Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir matakuliah
Manajemen Usaha Mandiri yang berbentuk proposal ini sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan
sahabatnya.
Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan matakuliah
Perencanaan Bisnis di Semester 5 Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah
Vokasi Institut Pertanian Bogor. Penulisan tugas akhir ini tentunya banyak pihak
yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Anita
Ristianingrum selaku dosen matakuliah Perencanaan Bisnis yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan selama praktikum kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir UAS Perencanaan Bisnis.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
1 PENDAHULUAN............................................................................................6
ii
iii
4.2.3 Pemasaran........................................................................................19
7 PERENCANAAN PRODUK.........................................................................25
8 PERENCANAAN PRODUKSI......................................................................27
iii
iv
9 PERENCANAAN PEMASARAN.................................................................36
iv
v
13 PERENCANAAN KEUANGAN...............................................................43
15.1 Simpulan..............................................................................................50
15.2 Rekomendasi........................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................51
v
6
1 PENDAHULUAN
Ikan adalah seluruh biota perairan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya
berada didalam air dalam keadaan hidup atau mati termasuk bagian-bagiannya
(Siniwoko 2013). Ikan lele merupakan ikan yang memiliki kelebihan
dibandingkan ikan lain yaitu mempuyai nilai gizi yang tinggi.
Tabel 1 Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram ikan lele
Zat gizi Satuan Jumlah zat gizi
Protein gram 17
Lemak gram 4,5
Kalsium mg 200
Fosfor mg 20
Zat besi mg 1
Vitamin A mg 150
Vitamin B mg 0,05
Berdasarkan data pada Tabel 1 kandungan gizi ikan lele sangat bagus untuk
dikonsumsi anak dalam usia pertumbuhan serat bermanfaat bagi kesehatan dan
kecerdasan otak. Ikan lele juga memiliki kandungan gizi protein tinggi yang
bermanfaat menjaga daya taha tubuh. Dengan keunggulan yang dimiliki ikan lele
menjadi faktor penting untuk mengolahnya menjadi produk olahan almond fish
crispy.
6
7
Cianjur terhadap almond crispy maka diketahui bahwa masyarakat Cianjur tertarik
dengan almond crispy. Berdasarkan survei pasar yang dilakukan diberbagai toko
di daerah Cianjur diketahui bahwa permintaan almond crispy sebanyak kemasan
per minggu. Hal ini didukung oleh laju pertumbuhan rata-rata penduduk yang
meningkat. Laju pertumbuhan penduduk tersebut mengindikasikan bahwa
semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka tingkat konsumsi masyarakat juga
akan meningkat. Laju pertumbuhan penduduk di Kota Cianjur tahun 2018-2019
dapat dilihan pada Tabel 3 dan hasil survei responden dapat dilihat pada Lampiran
1.2 Tujuan
Berdarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka tujuan dari studi
kelayakan bisnis ini adalah:
1. Merumuskan ide pengembangan pendirian unit bisnis pengolahan almond
fish crispy dengan bahan utama ikan lele.
2. Mengkaji kelayakan finansial dan non finansial dari pendirian unit bisnis
pengolahan almond fish crispy.
1.3 Manfaat
2.1 Lokasi
7
8
berdasarkan 2 dimensi, yaitu total terbobot dari matrik IFE (Internal Factor
Evaluation) pada sumbu horisontal dan nilai terbobot dari matrik EFE (External
Factor Evaluation) pada sumbu vertikal. Matrik IFE digunakan untuk
mengevaluasi faktor-faktor internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan utama
perusahaan terhadap fungsi-fungsi bisnisnya, sedangkan matrik EFE
memungkinkan perencana strategi untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal
untuk melihat peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan.
8
9
kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap
kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar (Kasmir dan
Jakfar 2014).
Pemasaran bertujuan untuk memahami, menarik, menemukan, dan
mempertahankan pelanggan. Sehingga memberikan manfaat bagi pelanggan.
Strategi pemasaran ini meliputi segmentation, targeting dan positioning.
1. Segmentasi Pasar (Segmentation)
Segmentasi pasar adalah pembagian pasar menjadi kelompok pembeli
berbeda berdasarkan kebutuhan pembeli. Pengelompokan pembeli ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu berdasarkan faktor geografis,
demografis, psikografis, dan perilaku.
2. Target Pasar (Targeting)
Target pasar dipilih oleh perusahaan setelah segmentasi pasar telah
selesai dilakukan. Pasar sasaran merupakan kegiatan mengevaluasi keadaan
setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih
untuk dilayani (Kasmir dan Jakfar, 2003).
3. Penempatan Produk (Positioning)
Penempatan produk merupakan tahap yang dilakukan setelah segmentasi
dan penetapan target pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang
jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran
konsumen sasaran.
Setelah selesai menetapkan segmentation, targeting dan positioning,
tahap selanjutnya adalah menetapkan bauran pemasaran dalam perusahaan.
