Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL MAGANG KEWIRAUSAHAAN

DI HOME INDUSTRI RISOL BU IMAS


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen :Dr. H. T. Effendy Suryana, M.pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
Eko Hendi Prabowo ( 18510092 )
Elsa Musyaropah ( 18510132 )
Gina Amanda ( 18510126 )
Meri Andani ( 18510093 )
M Firdaus Siddiq (18510087 )
Salsabila Fitria K ( 18510130 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIA DAN SAINS
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) SILIWANGI
2020

i
KATA PENGANTAR

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita
sekalian. Semoga rahmat dan kesejahteraan-Nya senantiasa dilimpahkan atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan kepada keluarga, sahabat serta
pengikutnya sampai akhir nanti, amiin.

Kewirausahaan adalah salah satu mata kuliah umum yang harus di selesaikan
oleh S1. Dikarenakan bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami
masalah-masalah dan konsep-konsep dan mendorong mahasiswa untuk lebih peka
terhadap makna yang terkandung didalamnya.

Selanjutnya, LAPORAN HASIL MAGANG KEWIRAUSAHAAN ini,


penyusun akan mengajak pembaca untuk sama-sama memahami makna apa saja
yang terkandung dalamnya.

Adapun, Laporan ini akan penyusun persembahkan selain untuk memenuhi


salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan, pun untuk para pembaca dimana pun
anda berada. Semoga Laporan ini dapat menjadi sumbe rinformasi pengetahuan
dan dapat memahamkan kita terkait isi yang ada di dalamnya.

Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang


telah membantu, membimbing, dan mendukung dalam penyusunan Laporan ini,
sehingga dapat terselesaikan. Apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan baik
dalam penyusunan maupun dalam kandungan isi didalamnya penyusun berkenan
hati menerima kritik dan saran irad saudara pembaca.

Cimahi, 02 April 2020

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................... 2
C. Manfaat .................................................................................................................. 2
D. Alsan Memilih Jenis Usaha .................................................................................. 2
BAB II KONDISI EKSISTING PERUSAHAAN .......................................................... 4
A. Lokasi Magang ..................................................................................................... 4
B. Sejarah Usaha........................................................................................................ 4
C. Perkembangan Usaha ........................................................................................... 5
BAB III HASIL LAPORAN MAGANG ......................................................................... 6
A. Nama dan jenis produk ........................................................................................ 6
B. Kondisi penggunaan tenaga kerja ....................................................................... 6
C. Kondisi proses produksi ....................................................................................... 7
D. Kondisi hasil pemasaran ...................................................................................... 8
E. Kondisi pengelolaan perusahaan /modal usaha ................................................. 8
F. Kondisi pemasaran produk ................................................................................ 10
G. Masalah dan kendala yang dihadapi ............................................................. 11
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................. 13
A. Simpulan .............................................................................................................. 13
B. Lampiran ............................................................................................................. 15

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemikiran yang mendasari kegiatan pelaksanaan Magang Kewirausahaan
Mahasiswa adalah untuk mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan
ilmu yang diterima selama perkuliahan dan menganalisa ilmu tersebut dalam
bisnis nyata. Ilmu ekonomi tentang jasa yang diperoleh di bangku perkuliahan
merupakan perpaduan antara skill, sikap dan keterampilan. Namun karena
pengetahuan tersebut tidak dipraktekkan secara nyata di lapangan, mahasiswa
tersebut belum percaya diri untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bisnis
nyata. Adanya kegiatan Magang Kewirausahaan ini memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk menimba pengalaman di usaha mitra sehingga nantinya dapat
membekalinya untuk membuka usaha baru.
Dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menimba
pengalaman di usaha menjual risol dan karoket diharapkan muncul sikap-sikap
sebagai seorang wirausaha pada diri mahasiswa. Perubahan sikap yang diharapkan
adalah meningkatnya motivasi, keinginan bekerja keras, kreatifitas, dan inovasi.
Di samping itu banyak keterampilan-keterampilan yang tidak diperoleh pada saat
perkuliahan dapat digali selama magang tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, dengan melaksanakan magang mahasiswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan dapat merubah sikap yang
dibutuhkan untuk menjadi wirausaha yang tangguh. Salah satu yang dapat
dilakukan adalah melalui kegiatan Magang Kewirausahaan ini. Sebelum
melakukan kegiatan tersebut di lokasi usaha tersebut, mahasiswa magang perlu
diberi pengetahuan teknis, motivasi dan wawasan kewirausahaan serta
perencanaan bisnis melalui kuliah pembekalan. Melalui magang di lapangan
diharapkan mahasiswa mempunyai pengalaman langsung dalam usaha menjual
risol dan karoket .
Berdasarkan pengalaman tersebut diharapkan akan timbul jiwa
kewirausahaan dan segera setelah lulus dari perguruan tinggi peserta
magang dapat merencanakan dan membangun bisnis sendiri dengan bekal

