Anda di halaman 1dari 65

PROPOSAL KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA

IMPLEMENTASI BAURAN PROMOSI GUNA MENINGKATKAN DAN


MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN LION PARCEL

(Study Pada Kantor Cabang Lion Parcel di Kota Madiun)

Disusun Oleh:

YOGA PINASATRIA

NIM. 165020200111009

BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemampuan untuk menyusun Laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
dengan judul :“ Implementasi Bauran Promosi Guna Meningkatkan Dan
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Lion Parcel (Study Pada Kantor Cabang
Lion Parcel di Kota Madiun)”

Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai bahan evaluasi hasil kegiatan
Kuliah Kerja Nyata sekaligus sebagai proses pembelajaran dalam menulis suatu
karya ilmiah hasil dari praktek di lapangan.

Saya menyadari bahwa akvifitas ini dapat berjalan dengan baik disebabkan
dukungan dari banyak pihak . Untuk itu saya merasa berkewajiban menyampaikan
rasa terima kasih kepada :

1. Allah SWT, karena telah memberikan rahmat dan karunia bagi hamba-Nya
sehingga saya dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Profesi dengan baik.
2. Bapak Nurkholis , SE., M.Bus.(Acc)., Ak., Ph.D sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
3. Ibu Dr. Sumiati, SE, MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
4. Ibu Rila Anggraeni, SE., MM. Selaku Dosen Pembimbing KKN-P
5. Bapak Hery Sudarmono dan Ibu Kus Budi Wahyuni selaku Orang tua
mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan doa.
6. Kepada Tea Indhie Sahara yang telah memberikan dukungan, kesabaran,
semangat, penuh kasih sayang, penuh perhatian dan motivasi dalam
menyelesaikan Laporan KKN-P.
7. Bapak Akhmad Faris Putra selaku Pimpinan Lion Parcel cabang Kota Madiun
yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata-Profesi.

i
8. Bapak Maryadi selaku supervisor Lion Parcel cabang Kota Madiun yang telah
membimbing penulis dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-
Profesi.
9. Karyawan-Karyawati Lion Parcel cabang Kota Madiun yang telah membantu
dan membimbing dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata- Profesi.
10. Teman-teman UKM Tenis Lapangan dan manajemen angkatan 2016
Program Studi Manajemen yang selalu memberikan semangat dan dukungan
dalam menyusun laporan ini.
11. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,namun telah
memberikan banyak dukungan atas penyelesaian laporan ini.

Saya akhiri kata pengantar ini dengan harapan semoga laporan ini dapat
dimanfaatkan bagi banyak pihak . Amin

Malang, Desember 2019

Yoga Pinasatria

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan KKN ...................................................................................... 5
1.3 Manfaat KKN ..................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI . .................................................................... 7
2.1 . Pemasaran Jasa ……….................... .................................................... 7
2.1.1 Pengertian Pemasaran ................................................................. 7
2.1.2 Pengertian Jasa …......................................................................... 7
2.1.3 7P Pemasaran Jasa .................................................................... 8
2.2. Promosi ………………. .................................................................... 11
2.2.1 Pengertian Promosi ….. ............................................................... 11
2.2.2 Bauran Promosi ……….….. ........................................................ 12
2.2.3 Periklanan…........ ……………………………………………… 13
2.2.4 Personal Selling…........................................................................ 15
2.2.5 Publisitas...................................................................................... 16
2.2.6 Promosi Penjualan........................................................................ 17
2.3. Loyalitas Pelanggan …………. ............................................................ 18
2.3.1 Pengertian Loyalitas ……….….. ................................................. 18
2.3.2 Jenis Loyalitas Pelanggan ……………………………………… 19
2.3.3 Karakteristik Loyalitas Pelanggan. .............................................. 21
2.3.4 Keuntungan Pelanggan Yang Loyal…………..………………… 22

iii
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN ........................................... 24
3.1. Gambaran Umum Obyek ....................................................................... 24
3.1.1 Sejarah Perkembangan Lion Parcel ................................................. 24
3.1.2 Visi dan Misi Lion Parcel ................................................................ 25
3.1.3.Sekilas Tentang Lion Parcel Cabang Kota Madiun .......................... 25
3.1.4. Struktur Organisasi Lion Parcel Cabang Kota Madiun ................. 26
3.1.5. Kegiatan Usaha Lion Parcel Cabang Kota Madiun ......................... 27
3.2. Kegiatan Yang ditekuni ………………………………………………… 29
3.3. Evaluasi Hasil Kegiatan............................................................................ 36
3.3.1 Implementasi Bauran Promosi Lion Parcel Cabang Kota Madiun..... 36
3.3.2 Keunggulan Pelaksanaan Operasional Perusahaan............................. 40
3.3.3 Kelemahan Pelaksanaan Operasional Perusahaan.............................. 42
3.3.4 Penyebab Kelemahan Pelaksanaan Operasional................................. 44
3.3.5 Akibat Kelemahan Pelaksanaan Operasional...................................... 45
3.3.6 Alternatif Perbaikan Yang Diusulkan................................................. 47
3.4 Pengalaman Belajar.................................................................................. 49
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 51
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 51
4.2 Saran/ Rekomendasi................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ................................... 55


LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………. ................... 57

iv
DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal

Tabel 3.1 Jam Kerja Lion Parcel Cabang Kota Madiun…................. 29

Tabel 3.2 Kegiatan yang ditekuni selama KKN-P.............................. 29

Tabel 3.3 Uraian Biaya Periklanan dan Promosi Penjualan............... 42

v
DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Hal

3.1 Struktur Organisasi Lion Parcel Cabang Kota Madiun............... 26

3.2 Spanduk Lion Parcel cabang Kota Madiun................................. 37

3.3 X-Banner Lion Parcel cabang Kota Madiun............................... 37

3.4 Facebok dan Instagram Lion Parcel cabang Kota Madiun......... 39

3.5 Mug Hadiah Lion Parcel cabang Kota Madiun.......................... 40

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perguruan tinggi, merupakan selaku lembaga pencetak intelektual-

intelektual handal dan berkualitas yang nantinya akan menjadi motor

penggerak pembangunan dan salah satu komponen terpenting dalam upaya

memajukan suatu perusahaan. Mahasiswa yang dihasilkan oleh sebuah

perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi lulusan yang siap bekerja bukan

hanya teori. Mahasiswa mampu diharapkan memahami dan memiliki sedikit

pengalaman mengenai dunia kerja nyata untuk melanjutkan kehidupan mereka

setelah lulus.

Universitas Brawijaya merupakan salah satu perguruan tinggi yang

mempunyai visi menjadi lembaga pendidikan yang berstandar internasional

dan mampu berperan aktif dalm pembangunan bangsa melalui proses

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan berpegang

pada visi tersebut, Universitas Brawijaya diharapkan mampu menghasilkan

atau mencetak lulusan berintelektual handal dan dapat menghadapi tingkat

persaingan kerja yang semakin ketat di era globalisasi.

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, Universitas Brawijaya khususnya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis berusaha untuk dapat mendekatkan

mahasiswanya dengan dunia kerja nyata yang dilakukan melalui salah satu

program Kuliah Kerja Nyata-Profesi (KKNP) yang dilakukan mahasiswa di

1
2

sebuah perusahaan atau instansi lain yang memiliki keterkaitan antara

keilmuan dan/atau keprofesian dengan latar belakang program pendidikan

mahasiswa.

Kuliah Kerja Nyata- Profesi (KKNP) adalah mata kuliah yang berbentuk

praktik penguasaan keilmuan di sebuah perusahaan atau institusi yang

memiliki keterkaitan antara keilmuan dan/atau keprofesian dengan latar

belakang program pendidikan mahasiswa. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

mengharuskan mahasiswa melakukan kerja nyata yang disesuaikan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari proses pembelajaran dalam

perkuliahan untuk diterapkan melalui praktek kerja yang nyata. Kegiatan

Kuliah Kerja Nyata-Profesi (KKNP) diharapkan dapat bekerja dengan cermat,

disiplin, terampil, kreatif dan jujur sesuai dengan pekerjaan yang dihadapinya.

Tujuan lain dari Kuliah Kerja Nyata-Profesi (KKNP) adalah untuk

memberikan tambahan kompetensi kepada mahsiswa yang tidak diperoleh

dibangku perkuliahan. Kompetensi ini hanya dapat diperoleh melalui

sosialisasi,pengamatan, serangkaian wawancara dengan pimpinan organisasi

(bisnis maupun non bisnis) dan melakukan analisis. Sebagai suatu proses

pembelajaran, pola pemikiran yang sudah digunakan tidak boleh terlepas dari

konsep dasar teori. Hal ini dimaksudkan sebagai landasan yang memberikan

justifikasi atau dasar pembenar dari analisis yang berusaha menemukan

hubungan antara teori perkuliahan dnegan praktik dilapangan.

Setiap perusahaan pasti akan melakukan berbagai cara agar dapat bertahan

dan bersaing dengan perusahaan lainnya, mencapai volume penjualan


3

maksimal dan mendapatkan keuntungan. Salah satu solusi yang dilakukan

perusahaan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi

merupakan kegiatan komunikasi didalam suatu perusahaan dalam melakukan

penjualan barang atau jasa yang dtujukan kepada masyarakat. Menurut

Hamdani dan Sunyoto (2014), “Promosi merupakan salah satu variabel dalam

bauran pemasaran yang sangat penting dilaksankan oleh perusahaan dalam

memasarkan produk”. Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan yang

sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan dengan tujuan produk atau jasa

yang dihasilkan oleh perusahaan dapat mempengaruhi masyarakat supaya

berminat untuk membeli atau menggunakannya kembali.

Didalam perusahaan terdapat beberapa jenis kegiatan promosi yang di

sebut dengan promotion mix atau bauran promosi. Menurut Kotler dan

Amstrong (2014) bauran promosi adalah campuran spesifik dari alat-alat

promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasive

mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan.

Bauran promosi terdiri atas 5 alat-alat promosi, antara lain : periklanan,

personal selling, publisitas, promosi penjualan, dan penjualan langsung.

Kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan tidak

semata mata mendapatkan keuntungan saja. Dalam pandangan yang sama,

tingkat keuntungan dan kepuasan pelanggan yang sama tinggi akan memiliki

hubungan langsung dengan loyalitas pelanggan yang tinggi pula. Loyalitas

pelanggan merupakan komponen sikap dan komponen perilaku pelanggan.