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di
pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2008). Variabel yang terdapat dalam
bauran pemasaran antara lain yaitu semua hal barang atau jasa yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pembeli, harga adalah nilai barang yang harus dibayarkan pembeli untuk
mendapatkan produk, lokasi adalah kegiatan perusahaan yang membuat
produk bagi pasar sasaran dan promosi adalah kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk menarik dan membujuk pembeli untuk membeli produk
yang ditawarkan kepada pasar sasaran.
d. Aspek Sumberdaya Manusia
Aspek sumberdaya manusia merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan
kebijaksanaan, prosedur dan praktek bagaimana mengelola atau mengatur orang
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen
sumberdaya manusia dapat dalam fungsi manajerial yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, dan fungsi operatif yang meliputi
pengadaan, pengembangan, integrasi, pemeliharan, dan pemutusan hubungan
kerja (Kasmir dan Jakfar 2006).
e. Aspek Manajemen dan Organisasi
Aspek organisasi dan manajemen merupakan aspek yang cukup penting
dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah
dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan
organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
9
10
10
11
yang ada. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan
mikro atau lingkungan industri. Lingkungan eksternal ini meliputi lingkungan
makro dan lingkungan mikro.
1. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah faktor yang terdapat diluar perusahaan yang
mempengaruhi kelangsungan dan kelancaran suatu usaha. Lingkungan makro
terdisi dari beberpa faktor seperti faktor ekonomi, teknologi, politik dan kebijakan
pemerintah, sosial budaya, dan ekologi (Soetari, 2014). Berikut ini adalah
penjelasan dari lingkungan makro:
a. Ekonomi: menganalisis hal-hal seperti prediksi suku bunga, inflasi, suplai
tenaga kerja, nilai tukar, dan pertumbuhan ekonomi atau GNP.
b. Teknologi: menganalisis hal-hal seperti tingkat kemajuan teknologi yang ada,
anggaran litbang pemerintah dan swasta, program pemerintah di bidang
teknologi, temuan-temuan baru, dan kecepatan transfer teknologi serta
keusangan teknologi.
c. Politik: menganalisis hal-hal seperti tingkat stabilitas lingkungan politik yang
ada, kebijakan pajaknya, kebijakan lingkungan hidup, kebijakan investasi, dan
kebijakan ekspor maupun impor.
d. Sosial budaya menganalisis hal-hal seperti perubahan demografi, distribusi
pendapatan, mobilitas sosial, gaya hidup, dan konsumerisme.
e. Ekologi: mengalanisis faktor yang mempengaruhi suatu usaha berdampak pada
lingkungan di sekitar perusahaan.
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri merupakan lingkungan yang berasal dari luar perusahaan,
namun sangat mempengaruhi berjalannya suatu usaha. Lingkungan mikro atau
lingkungan industri tersusun dari berbagai kekuatan dekat dengan perusahaan
yang mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
pemasok, perantara pemasar, pasar, pasar pelanggan dan pesaing (Kotler dan
Amstrong, 2008). Berikut ini adalah penjelasan dari lingkungan mikro:
a. Pesaing: perusahaan yang berada di dalam industri yang sama dan menjual
produk ataupun jasa kepada pelanggan.
b. Pelanggan: orang yang membeli dan menggunakan suatu produk atau jasa
secara terus menerus dan berhubungan secara langsung atau tidak langsung
dengan perusahaan.
c. Pemasok: suatu perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja,
keuangan, dan sumber informasi kepada perusahaan lain.
d. Pendatang baru: pelaku usaha yang memulai bisnis.
e. Produk substitusi: produk yang dapat menggantikan produk dari perusahaan.
11
12
12
13
tinggi, dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang bobotnya di bawah 2,5 merupakan
ciri organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah bobotnya di atas 2,5
menunjukkan posisi internal yang kuat.
TOTAL SKOR
FAKTOR
EKSTERNAL
a. Intensive and Integrative: strategi yang dilakukan adalah grow and build.
b. Market Penetration and Product Development: strategi yang dilakukan adalah
hold and maintain.
c. Divestment: strategi yang dilakukan adalah harvest and divest.
13
14
14
15
15
16
1. Pesaing
Pesaing merupakan perusahaan yang ada pada suatu industri yang sama
dan menjual produk kepada pasar yang sama dengan produk sejenis.
Strategi yng digunakan dalam persaingan di kalangan industri seperti
persaingan harga, peningkatan kualitas hingga promosi yang dilakukan
dengan berbagai media.
2. Pemasok
Pemasok membrikan pengaruh langsung terhadap pengusaha yang
berkaitan dengan ketersediaan bahan baku, kualitas dan harga. Kualitas
pemasok dan pembudidaya peru diperhatikan sehingga adanya pemilihan
secara selektif.
3. Pelanggan
Pelanggan adalah orang yang memebeli prouk yang telah dipasarkan
dengan pembelian berulang kali.
4. Pendatang Baru
Usaha pengolahan makanan terbuka bagi individu maupun kelompok
yang ingin menjadi sesama pelaku usaha. Pendatang baru memaksa
perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif dan efisien serta bersaing
dalam dimensi baru.
