Anda di halaman 1dari 14

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Sidoarjo

Desika Karinayah S
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

ABSTRACT
Sidoarjo is one of the areas that become the center of Small and Medium Entreprises (SMEs) in Indonesia which become
the national spotlight. Because of it Sidoarjo earned the nickname as "the City of SMEs Indonesia". The success of Sidoarjo as "Kota
SMEs Indonesia" can be proved by the increasing number of SMEs, the number of SMEs workers, the donations of PDB SMEs, and
the Export Value of SMEs. In addition, Sidoarjo also received many awards for its achievements in managing and empowering SMEs
in its area. This research uses qualitative research methods with descriptive research type which aims to describe how the
empowerment of SMEs of Sidoarjo and describe the supporting factors and inhibiting factors in the empowerment of SMEs in
Sidoarjo.

Keywords: Empowerment, SMEs, Competitiveness

Pendahuluan dapat bertahan terhadap serangan krisis. Tabel


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) penyerapan tenaga kerja pada 1997 menunjukkan
mempunyai peran penting dan strategis dalam perusahaan kecil 57,40 juta (87,62%), perusahaan
pembangunan ekonomi nasional. UMKM merupakan sedang 7,7 juta (11,75%) dan perusahaan besar 0,393
salah satu pelaku kunci proses pembangunan nasional. juta (0, 61%).Sedangkan pada 1998 menunjukkan
Saat ini UMKM merupakan bagian penting dari perusahaan kecil 57,34 juta (88,66%), perusahaan
perekonomian Negara yaitu berperan dalam sedang 6,9 juta (10,78%) dan perusahaan besar 0,364
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. juta (0, 56%). (Badan Pusat Statistik Indonesia,2017)
Selama tahun 2014 sampai 2016 jumlah UMKM juga telah teruji sebagai kelompok
UMKM mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 usaha yang memiliki daya responsif, fleksibilitas, dan
pertumbuhan UMKM sebesar 2,57%, mengalami adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai perubahan
peningkatan pada periode selanjutnya menjadi 2.41%. pasar.Dengan semangat nasionalisme dengan tetap
Pada tahun 2016 pertumbuhan UMKM mengalami mengedepankan profesionalisme para pelaku Koperasi
peningkatan menjadi 2,76%. Dilihat dari persentase dan UMKM harus tetap berkembang sesuai dengan
sumbangan UMKM terhadap PDB, sepanjang periode perkembangan.
2014-2016 juga mengalami peningkatan, pada tahun Kontribusi UMKM terhadap perekonomian
2014 sumbangan PDB UMKM sebesar 5.40 persen, Indonesia juga bisa dilihat dari sumbangan UMKM
mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). PDB adalah
6,46%. Angka tersebut kembali mengalami jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit
peningkatan pada tahun 2016 menjadi 6,86% usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan
Menurut UU No 20 tahun 2008 UMKM jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
adalah peluang usaha produktif milik orang perorangan seluruh unit ekonomi. Kontribusi UMKM terhadap
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria PDB Nasional menurut harga berlaku pada tahun 2014
usaha mikro sebagaimana diatur oleh undang-undang. sebesar 5.40%, mengalami peningkatan pada tahun
Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif 2015 sebesar 6.46% dan pada tahun 2016 menjadi
yang berdiri sendiri,yang dilakukan oleh orang 6.86%. (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2017)
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan Berdasarkan fenomena diatas, Usaha Mikro,
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung penting untuk menjaga kestabilan perekonomian. Hal
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau yang senada dikemukan oleh Ashariyadi (yang dikutip
usaha besar yang memenuhi yang kriteria usaha kecil dalam majalah Masyarakat Asean 2012), menyatakan
sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang. bahwa usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Selama krisis, UMKM telah terbukti mampu telah mampu membuktikan eksistensinya dalam
mempertahankan kelangsungan usahanya, UMKM perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan
terbukti mampu bertahan hidup dan berkembang mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu tergantung
dimasa krisis melanda Indonesia. Saat krisis ekonomi pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata
yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 banyak uang asing. Pada saat terjadi fluktuasi nilai tukar mata
usaha yang berskala besar yang mengalami stagnasi uang, UMKM yang tidak terlalu tergantung pada mata
bahkan berhenti aktivitasnya namun UMKM terbukti uang asing tidak berpotensi mengalami krisis. Selain
lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. itu, sektor UMKM mampu menyerap tenaga kerja
Berdasarkan data BPS di Indonesia dari tahun 1997 cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk
hingga pada tahun 1998 menunjukkan bahwa UMKM berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang

1
lebih cenderung menggunakan modal besar (capital
intensive). (Ashariyadi,2016 4-5)
Tabel 1.4 Data Jumlah UMKM di Jawa Timur
Berdasarkan data Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia (LPPI) tahun 2015, menyatakan No Kota Jumlah
bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM
memiliki peranan penting dalam perekonomian di
Indonesia. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% 1 Kota Surabaya 466.779
dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau
sebanyak 56,54 juta unit. (LPPI dan BI, 2017) 2 Gresik 239.182
3 Sidoarjo 306.481
4 Jombang 328.380
5 Mojokerto 262.651
6 Kediri 51.039
7 Malang 141.906

