PENGANTAR MANAJEMEN
Kelompok 6:
Amanda Novawati Theresia (2302112979)
Farraz Yuni Syafitri (2302111077)
Gloria Ammelia Br Sinaga (2302112960)
Kevin Adriyanta (2302126594)
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
serta telah memberikan kami Kemudahan dan Kesehatan kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan laporan kelompok guna memenuhi tugas akhir semester mata
kuliah Pengantar Manajemen yang bertema “Kewirausahaan”. Kami sadar dalam
penggarapan materi makalah tidak lepas dari bantuan banyak pihak, salah satunya Ibu
Dian Puspita Novrianti, S.E., M.Sc yang telah memberikan arahan yang bermanfaat.
Harapan kami kedepannya yaitu siapa pun yang membaca laporan ini akan
memperoleh manfaat darinya. Kami juga berharap para pembaca dapat memaafkan kami
jika ada kesalahan atau kekurangan di dalamnya. Kami juga akan sangat berterima kasih
jika pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB V ........................................................................................................................ 22
PENUTUP .................................................................................................................. 22
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 22
5.2 Saran ......................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 23
LAMPIRAN................................................................................................................ 24
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut data dari Kementrian Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah (2020), menyatakan bahwa rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar
3,47 persen dari jumlah penduduk di Indonesia sekitar 270 juta jiwa. Namun, apabila
dibandingkan dengan sesama negara ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations) dinilai masih cukup rendah, seperti Singapura yang mencapai 8,76 persen,
Thailand 4,26 persen serta Malaysia 4,74 persen rasio wirausaha. Hal tersebut
menjadi tantangan bagi usia produktif di Indonesia untuk mengejar ketertinggalan
jumlah wirausaha dari Negara ASEAN lainnya dengan menciptakan inovasi dan
kreatifitas dalam memanfaatkan sumber daya yang melimpah di Indonesia.
Oleh karena itu, kelompok kami memilih untuk melakukan kegiatan wirausaha
dalam kontribusi meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang masih tertinggal
jauh dari negara ASEAN lainnya. Pada kegiatan wirausaha ini kami memilih untuk
menjual Bakso goreng atau dikenal dengan Basreng. Dan Adapun alasan kami
memilih berwirausaha Basreng karena memiliki cukup banyak peminat ditambah lagi
basreng merupakan bentuk inovasi bakso pada umumnya diolah menjadi cemilan atau
makanan ringan yang bisa dikonsumsi dimanapun dan kapanpun serta tahan lama
1
serta dengan modal yang dikeluarkan tidak cukup besar namun keuntungan yang
diperoleh lumayan besar.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengembangkan kemampuan wirausaha
2. Mengelola modal yang sedikit untuk mendapatkan profit yang besar
3. Untuk mengetahui bagaimana proses penerapan teori manajemen dalam bidang
wirausaha
1.3 Manfaat
Dengan adanya teori manajemen kami dapat meminimalisir hambatan atau
kendala yang mungkin dapat terjadi dalam proses kegiatan wirausaha yang kami
lakukan. Selain itu, Adapun manfaat yang kami dapatkan dari kegiatan wirausaha ini
adalah kami mendapatkan skill atau kemampuan berwirausaha yang belum pernah
kami dapatkan sebelumnya.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
2.2 Lokasi
Lokasi: Dilingkungan sekitar Universitas Riau.
KETUA
Kevin Adriyanta
3
Alasan kuat yang menjadikan basreng mudah diterima dan disukai adalah
makanan ini simpel dalam penyajian, serta memiliki cita rasa yang pas dengan lidah
masyarakat Indonesia, yakni memiliki cita rasa yang gurih bercampur bumbu pedas yang
pas. Oleh sebab itu, kami melihat hal tersebut sebagai potensi yang menjanjikan apabila
dijadikan sebagai peluang usaha yang serius. Kami berusaha memanfaatkan potensi
tersebut dengan mendirikan usaha Basreng
Melalui kegiatan penjualan basreng ini, kami tidak hanya menawarkan produk
berkualitas tinggi, tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan. Kami
percaya bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci kesuksesan dalam bisnis ini, dan kami
berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan produk kami demi memenuhi
harapan pelanggan. Dalam mengelola bisnis ini juga langkah-langkah strategis diperlukan
untuk memastikan keberhasilan dan pertumbuhan usaha. Pertama-tama, identifikasi
sumber daya yang dibutuhkan, seperti bahan baku berkualitas tinggi, peralatan masak,
dan kemasan yang menarik.
