Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN UAS

PENGANTAR MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU: DIAN PUSPITA NOVRIANTI S.E, M.Sc

Kelompok 6:
Amanda Novawati Theresia (2302112979)
Farraz Yuni Syafitri (2302111077)
Gloria Ammelia Br Sinaga (2302112960)
Kevin Adriyanta (2302126594)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
serta telah memberikan kami Kemudahan dan Kesehatan kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan laporan kelompok guna memenuhi tugas akhir semester mata
kuliah Pengantar Manajemen yang bertema “Kewirausahaan”. Kami sadar dalam
penggarapan materi makalah tidak lepas dari bantuan banyak pihak, salah satunya Ibu
Dian Puspita Novrianti, S.E., M.Sc yang telah memberikan arahan yang bermanfaat.

Harapan kami kedepannya yaitu siapa pun yang membaca laporan ini akan
memperoleh manfaat darinya. Kami juga berharap para pembaca dapat memaafkan kami
jika ada kesalahan atau kekurangan di dalamnya. Kami juga akan sangat berterima kasih
jika pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.

Pekanbaru, Oktober 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. v
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ....................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................... 3
GAMBARAN UMUM KEGIATAN ............................................................................ 3
2.1 Nama Kegiatan ........................................................................................................... 3
2.2 Lokasi ......................................................................................................................... 3
2.3 Waktu Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................................... 3
2.4 Struktur Organisasi ..................................................................................................... 3
2.5 Deskripsi Kegiatan ..................................................................................................... 3
BAB III ......................................................................................................................... 7
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................. 7
3.1 Alat Dan Bahan Yang Digunakan ............................................................................... 7
3.2 Tahapan Pelaksanaan .................................................................................................. 7
3.3 Jadwal Kegiatan.......................................................................................................... 8
3.4 Informasi Peserta Kegiatan ......................................................................................... 9
BAB IV ....................................................................................................................... 10
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 10
4.1 Teori Dasar Manajemen ............................................................................................ 10
4.2 Hasil Kegiatan Penerapan Fungsi Perencanaan........................................................ 15
4.3 Hasil Penerapan Fungsi Pengoganisasian................................................................. 16
4.4 Hasil Kegiatan Penerapan Fungsi Pengarahan ......................................................... 17
4.5 Hasil Kegiatan Penerapan Fungsi Pengawasan/Controlling dalam Kegiatan .......... 18
4.6 Faktor-Faktor Penghambat dan Keberhasilan Kegiatan ........................................... 19
4.7 Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Ada ............................................................. 20

ii
BAB V ........................................................................................................................ 22
PENUTUP .................................................................................................................. 22
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 22
5.2 Saran ......................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 23
LAMPIRAN................................................................................................................ 24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 proses produksi ............................................................................................. 9


Gambar 1.2 proses pemasaran .......................................................................................... 9

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan ...................................................................................... 24


Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan ................................................................................ 24

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan menurut Aima dok, 2015 merupakan suatu sikap maupun jiwa
yang selalu aktif, kreatif, dan inovatif dalam usaha meningkatkan pendapatan melalui
berbagai kegiatan usaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha tidak akan pernah
merasa puas dengan pencapaiannya, ia akan terus berusaha meningkatkan kualitas
hidupnya dengan cara meningkatkan pendapatannya. Kewirausahaan adalah suatu
dunia usaha maupun bisnis yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengembangan
peluang usaha, serta pengelolaan sumber daya demi memperoleh suatu profit atau
laba (Muchson 2017). Maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu
jiwa yang aktif dan inovatif secara terus menerus dalam mengikuti perkembangan
pasar.

Menurut data dari Kementrian Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah (2020), menyatakan bahwa rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar
3,47 persen dari jumlah penduduk di Indonesia sekitar 270 juta jiwa. Namun, apabila
dibandingkan dengan sesama negara ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations) dinilai masih cukup rendah, seperti Singapura yang mencapai 8,76 persen,
Thailand 4,26 persen serta Malaysia 4,74 persen rasio wirausaha. Hal tersebut
menjadi tantangan bagi usia produktif di Indonesia untuk mengejar ketertinggalan
jumlah wirausaha dari Negara ASEAN lainnya dengan menciptakan inovasi dan
kreatifitas dalam memanfaatkan sumber daya yang melimpah di Indonesia.

Oleh karena itu, kelompok kami memilih untuk melakukan kegiatan wirausaha
dalam kontribusi meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang masih tertinggal
jauh dari negara ASEAN lainnya. Pada kegiatan wirausaha ini kami memilih untuk
menjual Bakso goreng atau dikenal dengan Basreng. Dan Adapun alasan kami
memilih berwirausaha Basreng karena memiliki cukup banyak peminat ditambah lagi
basreng merupakan bentuk inovasi bakso pada umumnya diolah menjadi cemilan atau
makanan ringan yang bisa dikonsumsi dimanapun dan kapanpun serta tahan lama

1
serta dengan modal yang dikeluarkan tidak cukup besar namun keuntungan yang
diperoleh lumayan besar.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengembangkan kemampuan wirausaha
2. Mengelola modal yang sedikit untuk mendapatkan profit yang besar
3. Untuk mengetahui bagaimana proses penerapan teori manajemen dalam bidang
wirausaha

1.3 Manfaat
Dengan adanya teori manajemen kami dapat meminimalisir hambatan atau
kendala yang mungkin dapat terjadi dalam proses kegiatan wirausaha yang kami
lakukan. Selain itu, Adapun manfaat yang kami dapatkan dari kegiatan wirausaha ini
adalah kami mendapatkan skill atau kemampuan berwirausaha yang belum pernah
kami dapatkan sebelumnya.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN

2.1 Nama Kegiatan


Kegiatan berwirausaha: bakso goreng atau Basreng.

