Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ariko Beni

NIM : 1810416712
Kelas :A3
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran II
Dosen : Windy Pratiwi, S.M.

JAWABAN
Jawaban Soal No 1.
Jawab :
a. Barang adalah komoditas atau produk yang siap dibeli oleh pelanggan dengan harga tertentu, sedangkan
Layanan (jasa) adalah manfaat atau fasilitas yang disediakan oleh pihak lain.
b. Barang adalah sesuatu yang berwujud atau tanjibel (tangiable) yaitu sesuatu yang dapat dilihat atau
disentuh, sedangkan layanan (jasa) adalah produk yang tidak berwujud (intangiable).
c. Ketika pelanggan membeli barang dengan harga tertentu, kepemilikan barang tersebut akan berpindah
tangan dari penjual ke pembeli. Sebaliknya, kepemilikan jasa atau layanan tidak dapat dipindahtangankan.
d. Sulit untuk melakukan Evaluasi terhadap jasa atau layanan karena setiap penyedia layanan memiliki
pendekatan yang berbeda dalam melaksanakan layanan sehingga sulit sulit untuk menilai layanan mana
yang lebih baik. Sedangkan evaluasi terhadap barang relatif lebih mudah untuk dilakukan.
e. Barang dapat dikembalikan ataupun ditukar apabila tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun
layanan atau jasa tidak mungkin untuk dikembalikan atau ditukar apabila telah disediakan.
f. Barang dapat disimpan untuk penggunaan di masa mendatang, tetapi layanan atau jasa sangat terikat pada
waktu dan tidak dapat disimpan sebagai persediaan.
g. Barang diproduksi terlebih dahulu kemudian diperdagangkan dan akhirnya dikonsumsi. Sedangkan jasa
atau layanan diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama.
h. Barang dapat berpisah dengan alat produksinya setelah menjadi produk jadi, sedangkan Layanan atau jasa
tidak dapat dipisahkan dari penyedianya.

Jawaban Soal No 2
Jawab
Produk berdasarkan pasar yang di tuju di kelompokan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Produk konsumen
Produk Konsumen adalah produk yang dibeli oleh individu atau rumah tangga untuk penggunaan pribadi.
Dengan kata lain, produk konsumen adalah produk yang dibeli untuk dikonsumsi oleh konsumen. Dari
perspektif pemasaran, ada empat jenis produk konsumen, masing-masing dengan karakteristik pemasaran
yang berbeda. Ada 4 jenis produk konsumen diantaranya :
 Convenience goods
Convenience goods barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi (dapat
dikatakan sering dibeli), barang tersebut dibutuhkan segera oleh konsumen, dan memerlukan usaha
yang minimum dalam pembeliannya.

Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, permen, ditergen, baterai, surat kabar,
dan rokok. Dalam hal ini convenience goods masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok,
yaitu :

1. Staples merupakan produk/barang yang dibeli konsumen (pembeli) secara rutin. Sebagai
contohnya adalah sabun, pasta gigi.
2. Impuls good adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu
ataupun usaha-usaha untuk mencari barang tersebut. Biasanya barang-barang seperti ini
tersedia dan dipajang dalam banyak tempat yang tersebar. Kita dapat mengambil contoh
adalah permen, dan coklat.
3. Emergency goods merupakan barang yang dibeli oleh konsumen apabila suatu kebutuhan
tersebut dirasakan mendesak. Sebagai contoh payung dan jas hujan dirasa sangat dibutuhkan
disaat musim hujan

 Shopping goods
Shopping goods merupakan barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses
pembelian dan pemilihannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada.
Dalam hal ini biasanya konsumen mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas, dan model masing-
masing barang.
Adapun contohnya seperti peralatan rumah tangga, dan juga pakaian. Dalam shopping goods masih
dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Homogeneous shopping goods adalah barang-barang yang dianggap oleh konsumen yang
mempunyai kualitas yang hampir sama namun berbeda jauh dalam hal harga. Dengan begitu
konsumen akan mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko
dengan toko lainnya.
2. Heterogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen
(pembeli) yang mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan
aspek harga. Atau boleh dikatakan bahwa konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal
kualitas dan atribut.

 Specialty goods

Specialty goods merupakan barang-barang yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang
unik dalam sekelompok konsumen mau melakukan usaha yang lebih untuk dapat membelinya.
Biasanya barang-barang seperti ini merupakan barang-barang mewah dengan merk dan model yang
spesifik.