4
menjual basreng, penting untuk menonjolkan keunggulan rasanya dan menyajikan produk
secara menarik. Strategi pemasaran juga menjadi bagian krusial. Mulai dari penetapan
harga yang kompetitif hingga promosi kreatif melalui media sosial atau kerjasama dengan
warung lokal. Membangun hubungan baik dengan pelanggan juga diperlukan, misalnya
dengan memberikan layanan pelanggan yang ramah dan responsif.
Manajemen stok dan persediaan perlu diawasi dengan cermat agar dapat
memenuhi permintaan pelanggan tanpa kekurangan atau kelebihan persediaan.
Pemantauan terhadap tren pasar dan umpan balik pelanggan membantu dalam
penyesuaian strategi secara fleksibel. Selain itu, mempertimbangkan inovasi dalam menu
atau menciptakan paket bundling dapat menjadi daya tarik tambahan. Terakhir, lakukan
evaluasi berkala terhadap kinerja kegiatan penjualan, dan terapkan perbaikan atau
peningkatan sesuai kebutuhan.
Basreng menjadi salah satu cemilan yang cukup potensial untuk dikembangkan,
cita rasanya yang gurih bercampur pedas banyak disukai oleh orang. Potensi usaha
basreng juga didukung dengan kegemaran masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi
cemilan. Meskipun potensi yang ada sudah diketahui, namun perencanaan usaha ini harus
dilakukan dengan cukup matang. Berdasarkan analisis SWOT dapat diketahui mengenai
kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan usaha ini.
5
Dalam metode ini kami melakukan aktivitas penjualan yang mengedepankan
kualitas dan cita rasa produk kami. Tim penjualan kami terlatih untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan kami, mulai dari sapaan ramah hingga penjelasan
detail mengenai varian Basreng yang tersedia. Setiap langkah proses penjualan kami
dirancang untuk memberi Anda pengalaman berbelanja yang nyaman dan memuaskan.
Kami sangat memperhatikan kebersihan dan keamanan produk kami, memastikan setiap
bathtub yang kami jual memiliki kualitas terbaik. Tim penjualan kami dilatih untuk
merekomendasikan produk sesuai selera dan preferensi Anda. Selain itu, kami terus
berupaya melakukan strategi penjualan yang inovatif seperti promosi spesial, paket
terjangkau dan diskon untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan setia kami.
Melalui kegiatan penjualan Basreng ini, kami tidak hanya menyediakan produk
berkualitas tinggi tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan kami.
Kami percaya bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis ini dan
berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan produk kami untuk memenuhi
harapan pelanggan. Mengelola bisnis ini juga memerlukan langkah-langkah strategis
untuk menjamin keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan. Pertama, kenali sumber daya
yang Anda butuhkan, seperti bahan baku berkualitas, peralatan masak, dan kemasan
menarik. Kegiatan diawali dengan pemilihan bahan baku terbaik untuk memastikan
Vasulene yang dihasilkan memiliki cita rasa yang unik dan konsisten. Proses produksi
dilakukan sesuai standar kebersihan yang tinggi untuk menjamin keamanan dan kualitas
produk.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Bahan
• Plastik klip makanan
• Basreng 1kg
7
Pada tanggal 28 November 2023 kami melakukan pemesanan produk
basreng pada akun seller di aplikasi shopee dan pada tanggal yang sama kami
juga membeli plastic klip makanan sebagai packaging basreng yang akan kami
jual Kembali.