Komponen sikap pelanggan merupakan gagasan seperti niat kembali untuk

membeli produk atau layanan tambahan dari perusahaan yang sama,


4

ketersediaan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain dan

ketersediaan membayar lebih. Loyalitas pelanggan sebagai pola pikir

pelanggan memegang sikap yang menguntungkan terhadap perusahaan,

berkomitmen untuk membeli atau menggunakan kembali produk atau jasa

perusahaan dan merekomendasikannya kepada orang lain

(Saravanakumar,2014)

Lion Parcel adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang

jasa pengiriman barang. Lion Parcel sebagai salah satu anak perusahaan Lion

Air Group tentunya memiliki dukungan armada pesawat dan frekuensi

penerbangan yang tinggi dari Lion Air Group sebagai linehaul ke hampir

seluruh bandar udara di Indonesia. Adapun visi dan misi dari Lion Parcel yaitu

visi dari Lion Parcel menjadi penyedia jasa pengiriman, pengangkutan dan

distribusi terdepan dalam skala nasional dan internasional. Sedangkan misi

dari Lion Parcel adalah berpartisipasi sepenuhnya dalam mempercepat

pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyediakan layanan pengiriman,

transportasi, distribusi cepat dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasaan pelanggan.

Seperti halnya dengan perusahaan lain, salah satu cabang perusahaan Lion

Parcel di Madiun telah melakukan kegiatan bauran promosi kepada pelanggan.

Kegiatan bauran promosi tersebut antara lain, periklanan, personal selling,

publisitas, promosi penjualan, dan penjualan langsung. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan dalam menggunakan

jasa pengiriman Lion Parcel khususnya warga Kota Madiun, sehingga dapat
5

meningkatkan keuntungan yang sekaligus dapat mempertahankan eksistensi

perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Berdasarkan uraian diatas dan mempertimbangkan berbagai hal yang

melatar belakangin penulis, maka penulis berkesempatan untuk melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata- Profesi di salah satu Cabang Lion Parcel Jalan Mayjend

Sungkono No. 342, Kota Madiun dengan menyusun laporan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) yang berjudul : “IMPLEMENTASI BAURAN PROMOSI

GUNA MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN LOYALITAS

PELANGGAN LION PARCEL (Study Pada Kantor Cabang Lion Parcel di

Kota Madiun)”

1.2 Tujuan KKN

Tujuan dalam pelaksaan kegiatan Praktik Kerja Nyata adalah

1. Melaksanakan Kurikulum program Praktik Kerja Nyata yang berlaku di


Universitas Brawijaya dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya
2. Memperoleh pengalaman kerja dan pengembangan soft skill berupa
manajemen waktu kedisplinan, ketangkasan, dan kerja sama dalam tim.
3. Menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari di dalam perkuliahan apakah
sesuai dengan apa yang diterapkan oleh perusahaan.

1.3 Manfaat KKN

1. Manfaat Bagi Mahasiswa


a) Mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk merasakan iklim dunia
kerja, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan
ketika memasuki dunia kerja.
6

b) Mahasiswa dapat mengetahui cara pengaplikasian teori di dunia


kerja.
c) Mahasiswa dapat melatih serta menambah softskill yang didapat
dari dunia kerja.
2. Manfaat Bagi Jurusan
a) Menambah relasi dan menjalin hubungan baik dengan lembaga
terkait.
b) Dapat menjadi bahan evaluasi terhadap program pendidikan
Manajemen Pemasaran sehingga dapat menciptakan lulusan yang
siap menghadapi dunia kerja.
3. Manfaat Bagi Lion Parcel
a) Lembaga terkait mendapat bantuan tenaga kerja dari mahasiswa
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pemasaran Jasa

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dari sebuah perusahaan

dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada akhirnya dapat

menghasilkan keuntungan. Menurut Kotler dan Keller (2016) pemasaran adalah

sebuah proses social dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan secara bebas

bertukar produk atau jasa yang bernilai dengan orang lain. Pemasaran dapat

disebut sebagai ujung tombak dari kegiatan perusahaan dalam memasarkan

produknya. Apabila pemasar memahami kebutuhan pelanggan, mengembangkan

produk dan jasa yang menyediakan nilai yang unggul bagi pelanggan, menetapkan

harga, mendistribusikan , dan mempromosikan produk dan jasa itu secara efektif

maka produk dan jasa itu akan mudah untuk diminati oleh konsumen.

2.1.2. Pengertian Jasa

Dalam pemasaran terdapat dua macam pemasaran, yaitu pemasaran produk dan

pemasaran jasa. Pemasaran pada mulanya berkembang dari penjualan produk

fisik, sementara itu pertumbuhan jasa yang luar biasa mendorong timbulnya

perhatian pada industry jasa, Menurut Kotler dan Keller (2012), jasa adalah setiap

tindakan atau kinerja ysang dapat ditawarkan satu pihak kepihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, yang

produksinya mungkin saja terkait atau mungkin tidak terkait dengan produk fisik.

7
8

Sedangkan menurut Lupiyoadi (2013), jasa pada dasarnya merupakan semua

aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dan bentuk fisik atau

konstrukdsi, yang umumnya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu

dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau pemecahan masalah yang dihadapi

konsumen.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan suatu

tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak kepihak lain yang

dikonsumsi pada saat itu juga dan memberikan nilai tambah yang tidak

menyebabkan kepemilikan.

2.1.3 7P Pemasaran Jasa

Lovelock, dkk (2011) mengatakan bahwa ketika mengembangkan cara

untuk memasarkan barang-barang manufaktur, pemasar biasanya fokus pada

produk (product), harga (price), tempat (place) (atau distribusi), dan promosi (atau

komunikasi), ini biasanya disebut "4P" dari bauran pemasaran. Namun, sifat dari

layanan menimbulkan tantangan yang berbeda. Karenanya, 4P pemasaran produk

tidak dapat menangani masalah yang timbul dari jasa pemasaran dan harus

disesuaikan dan diperpanjang. Bauran pemasaran tradisional tidak mencakup

mengelola antarmuka pelanggan. Oleh karena itu perlu untuk memperluas bauran

pemasaran dengan menambahkan tiga P terkait dengan pelayanan ; proses

(process), lingkungan fisik (physical environment), dan orang-orang (peole). 7P

dari pemasaran jasa yaitu:

1. Product
9

Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat,

memenuhi kebutuhan Pelanggan, dan dapat memuaskan Pelanggan.

Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli

manfaat dari sesuatu yang ditawarkan.

2. Place

Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan

secara matang, tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses

publik yang lebih baik, namun biaya sewa rental dari tempat tersebut juga

harus diperhitungkan sebagai konsekuensi dari kemudahan akses ke

Pelanggan.

3. Price

Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan

melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga

akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan

faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar

sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.

4. Promotion

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam

aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen,

yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang

produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung

maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.

5. Process
10

Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada

proses penyampaian jasa kepada Pelanggan. Mengingat bahwa penggerak

perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu

layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus

dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh

karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap

perusahaan tempatnya bekerja.

6. Physical Environment

Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang

menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi Pelanggan dalai

perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior,

perlengkapan bangunan, transportasi serta tata letak di dalam bangunan.

Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan

memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada

pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung,

khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market

khusus.

7. People

People/sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama dalam

industri jasa, terlebih lagi bisnis yang membutuhkan sumber daya dengan

performance tinggi. Kebutuhan Pelanggan terhadap karyawan berkinerja

tinggi akan menyebabkan Pelanggan puas dan loyal. Kemampuan


11

knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar

dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.

2.2 Promosi

2.2.1 Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata promote dalam Bahasa inggris yang diartikan

sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Menurut Kotler dan Amstrong

(2014) promosi merupakan kegiatan yang mengomunikasikan manfaat dari

sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk atau jasa

tersebut. Menurut Saladin (2010) , promosi adalah suatu komunikasi informasi

penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku

pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Menurut Daryanto (2013) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu

arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan

transaksi antara pembeli dan penjual.

Dari beberapa pengertian tersebut, sebagai suatu istilah penawaran,

promosi adalah upaya perusahaan mempengaruhi para pelanggan atau pelanggan

agar mau menggunakan produk ataupun jasa yang di tawarkan oleh perusahaan.

Promosi meliputi unsur-unsur pemberian informasi dan pengaruh terhadap


12

perilaku pelanggan. Bisa juga diartikan bahwa promosi sebagai suatu upaya

produsen untuk berkomunikasi dengan para pelanggan guna mempengaruhi

pelanggan agar membawa kepada tindakan yang diinginkan perusahaan yaitu

mempunyai Pelanggan.

2.2.2 Bauran Promosi

Bauran promosi merupakan alat komunikasi yang terdiri dari kombinasi

alat-alat promosi yang digunakan oleh perusahaan. Ada beberapa pengertian

bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler dan Amstrong (2014) bauran

promosi adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan

perusahaan untuk secara persuasive mengkomunikasikan nilai pelanggan dan

membangun hubungan pelanggan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2014), bauran promosi terdiri atas 5 alat-alat

promosi, sebagai berikut:

1. Periklanan

Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan

jasayang dibayar oleh sponsor tertentu. Periklanan dianggap sebagai

manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan

makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan

mencakup broadcast, print, internet, outdoor dan lainnya.

2. Personal Selling
13

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli

atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Bentuk promosi

yang digunakan mencakup presentation, trade shows dan incentive

programs

3. Publisitas

Pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk,

jasa,atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa

dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.Bentuk

promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special

events, dan web pages.

4. Promosi Penjualan

Insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan

mencakup discounts, coupons,gift, demostrations, contest, sweeptakes dan

events.

5. Penjualan Langsung

Hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan

untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi

dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs,

telephone marketing, kiosk, internet, mobile marketing, dan lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka komponen bauran promosi yang digunakan

sebagai indicator pada proposal Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah

promosi penjualan.

2.2.3 Periklanan
14

Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau

jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya

tercermin dalam kegiatan periklanan. Tanpa periklanan, berbagai produk tidak

akan dapat mengalir secara lancar ke para distributor atau penjual, apalagi ke

tangan konsumen (Suyanto, 2010), dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk

Periklanan sebelum membuat suatu iklan, hendaknya ditentukan dulu apa tujuan

dari iklan tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

a. Iklan informatif bertujuan untuk membetuk permintaan pertama dengan

memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan

kegunaan baru suatu produk, memberitahukan tentang perubahan harga,

menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang

tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli,

dan membangun citra perusahaan.

b. Iklan persusasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu

merek tertentu. ini dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk

preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli

tentang atribut produk, membujuk pembelu untuk membeli sekarang, dan

membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.

c. Iklan pengingat bertujuan mengingatkan konsumen paa produk yang sudah

mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan

dibutuhkan kemudian, mengingatkan dimana produk dapat dibeli,

membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan

mempertahankan kesadaran puncak.