1
pengetahuan teknis dan inovasi teknologi yang diperoleh dari fakultasnya dan
wawasan kewirausahaan dan pengalaman magang yang diperoleh melalui
magang kewirausahaan ini.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Memacu motivasi dan menciptakan sarjana yang berpotensi
menjadi wirausaha handal.
2. Memperlihakan contoh nyata bahwa profesi wirausaha secara finansial lebih
menjanjikan.
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman praktis anggota magang dalam
pengelolaan usaha menjual risol dan karoket .
4. Mahasiswa mampu membuat perencanaan bisnis.

C. Manfaat
 Anggota magang mempelajari dan memahami kegiatan-kegiatan bisnis
pada suatu usaha menjual risol dan karoket sehingga ilmu kewirausahaan
dapat dimantapkan dengan praktek yang didapat dari kegiatan magang ini.
 Anggota magang dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan
dengan pengelolaan usaha, baik dalam pemeliharaan, pemberian pakan,
pengendalian penyakit dan pemasaran sehingga tercapai profitabilitas yang
maksimum dalam suatu usaha.
 Anggota magang mempunyai rasa percaya diri dan keberanian untuk
menciptakan kewirausahaan bagi dirinya sendiri setelah
menjadi ulusan nantinya sehingga tidak bergantung pada pemerintah atau
swasta untuk lapangan kerja.

D. Alasan Memilih Jenis Usaha


Alasan kami memilih jenis usaha ini dikarenakan pemilik dari usaha
tersebut adalah orang tua dari salah satu anggota kelompok kami. Sehingga kami
ditawari untuk melihi usaha jenis ini. Selain itu usaha dengan jenis ini pun sangat
mudah untuk dijalani, selaian cara pembuatan yang sederana, bahan-bahan yang

2
dibutuhkan pun mudah di dapat dipasaran, sehingga tida perlu susah payah
mencari bahan-bahan tersebut. Dan juga pemasaran dari produk yang kami buat
sangat mudah dikarenakan usaah ini sudah memiliki konsumen langganan.
Sehingga usaha ini mudah dijalani untuk pemula seperti kami.

3
BAB II KONDISI EKSISTING PERUSAHAAN
A. Lokasi Magang
Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM )Ibu Imas di kampung
Surkalim,Desa Tegalwaru,Kecamatan cilamaya Wetan,Kab.karawang

