Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

KASABU
KAKTUS DAN SATE BUAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kewirausahaan
Dosen Pengampu:

Fosa Sarassina, MBA., Ph.D.

Disusun Oleh:

1. Fairuz Ninda Aulia (17/416095/SV/13833)


2. Febrianti (17/416097/SV/13835)
3. Putri Dian Ayu Puspita (17/416119/SV/13857)
4. Rr. Resqiana S N (17/416127/SV/13865)
5. Yana Aida Fitriyah (17/416138/SV/13876)
6. Yustinus Prasetyo (17/416141/SV/13879)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Kewirausahaan dengan judul KASABU (Kaktus dan Sate Buah). Laporan ini disusun
dengan tujuan guna melengkapi tugas mata kuliah Praktikum Kewirausahaan. Dalam
penulisan Laporan Praktikum Kewirausahaan ini banyak pihak yang telah membantu
dan memberikan bimbingan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Ibu Fosa Sarassina, MBA., Ph.D., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Praktikum Kewirausahaan yang telah membimbing dan memberikan masukan
dalam penyusunan laporan ini.

2. Panitia WOW (Wani Ora Wirausaha) yang telah bersedia untuk


menyelenggarakan acara tersebut sehingga penyusun dapat menjual produk
KASABU di halaman DEB SV UGM

3. Teman-teman kelompok 6 yang sudah bekerja sama untuk mengerjakan tugas


makalah ini

4. Seluruh pihak yang telah memberikan semangat, doa, motivasi, dan bantuan
penyusun yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa Laporan Praktikum Kewirausahaan ini masih jauh


dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk hasil karya selanjutnya lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 25 Juni 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 1
1.3. TUJUAN PENULISAN .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 3
2.1. TEORI KEWIRAUSAHAAN ......................................................................... 3
2.2. TEORI PRODUKSI ........................................................................................ 3
2.3. TEORI PEMASARAN ................................................................................... 4
2.4. TEORI DISTRIBUSI ...................................................................................... 5
2.5. ANALISIS STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) ............................. 6
2.6. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN 4P .................................................. 10
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ................................ 13
3. 1. GAMBARAN UMUM PRODUK ................................................................. 13
3. 2. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PRODUK ............................................ 13
3. 3. PROSES PRODUKSI ................................................................................... 14
3. 4. PENGELOLAAN SDM (PEMBAGIAN KERJA) ........................................ 15
3. 5. ANALISIS STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) ........................... 15
3. 6. ANALISIS SWOT ........................................................................................ 17
3. 7. RENCANA VS REALISASI ........................................................................ 19
3. 8. HASIL PENJUALAN ................................................................................... 20
3. 9. LAPORAN KEUANGAN ............................................................................ 21
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 22
4. 1. KESIMPULAN ............................................................................................ 22
4. 2. SARAN ........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 24
LAMPIRAN ............................................................................................................... 25

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kelebihan dan kelemahan produk .............................................................. 13

Tabel 2. Rencana vs Realisasi Produksi................................................................... 19

Tabel 3. Rencana vs Realisasi Pemasaran ................................................................ 19

Tabel 4. Rencana vs Realisasi Keuangan ................................................................. 20

Tabel 5. Rencana vs Realisasi Keuangan ................................................................. 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Usaha adalah suatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat
meningkatkan taraf hidup seseorang untuk menjadi lebih baik. Suatu usaha yang kita
jalani dapat menghasilkan laba semaksimal mungkin jika kita tekun dalam menjalani
usaha tersebut.

Banyak cara yang dilakukan oleh seseorang dalam memulai atau menjalani
kegiatan usaha seperti sistem retail atau membuat sendiri produk yang akan dijual.
Kegiatan usaha dengan cara membuat sendiri produk yang akan dijual akan lebih
banyak kelebihannya dibandingkan sistem atau cara kegiatan usaha lain. Selain produk
yang dijual lebih menarik minat, tentu cara ini lebih mudah dalam menafsirkan atau
menargetkan laba dengan total produk yang akan dijual ke konsumen.