15

d. Iklan penambah nilai bertujuan menambah nilai merk pada persepsi

konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan

persepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkan merk dipandang lebih

elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, dan mungkin super dalam

persaingan.

e. Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain

perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran, misalnya iklan yang

membantu pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga

(perkenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang

lain (konsumen dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal

nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan).

2.2.4 Personal Selling

Personal selling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang

ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan

hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Kotler dan

Amstrong, 2012). Penjualan perorangan merupakan salah satu cara promosi.

Penjualan langsung berhubungan secara pribadi dengan calon pembeli dengan

maksud untuk menawarkan barang atau jasa, sehingga terciptalah komunikasi dua

arah yang memungkinkan calon pembeli mengambil keputusan pada saat itu juga,

di mana hal ini tidak terlepas dari keahlian penjual dalam membujuk calon

pembeli. Menurut Kotler (2010), sarana yang dapat digunakan untuk penjualan

perorangan ini dapat berupa:

• Presentasi penjualan
16

• Seminar

• Rapat penjualan

• Rapat insentif

• Pemberian sampel

• Pekan raya dan pameran dagang

2.2.5 Publisitas

Publisitas adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan

atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Publisitas

melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan menjaga

citra perusahaan atau tiap produknya. Publisitas cenderung memiliki keunggulan

berupa kredibilitas tinggi serta kemampuan untuk menjangkau audiens yang

cenderung menghindari wiraniaga iklan. Menurut Jefkins (2003), humas adalah

kegiatan-kegitan komunikasi yang bertujuan menciptakan pemahaman melalui

pengetahuan. Jadi, sasarannya adalah mendidik pasar. Agar berhasil, maka semua

informasi yang dikemukakannya harus sepenuhnya faktual atau sesuai dengan

kenyataan yang ada, bisa dipercaya, dan imparsial atau tidak memihak.

Keterangan humas sama sekali tidak boleh bernada melebih-lebihkan atau memuji

diri sendiri. Kegiatan hubungan masyarakat adalah kegiatan manajemen dirancang

untuk membentuk dan membina sikap dan perilaku masyarakat terhadap produk

atau perusahaan. Kegiatan ini tidak dapat secara keseluruhan dikendalikan oleh

perusahaan. Menurut Jefkins (2003), berikut ini tujuan-tujuan kegiatan hubungan

masyarakat :

• Menciptakan kesadaran masyarakat


17

• Membina kredibilitas

• Merangsang kegiatan penjualan dan perantara

• Mendukung dan mengkompetisir kegiatan promosi

Menurut Kotler (2010), sarana yang dapat digunakan untuk hubungan masyarakat

ini dapat berupa:

➢ Siaran pers

➢ Ceramah

➢ Laporan tahunan

➢ Sumbangan Amal

➢ Menjadi sponsor

➢ Publikasi

➢ Media identitas

➢ Majalah perusahaan

➢ Kegiatan-kegiatan sosial

2.2.6 Promosi Penjualan

Menurut Kotler (2014), keuntungan dari promosi penjualan adalah

promosi penjualan dapat menarik perhatian Pelanggan, menawarkan insetif kuat

untuk membeli, dan bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk.

Sedangkan kekurangan dari promosi penjualan yaitu biaya yang dikeluarkan lebih

besar dibandingkan iklan dan promosi penjualan berumur pendek. Berbagai

insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu

produk atau jasa, seperti pemberian kupon atau hadiah lainnya. Media promosi
18

penjualan tersebut berupa kontes, permainan, hadiah, pameran, dan pemberian

kupon.

Menurut Assauri (2013), promosi penjualan didefinisikan sebagai sesuatu

kegiatan promosi selain periklanan, personal selling dan publisitas yang dapat

mendorong pembelian oleh Pelanggan dan yang dapat meningkatkan efektifitas

para penyalur dengan mengadakan pameran, display, ekshibisi, peragaan atau

demonstrasi dan berbagai kegiatan penjualan lainnya. Promosi penjualan

dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan penjualan dengan

menyelenggarakan berbagai pertemuan, pertunjukkan, contoh grafis atau

demonstrasi, perlombaan dan kemasan khusus, semua itu dilakukan untuk

meningkatkan penjualan yang bersifat langsung dan bersifat jangka pendek.

Promosi penjualan juga sering digunakan sebagai alat yang integral

bersama-sama dengan periklanan dan personal selling. Dengan demikian, promosi

penjualan dapat dinyatakan sebagian kegiatan yang melengkapi dan mendorong

periklanan.

2.3 Loyalitas Pelanggan

2.3.1 Pengertian Loyalitas

Komitmen yang menyertai pembelian berulang tersebut adalah keadaan

dimana Pelanggan tidak mau berpindah walaupun produk maupun jasa tersebut

sedang langka dipasaran dan Pelanggan dengan sukarela merekomendasikan

produk maupun jasa tersebut kepada rekan, keluarga atau Pelanggan yang lain.

Menurut Sutisna (2011) mendefinisikan loyalitas adalah sikap menyenangi


19

terhadap suatu merek yang dipresentasikan dalam pembelian yang konsisten

terhadap merek itu sepanjang waktu.

Menurut Tjiptono (2015), “loyalitas Pelanggan adalah komitmen

pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat

positif dalampembelian jangka panjang”. Dari pengertian ini dapat diartikan

bahwa kesetiaan terhahadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari

kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari

seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan

meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang

dilakukan oleh Pelanggan.

2.3.2 Jenis Loyalitas Pelanggan

Menurut Jill Griffin (2005) terdapat empat jenis loyalitas yang muncul bila

keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi-silang dengan pola pembelian ulang,

yang rendah dan tinggi. Adapun jenis-jenis loyalitas Pelanggan yaitu :

1. Tanpa Loyalitas

Untuk berbagai alasan tertentu, ada beberapa Pelanggan yang tidak

mengembangkan loyalitas atau kesetiaan kepada suatu produk maupun

jasa tertentu. Tingkat keterikatan yang rendah dengan tingkat pembelian

ulang yang rendah menunjukkan absennya suatu kesetiaan. Pada dasarnya,

suatu usaha harus menghindari kelompok no loyality ini untuk dijadikan

target pasar, karena mereka tidak akan menjadi Pelanggan yang setia.

2. Loyalitas yang lemah (Inertia Loyality)


20

Inertia loyality merupakan jenis loyalitas Pelanggan yang dimana

adanya keterikatan yang rendah dengan pembelian ulang yang tinggi.

Pelanggan yang memiliki sikap ini biasanya membeli berdasarkan

kebiasaan. Dasar yang digunakan untuk pembelian produk atau jasa

disebabkan oleh faktor kemudahan situsional. Kesetiaan semacam ini

biasanya banyak terjadi terhadap produk atau Jasa yang sering dipakai.

Contoh dari kesetiaan ini terlihat dari kegiatan pembelian bensin yang

dilakukan Pelanggan di dekat daerah rumahnya dan sebagainya.Pembeli

dengan loyalitas yang lemah rentan beralih ke produk pesaing yang dapat

menunjukkan manfaat yang jelas. Meskipun demikian, perusahaan masih

memiliki kemungkinan untuk mengubah jenis loyalitas ini ke dalam

bentuk loyalitas yang lebih tinggi melalui pendekatan yang aktif ke

pelanggan dan peningkatan nilai perbedaan positif yang diterima

Pelanggan atas produk maupun jasa yang ditawarkan kepadnya

dibandingkan dengan yang ditawarkan para pesaing lain. Hal ini dapat

dilakukan melalui peningkatan keramahan dalam pelayanan dan fasilitas

yang diberikan kepada Pelanggan.

3. Loyalitas Tersembunyi (Laten Loyality)

Jenis loyalitas tersembunyi merupakan sebuah kesetiaan atau

keterikatan yang relatif tinggi yang disertai dengan tingkat pembelian

ulang yang rendah. Pelanggan yang mempunyai sikap loyality pembelian

ulang juga didasarkan pada pengaruh faktor situasional daripada sikapnya.

Sebagai contoh, seorang suami menyukai masakan Eropa, tetapi

mempunyai istri yang kurang menyukai masakan Eropa. Maka suami


21

tersebut hanya sesekali saja mengunjungi restoran Eropa dan lebih sering

pergi ke restoran yang dimana masakan yang ditawarkan dapat dinikmati

bersama.

4. Loyalitas Premium (Premium Loyalty)

Loyalitas ini merupakan yang terjadi apabila suatu tingkat

keterikatan tinggi yang berjalan selaras dengan aktivitas pembelian

kembali. Setiap perusahaan tentunya sangat mengharapkan kesetiaan jenis

ini dari setiap usaha preference yang tinggi. Contoh jenis loyalty premium

adalah rasa bangga yang muncul ketika Pelanggan menemukan dan

menggunakan produk atau jasa tersebut dan dengan senang hati membagi

pengetahuan dan merekomendasikannya kepada teman, keluarga maupun

orang lain.

2.3.3 Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan ukuran yang dapat diandalkan untuk

memprediksi pertumbuhan penjualan dan loyalitas pelanggan juga dapat

didefinisikan berdasarkan perilaku pembelian yang konsisten (Griffin, 2005).

Berikut ini ada lima karakteristik loyalitas Pelanggan yang perlu diperhatikan

yaitu:

A. Melakukan pembelian ulang secara teratur

Pelanggan melakukan pembelian secara contineupada suatu produk

tertentu. Contoh: pencipta motor Mitsubishi Motor akan membeli motor

Harley baru jika ada model Mitsubishi Motor yang terbaru, bahkan tidak
22

hanya membeli tetapi mereka juga mengeluarkan uang tambahan untuk

mengubahnya sesuai dengan keinginan mereka.

B. Membeli antarlini produk dan jasa

Pelanggan tidak hanya membeli jasa dan produk utama tetapi

Pelanggan juga membeli lini produk dan jasa dari perusahaan yang sama.

Contoh: Pelanggan tidak hanya membeli motor Mitsubishi Motor saja,

tetapi mereka juga membeli aksesoris dari Mitsubishi Motor untuk

mempercantik diri mereka.