5. Produk Substitusi
16
17
17
18
Ketua
Putri Dina Lala
18
19
4.2.3 Pemasaran
1. Produk (Product)
19
20
2. Harga (Price)
Dalam menetapkan harga jual camilan ini “Almond Fish Crispy” di Kota
Cianjur selalu berusaha menempatkan harga yang dapat dijangkau oleh pasar
sasaran yang ingin dituju. Hal ini bertujuan agar produknya dapat diterima oleh
konsumen dengan baik karena harganya terjangkau dan konsumen tidak keberatan
dalam memperoleh produk camilan yang dihasilkan.
3. Tempat (Place)
Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuh
usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat
penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha.
Tempat produksi akan berada di wilayah Cianjur yang mudah dijangkau
oleh konsumen. Produk ini akan menjadi oleh-oleh dan makanan yang mudah
didapat dimana saja. Oleh karena itu penjualan akan dilakukan di toko oleh-oleh
yang ebrada di daerah Cianjur, Sukabumi, Bogor dan Bandung.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran. Dan juga
merupakan usaha dari perusahaan untuk memperkenalkan produknya pada
konsumen agar konsumen mengenal dan membeli produk tersebut adalah dengan
meningkatkan volume penjualan dan memperoleh laba. Sebagai usaha yang
bergerak di bidang olahan makanan, produk camilan “Almond Fish Crispy”
melakukan kegiatan promosi dalam memasarkan produknya agar lebih dikenal
dan diminati oleh masyarakat.
Promosi yang dilakukan yaitu melalui online dan offline. Melalui online
yaitu dengan media social seperti instagram dan blog. Melalui offline yaitu
dengan cara menawarkan produk langsung ke toko oleh-oleh yang dilakukan oleh
divisi pemasaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat lebih mengenal
reaksi pelanggan sehingga dapat menentukan pelanggan yang akan dituju.
20
21
Penilaian akan kinerja perusahaan paling mudah dilihat dari hasil laporan
keuangan perusahaan apakah kondisi perusahaan baik atau buruk. Laporan
keuangan perusahaan berguna untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan
suatu usaha, selain itu untuk mengetahui keuntungan dan kerugian suatu usaha.
Perusahaan Almond Fish Crispy ini menggunakan modal sendiri. Cara ini dinilai
sudah efektif karena modal sendiri merupakan modal yang dimiliki oleh pribadi.
Laporan keuangan perusahaan Almond Fish Crispy ini ditunjukkan dengan
adanya Laporan Laba/Rugi perusahaan, analisis cashflow dan switching value.
Laporan Laba/Rugi, analisis cashflow dan switching value tersebut dapat
dijadikan sebagai penilaian layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan.
21
22
B. Ancaman Perusahaan
1. Adanya industri pesaing olahan ikan lele yang sudah lama berdiri di
wilayah Jawa Barat.
2. Pelanggan yang masih belum mengetahui manfaat dari olahan ikan lele.
3. Adanya spekulasi penetapan harga ikan oleh tengkulak yang membuat
petani merasa bingung untuk memasarkan produknya ke industri
pengolahan ikan.
4. Adanya perusahaan pendatang baru yang mengikuti ide pengolahan
produk perusahaan Almond Fish Crispy.
5. Produk subtitusi olahan dari ikan lain seperti pepes ikan lele dalam
kemasan dan produk olahan kue yang memiliki fungsi sama sebagai
produk inovasi dan pelengkap kebutuhan harian.
22
23
B. Kelemahan Perusahaan
1. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan yang diimiliki sumberdaya
manusia dalam proses produksi dalam pengolahan jeruk pamelo agar lebih
efisien dan efektif.
2. Biaya produksi yang tinggi dalam pengolahan jeruk pamelo.
3. Produk olahan jeruk pamelo tidak berbahan jeruk yang organik.
4. Sebagian industri jeruk lain sudah memiliki kontrak ekslusif.
5. Perusahaan Agri Pamelo Industri hanya mengolah jeruk pamelo saja,
sehingga tidak bisa memenuhi keinginan konsumen yang beragam.
Dari perhitungan Tabel 3 diatas diperoleh total nilai dari pembobotan Matriks
EFE Almond Fish Crispy sebesar 2,70.
23
24
Dari perhitungan tabel 4 diatas diperoleh total nilai dari pembobotan Matriks
IFE Almond Fish Crispy sebesar 2,82.
TOTAL SKOR
FAKTOR
EKSTERNAL
24
25
Perusahaan Almond Fish Crispy ini butuh menambah produk baru yang inovatif
agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan sejenis di era perkembangan zaman
seperti sekarang ini.
7 PERENCANAAN PRODUK
25
26
Berdasarkan data pada Tabel 5 kandungan gizi ikan lele sangat bagus untuk
dikonsumsi anak dalam usia pertumbuhan serat bermanfaat bagi kesehatan dan
kecerdasan otak. Ikan lele juga memiliki kandungan gizi protein tinggi yang
bermanfaat menjaga daya taha tubuh. Dengan keunggulan yang dimiliki ikan lele
menjadi faktor penting untuk mengolahnya menjadi produk olahan almond fish
crispy.
