Dosen Pengampu:
Sumadi Mardi Utomo, S.H.
oleh:
Kelompok 5
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................iii
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas negara demi kepentingan umum (masyarakat),
antara lain meliputi :
2. Kewajiban negara untuk membayar hak tagihan dari pihak-pihak yang melakukan sesuatu atau
perjanjian dengan pemerintah. Contohnya : pembelian barang-barang untuk keperluan pemerintah,
pembangunan gedung pemerintah dan sebagainya.
2). Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara?
Menurut Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatuhal yang benar, milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu , kekuasaan
yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yangharus
dilaksanakan).
Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan
sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu
keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut.
Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan
oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga
negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh
seseorangwarga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.
Berikut adalah hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945
Makna:. Maksud isi tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warga negara indonesia, sejak ia
lahir mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya.
Tidak ada satu orang pun yang bisa membeli nyawa orang lain atau menghilangkan nyawa orang lain
dengan alasan apa pun. Jika ada yang menghilangkan nyawa orang lain dengan atau apa lagi tanpa
alasan, maka orang tersebut harus menanggung hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.
Makna : Maksud pernyataan tersebut adalah bahwa setiap warga negara indonesia memiliki hak yang
sama untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
Perkawinan yang sah adalah perkawinan dimata hukum Jika tidak, maka keluarga tersebut tidak sah
di mata hukum dan hak-hak sebagai warga negara indonesia tidak dijamin oleh negara.Jika sah, maka
keluarga tersebut berhak untuk membentuk keluarga dan hak-hak seluruh anggota keluarga tersebut
terjamin di mata hukum negara
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Makna: Setiap anak sejak dia lahir, memiliki hak untuk hidup,tumbuh, berkembang dan berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka, sejak lahir anak tersebut harus di asuh dan
diperlakukan selayaknya manusia. tidak boleh ada yang melakukan kekerasan atau pun diskriminasi,
walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya sendiri. Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi
atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan
atas anak tersebut harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia.ni
orangtuanya sekalipun. Kekerasan terhadap anak merupakan bagian dari bentuk kejahatan anusiaan
yang bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia.
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Makna: Maksudnya setiap orang berhak untuk mengembangkan diri dalam hal pendidikan, teknologi
dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
manusia terutama rakyat indonesia. Keluarga berkewajiban membantu mewujudkanhal ini, jika
keluarga kurang mampu maka negara berkewajiban membantu mewujudkan hal ini terutama bagi
warga negara yang memiliki kemauan dan kemampuan yang besar.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
Makna: Setiap orang berhak memajukan dirinya secara kolektif unntuk membangun masyarakat,
bangsa dan negara indonesia. Setiap orang berhak mencalonkan dirinya untuk menjadi pilihan rakyat
dalam hal pembangunan negara dalam arti dapat ikut serta dalam calon Presiden,
DPR,MPR,Mentri,Bupati,gubernur, bahkan RT. Atau jika terbeban, dapat membangun bangsa secara
sukarela melalui Lembaga Swadaya Masyarakat atau semacamnya. Semuanya dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
Makna: setiap orang berhak atas pengakuan dalam arti diakui oleh negara , jaminan dan perlindungan
dari negara itu sendiri serta perlakuan yang sama dihadapan hukum .
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.
Makna : Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan imbalan yang pentas memang tergantung
kepada persiapan para pencari kerja tapi pemerintah juga berkewajiban menciptakan banyak
lapangan pekerjaan agar tingkat pengangguran semakin menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat
meningkat.
(2) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
Makna: Negara memberikan hak kepada tiap warga atau masyarakat untuk ikut dalam berpolitik.