2.2 Lokasi
Lokasi: Dilingkungan sekitar Universitas Riau.

2.3 Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu: Selasa, 5 Desember 2023.

2.4 Struktur Organisasi

KETUA
Kevin Adriyanta

BENDAHARA MARKETING MARKETING


Farraz Yuni Syafitri Gloria Ammelia Amanda Novawati

2.5 Deskripsi Kegiatan


Pada zaman ini, masyarakat cenderung menginginkan sesuatu secara instan,
tidak hanya untuk masalah gaya hidup, melainkan juga pada kebutuhan makanan, baik
itu makanan berat maupun makanan ringan. Masyarakat lebih memilih makanan yang
simpel dan mudah disajikan. Dengan adanya fakta tersebut, kami mengamati bahwa
basreng menjadi salah satu makanan ringan yang mudah dilirik dan disukai oleh
masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan usia.

3
Alasan kuat yang menjadikan basreng mudah diterima dan disukai adalah
makanan ini simpel dalam penyajian, serta memiliki cita rasa yang pas dengan lidah
masyarakat Indonesia, yakni memiliki cita rasa yang gurih bercampur bumbu pedas yang
pas. Oleh sebab itu, kami melihat hal tersebut sebagai potensi yang menjanjikan apabila
dijadikan sebagai peluang usaha yang serius. Kami berusaha memanfaatkan potensi
tersebut dengan mendirikan usaha Basreng

Dalam kegiatan penjualan basreng, kami mengutamakan kualitas dan kelezatan


produk kami. Tim penjualan kami terlatih untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan, mulai dari menyambut dengan ramah hingga memberikan penjelasan detail
mengenai varian basreng yang tersedia. Setiap langkah dalam proses penjualan kami
dirancang untuk memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan
memuaskan. Kami menjaga kebersihan dan keamanan produk dengan cermat,
memastikan setiap basreng yang dijual adalah hasil olahan terbaik. Tim penjualan kami
juga dilatih untuk memberikan rekomendasi produk sesuai dengan selera dan preferensi
pelanggan. Selain itu, kami senantiasa berinovasi dalam strategi penjualan, termasuk
promo khusus, paket hemat, dan diskon untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan
setia kami.

Melalui kegiatan penjualan basreng ini, kami tidak hanya menawarkan produk
berkualitas tinggi, tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan. Kami
percaya bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci kesuksesan dalam bisnis ini, dan kami
berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan produk kami demi memenuhi
harapan pelanggan. Dalam mengelola bisnis ini juga langkah-langkah strategis diperlukan
untuk memastikan keberhasilan dan pertumbuhan usaha. Pertama-tama, identifikasi
sumber daya yang dibutuhkan, seperti bahan baku berkualitas tinggi, peralatan masak,
dan kemasan yang menarik.

Kegiatan dimulai dengan pemilihan bahan baku terbaik, memastikan basreng


yang dihasilkan memiliki cita rasa yang unik dan konsisten. Proses produksi dilakukan
dengan standar kebersihan tinggi untuk menjamin keamanan dan kualitas produk. Dalam

4
menjual basreng, penting untuk menonjolkan keunggulan rasanya dan menyajikan produk
secara menarik. Strategi pemasaran juga menjadi bagian krusial. Mulai dari penetapan
harga yang kompetitif hingga promosi kreatif melalui media sosial atau kerjasama dengan
warung lokal. Membangun hubungan baik dengan pelanggan juga diperlukan, misalnya
dengan memberikan layanan pelanggan yang ramah dan responsif.

Manajemen stok dan persediaan perlu diawasi dengan cermat agar dapat
memenuhi permintaan pelanggan tanpa kekurangan atau kelebihan persediaan.
Pemantauan terhadap tren pasar dan umpan balik pelanggan membantu dalam
penyesuaian strategi secara fleksibel. Selain itu, mempertimbangkan inovasi dalam menu
atau menciptakan paket bundling dapat menjadi daya tarik tambahan. Terakhir, lakukan
evaluasi berkala terhadap kinerja kegiatan penjualan, dan terapkan perbaikan atau
peningkatan sesuai kebutuhan.

Deskripsi kegiatan dalam menjual basreng meliputi beberapa tahapan, seperti


persiapan bahan baku, proses produksi, dan pemasaran. Tahapan pertama melibatkan
pembelian bahan baku, seperti daging sapi, tepung terigu, dan bumbu-bumbu lainnya.
Selanjutnya, bahan baku tersebut diolah menjadi basreng melalui proses penggorengan.
Setelah itu, basreng siap untuk dipasarkan. Kegiatan pemasaran dapat dilakukan secara
offline melalui outlet, serta secara online melalui platform-platform seperti Facebook,
Instagram, dan lainnya. Selain itu, dalam kegiatan pemasaran, penting untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada konsumen, menjaga kualitas produk, dan
mempertimbangkan strategi harga yang kompetitif.

Basreng menjadi salah satu cemilan yang cukup potensial untuk dikembangkan,
cita rasanya yang gurih bercampur pedas banyak disukai oleh orang. Potensi usaha
basreng juga didukung dengan kegemaran masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi
cemilan. Meskipun potensi yang ada sudah diketahui, namun perencanaan usaha ini harus
dilakukan dengan cukup matang. Berdasarkan analisis SWOT dapat diketahui mengenai
kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan usaha ini.