Produk almond fish crispy ini memliki perbedaan yang unik dari produk
almond crispy oalahan lainnya karena menggunakan campuran ikan lele sehingga
gizi yang dihasilkan cukup tinggi dengan ketersediaan rasa yang beragam seperti
original, manis dan asin. Keunikan lain produk almond fish crispy ini adalah dari
segi kemasan yang menggunakan desain lebih menarik dari produk lain yang
sudah ada dipasaran. Desain produk menggunakan gambar ikan lele sebagai logo
produk, dengan hal tersebut diharapkan dapat mempengaruhi pembeli bahwa
produk almond crispy dibuat dari ikan lele asli. Keunikan lain yang ditawarkan
dari segi kualitas produk, tentunya kualitas yang ditawarkan tidak perlu
diragunkan lagi karena produk almond fish cripsy ini menggunkan ikan lele
sangkuriang yang dipasok langsung dari para petani ikan lele. Produk almond fish
cripsy ini menjadi produk oleh-oleh khas derah yang akan mendapat dukungan
dari pemerintah daerah. Adanya produk ini merupakan wadah pengenalan potensi
26
27
daerah melalui UMKM yang ada di Kabupaten Cianjur serta upaya meningkatkan
pendapatan daerah.
Merek yang digunakan pada produk olahan ikan ini adalah Almond Fish
Crispy. Pemberian merek tersebut bertujuan agar konsumen lebih mudah untuk
menemukan produk almond cripsy dengan kualitas baik dan terjamin khas daerah
Cianjur adalah merek Almond Fish Crispy. Untuk logo produk menggunakan
gambar ikan lele sangkuriang yang merupakan komoditas ikan lele sangkuriang.
Penggunaan logo tersebut menggambarkan bahwa bahan baku produk
menggunakan ikan lele sangkuriang dan dengan kualitas yang sudah terjamin.
Produk olahan ikan lele ini dikemas menggunakan toples plastik dengan penutup
dari stainless agar tetap terjaga kualitas produk didalamnya. Berat per kemasan
300 gram dengan pelengkap label kemasan seperti komposisi produk, tanggal
kadaluarsa, nomor PIRT, cara pengaplikasian, dan tabel nilai gizi.
8 PERENCANAAN PRODUKSI
Pengolahan ikan lele menjadi kue krispi dapat meningkatkan nilai tambah
sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Almond fish crispy merupakan
merupakan kue kering berbahan dasar utama ikan yang memiliki rasa manis,
gurih, dan asin, dengan tekstur yang renyah dan tipis. Ikan yang digunakan yaitu
ikan lele berukuran konsumsi.
Almond fish crispy memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi karena
berbahan dasar ikan lele ditambah dengan pelengkap bahan-bahan yang
berkualitas dibandingkan dengan kandungan kue almond crispy pada umumnya.
Ikan lele baik yang segar maupun goreng sama-sama mengandung zat gizi makro
dan mikro. Zat gizi mikro yang dikandung oleh ikan lele di antaranya adalah
protein, lemak, dan karbohidrat. Kandungan gizi ikan lele juga terdapat beberapa
jenis zat gizi mikro. Varian rasa yang banyak diminati yaitu varian original, green
tea, coklat, dan caramel. Selain itu, menyediakan juga varian rasa barbeque,
jagung
27
28
1. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi adalah suatu kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan besar/kecilnya produk pada kurun waktu tertentu. Analisis
calon pembeli dari produk Almond Fish Crispy dibuat dengan segmentasi
seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa, sangat cocok
dijadikan cemilan bagi keluarga.
Asumsi kapasitas produksi Almond Fish Crsipy berdasarkan toko kue yang
berada di beberapa kota yaitu, Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Bandung.
Disetiap kota tersebut akan bekerjasama dengan lima toko kue dengan asumsi
permintaan yaitu 15 toples/minggu, maka 4 (Kota) x 5 (Toko Kue) x 15
toples (permintaan/minggu) = 300 toples/minggu, dengan jumlah satu toples
berisi 30pcs.
2. Teknologi dan Peralatan
Pada proses pembuatan Almond Fish Crispy mesin dan ralatan sangat
dibutuhkan. Peralatan yang digunakan disajikan pada Tabel 6.
3. Proses Produksi
28
29
Proses produksi almond fish crispy memiliki proses yang sama dengan
almond crispy lainnya. Proses produksi meliputi prsiapan bahan baku dan
peralatan produksi, pembuatan adonan kue, pemaanggangan dalalm oven, dan
pengemasan. Alus proses produksi almond fish crispy disajikan pada Gambar
2.
29
30
c. Pemanggangan
Pemanggangan adalah tahapan membuat almond fish crispy
yang perlu diperhatikan karena pada pengaturan suhu dan waktu dapat
menyebabkan kegagalan produksi. Idealnya adonan kue dipanggang
pada suhu 140°- 160° C. Masukan adonan ke dalam oven saat suhu
oven telah mencapai suhu ideal pemanggangan kue. Proses
pemanggangan kue saat matang menghabiskan waktu 10-15 menit.
d. Pengemasan
Produksi Almond Fish Crispy dilakukan enam kali dalam seminggu untuk
memenuhi keinginan konsumen. Perencanaan permintaan terhadap almond fish
crispy akan terpenuhi apabila produksi dilakukan setiap saat. Kegiatan pembelian
bahan baku dan pemasaran almond fish crispy dilakukan dua kali dalam
seminggu, sedangkan kegiatan pengolahan dan pengemasan dilakukan setiap hari.
