Anda di halaman 1dari 19

SOAL:

1) Bauran pemasaran dalam kerangka program pemasaran perlu dirancang atau dikembangkan dan
dilaksanakan sesuai dengan situasi pemasaran. Coba Anda identifikasikan unsur-unsur bauran
pemasaran itu. masing-masing dengan penjelasan dan contoh! Bagaimana pula unsur-unsur bauran
pemasaran Itu berinteraksi (POINT 25)

Jawaban:

Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi empat unsur yaitu:

1. Product (Produk) adalah barang/jasa yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar
diperhatikan, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau
kebutuhan. contoh : Produk makanan, minuman, dll.
2. Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli produk,
atau nilai dari suatu produk. contoh : harga sebuah makanan ringan adalah Rp.2.000.
3. Place (tempat) adalah wilayah untuk menyalurkan produk yang telah diproduksi atau tempat
untuk membuat produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, tempat yang dipilih harus
terjangkau oleh pasar sasaran. contoh : Artasedana terletak di Jalan Ngurah Rai Singaraja.
4. Promotion (promosi) adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk kepada pasar sasaran
yang akan disasar. contoh: promosi yang dilakukan oleh Oreo dengan membuat iklan yang
menarik yang ditampilkan di televise.

Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari unsur Produk, Price, Plaace, dan Prootion (4P)
saling berinteraksi dan saling berkaitan sehingga dapat membantu perusahaan untuk dapat
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang diproduksi secara tepat kepada orang-
orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan
komunikasi yang tepat pula.

1. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian, dan kemudian dibeli lalu dapat dipergunakan atau dikonsumsi, yang mana
produk ini dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

2. Harga
Harga merupakan nilai uang yang dipertukarkan oleh konsumen untuk memiliki atau
menggunakan produk dan mendapatkan manfaat dari produk itu sendiri.

3. Distribusi
Distribusi adalah saluran/jalur distribusi yang produsen gunakan untuk menyalurkan barang
sehingga dapat sampai kepada konsumen atau pemakai industri.
4. Promosi
Promosi merupakan suatu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi
kepada pasar sasaran akan adanya produk dengan cara membujuk, mempengaruhi, dan
meyakinkan target pembeli.

Produk : apapunyang dapat dijual ke pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar.
Produk ini contohnya macam-macam produk, kualitas, desain, features, brand packaging, sizes,
atau services.

Price : suatu yang dikeluarkan konsumen untuk membeli suatu produk. Sesuatu yang biasanya
ditetapkan oleh penjual terhadap produk yang dihasilkan dengan pertimbangan biaya-biaya yang
dikeluarkan saat proses produksi. Price ini contohnya list price, diskon, payment periode, kredit.

Place : penempatan atau pendistribusian suatu produk untuk dijual ke pasaran. Contohnya


meliputi channel, coverage, locations, inventory transport.:

Promosi : sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon


konsumen tentang barang dan jasa. Promosi ini contohnya iklan, promosi penjualan, sales force,
public relation dan pemasaran langsung.

Unsur – Unsur Bauran Pemasaran

1. Produk

Produk ialah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian, dan kemudian dibeli lalu dapat dipergunakan atau dikonsumsi, yang mana
produk ini dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

2. Harga

Harga yaitu sebuah nilai uang yang dipertukarkan oleh konsumen untuk memiliki atau
menggunakan produk dan mendapatkan manfaat dari produk itu sendiri.

3. Distribusi

Distribusi adalah salah satu saluran/jalur distribusi yang produsen gunakan untuk
menyalurkan barang sehingga dapat sampai kepada konsumen atau pemakai industri.
4. Promosi

Promosi merupakan berbagai komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi


kepada pasar sasaran akan adanya produk dengan cara membujuk, mempengaruhi, dan
meyakinkan target pembeli.

Tujuan Bauran Pemasaran

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan yakni salah satu kegiatan penting dalam marketing mix. Tujuan utama dari
periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk (barang/ jasa) kepada
target konsumen dan untuk meningkatkan penjualan.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Ialah suatu kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian
suatu barang/ jasa.

Kegiatan inti sebagian besar berjangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang.
Tujuan dari sales promotion ini yait untuk dapat meningkatkan penjualan.

Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara pemberian diskon, pengadaan kontes, pemberian
kupon atau sampel produk.

3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Direct marketing merupakan sebuah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu
atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur
pada suatu lokasi.