5
Dalam metode ini kami melakukan aktivitas penjualan yang mengedepankan
kualitas dan cita rasa produk kami. Tim penjualan kami terlatih untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan kami, mulai dari sapaan ramah hingga penjelasan
detail mengenai varian Basreng yang tersedia. Setiap langkah proses penjualan kami
dirancang untuk memberi Anda pengalaman berbelanja yang nyaman dan memuaskan.
Kami sangat memperhatikan kebersihan dan keamanan produk kami, memastikan setiap
bathtub yang kami jual memiliki kualitas terbaik. Tim penjualan kami dilatih untuk
merekomendasikan produk sesuai selera dan preferensi Anda. Selain itu, kami terus
berupaya melakukan strategi penjualan yang inovatif seperti promosi spesial, paket
terjangkau dan diskon untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan setia kami.

Melalui kegiatan penjualan Basreng ini, kami tidak hanya menyediakan produk
berkualitas tinggi tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan kami.
Kami percaya bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis ini dan
berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan produk kami untuk memenuhi
harapan pelanggan. Mengelola bisnis ini juga memerlukan langkah-langkah strategis
untuk menjamin keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan. Pertama, kenali sumber daya
yang Anda butuhkan, seperti bahan baku berkualitas, peralatan masak, dan kemasan
menarik. Kegiatan diawali dengan pemilihan bahan baku terbaik untuk memastikan
Vasulene yang dihasilkan memiliki cita rasa yang unik dan konsisten. Proses produksi
dilakukan sesuai standar kebersihan yang tinggi untuk menjamin keamanan dan kualitas
produk.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Alat Dan Bahan Yang Digunakan


Alat
• Sendok
• Gunting/ pisau
• Wadah

Bahan
• Plastik klip makanan
• Basreng 1kg

3.2 Tahapan Pelaksanaan

Pada tanggal 31 oktober 2023, kami melakukan kegiatan perencanaan


(planning) dimana pada saat itu kami menghasilkan beberapa opsi atau pilihan
yang terdiri dari risol mayo, martabak mini, dan basreng. Namun pada akhirnya
kelompok kami menjatuhkan pilihan kami kepada kegiatan berwirausaha bakso
goreng atau basreng dikarenakan setelah mempertimbangkan kekurangan dan
kelebihan berbagai opsi tersebut karena basreng cukup tahan lama disuhu
ruangan sehingga apabila tidak habis terjual pada hari ini. Setelah kami
melakukan perencanaan (planning) kami melakukan peroganisasian (organizing)
dimana dalam hasil diskusi kami kami memutuskan kevin sebagai ketua
kelompok dimana dia memberikn tugas memimpin, serta memberikan solusi,
mengarahkan,dalam proses kegiatan berwirausaha yang akan kami lakukan agar
dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemudian kami memilih
farraz yuni sebagai bendahara kelompok dimana dia mengatur laporan keuangan
kelompok 6, serta Amanda dan Gloria bertugas memasarkan produk yang akan
dijual.

7
Pada tanggal 28 November 2023 kami melakukan pemesanan produk
basreng pada akun seller di aplikasi shopee dan pada tanggal yang sama kami
juga membeli plastic klip makanan sebagai packaging basreng yang akan kami
jual Kembali.

Kemudian pada tanggal 4 Desember 2023 setelah basreng yang kami


pesan sampai, kami kemudian melakukan kegiatan produksi dengan mempacking
basreng kedalam plastik klip makanan sebanyak 15 bungkus.

Pada tanggal 5 desember 2023 kami melakukan kegiatan pemasaran


produk kami yaitu produk basreng di sekitar lingkungan Universitas Riau
khususnya dilingkungan falkultas ekonomi dan bisnis.

3.3 Jadwal Kegiatan

GANTT CHART PROSES MANAJEMEN

WIRAUSAHA BASRENG OKTOBER - DESEMBER

Keterangan 31 okt 1 Des 2 des 3 des 4 des 5 des


2023 2023 2023 2023 2023 2023
Perencanaan
Produksi
Pemasaran
Dokumentasi

8
3.4 Informasi Peserta Kegiatan
Pada kegiatan wirausaha ini beberapa pihak yang terlibat yakni:
Kami menjual basreng ini sebanyak 12 bungkus, maka ada 10 orang mahasiswa/i
yang membeli produk basreng terjual habis.

Gambar 1.1 proses produksi Gambar 1.2 proses pemasaran

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Teori Dasar Manajemen


4.1.1 Perencanaan ( Planning)

Fungsi perencanaan ini adalah langkah awal dalam memulai suatu kegiatan
manajemen. Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka fungsi-fungsi
manajemen lainnya akan berpengaruh. Adapun arti dari perencanaan menurut
beberapa para ahli yaitu Menurut Roger A. Kauffman perencanaan merupakan
suatu proses yang dilakukan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai hingga
menetapkan sumber yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan yang efektif serta
efisien. Sedangkan menurut Bateman dan Snell mengemukakan bahwa
perencanaan adalah proses menetapkan tujuan yang harus dicapai hingga
menentukan tindakan penting yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan. Maka
dapat disimpulkan perencanaan adalah suatu fungsi dalam manajemen yang
memiliki tugas untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai secara efisien dan
efektif.

Kegiatan yang akan dilakukan agar tercapainya tujuan tersebut maka perlu
diacukan pada beberapa fakta atau data yang sudah dikumpulkan sehingga bisa
menjawab pertanyaan pertanyaan yang berisi 5W1H:

1. Apa (what) yang akan dilakukan


2. Mengapa (why) hal tersebut dilakukan
3. Kapan (when) kegiatan tersebut dilaksanakan
4. Siapa (who) yang melakukan kegiatan
5. Dimana (where) kegiatan tersebut dilaksanakan.
6. Bagaimana (how) kegiatan tersebut dilaksanakan.