Sebagai contoh adalah mobil lamborghini, pakaian dengan perancang terkenal, dan masih banyak lagi
barang-barang mewah lainnya.
 Unsought goods
Unsought goods adalah barang-barang yang belum dikenal ataupun belum diketahui oleh konsumen
(pembeli) ataupun sudah diketahui oleh konsumen namun belum terpikirkan oleh konsumen untuk
membelinya. Adapun klasifikasi dari Unsought goods, yaitu :

1. Regularly unsought products barang-barang yang sebetulnya sudah ada (tersedia) dan
diketahui oleh konsumen, akan tetapi belum terpikirkan untuk membelinya. Sebagai contohnya
adalah batu nisan, asuransi jiwa, dan juga tanah kuburan.
2. New unsought products merupakan barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui
oleh konsumen. Biasanya barang ini merupakan hasil dan pengembangan produk baru, sehingga
belum banyak konsumen yang mengetahuinya.

2. Produk Bisnis
Produk bisnis adalah produk yang di perjual belikan di pasaran.
Contoh bahan baku & suku cadang, barang modal, supplies dan jasa.

Jawaban Soal No 3.

Faktor yang mendorong suatu produk dapat terjual adalah dari barang dan pelajanan jasa yang diberikan itu
sendiri. Karena pada dasarnya konsumen akan melihat produk yang kita kita tawarkan. Apakah produk
tersebut memenuhi kritria yang diinginkan konsumen. Pelayanan jasa yang diberikan juga menjadi faktor
utama pendukung produk terjual. Karena tanpa pelayanan yang baik dari maka konsumen akan enggan untuk
membeli produk yang kita pasarkan.

Jawaban Soal No. 4

Advertising adalah jasa periklanan yang berguna untuk mengekspresikan peluang sekaligus mendramatisasi
produk yang dijual oleh perusahaan melalui penggunaan percetakan dengan desain dan warna yang berseni
supaya dapat menarik perhatian konsumen atau pelanggan. Advertising merupakan media yang sudah
tersebar luas yang dapat memungkinkan produk yang dijual oleh perusahaan dapat terjual dan dipesan
berulang-ulang oleh konsumen.

Personal Selling dalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

Sales Promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan
suatu produk atau jasa kepada pasar sasaran untuk segera melakukan suatu tindakan.
Publik Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja, guna membangun
dan memperahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya

Direct Marketing adalah sistem marketing dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target
customer untuk menghasilkan respons atau transaksi.

Internet marketing adala segala upaya yanag dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa
melalui atau mengunakan media elektronik atau internet.

Menurut saya lebih baik menguakan Internet Marketing karena adi zaman yang serba digital ini mayorias
konsumen akan mencari barang/jasa yang menarik melalui jejaringa internet baik itu sosial media atau
searcing melalui google, pemasaran mengunakan Internet Marketing dirasakan sangat efektif karena selain
cepat, lebih hemat waktu dan biaya.

Jawaban Soal No . 5

A. Jika markup yang diinginkan sebesar 70% atau 80% maka harag jual 1 kye bingke !

𝐹𝐶
Cost/Unit penjualan = VC +
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

300.000
= 15.000 +
100
= 18.000

 Untuk Mark Up 70%

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡


Harga mark Up =
(1−𝑚𝑎𝑟𝑘 𝑢𝑝 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛

18.000
=
(1−0,7)

= 60.000

 Untuk Mark Up 80%

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡


Harga mark Up =
(1−𝑚𝑎𝑟𝑘 𝑢𝑝 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛

18.000
=
(1−0,8)

= 90.000

B. Berapa kue bingke yang harus terjual pada BEP harga 1 buah Rp. 22.000.

𝑭𝑪 𝟑𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
Volume Titik Impas = = = 43 Kue Bingke
𝑷−𝑽𝑪 𝟐𝟐.𝟎𝟎𝟎−𝟏𝟓.𝟎𝟎𝟎
C. Jika tingkat pengembalian atas investasi yang diinginkan sebesar 40 % atau 50 % maka harga 1 kue
bingke.

𝑹𝑶𝑰 𝒙 𝟏
ROI (40%) maka harga jual = Biaya VC +
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏

𝟒𝟎 % 𝑿 𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 15.000 +
𝟏𝟎𝟎

= 19.000

𝑹𝑶𝑰 𝒙 𝟏
ROI (50%) maka harga jual = Biaya VC +
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏

𝟓𝟎 % 𝑿 𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 15.000 +
𝟏𝟎𝟎

= 20.000

Anda mungkin juga menyukai