Negara terlihat berusaha memenuhi kewajibannya. Ini sudah terlihat dari banyak munculnya berbagai
partai politik. Tinggal bagaimana para partisipan politik benar-benar bekerja sesuai dengan tugasnya
tanpa adanya penyimpangan
Makna: Tiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Berarti masyarakat mempunyai hak untuk
untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan negara serta ikut berpartisipasi dalam berbagai acara
nasional seperti pemilu sebagai warga negara Indonesia. Dan karena memiliki status
kewarganegaraan Indonesia, berarti masyarakat juga berkewajiban untuk taat terhadap hukum dan
peratuaran yang berlaku di wilayah Indonesia
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Makna: Setiap orang berhak untuk memilih agamanya sendiri dalam arti dia nyaman dengan
agamanya tersebut dan tidak berpindah-pindah agama dan pengajaran untuk menuntut ilmu , memilih
pekerjaan mana yang pantas untuk mereka dan sesuai dengan kualitas mereka masing-masing dan
memilih negara serta bertempat tinggal dinegara piulihannya tersebut tetapi atas dasar hukum dan
pemerintahan yang sah.
(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan
hati nuraninya.
Makna: Serta pemerintah memberikan kebebasan atas keyakinan yang diyakini oleh warga Negara
tesebut dan berhak atas pemikiran dan sikap yang mereka ambil dikehidupan sehari hari sesuai
dengan hati nurani yang mereka anggap benar selama semua itu tidak merugikan orang lain.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Makna: Serta setiap Negara menjamin atas kebebasan berorganisasi berserikat dan berkumpul
dengan tidak merugikan pihak lain atau Negara itu sendiri dan mengeluarkan pendapat dengan bebas
dan mendengar pendapat tersebut dengan baik , baik pendapatnya diterima atau pun tidak diterima
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Makna: setiap orang berhak untuk berbicara dan memperoleh informasi dari mana pun dan
mengembangkannya dalam masyarakat dengan menggunakan media yang telah tersedia dan tidak
merugikan orang lain atau digunakan untuk mencari fakta maka hal tersebut diperbolehkan.
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Makna: setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan perlindungan dari Negara baik bagi dirinya
sendiri, keluarga, kehormatan maupun martabat dan harta benda yang dia miliki dibawah
kekuasaannya. Setiap orang pun berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman untuk berbuat
atau bertindak yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia.
Dan bagi orang yang melakukan kekerasan ataupun mencoba untuk melakukan tindakan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia, maka orang tersebut dapat dipidanakan dan mendapatkan hukuman yang
telah diatur oleh Negara tersebut.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Makna: Warga Negara pun berhak untuk bebas dari tindakan penyiksaan dan perlakuan yang dapat
merendahkan derajat dan martabat manusia. Dan untuk melindungi warganya, maka negara
membentuk lembaga di bidang hukum untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan dan kejahatan di
masyarakat. Setiap warga negara pun berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Makna: Setiap orang berhak untuk hidup dengan sehat dan bertempat tinggal yang bersih , aman dan
tentram dan mendapat pelayanan kesehatan yang baik , misalnya dalam masyarakat yang tidak
mampu diberi kartu sehat agar meringankan biaya mereka , tetapi tidak di salah gunakan
(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
Makna: Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa
diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk apa pun
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
Makna: setiap orang itu berhak atas jaminan dalam bentuk sosial atau kebutuhan hidupnya untuk
bertumbuh dan menjadi manusia yang baik dan berpendidikan
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Makna: setiap orang itu memiliki hak pribadi dan yang milik pribadi itu tidak boleh ada campur
tangan atau diganggu gugat oleh orang lain dengan tidak sopan
Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun.
Makna: setiap orang lahir bukan untuk disiksa dan hak untuk tidak di siksa misalnya dalam sebuah
pekerjaan TKI masih banyak para-para majikan yang menyiksa pembantunya dan itu harus
dilaporkan kepada yang berwajib agar merdeka dalam segi hati dan rohani mereka dan kita harus
diakui dalam hukum
(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
Makna : Setiap orang bebas atas perlakuan seseorang dan mendapat perlindungan dari pemerintah
agar tidak terjadi lagi konflik atau perselisihan yang berkelanjutan dan berkepanjangan atau pun
permasalahan yang sewaktu-waktu tidak di selesaikan atau tidak terpecahkan sama
sekali(permasalahan yang hanya di jadikan sebagai pemanas global saja)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman
dan peradaban.