Perencanaan ini merupakan bentuk penentu bahwa adanya suatu perbedaan


dalam kinerja sebuah organisasi yang satu dengan organisasi yang lainnya dalam

10
mencapai suatu tujuan. Fungsi perencanaan yaitu memberikan arahan, menguragi
adanya hal-hal yang tidak diinginkan, terjadinya perubahan, untuk mencapai suatu
tujuan yang efektif dan efisien tersebut. Keputusan seorang pemimpin sangatlah
diperlukan pada fungsi perencanaan. Maka, sulit membedakan antara perencanaan
dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan aspek yang
cukup penting dalam sebuah perencanaan yakni suatu proses dalam pengembangan
arah dalam memecahkan suatu masalah. Sebuah keputusan harus diambil dalam
setiap langkah perencanaan.

4.1.2 Pengorganisasian (Organizing)

Secara etimologis Pengorganisasian berasal dari kata Organize yang


merupakan kata kerja dari “Organizing” yang berarti menciptakan suatu struktur
hubungan antara satu sama lain terikat oleh hubungan dengan keseluruhannya.
Pengorganisasian yaitu suatu proses adanya pembagian tugas-tugas sesuai dengan
kemampuan atau skill yang dimiliki, serta mampu mengalokasikan dan
mengkoordinasikan sumber daya yang ada. Adapun proses pengorganisasian yaitu:

a) Pemerincian pekerjaan
b) Pembagian pekerjaan
c) Penyatuan pekerjaan
d) Koordinasi pekerjaan
e) Monitoring / reorganisasi

Dengan adanya proses pengorganisasian ini maka adapula unsur-unsur


pengorganisasian yaitu: adanya tujuan bersama, terciptanya kerja sama yang baik,
terdiri dari dua orang atau lebih, dan pembagian kerja yang jelas. Tujuan dari
pengorganisasian adalah pertama yaitu dengan adanya kemampuan dari suatu
organisasi yang baik maka terciptanya sikap solidaritas antar sesama anggota
organisasi, kedua organisasi yang efektif yakni memanfaatkan kemampuan
manusia dengan yang sebaik-baiknya, ketiga yaitu memiliki hubungan jangka
panjang hingga mendapatkan banyak kewenangan.

11
Beberapa macam-macam dari perngorganisasian yaitu:

a) Organisasi Garis, merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana.


Organisasi ini sering ditemukan pada organisasi yang relatif kecil. Struktur ini
tidak cocok digunakan pada organisasi besar karena kompleksitas dan luasnya
bidang yang harus dikelola organisasi sehingga memerlukan pendelegasian
wewenang kepada bawahan. Dalam struktur organisasi garis, jumlah
anggotanya relatif kecil dan pemimpin tertinggi dalam organisasi sering kali
menjadi pemilik atau pemegang saham terbesar. Struktur organisasi garisi juga
dikenal sebagai struktur organisasi militer. Cirinya adalah bawahan hanya
mempunyai satu pemimpin, sehingga hanya menerima perintah kerja dari satu
orang yaitu pemimpinnya.
b) Organisasi Garis dan Staf, Organisasi ini terdiri dari dua kelompok orang yang
mempengaruhi pengelolaan organisasi. Kelompok pertama yaitu
melaksanakan tugas pokok organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam Kotak-Kotak Garis (Line), sedangkan pada kelompok kedua
melaksanakan tugas berdasarkan dengan keahliannya yang disebut karyawan.
Karyawan akan dapat memberikan saran kepada unit bisnis. Karyawan juga
mampu mempengaruhi kinerja. Ciri-cirinya sama dengan organisasi garis,
hanya saja ada penambahan pegawai yang mempunyai fungsi penasehat atau
pertimbangan- pertimbangan kepada pimpinan.
c) Organisasi Fungsional, organisasi yang pembagian tugas di antara para
agennya disesuaikan dengan bidang kemampuannya. Organisasi ini tidak
terlalu fokus pada struktural tetapi lebih pada sifat dan jenis fungsi yang akan
dijalankan. Istimewanya bawahan bisa menerima perintah dari banyak atasan.
d) Organisasi Matriks, merupakan kesempurnaan organisasi fungsional. Orang-
orang yang ditugaskan pada setiap sel tidak hanya dimasukkan dalam
organisasi fungsional tetapi juga dalam organisasi produk. Cirinya yaitu dalam
organisasi ini terdapat hubungan yang terkoordinasi antar departemen dalam
organisasi. Organisasi matriks menggunakan pendekatan struktural dan
fungsional sekaligus kombinasi.

12
e) Organisasi Proyek, Cirinya adalah jika tujuan proyek tercapai maka organisasi
ini akan segera dibubarkan. Oleh karena itu, sifat organisasinya bersifat
sementara, yaitu selama proyek berlangsung.