Tujuan direct marketing adalah untuk mengkomunikasikan produk atau jasa secara
langsung kepada konsumen yang dianggap target market potensial.
2) Bagaimana pemahaman Anda tentang segmenting. targeting. dan positioning dalam kegiatan
pemasaran! Mengapa segmenting periu dllakukan dan sebutkan apa saja yang dapat dijadikan dasar
segmentasi Itu! Jelaskan secara singkat! (POINT 25)

Jawaban :

 Segmenting adalah suatu tindakan yang mengklasifikasikan pasar ke dalam


kelompok-kelompok dengan berbagai kategori. Sehingga dengan
mengelompokan pasar tersebut akan memungkinkan kebutuhan produk yang
berbeda atau kombinasi pemasaran yang terpisah. Segmentasi juga merupakan
proses membagi pasar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil berdasarkan dari
karakteristik yang memiliki nilai. Melalui segmentasi pasar, aktivitas pemasaran
bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang maksimal
dalam memberikan kepuasan untuk konsumen.

 Targeting adalah suatu tindakan untuk menetapkan target pasar yang diinginkan untuk
di sasar. Targeting juga merupakan suatu tindakan untuk menilai ketertarikan dan minat
dari beragam segmen pasar, yang kemudian digunakan untuk menentukan segmen
pasar mana yang akan dijadikan sebagai target pasar. 

 Positioning adalah suatu tindakan penempatan suatu produk yang


merupakan upaya untuk menempatkan posisi produk dalam
menghadapi persaingan. Positioning bertujuan untuk mempengaruhi
tentang bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk
maupun jasa ketika dibandingkan dalam kompetisi pasar para pesaing
sehingga harus menghasilkan produk yang bisa dibedakan dari
kompetitornya.

Kemudian Segmentasi perlu dilakukan karena pada saat pasar dalam keadaan heterogen
sulit untuk mempelajari kebutuhan dan permintaan pembaeli pada beberapa tingkat alternatif
produk-pasar, serta mengidentifikasikan tipe pembeli yang berada di pasar yang akan dituju
untuk memasarkan produknya. Adapun faktor yang dapat dijaidkan dasar segmentasi adalah 1)
Segmentasi geografis yang membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti
wilayah, negara, kota, atau pemukiman, 2) Segmentasi demografis yang membagi pasar menjadi
sejumlah kelompok berdasarkan variabel – variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan, 3) Segmentsi psikografi yang
membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya
hidup, atau karakteristik kepribadian, dan 4)  Segmentasi behavioral yang membagi suatu pasar
ke sejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, atau penggunaan.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap segmen yang menarik dan memilih satu atau lebih
dari segmen tersebut untuk dimasuki. (Kotler dan Amstrong,2008). Targeting ialah menetapkan
pasar (pasar sasaran).

Positioning adalah penentuan posisi untuk membantu menekan hal-hal yang dapat menopang
keunggulan bersaing dengan mengidentifikasi dan melayani segmen-segmen pelanggan ceruk-
ceruk pasar dengan kebutuhan-kebutuhan yang jelas melalui sebuah strategi pembedaan atau
diferensiasi. (Lamb. Jr., Charles 1w. 1et.all:163,1999) dan Bogozzi:191,1998). Strategi
positioning merupakan strategi yang menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan
sasaran, sehingga terciptamerek atau produk yang lebih unggul disbanding merek atau produk
pesaing.

Segmenting atau yang sering dikenal dengan segmentasi pasar merupakan tindakan


mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai kategori.
Sehingga kondisi tersebut memungkinkan kebutuhan produk yang berbeda atau
kombinasi pemasaran yang terpisah. Singkatnya, segmentasi merupakan proses
membagi pasar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil berdasarkan dari karakteristik
yang memiliki nilai. Melalui segmentasi pasar, aktivitas pemasaran bisa dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang maksimal dalam memberikan
kepuasan untuk konsumen.

Dalam segmentasi pasar, terdapat beberapa variabel yang harus Anda perhatikan
seperti aspek demografis, psikografis maupun behavior atau perilaku konsumen. Pada
aspek demografis misalnya, Anda membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok seperti
umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, ras, dan lain sebagainya. Kemudian dari
aspek psikografis, Anda akan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berbeda berdasarkan kelas sosial seperti kepribadian, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Terakhir adalah aspek perilaku, Anda akan membagi konsumen ke dalam segmen-
segmen sesuai dengan kategori dalam tingkah laku konsumen, perasaan, cara mereka
menggunakan produk atau kondisi pemakaian, serta loyalitas terhadap brand. Upaya
yang dapat Anda lakukan untuk menentukan segmen ini adalah dengan membagi pasar
ke dalam kategori user dan non user atas produk Anda.

2. Targeting
Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang ingin Anda
sasar. Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam
segmen pasar, kemudian menentukan segmen pasar mana yang akan Anda jadikan
sebagai target pasar. Target pasar dipahami sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu
bisnis untuk dijadikan sebagai calon pelanggan dengan melakukan penargetan dan
segmentasi.

