Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
Eko Hendi Prabowo ( 18510092 )
Elsa Musyaropah ( 18510132 )
Gina Amanda ( 18510126 )
Meri Andani ( 18510093 )
M Firdaus Siddiq (18510087 )
Salsabila Fitria K ( 18510130 )
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita
sekalian. Semoga rahmat dan kesejahteraan-Nya senantiasa dilimpahkan atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan kepada keluarga, sahabat serta
pengikutnya sampai akhir nanti, amiin.
Kewirausahaan adalah salah satu mata kuliah umum yang harus di selesaikan
oleh S1. Dikarenakan bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami
masalah-masalah dan konsep-konsep dan mendorong mahasiswa untuk lebih peka
terhadap makna yang terkandung didalamnya.
penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemikiran yang mendasari kegiatan pelaksanaan Magang Kewirausahaan
Mahasiswa adalah untuk mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan
ilmu yang diterima selama perkuliahan dan menganalisa ilmu tersebut dalam
bisnis nyata. Ilmu ekonomi tentang jasa yang diperoleh di bangku perkuliahan
merupakan perpaduan antara skill, sikap dan keterampilan. Namun karena
pengetahuan tersebut tidak dipraktekkan secara nyata di lapangan, mahasiswa
tersebut belum percaya diri untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bisnis
nyata. Adanya kegiatan Magang Kewirausahaan ini memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk menimba pengalaman di usaha mitra sehingga nantinya dapat
membekalinya untuk membuka usaha baru.
Dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menimba
pengalaman di usaha menjual risol dan karoket diharapkan muncul sikap-sikap
sebagai seorang wirausaha pada diri mahasiswa. Perubahan sikap yang diharapkan
adalah meningkatnya motivasi, keinginan bekerja keras, kreatifitas, dan inovasi.
Di samping itu banyak keterampilan-keterampilan yang tidak diperoleh pada saat
perkuliahan dapat digali selama magang tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, dengan melaksanakan magang mahasiswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan dapat merubah sikap yang
dibutuhkan untuk menjadi wirausaha yang tangguh. Salah satu yang dapat
dilakukan adalah melalui kegiatan Magang Kewirausahaan ini. Sebelum
melakukan kegiatan tersebut di lokasi usaha tersebut, mahasiswa magang perlu
diberi pengetahuan teknis, motivasi dan wawasan kewirausahaan serta
perencanaan bisnis melalui kuliah pembekalan. Melalui magang di lapangan
diharapkan mahasiswa mempunyai pengalaman langsung dalam usaha menjual
risol dan karoket .
Berdasarkan pengalaman tersebut diharapkan akan timbul jiwa
kewirausahaan dan segera setelah lulus dari perguruan tinggi peserta
magang dapat merencanakan dan membangun bisnis sendiri dengan bekal
1
pengetahuan teknis dan inovasi teknologi yang diperoleh dari fakultasnya dan
wawasan kewirausahaan dan pengalaman magang yang diperoleh melalui
magang kewirausahaan ini.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Memacu motivasi dan menciptakan sarjana yang berpotensi
menjadi wirausaha handal.
2. Memperlihakan contoh nyata bahwa profesi wirausaha secara finansial lebih
menjanjikan.
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman praktis anggota magang dalam
pengelolaan usaha menjual risol dan karoket .
4. Mahasiswa mampu membuat perencanaan bisnis.
C. Manfaat
Anggota magang mempelajari dan memahami kegiatan-kegiatan bisnis
pada suatu usaha menjual risol dan karoket sehingga ilmu kewirausahaan
dapat dimantapkan dengan praktek yang didapat dari kegiatan magang ini.
Anggota magang dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan
dengan pengelolaan usaha, baik dalam pemeliharaan, pemberian pakan,
pengendalian penyakit dan pemasaran sehingga tercapai profitabilitas yang
maksimum dalam suatu usaha.
Anggota magang mempunyai rasa percaya diri dan keberanian untuk
menciptakan kewirausahaan bagi dirinya sendiri setelah
menjadi ulusan nantinya sehingga tidak bergantung pada pemerintah atau
swasta untuk lapangan kerja.
2
dibutuhkan pun mudah di dapat dipasaran, sehingga tida perlu susah payah
mencari bahan-bahan tersebut. Dan juga pemasaran dari produk yang kami buat
sangat mudah dikarenakan usaah ini sudah memiliki konsumen langganan.
Sehingga usaha ini mudah dijalani untuk pemula seperti kami.
3
BAB II KONDISI EKSISTING PERUSAHAAN
A. Lokasi Magang
Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM )Ibu Imas di kampung
Surkalim,Desa Tegalwaru,Kecamatan cilamaya Wetan,Kab.karawang
B. Sejarah Usaha
awal usaha pembuatan risol dan karoket sudah mulai ditekuni oleh
bu imas dan suami sejak tahun 2005, dimana pada saat awal produksi
mereka hanya membuat karoket dengan modal hanya bermodal
RP.20.000. dengan modal tersebu mereka Hanya menggunakan bahan-
bahan 2 kg sudah termasuk bahan isian dan bahan kulit mereka bisa
menghasilkan kurang lebih 100 karoket dengan ukuran kecil yang dijual
dengan harga 500 rupiah.