B. Sejarah Usaha
awal usaha pembuatan risol dan karoket sudah mulai ditekuni oleh
bu imas dan suami sejak tahun 2005, dimana pada saat awal produksi
mereka hanya membuat karoket dengan modal hanya bermodal
RP.20.000. dengan modal tersebu mereka Hanya menggunakan bahan-
bahan 2 kg sudah termasuk bahan isian dan bahan kulit mereka bisa
menghasilkan kurang lebih 100 karoket dengan ukuran kecil yang dijual
dengan harga 500 rupiah.
Mereka tekun menjalani usaha walau hanya untung sedikit , tapi
mereka mampu mengumpulkan uang untuk tambahan modal mereka .
setelah modal terkumpul Ibu Imas memberanikan diri untuk menambah
jumlah produksi karoket dengan coba tetap menawarkan kepada pelanggan
tapi setelah beberapa kali menawarkan keuntungan yang didapat kurang
maksimal.Kemudian ibu Imas menawarkan produknya kepada 2 orang
pedagang keliling disekitar rumahnya.
Perlahan keuntungan semakin bertambahn dan banyak pelanggang
yang tau produk bu Imas Sejak saat itu karoket ibu imas mulai banyak
dicari oleh pedagang keliling yang lain sehingga adanya peningkatan
dalam jumlah penjual yaitu menjadi 10 orang pedagang .

Karena sudah banyak pelanggan dan kerjasama dengan penjual


semakin banyak , membuat Ibu Imas ingin menambah variasi produknya
hanya saja masih bingung dan ragu untuk menambah variasi produks
tersebut hingga akhirnya dia tetap focus terhadap karoket miliknya .
Namun 10 pedagang yang bekerja sama dengan ibu imas banyak yang
meminta kepada ibu Imas untuk membuat gorengan lain yaitu risol. Ibu
Imas menjadi tertantang dan mulai menyusun anggaran untuk modal
membuat risol ,dan ibu imas dan suami mulai memproduksi keduanya.
Mereka berdua yakin bahwa usaha mereka akan berkembang, dan itu
benar-benar mereka buktikan. Setelah beberapa tahun berlalu, pedagang
keliling yg menjual karoket dan risol bu imas semakin bertambah menjadi
20 orang dimana setiap orangnya membawa paling sedikit 25-50 karoket
dan risol. Karena setiap tahun ada kenaikan harga dari bahan-bahan, maka
bu imas dan suami menaikan harga karoket dan risolnya menjadi 1000
rupiah pada tahun 2011. Banyak juga pesanan -pesanan lain yg diterima bu
Imas dalam acara acara tertentu dikampungnya. Bahkan pernah ibu imas
menerima pesanan 1000 risol dari 1 orang saja dalam waktu semalam.

4
Ibu imas tidak tidak memiliki karyawan yang membantu pekerjaannya
karena mereka masih bisa melakukannya bersama. Hari berlalu disaat
usaha makin meroket , ibu imas mendapat kendala akibat kenaikan harga
bahan pokok yang tinggi sehingga membuat pedagang yang menstock
suplay berkurang karena keuangan atau gulung tikar . pedagang keliling
yg menjual karoket dan risol bu imas saat ini berkuraang dan saat ini
menjadi 17 orang. Tapi itu bukan suatu masalah yang besar bagi mereka
karena dari 17 orang tersebut, ibu Imas dan suami mampu memproduksi
900-1000 risol dan karoket untuk dijual dan mampu mendapatkan
keuntungan layaknya sorang karyawan pabrik.

C. Perkembangan Usaha

Perkembang Usaha Ibu imas sangat luar biasa, yang awalnya hanya
bermodal Rp.20.000 dan hanya mampu mengroduksi 100 buah karoket
saja . kini mampu memproduksi 900-1000 karoket bahkan dengan
tambahan variasi yaitu Risol . Ibu imas juga mampu bekerja sama dengan
pedagang yang awalnya hanya 2 orang ini menjadi 23 orang pedangan
membuat profit/pendapatan keutungan ibu imas semakin naik. namun
sekarang ini ibu imas mendapat kendala akibat kenaikan harga bahan
pokok yang tinggi sehingga pedagang yang menstock suplay berkurang
karena kekurangan modal atau gulung tikar . pedagang keliling yg menjual
karoket dan risol bu imas saat ini berkuraang dan saat ini menjadi 17
orang. Tapi itu bukan suatu masalah yang besar bagi mereka karena dari
17 orang tersebut, ibu Imas dan suami mampu memproduksi 900-1000
risol dan karoket untuk dijual dan mampu mendapatkan keuntungan
layaknya sorang karyawan pabrik.