Dari tabel diatas makan dapat disimpulkan


Sumber : Lembaga Pengembangan Perbankan bahwa jumlah kota dengan UMKM terbanyak adalah
Surabaya, kedua yaitu Jombang dan ketiga adalah
Indonesia Bank Indonesia, 2015 Sidoarjo. Pengambilan lokasi penelitian di Kabupaten
Gambar 1.1. Perbandingan UMKM dengan usaha Sidoarjo dikarenakan Kabupaten dicanangkan sebagai
besar Indonesia
“Kota UKM Indonesia”. Penetapan Kabupaten
Berdasarkan gambar 1.1 diatas, jumlah usaha Sidoarjo menjadi Kota UKM Indonesia karena,
yang termasuk dalam kategori besar adalah 4.952 Ribu
terdapat 171.264 usaha yang terbagi menjadi usaha
Unit atau 0,01%. pada usaha kategori usaha menengah besar 16.000 usaha, 154.891 usaha mikro dan usaha
berjumlah 44,280 ribu unit atau 0.08%. Usaha kecil
kecil menengah sebanyak 154. Selain itu terdapat 82
berada pada urutan kedua untuk jumlah usaha sentra industri yang tumbuh dan ditambah lagi sekitar
terbanyak yaitu 602.195 ribu unit atau 1.09%.
11 kampung. Sidoarjo merupakan salah satu daerah
Sedangkan usaha mikro yang beromzet pertahun yang menjadi pusat UMKM di Indonesia yang menjadi
sampai 300 juta memiliki porsi terbanyak, yaitu
sorotan Nasioanl. Karena keberhasilanya membina
sebesar 54599 juta unit atau 98,82%. Jumlah yang koperasi dan UMKM menjadikan Sidoarjo ditetapkan
banyak ini berbanding lurus dengan kontribusi Usaha
sebagai kota UMKM.
Mikro, Kecil dan Menengah terhadap PDB. Dimana Dalam tahun ketahun perkembangan UMKM
Kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
di Kota Sidoarjo mengalami perkembangan yang
(UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) cukup pesat. Hal tersebut memicu perkembangan
semakin menggeliat dalam tahun 2011 – 2016.
ekonomi di Kabuaten Sidoarjo. Perkembangan UMKM
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Sdoarjo mulai tahun 2010 hingga tahun
(UKM) mencatat kontribusi sektor UMKM meningkat
2014 dapat dilihat dalam grafik berikut
dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen. Selain itu,
sektor UMKM juga telah membantu penyerapan tenaga
kerja di dalam negeri. Serapan tenaga kerja pada sektor
UMKM tumbuh dari 96,99 persen menjadi 97,22
persen dalam periode lima tahun terakhir. (Mutmainah,
Dinda Audriene. 2017)
Pada Provinsi Jawa Timur, angka
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang cukup
fantastis mencapai 7,22 persen di akhir 2012 yang
didongkrak oleh sektor UMKM (usaha mikro kecil dan
menengah). Pada tahun 2011 terdapat 783.758 unit
usaha, atau meningkat 5,53 persen dibanding tahun
2010. Dari jumlah tersebut, sebanyak 766.783 unit
usaha atau 97,83 persen di antaranya merupakan Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Kab
industri kecil. Sementara itu jumlah industri menengah Sidoarjo. 2014
sebanyak 16.182 unit usaha (2,07 persen) dan industri Gambar 1.4 Perkembangan Usaha Kecil Kab
besar 793 unit (0,10 persen). (Binarto, Raymond dan Sidoarjo
Retno Ardianti, 2013:65-71)
Membaiknya iklim perekonomian Kabupaten Sidoarjo dipicu menggeliatnya jumlah UMKM yang
2
dapat dilihat pada gambar 1.4. Mulai tahun 2010-2014
untuk membantu UMKM terus bergerak menuju skala
jumlah UMKM mengalami peningkatan. Pada tahun
meningkat diatasnya.
2010 jumlah UMKM di Kabupaten Sidoarjo sebanyak
Pendekatan pemberdayaan UMKM titik beratnya
3929 kemudian tahun 2011 mengalami peningkatan
adalah penekanan terhadap pentingnya UMKM yang
menjadi 4319. Pada tahun 2012 jumlah UMKM
mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri
meningkat kembali menjadi sebanyak 5015. Kemudian
mereka sendiri. Sehingga perlu adanya pengkajian
pada tahun 2013-2014 jumlah UMKM Kabupaten
tentang pemberdaaan UMKM.
Sidoarjo meningkat drastis menjadi 14863.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan
Tabel 1.5.Kontribusi UMKM Kabupaten pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo.
Sidoarjo terhadap PDBR UMKM adalah peluang usaha produktif milik
No. Indikator Satuan 2013 2014 2015 2016
orang perorangan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
1 Pertumbuhan Jumlah Persen 5.00 4.26 2.29 2.52
UMKM oleh undang-undang. Usaha kecil adalah peluang usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,yang dilakukan
2 Jumlah Tenaga Orang 83 586 87 909 90 491 94 024
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
Kerja UMKM 616 598 930 278 merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
3 Pertumbuhan Jumlah Persen 3.90 5.17 2.94 3.90 bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
Tenaga Kerja usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
UMKM
yang kriteria usaha kecil sebagaimana yang dimaksud
dalam undang-undang (Tambunan, 2017)
4 Sumbangan PDB Rp. 979 1 032 1 099 1 165
UMKM (harga Miliar 712.50 573.90 301.10 753.20 Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
konstan) Pemberdayaan UMKM merupakan
serangkaian upaya untuk menolong peluang usaha
5 Pertumbuhan Persen 5.97 5.40 6.46 6.04 peroranganatau badan usaha perorangan yang
sumbangan PDB
UMKM
memenuhi kriteria usaha kecil menurut undang-undang
agar lebih berdaya dalam meningkatkan sumber daya
6 Nilai Ekspor Rp. 110 123 140 178
manusia dan berusaha mengoptimalkan sumber daya
UMKM Miliar 338.06 767.87 363.84 008.28 tersebut sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan
kemampuannya dalam memanfaatkan potensi yang
7 Pertumbuhan Nilai Persen 15.48 12.17 13.41 26.82 dimilikinya. (Adi Fahrudin, 2012:16)
Ekspor UMKM Dalam pemberdayaan UMKM terdapat akses
permodalan, pelatihan umkm, akses pasar,dan
Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab peningkatan kualitas produk.
Sidoarjo. 2017 a. Akses permodalan adalah
Pertumbuhan UMKM di Kabupaten Sidoarjo mepermudahan mendapat pinjaman modal seperti di
terus mengalami peningkatan. Berdasarkan tabel 1.5 bank pengkreditan, Program Kredit Usaha Rakyat
dapat diketahui bahwa pada tahun 2013-2016 adanya (KUR) dan bantuan permodalan yang disediakan oleh
peningkatan jumlah tenaga kerja UMKM, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yaitu dana bergulir.
Meningkatnya sumbangan PDB UMKM, dan b. Pelatihan UMKM adalah
Meningkatnya nilai ekspor UMKM di Kabupaten memberikan layanan untuk masyarakat sebagai wadah
Sidoarjo. sebagai tempat memajukan UMKM
Keberhasilan Kabupaten Sidoarjo sebagai c. Akses pasar adalah memberikan
Kota UMKM di Indonesia tidak lepas dari upaya kemudahan akses pemasaran bagi pelaku UMKM di
pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Kabupaten Sidoarjo.Salah satu caranya dengan
pemerintah terkait yaitu, Dinas Koperasi dan Usaha menggelar pameran-pameran dan bazar secara rutin.
Mikro Kabupaten Sidoarjo. Pemberdayaan UMKM d. Peningkatan kualitas produk adalah
menciptakan tingginya persaingan. Pada dasarnya, UMKM perlu meningkatkan efisiensi operasional,
Pemberdayaan merupakan upaya mempersiapkan kualitas produk dan meningkatkan sumber daya
masyarakat seiring dengan langkah upaya memperkuat manusianya.Peningkatan kualias produk merupakan
kelembagaan masyarakat agar mereka mampu kunci dari strategi pemberdayaan UMKM. ( Nixon, D.
mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan A., Akasha, M. A., dan Anderson, 1988:121-129)
kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang Daya saing adalah keunggulan kompetitif
berkelanjutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan pada suatu industriyang ditentukan oleh
pemberdayaan UMKM merupakan salah satu upaya jangkauan bersaingnya, yaitu keluasan pasar sasaran
untuk bisnis atau perusahaan. Beberapa faktor
pendukung pemberdayaan UMKM di Kabupaten
Sidoarjo antara lain Jumlah populasi yang banyak,

3
Luas dan letak geografi, Nilai PDB (Produk Domestik
Bruto) yang besar, Sumber Daya Alam yang banyak Sidoarjo yang turut andil dalam pemberdayaan
dan beragam, Produk kreativitas masyarakat yang
beragam jenis. (Kuncoro,Jede, 2017:89)

Faktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan


Faktor pendukung adalah hal-hal yang
memengaruhi sesuatu menjadi berkembang,
memajukan, menambah dan menjadi lebih dari
sebelumnya. Faktor pendukung pemberdayaan UMKM
adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan dan
kemajuan pemberdayaan UMKM yang telah
dilaksanakan. Faktor pendukung pemberdayaan
UMKM dalam penelitian ini adalah Jumlah populasi
yang banyak,Luas dan letak geografi, Nilai PDB
(Produk Domestik Bruto) yang besar, Sumber Daya
Alam yang banyak dan beragam, Produk kreativitas
masyarakat yang beragam jenis, Indonesia yang terdiri
dari berbagai pulau dan suku daerah memiliki produk
kreativitas yang beragam pula.
Faktor penghambat adalah hal-hal yang
berpengaruh sedikit atau bahkan menghentikan sesuatu
menjadi lebih dari sebelumnya. Faktor penghambat
pemberdayaan UMKM adalah hal-hal yang
berpengaruh negatif atau bahkan dapat menghentikan
proses pemberdayaan UMKM yang telah dilaksanakan.
Faktor penghambat pemberdayaan UMKM dalam
penelitian ini adalah Kurangnya Permodalan, Sumber
Daya Manusia Terbatas, Kualitas Manajemen Rendah
dan Kesulitan dalam pemasaran. (Sudaryanto dan
Hanim,Anifatul. 2002)

Kabupaten Sidoarjo merupakan Kabupaten


dengan UMKM terbesar nomer 3 di Jawa Timur dan
mendapati julukan sebagai kota UMKM terbaik.
UMKM baru terus tumbuh dan berkembang di
Kabupaten Sidoarjo semakin lama semakin banyak
jumlahnya. Per April tahun 2018 jumlah UMKM di
Sidoarjo mencapai 171.264 UMKM dengan jumlah
tenaga kerja 306.481 orang. Meningkatnya jumlah
pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo, menjadi acuan
bagi Pemerintah setempat dan para pelaku UMKM
lainya untuk bisa menciptakan upaya guna
meningkatkan daya saing produk UMKM di
Kabupaten Sidoarjo, agar dapat diberdayakan
dipasaran domestik maupun internasional. Para pelaku
UMKM di Kabupaten Sidoarjo harus meningkatkan
daya saingnya sehingga UMKM harus mampu
menghadapi tantangan global, seperti meningkatkan
inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya
manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran.
Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual
UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing
dengan produk-produk asing yang kian membanjiri
sentra industri dan manufaktur di Indonesia, mengingat
UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap
tenaga kerja terbesar di Indonesia (Sudaryanto,
2011:45)
Dalam pemberdayaan UMKM di Kabupaten
Sidoarjo ada pihak dari paguyuban UMKM Kabupaten

4
UMKM. Dimana mereka sering melakukan sesi permodalan, membuka Pelatihan bagi UMKM dan
sharing kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh para memberikan akses pasar serta kemudahan bagi produk
pelaku UMKM untuk usahanya seperti permodalan untuk dapat masuk ke pasaran. Ada 3 (tiga) strategi
dan pemasaran lalu memberikan pelatihan pemasaran. yang diterapkan dalam proses pemberdayaan UMKM
Pemerintah, BUMN dan Swasta memiliki di Sidoarjo :
tujuan yang sama untuk terus memberdayakan 1. Membuat Produk yang berkualitas tinggi dengan
UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Pemberdayaan modal yang kecil
UMKM dilakukan dengan berbagai cara yaitu 2.Mengembangkan kapasitas UMKM sehingga dapat
memberikan fasilitas secara finasial maupun non berinovasi membuat produk yang lain daripada yang
finansial. Fasilitas non finansial yaitu dengan lain, sehingga akan menarik minat calon kosnumen.
memberikan pembinaan Sumber Daya Manusia 3. Mengupayakan pelaku UMKM untuk fokus pada
(SDM) dengan memberikan bimbinga Kewirausahaan satu produk sehingga usahanya dapat berkembang.
berupa pelatihan-pelatihan terhadap UMKM dan Dalam memperoleh modal usaha untuk
membahas inovasi-inovasi baru, sehingga produk mengembangkan usahanya, para pelaku UMKM di
UMKM akan mempunyai daya tarik tersendiri di Kabupaten Sidoarjo mendapatkan berbagai fasilitas
pasar. dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Fasilitas yang
Dalam proses pemberdayaan UMKM, diberikan kepada UMKM diataranya adalah
Pemerintah yang memiliki fungsi sebagai pelayan kemudahan mendapat pinjaman modal seperti di bank
masyarakat memiliki langkah-langkah dalam pengkreditan, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
pemberdayaan. Fungsi pemerintah tersebut juga dan bantuan permodalan yang disediakan oleh
didukung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yaitu dana bergulir
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pelayanan Untuk memperluas Pasar Pelaku UMKM
dari pihak swasta kepada pelaku UMKM. Dalam memerlukan tambahan modal yang lebih.Untuk
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo untuk mendapatkan tambahan modal biasanya diperoleh dari
itu diperlukannya langkah-langkah yang berkaitan perputaran uang dari produk yang dijual, namun dalam
dengan bagian visi yang dijabarkan menjadi misi dan posisi Sulit maka pelaku UMKM bisa memanfaatkan
sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. pinjaman Kredit.Dinas Kopersi dan Usaha Mikro
Dalam pemberdayaan UMKM hal yang Kabupaten Sidoarjo mnyediakan fasilitas kredit
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro bernama Dana Bergulir yang bisa dimanfaatkan oleh
Kabupaten Sidoarjo adalah mempermudah akses pelaku UMKM dengan syarat yang mudah.
Akses Permodalan dengan total dana Rp 1.538.000.000 (Satu Milyar Lima
Dengan perkuatan modal untuk pelaku Ratus Tiga Puluh delapan Juta Rupiah). Tahap kedua
UMKM.Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten disalurkan kepada 109 UMKM dari 29 kecamatan
Sidoarjo membantu para pelaku UMKM untuk dengan total dana Rp 1.470.000.000 (satu milyar empat
mengembangkan usahanya dengan memberikan ratus tuju puluh juta rupiah). Tahap ketiga disalurkan
pinjaman modal bagi pelaku UMKM. Bantuan tersebut kepada 123 UMKM dari 18 kecamatan dengan total
diberi nama Dana Bergulir. Dengan pemberian modal dana Rp 1.195.000.000 (satu milyar seratus sembilan
lewat dana bergulir ini diharapkan akan benar-benar puluh lima juta rupiah) dan tahap ke empat disalurkan
dapat meningkatkan pertumbuhan usaha para pelaku kepada 95 UMKM dengan total dana Rp 1.245.000.000
UMKM. (satu milyar dua ratus empat puluh lima juta rupiah).
Karena dana bergulir ini sumber Total dana yang tersalurkan per tahun 2017 adalah
pendanaannya dari APBN maka penggunaannya harus senilai Rp 5.448.000.000 (Lima Milyar Empat Ratus
tepat sasaran. Alokasi APBN untuk anggaran dana Empat Puluh delapan juta rupiah).
bergulir di tahun 2018 ini mencapai 7.7 miliar dan
yang sudah terserap menurut data yang telah diperoleh Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
mencapai 5,4 milyar atau70% (tujuh puluh persen). di Kabupaten Sidoarjo
Kredit Dana bergulir ini memberikan bunga yang Meningkatnya jumlah pelaku UMKM di
sangat ringan ,yaitu 1/2 (setengah) persen perbulan Kabupaten Sidoarjo, menjadi acuan bagi Pemerintah
untuk pinjaman maksimal Rp. 5.000.000 (Lima Juta setempat dan para pelaku UMKM lainya untuk bisa
Rupiah) dan bunga yang sama untuk pinjaman lebih menciptakan upaya guna meningkatkan daya saing
dari Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) namun dengan produk UMKM di Kabupaten Sidoarjo, agar dapat
menggunakan jaminan, jaminan yang disyaratkan diberdayakan dipasaran domestik maupun
hanya 30 persen dari nilai pinjaman. Sebagai contoh, internasional. Para pelaku UMKM di Kabupaten
jika jaminan senilai Rp. 15.000.000 (lima belas juta Sidoarjo harus meningkatkan daya saingnya sehingga
rupiah) maka pelaku UMKM bisa meminjam Rp. UMKM harus mampu menghadapi tantangan global,
50.0.0 (lima puluh Juta Rupiah). seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa,
Dana modal bergulir di Kabupaten Sidoarjo pengembangan sumber daya manusia dan teknologi,
terbagi menjadi 4 (empat tahapan). Tahap pertama serta perluasan area pemasaran
disalurkan kepada 84 pelaku UMKM di 14 kecamatan Dalam pemberdayaan UMKM di Kabupaten