Mereka tekun menjalani usaha walau hanya untung sedikit , tapi
mereka mampu mengumpulkan uang untuk tambahan modal mereka .
setelah modal terkumpul Ibu Imas memberanikan diri untuk menambah
jumlah produksi karoket dengan coba tetap menawarkan kepada pelanggan
tapi setelah beberapa kali menawarkan keuntungan yang didapat kurang
maksimal.Kemudian ibu Imas menawarkan produknya kepada 2 orang
pedagang keliling disekitar rumahnya.
Perlahan keuntungan semakin bertambahn dan banyak pelanggang
yang tau produk bu Imas Sejak saat itu karoket ibu imas mulai banyak
dicari oleh pedagang keliling yang lain sehingga adanya peningkatan
dalam jumlah penjual yaitu menjadi 10 orang pedagang .
4
Ibu imas tidak tidak memiliki karyawan yang membantu pekerjaannya
karena mereka masih bisa melakukannya bersama. Hari berlalu disaat
usaha makin meroket , ibu imas mendapat kendala akibat kenaikan harga
bahan pokok yang tinggi sehingga membuat pedagang yang menstock
suplay berkurang karena keuangan atau gulung tikar . pedagang keliling
yg menjual karoket dan risol bu imas saat ini berkuraang dan saat ini
menjadi 17 orang. Tapi itu bukan suatu masalah yang besar bagi mereka
karena dari 17 orang tersebut, ibu Imas dan suami mampu memproduksi
900-1000 risol dan karoket untuk dijual dan mampu mendapatkan
keuntungan layaknya sorang karyawan pabrik.
C. Perkembangan Usaha
Perkembang Usaha Ibu imas sangat luar biasa, yang awalnya hanya
bermodal Rp.20.000 dan hanya mampu mengroduksi 100 buah karoket
saja . kini mampu memproduksi 900-1000 karoket bahkan dengan
tambahan variasi yaitu Risol . Ibu imas juga mampu bekerja sama dengan
pedagang yang awalnya hanya 2 orang ini menjadi 23 orang pedangan
membuat profit/pendapatan keutungan ibu imas semakin naik. namun
sekarang ini ibu imas mendapat kendala akibat kenaikan harga bahan
pokok yang tinggi sehingga pedagang yang menstock suplay berkurang
karena kekurangan modal atau gulung tikar . pedagang keliling yg menjual
karoket dan risol bu imas saat ini berkuraang dan saat ini menjadi 17
orang. Tapi itu bukan suatu masalah yang besar bagi mereka karena dari
17 orang tersebut, ibu Imas dan suami mampu memproduksi 900-1000
risol dan karoket untuk dijual dan mampu mendapatkan keuntungan
layaknya sorang karyawan pabrik.
5
BAB III HASIL LAPORAN MAGANG
6
memproduksi berdua saja karena kenaikan permintaan tidak terlalu
signifikan
7
a. Untuk karoket
a) Kocok telur
b) Ambil kulit
c) Masukan tumis mie dan sayur
d) Gulung dan beri sedikit telur diujung untuk lem nya
e) Goreng dengan minyak hingga matang lalu tiriskan
b. Untuk Resol
a) Kocok telur
b) Ambil kulit
c) Masukan tumis mie dan sayur
d) Lalu diGulung
e) Diamkan sebentar lalu masukan kedalam kocokan telur
f) Lalu campurkan dengan tepung panir
g) Goreng dengan minyak hingga matang lalu tiriskan
8
5 plastik Rp.48.000
6 Bumbu-bumbu Rp.100.000
7 Lain- lain Rp.32.000
Total Rp.1.500.000
9
Karoket dan Resol Ibu Imas
Laporan Laba Rugi (dalam ribuan)
Setiap sepuluh hari (04-04-2020)
Pendapatan penjualan
Penjualan Rp.4.000
Penjualan bersih Rp.4.000
Harga pokok penjualan
Persediaan (awal) Rp.0
pembelian Rp.2.200
Harga pokok barang yang Rp.2.200
dibeli
Harga pokok barang yang Rp.2.200
tersedia untuk dijual
Persediaan barang( akhir) (Rp.0)
Harga pokok penjualan (Rp.2.200)
Laba bersih Rp.1.800
Dari laporan laba rugi di atas dijelaskan bawah setiap sepuluh hari
ibu imas mampu mendapatkan omset penjualan sebesar Rp.1.800.000 dan
itu laba bersih . itu artinya dalam 1 bulan ibu Imas mampu mendapatkan
omset sebesar RP.5.400.000. dari pendapatan sebulan ibu imas tidak serta
merta mengunakan hasil laba tersebut kepada kebutuhan pribadi , tapi
menyisihkan sebagian sebagai dana darurat . seperti berikut
no akun neraca
Debet kredit
1. Kas 5.400
2. Penyisihan 1.400
3. investasi 1.000
4. laba 3.000
5.400 5.400
Sehingga pada akhirnya laba yang di gunakan oleh Ibu imas
sebagai pemenuhan kebutuhan pribadinya adalah sebesar Rp.3.000.000
10
ini , ibu imas masih menguasai pasar sehingga tidak ada pesaing atau yang
menjual produk yang sama dengan ibu imas. dan juga dengan adanya
system trust atau saling percaya sehingga ibu imas tidak pernah
mengalami penurunan pemesanan atau kenaikan pemesanan secara
fruktuatif / besar
Berikut penjelasannya sesuai 5 bulan terakhir diagram:
10000
9000
8000
7000
6000
karoket
5000
resol
4000 keduanya
3000
2000
1000
0
Oct Nov Dec Jan Feb Marc
Dari diagram diatas menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan yang besar
dari 5 bulan kebelakang , dan konstan saat memproduksi.
11
4. dengan adanya pembatasan jam operasional pasar akibat corona juga
membuat sedikit omset menurut karena bertambahnya produk yang
sisa di pedagang , namun secara fruktuatif tidak terlalu rugi karena
adanya system trust
12
BAB IV KESIMPULAN
A. Simpulan
awal usaha pembuatan risol dan karoket sudah mulai ditekuni oleh bu imas
dan suami sejak tahun 2005, dimana pada saat awal produksi mereka
hanya membuat karoket dengan modal hanya bermodal RP.20.000. ibu
Imas dan suami mampu memproduksi 900-1000 risol dan karoket untuk
dijual dan mampu mendapatkan keuntungan layaknya sorang karyawan
pabrik.
yang membedakan dengan karoket ini dengan yang lain adalah jika kulit
karoket yang menyelumuti karoket tersebut mengunakan kulit lumpia
karena dari segi kepraktisan dan keekonomisan , tapi karoket ibu imas ini
mengunakan adonan kulit yang dibuat sendiri dari campuran bahan tepung
terigu dan tepung aci sehingga membuat unik kareoket ibu Imas ini. Dan
dari segi isian jika biasanya karoket hanya mengunakan isian mie soun
atau bihun saja, tapi karoket ini menggunakan isian dari campuran mie
dan sayuran seperti kentang dan wortel sehingga semakin membuat beda
dengan yang lain juga membuat citarasa yang berbeda dengan karoket
yang lain.
Dalam memproduksi gorengan terutama karoket , ibu Imas hanya di bantu
oleh suaminya, walaupun di hanya berdua saja tapi Ibu imas mempunyai
stategi yang mempuni untuk memenuhi pesanan costumer
Untuk sekali produksi Ibu Imas mampu membuat 450 buah Karoket dan
400 buah resol/ hari. Biasanya Ibu Imas mengantarkan langsung ke 17
pedangang / pelanggangnya . satu buah resol dan karoket dihargai Rp
1000. Maka omset dalam satu hari itu adalah
(450 + 400 ) X 800 = 640.000/hari
setiap sepuluh hari ibu imas mampu mendapatkan omset penjualan sebesar
Rp.1.800.000 dan itu laba bersih . itu artinya dalam 1 bulan ibu Imas
mampu mendapatkan omset sebesar RP.5.400.000
Ibu imas mempunya system kerja sama dengan pedangang . jadi, ibu imas
mempunyai pedagang tetap sebanyak 17 pedangang. untuk saat ini , ibu
imas masih menguasai pasar sehingga tidak ada pesaing atau yang menjual
produk yang sama dengan ibu imas.
Setiap usaha pasti memiliki kendala dalam pemproduksian dan pemasaran
. termasuk ibu imas pasti ada saja kendala yang dihadapi walaupun ibu
imas tidak mempunyai pesaing . kendala ibu imas adalah sebagai berikut :
5. dikala harga bahan pokok naik sehingga ibu imas mau tidak mau harus
mengambil tambahan dana dari keuntungan yang didapat unutk
dijadikan modal tamban . karena tidak mungkin ibu imas mengubah
porsi dari karoket atau resolnya atau meminjam tambahan modal
kepada bank.
6. Selain masalah saat kenaikan bahan pokok adalah saat salah satu dari
mereka (ibu imas atau suami) sakit , maka mereka tidak memproduksi
13
karoket atau risol karena mereka tidak mempunyai pengganti /
karyawan sehingga membuat rugi omset karena tidak ada penjualan .
7. adapula jika salah satu pedangan tidak berdagang, maka omset juga
menurun selama pedangan itu tidak jualan .
8. dengan adanya pembatasan jam operasional pasar akibat corona juga
membuat sedikit omset menurut karena bertambahnya produk yang
sisa di pedagang , namun secara fruktuatif tidak terlalu rugi karena
adanya system trust
14
B. Lampiran
15
Pembuatan isian untuk risol
16