8
3.4 Informasi Peserta Kegiatan
Pada kegiatan wirausaha ini beberapa pihak yang terlibat yakni:
Kami menjual basreng ini sebanyak 12 bungkus, maka ada 10 orang mahasiswa/i
yang membeli produk basreng terjual habis.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fungsi perencanaan ini adalah langkah awal dalam memulai suatu kegiatan
manajemen. Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka fungsi-fungsi
manajemen lainnya akan berpengaruh. Adapun arti dari perencanaan menurut
beberapa para ahli yaitu Menurut Roger A. Kauffman perencanaan merupakan
suatu proses yang dilakukan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai hingga
menetapkan sumber yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan yang efektif serta
efisien. Sedangkan menurut Bateman dan Snell mengemukakan bahwa
perencanaan adalah proses menetapkan tujuan yang harus dicapai hingga
menentukan tindakan penting yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan. Maka
dapat disimpulkan perencanaan adalah suatu fungsi dalam manajemen yang
memiliki tugas untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai secara efisien dan
efektif.
Kegiatan yang akan dilakukan agar tercapainya tujuan tersebut maka perlu
diacukan pada beberapa fakta atau data yang sudah dikumpulkan sehingga bisa
menjawab pertanyaan pertanyaan yang berisi 5W1H:
10
mencapai suatu tujuan. Fungsi perencanaan yaitu memberikan arahan, menguragi
adanya hal-hal yang tidak diinginkan, terjadinya perubahan, untuk mencapai suatu
tujuan yang efektif dan efisien tersebut. Keputusan seorang pemimpin sangatlah
diperlukan pada fungsi perencanaan. Maka, sulit membedakan antara perencanaan
dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan aspek yang
cukup penting dalam sebuah perencanaan yakni suatu proses dalam pengembangan
arah dalam memecahkan suatu masalah. Sebuah keputusan harus diambil dalam
setiap langkah perencanaan.
a) Pemerincian pekerjaan
b) Pembagian pekerjaan
c) Penyatuan pekerjaan
d) Koordinasi pekerjaan
e) Monitoring / reorganisasi
11
Beberapa macam-macam dari perngorganisasian yaitu:
12
e) Organisasi Proyek, Cirinya adalah jika tujuan proyek tercapai maka organisasi
ini akan segera dibubarkan. Oleh karena itu, sifat organisasinya bersifat
sementara, yaitu selama proyek berlangsung.
13
Fungsi pengarahan dalam manajemen adalah memberikan arahan hingga
petunjuk agar sistem dari sebuah organisasi bisa berjalan dengan baik. Fungsi ini
merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen yang mengarahkan
tindakan-tindakan agar benar dilaksanakan. Pelaksanaan (actuating) adalah upaya
untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
tugas dan tanggung jawabnya.
14
2. Prinsip demokratis yaitu pengawasan dilakukan berdasarkan hubungan manusia
yang akrab bukan berdasarkan atasan dan bawahan.
15
produk basreng seharga Rp 5.000,00 / produk. Dari hasil penjualan basreng tersebut, kami
memperoleh keuntungan atau laba sebesar Rp 13.000,00.
Saat kami berdiskusi atau melakukan perencanaan akan kegiatan yang akan kami
lakukan, kami juga menyusun apa-apa saja yang akan kami lakukan mulai dari penetapan
produk jual yaitu basreng, peluang dari penjualan basreng itu sendiri, berapa modal usaha
yang akan kami keluarkan, berapa banyak produk yang akan kami jualkan, dan berapa
keuntungan atau laba yang akan kami terima. Kami menerapkan konsep dan teori-teori
manajemen sehingga dalam suatu usaha, walaupun tidak sesuai dengan perencanaan
awalnya, tidak terjadi perbedaan atau perubahan yang terlalu jauh dari perencanaan
awalnya. Sehingga kami dapat meminimalisir beberapa hambatan -hambatan yang
kemungkinan akan terjadi kedepannya.
16
koordinasi yang efektif antar departemen, memastikan arus informasi yang lancar dan
kerja sama yang optimal.
Segala kegiatan yang kami lakukan, keputusan yang akan kami ambil, kami selalu
berdiskusi dan mengonfirmasi kepada ketua pelaksana. Agar kegiatan wirausaha yang
kami lakukan ini dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dengan memahami bahwa
kelancaran operasional sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia, kami juga
telah merancang program pengembangan tim untuk meningkatkan keahlian dan motivasi
para anggota tim. Keseluruhan, melalui perencanaan fungsi pengorganisasian ini, kami
berusaha mencapai kesinambungan dalam produksi, meningkatkan daya saing produk,
dan memberikan kepuasan maksimal kepada konsumen.