5
Sidoarjo ada pihak dari paguyuban UMKM Kabupaten
UMKM. Dimana mereka sering melakukan sesi
Sidoarjo yang turut andil dalam pemberdayaan
sharing kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh para
pelaku UMKM untuk usahanya seperti permodalan dan
pemasaran lalu memberikan pelatihan pemasaran.
Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo
merupakan gerakan yang saling berhubungan antar
berbagai pihak. Pemerintah memegang peranan
terbesar dalam upaya pemberdayaan
tersebut.Keterlibatanpemerintah dalam
memberdayakan UMKM telah diatur jelas dalam UU
No. 20 tahun 2008 tentang UMKM. Pemberdayaan
UMKM di Kabupaten Sidoarjo pada dasarnya karena
Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo mendapatkan
julukan sebagai “Kota UMKM Indonesia”.
Keberhasilan Kabupaten Sidoarjo sebagai “Kota
UMKM Indonesia” dapat dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah UMKM, jumlah tenaga kerja
UMKM, sumbangan PDB UMKM, dan Nilai Ekspor
UMKM. Selain itu, Kabupaten Sidoarjo juga
mendapatkan banyak penghargaan atas prestasinya
dalam mengelola dan memberdayakan UMKM di
daerahnya.
Pemberdayaan dilakukan dengan cara
memperbaiki akses UMKM terhadap permodalan,
tekologi, informasi dan pasar serta memperbaiki iklim
usaha dan mengembangkan potensi sumberdaya lokal
seperti menginformasikan kepada pelaku UMKM cara-
cara meningkatkan kualitas produk dan strategi
pemasaran yang dapat dilakukan sehingga akan dapat
bersaing dengan produk-produk luar yang notabene
sekarang ini lebih dinikmati oleh konsumen.
Terdapat enam hal yang menjadi prioritas
strategi bagi UMKM dalam usaha meningkatkan
kinerjanya. Pertama, mempermudah UMKM untuk
mengakses permodalan. Kedua, memperluas jaringan
pemasaran. Ketiga, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Keempat, tersedianya sarana dan
prasarana usaha yang memadai. Kelima, terciptanya
iklim usaha yang kondusif, dan keenam, teknologi
yang tepat guna. Pemberdayaan UMKM diarahkan
pada peningkatan kualitas dan standar produk agar
mampu meningkatkan kinerja guna menghasilkan
produk-produk berdaya saing tinggi. Peningkatan daya
saing dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi juga diperlukan oleh pelaku UMKM untuk
menghadapi persaingan usaha yang makin ketat.
Menurut Adi Fahrudin Pemberdayaan UMKM
merupakan serangkaian upaya untuk menolong
peluang usaha perorangan atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria usaha kecil menurut undang-
undang agar lebih berdaya dalam meningkatkan
sumber daya manusia dan berusaha mengoptimalkan
sumber daya tersebut sehingga dapat meningkatkan
kapasitas dan kemampuannya dalam memanfaatkan
potensi yang dimilikinya.
Peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Sidoarjo terkait pemberdayaan UMKM di
Kabupaten Sidoarjo dilakukan komitmen dengan
banyak pihak, yang pertama Bapak Bupati Kabupaten
Sidoarjo sebagai pembuat kebijakan dimana Kabupaten
6
Sidoarjo sebagai kota UMKM. Pemberdayaan UMKM Karena dana bergulir ini sumber
juga merupakan usaha untuk Kabupaten Sidoarjo pendanaannya dari APBN maka penggunaannya harus
sebagai kota UMKM. Tidak hanya Dinas Koperasi dan tepat sasaran. Alokasi APBN untuk anggaran dana
Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo akan tetapi ada bergulir di tahun 2017 mencapai 7.7 miliar dan yang
beberapa pihak yang berkontribusi dalam sudah terserap mencapai 6,4 milyar atau 83% (delapan
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo yaitu puluh tiga persen). Data pelaku UMKM yang telah
Klinik Koperasi dan UMKM, Paguyuban UMKM mendapat fasilitas dana bergulir dapat dilihat pada
Kabupaten Sidoarjo, PT Telkom Sidoarjo dan PT Bank tabel pemohon dana bergulir tahun anggaran 2017
BCA Sidoarjo. (lampiran 4). Kredit Dana bergulir ini memberikan
Pemerintah lokal sangat berperan dalam bunga yang sangat ringan ,yaitu 1/2 (setengah) persen
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo untuk perbulan untuk pinjaman maksimal Rp. 5.000.000
itu diperlukannya langkah-langkah strategis yang (Lima Juta Rupiah) dan bunga yang sama untuk
berkaitan dengan bagian visi yang dijabarkan menjadi pinjaman lebih dari Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah)
misi dan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah namun dengan menggunakan jaminan, jaminan yang
ditetapkan.Strategis sangat diperlukan dalam disyaratkan hanya 30 persen dari nilai pinjaman.
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Sebagai contoh, jika jaminan senilai Rp. 15.000.000
Beberapa hal yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan (lima belas juta rupiah) maka pelaku UMKM bisa
Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo adalah: meminjam Rp. 50.000.000 (lima puluh Juta Rupiah).
• Akses Permodalan Untuk akses permodalan Dinas Koperasi dan
• Pelatihan UMKM Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo memberikan
• Akses Pasar program bantuan berupa penguatan permodalan yaitu
• Peningkatan Kualitas Produk dana bergulir. Tujuan dari dana bergulir ini adalah
Dalam pemberdayaan UMKM hal yang membantu para pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro meningkatkan kualitas UMKMnya di pasaran. Sumber
Kabupaten Sidoarjo adalah mempermudah akses pendanaan dari dana bergulir adalah dari APBN maka
permodalan, membuka Pelatihan bagi UMKM dan penggunaannya harus tepat sasaran. Sudah banyak
memberikan akses pasar serta kemudahan bagi produk pelaku UMKM yang merasakan manfaat dari bantuan
untuk dapat masuk ke pasaran. Ada 3 (tiga) strategi permodalan berupa Dana Bergulir ini. Karena bunga
yang diterapkan dalam proses pemberdayaan UMKM yang sangat rendah meringankan pelaku UMKM untuk
di Sidoarjo : pengembangan usahanya.
• Membuat Produk yang berkualitas 2. Pelatihan UMKM
tinggi dengan modal yang kecil Upaya Pemberdayaan UMKM di Kabupaten
• Mengembangkan kapasitas UMKM Sidoarjo adalah dengan mendirikan Klinik Koperasi
sehingga dapat berinovasi membuat produk yang lain dan UMKM. Klinik Koperasi dan UMKM merupakan
daripada yang lain, sehingga akan menarik minat calon salah satu layanan atau wadah bagi para pelaku
kosnumen. UMKM Kabupaten Sidoarjo untuk mengembangkan
• Mengupayakan pelaku UMKM usahanya. Fungsi utama dari Klinik Koperasi dan
untuk fokus pada satu produk sehingga usahanya dapat UMKM adalah sebagai pusat konsultasi bisnis bagi
berkembang. pelaku UMKM. Layanan Konsultasi diberikan secara
Pemerintah Sidoarjo memegang peranan gratis. Cara Kerja Klinik Koperasi ini adalah dengan
penting dalam pemberdayaan UMKM. Pemerintah membuat jadwal konsultasi untuk pelaku UMKM yang
Kabupaten Sidoarjo mengupayakan kemudahan- berminat untuk melakukan konseling. Jadwal
kemudaham bagi pelaku UMKM untuk mengakses konsultasi atau konseling biasanya dibagikan melalui
produknya masuk ke pasar dan memberikan Facebook. Selain layanan konsultasi, Klinik juga
kemudahan kepada pelaku UMKM dalam memperoleh menyediakan layanan pelatihan atau bimtek berupa
pinjaman modal Usaha. Selain UMKM dapat pelatihan teknis membuat produk , pelatihan
memperoleh pinjaman modal dari badan penyedia kewirausahaan dan pelatihan manajemen usaha.
modal seperti BRI dan PNPM, Pemerintah Kota Klinik Koperasi dan UMKM yang dimiliki
Sidoarjo juga memberikan bantuan modal yang diberi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
nama Dana Bergulir. Sidoarjo memiliki implikasi terhadap pemberdayaan
1. Akses Permodalan UMKM.Dengan menerapkan sistem E-commerce
Dalam memperoleh modal usaha dalam pemasaran produk UMKM di Kabupaten
untuk mengembangkan usahanya, para pelaku UMKM Sidoarjo, berdampak pada meningkatnya omzet
di Kabupaten Sidoarjo mendapatkan berbagai fasilitas penjualan yang didapatkan oleh pelaku usaha. Selain
dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Fasilitas yang memberikan pelatihan E-Commerce, Klinik Koperasi
diberikan kepada UMKM diataranya adalah dan UMKM juga memberikan pelatihan desain untuk
kemudahan mendapat pinjaman modal seperti di bank kemasan produknya. Tujuan pembuatan design ini
pengkreditan, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah supaya produk yang ditawarkan memiliki
dan bantuan permodalan yang disediakan oleh wadah yang menarik
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yaitu dana bergulir.