Terdapat empat strategi yang bisa Anda pilih dalam


melakukan targetingdiantaranya undifferentiated targeting strategy, differentiated
targeting strategy, concentrated targeting strategy, dan custom targeting strategy.

 Undifferentiated targeting strategy menjelaskan bahwa strategi ini ditujukan untuk pasar


besar dengan kebutuhan yang serupa. Maka dari itu, di dalamnya hanya akan ada satu
jenis pemasaran yang diterapkan untuk melayani semua jenis pasar. Perusahaan hanya
mendapat peluang untuk mengoptimalkan produksi, distribusi dan periklanan massa
untuk mendapatkan citra terbaik dari konsumen secara mayoritas.
 Differentiated targeting strategy menjelaskan bahwa perusahaan memproduksi berbagai
produk dengan masing-masing ciri yang berbeda. Setiap konsumen tentu saja
menginginkan variasi produk yang beragam, sehingga Anda harus berupaya
menawarkan beberapa jenis produk sesuai permintaan pasar.
 Concentrated targeting strategy, perusahaan hanya berfokus menawarkan jenis produk
tertentu dalam satu segmen yang dinilai paling berpeluang pasar.
 Custom targeting strategy ditujukan pada pendekatan konsumen yang bersifat
individual

3. Positioning
Ketiga adalah positioning atau penempatan produk yang merupakan upaya
untuk menempatkan posisi produk dalam menghadapi persaingan.
Pengembangan strategi pemasaran ini bertujuan untuk mempengaruhi
tentang bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk maupun jasa
ketika dibandingkan dalam kompetisi pasar. Sementara, dalam menentukan
posisi pasar Anda harus menunjukkan bahwa produk bisa dibedakan dari
kompetitornya.

Segmentasi, Targeting dan Positioning.

Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2)
penetapan pasar sasaran, (3) penetapan posisi pasar, seperti yang dijelaskan (Kotler, 1995 : 315).

1). Segmentasi.
1.Segmen pasar : Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik
yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2.Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang
bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran
untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. 
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen
menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku
pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of
breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is
with relatively similar buying characteristics or needs”. Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa
tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk
dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang
berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya,
Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi
merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat
yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel
geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam
sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama,
segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan
membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk
menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan
mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk
menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market
akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk
mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing.

Tingkatan Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000).
Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan program pemasaran
tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang homogen.
Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran
dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain
satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya
karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan
segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok
yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu.
Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki
persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler,
2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market
antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target
market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan
komunikasi pemasaran. Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum
dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub
segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan
baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang
kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat
memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan profitable
sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian
terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga
dengan customize marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu.
Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan
konsumen seperti yang mereka harapkan.

Pola Segmentasi Pasar


Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan
(Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)


Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan

3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)


Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan
preferensi.

Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar


Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan
wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi,
sikap dan perilaku konsumen. 
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis
dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang
berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-
kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk.
Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku,
demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-
masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

Dasar Segmentasi 
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama,
consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi
yang terdiri dari :
1. Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan
daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
2. Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan
pekerjaan konsumen.
3.Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen,
seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi
manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu
produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan
dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang
mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan
segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :

1.Static Atribut Segmentation


Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang
tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan
demografi.

2.Dynamic Atribut Segmentation


Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau
atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan
behavioral.

3. Individual Segmentation
Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.

Menentukan Dasar Segmentasi 


Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang
paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing
berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk
semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai
dengan perusahaan. Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama, memandang
pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode
segmentasi yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan
serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation
lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku
pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran
yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,2003).
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah
tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen
memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang
menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun
brand dengan keakuratan yang baik.

Syarat Segmentasi Yang Efektif


Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat
segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar,
daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.

Manfaat Segmentasi

Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut
Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. 


Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing
yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen
sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

2. Determining effective and cost efficient promosional strategies. 


Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk
mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk
menargetkan pada media yang tepat.

3. Evaluating market competition in partikular the companys market position. 


Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan
membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

4. Providing insight on present marketing strategies. 


Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi
perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi
terhadap ancaman.

2)Target Market

Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam
segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi
segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara
keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah
suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan,
profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan
apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber
daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan
targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika
proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi
perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target.
Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan
cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat
sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan
hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh
karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan. Kedua adalah
bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang
bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki
kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan
value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya
yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif
untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan
juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung
tujuan jangka panjang perusahaan. Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan
pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor yang
dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru,
hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer
serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan
dengan segmen pasar yang tepat.