4.1.3 Pengarahan (Actuating)

Pengarahan merupakan fungsi penting yang harus ada pada


manajemen. Fungsi ini diterapkan setelah terlaksananya perencanaan dan
organisasi. Adapun tujuan dari pengarahan menurut para ahli, Terry (1964)
menjelaskan bahwa pengarahan adalah untuk mempersiapkan semua anggota
kelompok agar dapat bekerja sama dan secara transparan dan kooperatif untuk
mencapai tujuan yang sejalan dengan usahanya. beberapa bagian dari fungsi
pengarahan yaitu

a. staffing berfungsi untuk memperoleh anggora organisasi yang


mampu melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan
b. koordinasi yaitu mengarahkan kegiatan-kegiatan untuk
tercapainya tujuan
c. komunikasi berfungsi untuk manajer/ketua memberikan perintah,
arahan untuk tercapainya tujuan
d. motivasi berfungsi untuk mendorong semangat kerja anggota
kelompok organisasi dalam mencapai tujuan.
e. Kepemimpinan (Leadership) bertugas untuk memberikan
pengaruh dan menjadi inspirasi bagi anggota organisasi agar tujuan
bisa tercapai.

Adanya fungsi pengarahan yang terbilang berkualitas pasti akan


mencoba untuk melakukan komunikasi timbal balik, mampu mendorong
pemahaman yang baik, serta membangkitkan semangat untuk agar berjalan
dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Menjadi seorang pengarah
langkah yang harus dilakukan yaitu mampu membaca dan bisa meneliti
dengan baik potensi-potensi yang dimiliki oleh anggota kelompoknya
sehingga menempatkan pada tugas yang tepat.

13
Fungsi pengarahan dalam manajemen adalah memberikan arahan hingga
petunjuk agar sistem dari sebuah organisasi bisa berjalan dengan baik. Fungsi ini
merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen yang mengarahkan
tindakan-tindakan agar benar dilaksanakan. Pelaksanaan (actuating) adalah upaya
untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
tugas dan tanggung jawabnya.

4.1.4 Pengawasan (controlling)


Menurut Hendyat Soetopo, pengawasan adalah suatu kegiatan aktivitas
dalam usaha untuk mengendalikan, memberikan nilai, serta mengembangkan
kegiatan sebuah organisasi agar bisa berjalan sesuai dengan rencana yang sudah
dibuat. Pengawasan sebagai bagian dalam sebuah proses manajemen yang
menjadi peran sangat penting dalam proses mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan bersama. fungsi ini dilakukan mulai dari terususunnya perencanaan
hingga kegiatan selesai dilaksanakan. Istilah pengawasan memiliki beberapa
aktifitas, yaitu: inspeksi, kontrol, dan evaluasi.
Pengawasan (controlling) merupakan kegiatan yang digunakan untuk
mencocokkan antara perencanaan yang sudah dibuat sudah sesuai dengan
berjalannya pengarahan. dan dalam kegiatan ini pun fungsi pengawasan yakni
untuk menajaga agar tugas terlaksana sesuai dengan tujuan, sekaligus sebagai alat
untuk mengoreksi dan memperbaiki kesalahan dalam mencapai tujuan. Fungsi
pengawasan ini memiliki beberapa fungsi pokok yaitu:
a) mencegah jika terjadinya kesalahan
b) memperbaiki beberapa kesalahan agar tidak terdapat kerugian
c) memperkuat rasa tanggung jawab seorang pemimpin terhadap anggota
organisasi

Prinsip-prinsip yang menjadi pertimbangan dalam pengawasan:

1. Prinsip ilmiah, yaitu kegiatan pengawasan yang dilakukan berdasarkan data


yang diperoleh sesuai lapangan kenyataan pelaksanaan proses kegiatan.

14
2. Prinsip demokratis yaitu pengawasan dilakukan berdasarkan hubungan manusia
yang akrab bukan berdasarkan atasan dan bawahan.

3. Kerjasama yaitu mengembangkan usaha bersama dengan memberikan


dukungan.

4. Konstruktif dan kreatif dilakukan untuk mengembangkan kreatifitas dan


terciptanya situasi yang nyaman.

4.2 Hasil Kegiatan Penerapan Fungsi Perencanaan.


Pada tanggal 31 Oktober 2023, kelompok kami berdiskusi atau melakukan suatu
perencanaan akan usaha yang akan kami lakukan. Di perencanaan tersebut kami memilih
untuk melakukan penjualan bakso goreng “basreng”. Alasan dari kelompok kami memilih
perencanaan usaha basreng tersebut adalah karena basreng memiliki peluang usaha dan
pangsa pasar yang besar.

Di saat melakukan perencanaan tersebut, kami memikirkan segala macam dampak


ataupun hambatan, sehingga saat berdiskusi kami memilih untuk tidak melakukan
kegiatan pengolahan basreng. Hal tersebut dikarenakan pembuatan basreng
menggunakan bahan-bahan yang lumayan mahal seperti daging sapi cincang, dan waktu
kami yang tidak cukup untuk melakukan kegiatan pengolahan. Sehingga kelompok kami
memilih untuk membeli basreng tersebut di shoope. Kami hanya melakukan kegiatan
pengemasan dan pemasaran produk basreng kepada para pembeli atau konsumen.

Pada perencanaan yang pertama, kelompok kami menetapkan penjualan basreng


sebanyak 15 bungkus. Tetapi saat melakukan kegiatan pengemasan, kelompok kami
hanya mendapatkan 12 bungkus. Hal tersebut dikarenakan kurangnya perencanaan
kelompok kami dalam menetapkan jumlah produk. Sesuai dengan perencanaan awal kami
menjualkan produk-produk kami di sekitaran lingkungan Universitas Riau, target
pemasaran kami juga hanya mahasiswa yang berada di lingkungan Universitas Riau.

Di perencanaan kami menetapkan modal awal kami sebesar Rp 70.000,00.


