Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAK KEWAJIBAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

Dosen Pengampu:
Sumadi Mardi Utomo, S.H.

oleh:
Kelompok 5

Muhammad Dimas Yustisia (218139 5932)


Muhammad Kenshi Fawwaz Rajasa (218139 5933)
Noor Ilham Bagia Istiawan (218139 5934)
Putri Natasya Sekar Ningrum (218139 5936)
Rahmad Syaiful (218139 5937)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha


ESA karena berkat hidayah dan Taufik nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Dalam makalah ini kami mencoba mengulas tentang alternatif-alternatif
yang dapat ditempuh pemerintah untuk mengganti pajak sebagai sumber
pendapatan negara. Dalam penyusunan makalah ini, akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan.
Meskipun masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang mungkin
tidak kami ketahui.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami memohon kritik dan saran
dari pembaca dan dosen pembimbing sehingga dapat membuat kami berusaha
menyajikan makalah yang lebih baik untuk kedepannya.

Yogyakarta, 18 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................iii
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat


dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban
tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan
hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak
cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk
memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak
ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28,


yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun
tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam
undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk
bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa
Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu
dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang
mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Hak dan Kewajiban Negara ?


2. Apa yang dimaksud dengan Hak dan Kewajiban Warga Negara ?
3. Apa yang dimaksud dengan pajak ?
4. Apa kaitan pajak dengan negara ?
5. Apakah pajak di Indonesia sudah memenuhi standar negara?
6. Adakah alternatif yang dapat mengganti pajak sebagai pendapatan
negara?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari makalah ini adalah :


1. Memaparkan hak dan kewajiban negara dan warga negara
2. Menjelaskan pajak beserta kaitannya dengan negara
3. Menjelaskan alternatif-alternatif yang dapat ditempuh pemerintah untuk
mengganti pajak sebagai sumber pendapatan negara.
BAB II
PEMBAHASAN

1). Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban negara?

1. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas negara demi kepentingan umum (masyarakat),
antara lain meliputi :

a) Kewajiban negara untuk memelihara keamanan dan ketertiban.


b) Kewajiban negara untuk membuat, memelihara jalan-jalan raya, pelabuhan dan pangkalan udara.
c) Kewajiban negara untuk membangun gedung-gedung sekolah dan rumah sakit.
d) Kewajiban negara untuk pembangunan pemeliharaan alat perhubungan (pos, telepon dan
sebagainya).

2. Kewajiban negara untuk membayar hak tagihan dari pihak-pihak yang melakukan sesuatu atau
perjanjian dengan pemerintah. Contohnya : pembelian barang-barang untuk keperluan pemerintah,
pembangunan gedung pemerintah dan sebagainya.

2). Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara?

Menurut Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatuhal yang benar, milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu , kekuasaan
yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yangharus
dilaksanakan).
Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan
sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu
keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut.
Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan
oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga
negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh
seseorangwarga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.
Berikut adalah hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945

Hak warga negara


Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Makna:. Maksud isi tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warga negara indonesia, sejak ia
lahir mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya.
Tidak ada satu orang pun yang bisa membeli nyawa orang lain atau menghilangkan nyawa orang lain
dengan alasan apa pun. Jika ada yang menghilangkan nyawa orang lain dengan atau apa lagi tanpa
alasan, maka orang tersebut harus menanggung hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.

Makna : Maksud pernyataan tersebut adalah bahwa setiap warga negara indonesia memiliki hak yang
sama untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
Perkawinan yang sah adalah perkawinan dimata hukum Jika tidak, maka keluarga tersebut tidak sah
di mata hukum dan hak-hak sebagai warga negara indonesia tidak dijamin oleh negara.Jika sah, maka
keluarga tersebut berhak untuk membentuk keluarga dan hak-hak seluruh anggota keluarga tersebut
terjamin di mata hukum negara
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Makna: Setiap anak sejak dia lahir, memiliki hak untuk hidup,tumbuh, berkembang dan berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka, sejak lahir anak tersebut harus di asuh dan
diperlakukan selayaknya manusia. tidak boleh ada yang melakukan kekerasan atau pun diskriminasi,
walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya sendiri. Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi
atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan
atas anak tersebut harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia.ni
orangtuanya sekalipun. Kekerasan terhadap anak merupakan bagian dari bentuk kejahatan anusiaan
yang bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia.

Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Makna: Maksudnya setiap orang berhak untuk mengembangkan diri dalam hal pendidikan, teknologi
dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
manusia terutama rakyat indonesia. Keluarga berkewajiban membantu mewujudkanhal ini, jika
keluarga kurang mampu maka negara berkewajiban membantu mewujudkan hal ini terutama bagi
warga negara yang memiliki kemauan dan kemampuan yang besar.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Makna: Setiap orang berhak memajukan dirinya secara kolektif unntuk membangun masyarakat,
bangsa dan negara indonesia. Setiap orang berhak mencalonkan dirinya untuk menjadi pilihan rakyat
dalam hal pembangunan negara dalam arti dapat ikut serta dalam calon Presiden,
DPR,MPR,Mentri,Bupati,gubernur, bahkan RT. Atau jika terbeban, dapat membangun bangsa secara
sukarela melalui Lembaga Swadaya Masyarakat atau semacamnya. Semuanya dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.

Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Makna: setiap orang berhak atas pengakuan dalam arti diakui oleh negara , jaminan dan perlindungan
dari negara itu sendiri serta perlakuan yang sama dihadapan hukum .

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.

Makna : Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan imbalan yang pentas memang tergantung
kepada persiapan para pencari kerja tapi pemerintah juga berkewajiban menciptakan banyak
lapangan pekerjaan agar tingkat pengangguran semakin menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat
meningkat.

(2) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Makna: Negara memberikan hak kepada tiap warga atau masyarakat untuk ikut dalam berpolitik.
Negara terlihat berusaha memenuhi kewajibannya. Ini sudah terlihat dari banyak munculnya berbagai
partai politik. Tinggal bagaimana para partisipan politik benar-benar bekerja sesuai dengan tugasnya
tanpa adanya penyimpangan

(3) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Makna: Tiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Berarti masyarakat mempunyai hak untuk
untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan negara serta ikut berpartisipasi dalam berbagai acara
nasional seperti pemilu sebagai warga negara Indonesia. Dan karena memiliki status
kewarganegaraan Indonesia, berarti masyarakat juga berkewajiban untuk taat terhadap hukum dan
peratuaran yang berlaku di wilayah Indonesia

Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Makna: Setiap orang berhak untuk memilih agamanya sendiri dalam arti dia nyaman dengan
agamanya tersebut dan tidak berpindah-pindah agama dan pengajaran untuk menuntut ilmu , memilih
pekerjaan mana yang pantas untuk mereka dan sesuai dengan kualitas mereka masing-masing dan
memilih negara serta bertempat tinggal dinegara piulihannya tersebut tetapi atas dasar hukum dan
pemerintahan yang sah.

(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan
hati nuraninya.
Makna: Serta pemerintah memberikan kebebasan atas keyakinan yang diyakini oleh warga Negara
tesebut dan berhak atas pemikiran dan sikap yang mereka ambil dikehidupan sehari hari sesuai
dengan hati nurani yang mereka anggap benar selama semua itu tidak merugikan orang lain.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Makna: Serta setiap Negara menjamin atas kebebasan berorganisasi berserikat dan berkumpul
dengan tidak merugikan pihak lain atau Negara itu sendiri dan mengeluarkan pendapat dengan bebas
dan mendengar pendapat tersebut dengan baik , baik pendapatnya diterima atau pun tidak diterima

Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Makna: setiap orang berhak untuk berbicara dan memperoleh informasi dari mana pun dan
mengembangkannya dalam masyarakat dengan menggunakan media yang telah tersedia dan tidak
merugikan orang lain atau digunakan untuk mencari fakta maka hal tersebut diperbolehkan.

Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

Makna: setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan perlindungan dari Negara baik bagi dirinya
sendiri, keluarga, kehormatan maupun martabat dan harta benda yang dia miliki dibawah
kekuasaannya. Setiap orang pun berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman untuk berbuat
atau bertindak yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia.