Ketua pelaksana juga memandu para anggotanya agar dapat mencapai suatu
tujuan dari wirausaha ini. Tujuan dari wirausaha ini adalah untuk mendapatkan suatu laba
atau profit, untuk menambah skill dan pengetahuan dalam berwirausaha. Pengarahan
pertama yang diberikan oleh ketua pelaksana kepada para anggotanya adalah perencanaan
produksi, dimana dalam perencanaan tersebut kami menetapkan produk yang akan kami
jual yaitu basreng, perencanaan akan kebutuhan alat dan bahan yang digunakan, dan
perencanaan akan waktu atau jadwal produksi. Pengarahan yang kedua adalah pembagian
tenaga kerja sesuai bidang keahlian masing-masing anggota. Pengarahan yang ketiga
adalah pemeriksaan atau kontrol terhadap produksi. Dimana saat melakukan kegiatan
produksi, ketua mengawasi kinerja dari anggotanya agar dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik, memantau kegiatan produksi agar sesuai dengan prosedur, memeriksa
17
kualitas produk, dan mengatasi segala macam hambatan yang terjadi saat kegiatan
produksi berlangsung.
Pengarahan yang keempat adalah memberi saran positif kepada para anggotanya
saat melakukan kesalahan dalam berwirausaha. Hal tersebut perlu dilakukan agar para
anggotanya dapat memperbaiki kesalahan atau kinerjanya yang kurang. Pengarahan yang
kelima adalah koordinasi dan komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara ketua
pelaksana dengan anggota-anggotanya sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam
berwirausaha. Kelompok kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang positif
dalam berwirausaha. Komunikasi tim yang baik merupakan kunci utama dalam mencapai
keberhasilan suatu usaha. Kelompok kami mengembangkan komunikasi internal yang
biasanya digunakan di dalam suatu organisasi atau tim. Komunikasi internal tersebut
dinilai penting karena dapat mendukung atau melancarkan kegiatan operasional suatu tim
atau organisasi.
Ketua selalu memastikan proses kegiatan wirausaha ini berjalan sesuai dengan
perencanaan yang telah dilakukan, serta sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Ketua melakukan pengawasan secara langsung kepada anggota kelompok, sehingga Ia
lebih maksimal dalam melakukan fungsi pengawasan yang menjadi tugasnya. Ketua juga
selalu mencatat progress-progress, baik yang terdiri dari hambatan-hambatan yang terjadi
selama proses kegiatan berlangsung. Yang telah dilalui untuk melakukan evaluasi secara
18
rutin bersama anggota kelompok, apa bila ada hal yang tidak sesuai dengan planning,
ketua akan langsung mencarikan solusi agar hal tersebut teratasi dan tidak mengganggu
jalannya proses kegiatan wirausaha yang kami lakukan. Seperti ketika pemesanan barang
yang dilakukan disalah satu e-commerce, dimana timing pemesanan Bakso Goreng tidak
sesuai dengan waktu pemasaran yang kami lakukan, dikarenakan kami kurang
mempertimbangkan perbedaan waktu tersebut, sehingga proses pemasaran yang kami
lakukan di Universitas Riau khusunya di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak
sesuai dengan yang diharapkan, walaupun produk yang kami pasarkan habjs terjual,
namun hal ini perlu menjadi evaluasi kedepannya agar dapat lebih baik.
Seperti pada tahapan perencanaan ketua berperan aktif dalam mengemukakan ide
ide, serta ketua juga berperan sebagai pengawas yang memonitor agar proses perencanaan
tersebut berjalan lancar tidak menimbulkan perselisihan antar anggota yang memiliki ide
masing-masing, agar mendapatkan hasil diskusi yang maksimal serta efektif untuk
kedepannya.
1. Pemesanan Bakso Goreng yang kami lakukan memakan waktu yang cukup lama.
Waktu pemesanan yang kami lakukan ternyata tidak sesuai dengan yang sudah kami
rencanakan, dimana proses pengiriman barang memakan waktu hampir satu minggu,
sehingga waktu yang sudah kami tetapkan pada awalnya menjadi berantakan, proses
pengemasan serta proses pemasaran tidak sesuai dengan yang ditetapkan sehingga kami
harus menjadwalkan ulang kembali semuanya.