Namun saat melakukan pemesanan produk, kami mengeluarkan modal tidak sebesar yang
kami rencanakan awalnya, melainkan hanya sebesar Rp 47.000,00. Kami juga menjual

15
produk basreng seharga Rp 5.000,00 / produk. Dari hasil penjualan basreng tersebut, kami
memperoleh keuntungan atau laba sebesar Rp 13.000,00.

Saat kami berdiskusi atau melakukan perencanaan akan kegiatan yang akan kami
lakukan, kami juga menyusun apa-apa saja yang akan kami lakukan mulai dari penetapan
produk jual yaitu basreng, peluang dari penjualan basreng itu sendiri, berapa modal usaha
yang akan kami keluarkan, berapa banyak produk yang akan kami jualkan, dan berapa
keuntungan atau laba yang akan kami terima. Kami menerapkan konsep dan teori-teori
manajemen sehingga dalam suatu usaha, walaupun tidak sesuai dengan perencanaan
awalnya, tidak terjadi perbedaan atau perubahan yang terlalu jauh dari perencanaan
awalnya. Sehingga kami dapat meminimalisir beberapa hambatan -hambatan yang
kemungkinan akan terjadi kedepannya.

4.3 Hasil Penerapan Fungsi Pengoganisasian


Dalam hasil kegiatan perencanaan fungsi pengorganisasian untuk produk basreng
(Bakso Goreng), kami telah mengembangkan sebuah kerangka kerja organisasional yang
kokoh untuk memastikan efisiensi dan kesinambungan dalam semua aspek produksi dan
pemasaran produk kami. Pertama-tama, kami menetapkan struktur organisasi yang jelas
dengan menyusun hierarki departemen dan unit kerja agar terdefinisi dengan baik.
Pertama kami menetapkan Kevin Adriyanta sebagai ketua pelaksana dari tugas wirausaha
ini. Alasan kami memilih Kevin sebagai ketua karena kami menganggap dia mampu
menjadi pemimpin dalam kelompok kami. Kemudian kami menunjuk Farraz Yuni Syafitri
sebagai bendahara kelompok yang dimana tugasnya adalah mengatur segala pemasukan
maupun pengeluaran yang ada. Dan Amanda Novawati Theresia beserta Gloria Ammelia
Br Sinaga sebagai anggota yang bertugas di bagian pemasaran produk basreng.

Setelah pembagian tugas, bendahara menentukan berapa anggaran atau modal


yang akan kami keluarkan. Kemudian kami memesan produk basreng melalui shoope.
Kami melakukan kegiatan atau proses produksi berupa pengemasan produk basreng ke
plastik klip/ kemasan secara bersama-sama. Dan kegiatan pemasaran dilakukan oleh
Amanda dan Gloria. Pembagian tugas dan tanggung jawab ini dapat membantu
menciptakan spesialisasi di setiap departemen, memungkinkan para anggota tim untuk
fokus pada area keahlian mereka. Sejalan dengan itu, kami juga menentukan mekanisme

16
koordinasi yang efektif antar departemen, memastikan arus informasi yang lancar dan
kerja sama yang optimal.

Segala kegiatan yang kami lakukan, keputusan yang akan kami ambil, kami selalu
berdiskusi dan mengonfirmasi kepada ketua pelaksana. Agar kegiatan wirausaha yang
kami lakukan ini dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dengan memahami bahwa
kelancaran operasional sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia, kami juga
telah merancang program pengembangan tim untuk meningkatkan keahlian dan motivasi
para anggota tim. Keseluruhan, melalui perencanaan fungsi pengorganisasian ini, kami
berusaha mencapai kesinambungan dalam produksi, meningkatkan daya saing produk,
dan memberikan kepuasan maksimal kepada konsumen.

4.4 Hasil Kegiatan Penerapan Fungsi Pengarahan


Dalam hasil kegiatan penerapan fungsi pengarahan untuk produk bakso goreng
(basreng), ketua pelaksana membagi tugas dan pekerjaan kepada anggotanya sesuai
dengan keahlian dari masing-masing anggotanya. Ketua pelaksana mengarahkan seluruh
anggotanya agar dapat mengerjakan kegiatan wirausaha ini sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang telah diberikan atau dilimpahkan kepadanya. Tujuan ketua
pelaksana memberikan perintah atau mengarahkan anggotanya agar kegiatan wirausaha
yang telah direncanakan sebelumnya dapat berjalan sesuai rencana. Agar terhindar dari
tumpang tindihnya tugas ataupun tanggung jawab.

Ketua pelaksana juga memandu para anggotanya agar dapat mencapai suatu
tujuan dari wirausaha ini. Tujuan dari wirausaha ini adalah untuk mendapatkan suatu laba
atau profit, untuk menambah skill dan pengetahuan dalam berwirausaha. Pengarahan
pertama yang diberikan oleh ketua pelaksana kepada para anggotanya adalah perencanaan
produksi, dimana dalam perencanaan tersebut kami menetapkan produk yang akan kami
jual yaitu basreng, perencanaan akan kebutuhan alat dan bahan yang digunakan, dan
perencanaan akan waktu atau jadwal produksi. Pengarahan yang kedua adalah pembagian
tenaga kerja sesuai bidang keahlian masing-masing anggota. Pengarahan yang ketiga
adalah pemeriksaan atau kontrol terhadap produksi. Dimana saat melakukan kegiatan
produksi, ketua mengawasi kinerja dari anggotanya agar dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik, memantau kegiatan produksi agar sesuai dengan prosedur, memeriksa

17
kualitas produk, dan mengatasi segala macam hambatan yang terjadi saat kegiatan
produksi berlangsung.