Makna: Budaya harus dihormati, dilestariakan tidak memandang sebalh mata akan budaya kita dan
tidak membiarkan akibat perkembangan zaman budaya kita menghilang begitu saja kita harus
menjaganya dengan baik agar generasi mudah bisa mengetahui budayanyamasing-masing
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab
negara, terutama pemerintah.
Makna:Pemerintah harusnya lebih memajukan atau memberikan hak penuh terhadap hak asasi
manusia. Agar semua pihak yang mempunyai hak asasi dapat menegakkan hak-hak mereka yang
slama ini tidak pernah di anggap oleh pemerintah-pemerintah yang hanya mementingkan
kepentingan sendiri atau tidak pernah menganggap serius hak asasi manusia yang tertindas selama
ini.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundangan-undangan.
Makna: Pemerintah sebaiknya membuat peraturan perundang-undangan yang berisikan bahwa hak
asasi manusia harus dijungjung tinggi dan harus diperjuangkan agaar tidak terjadi lagi perselisihan
konflik yang menyangkut hak asasi manusia.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Makna: Setiap orang itu harus saling menghormati satu dengan yang lain dan tidak ikut campur
dalam hak-hak orang tersebut itulah pertandanya kita bernegara dan berbangsa
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
c. Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Usaha Pertahanan dan Keamanan
Negara. Pasal ini yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Berdasarkan UU KUP NOMOR 28 TAHUN 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan untuk
kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan
merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum,
bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk
melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak
dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
Ciri-ciri Pajak :
1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya berlaku
untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu warga negara
yang memiliki Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) lebih dari Rp2.050.000 per bulan. Jika Anda
adalah karyawan/pegawai, baik karyawan swasta maupun pegawai pemerintah, dengan total
penghasilan lebih dari Rp2 juta, maka wajib membayar pajak. Jika Anda adalah wirausaha, maka
setiap penghasilan akan dikenakan pajak sebesar 1% dari total penghasilan kotor/bruto (berdasarkan
PP 46 tahun 2013).
Seperti perekonomian dalam rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal
sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan
negara yang menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar
kegiatan negara akan sulit untuk dilaksanakan.
Penggunaan pajak mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. Pembangunan sarana umum, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, dan kantor polisi dibiayai dari pajak. Pembangunan infrastruktur, biaya
pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri, dan
pembangunan fasilitas publik semua dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang dipungut,
maka semakin banyak fasilitas dan infrastruktur yang dibangun.
Karena itu, pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Sehingga sudah
sepantasnya sebagai warga negara yang baik untuk taat membayar pajak. Pemerintah Indonesia
sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar pajak.
Sebagai sumber pendapatan utama negara, pajak memiliki nilai strategis dalam perspektif ekonomi
maupun hukum. Berdasarkan 4 ciri di atas, pajak dapat dilihat dari 2 perspektif, yaitu:
Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan
penguasaan barang dan jasa.
Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang
merupakan kebutuhan masyarakat.
Perspektif ini terjadi akibat adanya suatu ikatan yang timbul karena undang-undang yang
menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu
kepada negara. Di mana negara mempunyai kekuatan untuk memaksa dan pajak tersebut
dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini memperlihatkan bahwa pajak yang
dipungut harus berdasarkan undang-undang, sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi
petugas pajak sebagai pengumpul pajak maupun bagi wajib pajak sebagai pembayar pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku dirinya merasa malu karena
rasio pajak atau tax ratio Indonesia yang masih 10,78 persen terhadap produk
domestik bruto (PDB) selama 2017. Angka ini masih jauh dari standar Bank
Dunia, yang mencapai 15 persen.
"Waktu saya menjadi Managing Director di World Bank, saya membandingkan
yang low income countries, middle income countries, dan high income countries,
11 persen (tax ratio Indonesia) itu rendah," ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala,
Jakarta, Senin (6/8/2018).