7
Peran Klinik Koperasi dan UMKM dalam
yang cepat dengan fokus membangun daya saing
memberikan pelatihan program design branding pada
produk UMKM yang berkelanjutan di pasar domestik
produknya menunjukan implikasi pada peningkatan
dan pasar luar negeri. Produk Indonesia harus mampu
penjualan produk. Dengan adanya design yang dibuat
berkompetisi dengan produk produk yang dihasilkan
pada kemasan produk dapat menambah daya tarik
negara ASEAN. Hal ini menjadi tantangan bagi pelaku
produk. Dengan demikian produk yang ditawarkan
UMKM apabila kualitas produknya tidak memenuhi
akan semakin laris dipasaran.
standar dan minimnya kemampuan SDM para Pelaku
3. Akses Pasar Usaha
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Ada tiga cara supaya produk yang ditawarkan
Kabupaten Sidoarjo memiliki strategi untuk
dapat tetap bertahan dan berkembang di pasaran.
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Dalam
Pertama pelaku UMKM harus membuat produk yang
pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha
unik atau tidak gampang ditiru. Produk yang unik,
Mikro Kabupaten Sidoarjo memberikan kemudahan
terlebih mampu menjawab kebutuhan konsumen,tentu
akses pemasaran bagi pelaku UMKM di Kabupaten
menjadi magnet tersendiri yang mampu menggugah
Sidoarjo.Salah satu caranya dengan menggelar
minat orang lain yang tertarik membeli. Kedua
pameran-pameran dan bazar secara rutin.
konsisten dengan jenis barang yang ditawarkan.Ketiga,
Tujuanya diadakan pameran secara rutin
memperhatikan kualitas produk.
adalah untuk mengenalkan produk-produk yang
Faktor pendukung dalam pelaksanaan
dimiliki oleh para pelaku UMKM Kabupaten Sidoarjo.
pemberdayaan UKM adalah pertama, banyak sekali
Pameran ini memberikan kesempatan besar kepada
masyarakat sidoarjo yang memiliki jiwa wirausaha
para pelaku UMKM untuk melebarkan promosi
Masyarakat Sidoarjo memiliki jiwa bisnis yang besar,
usahanya. Keberadaan pameran dapat menjadi ajang
hal tersebut dibuktikan dengan jumlah UMKM di
untuk unjuk kinerja dan prestasi disana. Pameran yang
Sidoarjo dari 2.3 juta penduduk 206 ribu atau sekitar
dilakukan secara berkala yaitu berupa kegiatan bazar
9% (sembilan persen) penduduknya adalah pengusaha.
dan promosi, Bazar Ramadhan, Bekasi Expo, Bazar
Banyak pengusaha atau perajin yang kreatif dan
Event tertentu, sampai bazar di luar kota
inovatif di Sidoarjo. Bahkan produk karya UMKM
Banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika Sidoarjo bisa merambah pasar Internasional
UMKM mengikuti bazar.Ada tiga manfaat utama yaitu
dikarenakan keindahan dan kualitasnya
Pengenalan Usaha dan Produk, Survey Pasar dan
Peluang untuk membangun kerjasama bisnis.
Sumber Daya Alam yang Banyak dan Beragam
Selain peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan industri
Kabupaten Sidoarjo, PT Telkom Indonesia juga ikut
pembuatan tas, koper, trolley, dompet, sabuk, sepatu,
berpartisipasi dalam memberikan akses pasar. PT
sandal, jaket, dan lain-lain. Salah satu kawsan yang
Telkom Indonesia dalam memberikan akses pasar
terkenal adalah daerah Tanggulangin. Jika memasuki
adalah membantu proses pemasaran secara online. Jadi
kawasan industri Tanggulangin, kita akan melihat
selain menguasai pasar lokal, UMKM Sidoaejo
deretan toko di sisi kanan maupun kiri. Toko-toko
diharapkan juga dapat meraih pasar internasional
tersebut menjual kebutuhan fashion.
melalui media online. PT Telkom menyediakan sebuah
Letak Geografi yang Strategis
portal aplikasi bisni dan domain name secara gratis
Kabupaten Sidoarjo memiliki posisi sangat
kepada pelaku UMKM. Diharapkan UMKM Sidoarjo
strategis. Kabupaten Sidoarjo berbatasan dengan kota
dapat memliki daya saing yang kompetitif.
metropolitan kedua di Indonesia yakni Surabaya.
4. Peningkatan Kualitas Produk
Sidoarjo menjadi daerah yang selalu dilintasi arus
Agar siap, UMKM perlu
transportasi dari Surabaya ke daerah lain seperti
meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk
Mojokerto, Malang, Pasuruan, dan Gresik. Itulah yang
dan meningkatkan sumber daya manusianya.
membuat Sidoarjo mendapat dampak positif pada
Peningkatan kualias produk merupakan kunci dari
pertumbuhan daerahnya. Sehingga banyak orang yang
strategi pemberdayaan UMKM. Inovasi diperlukan
mampir untuk sekedar belanja di sini sebelum
agar menarik minat dari konsumen. Sesuatu yang baru
melanjutkan perjalanan ke kota tujuanya
yang dikembangkan dari produk yang sudah ada Nilai PDB (Produk Domestik Bruto) yang Banyak
maupun yang baru. Landasan seseorang untuk
Banyaknya permintaan membuat nilai PDB
berinovasi adalah harapan.Inovasi arahnya ke sesuatu
semakin tinggi sehinggan nilai PDB Kabupaten
yang baru dengan harapan menghasilkan sesuatu yang
Sidoarjo sudah mendukung untuk pengembangan
lebih baik.
UMKM.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Produk Kreativitas Masyarakat yang Beragam
Sidoarjo mendorong peningkatan kualitas produk
Jenis
UMKM agar dapat bersaing dalam pasar global. Pelaku
Penerapan dalam pemilihan pekerja sudah
UMKM di tuntut untuk mampu bertahan dan
mendukung untuk perkembangan UMKM.Seperti
berkembang. UMKM harus mampu menghadapi
tenaga kerja harus memiliki keterampilan agar dapat
tantangan globalisasi ekonomi dunia, dan
menuangkan ide-ide kreatifnya terhadap produk.
mengantisipasi perkembangan perubahan lingkungan
Pekerja juga harus cekatan dalam proses produksi
8
karena produksi yang lancar artinya tidak pernah UMKM di Kabupaten Sidoarjo yaitu dengan dilakukan
kekurangan dalam hasil produksi menjadi faktor komitmen dengan banyak pihak, yang pertama Bapak
pendukung pemberdayaan UMKM. Bupati Kabupaten Sidoarjo sebagai pembuat kebijakan
dimana Kabupaten Sidoarjo sebagai kota UMKM,
Faktor penghambat utama dalam pemberdayaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo,
UMKM di Kabupaten Sidoarjo adalah Klinik Koperasi UMKM, Paguyuban UMKM
Kurangnya Permodalan. Kabupaten Sidoarjo, lembaga penyedia bantuan modal
Modal untuk biaya produksi kebanyakan UMKM seperti bank Jatim dan bank penyedia Kredit Usaha
hanya mengandalkan modal pribadi ini berarti untuk Rakyat (KUR) serta pihak Bank BCA Sidoarjo Empat
biaya produksi kurang sehingga belum mampu untuk hal yang menjadi upaya prioritas yang dilakukan oleh
memenuhi permintaan konsumen. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo
Sumber Daya Manusia Terbatas Dan Kualitasnya dalam pemberdayaan UMKM untuk usaha
Rendah meningkatkan kinerja, yaitu :
Faktor penghambat lainya adalah sumber daya manusia Akses Permodalan
yang rendah dan rendahnya kesadaran dimana tidak Fasilitas yang diberikan kepada UMKM
memiliki upaya dan niatan untuk memperluas diataranya adalah kemudahan mendapat pinjaman
jangkauan pemasaran dengan belajar memahami dan modal sperti di bank pengkreditan, Program Kredit
mengoperasikan penjualan berbasis E-commerce. Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan permodalan yang
Kualitas Manajemen Rendah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yaitu
Kurangnya pemahaman manejemen oleh pelaku dana bergulir. Tujuan dari dana bergulir ini adalah
UMKM disidoarjo merupakan faktor penghambat. membantu para pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo
Selain itu, adanya pelatihan juga tidak begitu meningkatkan kualitas UMKMnya di pasaran. Sumber
mempengaruhi palaku UMKM itu sendiri. pendanaan dari dana bergulir adalah dari APBN
Kesulitan Dalam Pemasaran Pelatihan UMKM
Faktor penghambat dalam pengembangan UMKM Pelatihan UMKM di Kabupaten Sidoarjo
yang terjadi adalah keterbatasan memperluas jaringan dilakukan melalui Klinik Koperasi dan UMKM. Fungsi
dan akuntansi pembukuan yang masih sederhana.Hal utama dari Klinik Koperasi dan UMKM adalah sebagai
ini sangat disayangkan dengan begitu mereka tertinggal pusat konsultasi bisnis bagi pelaku UMKM. Pelatihan
dengan pengusaha UMKM lainnya.Oleh karena itu, yang diberikan berupa pelatihan E-Commerce dan
diperlukan peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro pelatihan membuat design untuk kemasan produknya
Kabupaten Sidoarjo dalam memberikan pembinaan dan serta pelatihan manajemen usaha. Pihak bank BCA
pelatihan tentang kewirausahaan. Penyelenggaraan juga menyelenggarakan seminar mengenai ekonomi
pelatihan kewirausahaan yang pernah dilakukan antara makro guna menambah wawasan pelaku UMKM
lain motivasi berwirausaha, teknik pemasaran, Sidoarjo. Pihak bank BCA juga melakukan kerjasama
pengembangan pasar serta Pemberian pelatihan dengan penyalur kredit UMKM dengan perusahaan
mengenai Manajemen Usaha Kecil bagi UMKM berbasis keuangan guna mempermudah UMKM
mendapat pinjaman modal.
Kesimpulan Akses Pasar
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Berdasarkan hasil pengumpulan data di Sidoarjo memberikan kemudahan akses pemasaran
lapangan yang telah disajikan , dianalisis dan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Salah satu
diinterpretasikan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa caranya dengan menggelar pameran-pameran dan bazar
pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Dinas secara rutin. Tujuanya diadakan pameran secara rutin
Koperasi dan Usaha Mikro telah berjalan sesuai adalah untuk mengenalkan produk-produk yang
dengan aturan yang berlaku. Dinas Koperasi dan Usaha dimiliki. Ada tiga manfaat utama yaitu Pengenalan
Mikro Kabupaten Sidoarjo telah berhasil menjalankan Usaha dan Produk, Survey Pasar dan Peluang untuk
Pemberdayaan UMKM hal tersebut dapat dibuktikan membangun kerjasama bisnis.
oleh kenyataan bahwa mayoritas UMKM di Kabupaten Peningkatan Kualitas Produk
Sidoarjo sudah maksimal dalam pemberdayaan. Melalui Klinik Koperasi dan UMKM pemkab
Pemberdayaan dapat berhasil dilakukan dengan Sidoarjo memberi dorongan dan pelatihan bagi UMKM
kerjasama tiga elemen pemberdayaan yang pertama untuk membuat produk yang unik/ tidak gampang
pihak pemerintah yaitu Dinas Koperasi dan UMKM ditiru, UMKM harus konsisten dengan jenis barang
Sidoarjo dibantu oleh Klinik Koperasi dan UMKM yang ditawarkan dan memperhatikan kualitas produk.
Sidoarjo, kedua BUMN yaitu PT Telkom Indonesia
Sidoarjo dan ketiga Pihak Swasta yaitu PT Bank BCA Faktor Pendukung Pemberdayaan UMKM
Sidoarjo. 1. Faktor pendukung dalam
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten pelaksanaan pemberdayaan UMKM di Kabupaten
Sidoarjo memberikan upaya kepada UMKM, yaitu Sidoarjo adalah Banyak sekali Masyarakat Kabupaten
dimana peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo yang memiliki jiwa wirausaha
Kabupaten Sidoarjo terkait upaya dalam pemberdayaan