5
BAB III HASIL LAPORAN MAGANG

A. Nama dan jenis produk


Kami melakukan kegiatan magang di salah satu UMKM (Usaha
Menengah Kecil Mikro) yang ada di daerah karawanng , pelaku atau
pemilik UMKM ini bernama ibu imas. Bisnis yang dikelola secara
rumahan tapi menghasilkan profit atau keuntungan yang besar . ibu Imas
memiliki usaha dibidang kuliner dengan produk gorengan dan jenis
gorengan ini pun bervariasi , namun salah satu produk dengan penjualan
tinggi adalah karoket, jika di lihat dari segi produk, produk tidak ini
memiliki bentuk yang sama dan bahan baku yang sama pula. hanya saja
yang membedakan dengan karoket ini dengan yang lain adalah jika kulit
karoket yang menyelumuti karoket tersebut mengunakan kulit lumpia
karena dari segi kepraktisan dan keekonomisan , tapi karoket ibu imas ini
mengunakan adonan kulit yang dibuat sendiri dari campuran bahan tepung
terigu dan tepung aci sehingga membuat unik kareoket ibu Imas ini. Dan
dari segi isian jika biasanya karoket hanya mengunakan isian mie soun
atau bihun saja, tapi karoket ini menggunakan isian dari campuran mie
dan sayuran seperti kentang dan wortel sehingga semakin membuat beda
dengan yang lain juga membuat citarasa yang berbeda dengan karoket
yang lain.

B. Kondisi penggunaan tenaga kerja

Dalam memproduksi gorengan terutama karoket, ibu Imas hanya di


bantu oleh suaminya, walaupun di hanya berdua saja tapi Ibu imas
mempunyai stategi yang mempuni untuk memenuhi pesanan costumer .
managemen yang dipakai adalah dengan pembagian tugas yang jelas
seperti Ibu imas menyiapkan segala keperluan produksi ,mulai dari
pemenuhan bahan baku, pengecekan bahan baku ,penyiapan bahan baku
dasar seperti memnghaluskan bumbu-bumbu ,memotong sayuran dan
membuat isian serta pencetakan/pembentukan karoket dan mengoreng .
lalu Suaminya membuat adonan kulit karoket dan membuat kulit karoket
,sedangkan pengemasan di lakukann secara bersama-sama. begitupun
berulang-ulang saat pemproduksian karoket dan resol setiap harinya
sehingga management waktu produksi pun jelas seperti ibu imas dapat
memprediksi kapan waktunya membuat karoket dan kapan selesai
memproduksi karoket untuk segera di pasarkan.
Untuk saat ini Ibu Imas memang belum melakukan penyerapan tenaga
kerja karena ibu Imas hanya memproduksi Karoket sesuai pesanan oleh
pedangan yang tetap. Jadi ibu imas hanya mempunyai kerjasama dengan
17 pedangan tetap sehingga tidak ada kelonjakan permintaan pemesanan
karoket setiap harinya misal jika pedangang meminta 100 buah maka ibu
imas hanya memproduksi 100 buah ,dikala adapun ibu Imas masih