30
31
Pegawai mendapat jatah libur bekerja setiap hari minggu. Jadwal produksi almond
fish crispy dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Jadwal produksi almond fish crispy
Hari
Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Pembelian bahan baku
Pengolahan
Libur
Pengemasan
Pemasaran
Kebutuhan bahan baku terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku
pelengkap. Bahan baku utama almond fish crispy adalah ikan lele. Bahan baku
pelengkap merupakan bahan baku yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam
proses produksi. Jumlah bahan baku pada proses produksi perlu ditentukan
dengan tepat karena perhitungan kebutuhan bahan baku yang tidak tepat dapat
meningkatkan biaya kebutuhan dan kegagalan produksi.
Dari data permintan 1.200 x 30 pcs = 36.000 pcs / minggu , 5.150 pcs / hari.
Maka kebutuhan bahan baku disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Kebutuhan bahan baku dalam satu kemasan almond fish crispy
Lahan merupakan hal penting yang harus ada ketika akan memulai usaha.
Dalam memproduksi marmalade jeruk pamelo, dibutuhkan lahan seluas 300 m²,
karena proses produksi almond fish crispy tidak membutuhkan lahan yang terlalu
luas. Lahan seluas 300 m² tersebut akan digunakan sebagai pendirian bangunan
dan lahan parkir. Gambar dua dimensi yang menunjukkan detail dari rencana yang
akan dilakukan terhadap sebuah kaveling tanah, baik menyangkut rencana jalan,
31
32
utilitas air bersih, listrik, dan air kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial akan
tergambarkan melalui site plan. Selain menggunakan site plan, penggambaran
bangunan usaha juga bisa menggunakan bentuk denah. Denah tergambarkan
dalam bentuk peta berukuran kecil sebuah lokasi, tempat atau bangunan tertentu.
Bangunan yang digambar mempunyai bentuk melintang sebagai wujud yang
diambil dari bagunan atas untuk memudahkan dalam penampilan lokasi.
Tempat
Pengemasan Tempat
Memasak
Tempa
t
Pencuc
ian
Kantor
Gudang
Penyimpana
n Barang
32
33
33
34
34
35
Petani Ikan
lele
sangkuriang
Pabrik
Pasar Gekbong
Almond Fish
Crispy
Tempat Pengemasan
Tempat Memasak
Produk
Jenis limbah yang dihasilkan saat proses produksi almond fish crispy
adalah limbah air bekas cucian dan limbah kulit dan duri ikan. Untuk limbah air
35
36
bekas cucian tidak ada penanganan limbahnya secara langsung, sebab air tersebut
tidak mengandung bahan beracun. Air limbah tersebut akan dialirkan ke sungai
yang terdekat dengan pabrik. Cara penanganan limbah kulit dan duri ikan adalah
diolah menjadi pakan ikan untuk diberikan kepada petani ikan. Maka limbah yang
dihasilkan oleh perusahaan Agri Pamelo Industri ini sangat minim hanya berupa
air.
9 PERENCANAAN PEMASARAN
Target jumlah penjualan 1.200 kemasan almond fish crispy dalam rentang
waktu satu bulan sesuai dengan segmentasi konsumen yang telah ditentukan, akan
disajikan dalam bentuk tabel berikut:
36
37
37
38
Toko oleh-oleh
Kota Cianjur
Toko oleh-oleh
Kota Sukabumi
Perusahaan Agri Konsumen
Pamelo Industri Toko oleh-oleh
Kota Bogor
Toko oleh-oleh
Kota Bandung
Distribusi 1.200 produk almond fish crispy dilakukan seminggu dua kali
langsung ke tempat oleh-oleh yang ada di Kota Cianjur, Sukabumi, Bogor dan
Bandung disertai pengecekan barang yang masih ada di toko. Kondisi lokasi toko
oleh-oleh yang menjadi mitra mudah udah dijangkau dengan transportasi darat.
Lokasi toko oleh-oleh yang ada di Kota mudah dijangkau oleh konsumen karena
berada di pusat Kota dan dekat dengan jalan raya. Adapun skema pendistribusian
dalam satu satu bulan disajikan sebagai berikut:
38
39
Dalam menetapkan harga jual camilan ini “Almond Fish Crispy” di Kota
Bogor selalu berusaha menempatkan harga yang dapat dijangkau oleh pasar
sasaran yang ingin dituju. Hal ini bertujuan agar produknya dapat diterima oleh
konsumen dengan baik karena harganya terjangkau dan konsumen tidak keberatan
dalam memperoleh produk camilan yang dihasilkan.