3) Coba anda cari toko ritel yang ada di kota singaraja! kemudian cari tahu strategi apa yang diterapkan
peritel dalam hal menjalankan bisnis ritelnya untuk bersaing sehingga masih bisa bertahan sampai saat
Ini. (Iengkapi dengan menuIIs nama toko yang akan di analisis/teliti dan Isi latar belakang dengan sejarah
terbentuknya toko serta alasan mengapa peritel mambuka toko tersebut). Selanjutnya anda tanggapi
strategi yang diterapkan peritel! (POINT 50)

A. Sejarah PT Arta Sedana Retailindo


Artasedana Grup dirintis sejak tahun 2007 yang kemudain berdiri
tanggal 9 maret 2009 melalui usaha CV Artasedana bergerak di bidang
jasa layanan di kota Singaraja. Pada tahun 2010, Artasedana pertama kali
mengambil peluang usaha suplier pipa pvc dan mensuplaynya ke toko-toko bahan
bangunan di daerah Bali utara sehingga pada tahun 2011 Artasedana dapat
berkembang menjadi distributor salah satu produk air mineral dengan merek Cheers
dan beberapa produk food maupun nonfood.
Pada tahun 2015 PT. Artasedana Singaraja yang berkantor pusat di Jl. Pulau
Komodo, Singaraja secara resmi menjadi distributor berbagai jenis produk dan
mampu ekspansi usaha distributornya ke beberapa seperti daerah bali lainnya
seperti Kabupaten Jembrana, Tabanan dan Denpasar. Dengan tekad modal
keberanian pada awal tahun 2016 mengembangkan usaha retail modern di tengah
kota Singaraja dengan brand Artamart. Kemudian, berkat suport keluarga, rekan
bisnis dan team yang solid akhir tahun 2019 Artasedana dipercaya dan disupport
penuh oleh PT. Bank Muamalat Indonesia untuk mengembangkan retail terbesar di
Bali dan Jawa Timur, khususnya di kabupaten Banyuwangi dengan brand Artasedana
supermarket & departement store yang dulunya berdiri dengan brand Hardys.
Pemilik PT. Artasedana adalah Putu Gede Sedana, seorang pengusaha muda asal
Singaraja. Dari 12 outlet yang sudah beroperasi di 9 kabupaten/kota di Bali yaitu
Artasedana Sanur, Nusa Dua, Gianyar, Negara, Seririt, Ngurah Rai Singaraja,
Surapati Singaraja dan Amlapura di kabupaten Karangasem. Adapun visi misi
Artasedana adalah menyediakan segala kebutuhan dan keperluan masyarakat Bali
dengan pelayanan prima dan menyajikan produk-produk berkualitas tentu dengan
harga yang kompetitif dan terjangkau.
Sedangkan untuk filisofi logo yang dipilih perusahaan memiliki makna
tersendiri. Dari segi warna ungu, adalah melambangkan sifat kebijaksanaan, dimana
management Artasedana menjadi karakater bijaksana dan memimpin team work
lebih baik. Kemudian dalam logo juga ada huruf a dan s berarti artasedana,
kemudian ada logo switch on yang memiliki makna siap di klik atau memulai dengan
enter. Selaku pengusaha retail lokal, diharapkan Artasedana mampu terus tumbuh
kembang dan tetap eksis memberikan kontribusi terhadap sektor perekonomian
masyarakat Bali. Dari segi ketenagakerjaan, Artasedana mampu menyediakan
lapangan kerja untuk membantu pemerintah dan masyarakat dengan membuka
lapangan pekerjaan bagi hampir 1000 karyawan karyawati bernaung di bawah grup
Artasedana yang berkolaborasi dengan pengusaha lokal sebagai pelaku usaha
menengah yang sudah hampir 400 pelaku usaha telah bekerjasama menjadi suplier
bagi PT Artasedana Singaraja.