6
memproduksi berdua saja karena kenaikan permintaan tidak terlalu
signifikan

C. Kondisi proses produksi


Dalam membuat karoket Ibu imas melakukan dua tahap pembuatan
. yaitu tahap pembuatan kulit karoket dan karoke itu sendiri. Setiap
harinya ibu Imas dan suami dapat memproduksi sebanyak 450 buah
karoket dan 400 buah resol siap jual berikut langkah pembuatan dalam 1
hari produksi
Pembuatan karoket dan resol
I. Bahan –bahan :
a. Bahan untuk kulit
1) Tepung terigu 9 kg
2) Tepung aci (tepung tapioka) 1 kg
3) Air secukupnya
4) Garam secukupnya
5) Penyedap rasa secukupnya
b. Bahan untuk isian
1) Mie
2) Wortel
3) Kentang
4) Merica
5) Bawang putih
6) Penyedap rasa
7) gula
II. Cara membuat karoket
1. cara membuat kulit
1) Campur tepung terigu dengan tepung aci
2) Tambahkan air secara perlahan sambil di aduk sampai kalis
3) Pastikan campuran tepung tidak terlalu encer atau terlalu
kental
4) Masuk bumbu-bumbu
5) Masukan 1 sendok sayur adonan kedalam teplon
6) Ratakan dengan cara digoyangkan hingga adonan menyebar
merata
7) Setelah agak kecoklatan /matang lalu tiriskan
2. Cara membuat isian
1) Rendam mie dalam air panas hingga matang
2) Haluskan bumbu –bumbu lalu tumis
3) Tumis kentang dan wortel
4) Campur dengan mie
5) Masak hingga matang
III. Cara membuat karoket

7
a. Untuk karoket
a) Kocok telur
b) Ambil kulit
c) Masukan tumis mie dan sayur
d) Gulung dan beri sedikit telur diujung untuk lem nya
e) Goreng dengan minyak hingga matang lalu tiriskan

b. Untuk Resol
a) Kocok telur
b) Ambil kulit
c) Masukan tumis mie dan sayur
d) Lalu diGulung
e) Diamkan sebentar lalu masukan kedalam kocokan telur
f) Lalu campurkan dengan tepung panir
g) Goreng dengan minyak hingga matang lalu tiriskan

D. Kondisi hasil pemasaran


Untuk sekali produksi Ibu Imas mampu membuat 450 buah
Karoket dan 400 buah resol. Biasanya Ibu Imas mengantarkan langsung ke
17 pedangang / pelanggangnya . satu buah resol dan karoket dihargai Rp
1000. Maka omset dalam satu hari itu adalah
(450 + 400 ) X 800 = 640.000 . itu pun jika habis semua . tapi fakta
dilapangan setiap harinya pasti ada yang sisa atau tidak terjual . jadi untuk
pengasilan setiap harinya sekitar 400 ribu sampai 500 ribu dengan
pengasilan bersih 100 ribu hingga 200 ribu dalam satu hari . tapi tak jarang
Ibu imas juga menerima pesanan untuk acar-acara seperti Arisan, Khintana
, atau acara besar agama . namun ibu Imas mematok harga berbeda yaitu
1000/buah resold an karoket.

E. Kondisi pengelolaan perusahaan /modal usaha


Berikut adalah data-data yang memuat informasi dan kondisi
pengeleolaan keuangan dari usaha resold an karoket ibu Imas selama 10
hari ,

I. Kebutuhan selama 10 hari.


no Nama barang harga
1 Tepung teribu Rp.720.000
2 Tepung tapioka Rp.120.000
3 Tepung panir Rp.80.000
4 Sayuran Rp.400.000

8
5 plastik Rp.48.000
6 Bumbu-bumbu Rp.100.000
7 Lain- lain Rp.32.000
Total Rp.1.500.000

II. Kebutuhan hanya untuk 7 hari


no Nama barang debet kredit
1 Minyak sayur Rp.400.000
Bahan isian Rp.300.000
tambahan
Ikhtisar laba-rugi Rp.700.00 Rp.700.000

III. Informasi Neraca lajur


untuk melihat infomasi pengelolaan keuangan dari usaha resol dan
karoket ibu imas. Sebagai berikut :

Karoket dan Resol Ibu Imas


Neraca lajur (dalam ribuan)
Setiap sepuluh hari (04-04-2020)
no akun Neraca saldo Laba rugi neraca
debet kredit debet kredit Debet kredit
1 Kas 3.300 3.300
Persediaan 0 0
Modal 1,500 1.500
Penjualan 4000 4.000
Pembelian 2200 2.200
5.500 5.500 2.200 4.000 3.300 1.500
1800 1800
Ikhtisar 0 0
laba rugi