= Rp251.255.000
10.800
= Rp23.300
= Rp332.260.000
14.400
= Rp23.000
39
40
crispy sudah laku terjual, jadi pembayaran bisa dilakukan seminggu sekali ketika
tim pemasar perusahaan melakukan keunjungan ke toko oleh-oleh tersebut.
40
41
41
42
karena beban kerja yang dikerjakan juga hampir sama mulai dari kegiatan
manajerial, kegiatan produksi, dan kegiatan pemasaran. Adanya tambahan gaji
ketika perusahaan mendapatkan peningkatan keuntungan, maka keuntungan itu
akan dibagi secara adil sesuai dengan kontribusi masing-masing orang. Selain itu
untuk mensejahterakan karyawan, pihak perusahaan juga akan memeberikan
tunjangan seperti tunjangan hari raya.
Dalam kegiatan suatu usaha dapat berjalan lancar dengan baik jka
sumberdaya yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Pembagian tugas yang efektif kepada para tenaga kerja yang sesuai dengan
keahliannyamasing-masing dapat mendukung tercapainya tujuan dari suatu
usaha. Dengan begitu, perlu adanya fungsi manajmeen yang baik agar dapat
mencapai tujuan suatu usaha.
a. Perencanaan (Planning)
Tahap awal, perencanaan pemasaran dimulai dari wilayah –wilayah
terdekat, jika sudah terkenal maka pemasaran akan diperluas ke seluruh
Indonesia.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pembagian tugas kerja akan dilakukan oleh karyawan bidang
administrasi, pemasaran serta karyawan produksi. Seiap pekerja sudah
memiliki tugas yang sesuai dengan keahlian masing-masing . tanggung
jawab dari karyawan bidang produksi adalah tanggung jawab terhadap
selurh kegiatan produksi. Dan tanggung jawab dari karyawan bidang
42
43
a. Bagian Produksi
Bagian divisi produksi membutuhkan 2 orang tenaga kerja.
Karyawan bagian produksi bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
proses produksi, mulai dari proses produksi hingga pengemasan
produk. Jam kerja tenaga kerja produksi mulai dari pukul 08.00 – 14.00
WIB.
b. Bagian Pemasaran
Karyawan bagian pemasaran bertanggung jawab dalam seluruh
kegiatan pemasaran, seperti mendistribusikan produk ke toko oleh-oleh
di Cianjur, Sukabumi, Bogor dan Bandung. Jam kerja bagian
pemasaran pukul 07.00 - s/d selesai. Serta melakukan pembelian bahan
baku yang dibutuhkan bagian produksi.
12 PERENCANAAN KOLABORASI
43
44
Kolaborasi pada perusahaan almond fish crispy dilakukan dengan toko oleh-
oleh. Sistem penjualan antara toko oleh-oleh dengan perusahaan adalah system
konsinyasi yaitu sistem titip jual. System kesepakatan kerjasama yang dilakukan
oleh perusahaan degan toko oleh-oleh tesebut antara lain:
1. Proses transaki penjualan almond fish crispy antara penjual dan konsumen
akhir di toko oleh-oleh diatur oleh toko dan proses tersebut tidak
berhubungan dengan pihak perusahaan.
2. Pembayaran akan dilakukan secara tunai sesuai dengan jumlah unit yang
terjual dan akan dikenakan biaya retur jika terdapat produk yang tidak terjual.
3. Penarikan produk yang tidak terjual akan dilakukan dalam kurun waktu 3
bulan setelah pendistribusian.
Toko oleh-oleh yang dijadikan mitra potensial yang berada di empat kota
yaitu Cianjur, Sukabumi, Bogor dan Bandung. Toko oleh-oleh yang bermitra
dengan perusahaan almond fish crispy disajikan pada Tabel 13.
44
45
13 PERENCANAAN FINANSIAL
45
46
4. Sumber modal yang digunakan untuk bisnis almond fish crispy yaitu modal
sendiri
5. Penentuan pada Discount Rate berdasarkan bunga deposito sebesar 6.5 %
berdasarkan pada suku bunga deposito Bank Indonesia
6. Kapasitas produksi produksi pada tahun pertama 43.200 toples dan pada
tahun kedua menghasilakan 57.600 toples.
7. Harga jual yang ditetapkan sebesar Rp26.000
8. Sumber penerimaan didapatkan dari penjualan almond fish crispy. Pada akhir
tahun, sumber penerimaan ditambahkan dengan nilai sisa dari manfaat
investasi yang masi bisa diambil.
9. Penyusutan investasi dihitung berdasarkan metode garis lurus
13.1.2 Penyusutan
Barang-barang investasi yang dimiliki akan menghasilkan penyusutan
pertahun dan nilai sisa di akhir tahun. Total biaya penyusutan per tahun
adalah Rp8.243.450 dan total nilai sisa pada tahun ke delapan adalah
Rp6.368.000 . Nilai sisa dan penyusutan barang-barang mdoal disajikan
pada Lampiran 2.