Pengarahan yang keempat adalah memberi saran positif kepada para anggotanya
saat melakukan kesalahan dalam berwirausaha. Hal tersebut perlu dilakukan agar para
anggotanya dapat memperbaiki kesalahan atau kinerjanya yang kurang. Pengarahan yang
kelima adalah koordinasi dan komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara ketua
pelaksana dengan anggota-anggotanya sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam
berwirausaha. Kelompok kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang positif
dalam berwirausaha. Komunikasi tim yang baik merupakan kunci utama dalam mencapai
keberhasilan suatu usaha. Kelompok kami mengembangkan komunikasi internal yang
biasanya digunakan di dalam suatu organisasi atau tim. Komunikasi internal tersebut
dinilai penting karena dapat mendukung atau melancarkan kegiatan operasional suatu tim
atau organisasi.

4.5 Hasil Kegiatan Penerapan Fungsi Pengawasan/Controlling dalam Kegiatan


Sesuai dengan fungsi pengawasan itu sendiri Berdsarkan definisi dari fungsi
pengawasan yangtelah dikemukakan para ahli dimana pengawasan atau controlling
berfungsi untuk mengawasi agar kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara efesien dan
efektif serta sesuai dengan yang sudah direncanakan. Dari hasil pelaksanaan kegiatan
wirausaha yang telah kami lakukan, kami sudah menerapkan fungsi pengawasan dengan
cukup baik. Dimana ketua kelompok 6 telah mengontrol atau mengawasi setiap tugas
yang dimiliki setiap anggota kelompok, setiap tindakan atau penugasan selalu diawasi
oleh ketua dimulai dari perencanaan, proses pemesanan produk, proses packing atau
pengemasan produksi, pemasaran bahkan laporan keuangan selalu berada di bawah
pengawasan ketua.

Ketua selalu memastikan proses kegiatan wirausaha ini berjalan sesuai dengan
perencanaan yang telah dilakukan, serta sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Ketua melakukan pengawasan secara langsung kepada anggota kelompok, sehingga Ia
lebih maksimal dalam melakukan fungsi pengawasan yang menjadi tugasnya. Ketua juga
selalu mencatat progress-progress, baik yang terdiri dari hambatan-hambatan yang terjadi
selama proses kegiatan berlangsung. Yang telah dilalui untuk melakukan evaluasi secara

18
rutin bersama anggota kelompok, apa bila ada hal yang tidak sesuai dengan planning,
ketua akan langsung mencarikan solusi agar hal tersebut teratasi dan tidak mengganggu
jalannya proses kegiatan wirausaha yang kami lakukan. Seperti ketika pemesanan barang
yang dilakukan disalah satu e-commerce, dimana timing pemesanan Bakso Goreng tidak
sesuai dengan waktu pemasaran yang kami lakukan, dikarenakan kami kurang
mempertimbangkan perbedaan waktu tersebut, sehingga proses pemasaran yang kami
lakukan di Universitas Riau khusunya di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak
sesuai dengan yang diharapkan, walaupun produk yang kami pasarkan habjs terjual,
namun hal ini perlu menjadi evaluasi kedepannya agar dapat lebih baik.

Seperti pada tahapan perencanaan ketua berperan aktif dalam mengemukakan ide
ide, serta ketua juga berperan sebagai pengawas yang memonitor agar proses perencanaan
tersebut berjalan lancar tidak menimbulkan perselisihan antar anggota yang memiliki ide
masing-masing, agar mendapatkan hasil diskusi yang maksimal serta efektif untuk
kedepannya.

4.6 Faktor-Faktor Penghambat dan Keberhasilan Kegiatan


Faktor-faktkr penghambat yang terjadi selama proses kegiatan berwirausaha yang
kelompok 6 lakukan terdiri sebagai berikut :

1. Pemesanan Bakso Goreng yang kami lakukan memakan waktu yang cukup lama.

Waktu pemesanan yang kami lakukan ternyata tidak sesuai dengan yang sudah kami
rencanakan, dimana proses pengiriman barang memakan waktu hampir satu minggu,
sehingga waktu yang sudah kami tetapkan pada awalnya menjadi berantakan, proses
pengemasan serta proses pemasaran tidak sesuai dengan yang ditetapkan sehingga kami
harus menjadwalkan ulang kembali semuanya.

2. Proses pemasaran kami lakukan ketika mulai memasuki masa minggu tenang.

Hal ini tentu menjadi salah satu hambatan yang harus kami hadapi akibat dari waktu
perencanaan yang tidak sesuai, dimana ketika sudah memasuki masa minggu tenang
lingkungan kampus Universitas Riau Khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis mulai
sepi, dikarenakan para mahasiswa sudah tidak kekampus lagi, sehingga produk yang kami

19
jual cukup memakan waktu yang lama untuk dapat terjual, walaupun memakan waktu
yang lama produk kami pada akhirnya habis terjual.

3. Kurang maksimal dalam mengatur keuangan

Walupun pada akhirnya produk yang kami jual habis terjual untung atau laba yang kami
dapat kan kurang maksimal dimana kami hanya mendapat untung Rp. 13.000. Kami
kurang memperhatikan keuntungan dalam proses laporan keuangan yang kami buat.