C. Mereferensikan kepada orang lain

Dimana Pelanggan melakukan komunikasi dari mulut ke mulut

(word of mouth) berkenan dengan produk tersebut. Contoh: seorang

Pelanggan Mitsubishi Motor yang sudah lama memakai motor tersebut,

menceritakan tentang kehebatan dan keunggulan dari motor tersebut,

kemudian setelah itu temannya tertarik membeli motor Mitsubishi Motor

karena mendengar cerita tersebut.

D. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

Pelanggan menolak untuk menggunakan produk atau jasa alternatif

yang ditawarkan oleh pesaing. Contoh: para pecinta motor Mitsubishi

Motor menolak untuk menggunakan motor lain, bahkan mereka juga

cenderung menolak untuk mengetahui jenis-jenis motor lainnya.

Pelanggan yang loyal merupakan aset bagi perusahaan, hal ini dapat

dilihat berdasarkan karateristik yang dimilikinya. Oleh karena itu, loyalitas

Pelanggan merupakan suatu yang bisa diandalkan untuk memprediksi

pertumbuhan dimasa yang akan datang bagi suatu perusahaan.


23

2.3.4 Keuntungan Pelanggan Yang Loyal

Griffin (2005) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan apabila memiliki Pelanggan yang loyal:

1) Penjualan meningkat karena pelanggan membeli lebih banyak dari

perusahaan.

2) Perusahaan memperkuat posisi dipasar bila para pelanggan membeli dari

perusahaan bukan dari pesaing perusahaan.

3) Biaya perusahaan menurun karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan

uang untuk memikat pelanggan secara berulang. Selain itu, Pelanggan

yang merasa puas akan bercerita ke Pelanggan lain, dengan demikian bisa

mengurangi kebutuhan perusahaan untuk memasang iklan atau melakukan

promosi.

4) Perusahaan lebih terlindungi dari persaingan harga karena pelanggan yang

loyal kecil kemungkinan terpikat diskon.

5) Pelanggan yang puas cenderung mencoba lini produk perusahaan yang

lain, dengan demikian membantu perusahaan mendapatkan pangsa

pelanggan yang lebih besar.

Sedangkan menurut Solihin (2004), ada beberapa keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan bila memiliki Pelanggan yang loyal, yaitu:

a) Sales Growth

Pertumbuhan penjualan yang berlangsung dalam jangka panjang

tidak dapat dicapai oleh perusahaan tanpa adanya loyalitas Pelanggan

terhadap produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Menaikkan pangsa


24

pasar dan menurunkan biaya untuk mendapatkan Pelanggan-Pelanggan

yang loyal terhadap perusahaan dan menginformasikan kepada calon-calon

Pelanggan baru perusahaan. Dengan demikian, akan mengurangi biaya

untuk mendapatkan Pelanggan (promosi), bahkan akan menambah laba

perusahaan, artinya Pelanggan-Pelanggan yang loyal terhadap perusahaan

akan cenderung memesan lebih banyak terhadap produk perusahaan.

b) Profitability

Sejalan dengan meningkatnya penjualan, perusahaan memiliki

peluang besar untuk memperoleh laba apabila produk perusahaan memiliki

pertumbuhan penjualan yang baik.

c) Referral

Pelanggan yang loyal dan terpuaskan kebutuhannya dengan produk

atau jasa yang dihasilkan perusahaan akan memberikan saran penggunaan

produk dan jasa kepada orang lain.


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

3.1. Gambaran Umum Obyek

3.1.1. Sejarah Perkembangan Lion Parcel

Lion Air Group merupakan salah satu perusahaan yang menaungi maskapai kusunya

penerbangan seperti Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air yang berbasis di

Malaysia, dan Thai Lion Air yang berbasis di Thailand. Ekspansi bisnis yang agresif dan

inovatif membuat Lion Air Group Untuk memperluas jaringan usahanya, Lion Air Group

memiliki sarana dan prasarana lengkap guna menunjang bisnisnya. Untuk memperluas

jaringan usahanya, Lion Air Group membuka bisnis dalam pengiriman paket maupun

dokumen yang dinamakan Lion Parcel.

Lion Parcel didirikan pada tanggal 14 Februari 2013 yang bergerak dalam bidang jasa

kurir dalam pengiriman barang maupun dokumen keseluruh penjuru Indonesia. Pengiriman

barang dan dokumen yang dilakukan oleh Lion Parcel didukung oleh infrasturktur jaringan

dari Lion Air Group. Lion Parcel memiliki misi untuk mengembangkan lini usaha Lion Air

Group dalam mengembangkan industri logistik dan filosofi untuk membantu mempercepat

pertumbuhan ekonomi di semua wilayah domestik melalui konsep “Just In Time Air

Distribution”. Lion Parcel mengemban misi untuk mengembangkan lini usaha Lion Air

Group.

Kantor pusat Lion Parcel berada di Kedoya, Jakarta Barat dengan kantor-kantor

perwakilan yang yang berada di cengkareng dan halim. Bukan hanya itu Lion Parcel

memiliki outlet- outlet atau agen Lion Parcel yang tersebar hampir di seluruh kota besar di

Indonesia. Meskipun terhitung sebagai pemain baru, Lion Parcel sudah memiliki modal

25
26

jaringan dan operasional yang terpercaya dengan dukungan armada pesawat dan frekuensi

penerbangan yang tinggi dari Lion Group sebagai linehaul ke hampir seluruh bandar udara di

Indonesia. Maka dari itu kelebihan dari Lion Parcel sendiri sebagai perusahaan yang bergerak

di bidang jasa pengiriman barang atau dokumen dibanding dengan yang lain adalah memiliki

ribuan armada pesawat terbang sendiri.

Lion Parcel akan terus mengembangkan jaringan dan kinerja layanan untuk memberikan

kepastian dan keamanan pengiriman barang atau dokumen yang didukung oleh sistem

informasi dan operasi yang terintegrasi serta komitmen atas performa pelayanan, prioritas

operasi guna meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan. .

3.1.2. Visi dan Misi Lion Parcel

Terdapat visi dan misi dari Lion Parcel yaitu:

Visi :

“Menjadi penyedia jasa pengiriman, pengangkutan, dan distribusi terdepan

dalam skala Nasiona dan Internasional”

Misi :

“Berpartisipasi sepenuhnya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi

nasional dengan menyediakan layanan pengiriman, transportasi, distribusi cepat dan

terpercaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan”

3.1.3. Sekilas Tentang Lion Parcel Cabang Kota Madiun

Lion Parcel adalah salah satu anak perusahaan dari Lion Air Group yang bergerak

dibidang jasa pengiriman barang atau dokumen di Indonesia. Salah satu cabangnya berada di

Jalan Mayjend Sungkono N0.342 Mangunharjo, Kota Madiun sebagai cabang utama atau
27

Sub-kon. Lion Parcel cabang Kota Madiun memiliki Sumber Daya Manusia atau pegawai

guna meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. Lion Parcel merupakan salah satu cabang

yang memiliki jumlah pelanggan yang cukup banyak. Pegawai yang dimiliki berjumlah 16

orang yang terdiri dari 1 Penanggung Jawab atau Supervisor, 3 Administrasi, dan 11 Kurir

dan Driver dibawah naungan 1 Pimpinan sekaligus sebagai pemilik Lion Parcel Cabang Kota

Madiun.

3.1.4 Struktur Organisasi Lion Parcel Cabang Kota Madiun

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Lion Parcel Cabang Kota Madiun

PIMPINAN
CABANG

PENANGGUNG
JAWAB

ADMIN 1 KURIR DAN DRIVER

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun, 2019

Tugas masing-masing jabatan dari struktur organisasi Lion Parcel Cabang Kota Madiun,

sebagai berikut:

1. Pimpinan Cabang

a) Bertanggung jawab atas perusahaan Lion Parcel Cabang Kota Madiun.

b) Memberikan wewenang serta mengeluarkan kebijakan-kebijakan perusahaan

Lion Parcel cabang Kota Madiun.

c) Mengawasi jalannya tugas dari masing-masing jabatan

2. Penanggung Jawab
28

a) Melakukan pengawasan, pengorganisasian dan evaluasi terhadap pelaksanaan

kegiatan sehari hari

b) Melakukan pengawasan terhadap proses pengiriman dan penerimaan barang

c) Memastikan sistem dan intruksi kerja berjalan dengan baik, benar dan lancar.

d) Memastikan keamanan penyimpanan terhadap kiriman bermasalah/pending.

3. Administrasi

a) Melayani pelanggan dalam mengentry data untuk pengiriman barang

b) Melakukan penerimaan hasil pick up dari petugas pick up atau kurir.

c) Memastikan data dan barang yang akan dikirim sudah sesuai.

d) Membagi tugas kepada petugas pick up atau kurir dalam mengirim barang

e) Memastikan kembali atau pengecekan atas kiriman barang tidak bermasalah

dan layak kirim

f) Memastikan kembali atau pengecekan barang yang dibawa oleh petugas pick

up atau kurir sudah terentry atau terdeteksi di sistem.

4. Kurir atau Driver

a) Melakukan pengecekan barang yang akan dikirim

b) Mengantar barang sesuai tugas yang sudah diberikan oleh bagian administrasi.

c) Bertanggung jawab atas pengiriman barang sampai cabang utama di Surabaya.

3.1.5. Kegiatan Usaha Lion Parcel Cabang Kota Madiun

PT. Lion Parcel adalah suatu perusahaan jasa yang bergerak di bidang

pengiriman barang ataupun dokumen. PT Lion Parcel yang bergerak di jasa pengiriman

barang ini mempunyai beberapa layanan dalam pengiriman barang atau dokumen,

diantaranya :
29

1. ONE – PACK (Layanan Paket Overnight Exspress)

Pengiriman flash untuk paket anda 1 hari pengiriman dijamin. (uang

kembali apabila jika paket tidak diterima selama 24 jam).

2. SD – PACK (Paket dalam kota)

Pengiriman dalam kota yang dapat diandalkan (pengiriman dalam 1 hari)

kurang dari 24 jam hanya tersedia untuk dijakarta.

3. REGPACK (Layanan Paket Reguler)

Solusi cerdas untuk pengiriman cepat dan ekonomis anda. Pengiriman 2

sampai 5 hari.

4. FREE PICK UP

Pelanggan tidak perlu repot – repot untuk mengantar paket ke Lion Parcel

tetapi karyawan lion parcel yang akan datang menghampiri ke rumah pelanggan dan

akan dibawa ke kantor lion parcel untuk dikirimkan.

Sebagai salah satu bagian dari Lion air Group, kami juga melayani pengiriman

barang (paket atau dokumen) keseluruh Indonesia dengan harga yang bersaing, disamping

itu Lion Parcel saat ini membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin menggeluti

bisnis pengiriman paket. Lion Parcel menyediakan metode kemitraan dengan harga yang

terjangkau. Proses pendaftaran pun dapat dilakukan secara online melalui situs

lionparcel.com. Setelah itu para calon mitra melakukan penambahan pinjaman sesuai

dengan kriteria kerjasama yang diinginkan. Kemudian para mitra agen akan mendapat

pelatihan sistem oleh tim Lion Parcel.

Dalam rangka usaha mengambil posisi dengan memanfaatkan teknologi sistem

informasi untuk membantu mempercepat kegiatan operasional, yang di harapkan dapat

memberi jaminan akan ketepatan penyampaian dokumen atau paket pelaporan serta

memudahkan dalam pencarian data, dan selalu berupaya dalam meningkatkan mutu
30

pelayanan dengan peningkatan sumber daya manusia, yang merupakan tulang punggung

usaha ini dan pemanfaatan teknologi sistem layanan dalam menghadapi persaingan yang

sangat ketat pada saat ini.

3.2. Kegiatan Yang Ditekuni

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi dilaksnakan di Lion Parcel Cabang

kota Madiun Jl. Mayjend Sungkono No. 342, Kota Madiun selama 40 hari kerja dimulai pada

tanggal 12 Agustus hingga 11 Oktober 2019.

Dalam pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) ini terdapat ketentuan

jam kerja yang telah di tetapkan oleh pihak Lion Parcel cabang kota Madiun . Berikut adalah

jam kerja selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Profesi (KKN-P) :

Tabel 3.1 Jam Kerja Lion Parcel Cabang Kota Madiun

NO. Hari Pukul

1. Senin sampai Jumat 08.00 – 17.00

2. Istirahat 12.00-13.00

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun, 2019

Selama melaksanakan kegiatan KKN di Lion Parcel di Madiun banyak kegiatan sehari-

hari yang ditekuni. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan tugas dari Supervisor Lion

Parcel yang ada di Madiun. Kegiatan sehari hari yang ditekuni antara lain:

Tabel 3.2
Kegiatan yang di tekuni selama KKN-P

No Aktivitas Hari & Tanggal


a. Pengenalan Lion Parcel oleh Supervisor

1 b. Pengenalan pegawai – pegawai oleh Supervisor Senin / 12 Agustus 2019

c. Mempelajari sistem Lion Parcel oleh Admin


31

Lanjutan dari tabel 3.2 kegiatan yang ditekuni selama KKN-P


a. Mempelajari sistem dalam merekap data serta

2 melayani pelanggan Selasa / 13 Agustus 2019

b. Mendapat arahan dari pimpinan/pemilik cabang

a. Merekap barang yang datang dari pusat

(Surabaya)
3 Rabu/ 14 Agustus 2019
b. Mendapat arahan untuk membagi tugas kepada

kurir

a. Melayani pelanggan

b. Membagi tugas kepada kurir


4 Kamis/ 15 Agustus 2019
c. Melakukan pengecekan barang yang akan

dibawa oleh kurir

a. Merekap barang yang masuk dari kereta api

5 logistik Jumat / 16 Agustus 2019

b. Mendapat arahan untuk membooking no. Resi

a. Membagi tugas kepada kurir


6 Senin / 19 Agustus 2019
b. Merekap barang yang keluar menuju pelanggan

a. Melayani pelanggan

b. Mengentry data pengiriman


7 Selasa / 20 Agustus 2019
c. Melakukan pengecekan paket yang akan dibawa

kurir

Lanjutan dari tabel 3.2 kegiatan yang ditekuni selama KKN-P


a. Memberikan barcode tiap paket

b. Memilah paket yang akan dikirim keluar Jawa


8 Rabu/ 21 Agustus 2019
Timur

c. Membagi tugas kepada kurir


32

a. Membooking no. Resi

9 b. Merekap barang yang akan datang dari pusat Kamis / 22 Agustus 2019

(Surabaya)

a. Melayani pelanggan

b. Memberi paket kepada kurir


10 Jumat / 23 Agustus 2019
c. Melakukan pengecekan barang yang akan

dibawa kurir

a. Memberika barcode tiap paket


11 Senin / 26 Agustus 2019
b. Merekap barang yang keluar kepada pelanggan

a. Melayani pelanggan

12 b. Membagi tugas kepada kurir Selasa / 27 Agustus 2019

c. Melakukan entry data pengiriman

a. Merekap barang yang masuk dari kereta api

13 logistik Rabu / 28 Agustus 2019

b. Memberikan barcode tiap paket

a. Membooking no. Resi untuk tiap paket

14 b. Melakukan pengecekan barang yang akan Kamis / 29 Agustus 2019

dibawa kurir

Lanjutan dari tabel 3.2 kegiatan yang ditekuni selama KKN-P


a. Melayani pelanggan

15 b. Membagi tugas kepada kurir Jumat / 30 Agustus 2019

c. Mengikuti briefing oleh Supervisor


33

a. Merekap barang yang akan dikirim

16 b. Melakukan pengecekan barang yang akan Senin / 02 September 2019

dibawa kurir

a. Melayani pelanggan

17 b. Mengentry barang yang akan dikirim didalam Selasa / 03 September 2019

sistem

a. Memberikan barcode tiap barang


18 Rabu / 04 September 2019
b. Melakukan packaging tiap barang

a. Merekap barang yang akan dikirim

19 b. Membagi tugas kepada kurir Kamis / 05 September 2019

c. Ikut memesan mug bersama Supervisor

a. Membooking no. Resi tiap paket

b. Melakukan pengecekan barang yang akan


20 Jumat / 06 September 2019
dikirim

c. Memberikan barcode tiap barang

a. Melayani pelanggan

21 b. Mempacking paket Senin / 09 September 2019

c. Memberikan barcode tiap paket

a. Merekap barang yang datang dari pusat

22 b. Membagi tugas kepada kurir Selasa / 10 September 2019

Lanjutan dari tabel 3.2 kegiatan yang ditekuni selama KKN-P


a. Mengentry data pengiriman

23 b. Melakukan pengecekan barang yang akan Rabu / 11 September 2019


34

dibawa kurir

a. Membooking no. Resi

24 b. Melayani pelanggan Kamis / 12 September 2019

c. Mengentry data pengiriman

a. Merekap barang yang datang dari kereta api

25 logistik Jumat / 13 September 2019

b. Memberikan barcode tiap paket

a. Merekap barang yang keluar

26 b. Membagi tugas kepada kurir Senin / 16 September 2019

c. Membooking no. Resi

a. Melayani pelanggan

27 b. Memberikan hadiah kepada pelanggan berupa Selasa / 17 September 2019

mug

a. Mempacking barang

28 b. Memberikan barcode tiap paket Rabu / 18 September 2019

c. Memberikan paket kepada kurir

a. Melayani pelanggan

b. Memberikan hadiah kepada pelanggan berupa

29 mug Kamis / 19 September 2019

c. Mengentry data pemasukan barang

a. Merekap barang yang akan dikirim Jumat / 20 September 2019

30 b. Melakukan pengecekan tiap barang

Lanjutan dari tabel 3.2 kegiatan yang ditekuni selama KKN-P


a. Mengentry data pengeluaran barang
35

31 b. Membuat no. Resi Senin / 23 September 2019

c. Memberikan barcode tiap barang

a. Memberikan tugas kepada kurir

32 b. Merekap barang yang akan dikirim Selasa / 24 September 2019

a. Melayani pelanggan

33 b. Mempacking paket Rabu / 25 September 2019

c. Mengentry data pengiriman

a. Melakukan pengecekan barang yang diterima

34 dari pusat Kamis / 26 September 2019

b. Memberikan barcode tiap paket

a. Merekap barang yang datang

35 b. Membooking no. Resi Jumat / 27 September 2019

c. Membagi tugas kepada kurir

a. Melayani pelanggan

b. Memberika reward berupa mug kepada

36 pelanggan Senin / 30 September 2019

c. Mengikuti briefing oleh Supervisor

a. Membooking no. Resi

37 b. Melakukan pengecekan barang yang dikirim Selasa / 01 Oktober 2019

c. Mengentry data pengiriman

a. Melayani pelanggan

38 b. Memberikan barcode tiap barang Rabu / 02 Oktober 2019

Lanjutan dari tabel 3.2 kegiatan yang ditekuni selama KKN-P


a. Merekap barang yang akan dikirim
36

39 b. Membagi tugas kepada kurir Kamis / 03 Oktober 2019

a. Mempacking paket

40 b. Memberikan no. Resi di tiap barang Jumat / 04 Oktober 2019

c. Mengentry data yang akan dikirim

a. Melayani pelanggan

b. Memberikan hadiah kepada pelanggan berupa

41 mug Senin / 07 Oktober 2019

c. Mempacking barang

a. Membooking no. Resi

42 b. Merekap data yang akan dikirim Selasa / 08 Oktober 2019

43 a. Merekap data yang akan diterima dari pusat Rabu / 09 Oktober 2019

b. Melakukan pengecekan barang kepada kurir

a. Merekap barang yang datang dari kereta api

logistik

44 b. Memberikan barcode tiap barang Kamis / 10 Oktober 2019

c. Membagi tugas kepada kurir

a. Melayani pelanggan

45 b. Mempacking paket Jumat / 11 Oktober 2019

c. Berpamitan kepada seluruh pegawai Lion Parcel

Sumber: data diolah, 2019

3.3 Evaluasi Hasil Kegiatan KKN


37

3.3.1 Implementasi Bauran Promosi Lion Parcel Cabang Kota Madiun

Bauran promosi yang telah diterapkan Lion Parcel cabang kota Madiun antara lain :

1. Periklanan

Bauran promosi yang dilakukan oleh Lion Parcel cabang kota Madiun salah

satunya adalah periklanan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

Supervisor Lion Parcel cabang kota Madiun pada saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata

disebutkan terdapat beberapa cara yang telah dilakukan untuk meningkatkan dan

mempertahankan loyalitas pelanggan, sekaligus dapat meningkatkan keuntungan

adalah sebagai berikut:

a. Iklan menggunakan media brosur

Iklan dengan menggunakan media brosur atau selebaran dilakukan oleh pihak

pegawai Lion Parcel cabang kota Madiun dengan cara menyebarkan brosur

tersebut ke masyarakat serta langsung turun kelapangan. Para pegawai dibagi

menjadi beberapa kelompok untuk membagikan brosur. Kelompok pertama

menyebarkan brosur atau selebaran di depan kantor Lion Parcel cabang Kota

Madiun, kelompok lainnya menyebarkan brosur di lampu merah Alun-Alun

Kota Madiun dan Pasar Sleko.

b. Iklan menggunakan media ruang publik

Iklan untuk mempromosikan Lion Parcel cabang kota Madiun lainnya adalah

iklan mengggunakan media ruang publik, antara lain:

a) Poster yang ditempel di pagar rumah warga dan tiang listrik

b) Spanduk yang dipasang di pagar kantor Lion Parcel cabang Kota

Madiun
38

Gambar 3.2.
Spanduk Lion Parcel cabang Kota Madiun

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun, 2019

c) X-banner yang diletakkan di depan pintu masuk kantor Lion Parcel

cabang Kota Madiun

Gambar 3.3.
X-Banner Lion Parcel cabang Kota Madiun

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun,2019

2. Personal Selling

Bauran promosi yang diterapkan oleh Lion Parcel Cabang Kota Madiun salah

satunya adalah personal sellling. Pemasaran dengan metode personal selling sangat

penting dikarenakan hal ini merupakan suatu alat yang pada tahap-tahap tertentu

dalam membangun, meningkatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk


39

dapat langsung masuk dan dikenal oleh masyarakat, Lion Parcel cabang Kota

Madiun melakukan strategi personal sellling dengan cara berkomunikasi langsung

ke masyarakat untuk memperkenalkan dan memberikan pemahan tentang Lion

Parcel.

Cara pegawai Lion Parcel cabang Kota Madiun dalam memperkenalkan dan

memberikan pemahaman tentang Lion Parcel dengan menjalin hubungan baik diluar

maupun didalam kantor. Penerapan hubungan dengan calon pelanggan diluar kantor

adalah dengan berkomunikasi langsung dengan masyarakat baik tetangga, saudara,

teman dan lain sebagainya dengan tujuan memperkenalkan adanya Lion Parcel di

Kota Madiun. Sedangkan penerapan hubungan di dalam kantor dengan cara

supervisor memberi arahan kepada pegawai khususnya bagian administrasi. Ketika

terdapat pelanggan yang akan mengirimkan barangnya, pegawai bagian

administratsi dapat menjalin hubungan dengan baik serta memberikan sedikit

penjelasan tentang berbagai jenis layanan jasa yang diberikan oleh Lion Parcel.

Komunikasi langsung baik diluar maupun di dalam kantor oleh pegawai Lion Parcel

sangat diharapkan dapat memperluas hubungannya dengan masyarakat agar dapat

lebih mudah berkomunikasi untuk memperkenalkan Lion Parcel.

3. Publisitas

Bauran promosi yang dilakukan oleh Lion Parcel lainnya yaitu publisitas.

Publisitas merupakan suatu pendorongan permintaan secara non pribadi untuk

suatu produk, jasa,atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media

massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. Dalam bauran

promosi ini, strategi publisitas yang dilakukan oleh Lion Parcel cabang kota

Madiun, antara lain:


40

a. Menggunakan media sosial

Media sosial yang digunakan adalah Instagram dan Facebook. Pemilihan

media sosial Instagram dan Facebook dikarenakan maraknya pengguna media

sosial tersebut diberbagai kalangan.

Gambar 3.4
Facebook dan Instagram
Lion Parcel cabang Kota Madiun

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun,2019

b. Mengikuti bakti sosial dengan masyarakat sekitar untuk membersihkan

lingkungan.

4. Promosi Penjualan

Bauran promosi terakhir yang dilakukan oleh Lion Parcel cabang Kota Madiun

adalah promosi penjualan. Promosi penjualan merupakan insentif-insentif jangka

pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa seperti

pemberian kupon, diskon, peberian hadiah, events, kontes, demontrasi dll. Strategi

promosi penjualan yang diterapkan oleh Lion Parcel Kota Madiun dengan

memberikan hadiah kepada pelanggan berupa mug (cangkir). Pemberian hadiah

berlangsung selama 2 bulan dari tanggal 30 September- 30 November 2019. Hal


41

ini bertujuan untuk dapat meningkatan loyaitas pelanggan agar menggunakan

kembali jasa pengiriman Lion Parcel di Madiun. Pemberian mug tidak semata mata

untuk setiap pelanggan baru atau lama yang menggunakan jasa pengriman ini,

terdapat beberapa syarat pelanggan yang berhak mendapatkan mug tersebut, antara

lain:

a. Pelanggan yang datang ke kantor dengan minimal berat pengiriman 2Kg

b. Pelanggan menggunakan program door to door service dengan minimal berat

pengiriman 5 Kg

c. Pelanggan yang sudah menggunakan jasa pengiriman sebanyak 10 kali.

Gambar 3.5.
Mug Hadiah Lion Parcel cabang Kota Madiun

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun,2019

3.3.2. Keunggulan Pelaksanaan Operasional Perusahaan

Proses pengimplementasian 4 alat bauran promosi oleh Lion Parcel cabang kota madiun

memiliki beberapa keunggulan pelaksanaan operasionalnya, antara lain:

a. Proses pelaksanaan bauran promosi periklanan menggunakan media brosur dan

media ruang publik, memiliki keunggulan waktu edar cepat. Pegawai Lion Parcel

cabang kota Madiun kurang lebih 7 hari untuk mengedarkan brosur dan memasang

iklan media ruang publik (poster, spanduk, dan X-Banner).


42

b. Proses pelaksanaan bauran promosi periklanan menggunakan brosur dan media

ruang publik sangat efektif dikarenakan Lion Parcel cabang kota Madiun Jalan

Mayjend Sungkono No. 342 memiliki tempat yang strategis dipusat kota Madiun.

Perusahaan akan beruntung dengan tempat yang strategis dan mudah dijangkau

oleh konsumen.

c. Proses pelaksanaan bauran promosi menggunakan alat personal selling paling

efektif. Pegawai Lion Parcel dapat langsung berkomunikasi atau tatap muka

dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman

tentang Lion Parcel. Hal ini memunculkan hubungan lebih mudah. Pegawai Lion

Parcel termasuk orang yang berjiwa sosialisasi tinggi sehingga dapat lebih mudah

dalam berkomunikasi.

d. Proses pelaksanaan bauran promosi personal selling mempunyai keunggulan

operasional yang lebih fleksibel. Pegawai Lion Parcel yang melakukan pendekatan

langsung atau tatap muka dengan pelanggan dapat langsung mengamati reaksi

pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya.

e. Proses pelaksanaan alat bauran promosi yaitu promosi penjualan yang dilakukan

oleh Lion Parcel cabang Kota Madiun dengan strategi pemberian hadiah mug atau

cangkir kepada pelanggan. Keunggulan strategi ini adanya buah tangan yang

diberikan kepada konsumen, sehingga konsumen merasa mendapatkan timbal balik

dari penggunaan jasa pegiriman di Lion parcel cabang Kota Madiun.

f. Proses pelaksanaan publisitas dengan strategi media sosial, sangat efektif

dikarenakan tidak adanya biaya yang ditanggung oleh pihak Lion Parcel cabang

Kota Madiun. Pegawai hanya perlu aktif untuk terus menginformasikan dan

mempromosikan Lion Parcel khusunya cabang Kota Madiun.


43

g. Proses pelaksanaan publisitas dengan strategi yang diterapkan oleh Lion Parcel

yaitu bakti sosial, strategi tersebut dapat meningkatkan rasa peduli masyarakat

terhadap adanya kantor Lion Parcel di sekitar mereka sehingga terbentuklah

hubungan antar pegawai dengan masyarakat. Masyarakat akan lebih antusias untuk

menggunakan jasa pengiriman Lion Parcel karena adanya kebaikan yang

ditunjukan baik dari perusahaan maupun pegawai.

3.3.3 Kelemahan Pelaksanaan Operasional Perusahaan

Terdapat beberapa kelemahan pada saat pengimplementasian bauran promosi yang

dilakukan oleh Lion Parcel cabang Kota Madiun, antara lain:

a. Peningkatan anggaran

Proses penerapan bauran promosi terutama periklanan dan promosi penjualan

meningkatkan anggaran Lion Parcel cabang Kota Madiun. Dalam alat bauran

promosi periklanan, strategi yang dilakukan oleh Lion Parcel adalah dengan

menggunakan brosur, spanduk, x-banner dan sebagainya, hal ini akan

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang dikelurkan bukan hanya untuk

pelaksanaan periklanan, tetapi juga pada pelaksanaan alat bauran promosi yaitu

promosi penjualan dalam memberikan hadiah kepada pelanggan. Hadiah yang

diberikan berupa mug juga mengeluarkan biaya dalam pemesanannya. Berikut

hasil rincian biaya dari wawancara peneliti dengan Supervisor yang dikeluarkan

oleh Lion Parcel cabang kota Madiun untuk menerapkan alat bauran promosi

periklanan dan promosi penjualan:

Tabel 3.3
Uraian Biaya Periklanan dan Promosi Penjualan

No Uraian Biaya
44

1. Brosur A5 (1000 lembar) Rp. 650.000,-

2. Spanduk 4,5 x 2m Rp. 500.000,-

3 Spanduk 10 x 1m (2 buah) Rp 600.000,-

3. X-Banner 60x160 cm Rp. 150.000,-

4 Mug ( 3 dus x 36) Rp. 1.600.000,-

TOTAL Rp. 3.500.000,-

Sumber: Lion Parcel cabang Kota Madiun, 2019

b. Tidak terealisasinya kebijakan terhadap kriteria pelanggan

Proses pelaksanaan bauran promosi yaitu promosi penjualan dengan

memberikan hadiah mug kepada pelanggan tidak terealisasi dengan baik. Pihak

Lion Parcel cabang kota Madiun sudah membuat kebijakan atas kriteria pelanggan

yang berhak mendapatkan hadiah mug, akan tetapi penerapannya tidak berjalan

dengan lancar. Beberapa pegawai Lion Parcel khususnya bagian administrasi yang

bertugas memberikan hadiah mug tersebut sering melakukan kesalahan.

Terkadang pegawai bagian administrasi memberikan mug tersebut kepada

pelanggan yang tidak sesuai kriteria dan sebaliknya tidak memberikan mug

tersebut kepada pelanggan yang sesuai kriteria.

c. Intensitas personal selling semakin rendah

Proses pelaksanaan bauran promosi personal selling dikatakan sebagai kegiatan

promosi yang memiliki intensitas semakin menurun apabila dilakukan terus

menerus. Personal selling dalam membuat komunikasi dan menjalin hubungan

dengan pelanggan memerlukan tindakan yang terus menerus dilakukan. Pada saat

awal pendirian Lion Parcel cabang kota Madiun, dari pihak pimpinan dan

supervisor terus menghimbau agar menjalin komunikasi dan hubungan dengan

para calon pelanggan agar dapat dikenal oleh masyarakat. Tidak hanya menjalin
45

komunikasi dan membentuk suatu hubungan akan tetapi juga memberikan

pemahaman tentang Lion Parcel. Akan tetapi semakin lama para pegawai semakin

lupa pentingnya personal selling dengan pelanggan baik diluar maupun di dalam

kantor. Contoh penerapan yang jarang dilakukan oleh para pegawai adalah ketika

bagian administrasi menangani pelanggan yang hendak mengirimkan barang, akan

tetapi sering kali mereka lupa untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan

dengan memberikan pemaham tentang Lion Parcel kepada pelanggan.

3.3.4. Penyebab Kelemahan Pelaksanaan Operasional

Terdapat beberapa penyebab kelemahan dari proses pelaksanaan bauran promosi di Lion

Parcel cabang Kota Madiun, antara lain:

a. Peningkatan biaya berasal dari Lion Parcel cabang Kota Madiun

Dalam penerapan alat bauran promosi periklanan dan promosi penjualan

mengeluarkan biaya tambahan sehingga adanya peningkatan dalam anggaran

yang sudah dibuat. Hasil peneliti dalam mewawancarai supervisor mengatakan

bahwa banyak sekali orang berfikiran biaya untuk pemesanan brosur, spanduk, X-

banner dan mug berasal dari Lion Parcel pusat yang sudah dianggarkan, akan

tetapi dalam kenyataannya biaya tersebut harus ditanggung oleh masing-masing

cabang Lion Parcel. Lion Parcel cabang kota Madiun menyiapkan anggaran untuk

membeli perlengkapan tersebut sesuai dengan rincian pada tabel 3.3 “Uraian

Biaya Periklanan dan Promosi Penjualan” , dengan total biaya yang dikeluarkan

lebih dari Rp. 3.000.000,-

b. Kurangnya ketelitian pegawai

Kebijakan kriteria pelanggan yang sudah ditentukan pegawai Lion Parcel

cabang kota Madiun untuk mendapatkan mug tidak terealisasi dengan baik. Dalam

penerapannya, pegawai Lion Parcel cabang Kota Madiun terkadang memberikan


46

hadiah kepada pelanggan yang tidak memenuhi kriteria dan tidak memberikan

hadiah kepada pelanggan yang memenuhi kriteria . Hal ini dikarenakan kurangnya

ketelitian pegawai untuk mengecek riwayat pelanggan pada system serta adanya

faktor lupa dari pegawai atas kebijakan kriteria pelanggan yang sudah dibuat.

c. Kurangnya kepedulian pegawai terhadap Lion Parcel

Strategi personal selling yang dilakukan oleh pegawai Lion Parcel terbilang

memiliki intensitas yang semakin menurun saat awal berdirinya Lion Parcel

tersebut hingga sekarang . Hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian pegawai

terhadap Lion Parcel cabang Kota Madiun. Pada saat pegawai memiliki

kepedulian yang tinggi terhadap pekerjaan mereka di Lion Parcel, mereka akan

memiliki semangat, rasa bangga dan nyaman dalam bekerja. Semangat, rasa

bangga dan nyaman yang dimiliki oleh pegawai, akan memudahkan pegawai

dalam menjalin suatu komunikasi dan membentuk hubungan dengan para

pelanggan baik diluar maupun di dalam kantor. Contoh penerapan yang dilakukan

pegawai apabila memiliki kepedulian yang tinggi akan selalu berkomunikasi

dengan pelanggan saat mereka hendak mengirimkan barang yang biasa dilakukan

oleh bagian administrasi, sedangkan saat berada diluar kantor para pegawai akan

bercerita tentang Lion Parcel tempat mereka bekerja, tetapi karena kepedulian

yang kurang membuat para pegawai melakukan kebalikannya.

3.3.5. Akibat Kelemahan Pelaksanaan Operasional

Terdapat akibat dari kelemahan pelaksanaan bauran promosi yang dilakukan oleh Lion Parcel

cabang Kota Madiun, antara lain:

1. Peningkatan anggaran Lion Parcel cabang kota Madiun

Penerapan alat bauran promosi periklanan dan promosi penjualan memerlukan

biaya yang dapat menambah anggaran. Sesuai dengan uraian biaya periklanan dan
47

promosi penjualan pada Tabel 3.3, Biaya yang harus dkelarkan Lion Parcel cabang

Kota Madiun sebesar Rp. 3.500.000,-. Dari hasil wawancara peneliti dengan

supervisor, beliau mengatakan bahwa banyak sekali orang berfikiran bahwa biaya

untuk pemasangan periklanan dan hadiah mug berasal dari Lion Parcel pusat, akan

tetapi pada kenyataannya berasal dari Lion Parcel cabang yang masing-masing. Hal

ini juga berlaku bagi Lion Parcel cabang kota Madiun. Biaya yang dikeluarkan

ditanggung oleh pihak Lion Parcel cabang kota Madiun. Adanya penerapan alat

bauran promosi periklanan dan pemberian hadiah mug di Lion Parcel membuat

anggaran semakin meningkat.

2. Kurangnya mug yang sudah tersedia

Lion Parcel cabang kota Madiun membuat sebuah kebijakan kriteria pelanggan

yang berhak mendapatkan hadiah mug. Kebijakan kriteria pelanggan yang sudah

dibuat oleh pihak Lion Parcel cabangg Kota Madiun dimulai dari tanggal 30

September- 30 November 2019. Kurangnya ketelitian para pegawai serta faktor lupa

akan kebijakan yang sudah berlaku membuat penerapan kebijakan tersebut tidak

terealisasi dengan baik. Para pegawai khususnya bagian administrasi yang bertugas

dalam pemberian mug terkadang lupa dan tidak teliti dalam melihat riwayat

pelanggan di sistem sehingga mereka terkadang memberikan hadiah mug kepada

pembeli yang tidak sesuai dengan kriteria begitu juga sebaliknya. Dalam

penerapannya, para pegawai lebih cenderung melakukan kesalahan karena kurangnya

ketelitian sehingga banyak sekali kriteria pelanggan yang tidak sesuai tetapi diberikan

hadiah mug tersebut. Hal in terbukti dalam kurun waktu 1 Bulan, mug tersebut tersisa

sekitar kurang lebih 35 buah, sedangkan pelanggan yang menggunakan jasa

pengiriman Lion Parcel kota Madiun dalam 1 bulan kurang lebih 100 pelanggan. Hal
48

ini menandakan bawa para pegawai Lion Parcel sudah menghabiskan lebih dari

setengah jumlah mug tersebut dalam 1 Bulan.

3. Lion Parcel belum banyak dikenal

Penerapan alat bauran promosi yaitu personal selling telah dilakukan oleh pihak

Lion Parcel caban Kota Madiun, namun sayangnya personal selling dengan

membentuk hubungan dan komunikasi dengan pelanggan haya terjadi di awal saja.

Pada saat awal berdirinya Lion Parcel cabang Kota Madiun, para pegawai antusias

dalam menjalin hubungan serta berkomunikasi dengan pegawai. Bagian administrasi

selalu memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentag Lion Parcel disaat

pelanggan hendak mengirimkan barang, sedangkan pegawai lain selalu melakukan

komunikasi dengan masyarakat sekitar. Rasa kepeduliian yang semakin lama

semakin berkurang membuat penerapan personal selling semakin rendah. Hal ini

menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat akan keberadaan dan berbagai

produk yang ditawarkan oleh Lion Parcel cabang Kota Madiun. Hasil wawancara

peneliti dengan pegawai, ketika mereka menjalin suatu komunikasi dengan

pelanggan masih banyak yang mengatakan bahwa para pelanggan baru mengetahui

adanya Lion Parcel di Kota Madiun pada saat melewati depan kantor saja melainkan

bukan melalui promosi yang dilakukan oleh karyawan Lion Parcel pada saat keliling

membagikan brosur dan bertemu langsung dengan masyarakat sekitar.

3.3.6. Alternatif Perbaikan Yang Diusulkan

Alternatif yang diusulkan oleh peneliti agar kelemahan yang terjadi pada saat

pengimplementasian bauran promosi di Lion Parcel cabang kota Madiun dapat berkurang,

antara lain:
49

1. Anggaran yang sudah diperhitungkan sebelumnya

Dalam penerapan alat bauran promosi periklanan dan promosi penjualan berupa

pemberian hadiah mug yang dilakukan pihak Lion Parcel cabang kota Madiun harus

mengeluarkan biaya sesuai dengan table 3.3. Biaya yang dikeluarkan tidak berasal

dari kantor pusat Lion Parcel melainan dibebankan kepada Lion Parcel cabag kota

Madiun sendiri. Dengan adanya kendala tersebut yang mengakbatkan peningkatan

biaya untuk periklanan dan pembelian mug, diharapkan kepada Lion Parcel cabang

Kota Madiun dapat memperhitungkan terlebih dahulu anggaran untuk promosi yang

akan dikeluarkan dimasa mendatang. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya

pembengkakan anggaran.

2. Pemberian catatan atas kebijakan yang baru

Kebijakan untuk kriteria pelanggan yang berhak mendapatkan hadiah mug mulai

dijalankan tanggal 30 September- 30 November 2019. Akan tetapi karena faktor

kurang telitinya para pegawai dalam melihat data pelanggan pada sistem serta

adanya faktor lupa, pemberian hadiah tidak terealisasikan dengan baik. Dalam kurun

waktu 1 Bulan, hadiah yang sudah diberikan mencapai diatas 50% dari total mug

seluruhnya. Alternatif yang dapat peneliti usulkan dengan adanya fenomena ini

adalah dengan pemberian catatan yang ditempel di dinding dan masing-masing meja

adminstratsi agar mudah diingat. Pada saat bagian admnistrasi melayani pelanggan

dan melihat sistem, mereka akan otomatis melihat catatan yang berisi kebijakan

untuk kriteria pelanggan yang berhak mendapatkan hadiah mug.