Di era globalisasi saat ini tentunya sangatlah sulit untuk mencari pekerjaan. Hal
yang paling mungkin dilakukan adalah berwirausaha. Dengan berwirausaha kita tidak
perlu repot-repot melamar dari suatu perusahaan ke perusahaan lain hanya untuk sebuah
pekerjaan dengan gaji yang belum tentu sesuai dengan yang kita inginkan.

Di sini kami mencoba untuk berwirausaha dengan menjalankan usaha “KASABU


(Kaktus Dan Sate Buah)” dalam acara Expo Wani Ora Wirausaha pada tanggal Minggu,
5 Mei 2019. Kami mengambil konsep berasal dari alam, sehingga produk yang dijual
berupa tanaman kaktus sukulen dan buah-buahan yang dipotong dan ditusuk menjadi
sate buah. Dengan mengikuti Expo Wani Ora Wirausaha ini, diharapkan dengan usaha
ini kita bisa mendapatkan pendapatan lebih dan mampu membuka wawasan baru terkait
memulai usaha.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, penyusun


merumuskan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu:

1. Bagaimana proses pemilihan produk yang akan dijual?

1
2. Bagaimana pengelolaan SDM dalam usaha KASABU?

3. Bagaimana pengelolaan operasional dalam usaha KASABU?

4. Bagaimana pengelolaan pemasaran dalam usaha KASABU?

5. Bagaimana pengelolaan keuangan dalam usaha KASABU?

6. Bagaimana realisasi terutama bagian laba dalam usaha KASABU?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari laporan ini terdiri dari beberapa hal yaitu:

1. Untuk menganalisis cara memulai usaha serta kendala-kendalanya.

2. Untuk menambah penghasilan usaha dengan mendirikan usaha sendiri.

3. Untuk belajar cara mendirikan usaha.

4. Untuk menyediakan produk yang berasal dari alam.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. TEORI KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovasi, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidak pastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan onder nemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika,
dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan
di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul


pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.

2.2. TEORI PRODUKSI


“Proses adalah suatu cara, metode maupun teknik untuk penyelenggaraan atau
pelaksanaan dari suatu hal tertentu” (Agus Ahyari, 2002: 65). Sedangkan produksi
adalah: “Kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau penciptaan faedah,
bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi yang bermanfaat bagi pemenuhan
konsumen” (Sukanto Reksohadiprodjo, 2000: 1).

3
Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mengenai proses
produksi, yang dimaksud dengan proses produksi adalah: “Suatu cara, metode maupun
teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan
tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan
kebutuhan konsumen.

Dari pengertian di atas, dapat kita lihat proses produksi merupakan kegiatan atau
rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan
terhadap suatu barang. Suatu proses produksi yang bertujuan memberi nilai suatu
barang dapat dilihat pada proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Sedangkan proses produksi yang bertujuan untuk
menambah nilai atau kegunaan suatu barang atau jasa dapat dilihat pada proses produksi
yang merubah barang setengah jadi menjadi barang jadi.

Adapun produksi disini adalah transformasi dari faktor-faktor produksi (bahan


mentah, tenaga kerja, modal, serta teknologi) menjadi hasil produksi atau produk. Agar
tujuan berproduksi yaitu memperoleh jumlah barang atau produk (termasuk jenis
produk), dengan harga dalam waktu serta kualitas yang diharapkan oleh konsumen,
maka proses produksi perlu diatur dengan baik.

2.3. TEORI PEMASARAN


Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan
dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan hidup untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam
memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dapat
memberikan kepuasan konsumen jika perusahaan tersebut menginginkan usahanya tetap
berjalan terus atau menginginkan konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap
perusahaan.