46
47
47
48
Tabel 15 Kriteria kelayakan investasi pada unit pengolahan almond fish crispy
No Kriteria Investasi Satuan Syarat Hasil
1 NPV Rp >0 124.180.351
2 Net B/C >1 3,51
3 Gross B/C >1 1,06
4 IRR % >DR 42
5 Payback period Tahun >umur bisnis 3,08 (3 Tahun 8 minggu)
48
49
Dalam suatu bisnis identifikasi terhadap jenis risiko yang kaan dihadapi oleh
perusahaan penting untuk dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar perusahaan dapat
memperhitungkan tindakan alternative untuk mengantisipasi berbagai resiko di
waktu yang akan datang.
1. Aspek produksi
Aspek produksi berkaitan dengan proses produksi pembuatan almond fish
crispy. Risiko mungkin terjadi yaitu penurunan produksi yang diakibatkan oleh
berbagai hal seperti adanya kegagalan produk pada saat proses pembuatan,
pengemasan yang tidak sesuai, serta keterlambatan kedatangan bahan baku dan
bahan penunjang. Risiko tersebut dapat diatasi dengan memperhatikan setiap
komposiis yang digunakan dlaam pembuatanalmond fish crispy serta pada proses
pencetakan pada loyang yang tidak sesuai dengan standar ukuran rata-rata kue.
Keterlambatan kedatangan bahan baku dan bahan penunjang juga dapat
mempengaruhi jadwal produksi sehingga waktu pembelian bahan baku dapat
diperhitungkkan terlebih dulu.
2. Aspek pasar dan pemasaran
49
50
Aspek pasar dan pemasaran berkaitan dengan permintaan, penawaran serta tata
cara pemasaran produk. Risiko yang mungkin terjadi yaitu adanya penurunan
permintaan almond fish crispy dipasaran, hal tersebut dapat diatasi dengan tetap
melakukan promosi secara optimal agar produk tetap dapat diminati oleh
konsumen. Risiko yang kedua yaitu mengenai adanya pesaing atau adanya
industry olahan makann ringan sebagai produk subsitusi, oleh karena itu
perusahaan harus memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang
amksimal sehingga konsumen merasa puas dan dapat memenangkan pasar.
15.1 Simpulan
50
51
penurunan produk retur sebesar 20%, usaha masih layak untuk dijalankan. Maka
usaha pengembangan bisnis produk almond fish crispy ini layak untuk dijalankan.
15.2 Rekomendasi
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2017. Sasaran Produksi Ikan Indonesia Tahun
2017. Jakarta Pusat (ID): Badan Pusat Statistik.
Chandra, Prasanna. 2003. Finance Sense : Finance For Non Finance Executives.
New Delhi (IND): Tata McGraw Hill.
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Jakarta (ID): Salemba Empat. Buku 1
Ed ke-10.
Hardiarja, Efendi T. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT.
Garsindo.
Kasmir, Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Kencana Prenada
Media Group.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2010. Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 658/Kpts/SR.120/2/2010. Jakarta Selatan (ID): Kementerian Pertanian
Republik Indonesia.
Kotler, Philip, Amstrong Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta (ID):
Erlangga. Terjemahan dari: Wilhelmus W. Ed ke-12.
Rachmat, Soetari E. 2014. Manajemen Strategik. Bandung (ID): CV. Pustaka
Setia.
Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.
Umar H. 2005. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Salemba.
52
53
LAMPIRAN
53
54
54
55
55
56
Tahun
Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8
Inflow
Penjualan almond fish crispy 240.600.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000
Nilai sisa 6.368.000
Total inflow 240.600.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 377.400.000 383.768.000
Outflow
1. Biaya Investasi
Sewa Bangunan 50.000.000
Instalasi listrik 370.000
Instalasi air 220.000
Motor Honda 13.000.000
Box motor 2.000.000 2.000.000
Mixer 500.000
Oven Bintang 3.000.000
Timbangan digital 500.000 500.000
Tabung gas 5kg 270.000 270.000
Selang gas regulator 100.000 100.000
Baskom 24.000 24.000
Celemek 10.000 10.000
Sendok 24.000 24.000
Loyang 200.000 200.000
Meja produksi 1 x 2m 600.000
Kursi 60.000
Rak bahan baku 300.000
Banner 100.000
Mesin expire date 1.000.000
Izin PIRT 100.000
Label halal 2.000.000 2.000.000
Total Biaya Investasi 74.378.000 - 2.000.000 258.000 - 2.870.000 - -
2. Biaya Tetap
Gaji Ketua 45.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Gaji pegawai produksi 54.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000
Gaji pegawai pemasaran 27.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
THR Ketua 7.200.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000
THR pegawai produksi 9.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000
THR pegawai pemasaran 4.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Pajak kendaraan 2.700.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
Biaya listrik 900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Biaya air 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
PBB 180.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000
Promosi 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Total Biaya Tetap 151.030.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000
56
57
3. Biaya Variabel
Ikan Lele 27.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
Tepung Terigu 13.500.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
Almond 33.750.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000
Putih Telur 6.480.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000
Gula Halus 225.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
Butter 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
Garam 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000
Ekstrak Vanilla 150.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
Keju 270.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000