Faktor-faktor keberhasilan:

1. Dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak banyak yang menjual Bakso Goreng

Dikarenakan minimnya atau bahkan hampir tidak ada orang yang berjualan Bakso
Goreng tersebut, Bakso Goreng yang kami jual habis terjual

4.7 Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Ada


Solusi yang mungkin dapat mengatasi kendala atau hambatan-hambatan yang
kami hadapi selama proses berwirausaha yang kami dapatkan setelah melakukan evaluasi
adalah sebagai berikut :

1. Perlunya dilakukan Analisis dan Perencanaan yang Matang

Dengan adanya analisis dan perencanaan yang matang tentu proses kegiatan berwirausaha
yang kami lakukan dapat berjalan dengan efesien dan efektif, juga dalat berjalan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga tidak menjadi masalah dikemudian hari.
Dengan melakukan perencanaan yang tepat juga kami dapat meminimalisir keselahan
kesalahan yang telah kami hadapi selama proses kegiatan berwirausaha ini.

2. Menggali Ilmu mengenai Laba atau Profit

Dengan adanya landasan ilmu yang kami miliki mengenai keuangan, tentu kami bisa
mendapatkan laba yang maksimal

20
3. Beradaptasi dengan Perubahan Pasar

Dengan memahami pasar, selera pasar khususnya mahasiswa dilingkungn


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kami dapat mengetahui produk yang berpotensi untuk kami
jual yang memungkinkan kami mendapatakan laba dikarenakan produk tersebut diminati
oleh mahasiswa di lingkungan FEB Unri. Adanya inovasi-inovasi baru yang hadir dipasar
tentu akan mengundang minat orang untuk mencoba produk yang kita jual. Seperti Bakso
Goreng yang kami jual, dimana makanan ini merupakan bentu inovasi baru makanan yang
berasal dari bakso, jika pada umumnya bakso yang kita temui merupakan bakso kuah
yang tidak tahan lama, Bakso Goreng ini hadir dengan inovasi terbaru dimana Bakso ini
diolah dengan cara digoreng, kemudian ditambahkan bumbu-bumbu penyedap, selain itu
Basreng ini makanan yang tahan lama disuhu ruang, serta dapat dikonsumsi dimana saja
dan kapan saja, dapat menjadi cemilan yang bisa dibawa kemana saja. Bakso Goreng ini
hanya satu dari sekian banyak inovasi makanan yang ada, itulah pentingnya mengetahui
kondisi pasar yang ada jika ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.

21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Fungsi-fungsi manajemen memiliki peran yang saling berkaitan dan memiliki
peran penting. Jika tidak ada salah satu dari keterkaitan fungsi manajemen tersebut maka
bisa saja proses manajemen tidak efektif dan efesien dalam mencapai tujuan. Dari
kegiatan wirausaha ini pun melibatkan beberapa aspek. Secara umum, wirausaha dapat
memberikan kontribusi positif dalam perekonomian dengan menciptakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan inovasi kreatifitas salah satunya wirausaha basreng, serta juga
memberikan nilai tambah kepada Masyarakat.

Selain itu, kegiatan wirausaha juga melibatkan beberapa risiko dan tantangan
yang perlu diatasi dengan kreatifitas dan ketekunan. Termasuk pada wirausaha basreng
yang memiliki potensi besar pada bidang wirausaha makanan ringan. Dengan kreativitas
dan strategi pemasaran yang efektif, maka wirausaha ini dapat menghadirkan inovasi dan
meningkatkan popularitasnya. Keberhasilan dalam wirausaha ini juga terkait dengan
manajemen produksi yang efisien dan pemahaman yang baik terhadap pola piker
konsumen.

5.2 Saran
Demikianlah informasi mengenai laporan kegiatan wirausaha Basreng, kami
sadar dalam pelaksanaan kegiatan wirausaha, dan penulisan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, diharapkan adanya saran atau kritik dari semua pihak serta
bimbingan dari yang lebih berpengalaman agar kedepannya kami dapat melakukan
kegiatan wirausaha ini dengan lebih baik. Laporan ini kami buat berdasarkan hal-hal yang
terjadi di lapangan atau saat pelaksanaan Wirausaha tersebut.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bhoki, H., Toron, V, B. (2023). Implementasi Fungsi Pengarahan dan Pengendalian


dalam Manajemen Pendidikan di SMP Panggudi Luhur Domenico Savio
Semarang. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral - Vol. 7, No. 1, Januari-
Juni

Glendoh, S,H. (2000). Fungsi Pengawasan dalam Penyelenggaraan Manajemen


Korporasi. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2, No. 1, Maret 2000: 43 –
56.

Gunawan, R. (2020). Pengaruh Pengarahan dan Pengawasan Terhadap Efektivitas Kerja


Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. jurnal Manajemen dan
Strategi Bisnis Vol. 1 No. 1 Tahun 2020, hlm. 34-42

Suarsini, KA. (2019). Latar Belakang Wirausaha.

Tadjudin. (2013). Pengawasan Dalam Manajemen Pendidikan. 196 Ta’allum, Volume 01,
Nomor 2, November 2013: 195-204.

23
LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN
Modal Usaha : Iuran per anggota kelompok yakni Rp. 12.000
: 4 x 12.000 = Rp. 48.000,00,-

Pembelian Barang Dagang : Bakso Goreng. = Rp. 32.000/kg


Kemasan Plastik = Rp. 15.000/50pcs
Harga Jual Produk. : Rp. 5.000/bks
Produk yang Terjual : 12pcs
Pendapatan. : 12×5.000 = Rp. 60.000
Laba Bersih : 60.000 - 47.000 = Rp. 13.000

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan

1.1 kegiatan perencanaan (planning)

24
1.2 Proses Produksi

1.3 Hasil Produksi

25
1.4 Proses Pemasaran

26
Hasil cek Turnitin :

Link youtube: https://youtu.be/OnDZ8W9rr-E?si=SlwntHVT4hK0e1Yv

27

Anda mungkin juga menyukai