Definisi pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Swasta dan
Handoko (2000: 4). Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

4
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 19) : “adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu
sama lain”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempunyai arti


yang lebih luas daripada penjualan, pemasaran mencakup usaha perusahaan yang
ditandai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,
menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi dan penjualan produk
tersebut. Jadi, pemasaran juga merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu
system untuk menghasilkan laba. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat falsafah dalam pemasaran yang disebut sebagai
konsep pemasaran. Basu Swastha dan Hani Handoko (2000: 6) mendefinisikan konsep
pemasaran sebagai berikut: “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.

Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari konsep pemasaran adalah
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran
tersebut dapat dicapai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
harus menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat sesuai
dengan keadaan konsumen.

2.4. TEORI DISTRIBUSI


Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke
berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
distribusi akan mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan arus bahan dengan
memperoleh produk akhir dari tempat produksi dengan memperoleh keuntungan.
Sebagian besar perusahaan menyatakan bahwa tujuan distribusi adalah membawa
barang dalam jumlah tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya serendah mungkin.

Aspek terpenting dari distribusi suatu produk adalah biaya pengangkutan


sedangkan biaya pengangkutan sangat dipengaruhi oleh tarif angkut. Dengan demikian,

5
tingginya biaya pengangkutan akan mempersempit wilayah pemasaran suatu produk.
Panjang pendeknya distribusi pemasaran tergantung beberapa faktor antara lain:

1. Jarak antara produsen dan konsumen, artinya semakin jauh jarak antara
produsen dan konsumen maka biasanya semakin panjang saluran yang akan
ditempuh oleh produk.

2. Cepat tidaknya produk rusak, artinya produk yang cepat atau mudah rusak
harus segera diterima konsumen, dengan demikian menghendaki saluran yang
pendek dan cepat.

3. Skala produksi, artinya bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil maka
jumlah produk yang dihasilkan dalam ukuran kecil pula, sehingga tidak akan
menguntungkan jika produsen menjualnya langsung ke pasar. Dalam kondisi
demikian kehadiran pedagang perantara diharapkan, agar saluran yang dilalui
produk cenderung panjang.

4. Posisi keuangan perusahaan. Produsen yang kondisi keuangannya kuat


cenderung untuk memperpendek saluran tataniaga. Agar efektif,
pengoperasian aset sehari-hari harus mengimplementasikan strategi-strategi
yang telah dikembangkan berdasarkan struktur dan otomatisasi rantai
pasokan. Proses yang dijalankan adalah bagaimana membawa produk yang
benar ke outlet yang benar dan pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat
pula.

Ada kemungkinan kesalahan apabila sasarannya tidak memenuhi tuntutan


pelanggan 100 persen. Persediaan harus tersedia di tempat yang tepat pada waktu yang
tepat setiap hari tanpa ada yang gagal. Tanpa adanya persediaan yang tepat, proses
distribusi lainnya tidak akan dapat beroperasi. Pengiriman kilat merupakan
pengecualian yang jarang dilakukan. Pada prinsipnya, agar dapat beroperasi setiap hari,
persediaan harus ada di tempat yang benar pada waktu yang tepat.

2.5. ANALISIS STP (Segmenting, Targeting, and Positioning)


2.5.1. Segmentation

6
Dengan segmentasi, Anda dapat mengidentifikasi audiens dengan kebutuhan
yang lebih spesifik, menentukan prospek baru, hingga menerapkan strategi
pemasaran secara lebih efektif dan efisien. Beberapa aspek yang paling sering
digunakan dalam upaya segmentasi pasar, antara lain:

1. Demografi

Demografi merupakan visualisasi yang terdiri atas kombinasi berbagai


elemen, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, etnisitas, status
perkawinan, hingga pekerjaan.

2. Psikografi

Jika demografi menjelaskan mengenai siapa pembeli Anda, maka


psikografi mengungkap alasan mengapa mereka membeli produk Anda.
Segmen ini akan memberikan informasi kepada Anda terkait pola perilaku
pelanggan berdasarkan pilihan pembelian, sikap pelanggan, gaya hidup, hobi,
dan sebagainya.

