Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN UMKM DI INDONESIA

Kegiatan usaha UMKM memegang peranan penting terhadap perekonomian Indonesia.


Peran besar dari para pelaku usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah terhadap
perekonomian Indonesia secara makro. Istilah UMKM merupakan kepanjangan dari usaha
mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Adapun perbedaan dari masing-masing kategori
usaha ini ialah sebagai berikut:
 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Kriteria usaha mikro dengan asset
maks. 50 juta dan omzet maks. 300juta.
 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau buka cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil. Kriteria usaha kecil dengan asset > 50 juta - 500 juta
dan omzet > 300 juta - 2,5 milliar.
 Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Kriteria usaha menengah dengan asset
> 500 juta - 10 milliar dan omzet > 2,5 milliar - 50 milliar.
Berdasarkan pada Artikel yang dibahas di www.jurnal.id dijelaskan bahwa UMKM
dapat didefinisikan sebagai usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau
perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Adapun perkembangan usaha
UMKM di Indonesia terus mengalami peningkatan dari jumlah unit yang didirikan. Berikut
adalah data yang dihimpun dari kementerian koperasi dan UMKM adalah sebagai berikut:
Tahun Jumlah Unit UMKM Pangsa Pasar
2009 52.764.750 99,99%
2010 54.114.821 100,53%
2011 55.206.444 99,99%
2012 56.534.592 99,99%
2013 57.895.721 99,99%
2014 57.895.721 99,99%
Tahun Jumlah Unit UMKM Pangsa Pasar
2015 59.262.772 99,99%
2016 61.651.177 99,99%
20117 62.922.617 99,99%

Dalam artikel tersebut pula dijelaskan bahwa UMKM telah menjadi tulang punggung
perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah
bentuk usaha mikro, kecil dan menengah dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7-
97,2%. Bisnis ini memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di
Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit. Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak
terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Menurut
data Bank Indonesia, setiap tahunnya kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan.
Walaupun pada 2015, sekitar 60%-70% dari seluruh sektor ini belum mempunyai akses
pembiayaan melalui perbankan.
Adapun Faktor perkembangan UMKM di Indonesia dikarenakan oleh: 1)
Pemanfaatan sarana teknologi, informasi, dan komunikasi, 2) Kemudahan pinjaman modal,
dan 3) Menurunnya tarif PPH Final. Sehingga menurut saya, dari beberapa upaya yang telah
dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pengembangan UMKM di Indonesia haruslah
secara konsisten diterapkan. Jika melihat pengaruh besar yang diberikan oleh adanya
pendirian UMKM di Indonesia sehingga sangat penting bagi pemerintah untuk
memperhatikan para pelaku usaha UMKM untuk bisa terus berkembang. Semakin banyak
unit UMKM yang didirikan akan sangat membantu dalam penyerapan tenaga kerja
dikarenakan akan membuat banyak lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran di
Indonesia mengalami penurunan. Oleh karena itulah, menurut saya penting untuk pemerintah
memberdayakan usaha UMKM dengan memberikan pelatihan-pelatihan usaha terutama
untuk menyasar kaum muda. Semakin banyak kaum muda yang tertarik untuk membuka
usaha UMKM akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga dapat membantu para pelaku usaha UMKM dalam
memasarkan produk mereka melalui pameran-pameran yang sering diadakan untuk
memperkenalkan usaha UMKM yang potensial kepada masyarakat. Pemerintah juga dapat
mempermudah prosedur bagi para pelaku UMKM untuk dapat mengekspor usahanya hingga
menyasar pasar luar negeri melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada para pelaku
UMKM.
Namun pada tahun 2020 banyak pelaku usaha yang ikut terdampak dari penyebaran
pandemi Covid 19 yang meluas di dunia termasuk di Indonesia. Pandemi ini juga
berpengaruh besar terhadap para pelaku UMKM yang terdampak hingga mengalami kesulitan
dalam menjalankan usahanya. Dalam menanggulangi dampak dari penyebaran pandemi ini
terhadap usaha UMKM, Pemerintah telah memberikan dukungan terhadap dunia usaha
dengan mengucurkan dana sebesar Rp. 150 triliun. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah
juga turut memperhatingkan kelangsungan perkembangan UMKM di Indonesia di masa
pandemi sehingga para pelaku usaha dapat melewati masa pandemi ini dengan tetap dapat
menjalankan usahanya, sehingga usaha UMKM tetap dapat memberikan berkontribusi dalam
perekonomian di Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN

Perkembangan UMKM di Indonesia. 2020. Diakses melalui :


https://www.jurnal.id/id/blog/peembangan-umkm-di-indonesia/ pada 6 Juni 2020.

Anda mungkin juga menyukai