9
2. Menurut Kepala Seksi Bina Usaha
Afifuddin dan Beni Ahmad. 2009. Metodologi
Mikro Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten
Sidoarjo yaitu banyak pengusaha atau perajin yang Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
kreatif dan inovatif di Sidoarjo. Bahkan produk karya
UMKM Sidoarjo bisa merambah pasar Internasional Anton, S. A., Muzakan, I., Muhammad, W. F.,
dikarenakan keindahan dan kualitasnya.
Syamsudin, & Sidiq, N. P. 2015. An
3. Kabupaten Sidoarjo memiliki posisi
sangat strategis. assessment of SME Competitiveness in
4. Nilai PDB di Kabupaten Sidoarjo
Indonesia. Journal of Competitiveness.
menyumbang cukup besar
5. Produk Kreatifitas
masyaarakat.Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan Asean. 2015. A Blueprint for Growth Asean Economic
industri pembuatan tas, koper, trolley, dompet, sabuk, Community 2015: Progress and Key
sepatu, sandal, jaket, dan lain-lain
Faktor Penghambat Pemberdayaan UMKM Achievements. Jakarta: The ASEAN
Faktor penghambat utama dalam Secretariat.
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo adalah
1. Kurannya Permodalan. Banyak Ashariyadi. 2016. “Mewujudkan UMKM Berdaya
pelaku UMKM yang kekurangan modal dalam
mengembangkan usahanya. Saing di Era MEA”. Majalah Masyarakat
2. Sumber daya manusia terbatas. Asean Edisi 12: 4-5.
dimana tidak memiliki upaya dan niatan untuk
memperluas jangkauan pemasaran dengan belajar Asian Development Bank. 2014 Asia SME Finance
memahami dan mengoperasikan penjualan berbasis E-
commerce. Monitor 2014. Mandaluyong City: ADB, 2014
3. Kualitas Manajemen Rendah.
Keterbatasan memperluas jaringan dan akuntansi Astuti, M.A, Catur, Sulistiyowati, Q., Udisubakti, Putu
pembukuan yang masih sederhana.
Dana K. Peningkatan Produktivitas Usaha
4. Kesulitan dalam pemasaran. Sumber
daya manusia yang rendah dan rendahnya kesadaran Kecil & Menengah (ukm) Berbasis
dimana tidak memiliki upaya dan niatan untuk
Technology Content Untuk Mendukung
memperluas jangkauan pemasaran
Pelaksanaan Masterplan Percepatan Dan
Daftar Pustaka
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(mp3ei) 2011-2025. Prosiding Call for Paper
Abu Hurairah.2008.Pengorganisasian dan
2013 : Bidang Studi Pembangunan.
Pengembangan Masyarakat Model dan
Strategi Pembangunan yang Berbasis Atep Abdurofiq. 2015. Menakar Pengaruh Masyarakat
Kerakyatan. Bandung: Humaniora.hlm. 82. Ekonomi ASEAN 2015 terhadap
pembangunan Indonesia”. Jurnal Filsafat dan
Abdurofiq, Atep. 2015. Menakar Pengaruh Masyarakat
Budaya Hukum, 1(2): 250-256.
Ekonomi Asean 2015 Terhadap Pembangunan
Indonesia. Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum. Bank Indonesia. 2015. Pemetaan Dan Strategi
1(1): 249-256 Peningkatan Daya Saing Umkm Dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
Adam, Latif. Membangun Daya Saing Tenaga Kerja
(MEA) 2015 Dan Pasca MEA 2025. Diakses
Indonesia Melalui Peningkatan Produktivitas.
dari www.bi.go.id, pada tanggal 10 Juni 2017
Jurnal Kependudukan Indonesia. 11(2): 71-84
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan
Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
dan Perkotaan. Yokyakarta: Graha Ilmu.
Benardi, K Jemmi. Meningkatkan Daya Saing
Entrepreneur Indonesia Memasuki Asean –