3. Briefing pagi dan gathering

Intensitas personal selling dengan menjalin hubungan langsung dengan pelanggan

semakin rendah. Pada saat awal dibentuknya Lion Parcel cabang Kota Madiun, para

pegawai sangat antusias melakukan komunikasi dan menjalin hubungan dengan


50

pelanggan. Akan tetapi semakin lama hubungan dan komunikasi antar pegawai

dengan pelanggan baik di luar maupun di dalam kantor semakin berkurang,

dikarenakan kurangnya kepedulian pegawai terhadap Lion Parcel cabang Kota

Madiun tempat mereka bekerja. Dalam hal ini peneliti memiliki usulan keada pihak

Lion Parcel cabang kota Madiun dengan mengadakan briefing setiap pagi serta

adanya gathering. Dengan adanya aktivitas tersebut, para rasa kepedulian dan nyaman

bekerja di Lion Parcel cabang Kota Madiun akan tinggi. Para pegawai akan sangat

antusias dalam mempromosikan Lion Parcel sehingga memunculkan komunikasi dan

membentuk hubungan antara pegawai dengan pelanggan.

3.4 Pengalaman Belajar

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) dilaksanakan di Lion Parcel cabang

Kota Madiun pada tanggal 11 Agutus 2019 sampai dengan 11 Oktober 2019. Selama

berlangsungnya Kegiatan Kuliah Keja Nyata Profesi memberikan banyak ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar yang dapat digunakan sebagai bekal penulis

dalam mengahadapi dunia kerja di masa mendatang. Lion Parcel cabang Kota Madiun

diharuskan berkerja secara disiplin, professional dan handal dalam mencapai target

yang sudah ditentukan. Pelayanan prima juga ditekankan oleh Lion Parcel cabang

Kota Madiun kepada pelanggan yang merupakan salah satu misinya dan juga bisa

memperkenalkan Lion Parcel kepada Masyarakat Kota Madiun.

Pegawai di Lion Parcel Kota Madiun terdapat 7 orang terdiri dari 2 Admin, 3 kurir,

1 Supervisor, dan 1 Kepala cabang Lion Parcel Kota Madiun. Pegawai di Lion Parcell

ini sangatlah ramah, mau berbagi ilmu pengetahuan khususnya di dunia pemasaran

dan materi yang dibutuhkan untuk pengerjaan laporan KKN. Tak hanya itu, pegawai

Lion Parcel juga mau berbagi pengalaman kepada mahasiswa selama bekerja,
51

memberikan rasa saling menghormati dan menyayangi baik antar pegawai maupun

kepada mahasiswa KKN-P , serta membantu menyelesaikan permasalahan yang

dialami selama berlangsungnya KKN-P. Selama berlangsungnya KKN-P, secara tidak

langsung mahasiswa diajarkan untuk bersoasialisasi dan beretika yang baik dengan

pelanggan maupun pegawai Lion Parcel, mempunyai rasa saling menghormati ,

bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan serta disiplin

dalam hal waktu. Keharmonisan dan Kekeluargaan yang dirasakan oleh mahasiswa

KKN-P selama di Lion Parcel menjadi hal yang sangat berharga dan tidak mudah

dilupakan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab satu sampai dengan bab tiga, maka

dapat ditarik kesimpulan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Profesi (KKN-P) yang

dilaksanakan di Lion Parcel cabang Kota Madiun khususnya tentang

Implementasi Bauran Promosi Guna Meningkatkan dan Mempertahankan

Loyalitas Pelanggan Lion Parcel sebagai berikut :

1. Lion Parcel cabang Kota Madiun baru memasuki kota Madiun kurang

lebih 3 – 4 bulan yang dimana masyarakat akan baru mengenal jasa

pengiriman Lion Parcel ini dan memiliki kualitas jasa pengiriman yang

tidak kalah dengan pesaingnya.

2. Untuk memperkenalkan Lion Parcel kepada masyarakat sudah melakukan

banyak hal tetapi yang lebih di tekankan terhadap promosinya agar bisa

dikenal kepada masyarakat dan bisa tahu bahwa Lion Parcel memiliki jasa

pengiriman yang berkualitas dan harga yang terjangkau

3. Lion Parcel sering menggunakan pelayanan yang benar – benar maksimal

yang dikeluarkan oleh kantor pusat seperti layanan door to door service

atau menggunakan transportasi terbaik mulai dari kereta api hingga

pesawat terbang yang memungkinkan barang akan sampai sesuai dengan

estimasi pengiriman.

4. Lion Parcel selalu mengedepankan pelayanan yang prima kepada

pelanggannya agar pelanggan mau kembali dan memakai jasa pengiriman

Lion Parcel ini dan juga selalu mengadakan program yang bisa menarik

minat masyarakat agar memakai Lion parcel seperti pemberian hadiah,

52
53

mengambil barang kerumah pelanggan, melakukan undian dimana semua

pelanggan yang memenuhi syarat bisa mengikuti undian tersebut.

4.2 Saran

Ditinjau dari pembahasan mengenai kelebihan dan kelemahan dalam

melakukan berbagai bauran promosi yang sudah dilakukan oleh Lion

Parcel cabang Kota Madiun, berikut saran – saran yang akan diberikan

oleh penulis :

1. Lion Parcel bisa melakukan rapat di setiap pagi dan acara kumpul

bersama

Intensitas personal selling dengan menjalin hubungan langsung dengan

pelanggan semakin rendah. Pada saat awal dibentuknya Lion Parcel

cabang Kota Madiun, para pegawai sangat antusias melakukan komunikasi

dan menjalin hubungan dengan pelanggan. Pihak Lion Parcel dapat

melakukan rapat setiap pagi untuk membangkitakan semangat dan

menjalin hubungan dengan pegawai. Pihak Lion Parcel juga dapat

mengadakan acara kumpul bersama dengan pegawainya. Hal ini

diharapkan para pegawai akan mempunyai rasa kepedulian tinggi terhadap

kantor Lion Parcel dan semangat dalam melakukan tugasnya. Pegawai

khususnya bagian Adminstrasi akan lebih ramah dalam memperkenalkan

dan memberikan pemahan tentang Lion Parcel kepada pelanggan.

2. Himbauan kepada pegawai Lion Parcel tentang pemberian Hadiah

Pemberian hadiah yang dilakukan pihak Lion Parcel cabang kota

Madiun telah melampau batas sebelum batas waktu yang telah

ditentukan. Sebaiknya dari pihak supervisor Lion Parcel memberikan


54

himbauan kepada pegawai agar tidak lalai dan lupa untuk memberikan

hadiah sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan. Pihak supervisor

perlu untuk menghimbau terus menerus khususnya para pegawai

Administrasi untuk melihat terlebih dahulu informasi para pelanggan

sebelum memberikan hadiah tersebut.

3. Membuat anggaran yang sudah di perhitungkan sebelunya

Bauran promosi periklanan yang dilakukan pihak Lion Parcel cabang

kota Madiun mengeluarkan biaya yang relative mahal. Biaya atau

anggaran yang dikeluarkan tidak berasal dari anggaran kantor pusat Lion

Parcel. Lion Parcel cabang Kota Madiun diharapkan dapat

memperhitungkan terlebih dahulu anggaran untuk promosi yang akan

dikeluarkan dimasa datang. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya

pembengkakan anggaran.

4. Membuat masyarakat lebih mengedapankan Lion Parcel

Pendekatan para pegawai kepada masyarakat khususnya di sekitar

kantor cabang yang di kota Madiun kurang bisa dimaksimalkan karena

terlalu sering bertatap muka kepada pelanggan di dalam kantor,

seharusnya ketika melakukan penyebaran media brosur yang di tempel

pada tiang listrik atau dinding bisa langsung diberikan kepada

masyarakat yang ada diluar rumahnya sehingga bisa langsung

menjelaskan apa keunggulan dari Lion Parcel daripada para

pesaingnya jadi tidak hanya menyebarkan dan menempel saja tetapi

bisa langsung berkomunikasi oleh masyarakat lalu bisa dijelaskan

secara langsung dan lebih rinci.


DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, 2013, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Basu S., dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
Basu S., Dharmesta dan Irawan, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,
Yogyakarta.
Djaslim S., 2010, Unsur-Unsur Inti Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran,
Mandar Maju, Bandung.
Danton, Sihombing, 2001, Tipografi Dalam Desain Grafis, Gramedia, Jakarta.
Edy Sutisna, 2011, Sumber Daya Manusia, Edisi 3, Kencana Prenada Media
Grup, Jakarta.
Fandy Tjiptono, 2001, Strategi Pemasaran, edisi ke-2, Andi, Yogyakarta.
Fandy Tjiptono, 2015, Strategi Pemasaran, Edisi 4, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Griffin, Jill, 2005, Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan, Erlangga, Jakarta.
Jefkins, Frank, 2003, Public Relations Edisi kelima, PT. Gelora Aksara Pratama,
Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi
13, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, PT
Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, Philip, 2005, ManajemenPemasaran, Jilid I dan II, PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2012, Prinsip Dari Marketing, Edisi Global,
Jakarta.
Kotler, Philip, 2010, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 dan 2, Erlangga,
Jakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid
1 dan 2, Alih Bahasa : Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2012. Marketing Management, Edisi 14,
Prentice-Hall Published:New Jersey.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Management, 15th
Edition, Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2012. Principles Of Marketing, Edisi 14,
Prentice-Hall Published:New Jersey.
Lovelock, C. dan Gummesson.2011, Pemasaran Jasa (Seventh ed.). Erlangga.
Lovelock, Christopher, Jochen Wirtz, & Jacky Mussry, 2011, Pemasaran Jasa,
edisi 7, Erlangga, Jakarta

55
56

Solihin. 2012, Manajemen Strategik. Erlangga, Jakarta.


Suyanto, 2010, Metode Penelitian Sosial, Prenada Media Group, Jakarta.
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan Magang

FOTO BERSAMA SUPERVISOR MELAYANI PELANGGAN

FOTO DI DEPAN KANTOR MEJA KERJA

57
58

PENGECEKAN BARANG UNTUK DIKIRIM

Anda mungkin juga menyukai