9
Karoket dan Resol Ibu Imas
Laporan Laba Rugi (dalam ribuan)
Setiap sepuluh hari (04-04-2020)
Pendapatan penjualan
Penjualan Rp.4.000
Penjualan bersih Rp.4.000
Harga pokok penjualan
Persediaan (awal) Rp.0
pembelian Rp.2.200
Harga pokok barang yang Rp.2.200
dibeli
Harga pokok barang yang Rp.2.200
tersedia untuk dijual
Persediaan barang( akhir) (Rp.0)
Harga pokok penjualan (Rp.2.200)
Laba bersih Rp.1.800
Dari laporan laba rugi di atas dijelaskan bawah setiap sepuluh hari
ibu imas mampu mendapatkan omset penjualan sebesar Rp.1.800.000 dan
itu laba bersih . itu artinya dalam 1 bulan ibu Imas mampu mendapatkan
omset sebesar RP.5.400.000. dari pendapatan sebulan ibu imas tidak serta
merta mengunakan hasil laba tersebut kepada kebutuhan pribadi , tapi
menyisihkan sebagian sebagai dana darurat . seperti berikut
no akun neraca
Debet kredit
1. Kas 5.400
2. Penyisihan 1.400
3. investasi 1.000
4. laba 3.000
5.400 5.400
Sehingga pada akhirnya laba yang di gunakan oleh Ibu imas
sebagai pemenuhan kebutuhan pribadinya adalah sebesar Rp.3.000.000

F. Kondisi pemasaran produk


Ibu imas mempunya system kerja sama dengan pedangang . jadi,
ibu imas mempunyai pedagang tetap sebanyak 17 pedangang. untuk saat

10
ini , ibu imas masih menguasai pasar sehingga tidak ada pesaing atau yang
menjual produk yang sama dengan ibu imas. dan juga dengan adanya
system trust atau saling percaya sehingga ibu imas tidak pernah
mengalami penurunan pemesanan atau kenaikan pemesanan secara
fruktuatif / besar
Berikut penjelasannya sesuai 5 bulan terakhir diagram:

10000

9000

8000

7000

6000
karoket
5000
resol
4000 keduanya
3000

2000

1000

0
Oct Nov Dec Jan Feb Marc

Dari diagram diatas menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan yang besar
dari 5 bulan kebelakang , dan konstan saat memproduksi.

G. Masalah dan kendala yang dihadapi


Setiap usaha pasti memiliki kendala dalam pemproduksian dan
pemasaran . termasuk ibu imas pasti ada saja kendala yang dihadapi
walaupun ibu imas tidak mempunyai pesaing . kendala ibu imas adalah
sebagai berikut :
1. dikala harga bahan pokok naik sehingga ibu imas mau tidak mau harus
mengambil tambahan dana dari keuntungan yang didapat unutk
dijadikan modal tamban . karena tidak mungkin ibu imas mengubah
porsi dari karoket atau resolnya atau meminjam tambahan modal
kepada bank.
2. Selain masalah saat kenaikan bahan pokok adalah saat salah satu dari
mereka (ibu imas atau suami) sakit , maka mereka tidak memproduksi
karoket atau risol karena mereka tidak mempunyai pengganti /
karyawan sehingga membuat rugi omset karena tidak ada penjualan .
3. adapula jika salah satu pedangan tidak berdagang, maka omset juga
menurun selama pedangan itu tidak jualan .

11
4. dengan adanya pembatasan jam operasional pasar akibat corona juga
membuat sedikit omset menurut karena bertambahnya produk yang
sisa di pedagang , namun secara fruktuatif tidak terlalu rugi karena
adanya system trust

Namun ibu imas mengahadapi kendala-kendala yang ada dengan santai


selagi pandai dalam pengelolaan keuangan , mengatur keuangan , dan
pandai dalam menjaga hubungan baik dengan pedagang / partner usaha
.usaha ibu Imas tidak akan merugi bahkan sampai gulung tikar.