3. Gaya hidup

Ini adalah segmentasi yang mengacu pada hobi, kegiatan rekreasi,


hiburan, liburan, dan penelusuran di luar masalah pekerjaan lainnya.

4. Keyakinan dan Nilai

Segmentasi pasar berdasarkan pada keyakinan dan nilai-nilai agama,


politik, kewarganegaraan dan budaya.

5. Tahapan Hidup

Segmentasi ini sangat bergantung pada usia pelanggan. Dengan


mengetahui kisaran usia pelanggan, maka Anda dapat menentukan produk
apa yang kemungkinan besar mereka butuhkan. Misal produk gadget untuk
pelanggan remaja dan penawaran terkait kesehatan untuk para lansia.

6. Geografi

7
Wilayah geografi tempat tinggal pelanggan Anda juga sedikit banyak
dapat memengaruhi perilaku pembelian mereka. Ini juga termasuk
segmentasi.

7. Perilaku

Segmentasi ini mengacu pada sifat pembelian, loyalitas terhadap merek,


tingkat penggunaan, keuntungan yang dicari, serta beberapa faktor lainnya.

8. Manfaat

Yang satu ini sangat tergantung pada tingkat penggunaan dan kepuasan
yang didapat oleh konsumen.

2.5.2. Targeting

Untuk melakukan sebuah upaya targeting, terdapat beberapa langkah yang


dibutuhkan untuk mengevaluasi daya tarik potensial dan komersial masing-
masing segmen. Simak satu per satu:
1. Ukuran pasar

Pasar harus cukup besar untuk mengakomodasi sebuah upaya segmentasi


dan targeting. Jika pasar cukup kecil, maka kemungkinan yang Anda
dapatkan adalah target yang lebih kecil.

2. Perbedaan

Yang dimaksud perbedaan di sini adalah perbedaan antar-segmen, harus


ada perbedaan yang cukup jelas.

3. Uang

Proyeksi keuntungan harus melebihi biaya rencana pemasaran tambahan


dan perubahan lainnya.

4. Dapat diakses

Setiap segmen harus dapat diakses oleh tim Anda dan segmennya harus
dapat menerima pesan pemasaran yang dibuat.

8
5. Fokus pada manfaat yang berbeda

Setiap segmen perlu mendapatkan keuntungan yang berbeda.

2.5.3. Positioning

Untuk pengertian positioning menurut menurut Solomon, dan Elnora (2003,


p235), adalah mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk
mempengaruhi bagaimana sebuah segmen pasar tertentu memandang
sebuah barang atau jasa dibandingkan dengan kompetisi. Penentuan posisi pasar
menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:

1. Positioning berdasarkan perbedaan produk

Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai


kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus
merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.

2. Positioning berdasarkan atribut produk/keuntungan dari produk tersebut

Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki


suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.

3. Positioning berdasarkan pengguna produk

Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan


pada siapa pengguna produk.

4. Positioning berdasarkan pemakaian produk.

Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk


tersebut dikonsumsi.

5. Positioning berdasarkan pesaing

9
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih
produk mana yang lebih baik.

6. Positioning berdasarkan kategori produk

Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori


produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi
oleh pelanggan.

7. Positioning berdasarkan asosiasi

Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi


yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut
dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.

8. Positioning berdasarkan masalah

Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa


produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan
masalah.

2.6. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN 4P


2.6.1. Product

Setiap UKM harus bisa menentukan produk apa yang menjadi andalannya
dan bagaimana cara mengembangkan produk andalannya tersebut. Misalnya dengan
menambah varian rasa, varian ukuran, varian bentuk dan juga varian kemasannya.
Hal yang paling penting dan krusial dan yang harus dijaga adalah kualitas dari
produk andalan. Seorang UKM jangan pernah melakukan perubahan rasa, bentuk,
warna, ukuran dan kualitas tanpa melakukan info atau pemberitahuan ke pelanggan
sebelumnya. Karena perubahan produk yang tiba – tiba akan menyebabkan
pelanggan kecewa dan apabila pelanggan kecewa hal tersebut akan berlanjut dan
akan berakibat ke penurunan penjualan.

10
2.6.2. Price

Penentuan harga produk sangat menentukan dalam kesuksesan proses


penjualan. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan
salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi
rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari
suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus,
sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu
jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan
harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang
ditawarkan.

2.6.3. Place

Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis


menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah
usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat
penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga
sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga
tidak akan terlalu bagus. Untuk itu sebelum Anda memulai sebuha usaha, pilih
terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha Anda.
Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya Anda
menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha Anda.

2.6.4. Promotion

Kegiatan promosi bisnis merupakan bagian dari strategi pemasaran yang


sangat dibutuhkan sebuah usaha, baik usaha kecil maupun usaha yang sudah
berkembang besar. Sebelum mengetahui metode ataupun strategi promosi yang
sering digunakan para pelaku bisnis, yang dimaksud dengan promosi adalah kegiatan
pendukung strategi pemasaran yang sengaja diadakan untuk mengingatkan para
konsumen mengenai produk atau jasa dengan brand tertentu.

Strategi pemasaran bisnis ukm adalah strategi promosi sering digunakan


sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan barang dan

11
jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu
kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam merencanakan strategi
pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi dijadikan sebagai cara
berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh
informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita tawarkan.

Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi yaitu mengetahui
produk yang diinginkan para konsumen, mengetahui tingkat kebutuhan konsumen
akan suatu produk, mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga
sampai ke konsumen, mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran,
mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen, mengetahui kondisi
persaingan pasar dan cara mengatasinya, dan menciptakan image sebuah produk
dengan adanya promosi.

12
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3. 1. GAMBARAN UMUM PRODUK

Produk yang kami jual yaitu tanaman kaktus sukulen dan sate buah coklat. Kami
mengambil konsep berasal dari alam, sehingga produk yang dijual berupa tanaman
kaktus sukulen dan buah-buahan yang dipotong dan ditusuk menjadi sate buah. Sukulen
merupakan istilah untuk tumbuhan yang mempunyai karakter menyerap dan
menyimpan air pada batang utamanya. Secara fisik sukulen memiliki kelopak seperti
daun. Sementara, kaktus mengganti jaringan daun dalam bentuk duri. Jadi semua
kaktus adalah tanaman sukulen. Namun tidak semua sukulen adalah kaktus. Sedangkan
sate buah coklat adalah potongan buah-buahan yang kemudian ditusuk menggunakan
tusukan sate. Harga tanaman kaktus sukulen yaitu Rp 12.000,00 dan harga sate buah
coklat 1 mika (isi 2 tusuk sate) yaitu Rp 5.000,00.

Kami memilih produk dari alam untuk dijual kembali karena melihat kondisi
masyarakat yang lebih suka makanan berminyak daripada buah-buahan yang
menyegarkan, selain menyebarkan konsep healthy, bahan-bahan pembuatan juga cukup
murah dan mudah untuk ditemukan sehingga bisa menjadi faktor dalam mendapat laba
yang lebih banyak. Selain itu, kaktus juga termasuk tanaman yang mudah dalam
perawatan menjadi salah satu faktor kami dalam memilih produk tersebut.

3. 2. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PRODUK

Kelebihan Kekurangan
Tanaman Kaktus Sukulen
Harga yang ditawarkan tergolong lebih Pot tanaman kaktus sukulen kurang menarik,
murah dibandingkan dengan penjual karena hanya pot biasa dan tidak di beri hiasan
lainnya yaitu untuk 1 pot tanaman seharga
Rp 12.000,00
Sate Buah Coklat
Buah yang dijual merupakan buah yang Coklat mudah leleh, karena tempat untuk
segar dan dibuat dengan cara yang higienis berjualan tepapar sinar matahari
serta mudah didapatkan dimanapun.
Tabel 1. Kelebihan dan kelemahan produk

13
3. 3. PROSES PRODUKSI

3.3.1 Sate Buah Coklat


A. Alat dan Bahan Yang Digunakan

1. Melon secukupnya

2. Pepaya secukupnya

3. Pisang Mas secukupnya

4. Dark Chocolate 750 gram

5. Minyak Sayur secukupnya

6. Meses Holland 250 gram

7. Keju secukupnya

8. Mika 350’ 50 pcs

9. Tusuk Sate 1 pack

10. Parutan Keju 1 buah

11. Steples 1 buah

12. Magic Com 1 buah

B. Proses Pembuatan Saus Coklat

1. Panaskan Dark Chocolate hingga meleleh, gunakan api kecil.

2. Tambahkan minyak sayur, kemudian diaduk hingga merata

3. Tuang cokelat ke dalam wadah.

4. Sisihkan sejenak.

C. Proses Pembuatan Sate Buah Coklat

1. Tusukkan Buah-buahan yang sudah di bersihkan dan diiris kecil-


kecil kedalam tusuk sate. Susun buah sesuai selera, kalau bisa
disusun yang rapi dan bervariasi warna (acak warna).

14
2. Masukkan sate buah kedalam freezer selama semalaman

3. Siram saus cokelat diatas sate buah, atau celupkan sate buah kedalam
saus cokelat.

4. Biarkan cokelatnya mengeras atau tidak meleleh lagi.

5. Sajikan

3.3.2 Kaktus Sukulen

Tanaman kaktus sukulen yang kami jual tidak menanam sendiri melainkan
membelinya dari penjual tanaman yang berada di Kompleks Pasar Tlogorejo,
Jalan Godean KM 5 dengan harga Rp 7.500 per pot untuk 10 tanaman. Jika
hanya membeli kurang dari satu pot maka dikenakan biaya Rp 10.000 per pot.
Oleh karena itu, kelompok kami memutuskan untuk membeli 10 pot yang terdiri
atas tanaman kaktus dan sukulen.

3. 4. PENGELOLAAN SDM (PEMBAGIAN KERJA)

Promosi : Yustinus Prasetyo & Yana Aida Firtriyah

Keuangan : Rr. Resqiana Sitaresmi NRW

Produksi :

1. Fairuz Ninda Aulia

2. Febrianti

3. Putri Dian Ayu P

3. 5. ANALISIS STP (Segmenting, Targeting, and Positioning)

3.5.1. Segmenting

1. Segmentasi Geografis

Produk yang kami jual adalah kaktus sukulen dan sate buah yang
penjualannya berfokus di DEB SV UGM.

15
2. Segmentasi Demografis

Produk makanan yang kami tawarkan dapat dikonsumsi oleh seluruh


kalangan usia, mulai dari anak kecil hingga dewasa dan tanaman kaktus
sukulen yang kami tawarkan dapat di nikmati oleh seluruh kalangan usia,
mulai dari anak kecil hingga dewasa

3. Segmentasi Psikografis

Produk yang kami tawarkan sangat cocok untuk orang yang memiliki
gaya hidup dengan kesenangan atau hobby untuk mencoba buah dan coklat
secara bersamaan. Produk yang kami tawarkan memiliki kualitas yang baik
sehingga konsumen tidak perlu merasa khawatir akan kesenangan atau hobby
mereka terhadap buah dan coklat. Tanaman kaktus sukulen sangat cocok bagi
orang yang memiliki kesenangan dan hobi mengoleksi tanaman kaktus
sukulen.

4. Segmentasi Perilaku

Produk makanan yang kami tawarkan memiliki kualitas yang baik


dengan kandungan bahan yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh
konsumen dan dengan proses produksi yang bersih. Sedangkan untuk
tanaman kaktus sukulen yang kami tawrkan memiliki kualitas yang baik
sehingga konsumen tidak perlu merasa khawatir dengan bentuk tanaman
yang kurang baik.

