensi dari proses
pembelajaran yang diberikan. Serta produk tambahan merupakan layanan tambahan
yang dapat menunjang kegiatan wisatawan.
Sejak tahun 1980, terjadi pergeseran minat wisatawan yang mengarah pada
pilihan wisata yang lebih ramah lingkungan. Destinasi Doesoen Kakao termasuk
dalam katagori objek wisata baru di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki potensi
besar untuk dikembangkan, sehingga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
memasukkan destinasi Doesoen Kakao ke dalam Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten Banyuwangi melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2012.
1) Product (Produk
Produk adalah jantung dari bauran pemasaran. Semua aktivitas pemasaran
dimulai dengan produk. Tanpa suatu produk, kita tidak memiliki harga, promosi
atau tempat. Doesoen Kakao merupakan destinasi yang menawarkan komoditas
37
cokelat dengan sensasi berbeda. Kawasan ini terletak di sekitar area perkebunan
kakao mulia sebagai komoditas ekspor Indonesia yang patut dibanggakan. Rute
menuju ke Doesoen Kakao dari Banyuwangi cukup mudah untuk dijangkau karena
berada pada jalur lintas selatan. Kawasan ini memiliki pabrik pengelolaan kakao
beserta cafe berkisah tentang sejarah coklat. Strategi yang diberikan antara lain
adalah kualitas produk yang baik dan bermanfaat serta memberikan kepuasaan
terhadap konsumen (consumer satisfaction), pelayanan pasca jual, pembentukan
citra baik terhadap produk yang dipasarkan dan bagaimana
mempertahankannya,orientasi dan prefensi konsumen terhadap produk.
Terdapat dua faktor utaama yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor
sosial dan budaya yang terdiri dari kedubayaan,sosial,kelas sosial,lingkungan dan
budaya. Faktor kedua adalah faktor psikologis yang terdiri atas motivasi,presepsi
dan kepercayaan. Produk yang dihasilkan oleh Dosoen Kakao antara lain : Biji
coklat yang dipasarkan keseluruh Indonesia hingga diekspor ke luar negeri, Dosoen
Kakao juga memiliki produk jadi berupa bubuk coklat, permen coklat, dan
minuman coklat dalam kemasan botol yang didinginkan di dalam kulkas agar
produk tersebut dapat awat dalam jangka waktu tertentu.
2) Price (Harga),
Menurut Philip Kotler harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan kepada
suatu produk atau layanan jasa, artinya bahwa harga merupakan jumlah nilai yang
harus dibayar konsumen demi memiliki atau mendapatkan keuntungan dari sebuah
produk atau jasa. Secara kredit umum harga adalah nilai moneter yang harus
dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh atau memiliki produk suatu perusahaan.
Ini adalah komponen penghasil pendapatan yang penting bagi perusahaan.
Keputusan bauran harga perlu mempertimbangkan variabel pemasaran yaitu
dengan metode penetapan harga, kebijakan dan strategi, benefit, periode
pembayaran, dan kebijakan harga pasti. Range harga yang diberikan Doesoen
Kakao untuk produknya berada dikisaran harga 15 ribu untuk produk minumannya,
dan untuk produk cokelat lainnya mulai dari 30 ribuan.
3) Place (Tempat),
38
Doesoen Kakao juga menggunakan jurus getok tular dan memang terkenal
sebagai arena edukasi pembuatan cokelat yang berkualitas. Di sini banyak yang
berkunjung mulai warga lokal, anak sekolah dari jenjang TK hingga SMK, bahkan
mahasiswa juga bisa menimba pengetahuan dari sini. Dari Doesoen Kakao dapat
tau bagaimana bentuk biji kakao dan klasifikasi jenisnya, proses fermentasi biji
kakao, penjemuran biji kakao hingga pengeringan, sampai proses penggilingan biji
kakao kering menjadi bubuk cokelat yang siap diolah lagi menjadi cokelat batang,
permen cokelat, camilan dari cokelat dan lain sebagainya. Di samping itu, sarana
pemasaran atau promosi Doesoen Kakao adalah dengan mengandalkan media
sosial. Seperti yang diketahui, media sosial disebut sebagai media pemasaran yang
paling efektif yang membuat proses pengenalan produk lebih dekat dan lebih efisien
daripada proses sebelumnya menggunakan koran atau lainnya. Alasan tersebut
didasari bahwa media sosial memiliki kepraktisan, kelebihan lainnya yaiutu jumlah
40
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis mengenai strategi pemasaran pada bab III, dari Dinas
Kebudayaan Pariwisata Banyuwangi dan PTPN XII yang terletak pada Doesoen
Kakao, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi memiliki peran penting pada
pengembangan seni budaya dan destinasi wisata Banyuwangi yang menjadi
faktor kejayaan roda perekonomian masyarakat Banyuwangi.
2. Bandara Angkasa Pura yang berlokasi di Banyuwangi memiliki keunikan yaitu
Pada tahun 2009, Bandara yang awalnya disebut sebagai Bandara Blimbingsari
ini mulai digunakan Bali International Flight Academy dalam hal pelatihan lepas
landas untuk para calon pilot. Pada tanggal 29 Desember 2010, maskapai Sky
Aviation mulai beberapa hari sebelumnya. Penerbangan tersebut sekaligus
menjadi peresmian bagi Bandara Blimbingsari atau bandara Banyuwangi
sebagai salah satu bandara komersil di Indonesia.
3. Produk yang dihasilkan dari PTPN XII terletak di Dosoen Kakao yaitu berupa
layanan edukasi , dimana layanan edukasi ini dapat mengenalkan
4. secara langsung biji Kakao dan cara pengelolahannya kepada pengunjung yang
hadir, selain berupa layanan edukasi penunjang kenyamanan pengunjung yang
hadir dinomor satukan selama berada di Dosoen Kakao, dan juga berbagai
macam bentuk olahan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan para konsumen,
yaitu ada bubuk coklat, permen coklat, dan minuman dengan cita rasa coklat
dalam kemasan botol.
5. Mengenai harga yang diimplementasikan dari PTPN XII di Dosoen Kakao yaitu
dengan melihat kualitas dari hasil produksi biji Kakao yang dijadikan olahan
coklat yang dibutuhkan para konsumen, kemudian untuk mekanisme pemesanan
produk tersebut sendiri PTPN XII di Dosoen Kakao berinovasi dengan
menyediakan layanan pemesanan baik secara langsung maupun itu e –
commerce agar konsumen dapat membeli produk ini dengan mudah
41
42
4.2 Saran
Mengingat begitu pentingnya mengetahui dan memahami perihal strategi
pemasaran baik bagi individu yang memiliki minat dalam dunia bisnis maupun
pelaku bisnis, maka diharapkan setiap individu dapat mempelajari dengan sungguh-
sungguh mengenai strategi pemasaran. Hal ini dibutuhkan, agar setiap individu
terutama mereka yang berhubungan atau berkecimpung dalam dunia bisnis
memiliki wawasan dan keterampilan pemasaran yang mumpuni, sehingga nantinya
dapat diimplementasikan dalam kehidupan bisnis yang nyata.
Bagi para pimpinan Dinas Kebudayaan dan Priwisata Banyuwangi dan PTPN
XII Dosoen Kakao diharapkan seluruh kritik dan saran yang diberikan oleh pihak
masyarakat mampu untuk memperbaiki hal yang dirasa kurang dalam bidang
pemasaran maupun pelayanannya serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
dari masyarakat sebagai target market. Selain itu, baik Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Banyuwangi dan PTPN XII Dosoen Kakao di Banyuwangi, diharapkan
untuk mempertahankan kualitas produk dan layanan yang sudah baik, dan selalu
meningkatkan layanan melalui berbagai inovasi baru, dengan tanpa mengabaikan
kebutuhan serta keinginan masyarakat selaku konsumen.
Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan laporan ini dan laporan
dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya.
43
DAFTAR PUSTAKA
43
44
LAMPIRAN
NO FOTO KETERANGAN
44
45
9.
Gambar disamping merupakan
alat untuk menghaluskan biji
kakao.