B. Strategi Bisnis yang Diterapkan PT Arta Sedana Retailindo


Dengan hadirnya Arta Sedana, perusahaan berharap dapat ikut mendukung
pemerintah mempercepat terwujudnya peningkatan perekonomian, serta adanya
ketersediaan dan akses produk-produk berkualitas dengan harga yang murah. Pelanggan
artasedana dapat menemukan produk sehari-hari maupun belanja bulanan diantaranya
produk segar atau fresh food, mulai dari buah local, buah import, sayur mayur, bumbu, dan
kebutuhan harian lainnya. Produk Sembako, produk supermarket, perkakas rumah tangga
dan perabotan, pakaian dengan model terbaru dan harga terjangkau/dept store, dan juga
menyediakan pusat oleh-oleh khas Bali. Arta Sedana juga mengutamakan kepuasan
pelanggan dengan menyediakan produk yang berkualitas, harga yang bersaing, dan
pelayanan yang ramah kepada pelanggan yang sudah berbelanja ke arta sedana.
Dalam menjalankan bisnisnya, Artasedana menyadari bahwa untuk kondisi sesulit
sekarang ini, ditengah perkembangan retail yang menjamur, perusahaan tetap
mengkondisikan dan mempelajari pasar di Bali, dengan berbagai keunggulan produk
fresh food dan produk unggulan lainnya, disamping juga memanfaatkan radius dua
hingga tiga kilo meter tetap melakukan promosi. Disamping itu, yang tidak kalah
penting strategi yang diterapkan perusahaan adalah dengan membangun
kepercayaan terhadap pelanggan dan mengikuti perkembangan teknologi yang kini
sedang dirancang dan disiapkan untuk pembelian secara dedaring atau online.
Strategi bisnis lainnya yang dilakukan oleh Artasedana dalam menjalankan
bisnis ritelnya untuk bersaing sehingga masih bisa bertahan sampai saat Ini adalah dengan
memperkenalkan Member Arta Sedana (MAS), yang memiliki banyak manfaat diantaranya
mengumpulkan poin belanja yang bisa ditukarkan dengan hadiah/produk yang bisa dipilih
oleh pelanggan langsung, mendapatkan diskon khusus pada produk-produk bertanda
khusus, mendapatkan promo khusus member yang dikirim melalui email atau SMS ke
pelanggan, mendapat diskon tertentu di tempat-tempat yang sudah bekerja sama dengan
MAS, dan di akhir tahun akan ada Undian Berhadiah Motor untuk seluruh pelanggan arta
sedana yang memiliki MAS dan aktif berbelanja sebagai pelanggan setia arta sedana.
Sebagai bisnis ritel lokal Bali, Artasedana memiliki kesempatam untuk bersaing
dengan bisnis ritel nasional. Artasedana juga mengusung pendekatan dan pola baru
melalui kemitraan dengan UMKM disertai produk baru dan pelayanan prima, animo
masyarakat terhadap dibuka kembalinya Artasedana (dulunya dikenal dengan Hardys)
cukup tinggi. Pola kemitraan dengan UMKM ini terbukti mengangkat kinerja penjualan
Hardys. Contohnya di Artasedana Singaraja yang baru dibuka kembali Mei tahun 2019 lalu
memiliki nilai penjualan mencapai 200 persen dari target yang dulu dicapai saat sebelum
ditutup.
Menurut saya, dengan adanya peningkatan penjualan pada outlet Artasedana
Singaraja telah membuktikan bahwa perusahaan dapat bangkit dengan menggunakan nama
perusahaan sendiri. Hal ini juga merupakan suatu tantangan yang besar bagi perusahaan
untuk membangkitkan kembali bisnis retail Hardys yang dulunya sudah pailit hingga kini
dibuka kembali menjadi Arta sedana. Jika perusahaan dapat konsisten menerapkan strategi
bisnis nya, maka Arta sedana akan dapat bersaing dengan bisnis ritel peesaingnya yang
sudah bertaraf nasional seperti Indomaret dan Alfamart. Artasedana juga haru mampu
memahami kebutuhan masyarakat dengan melakukan riset untuk mengetahui selera
konsumen, dan riset juga diperlukan untuk mengambil keputusan apakah perusahaan dapat
menambah outletnya atau tidak.