12
BAB IV KESIMPULAN

A. Simpulan
awal usaha pembuatan risol dan karoket sudah mulai ditekuni oleh bu imas
dan suami sejak tahun 2005, dimana pada saat awal produksi mereka
hanya membuat karoket dengan modal hanya bermodal RP.20.000. ibu
Imas dan suami mampu memproduksi 900-1000 risol dan karoket untuk
dijual dan mampu mendapatkan keuntungan layaknya sorang karyawan
pabrik.
yang membedakan dengan karoket ini dengan yang lain adalah jika kulit
karoket yang menyelumuti karoket tersebut mengunakan kulit lumpia
karena dari segi kepraktisan dan keekonomisan , tapi karoket ibu imas ini
mengunakan adonan kulit yang dibuat sendiri dari campuran bahan tepung
terigu dan tepung aci sehingga membuat unik kareoket ibu Imas ini. Dan
dari segi isian jika biasanya karoket hanya mengunakan isian mie soun
atau bihun saja, tapi karoket ini menggunakan isian dari campuran mie
dan sayuran seperti kentang dan wortel sehingga semakin membuat beda
dengan yang lain juga membuat citarasa yang berbeda dengan karoket
yang lain.
Dalam memproduksi gorengan terutama karoket , ibu Imas hanya di bantu
oleh suaminya, walaupun di hanya berdua saja tapi Ibu imas mempunyai
stategi yang mempuni untuk memenuhi pesanan costumer
Untuk sekali produksi Ibu Imas mampu membuat 450 buah Karoket dan
400 buah resol/ hari. Biasanya Ibu Imas mengantarkan langsung ke 17
pedangang / pelanggangnya . satu buah resol dan karoket dihargai Rp
1000. Maka omset dalam satu hari itu adalah
(450 + 400 ) X 800 = 640.000/hari
setiap sepuluh hari ibu imas mampu mendapatkan omset penjualan sebesar
Rp.1.800.000 dan itu laba bersih . itu artinya dalam 1 bulan ibu Imas
mampu mendapatkan omset sebesar RP.5.400.000
Ibu imas mempunya system kerja sama dengan pedangang . jadi, ibu imas
mempunyai pedagang tetap sebanyak 17 pedangang. untuk saat ini , ibu
imas masih menguasai pasar sehingga tidak ada pesaing atau yang menjual
produk yang sama dengan ibu imas.
Setiap usaha pasti memiliki kendala dalam pemproduksian dan pemasaran
. termasuk ibu imas pasti ada saja kendala yang dihadapi walaupun ibu
imas tidak mempunyai pesaing . kendala ibu imas adalah sebagai berikut :
5. dikala harga bahan pokok naik sehingga ibu imas mau tidak mau harus
mengambil tambahan dana dari keuntungan yang didapat unutk
dijadikan modal tamban . karena tidak mungkin ibu imas mengubah
porsi dari karoket atau resolnya atau meminjam tambahan modal
kepada bank.
6. Selain masalah saat kenaikan bahan pokok adalah saat salah satu dari
mereka (ibu imas atau suami) sakit , maka mereka tidak memproduksi

13
karoket atau risol karena mereka tidak mempunyai pengganti /
karyawan sehingga membuat rugi omset karena tidak ada penjualan .
7. adapula jika salah satu pedangan tidak berdagang, maka omset juga
menurun selama pedangan itu tidak jualan .
8. dengan adanya pembatasan jam operasional pasar akibat corona juga
membuat sedikit omset menurut karena bertambahnya produk yang
sisa di pedagang , namun secara fruktuatif tidak terlalu rugi karena
adanya system trust

14
B. Lampiran

 Pembuatan adonan kulit risol

 Pencetakan kulit risol

15
 Pembuatan isian untuk risol

 Pembukungkusan isian dengan kulit risol

 Hasil akhir setelah risol digoreng

16

Anda mungkin juga menyukai