Dan bagi orang yang melakukan kekerasan ataupun mencoba untuk melakukan tindakan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia, maka orang tersebut dapat dipidanakan dan mendapatkan hukuman yang
telah diatur oleh Negara tersebut.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Makna: Warga Negara pun berhak untuk bebas dari tindakan penyiksaan dan perlakuan yang dapat
merendahkan derajat dan martabat manusia. Dan untuk melindungi warganya, maka negara
membentuk lembaga di bidang hukum untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan dan kejahatan di
masyarakat. Setiap warga negara pun berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Makna: Setiap orang berhak untuk hidup dengan sehat dan bertempat tinggal yang bersih , aman dan
tentram dan mendapat pelayanan kesehatan yang baik , misalnya dalam masyarakat yang tidak
mampu diberi kartu sehat agar meringankan biaya mereka , tetapi tidak di salah gunakan

(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
Makna: Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa
diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk apa pun

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.

Makna: setiap orang itu berhak atas jaminan dalam bentuk sosial atau kebutuhan hidupnya untuk
bertumbuh dan menjadi manusia yang baik dan berpendidikan

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Makna: setiap orang itu memiliki hak pribadi dan yang milik pribadi itu tidak boleh ada campur
tangan atau diganggu gugat oleh orang lain dengan tidak sopan

Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun.

Makna: setiap orang lahir bukan untuk disiksa dan hak untuk tidak di siksa misalnya dalam sebuah
pekerjaan TKI masih banyak para-para majikan yang menyiksa pembantunya dan itu harus
dilaporkan kepada yang berwajib agar merdeka dalam segi hati dan rohani mereka dan kita harus
diakui dalam hukum

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

Makna : Setiap orang bebas atas perlakuan seseorang dan mendapat perlindungan dari pemerintah
agar tidak terjadi lagi konflik atau perselisihan yang berkelanjutan dan berkepanjangan atau pun
permasalahan yang sewaktu-waktu tidak di selesaikan atau tidak terpecahkan sama
sekali(permasalahan yang hanya di jadikan sebagai pemanas global saja)

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman
dan peradaban.

Makna: Budaya harus dihormati, dilestariakan tidak memandang sebalh mata akan budaya kita dan
tidak membiarkan akibat perkembangan zaman budaya kita menghilang begitu saja kita harus
menjaganya dengan baik agar generasi mudah bisa mengetahui budayanyamasing-masing

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab
negara, terutama pemerintah.

Makna:Pemerintah harusnya lebih memajukan atau memberikan hak penuh terhadap hak asasi
manusia. Agar semua pihak yang mempunyai hak asasi dapat menegakkan hak-hak mereka yang
slama ini tidak pernah di anggap oleh pemerintah-pemerintah yang hanya mementingkan
kepentingan sendiri atau tidak pernah menganggap serius hak asasi manusia yang tertindas selama
ini.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundangan-undangan.

Makna: Pemerintah sebaiknya membuat peraturan perundang-undangan yang berisikan bahwa hak
asasi manusia harus dijungjung tinggi dan harus diperjuangkan agaar tidak terjadi lagi perselisihan
konflik yang menyangkut hak asasi manusia.

Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Makna: Setiap orang itu harus saling menghormati satu dengan yang lain dan tidak ikut campur
dalam hak-hak orang tersebut itulah pertandanya kita bernegara dan berbangsa

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.

Kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945


a. Kewajiban warga negara wajib membayar pajak pada pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar
1945 dan pasal Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.
b. Menghormati Hak Asasi Manusia Pasal 28 J ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 28 J ayat
1 ini yang berbunyi: “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.” Maksudnya
adalah setiap warga negara wajib menghormati ham karena setiap individu mempunyai hak yang
wajib dijunjung tinggi dan dihormati oleh semua orang.

c. Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Usaha Pertahanan dan Keamanan
Negara. Pasal ini yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”

3). Apa yang dimaksud dengan pajak?

Berdasarkan UU KUP NOMOR 28 TAHUN 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan untuk
kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan
merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum,
bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk
melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak
dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
Ciri-ciri Pajak :
1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya berlaku
untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu warga negara
yang memiliki Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) lebih dari Rp2.050.000 per bulan. Jika Anda
adalah karyawan/pegawai, baik karyawan swasta maupun pegawai pemerintah, dengan total
penghasilan lebih dari Rp2 juta, maka wajib membayar pajak. Jika Anda adalah wirausaha, maka
setiap penghasilan akan dikenakan pajak sebesar 1% dari total penghasilan kotor/bruto (berdasarkan
PP 46 tahun 2013).