Dalam kaitannya dengan upaya yang dilakukan Krisna Oleh-oleh Khas Balidalam membangun ekuitas
merek adalah kegiatan pemasaran dengan memperkenalkan Krisna Oleh-oleh Khas Bali dari berbagai
segi baik pelayanan, kenyamanan, fasilitas dan lain sebagainya yang tujuannya untuk memperkenalkan
dan menawarkan kepada masyarakat untuk menggunakan dan mengonsumsi produk-produk yang ada
di Krisna Oleh-oleh. Pihak manajemen Krisna Oleh-oleh berupaya untuk meningkatkan ekuitas merek
dengan melalui pilihan yang positif atas identitas merek (yaitu pemilihan nama dan logonya). Namun,
usaha yang paling sering dilakukan adalah melalui programkomunikasi merek, agar tercipta asosiasi yang
mendukung, kuat dan unik di benak masyarakat. Suatu perusahaan yang mempunyai kualitas, fasilitas
tinggi dan merepresentasikan nilai yang baik secara potensial mempunyai ekuitas merek yang
tinggi.Namun, dibutuhkan usaha yang efektif dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan
ekuitas merek. Usaha yang efektif pada Krisna Oleh- Oleh Bali sangat berperan penting untuk
menunjang eksistensi perusahaan, agar perusahaan dapat dikenal oleh konsumen, tak segan-segan
pemilik dari Krisna Oleh-oleh Khas Bali ini langsung menyapa dan mengobrol dengan kosumen krisna
untuk mengetahui kekurangan-kekurangan krisna yang harus di perbaiki agar bisa lebih baik dalam
pelayanan. Krisna ini sendiri didirikan oleh Gusti Ngurah Anom yang lebih dikenal dengan sebutan Ajik
Cok (ajik dalam bahasa bali berarti ayah atau bapak), sejak ajik cok sukses menajalankan usaha
konfeksinya Krisna Oleh-oleh yang peratamapun dibangun, di jln. Nusa Indah, Denpasar, dibuka pada
tanggal 16 mei 2007,karena usahanya yang berjalan cukup pesat, pada tanggal 16 mei 2008 Krisna Oleh-
oleh II dibuka di Jln. Nusa Kambangan, Denpasar. Toko ini menempati lahan seluas 35are.Grand
OpeningKrisna Oleh-oleh Khas Bali III pada tanggal 16 mei 2009 di Jln. Sunset Road, Kuta dengan luas
tanah 500 meter persegi lalu berkembang menjadi 1,4 ha. Toko Krisna Oleh-oleh IV yang diberi nama
Toko Oleh-Oleh Rama Krisna dibuka di Tuban Kuta dengan menepati lahan seluas 45 are. Toko oleh-oleh
yang buka selama 24 jam ini diresmikan oleh Gubernur Made Mangku Pastika pada tanggal 1 November
2010. Pada 16 Mei 2014 soft opening Krisna Oleh-oleh Khas Bali V yang terletak di Jln. Raya Seririt,
Temukus,Singaraja. Toko oleh-oleh tersebut menempati lahan seluas 30.000 meter persegi. Toko oleh-
oleh ini juga dilengkapi dengan pusat kuliner yang menyajikan makanan khas Bali. Perkembangan Krisna
Oleh-oleh Khas Baliyang pesat membuktikan bahwa persaingan bisnis tidak semata-mata terletak pada
produk, namun lebih pada bagaimana pengusaha mengelola mereknya sehingga dapat diterima oleh
konsumen dan menjadikan konsumen loyal terhadap merek tersebut.Dalam hal ini, peran dari strategi-
strategi yang di lakukan oleh Krisna tidak dapat diabaikan. Untuk itu, peneliti merasa perlu mengkaji
lebih dalam lagi bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh Krisna Oleh-oleh Khas Bali dalam
membangun dan mempertahankan brand equity- nya, hingga mampu eksis sampai saat ini. Terkait
dengan pentingnya upaya-upaya untuk membangun merek yang di lakukan oleh Krisna-Oleh-Oleh Khas
Bali, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah “Bagaimana upaya-upaya Krisna Oleh-oleh Khas
Bali dalam membangun Ekuitas Merek?”.

Bisnis.com, DENPASAR - Berlibur ke Bali rasanya kurang jika tidak membawa oleh-oleh khas
dari daerah yang dikenal dengan sebutan Pulai Dewata ini.

Salah satu tempat pusat oleh-oleh tersohor yang dapat dikunjungi yaitu Krisna Oleh-oleh Khas
Bali. Di tempat ini, terdapat beragam jenis buah tangan yang dapat dibawa, mulai dari pakaian,
termasuk yang khas yaitu kaos, kain, makanan, tas, aksesori, dan masih banyak yang lainnya.

Pantauan Tim Bisnis Indonesia Liputan Lebaran: Jelajah Jawa Bali (LL-JJB) 2017, pada Senin
(26/6/2017), pusat Oleh-oleh Krisna di Nusa Indah, Denpasar ini ramai dikunjungi turis domestik
tetapi ada juga turis asing yang datang.

Biasanya ketika datang, pengunjung akan diberi stiker sebagai tanda oleh petugas. Adapun pada
musim Libur Lebaran ketika pertengahan tahun ini dan bertepatan dengan liburan sekolah,
pengunjung terbilang ramai.

 
Terdapat lima cabang dari Krisna Oleh-Oleh Khas Bali yaitu Krisna Nusa Indah yang berlokasi Jl.
Nusa Indah No. 77 Denpasar Bali, Krisna Nusa Kambangan yang berlokasi Jl. Nusa Kambangan
160 A Denpasar Bali,

Kemudian, Krisna Sunset Road yang berlokasi Jl. Sunset Road No. 88 Abian Base Kuta Bali,
Rama Krisna 24 Jam yang berlokasi Jl. Raya Tuban no 2x Bali serta Krisna 5 Singaraja yang
berlokasi di Jl. Raya Seririt Singaraja Temukus.

Krisna juga dilengkapi fasilitas lapangan parkir yang luas, tempat untuk makan dan minum, tempat
tunggu pengemudi dan lainnya.

Singaraja (Antara Bali) - Praktisi Pariwisata Bali Gusti Ngurah Anom (Ajik Cok Krisna)
mengajak kalangan pemuda di daerah itu ikut membangun daerah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat di Pulau Dewata.