2. Proses pemasaran kami lakukan ketika mulai memasuki masa minggu tenang.
Hal ini tentu menjadi salah satu hambatan yang harus kami hadapi akibat dari waktu
perencanaan yang tidak sesuai, dimana ketika sudah memasuki masa minggu tenang
lingkungan kampus Universitas Riau Khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis mulai
sepi, dikarenakan para mahasiswa sudah tidak kekampus lagi, sehingga produk yang kami
19
jual cukup memakan waktu yang lama untuk dapat terjual, walaupun memakan waktu
yang lama produk kami pada akhirnya habis terjual.
Walupun pada akhirnya produk yang kami jual habis terjual untung atau laba yang kami
dapat kan kurang maksimal dimana kami hanya mendapat untung Rp. 13.000. Kami
kurang memperhatikan keuntungan dalam proses laporan keuangan yang kami buat.
Faktor-faktor keberhasilan:
1. Dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak banyak yang menjual Bakso Goreng
Dikarenakan minimnya atau bahkan hampir tidak ada orang yang berjualan Bakso
Goreng tersebut, Bakso Goreng yang kami jual habis terjual
Dengan adanya analisis dan perencanaan yang matang tentu proses kegiatan berwirausaha
yang kami lakukan dapat berjalan dengan efesien dan efektif, juga dalat berjalan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga tidak menjadi masalah dikemudian hari.
Dengan melakukan perencanaan yang tepat juga kami dapat meminimalisir keselahan
kesalahan yang telah kami hadapi selama proses kegiatan berwirausaha ini.
Dengan adanya landasan ilmu yang kami miliki mengenai keuangan, tentu kami bisa
mendapatkan laba yang maksimal
20
3. Beradaptasi dengan Perubahan Pasar
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Fungsi-fungsi manajemen memiliki peran yang saling berkaitan dan memiliki
peran penting. Jika tidak ada salah satu dari keterkaitan fungsi manajemen tersebut maka
bisa saja proses manajemen tidak efektif dan efesien dalam mencapai tujuan. Dari
kegiatan wirausaha ini pun melibatkan beberapa aspek. Secara umum, wirausaha dapat
memberikan kontribusi positif dalam perekonomian dengan menciptakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan inovasi kreatifitas salah satunya wirausaha basreng, serta juga
memberikan nilai tambah kepada Masyarakat.
Selain itu, kegiatan wirausaha juga melibatkan beberapa risiko dan tantangan
yang perlu diatasi dengan kreatifitas dan ketekunan. Termasuk pada wirausaha basreng
yang memiliki potensi besar pada bidang wirausaha makanan ringan. Dengan kreativitas
dan strategi pemasaran yang efektif, maka wirausaha ini dapat menghadirkan inovasi dan
meningkatkan popularitasnya. Keberhasilan dalam wirausaha ini juga terkait dengan
manajemen produksi yang efisien dan pemahaman yang baik terhadap pola piker
konsumen.
5.2 Saran
Demikianlah informasi mengenai laporan kegiatan wirausaha Basreng, kami
sadar dalam pelaksanaan kegiatan wirausaha, dan penulisan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, diharapkan adanya saran atau kritik dari semua pihak serta
bimbingan dari yang lebih berpengalaman agar kedepannya kami dapat melakukan
kegiatan wirausaha ini dengan lebih baik. Laporan ini kami buat berdasarkan hal-hal yang
terjadi di lapangan atau saat pelaksanaan Wirausaha tersebut.
22
DAFTAR PUSTAKA
Tadjudin. (2013). Pengawasan Dalam Manajemen Pendidikan. 196 Ta’allum, Volume 01,
Nomor 2, November 2013: 195-204.
23
LAMPIRAN
LAPORAN KEUANGAN
Modal Usaha : Iuran per anggota kelompok yakni Rp. 12.000
: 4 x 12.000 = Rp. 48.000,00,-
24
1.2 Proses Produksi
25
1.4 Proses Pemasaran
26
Hasil cek Turnitin :
27