Ia menceritakan, kala di Bank Dunia dulu, dirinya membuat standar tax ratio bagi
negara-negara di seluruh dunia. Saat itu, standar yang dianggap ideal oleh Sri
Mulyani dan mitra kerjanya adalah 15 persen.
6). Adakah alternatif yang dapat mengganti pajak sebagai pendapatan negara?
Dalam penerimaan negara bukan pajak yang sudah digabungkan ke dalam 7 bagian sehingga bisa
disesuaikan dengan undang – undang, dimana terdapat pada undang – undang No. 20 tahun 1987
dimana jenis penerimaan bukan pajak terdiri dari :
Dimana pada penerimaan yang bersumber dana dari pengelolaan dana pemerintah bisa di sudutkan
dengan beberapa bagian atau aspek yaitu :
Sehingga penerimaan yang terdapat pada pemanfaatan sumber daya alam ini juga terbagi dengan
beberapa aspek yang bisa sudutkan yaitu sebagai berikut ini :
Royalti Perikanan
Royalti Pertanian
Royalti Petambangan
Pada dana penerimaan yang dihasilkan dari pengelolaan kekayaan negara yaitu memiliki beberapa
aspek juga, dimana aspek pada pengelolaan kekayaan negara ini terdiri dari :
Dana yang berasal dari pemasukan atau yang berasal dari suatu kegiatan pelayanan yang di lakukan
oleh pemerintahan dimana pemerintah memberikan beberapa pelayanan kepada masyarakatnya
seperti :
Pelayanan Pendidikan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Hak Paten
Pelayanan Hak Cipta dan Merk
5. Keputusan Pengadilan
Dana yang di peroleh dari keputusan pengadilan yang juga berdasarkan atas keputusan dari
pengadilan memiliki beberapa aspek, aspek yang berkaitan dengan keputusan pengadilan yaitu
sebagai berikut ini :
6. Dana Hibah
Dana penerimaan hibah adalah dana yang merupakan salah satu hadiah yang didapatkan dari pihak
lain dan pemberiannya dilakukan dengan cuma-cuma.
Sesuai pada peraturan perundang – undangan di mana dalam pasal 4 UU No. 2 Tahun 1997 :
PNBP (Seluruh penerimaan negara bukan pajak harus diberikan tepat waktu pada kas negara)
Semua Penerimaan Negara Bukan Pajak juga harus memberikan tepat waktu sesuai dengan
perjanjian dimana juga wajib sesuai dengan pasal 16 ayat 3 UU No 1 Tahun 2004 (Pembendaharaan
Negara)
Peraturan pemerintah yang memiliki wewenang untuk bertindak dan memberi ketetapan
pada jenis penerimaan negara bukan pajak kepada yang memiliki sangkutan dengan menentukan
dan memberikan ketetapan dengan disesuaikannya tarif pada jenis PNBP (Pasal 3 ayat 2 UU No. 20
Tahun 1997)
Pasal 16 ayat 3 UU No. 1 Tahun 2004 dimana untuk memberikan biaya atas dana
pengeluaran negara yang sudah terjadi dan disesuaikan dengan program suatu pekerjaan yang sudah
direncanakan.
APBN yang akan mengelola PNBP dengan cara keseluruhan dan sudah masuk kedalam
ketetapan pada peraturan perundang – undangan pasal 5 UU No 20 Tahun 1997.
Semua penerima yang sudah memiliki hak tersebut dalam periode yang telah ditentukan
(pasal 3 ayat 5 UU No 17 Tahun 2003)
Dari sebagian dana yang sudah ada maka bisa digunakan untuk melakukan beberapa
kegiatan yang masih berhubungan dengan hal yang sama dan juga dilakukan oleh instansi yang
masih memiliki sangkutan dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Persetujuan dari Menteri Keuangan dimana beberapa instansi juga masih bisa menggunakan
sebagian dananya.
Menteri Keuangan juga memiliki hak untuk memastikan dari persetujuan atas penggunaan
PNBP.