10
China Free Trade Area. Jurnal Ekonomi dan Engking Soewarman Hasan. 2002.Strategi
Kewirausahaan. 10(1): 50-58 Menciptakan Manusia Yang Bersumber Daya

Berry, A., Rodriguez, E., Sandee, H. 2001, “Small and Unggul. Bandung: Pustaka Rosda Karya

Medium Enterprise Dynamics in Erwidodo. “Meningkatkan Daya Saing Produk


Indonesia”, Buletin Studi Hortikultura: Strategi Menghadapi MEA
Perekonomian Indonesia, Vol. 37, No. 3, 2015”. Diakses dari
2001: 363-84. Carfax Publishing. http://www.litbang.pertanian.go.idpada
Binarto, Raymond dan Retno Ardianti. Analisis tanggal 10 Juni 2017
Modal Sosial dan Entreprenuerial
Fahrudin, Adi. 2012. Pemberdayaan, Partisipasi dan
Leadership pengusaha Mikro dan Kecil di
Penguatan Kapasitas Masyarakat. Bandung :
Jawa Timur. AGORA.Volume 1. No. 3.
Humaniora
2013. hlm. 65-71.
Hasan, E.S. 2002. Strategi Menciptakan Manusia
Burhan, B. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : PT
Yang Bersumber Daya Unggul. Bandung:
Raja Grafindo
Pustaka Rosda Karya
Chen, Jia. 2016. Development of Chinese small and
Hurairah, Abu. 2008. Pengorganisasian dan
medium-sized enterprises. JSBED 13(2) : .
Pengembangan Masyarakat Model dan
140-147
Strategi Pembangunan yang Berbasis
Chi, Ting. 2015. Business Contingency, Strategy Kerakyatan. Bandung: Humaniora.
Formation, and Firm Performance: An
Hasan, M. Iqba. 2002 Pokok-pokok Materi Metodologi
Empirical Study of Chinese Apparel SMEs.
Penelitian dan Aplikasinya, Bogor : Ghalia
Adm. Sci. 5(1): 27–4
Indonesia
Dinda Audriene mutmainah. 2017 “Kontribusi UMKM
Hitt, Michael A. 2001. Manajemen Strategis: Daya
terhadap PDB Tembus Lebih Dar 60 Persen”,
Saing dan Globalisasi; Konsep Buku 2.
CNN Indonesia, diakses dari
Jakarta: Salemba Empat
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2016
1121122525-92174080/kontribusi-umkm- Howkins, John. 2001. The Creative Economy : How
terhadap-pdb-tembus-lebih-dari-60-persen/ People Make Money From Ideas. London :
diakses pada tanggal 10 Juni 2017 Penguin.