Hal tersebut disampaikan Ajik Cok ketika menjadi pembicara dalam seminar wirausaha
yang digelar Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Buleleng di Krisna Wisata
Kuliner, Kota Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan, pemuda harus berani mengubah cara pandang bahwa bekerja
keras hendaknya harus dimulai sejak dini dan jadi pengusaha merupakan salah
satu pilihan yang dapat diambil dalam mendukung perekonomian daerah.

Ajik Cok yang bergelar "Raja Oleh-Oleh Khas Bali" itu juga mengungkapkan
pemuda harus keluar dari zona nyaman dan mampu bekerja keras sekecil
apapun usaha yang ingin digeluti.

Pihaknya menceritakan mengenai bagaimana kerja kerasnya membangun


jaringan perusahaan Krisna Oleh-Oleh seluruh Bali dengan aset ratusan miliar
rupiah.

"Saya pun awalnya seorang pengusaha yang memulai dari bawah. Saya
beranjak dari seorang tukang cuci mobil kemudian akhirnya mendapatkan
kesempatan bekerja di bidang konveksi yang kemudian menjadi cikal bakal
usaha saya hingga kini," paparnya.

Ia berpendapat, untuk menjadi sukses sebenarnya sangat mudah asalkan mau


berusaha dan bekerja keras dan tidak berfikir panjang dalam melakukan
tindakan. "Terlalu banyak berfikir juga tidak baik dan jangan terlalu banyak
menerima saran. Intinya percaya pada kemampuan diri," kata dia.
Cok pun berbagi banyak mengenai bagaimana kerja kerasnya membangun
Kabupaten Buleleng sebagai tanah kelahirannya. Sejak 2015 merintis usaha di
Buleleng dimana saat ini memiliki empat perusahaan sektor pariwisata yang
sangat diminati masyarakat.

"Banyak yang protes bahwa saya bangun usaha di Buleleng. Banyak yang bilang
cari rugi karena geliat pariwisata tidak seperti di Bali Selatan. Tapi, yang saya
lakukan adalah bukan hanya mengejar uang semata. Lebih dari itu saya ingin
membangun daerah saya sehingga dapat sejajar dengan kabupaten lain di
selatan Pulau Bali." paparnya. (WDY)

BULELENG – Pariwisata Bali semakin mentereng. Semakin merata dan komplit. Terlebih
dengan hadirnya 3 unit usaha Krisna Holding Company di Desa Wisata Blangsinga, Bali. 

3 Unit usaha ini diresmikan Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Strategi Pemasaran
Priyantono Rudito, bersama Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Rabu (18/7).

"Kini progres untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata di Bali Utara makin bagus.
Buktinya dengan peresmian 3 unit usaha milik Krisna Holding Company ini. Yaitu Krisna
Waterpark, Krisna Eco Village dengan atraksinya dan Krisna Souvenir Centre melengkapi
sisi amenitasnya," ujar Priyantono.

Menurut Priyantono langkah Krisna Holding Company menyisir daerah utara Bali sangat
tepat. Pasalnya Bali Utara sangat potensial untuk dikembangkan. Hal ini juga sejalan
dengan langkah seluruh stakeholder untuk memeratakan pembangunan pariwisata Bali.

"Bali Utara tidak kalah seksi dengan Bali Selatan. Pembangunan pariwisata di Bali Utara
juga menjadi fokus kita bersama kita. Sehingga pemerataan pembangunan pariwisata
dapat terwujud di Bali. Jadi tidak fokus di Bali Selatan saja," ungkapnya.

Priyantono juga memuji konsep yang ditawarkan ke-3 unit usaha tersebut. Karena sejalan
juga dengan konsep pariwisata berkesinambungan. Konsep ini tengah digaungkan
Kemenpar. 
"Ini harus dicontoh oleh industri-industri pariwisata lainnya. Konsep yang bisa selaras
dengan lingkungan dan budaya. Ini yang menarik dari Bali. Makanya wajar jika Bali selalu
menjadi pilihan wisatawan," ujar Priyantono.

3 Usaha Krisna ini berbeda dengan outlet lainnya. Konsep yang diusung berbeda. Konsep
yang ditawarkan sangat lengkap, mencakup wisata alam, wisata religi dan wisata budaya.

Sementara itu Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang
Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto mengatakan, penguatan yang dilakukan
Krisna Holding Company di Bali Utara sangat tepat. Hal tersebut bisa menjadi pintu masuk
bagi industri pariwisata lainnya. Terutama yang melirik pembangunan di Bali Utara.
Dampaknya, pariwisata di Bali Utara akan semakin komplit.