2. Pajak Bersifat Memaksa Untuk Setiap Warga Negara


Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif, maka wajib untuk membayar
pajak. Dalam undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja tidak
membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif maupun
hukuman secara pidana.

3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung


Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat manfaat parkir, maka harus
membayar sejumlah uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak merupakan
salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara. Jadi ketika membayar pajak dalam jumlah
tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat pajak yang dibayar, yang akan Anda dapatkan
berupa perbaikan jalan raya di daerah Anda, fasilitas kesehatan gratis bagi keluarga, beasiswa
pendidikan bagi anak Anda, dan lain-lainnya.

4). Apa kaitan pajak dengan negara?

Pajak Merupakan Sumber Utama Penerimaan Negara


Pajak Kita Digunakan untuk Pembangunan via beritadaerah.co.id

Seperti perekonomian dalam rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal
sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan
negara yang menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar
kegiatan negara akan sulit untuk dilaksanakan.

Penggunaan pajak mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. Pembangunan sarana umum, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, dan kantor polisi dibiayai dari pajak. Pembangunan infrastruktur, biaya
pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri, dan
pembangunan fasilitas publik semua dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang dipungut,
maka semakin banyak fasilitas dan infrastruktur yang dibangun.

Karena itu, pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Sehingga sudah
sepantasnya sebagai warga negara yang baik untuk taat membayar pajak. Pemerintah Indonesia
sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar pajak.

Sebagai sumber pendapatan utama negara, pajak memiliki nilai strategis dalam perspektif ekonomi
maupun hukum. Berdasarkan 4 ciri di atas, pajak dapat dilihat dari 2 perspektif, yaitu:

a) Pajak dari perspektif ekonomi


Hal ini bisa dinilai dari beralihnya sumber daya dari sektor privat (warga negara) kepada sektor
publik (masyarakat). Hal ini memberikan gambaran bahwa pajak menyebabkan 2 situasi menjadi
berubah, yaitu:

Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan
penguasaan barang dan jasa.

Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang
merupakan kebutuhan masyarakat.

b) Pajak dari perspektif hukum

Perspektif ini terjadi akibat adanya suatu ikatan yang timbul karena undang-undang yang
menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu
kepada negara. Di mana negara mempunyai kekuatan untuk memaksa dan pajak tersebut
dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini memperlihatkan bahwa pajak yang
dipungut harus berdasarkan undang-undang, sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi
petugas pajak sebagai pengumpul pajak maupun bagi wajib pajak sebagai pembayar pajak.

5) . Apakah pajak di Indonesia sudah memenuhi standar negara?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku dirinya merasa malu karena
rasio pajak atau tax ratio Indonesia yang masih 10,78 persen terhadap produk
domestik bruto (PDB) selama 2017. Angka ini masih jauh dari standar Bank
Dunia, yang mencapai 15 persen.
"Waktu saya menjadi Managing Director di World Bank, saya membandingkan
yang low income countries, middle income countries, dan high income countries,
11 persen (tax ratio Indonesia) itu rendah," ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala,
Jakarta, Senin (6/8/2018).
Ia menceritakan, kala di Bank Dunia dulu, dirinya membuat standar tax ratio bagi
negara-negara di seluruh dunia. Saat itu, standar yang dianggap ideal oleh Sri
Mulyani dan mitra kerjanya adalah 15 persen.

6). Adakah alternatif yang dapat mengganti pajak sebagai pendapatan negara?

PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

Dalam penerimaan negara bukan pajak yang sudah digabungkan ke dalam 7 bagian sehingga bisa
disesuaikan dengan undang – undang, dimana terdapat pada undang – undang No. 20 tahun 1987
dimana jenis penerimaan bukan pajak terdiri dari :

1. Pengelolaan Dana Pemerintah

Dimana pada penerimaan yang bersumber dana dari pengelolaan dana pemerintah bisa di sudutkan
dengan beberapa bagian atau aspek yaitu :

 Penerimaan dari jasa giro


 Penerimaan dari sisa anggaran (berasal dari sisa anggaran pembangunan atau anggaran
rutin)
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Sehingga penerimaan yang terdapat pada pemanfaatan sumber daya alam ini juga terbagi dengan
beberapa aspek yang bisa sudutkan yaitu sebagai berikut ini :

 Royalti Perikanan
 Royalti Pertanian
 Royalti Petambangan

3. Pengelolaan Kekayaan Negara

Pada dana penerimaan yang dihasilkan dari pengelolaan kekayaan negara yaitu memiliki beberapa
aspek juga, dimana aspek pada pengelolaan kekayaan negara ini terdiri dari :

 Laba Pemerintahan : yang berasal dari semua aktivitas dari pemerintahan.


 Hasil Penjualan Saham
 Deviden : dimana deviden ini juga memiliki fungsi yaitu sebagai alat pembayaran seperti
laba atas partisipasi kepada pemegang saham dalam perusahaan.

4. Kegiatan Pelayanan Pemerintah

Dana yang berasal dari pemasukan atau yang berasal dari suatu kegiatan pelayanan yang di lakukan
oleh pemerintahan dimana pemerintah memberikan beberapa pelayanan kepada masyarakatnya
seperti :

 Pelayanan Pendidikan
 Pelayanan Kesehatan
 Pelayanan Hak Paten
 Pelayanan Hak Cipta dan Merk

5. Keputusan Pengadilan

Dana yang di peroleh dari keputusan pengadilan yang juga berdasarkan atas keputusan dari
pengadilan memiliki beberapa aspek, aspek yang berkaitan dengan keputusan pengadilan yaitu
sebagai berikut ini :

 Penerimaan dari Pelelangan Barang


 Penerimaan dari Denda Pelanggaran
 Penerimaan dari Hasil Curian Penjahat yang tertangkap polisi

6. Dana Hibah

Dana penerimaan hibah adalah dana yang merupakan salah satu hadiah yang didapatkan dari pihak
lain dan pemberiannya dilakukan dengan cuma-cuma.

7. Penerimaan Lain – Lain


Dimana pada penerimaan lain lain ini, dana yang telah di atur atau dana yang tidak keluar dari
peraturan atau perundangan yang sudah ada. Dimana adanya suatu pengelolaan yang sudah benar
dan berjalan sesuai dengan peraturan yang benar dalam suatu pemerintah negara bukan pajak
(PNBP). Dibawah ini merupakan beberapa aspek pengelolaan dalam pemerintahan negara bukan
pajak (PNBP) :

 Sesuai pada peraturan perundang – undangan di mana dalam pasal 4 UU No. 2 Tahun 1997 :
PNBP (Seluruh penerimaan negara bukan pajak harus diberikan tepat waktu pada kas negara)
 Semua Penerimaan Negara Bukan Pajak juga harus memberikan tepat waktu sesuai dengan
perjanjian dimana juga wajib sesuai dengan pasal 16 ayat 3 UU No 1 Tahun 2004 (Pembendaharaan
Negara)
 Peraturan pemerintah yang memiliki wewenang untuk bertindak dan memberi ketetapan
pada jenis penerimaan negara bukan pajak kepada yang memiliki sangkutan dengan menentukan
dan memberikan ketetapan dengan disesuaikannya tarif pada jenis PNBP (Pasal 3 ayat 2 UU No. 20
Tahun 1997)
 Pasal 16 ayat 3 UU No. 1 Tahun 2004 dimana untuk memberikan biaya atas dana
pengeluaran negara yang sudah terjadi dan disesuaikan dengan program suatu pekerjaan yang sudah
direncanakan.
 APBN yang akan mengelola PNBP dengan cara keseluruhan dan sudah masuk kedalam
ketetapan pada peraturan perundang – undangan pasal 5 UU No 20 Tahun 1997.
 Semua penerima yang sudah memiliki hak tersebut dalam periode yang telah ditentukan
(pasal 3 ayat 5 UU No 17 Tahun 2003)
 Dari sebagian dana yang sudah ada maka bisa digunakan untuk melakukan beberapa
kegiatan yang masih berhubungan dengan hal yang sama dan juga dilakukan oleh instansi yang
masih memiliki sangkutan dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
 Persetujuan dari Menteri Keuangan dimana beberapa instansi juga masih bisa menggunakan
sebagian dananya.
 Menteri Keuangan juga memiliki hak untuk memastikan dari persetujuan atas penggunaan
PNBP.

Anda mungkin juga menyukai