Donald C.L, Mochamad S.T, Ami F.U, Achmad Hwy-Chang Moon and Dong-Sung Cho. 2000.
Ghazali. 2016. Pengembangan Model National Competitiveness: A Nine-Factor
Peningkatan Daya Saing UMKM di Approach And Its Empirical Application.
Indonesia: Validasi Kuantitatif Model”. Jurnal Journal Of International Business And
Manajemen Teknologi, 15(1): 77-93 Economy. 2(1) : 17-38

Dong, S.C. 2003. From Adam Smith to Micheal Porter: Imanuddin, M. 2016. Inovasi Pelayanan Publik :
Evaluasi Teori Daya Saing. Jakarta : Selemba Percepatan Peningkatan Kualitas Pelayanan
empat. Publik,
http://www.sinovik.menpan.go.id/index.php/si

11
te/article/223, diakses tanggal 06 Januari
Manajemen Dan Kewirausahaan. 14(2) : 91-
2018.
101
Imawan. Riswandha. 2002. Peningkatam Daya saing:
Mutmainah, Dinda Audriene. Kontribusi UMKM
pendekaatan Paradigmatik Politis.
terhadap PDB Tembus Lebih Dar 60 Persen.
Kartasasmita, Ginandjar. 1995, Manajemen Sumber CNN Indonesia. Diakses dari diakses pada
Daya Manusia, Penerbit. IKIP, Malang tanggal 10 Juni 2017

Kementrian Perdagangan RI. 2015. Warta Ekspor: Najiati, S., Asmana, A., Suryadiputra. Pemberdayaan
Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas Masyarakat di Lahan gambut. Bogor:
Asean. Jakarta : Ditjen Perdagangan RI Wetlands International

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Fakultas. Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik
2017. Roadmap Usaha Mikro Kecil Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Menengah Dan Koperasi (Umkm-K) 2016-
Nixon, D. A., Akasha, M. A., dan Anderson, R. R.
2020.Bali:Universitas Udayana.
1988. Free and total thyroid hormones in
Kuncoro, Jede. 2007. from competiting to serum of Holstein cows. Journal of Dairy
collaborating. Jakarta: Gramedia Pustaka Science.
Utama. Jurnal Ilmo Sosial dan Ilmu Politik.
Nurlina. 2014. Potensi Dan Konsep Daya Saing Umkm
6(1) : 79-104
Aceh (DALAM Konteks Pembangunan
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Ekonomika Industri Berkelanjutan). Prosiding Seminar Nasional
Indonesia : Menuju Negara Industri Baru Ekonomi 2014.
2030?. Yogjakarta: Penerbit Andi
Partomo, dkk.2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah
LPPI dan BI. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan dan Koperasi. Galia Indonesia : Bogor.
Menengah (UMKM). Diakses dari
Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif.
www.bi.go.id, pada tanggal 10 Juni 2017
Jakarta: Alfabeta.
LPPI dan BI. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan
Pradnya Paramita Hapsari, dan Abdul Hakim, Saleh
Menengah (UMKM).
Soeaidy. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Usaha
(https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasi
Kecil Menengah (UKM) terhadap
onal/.../Profil%20Bisnis%20UMKM.pdf).
Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di
Diakses pada tanggal 10 Juni 2017
Pemerintah Kota Batu). Wacana 17(2): 88-96
Moleong, J Lexy. 2007. Metodologi Penelitian
Pramudyo, Anung. 2014. Mempersiapkan Sumber
Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Daya Manusia Indonesia dalam Menghadapi
. 2008. Metodologi Penelitian Masyarakat Ekonomi Asean Tahun 2015.
Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Jurnal Bisnis Manajemen dan Akuntansi
(JBMA). 2(2): 94-100
Mulyadi. 2012. Analisis Eksplanatori Faktor Daya
Saing Industri Kecil (studi Pada Sentra Porter. Michael E. 1990. Competitive advantage,
Industri Kecil Batik Di Kota Jambi). Jurnal Greating and sustaining Superior
Performance. USA : Free Press.

12
Raf, Mulyadi. Analisis Eksplanatori Faktor Sudaryanto. 2008. The Need for ICT-Education for
Daya Saing Industri Kecil (studi Pada Sentra Industri Manager or Agribusinessman to Increasing
Kecil Batik Di Kota Jambi). Jurnal Manajemen Dan Farm Income : Study of Factor Influences on
Kewirausahaan, 2012 Computer Adoption in East Java Farm

Raymond Binarto dan Retno Ardianti. 2013. Analisis Agribusiness. International Journal of

Modal Sosial dan Entreprenuerial Leadership Education and Development-JEDICT.

pengusaha Mikro dan Kecil di Jawa Timur. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
AGORA. Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Riswandha Imawan. Peningkatan daya Saing: Bandung: Alfabeta.

Pendekatan Paradigmatik-Politik (Jurnal Ilmu Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat


Sosial dan Ilmu Politik) Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT.

Yunita Resmi Sari, Noviasono, Titik Anas, dan Fadila Refika Aditama

Paramitha. 2016. “Pemetaan dan Strategi Suhendra. 2006. Peranan Birokrasi dalam
Peningkatam daya saing UMKM dalam Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit.
menghadapi MEA 2015 dan Pasca MEA Alfabeta. Bandung.
2025. Working Paper Bank Indonesia.
Sung, Cho Dong. 2003. From Adam Smith to Micheal
Porter: Evaluasi Teori Daya Saing. Jakarta :

Salamah, Lilik. 2001. Lingkaran Krisis Ekonomi Selemba empat.

Indonesia. Masyarakat, Kebudayaan dan Susilo, Y., Sri. 2012. “Strategi Meningkatkan Daya
Politik. Edisi XIV Saing Umkm Dalam Menghadapi

Sanipah Faisal, 1990. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar Implementasi CAFTA dan MES”. Buletin

dan Aplikasi, Malang: YA3. Ekonomi.

Sindotrijaya. “Kemenkop ukm targetkan capai sasaran. Tambunan, T. T. H. Ukuran Daya Saing Koperasi dan

(htpps//sidotrijaya.com/kemenkopukmtargetka UKM. Badan Perencanaan Pembangunan

ncapai), diakses 12 Juni 2018. Nasional. Diakses dari http://www.kadin-


indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN
Soetrisno, Loekman. 1995. Menuju Partisipasi
-98-3000-21072008.pdf, pada tanggal 10 Mei
Masyarakat. Yogyakarta: Kanisius
2018.
Sudaryanto dan Hanim,Anifatul. 2002. Evaluasi
kesiapan UKM Menyongsong Pasar Bebas
Asean (AFTA) : Analisis Perspektif dan Tom MC Ifle. Dampak MEA bagi UMKM Indonesia.

Tinjauan Teoritis. Jurnal Ekonomi Akuntansi Agustus 2017.

dan Manajemen, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

Sudaryanto, dkk. “Strategi Pemberdayaan UMKM 2008. Tentang Usaha Mikro, kecil dan

Menghadapi Pasar Bebas Asean”. Diakses menengah. Jakarta. BPS.

dari www.kemenkeu.go.id pada tanggal 10


Juni 2017.

13
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah

Wardhani, R.S., dan Agustina, Y. 2015. Analisis


Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Daya
Saing Pada Sentra Industri Makanan Khas
Bangka Di Kota Pangkalpinang. Jurnal
Akuntansi Universitas Jember.
Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Yihong Jiang and Shen Jianfa. Measuring the urban


competitiveness of Chinese cities in 2000.
(Cities, 2010.)

Yuniarti. 2013. Pendekatan Ekonomi Dalam Politik


Internasional. Interdependence – Jurnal
Hubungan Internasional.

Yuhua, Z., dan Bayhaqi, A. 2013. SME's Participation


in Global Production Chains. Singapore:
APEC

Anda mungkin juga menyukai