3.5.2. Targeting

1. Target utama penjualan sate buah adalah masyarakat yang memiliki


kesenangan terhadap coklat dan buah sehingga mau mencoba produk
kami yang tentunya berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh seluruh
anggota keluarga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sekalipun.

2. Target utama penjualan tanaman kaktus sukulen yaitu semua kalangan


yang menyukai tanaman kaktus sekulen. Sasaran pendistribusian
dilakukan dengan cara offline pada kegiatan expo.

16
3.5.3. Positioning

Dengan slogan SABU-nya bikin NAGIH Kaktus-nya makin LARIS. Kami


ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa produk makanan ini berbahan
dasar buah yang memiliki khasiat untuk membuat tubuh sehat dan coklatnya
membuat orang yang memakannya memiliki mood menjadi lebih baik. Maka dari
itu jika memakannya secara bersamaan dapat membuat hati terasa bahagia. Dalam
hal ini kami menjual produk dengan harga yang terjangkau sehingga konsumen
tidak merasa diberatkan dengan harga yang mahal untuk membeli kasabu.

3. 6. ANALISIS SWOT

3.6.1. Sate Buah


A. Strength
1. Memiliki rasa enak dengan coklat yang akan bergoyang di mulut.

2. Coklat yang digunakan adalah coklat berkualitas premium.

3. Produk dijual untuk semua kalangan.

4. Harga yang dijual sangat terjangkau bagi masyarakat.

B. Weakness

1. SABU tidak akan tahan lama jika terlalu lama terkena sinar matahari

2. Produk hanya akan bertahan lama maksimal dua hari jika disimpan
dalam lemari pendingin

3. Kami belum memiliki kreasi/rasa terbaru, karena anggota kami masih


belajar dalam mengembangkan produk ini

4. Produk sangat mudah ditiru

C. Opportunity

1. Produk ini sedang tren pada masa kini

2. Masyarakat cenderung menyukai cemilan yang memiliki rasa yang manis

3. Produk sangat mudah untuk dibuat

17
D. Threats

1. Dengan mudahnya produk ini untuk ditiru, maka akan semakin banyak
pesaing yang akan menjual produk yang sama dengan variasi yang lebih
unik dan tentunya harga yang lebih murah.

2. Kami belum bisa membuat produk secara masal karena kami masih
menggunakan alat yang sederhana selain itu anggota kami belum
profesional dalam membuat produk ini.

3.6.2. Kaktus Sukulen

A. Strength

1. Kaktus Sukulen yang dijual memiliki bentuk yang unik dan memanjakan
mata

2. Kami menjual Kaktus jauh diharga pasar pada umumnya

3. Produk dijual untuk semua kalangan

B. Weakness

Membutuhkan perawatan yang baik dan benar. Kaktus sukulen ini tidak
boleh disiram air terlalu banyak karena akan mengalami pembusukan.

C. Opportunities

1. Kaktus sukulen merupakan tren di masyarakat

2. Bagi masyarakat yang bertipe minimalis, Kaktus sukulen sangat cocok


untuk ditaruh di dalam ruangan sebagai hiasan yang memanjakan mata

D. Threats

1. Dengan trendnya Kaktus sukulen ini, banyak masyarakat yang menjual


produk ini dengan beragam variasi bentuk, ukuran, dan tentunya harga.

2. Kami belum membudidayakan kaktus sukulen ini. Kami hanya


membeli dari supplier dengan bentuk yang kurang bervariasi.

18
3. 7. RENCANA VS REALISASI

3.7.1. Produksi

Tabel 2. Rencana vs Realisasi Produksi

3.7.2. Pemasaran

Tabel 3. Rencana vs Realisasi Pemasaran

19
3.7.3. Keuangan

Tabel 4. Rencana vs Realisasi Keuangan

3. 8. HASIL PENJUALAN

3.8.1. Penjualan Kaktus

• Produk yang dibeli

Tanaman Kaktus Sukulen 10 pot @ Rp 7.500,00 = Rp 75.000,00

• Produk yang telah terjual

Tanaman Kaktus Sukulen 9 pot @ Rp 12.000,00 = Rp 108.000,00

• Peluang Laba Rp 33.000,00

3.8.2. Penjualan Sate Buah Coklat

• Produk yang di buat

Sate Buah Coklat 35 Mika @ Rp 5.000,00 = Rp 175.000,00

• Produk yang terjual

1. Sate Buah Coklat 28 Mika @ Rp 5.000,00 = Rp 140.000,00

2. Sate Buah Coklat 5 Tusuk @ Rp 3.000,00 = Rp15.000,00


Total Rp 155.000,00

• Peluang Laba Rp 20.000,00

20
3. 9. LAPORAN KEUANGAN

Tabel 5. Rencana vs Realisasi Keuangan

21
BAB IV
PENUTUP
4. 1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka


dapat disimpulkan bahwa:

1. Dalam memilih produk yang akan dijual, kami menggunakan konsep dari
alam. Sehingga produk yang diambil untuk dijual, yaitu tumbuhan berupa
kaktus sukulen dan buah-buahan yang dijadikan sate buah coklat. Selain
healthy, produk yang dijual juga mudah untuk mencari bahan bakunya dan
peminatnya mencakup segala umur.

2. Pengelolaan SDM dalam usaha KASABU dengan menggunakan pembagian


tugas dan tanggung jawab secara rinci di tiap indvidu. Pembagian tugas
tersebut, yaitu bagian promosi dilakukan oleh Yustinus Prasetyo & Yana
Aida F, bagian keuangan dilakukan oleh Rr. Resqiana Sitaresmi NRW,
bagian produksi dilakukan oleh Fairuz Ninda A, Febrianti, dan Putri Dian
Ayu P.

3. Pengelolaan operasional dalam usaha KASABU, yaitu dengan cara es buah


tusuk yang sudah membeku dibawa dari rumah Fairuz, kemudian ketika ada
pembeli baru di lumeri coklat. Selain itu, kaktus yang dijual akan disimpan di
rumah terdekat dengan tempat Expo Wani Ora Wirausaha.

4. Pengelolaan pemasaran dalam usaha KASABU dengan melalui social media,


poster, dan door to door.

5. Pengelolaan keuangan dalam usaha KASABU, yaitu dengan membeli bahan


baku yang paling murah sehingga direncanakan Harga Pokok Penjualan Sate
Buah sebesar Rp2.400/tusuk dan Harga Pokok Penjualan Rp10.000/buah.

6. Realisasi penjualan dalam usaha KASABU menghasilkan laba sate buah


sebesar Rp750/tusuk dan kaktus sebesar Rp4.500/buah.

22
4. 2. SARAN

Untuk memulai usaha baru yang akan dirintis, sebaiknya memperhatikan beberapa
hal berikut :

1. Modal yang dimiliki


2. Lokasi untuk berjualan yang strategis
3. Kemampuan untuk memasarkan dengan baik (bisa dengan memanfaatkan
media yang ada)
4. Jeli dalam melihat target pasar

23
DAFTAR PUSTAKA
Bogasari. 2016. Strategi Pemasaran 4P. Maret 17. Accessed Juni 24, 2019.
http://www.bogasari.com/business-inspiration/strategi-pemasaran-4P.
Rahmah, Nindya, and Amalia Laisa. 2017. Apa yang Dimaksud dengan Pemasaran
Segmenting, Targetting, Positioning. Oktober 1. Accessed Juni 24, 2019.
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pemasaran-segmenting-
targeting-positioning-stp/13248.

24
LAMPIRAN
Dokumentasi

25
Dokumentasi

26

Anda mungkin juga menyukai