Perisa makanan 150.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
Toples plastik 16.200.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000
Total Biaya Variabel 98.225.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000
Total Biaya Operasional 249.255.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000
Pajak (0,5%) 1.203.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.756.520
Total Outflow 324.836.000 337.921.000 339.921.000 338.179.000 337.921.000 340.791.000 337.921.000 338.016.520
NET BENEFIT - 84.236.000 39.479.000 37.479.000 39.221.000 39.479.000 36.609.000 39.479.000 45.751.480
DF (6,5%) 1 1 1 1 1 1 1 1
PV Net Benefit/ tahun - 79.094.836 34.807.027 31.026.956 30.487.389 28.814.966 25.089.397 25.404.982 27.644.471
PV Benefit/ tahun 225.915.493 332.738.213 312.430.247 293.361.735 275.457.028 258.645.096 242.859.245 231.884.594
PV Cost/ tahun 305.010.329 297.931.186 281.403.291 262.874.346 246.642.062 233.555.700 217.454.264 204.240.123
NPV 124.180.351
IRR 42%
PV NB Positif 277.497.480
PV NB Negatif - 79.094.836
Net B/C 3,51
Gross B/C 1,06
Rata-rata Penerimaan bersih 24.157.685
PP 3,08
57
58
58
59
Pajak kendaraan 2.700.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
Biaya listrik 900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Biaya air 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
PBB 180.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000
Promosi 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Total Biaya Tetap 151.030.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000
3. Biaya Variabel
Ikan Lele 27.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
Tepung Terigu 13.500.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
Almond 33.750.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000
Putih Telur 6.480.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000
Gula Halus 225.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
Butter 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
Garam 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000
Ekstrak Vanilla 150.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
Keju 270.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000
Perisa makanan 150.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
Toples plastik 16.200.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000
Total Biaya Variabel 98.225.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000 130.920.000
Total Biaya Operasional 249.255.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000 332.260.000
Pajak (0,5%) 1.131.161 5.322.943 5.322.943 5.322.943 5.322.943 5.322.943 5.322.943 5.508.279
Total Outflow 324.764.161 337.582.943 339.582.943 337.840.943 337.582.943 340.452.943 337.582.943 337.768.279
NET BENEFIT - 98.532.043 17.279.906 15.279.906 17.021.906 17.279.906 14.409.906 17.279.906 29.450.293
DF (6,5%) 1 1 1 1 1 1 1 1
PV Net Benefit/ tahun - 92.518.350 15.234.989 12.649.456 13.231.520 12.612.272 9.875.600 11.119.727 17.794.785
PV Benefit/ tahun 212.424.524 312.868.124 293.772.887 275.843.086 259.007.593 243.199.618 228.356.448 221.884.914
PV Cost/ tahun 304.942.874 297.633.135 281.123.431 262.611.566 246.395.321 233.324.017 217.236.722 204.090.128
NPV 0
IRR 7%
PV NB Positif 128.001.728
PV NB Negatif - 92.518.350
Net B/C 1,38
Gross B/C 1,00
Rata-rata Penerimaan bersih 3.683.711
PP 20,19
59
60
60
61
Pajak kendaraan 2.700.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
Biaya listrik 900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Biaya air 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
PBB 180.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000
Promosi 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Total Biaya Tetap 151.030.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000 201.340.000
3. Biaya Variabel
Ikan Lele 42.909.654 57.212.873 57.212.873 57.212.873 57.212.873 57.212.873 57.212.873 57.212.873
Tepung Terigu 13.500.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
Almond 33.750.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000
Putih Telur 6.480.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000
Gula Halus 225.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
Butter 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
Garam 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000
Ekstrak Vanilla 150.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
Keju 270.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000
Perisa makanan 150.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
Toples plastik 16.200.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000
Total Biaya Variabel 114.134.654 152.132.873 152.132.873 152.132.873 152.132.873 152.132.873 152.132.873 152.132.873
Total Biaya Operasional 265.164.654 353.472.873 353.472.873 353.472.873 353.472.873 353.472.873 353.472.873 353.472.873
Pajak (0,5%) 1.203.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.661.000 5.756.520
Total Outflow 340.745.654 359.133.873 361.133.873 359.391.873 359.133.873 362.003.873 359.133.873 359.229.393
NET BENEFIT - 100.145.654 18.266.127 16.266.127 18.008.127 18.266.127 15.396.127 18.266.127 24.538.607
DF (6,5%) 1 1 1 1 1 1 1 1
PV Net Benefit/ tahun - 94.033.478 16.104.501 13.465.899 13.998.133 13.332.096 10.551.491 11.754.366 14.826.992
PV Benefit/ tahun 225.915.493 332.738.213 312.430.247 293.361.735 275.457.028 258.645.096 242.859.245 231.884.594
PV Cost/ tahun 319.948.971 316.633.713 298.964.348 279.363.601 262.124.931 248.093.605 231.104.879 217.057.603
NPV 0
IRR 7%
PV NB Positif 129.007.371
PV NB Negatif - 94.033.478
Net B/C 1
Gross B/C 1
Rata-rata Penerimaan bersih 3.607.715
PP 20,6
61
62
62
63
63