Anda di halaman 1dari 22

Strategi Marketing Mix PadaRestoran Cepat Saji

Oleh

Noor Ilham Bagia Istiawan

Bagiaistiawan45@gmail.com

Dosen Pembimbing : Agung Sulistyo, SE., MM

Program Studi Perhotelan

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo

Yogyakarta

Jalan Ahmad Yani, Jl. Ringroad Timur No.52, Pelem Mulong, Banguntapan, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55198

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini dirancang untuk mengetahui: (1) Strategi bauran


pemasaran (marketing mix) 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process,
Physical Evidence) yang diterapkan di Wendy’s Burger dan Burger King, (2)
Tanggapan konsumen mengenai Strategi bauran pemasaran (marketing mix) 7P
(Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence) yang
diterapkan di Wendy’s Burger dan Burger King.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian


expost facto. Populasi penelitian adalah konsumen yang diambil dari rata-rata
konsumen Wendy’s Burger dan Burger King dalam 1 bulan sebanyak 750 orang.
Ukuran sampel diambil menggunakan rumus Slovin. Sampel yang diambil adalah
konsumen Wendy’s Burger dan Burger King sebanyak 10 orang. Selanjutnya sampel
yang diambil menggunakan teknik insidental sampling. Data dikumpulkan dengan
angket dengan wawancara sebagai data pendukung. Uji validitas instrumen dihitung

1
dengan menggunakan Product moment dengan nilai tertinggi adalah 1,0 dan
terendah adalah 0,4555 dan uji reliabilitas instrumen dengan rumus Cronbach’s
Alpha dihasilkan r hitung 0,937. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif.

Hasil penelitian terhadap strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang

diterapkan di Wendy’s burger dan Burger king dilihat dari sudut pandang tanggapan
konsumen. Hasil penelitian dari tanggapan konsumen dapat diketahui bahwa aspek
product dengan rata-rata 3,34 dalam kategori sangat baik. Aspek price dengan rata-
rata 3,13 dalam kategori baik. Aspek place dengan rata-rata 3,21 dalam kategori
baik. Aspek promotion dengan rata-rata 2,48 dalam kategori kurang baik. Aspek
people dengan rata-rata 3,45 dalam kategori sangat baik. Aspek process dengan rata-
rata 3,32 dalam kategori sangat baik. Aspek physical evidence dengan rata-rata 3,13
dalam kategori baik.

Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical
Evidence, Wendy’s Burger, Burger King.

A. Pendahuluan rumah makan atau restoran cepat saji dari


Indonesia seperti Ayam Goreng Ny. Suharti,
Latar belakang
Ayam Goreng Fatmawati, Ayam Goreng
Rumah makan atau restoran cepat saji Mbok Berek.
adalah rumah makan yang menghidangkan
Meskipun restoran siap saji sering
makanan dan minuman dalam waktu relatif
dilihat sebagai representasi teknologi
singkat dari pemesanan sampai penyajian
modern, konsep “makanan yang siap
kepada pelanggan. Umumnya sajian berupa
dibawa” sama tuanya dengan kota-kota
burger atau ayam goreng.
sendiri. Variasi-variasi yang unik dapat
Kebanyakan rumah makan atau ditemukan dalam sejarah berbagai
restoran cepat saji yang beroperasi di kebudayaan. Kota-kota Romawi kuno
Indonesia adalah berupa waralaba atau memiliki stand-stand roti dan minyak
cabang dari perusahaan asing. Selain itu zaitun. Budaya Asia Timur memiliki toko-
terdapat juga beberapa rantai toko mie. Roti pipih dan falafel banyak
dijual di toko-toko seperti ini di Timur

2
Tengah. Makanan siap saji populer di India Burger dan Burger
termasuk Vada pav, Papri chaat, Bhelpuri, King?
Panipuri dan Dahi vada. Di negara-negara
berbahasa Prancis di Afrika Barat, Tujuan Penelitian
sementara stand-stand kaki lima di dalam
1. Strategi bauran pemasaran
dan di sekitar kota-kota besar terus menjual
(marketing mix) 7P (product, price, place,
berbagai jenis makanan siap saji, sate yang
people, promotion, process, physical
di bakar, yang di kenal sebagai “brochette”
evidence) yang diterpakan di Wendy’s
(jangan di kacaukan dengan roti snack
Burger dan Burger King.
dengan nama yang sama di Eropa).
2. Tanggapan konsumen mengenai
strategi bauran pemasaran (marketing mix)
Rumusan masalah 7P (product, price, place, people,
promotion, process, physical evidence)
Berdasarkan uraian yang sudah
yang diterapkan Wendy’s Burger dan
dilaksanakan pada latar belakang
Burger King.
masalah di atas, maka penulis
merumuskan pokok permasalahan
yaitu :
Manfaat Penelitian
1. Bagaimana strategi bauran
1. Bagi peneliti
pemasaran (marketing mix) 7P
(product, price, place, Sebagai sarana untuk menerapkan
promotion, people, process, teori-teori yang telah diperoleh selama
physical evidence) yang proses perkuliahan sehingga penulis
diterapkan di Wendy’s burger mendapatkan pengetahuan secara
dan Burger King? langsung dan lebih nyata tentang
masalah-masalah yang dihadapi oleh
2. Bagaimana tanggapan perusahaan.

konsumen mengenai 2. Bagi Wendy’s Burger dan Burger


strategi bauran King
pemasaran (marketing
Sebagai bahan kajian dalam
mix) 7P (product, price,
mengambil keputusan untuk
place, promotion,
mengembangkan pemasaran produk
people, process,
dan mengaplikasikan strategi
physical evidence) yang
pemasaran yang sesuai.
diterapkan di Wendy’s

3
3. Bagi para peneliti berikutnya Menurut Danang (2012: 19),
pemasaran merupakan kegiatan
Penelitian ini diharapkan dapat
yang bertujuan untuk memenuhi
memberikan sumbangan referensi dan
kebutuhan dan keinginan konsumen
masukan terhadap disiplin ilmu
melalui pertukaran dengan pihak-
pengetahuan, serta dapat menjadi bahan
pihak yang berkepentingan di
acuan bagi peneliti selanjutnya.
perusahaan. Tidak hanya memenuhi
keinginan konsumen, pemasaran

Kajian Teori juga bertujuan mensejahterakan


karyawan yang berperan dalam
1. Stra tegi Pemasaran
kegiatan produksi, masyarakat
a. Definisi Strategi sekitar, serta pencemaran
lingkungan.
Menurut Purnomo (2007: 4), Strategi
sebagai sebuah kosa kata pada mulanya Pemasaran adalah proses sosial
berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘Strategia’ dan manajerial dimana pribadi atau
atau sering disebut dengan strategos. Kata organisasi memperoleh apa yang
‘strategos’ ini berasal dari kata ‘stratos’ mereka butuhkan dan inginkan
yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya melalui penciptaan dan pertukaran
memimpin. nilai dengan yang lain. Dalam
konteks bisnis yang lebih sempit,
Amstrong (2003:39) dalam
pemasaran mencakup menciptakan
kumpulan buku The Art of HRD
hubungan pertukaran muatan nilai
menambahkan setidaknya terdapat
dengan pelanggan yang
tiga pengertian strategi. Pertama
menguntungkan (Kotler dan
strategi merupakan deklarasi
Amstrong, 2008: 6).
maksud yang mendefinisikan cara
untuk mencapai tujuan, dan
memperhatikan dengan sungguh-
c. Definisi Pemasaran
sungguh alokasi sumber daya
perusahaan yang penting untuk Sebuah perusahaan untuk tetap

jangka panjang dan mencocokkan bertahan perlu adanya peningkatan

sumber daya dan kapabilitas dengan daya saing, terutama dalam aspek

lingkungan eksternal. strategi pemasaran. Dari definisi


strategi dan pemasaran, dapat
ditarik kesimpulan bahwa strategi
b. Definisi Pemasaran pemasaran merupakan suatu cara
untuk mencapai tujuan dengan

4
melakukan pemenuhan kebutuhan 4) Sistem distribusi, yaitu
dan keinginan konsumen melalui saluran perdagangan
pertukaran barang atau jasa. Strategi grosir dan eceran yang
pemasaran digunakan oleh dilalui produk hingga
perusahaan agar mampu mencapai konsumen
menentukan sasaran penjualan, akhir yang membeli
segmentasi pasar dan positioning dan menggunakannya.
secara tepat, guna mendapatkan
5) Komunikasi pemasaran
keuntungan sebesar-besarnya.
(Promosi) yang
Selanjutnya dijelaskan oleh meliputi periklanan,
Tjiptono (2000), Strategi personal selling,
pemasaran terdiri atas lima elemen promosi penjualan,
yang saling terkait yaitu: direct marketing, dan
public relation.
1) Pemilihan pasar yaitu memilih
pasar yang akan dilayani.

1. Strategi Bauran Pemasaran


2) Perencanaan produk,
a. Definis Strategi Bauran
meliputi produk
Pemasaran (Mrketing Mix)
spesifik yang dijual,
pembentukan lini Untuk menciptakan nilai bagi
produk, dan desain pelanggan dan membangun
penawaran indivudial hubungan pelanggan yang kuat dan
pada masing-masing menguntungkan, diperlukan strategi
lini. Produk sendiri pemasaran yang handal.

menawarkan manfaat Strategi pemasaran adalah


total yang diperoleh Logika pemasaran di mana
pelanggan dengan perusahaan berharap untuk
melakukan pembelian. menciptakan nilai pelanggan dan
3) Penetapan harga, yaitu mencapai hubungan yang
menentukan harga yang menguntungkan. Perusahaan
dapat mencerminkan memutuskan pelanggan mana yang
nilai-nilai kualitatif dari akan dilayaninya (segmentasi dan
produk kepada penetapan target) dan bagaimana
pelanggan. cara perusahaan melayaninya
(diferensiasi dan positioning).

5
Perusahaan mengenali keseluruhan 1) Product
pasar, lalu membaginya menjadi Produk adalah segala sesuatu
segmen-segmen yang lebih kecil, yang dapat ditawarkan pada pasar
memilih segmen yang paling agar menarik perhatian, akusisi,
menjanjikan, dan memusatkan penggunaan atau konsumsi yang
perhatian pada pelayanan dan dapat memuaskan suatu keinginan
pemuasan pelanggan dalam segmen atau kebutuhan. Selanjutnya, produk
ini (Kotler dan Amstrong, 2008: dalam arti luas meliputi objek-objek
58). fisik, jasa, cara, orang, tempat,
organisasi, ide atau bauran entitas-
entitas ini (Kotler dan Amstrong,
Perusahaan memutuskan 2008: 266).
pelanggan yang harus dilayani
“Produk dalam pengertian
(segmentasi dan penetapan target)
umum adalah segala sesuatu yang
dan cara melayaninya (diferensiasi
dapat ditawarkan ke pasar untuk
dan positioning). Oleh sebab itu,
mendapat perhatian, dibeli,
manajer perusahaan harus memilih
dipergunakan atau dikonsumsidan
dan melayani segmen pasar terbaik
dapat memuaskan keinginan dan
(segmentasi), menetapkan target
kebutuhan (Nana, 2015: 71).”
pasar yang diinginkan dan
dimasuki, melakukan diferensiasi Menurut (Danang, 2012: 79),
pasar, serta memosisikan produk perlu diingat bahwa produk selalu
pada pasar yang unggul mengalami daur hidup (product life
(positioning) (Nana Herdiana cycle), yang terdiri atas:
Abdurrahman, 2015: 16).

A) Pengenalan Produk
Selanjutnya, perusahaan (Introduction)
merancang bauran pemasaran yang produsen memperkenalkan
terintegrasi untuk menghasilkan produknya melalui kegiatan
respons yang diinginkan dalam promosi. Dengan dilakukannya
pasar sasaran. Dengan strategi kegiatan promosi, diharapkan
pemasaran yang handal, perusahaan produk yang ditawarkan dikenal oleh
merancang bauran pemasaran masyarakat. Akan tetapi, untuk
terintegrasi yang terdiri dari 7P melakukan promosi, perusahaan
(product, price, place, promotion, harus mengeluarkan biaya-biaya
people, process, physical evidence). untuk mempersiapkan media

6
promosi, sementara jumlah dalam pemasaran karena persaingan
penjualan produk masih relatif penjualan produk menjadi ketat dan
kecil. Hal ini berakibat pada kondisi intensif.
keuangan perusahaan yang negatif
D) Penurunan Produk (decline)
atau rugi.
Penjualan produk akan
mencapai titik terendah. Untuk
mendapatkan keuntungan penjualan
B) Pertumbuhan Produk (growth)
kembali, pada tahap ini, produsen
Setelah melalui proses
harus memiliki ide baru untuk
promosi, produk mulai dikenal oleh
produk yang ditawarkan sesuai
masyarakat. Masyarakat mulai
dengan keinginan dan kebutuhan
tertarik dan berkeinginan untuk
konsumen.
membeli produk yang ditawarkan,
sehingga mempengaruhi penjualan
produk yang semakin lama semakin
meningkat. Melonjaknya
Menurut Kotler dan Amstrong
penjualan produk, merupakan
(2008: 269), Produk dan jasa dibagi
proses dimana produk mengalami
menjadi dua kelompok yaitu produk
pertumbuhan penjualan.
konsumen (consumer product) dan
Pertumbuhan penjualan produk ini,
produk industri (industrial product)
mengakibatkan perusahaan
yang terdri dari :
mengurangi frekuensi promosi dan
meningkatkan penjualan produk A) Produk konsumen
guna mencapai keuntungan yang (consummer product)
maksimum. adalah produk yang
digunakan untuk
konsumsi pribadi,
C) Kematangan/Kejenuhan Produk terdiri atas:
(maturity)
Pertumbuhan produk juga akan 1) Produk kebutuhan sehari-hari
melalui penurunan dan produk (convenience product), yaitu
tersebut mulai memasuki waktu produk yang dibeli dengan
dimana konsumen memiliki rasa jumlah minimum melalui usaha
kejenuhan terhadap produk. Tahap perbandingan.
ini berlangsung lama dan produsen 2) Produk belanja (shopping
akan mendapatkan tantangan besar product), yaitu produk yang

7
dibeli dengan membandingkan
karakteristik khusus setiap
Atribut produk memberi manfaat
produk.
untuk mengkomunikasikan produk
3) Produk khusus (speciality
kepada konsumen, seperti:
product) yaitu produk yang
dibeli oleh konsumen karena 1) Kualitas produk,
alasan tertentu seperti berhubungan dengan
karakteristik unik yang dimiliki kepuasan pelanggan.
produk tersebut. Produk yang diberikan
4) Produk yang tidak dicari memiliki karakteristik yang
(unsough product), yaitu produk baik dan sesuai dengan
konsumen yang tidak dikenal keinginan konsumen.
konsumen atau mungkin 2) Fitur produk, perusahaan
dikenal konsumen tetapi memiliki karakteristik
konsumen tidak pernah berpikir tersendiri yang dapat
untuk membelinya. bersaing dengan produk
lainnya.
B) Produk industri
3) Gaya dan desain produk,
(industrial product)
perusahaan harus memiliki
adalah produk yang
produk dengan gaya dan
dibeli dan digunakan
desain yang menarik.
untuk menjalankan
B) Penetapan merek, merek
proses produksi. terdiri
merupakan tanda yang
dari:
menjadi ciri khas yang
1) Bahan dan suku cadang dimiliki perusahaan.
2) Barang-barang modal Manfaat merek bagi
3) Barang perbaikan dan perusahaan adalah
pemeliharaan sebagai alat untuk
mengiklankan produk,
melindungi hak cipta,
Menurut Kotler dan Amstrong dan membantu
(2008:272), keputusan yang membina citra
berhubungan dengan perusahaan dengan
pengembangan dan pemasaran membawa nama
produk individual terdiri dari: perusahaan. Manfaat
A) Atribut produk merek bagi konsumen,
yaitu membedakan

8
produk tanpa harus juga diartikan penentuan nilai produk di
memeriksa secara teliti benak konsumen (Nana, 20015: 109).”
dan konsumen
“Harga yaitu sejumlah uang
mendapat informasi
yang ditagihkan, atas suatu produk
tentang produk.
atau jasa atau jumlah dan nilai yang
C) Kemasan (packaging), ditukarkan para pelanggan untuk
kemasan merupakan memperoleh manfaat dan memiliki
wadah atau alat untuk atau menggunakan suatu produk
menjaga produk agar dan jasa (Kotler dan Amstrong,
tetap dalam kedaan 2008: 345).”
baik hingga ke
Menurut Kotler dan Amstrong
konsumen. Kemasan
(2008, 346), ada dua faktor umum yang
terdiri dari:
perlu dipertimbangkan dalam penetapan
harga, yaitu:
A. Kemasan dasar (primary
package) A) Faktor internal
B. Kemasan tambahan (secondary perusahaan meliputi:
package) tujuan pemasaran,
C. Kemasan pengiriman (shipping perusahaan, strategi
package) bauran pemasaran,
D. Pelebelan, label adalah bagian biaya produksi.
dari barang yang berisi B) Faktor eksternal
keterangan tentang produk perusahaan meliputi:
tersebut. Fungsi label, yaitu sifat pasar dan
sebagai berikut: permintaan, adanya
1) Mengidentifikasi produk atau persaingan,
merek. kebijaksanaan dan
2) Menggolongkan produk. peraturan pemerintah.
3) Menjelaskan beberapa hal mengenai
produk. 3) Place
4) Alat promosi. Menurut Suryana (2013: 209), tempat
yang menarik bagi konsumen adalah tempat
yang paling strategis, menyenangkan, dan
2) Price
efisien. Untuk mencapai sasaran tempat
“Harga adalah sejumlah uang yang
yang baik dapat dilakukan dengan jalan
berfungsi sebagai alat tukar untuk
sebagai berikut:
memperoleh produk atau jasa. Harga dapat

9
A) Memperbanyak saluran
distribusi.
“Saluran pemasaran adalah
sekelompok organisasi yang saling
B) Memperluas segmentasi atau tergantung yang membantu
cakupannya. membuat produk atau jasa tersedia
untuk digunakan atau dikonsumsi
oleh konsumen atau pengguna
C) Menata penampilan tempat
bisnis (Kotler dan Amstrong, 2008:
usaha.
40).”

Menurut Nana (2008: 126),


D) Menggunakan cara penyampaian
Keputusan menggunakan saluran
barang seefisien mungkin.
pemasaran memiliki arti penting
bagi produsen yaitu sebagai berikut:
E) Mengubah-ubah
persediaan dari gudang
yang satu ke gudang A) Membantu produsen
yang lain. Hal ini dalam memperlancar
penting untuk aliran barang atau jasa
mengendalikan kepada konsumen.
persediaan dan
penawaran. B) Membantu produsen
dalam bidang keungan
Pada umumnya perusahaan
sebagai salah satu
menggunakan perantara atau
sumber keuangan
bekerja sama dengan perusahaan
perusahaan
lain untuk menjual barang-
barangnya kepada konsumen. Para
C) Menciptakan efisiensi
perantara ini merupakan jaringan
karena pengeluaran
pengantar nilai bagi perusahaan.
untuk penyaluran
Jaringan pengantar nilai, yaitu
barang kepada
jaringan yang terbentuk dari
konsumen sudah
perusahaan, pemasok, distributor,
ditangani perantara.
dan pada akhirnya pelanggan yang
bermitra satu sama lain untuk
D) Patokan dalam
memperbaiki kinerja saluran sistem
menentukan harga
(Kotler dan Amstrong, 2008: 39).

10
barang dan jasa serta usaha-usaha yang dilakukan untuk
diskon yang diberikan. mempromosikan produk adalah:

A) Informasikan barang/jasa yang


Ada dua saluran
dihasilkan pada konsumen
distribusi yang masing-masing sangat
berbeda, yaitu saluran distribusi untuk
B) Bujuk konsumen agar mau
barang industri dan saluran distribusi
membeli barang/jasa yang
untuk barang konsumsi. Saluran distribusi
dihasilkan
untuk barang- barang konsumsi memiliki
empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik
C) Pengaruhi konsumen
ke: (1) konsumen, (2) pedagang kecil lalu
agar tertarik terhadap
ke konsumen, (3) pedagang besar (grosir)
barang/jasa yang kita
lalu ke lakonsumen, (4) pedagang besar
hasilkan.
lalu ke pedagang besar lainnya, lalu ke
pedagang peritel, dan ke konsumen
Selanjutnya Suryana (2013:
(Suryana, 2013: 209).
218) menyatakan bahwa, Kegiatan-
kegiatan tersebut dapat dilakukan
4) Promotion
Bauran promosi (promotion dengan periklanan dan promosi.
Oleh karena itu, promosi merupakan
mix) juga disebut bauran
komunikasi pemasaran (marketing cara mengomunikasikan barang-
barang dan jasa yang akan
communication mix) perusahaan
ditawarkan supaya konsumen
merupakan paduan spesifik iklan,
mengenal dan membeli. Sesuai
promosi penjualan, hubungan
dengan fungsi promosi, yaitu
masyarakat, penjualan personal, dan
menginformasikan (to inform),
sarana pemasaran langsung yang
membujuk (to presuade),
digunakan perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai mengingatkan (to remind) dan

pelanggan secara persuasif dan memengaruhi (to inffluence), maka

membangun hubungan pelanggan melalui promosi barang dan jasa

(Kotler dan Amstrong, 2008: 116). yang dihasilkan akan mudah dikenal
oleh konsumen.

Menurut Suryana (2013: 218),


agar barang dan jasa yang Menurut Nana (2015: 156), bauran

diproduksi dikenal, diketahui, promosi/komunikasi pemasaran ini


terdiri atas hal-hal berikut:
dibutuhkan dan diminta konsumen,

11
a) Periklanan (advertising) e) Pemasaran langsung (direct
merupakan presentasi marketing).
produk yang bertujuan
memperkenalkan
produk kepada
konsumen. 5) Peopole
b) Promosi penjualan (sales Bauran pemasaran people,
promotion) yaitu berhubungan dengan perencanaan
penawaran produk sumber daya, job specification, job
secara intensif guna description, rekrutmen, seleksi
menekan pembelian karyawan, pelatihan karyawan, dan
dan penjualan. motivasi kerja. Perencanaan sumber
c) Hubungan masyarakat daya manusia (SDM) merupakan
(public relation), dalam fungsi yang pertama-tama harus
hal ini perusahaan dilaksanakan dalam organisasi.
harus mampu Perencanaan SDM adalah langkah-
membangun hubungan langkah tertentu yang diambil oleh
baik dengan masyarakat manajemen guna menjamin bahwa
guna menciptakan citra bagi organisasi tersedia tenaga kerja
yang baik agar yang tepat untuk menduduki
konsumen tetap berbagai kedudukan, jabatan, dan
mempercayai dan pekerjaan yang tepat pada waktu
menyerahkan yang tepat. Kesemuanya itu dalam
ketersediaan produk rangka mencapai tujuan dan
yang mereka butuhkan berbagai sasaran yang telah dan
kepada perusahaan akan ditetapkan (Faustinus, 2003:
tersebut. 53).
d) Penjualan personal
(personal selling),
dalam hal ini pemilik Setelah kebutuhan sumber daya
perusahaan ikut manusia dipikirkan dan
menawarkan langsung direncanakan, maka langkah
produk yang dijual berikutnya adalah melakukan
untuk membangun analisis dan klasifikasi pekerjaan.
hubungan dengan Analisis pekerjaan adalah
pelanggan. mengumpulkan informasi mengenai
suatu pekerjaan yang dilakukan oleh

12
karyawan, yang dilaksanakan rekrutmen. Seperti halnya fungsi
dengan cara mengamati atau rekrutmen, proses seleksi dan
mengadakan wawancara, dengan penempatan merupakan salah satu
bukti-bukti yang benar dari fungsi terpenting dalam manajemen
supervisor (Faustinus, 2003: 91). sumber daya manusia, karena
tersedia/tidaknya pekerja dalam
Selanjutnya Fastinus (2003:
jumlah dan kualitas yang sesuai
102) menyatakan bahwa, klasifikasi
dengan kebutuhan organisasi,
pekerjaan (job classification)
diterima/tidaknya pelamar yang
merupakan kegiatan pembagian
telah lulus proses rekrutmen,
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
tepat/tidaknya penempatan seorang
untuk mempermudah menganalisis
pekerja pada posisi tertentu, sangat
pekerjaan dan standar kualifikasi
ditentukan oleh fungsi seleksi dan
untuk sekumpulan posisi.
penempatan ini. Jika fungsi ini tidak
Setelah diadakan perencanaan dilaksanakan dengan baik maka
SDM dan analisis dan klasifikasi dengan sendirinya akan berakibat
pekerjaan, maka langkah berikutnya fatal terhadap tujuan-tujuan
adalah melaksanakan rekrutmen. organisasi (Faustinus, 2003: 117).
Rekrutmen merupakan proses
mencari, menemukan, dan menarik
para pelamar untuk dipekerjakan Dalam manajemen sumber
dalam dan oleh suatu organisasi. daya manusia, dibutuhkan pelatihan
Maksud rekrutmen adalah untuk dan pengembangan kerja untuk
mendapatkan persediaan sebanyak mencapai kinerja yang sesuai
mungkin calon-calon pelamar dengan klasifikasi kerja. Pelatihan
sehingga organisasi akan adalah setiap usaha untuk
mempunyai kesempatan yang lebih memperbaiki performansi pekerja
besar untuk melakukan pilihan pada suatu pekerjaan tertentu yang
terhadap calon pekerja yang sedang menjadi tanggungjawabnya,
dianggap memenuhi standar atau satu pekerjaan yang ada
kualifikasi organisasi (Faustinus, kaitannya dengan pekerjaannya.
2003: 105). Supaya efektif, pelatihan biasanya
harus mencakup pengalaman belajar
(learning experience), aktivitas-
Seleksi dan penempatan aktivitas yang terencana (be a
merupakan langkah yang diambil planned organizational activity) dan
segera setelah terlaksananya fungsi didesain sebagai jawaban atas

13
kebutuhan-kebutuhan yang berhasil barang dan jasa. Tujuan strategi
diidentifikasikan (Faustinus, 2003: proses adalah menemukan suatu
197). cara memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi persyaratan
pelanggan dan spesifikasi produk
Untuk menjalankan sebuah yang berada dalam batasan biaya
usaha diperlukan karyawan yang dan manajerial lain. Proses yang
memiliki motivasi kerja yang dipilih akan mempunyai dampak
tinggi. Hal ini dimaksudkan agar jangka panjang pada efisiensi dan
pekerjaan yang sudah diberikan produksi, begitu juga pada
sesuai dengan keahlian masing- fleksibilitas biaya dan kualitas
masing karyawan, dapat barang yang diproduksi. Oleh
diselesaikan dengan baik dan karena itu, banyak strategi
memberikan hasil yang maksimal perusahaan ditentukan saat
bagi perusahaan. Selanjutnya keputusan proses ini (Jay Hezer,
dijelaskan oleh Faustinus (2003: 2006: 332).
117), analisa mengenai
performasi kerja akan berkaitan
dengan dua faktor utama, yaitu Strategi proses juga
(1) kesediaan atau motivasi dari berhubungan dengan tata letak ruang
pegawai untuk bekerja yang alur produksi dan alur penjualan
menimbulkan usaha pegawai, dan produk. Tata letak merupakan suatu
(2) kemampuan pegawai untuk keputusan penting yang menentukan
melaksanakannya. Motivasi efisiensi sebuah operasi dalam
berkaitan dengan tingkat usaha jangka panjang. Tata letak memiliki
yang dilakukan oleh seseorang banyak dampak strategis karena tata
dalam mengejar suatu tujuan letak menentukan daya saing
motivasi berkaitan erat dengan perusahaan dalam hal kapasitas,
kepuasan pekerja dan performa proses, fleksibilitas, dan biaya, serta,
kerja. kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan dan citra perusahaan.
Tata letak yang efektif dapat
6) Process membantu organisasi mencapai
Sebuah strategi proses atau sebuah strategi yang menunjang
transformasi adalah sebuah diferensiasi, biaya rendah, atau

pendekatan organisasi untuk respon cepat (Jay Hezer, 2006:

mengubah sumber daya menjadi 450).

14
Selanjutnya menurut Jay Hezer pendekatan tersebut, terdapat enam
(2006: 450), dalam semua kasus, tipe-tipe tata letak, yaitu:
desain tata letak harus
A) Tata letak dengan posisi
mempertimbangkan bagaimana
tetap, memenuhi
untuk mencapai:
persyaratan tata letak
a) Utilitas ruang, peralatan, dan untuk proyek yang
orang yang lebih tinggi besar dan memakan
tempat.
B) Tata letak brorientasi
b) Aliran informasi, barang atay
pada proses,
orang yang lebih baik
berhubungan dengan
produksi dengan
c) Moral karyawan yang volume rendah dan
lebih baik, juga kondisi bervariasi tinggi.
lingkungan kerja yang C) Tata letak ritel,
lebih aman. menempatkan rak-rak
d) Interaksi dengan pelanggan yang dan memberikan
lebih baik tanggapan atas perilaku
pelanggan.
D) Tata letak gudang,
e) Fleksibilitas.
melihat kelebihan dan
kekurangan antara
Menurut Jay Hezer (2006: 451), ruangan dan sistem
Keputusan mengenai tata letak penanganan bahan.
meliputi penempatan mesin pada E) Tata letak yang
tempat yang terbaik (dalam berorientasi pada
pengaturan produksi), kantor dan produk, mencari utilitas
meja-meja (pada pengaturan kantor) karyawan dan mesin
atau pusat pelayanan. Sebuah tata yang paling baik dalam
letak yang efektif memfasilitasi produksi yang kontinu
adanya aliran bahan, orang dan atau berulang.
informasi di dalam dan antar Selanjutnya dijelaskan oleh
wilayah. Untuk mencapai tujuan ini Jay Hezer (2006: 451), tata letak
beragam pendekatan telah yang baik perlu menerapkan
dikembangkan. Di dalam beberapa hal berikut:

15
a. Peralatan penanganan 7) Physicl Evidence
bahan. Manajer harus memutuskan Lingkungan fisik (physical
peralatan yang akan digunakan. evidence) adalah keadaan atau
Kapasitas dan persyaratan luas kondisi yang di dalamnya juga
ruang. Desain tata letak dan termasuk suasana. Karakteristik
penyediaan ruangan hanya dapat lingkungan merupakan segi paling
dilakukan saat persyaratan jumlah nampak dalam kaitannya dengan
pekerja, mesin dan peralatan situasi. Yang dimaksud dengan
diketahui. Manajemen juga harus situasi ini adalah situasi dan kondisi
mempertimbangkan kelonggaran geografi dan lingkungan institusi,
yang disyaratkan sebagai dekorasi, ruangan, suara, aroma,
keamanan yang mengatasi masalah cahaya, cuaca, peletakkan dan
kebisingan, debu, asap, suhu dan layout yang nampak sebagai objek.
ruang di sekitar peralatan dan Physical evidence merupakan
mesin. lingkungan dimana suatu
perusahaan memberikan layanannya
b. Lingkungan hidup dan
dan lokasi dimana perusahaan dapat
estetika, pemikiran mengenai tata
berinteraksi dengan konsumen, serta
letak sering membutuhkan
berbagi komponen yang tampak
keputusan mengenai jendela,
(tangible) dalam menunjang kinerja
tanaman, dan tinggi partisi untuk
dan kelancaran pelayanan
memfasilitasi aliran udara,
(Zeithaml, Bitner, dan Gremler,
mengurangi kebisingan,
2006).
menyediakan keleluasaan pribadi
dan sebagainya.

c. Aliran informasi, Hasil dan Pembahasan


komunikasi sangat penting bagi
A. Hasil Penelitian Strategi
perusahaan dan harus dapat
difasilitasi oleh tata letak.
No Int Kategori
erv
d. Biaya pemindahan antar al
wilayah kerja yang berbeda,
1 X ≥ 3,25 Sangat Baik
terdapat banyak pertimbangan unik
2 2,5 ≤ x < 3,25 Baik
yang berkaitan dengan pemindahan
3 1,75 ≤ x < 2,5 Kurang Baik
bahan atau kepentingan beberapa
4 X < 1,75 Tidak Baik
wilayah tertentu untuk didekatkan
satu sama lain. Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) 7P yang Diterapkan

16
Wendy’s Burger Dan Burger kecenderungan skor rata-rata data
King pengelompokan sebagai berikut:

Hasil data yang disajikan Tabel 4. Identifikasi


Kecenderungan Skor Rata-rata
dalam penelitian ini meliputi 7 Strategi Bauran Pemasaran
aspek dalam strategi bauran (Marketing Mix) yang
Diterpakan di Wendy’s Burger
pemasaran (marketing mix) di dan Burger King
Wendy’s Burger dan Burger King
yaitu, aspek product, price, place,
Analisis yang diperoleh dari
promotion, people, process, dan
physical evidence. tiap aspek berdasarkan strategi

Berdasarkan hasil analisis bauran pemasaran (marketing mix)


deskriptif dapat dideskripsikan di Wendy’s Burger dan Burger King
karakterisitik masing-masing
meliputi 7 aspek yaitu:
variabel penelitian. Untuk
mengetahui karakteristik masing- Tabel 5. Strategi Bauran Pemasaran
masing variabel penelitian (Marketing Mix) 7P yang Diterpakan
di Wendy’s Burger dan Burger King
digunakan analisis deskriptif dengan
menggunakan presentase setiap
aspek strategi bauran pemasaran
NO Aspek Jumlah Jumlah Rata-rata Kategori
yang dihasilkan dari penskoran
Item Skor
setiap pernyataan menggunakan
1. Product 8 30 3,75 Sangat Baik
skala likert.
2. Price 3 12 4 Sangat Baik
Sumber data penelitian adalah
3. Place 3 10 3,3 Sangat Baik
subjek dari mana data diperoleh.
4. Promotion 3 6 2 Kurang Baik
Dalam penelitian ini instrumen yang
5. People 6 16 2,67 Baik
digunakan adalah kuesioner dalam
6. Process 6 21 3,5 Sangat Baik
pengumpulan datanya, maka sumber
7. Physica 5 18 3,6 Sangat Baik
datanya disebut responden,
l
responden menjawab pertanyaan- Evidenc

pertanyaan peneliti sesuai dengan e

keadaan yang sebenarnya terjadi. TOTAL 34 113

Untuk menentukan kategori


setiap aspek, adapun cara yang Strategi bauran pemasaran
digunakan mengidentifikasi (marketing mix) yang diterapkan di
Wendy’s Burger dan Burger King

17
dapat diketahui bahwa pada aspek Berdasarkan beberapa kriteria yang
product sudah diterapkan oleh telah ditentukan, diperoleh data
pemilik Wendy’s Burger dan Burger tanggapan konsumen mengenai
King dengan rata-rata 3,75 dalam strategi bauran pemasaran
kategori sangat baik. Aspek price (marketing mix) yang diterapkan di
dengan rata-rata 4 dalam kategori Wendy’s Burger dan Burger King..
sangat baik. Aspek place dengan Adapun cara yang digunakan
rata-rata 3,3 dalam kategori sangat mengidentifikasi kecenderungan
baik. Aspek promotion dengan rata- skor rata-rata data pengelompokan
rata 2 dalam kategori kurang baik. sebagai berikut:
Aspek people dengan rata-rata 2,67
dalam kategori baik. Aspek process
dengan rata-rata 3,5 dalam kategori Tabel 6. Identifikasi
sangat baik. Aspek physical Kecenderungan Skor Rata-rata
evidence dengan rata-rata 3,6 dalam Strategi Bauran Pemasaran
kategori sangat baik. (Marketing Mix) yang Diterpakan di
Wendy’s Burger dan Burger King
Berdasarkan Tanggapan Konsumen
B. Hasil Penelitian Tanggapan Interval Kategori
Konsumen Mengenai Strategi No
Bauran Pemasaran (Marketing
1 X ≥ 3,25 Sangat Baik
Mix) 7P yang Diterapkan di
Wendy’s Burger dan Burger King 2 2,5 ≤ x < 3,25 Baik

3 1,75 ≤ x < 2,5 Kurang Baik

Hasil analisis deskriptif 4 X < 1,75 Tidak Baik


terhadap tanggapan konsumen
:
mengenai strategi bauran pemasaran
(marketing mix) yang diterapkan
oleh Wendy’s Burger dan Burger
king dengan jumlah responden 90
Analisis yang diperoleh dari
responden, skor tertinggi adalah 88
tiap aspek berdasarkan strategi
yang merupakan skor tertinggi dari
bauran pemasaran (marketing mix)
total keseluruhan, dan skor terendah
di Wendy’s Burger dan Burger King
yang diperoleh responden adalah 56
berdasarkan tanggapan konsumen
dari skor terendah yang mungkin
meliputi 7 aspek yaitu:
dicapai yaitu 22.

18
Tabel 7. Strategi Bauran Pemasaran
(Marketing mix) yang Diterpakan di
Wendy’s Burger dan Burger King
Berdasarkan Tanggapan Konsumen

NO Aspek Jumlah Jumlah Rata-rata Kategori


Item Skor

1. Product 2 601 3,34 Sangat Baik

2. Price 3 847 3,13 Baik

3. Place 3 868 3,21 Baik

4. Promotion 2 446 2,48 Kurang Baik

5. People 2 621 3,45 Sangat Baik

6. Process 4 1197 3,32 Sangat Baik

7. Physical 6 1690 3,13 Baik


Evidence

TOTAL 22 6270

Strategi bauran pemasaran


(marketing mix) yang diterapkan di
Wendy’s Burger dan Burger King
berdasarkan tanggapan konsumen
Simpulan dan Saran
dapat diketahui bahwa pada aspek
product dengan rata-rata 3,34 dalam A. Simpulan

kategori sangat baik. Aspek price Berdasarkan hasil penelitian

dengan rata-rata 3,13 dalam kategori yang telah dipaparkan sebelumnya,

baik. Aspek place dengan rata-rata maka dari penelitian terhadap

3,21 dalam kategori baik. Aspek strategi bauran pemasaran

promotion dengan rata-rata 2,48 (marketing mix) 7P yang diterapkan

dalam kategori kurang baik. Aspek di Wendy’s Burger dan Burger King

people dengan rata-rata 3,45 dalam berdasarkan masing-masing aspek

kategori sangat baik. Aspek process strategi bauran pemasaran dan

dengan rata-rata 3,32 dalam tanggapan konsumen maka dapat

kategori sangat baik. Aspek ditarik simpulan sebagai berikut:

physical evidence dengan rata-rata 1. Strategi Bauran


3,13 dalam kategori baik. Pemasaran
(Marketing Mix) 7P
yang Diterapkan di

19
Wendy’s Burger dan 7P yang diterapkan di Wendy’s Burger dan
Burger King Burger King berdasarkan masing-masing
Strategi bauran pemasaran aspek strategi bauran pemasaran dan
(marketing mix) yang diterapkan di tanggapan konsumen maka dapat ditarik
Wendy’s Burger dan Burger King simpulan sebagai berikut:
dapat diketahui bahwa pada aspek
1) Strategi Bauran
product dengan rata-rata 3,75 dalam
Pemasaran (Marketing Mix)
kategori sangat baik. Aspek price
7P yang Diterapkan di
dengan rata-rata 4 dalam kategori
Wendy’s Burger dan Burger
sangat baik. Aspek place dengan
King
dengan rata-rata 3,3 dalam kategori
Strategi bauran pemasaran
sangat baik. Aspek promotion
(marketing mix) yang diterapkan di
dengan rata-rata 2 dalam kategori
Wndy’s Burger dan Burger King
kurang baik. Aspek people dengan
dapat diketahui bahwa pada aspek
rata-rata 2,67 dalam kategori baik.
product dengan rata-rata 3,75 dalam
Aspek process dengan rata-rata 3,5
kategori sangat baik. Aspek price
dalam kategori sangat baik. Aspek
dengan rata-rata 4 dalam kategori
physical evidence dengan rata-rata
sangat baik. Aspek place dengan
3,6 dalam kategori sangat baik.
dengan rata-rata 3,3 dalam kategori
2. Tanggapan Konsumen sangat baik. Aspek promotion
Mengenai strategi dengan rata-rata 2 dalam kategori
Bauran Pemasaran kurang baik. Aspek people dengan
(Marketing Mix) 7P rata-rata 2,67 dalam kategori baik.
yang Diterapkan di Aspek process dengan rata-rata 3,5
Wendy’s Burger dan dalam kategori sangat baik. Aspek
Burger King physical evidence dengan rata-rata
Strategi bauran pemasaran 3,6 dalam kategori sangat baik.
(marketing mix) yang diterapkan di
Wendy’s Burger dan Burger King menurut
tanggapan konsumen dapat diketahui bahwa B. Saran
pada aspek product dengan rata-rata 3,34 1. Aspek Product
dalam kategori sangat baik. Peningkatan mutu produk
Aspek price berdasarkan hasil Wendy’s Burger dan Burger King
penelitian yang telah dipaparkan perlu dilakukan dari segi rasa,
sebelumnya, maka dari penelitian terhadap bentuk dan variasi produk. Hal ini
strategi bauran pemasaran (marketing mix) dimaksudkan agar konsumen

20
mendapatkan produk yang beragam Wendy’s Burger dan Burger King
sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan secara luas.
bahan baku juga perlu diperhatikan
guna menjaga kerahanan produk
Wendy’s Burger dan Burger King 5. Aspek People
dari kerusakan. Membagi karyawan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki
agar kesesuaian atau kelancaran alur
2. Aspek Price kerja dapat berjalan dengan baik.
Wendy’s Burger dan Burger Melakukan pelatihan dan
King perlu memperhatikan daya pengembangan kinerja karyawan
beli konsumen dalam menyediakan juga perlu dilakukan agar
produk dengan harga yang sesuai menghasilkan produk yang lebih
dengan jangkauan konsumen. Baik berkualitas.
untuk kalangan menengah keatas
atau menengah kebawah. Wendy’s
Burger dan Burger King juga perlu 6. Aspek Process
melakukan kegiatan promosi Memiliki karyawan yang cekatan
melalui pemberian potongan harga dan handal sangat diperlukan dalam
dalam jumlah tertentu untuk sebuah usaha guna efektivitas waktu
menarik konsumen dalam dalam menyediakan prooduk bagi
melakukan pembelian produk. konsumen.

3. Aspek Place 7. Aspek Physical Evidence


Memilih lokasi yang strategis Wendy’s Burger dan Burger King
agar mampu dijangkau dengan perlu selalu menjaga kebersihan
mudah oleh konsumen serta dapat lokasi usaha karena lokasi yang
memperluas jangkauan pemasaran bersih, menarik dan nyaman
maupun pendistribusian produk merupakan nilai penting bagi
Wendy’s Burger dan Burger King. konsumen dalam memutuskan
pembelian produk. Penyediaan
lahan parkir yang memadai juga
4. Aspek Promotion
harus diperhatikan guna keamanan
Melakukan kegiatan promosi
dan kenyamanan konsumen.
untuk memperkenalkan produk

21
Daftar Pustaka Mudrajad Kuncoro. (2013). Metode
Riset Untuk Bisnis. Jakarta: Penerbit
Amstrong, Michael. (2003).
Erlangga. Nana Herdiana
The Art of HRD: Strategic Human
Abdurrahman. (2015). Manajemen
Resource Management a guide to
Strategi Pemasaran. Bandung: Pustaka
Action Manajemen Stratejik
Setia.
Panduan Praktis Untuk Bertindak.
(Alih Bahasa: Ati Cahyani). Jakarta: Ninik Setyorini. (2010).
PT. Gramedia. Pelaksanaan Strategi Bauran
Pemasaran (Marketing Mix) di
Danang Sunyoto. (2012).
Rumah Makan Yogya Chicken.
Dasar-dasar Manajemen
Skripsi: Universitas Negeri
Pemasaran. Yogyakarta: PT. Buku
Yogyakarta.
Seru.
Purnomo. (2007). Buku Seri Manajemen:
Endang Mulyatinigsih. (2013).
Manajemen Strategi. Jakarta: Penerbitan
Metodologi Penelitian Terapan. Bandung:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode
Fandy Tjiptono. (2000). Strategi
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Kombinasi (mixed methods).
Faustinus Condoso Gomes. (2003). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Sugiyono. (2014). Statistika
Yogyakarta: ANDI. untuk Penelitian. Bandung: Penerbit
Alfabeta. Suryana. (2013).
Jay Hezer & Barry Render.
Kewirausahaan Kiat da Proses
(2006). Operation Managemen.
Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit
(Alih Bahasa: Dwianoegrahwati
Salemba Empat.
Setyoningsih, Indra Almahdy).
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Zeithaml, V. A., Bitner, M.J. &
Gremler, D.D. (2006). Service Marketting
Kotler & Amstrong. (2008).
(4th ed).
Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1.
(Alih Bahasa: Bob Sabran, M.M). New York: The MC Graww-Hill
Jakarta: Penerbit Erlangga. Companies, Inc.

Moh. Nazir. (2014). Metode Penelitian.


Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

22

Anda mungkin juga menyukai