"Krisna Holding Company sangat jeli membaca peluang. Pengembangan ke kawasan utara
Bali adalah pilihan tepat. Karena mempunya prospek ke depan yang sangat bagus. Tidak
kalah menariknya dengan Bali Selatan. Terlebih lagi jika Bandara baru di Bali Utara dapat
terwujud," ungkapnya.

Hal ini juga diamini oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti. Selain itu
menurutnya dengan semakin banyaknya industri yang masuk ke Bali Utara maka
pemerataan ekonomi dapat dilakukan. Termasuk menyerap tenaga kerja yang tidak
sedikit.

"Pariwisata terbukti menjadi cara cepat mengentaskan pengangguran. Karena mempunya


daya serap tenaga kerja yang tinggi. Bayangkan jika nantinya hotel dan industri pariwisata
lainnya juga ikut masuk ke Bali Utara, berapa banyak tenaga kerja yang nantinya dapat
diserap," ucap Guntur.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, keberadaan  3 unit usaha baru dari Krisna
Holding Company ini makin menunjang wisata Bali. Konsep yang ditawarkan pun terukur
dan tepat sasaran. Begitu juga dengan lokasinya. Dimana saat ini semua sedang berfokus
mengembangkan pariwisata Bali Utara.

"Bali ini luar biasa. Nature, culture, dan man-made yang dimilikinya sebenarnya yang
terbaik di dunia. Karena karakter uniknya ini, Bali selalu menjadi destinasi utama para
wisatawan global. Menu yang ditawarkan beragam dan tepat sasaran seperti 3 unit usaha
milik Krisna Holding Company ini. Selamat dan sukses untuk Krisna Holding Company.
Maju terus pariwisata Bali, salam Pesona Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya. (*)

Bali merupakan destinasi wisata paling popular di Indonesia.Dengan resor terbaik didunia berpadu
dengan pantai-pantai yang sudah terkenal keindahannya  dan juga memiliki  keindahan alam yang
luar biasa dan lengkap seperti Gunung Berapi,Sawahnya yang bersusun,menghampar hijau
memberikan rasa damai dan ketenangan,butiran pasir dan keindahan alam bawah lautnya yang
menakjubkan seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya,serta keunikan
seni budayanya dan berbagai hasil kerajinan tangan yang khas dan fantastis dari para
pengerajinnya.

Berwisata di Bali merupakan hal yang sangat menyenangkan, menikmati Pulau ini tidak akan
pernah ada habisnya. Dari ujung utara pula Bali hingga keseluruh pelosok Pulau Bali memiliki Ciri
Khas yang sangat unik. Sungguh kenangan yang tidak terlupakan dan tergantikan. Namun kurang
lengkap kalau kita berkunjung kesebuah tempat  tanpa membawa buah tangan. Maka dari itu
tepatnya pada tanggal 13 Mei 2014 didirikanlah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali terbesar dan
ternyaman dan terletak di kawasan Bali Utara ,Temukus, Lovina – Singaraja.

Gerai dengan luas 2 (dua) hektar ini  mampu menampung hingga 50 bus dan ratusan mobil tanpa
harus bingung  dengan kepadatan kota atau  pun kebisingan. Lokasi bersebelahan dengan Krisna
Waterpark, Krisna Wisata Kuliner dan Krisna Funtastic Land. Apabila melewati jalur darat  menuju
Pulau Jawa tidak usah bingung, apabila kekurangan atau lipa oleh – oleh. Kunjungi saja langsung
Krisna 5 Temukus. Kunjungilah seluruh gerai oleh-oleh kami sesuai dengan jalur kunjungan anda,
baik jalur darat, udara, maupun air.

Jumlah outlet oleh oleh krisna hingga yang terbaru ini berjumlah 7 outlet dan 3 Mini Outlet. dan
merupakan Toko oleh oleh terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.

Pembangunan Krisna Oleh-oleh Bali berawal dari ide pemikiran Gusti Ngurah Anom pemilik
Cok Konfeksi dengan melihat celah pangsa pasar yang ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna
Bali didirikan. Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat
di Jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini.
Krisna Bali merupakan pusat oleh-oleh terlengkap dengan menawarkan berbagai produk ciri
khas Bali diantaranya beranekaragam bentuk design T-Shirt kartun tentang Bali yang diproduksi
sendiri, unik, lucu dan menarik yang tidak ada di tempat lain. Selain itu di Krisna juga terdapat
cemilan, kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni pahat,
anyaman, dan masih banyak produk-produk hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah
bagusnya.

Harga produk di Krisna tidak jauh berbeda dengan di tempat lain, seperti di Sukawati.
Pengunjung yang datang tidak perlu susah-susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan
pilihan yang lebih banyak. Selain fasilitas lapangan parkirnya yang sangat luas, tempat ini buka
dan beroperasi selama 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai