Anda di halaman 1dari 22

MINI RESEARCH

PEMANFAATAN E COMMERCE TERHADAP STRATEGI PROMOTION PADA


KEMAMPUAN BERSAING UMKM INDUSTRI KULINER
Di Kota Bandung

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Kewirausahaan yang Diampu Oleh Dosen
Indri Ferdiani Suarna, S.Pd,MM

AZDI ALIF

410334021064

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

TAHUN 2021
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................4
BAB 2..............................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................5
2.1. Pengertian E Commerce.......................................................................................................5
2.2. Ruang Lingkup E Commerce................................................................................................6
2.3. Jenis E Commerce................................................................................................................6
2.4. Pengertian Marketing............................................................................................................7
2.5. Pengertian Marketing Mix....................................................................................................8
2.6. Pengertian Marketing Digital...............................................................................................9
2.7. Pengertian Promosi Online.................................................................................................10
2.8. Pengertian UMKM.............................................................................................................10
2.9. Jenis UMKM......................................................................................................................11
2.10. Kriteria UMKM................................................................................................................11
BAB 3............................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN..............................................................................................................13
3.1. Pengertian Metode Survey.................................................................................................13
3.2. Pengertian Metode Wawancara.........................................................................................13
3.3. Pengertian metode Kuisioner..............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Berdasarkan Undang –
Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini
merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Hal ini
disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap
kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar (Sartika,
2002:13). Selain itu, UMKM juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya mampu mengangkat
perekonomian rakyat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan
kerja dan mampu menyerap tenaga kerja.
Untuk mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia berbagai kegiatan dan program pun
dilaksanakan oleh Pemerintah pusat dan daerah. Dalam Undang - undang No. 20 tahun 2008 tentang
usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah bersama-sama
memberdayakan dan mengembangkan UMKM yang ada. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2013 tentang pelaksanaan UU No. 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyatakan bahwa pengembangan usaha dilakukan terhadap
usaha Mikro, usaha kecil dan usaha menengah. Pengembangan usaha dapat meliputi fasilitasi dan
pelaksanaan pengembangan usaha. Pemerintah Pusat dan daerah memprioritaskan pengembangan
Usaha mikro, usaha kecil dan menengah dengan berbagai cara.
Saat ini, UMKM banyak tersebar di berbagai provinsi Indonesia tidak terkecuali pada provinsi Jawa
Barat. Pada tahun 2017, di Provinsi Jawa Barat sendiri terdapat 4 (empat) Kota/Kabupaten yang
memiliki jumlah pengusaha UMKM paling banyak diantara Kota/Kabupaten lainnya, yaitu
Kota/Kabupaten Bandung sebanyak 266 pengusaha, di Kota/Kabupaten Sukabumi terdapat 96
pengusaha, sementara di Kota/Kabupaten Tasikmalaya terdapat 90 pengusaha, dan di
Kota/Kabupaten Subang terdapat 63 pengusaha. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa Kota
Bandung memiliki jumlah pengusaha UMKM paling banyak diantara Kota/Kabupaten lainnya di
Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung adalah kota kreatif yang memiliki banyak potensi industri seperti
industri makanan, pakaian, boneka, sepatu dan lain lain. Kota Bandung juga menjadi salah satu kota
tujuan bagi para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang tentu saja hal ini akan
menambah pendapatan daerah kota Bandung.
Berikut pada tabel 1.1 ditampilkan pertumbuhan jumlah unit UMKM di Kota Bandung pada tahun
2012 – 2017 :
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jumlah Unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
di Kota Bandung Tahun 2012 – 2017
Tahun Jumlah UMKM
( Unit )

2012 3.291

2013 3.397

2014 3.498

2015 3.544

2016 3.764

2017 4.077
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota
Bandung
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat dari tahun 2012 – 2017 jumlah UMKM di Kota Bandung terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, jumlah UMKM terdapat 3.291 unit
dan sampai pada tahun 2017 jumlah UMKM terdapat 4.077 unit. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin banyak orang yang memilih untuk membuka usahanya sendiri sebagai sumber pendapatan.
UMKM di Kota Bandung mengalami pertumbuhan setiap tahunnya karena di dorong oleh
pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung yang cukup baik. Menurut Deden Y. Hidayat, Ketua KADIN
Kota Bandung bahwa “pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kota
Bandung mengalami pertumbuhan didorong oleh besarnya serapan produk oleh masyarakat, terutama
wisatawan”.

Pemerintah Kota Bandung senantiasa mengembangkan sektor industri kecil dengan


mengelompokkan dalam sentra – sentra industri. Hal tersebut untuk memperlihatkan potensi –
potensi industri yang ada di Kota Bandung.

Selain terkenal dengan fashion dan kulinernya, Kota Bandung juga terkenal sebagai salah satu
penghasil boneka kain. Salah satu sentra produksi boneka ini berada di Gang Cibuntu Tengah RW 09
dan RW 10 Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Saat
memasuki gang, sepintas terlihat sepi seperti rumah-rumah biasa. Namun bila diperhatikan dengan
seksama, di dalam rumah-rumah tersebut akan terlihat kesibukan para pengrajin boneka.
Di Kota Bandung sendiri terdapat dua sentra industri boneka, yang pertama yaitu Sentra Industri
Boneka Kelurahan Warung Muncang, dan yang kedua adalah Sentra Industri Boneka Sukamulya.
Namun saat ini jumlah produsen boneka yang ada di Sukamulya tinggal sedikit yaitu hanya 11 unit
saja. Oleh karena itu penulis memilih Sentra Industri Boneka Kelurahan Warung Muncang sebagai
objek penelitian.

Perkembangan UMKM kuliner di Bandung sampai saat ini anjlok sekitar 80 % dikarenakan wabah
covid 19 Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bandung,
mengatakan, selama masa pandemik corona, sejumlah produk UMKM Bandung turut terdampak.
Sektor kuliner pun kini banyak yang berpindah haluan. Tetapi saat ini perintah pusat juga sedang
menyiapkan program pemulihan ekonomi di tengah pandemik corona.

Ia menyebut nantinya setiap pelaku usaha akan mendapat Rp2.4 juta, hibah dari pemerintah pusat.
Adapun pemerintah sebelumnya juga memberikan bantuan sebesar Rp 1.5 juta. "Sejak 1 Juli, pusat
(kementerian KUKM) menyampaikan besarannya naik lagi Rp2.4 juta dan semuanya hibah.

Adapun perkembangan e – commerce bahwa transaksi e-commerce naik sebesar 26 persen selama
pandemi.Tidak hanya itu, peningkatan transaksi harian juga meningkat hingga 4,8 juta dan persentase
konsumen baru hingga 51 persen selama masa pandemi.Pertumbuhan E-Commerce naik pesat
disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen yang memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan
berbelanja online terutama di masa PSBB. Selain itu, peningkatan ini juga didorong oleh pelaku
UMKM yang berlomba-lomba untuk beralih online dengan bergabung di marketplace atau
membangun toko online nya sendiri.Perubahan ini dibuktikan dengan data survei yang dikutip dari
Sea Insights menemukan bahwa 45 persen pelaku usaha bisnis lebih aktif berjualan di E-commerce
pada saat pandemi.

Promosi yang dilakukan untuk saat ini jumlah UMKM semakin meningkat, menuntut pemilik
UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif demi
perkembangan UMKM.

Untuk membuat UMKM kamu semakin berkembang, yang bisa dilakukan yaitu pertama menciptakan
Produk yang unik Sebelum melakukan promosi, terlebih dahulu kamu harus menyiapkan produk
yang unik dibanding produk yang dimiliki kompetitor. Kedua, buat tujuan iklan yang jelas Misalnya
kamu memiliki UMKM kuliner, tujuan iklan yang ingin kamu capai yaitu memperkenalkan produk
(varian rasa) terbaru kepada konsumen. Sehingga saat membuat iklan, kamu hanya terfokus pada satu
tujuan tersebut. Ketiga, Lakukan online marketing. Pemasaran secara online atau biasa dikenal
dengan “Online Marketing” merupakan salah satu strategi pemasaran yang tepat untuk
mempromosikan UMKM kamu.Online marketing akan membantu kamu untuk mendapatkan
pelanggan yang potensial, menjadi nomor 1 di Google, dan dikenal banyak orang. Keempat, buat
promo yang menarik Promo dapat berupa potongan harga, kupon hadiah, cashback, atau promo
lainnya. Kamu dapat membuat promo di hari-hari atau momen penting, seperti libur akhir/awal tahun,
lebaran idul fitri, hari raya natal, atau hari raya imlek. Terakhir Konsisten, dalam menjalankan
strategi pemasaran yang kamu gunakan, dimana tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan
konsumen terhadap UMKM kamu. Misalnya ketika kamu menggunakan strategi “content marketing”
untuk mempromosikan UMKM kamu, maka tetap konsisten untuk membuat berbagai konten dan
terus lakukan evaluasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas

1.2. Tujuan dan Manfaat

- Tujuan mini reasearch ini adalah :

 Untuk mengetahui perkembangan UMKM industri kuliner di Kota Bandung


 Untuk mengetahui perkembangan penggunaan E Commerce bagi UMKM
 Untuk mengetahui cara promosi yang dilakukan UMKM

- Manfaat dari mini reasearch ini adalah :

 Penelitian ini berguna bagi peneliti untuk menjadi pembelajaran teori yang diperoleh
semasa perkuliahan karena penelitian ini dihubungkan langung dengan situasi bisnis yang
nyata di lapangan
 Peneltian ini juga diharapkan menjadi sebuah acuan untuk penelitian selanjutnya dan
dapat memperkaya melengkapi proses teori serta mengembangkan kontribusi ilmiah
mengenai perkembangan UMKM kuliner di Bandung, perkembangan penggunaan e
commerce bagi UMKM dan mengetahui cara promosi yang di lakukan UMKM
 Penelitian ini dapat menjadi masukan mengenai inovasi produk yang tepat agar
perusahaan dapat meningkatkan kinerja pemasaran dan dapat memeberikan inspirasi
untuk produk terkait.
 Penelitian ini juga menjadi pembelajaran bagi penulis, sangat menambah wawasan dan
juga pengalaman
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian E Commerce

1. E-commerce Menurut Loudon (1998)

E-commerce adalah suatu proses yang dilakukan konsumen dalam membeli dan menjual
berbagai produk secara elektronik  dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan
komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan.

2. E-commerce Menurut Kalakota dan Whinston (1997)

Kalakota dan Whinston meninjau pengertiannya dari empat perspektif, yaitu:

 Dalam perspektif komunikasi, pengertiannya ialah sebuah proses pengiriman barang, layanan,


informasi, atau pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.
 Perspektif  proses bisnis, e-commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju
otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
 Perspektif layanan, e-commerce adalah suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan,
manajemen, dan konsumen  untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan
kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman
 Perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk
atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya. 

3. E-commerce Menurut McLeod Pearson (2008 : 59)

Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan


komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis.

Pandangan populer dari e-commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser


Web untuk membeli dan menjual produk. 
4. Menurut Shely Cashman (2007:83)

E-commerce atau kependekan dari electronic commerce (perdagangan secara electronik),


merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet.

Siapa pun yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara
untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli dapat berpartisipasi dalam e-
commerce.

5. Menurut Jony Wong (2010:33)

E-commerce adalah pembelian, penjualan, dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem
elektronik seperti radio, televisi, dan jaringan komputer atau internet.

2.2. Ruang Lingkup E Commerce

Ruang Lingkup E-Commerce ELECTRONIC merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara


elektronik dalam arti luas.

ELECTRONIC COMMERCE, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan secara


elektronik, dimana di dalamnya termasuk :

- Perdagangan via Internet (Internet Commerce)

- Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web-Commerce)

- Perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur secara elektronik (Electronic Data
Interchange/EDI).

2.3. Jenis E Commerce

1 Business to Business (B2B)


Website e-commerce B2B melakukan kegiatan transaksi elektronik antara perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya. Website jenis ini umumnya digunakan oleh produsen dan grosir atau grosir dan
pengecer. Contoh: bizzy.co.id dan ralali.com.

2 Business to Consumer (B2C)


Website e-commerce B2C adalah kebalikan dari B2B. Website jenis ini melakukan kegiatan transaksi
online antara produsen atau perusahaan dengan konsumen akhir. Bisnis ini berhubungan langsung
dengan konsumen perorangan atau grup dan bukan dengan perusahaan atau bisnis lainnya. Contoh:
bhinneka.com dan lazada.co.id.

3 Consumer to Consumer (C2C)


Website e-commerce C2C mengusung model bisnis yang melibatkan transaksi antar konsumen.
Kedua pihak tidak bertemu secara langsung, namun hanya lewat platform online pihak ketiga.
Contoh: tokopedia.com dan bukalapak.com.

4 Consumer to Business (C2B)


Website e-commerce C2B adalah kebalikan dari C2C. Website jenis ini melibatkan transaksi dari
konsumen ke perusahaan. Konsumen akan menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan yang
membutuhkannya. Contoh: Google Adsense dan istockphoto.com.

5 Business to Administration (B2A)


Website e-commerce B2A mencakup kegiatan transaksi online yang terjadi antara perusahaan dengan
administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan layanan pemerintah. Contoh: pajak.go.id dan
bpjsketenagakerjaan.go.id.

6 Consumer to Administration (C2A)


Website e-commerce C2A memiliki model bisnis yang sama dengan B2A. Hanya saja, C2A
melibatkan transaksi antara konsumen/individu dengan administrasi publik. Contoh: bpjs-
kesehatan.go.id dan pajak.go.id.

7 Online to Offline (O2O)


Website e-commerce O2O mengusung model bisnis untuk menarik pelanggan online agar mau
berbelanja ke toko fisik. Intinya, konsep ini ingin menghubungkan antara saluran online dengan toko
fisik. Contoh: alfacart.com dan mataharimall.com.

2.4. Pengertian Marketing

. Berikut ini Merupakan Pengertian Marketing Menurut Para Ahli.

 Jay Abraham
Menurut Jay Abraham menyatakan bahwa marketing bisa dianggap suskes jika kamu sudah
tampak baik bagi pelanggan kamu.

 Philip Kotler
Menurut Philip Kotler menyatakan bahwa  marketing adalah suatu kegiatan sosial dan sebuah
pengaturan yang dikerjakan oleh individu atau sekelompok supaya mendapatkan apa yang
diinginkan dengan membuat suatu produk lalu menukarnya dengan nominal tertentu kepada
pihak lain

 Tung Desem Waringin


Menurut Tung Desem Waringin menyatakan bahwa marketing adalah mengkomunikasikan suatu
nilai tambah/perceive value yang lebih tinggi.

 Laksita Utama Suhud


Menurut Laksita Utama Suhud menyatakan bahwa Marketing adalah berbagai usaha yang harus
dilakukan supaya membuat sebuah bisnis atau usaha selalu tampak lebih baik di kalangan pasar
dibanding para pesaing bisnis.

 John Westwood
Menurut John Westwood menyatakan bahwa marketing adalah sebuah usaha terpadu
supaya terpenuhnya semua kebutuhan konsumen secara menguntungkan.

2.5. Pengertian Marketing Mix

Marketing Mix atau Bauran Pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk
merumuskan penawaran produk atau layanan bagi pelanggannya dengan memadukan elemen-elemen
pemasaran seperti Produk/Layanan (Product), Tempat (Place), Harga (Price) dan Promosi
(Promotion) yang biasanya disingkat dengan 4P Marketing Mix, sedangkan khusus untuk Layanan
atau Jasa biasanya ditambahkan 3 Elemen lainnya yaitu Bukti Fisik (Physical Evidence), Orang
(People) dan Proses (Process) yang biasanya disingkat dengan 7P Marketing Mix.
Adapaun pengertian Marketing mix menurut para ahli :
- Dhaimesta & Irwan (2000: 74)

Dhaimesta & Irwan menjelaskan marketing mix adalah variabel-variabel yang dipakai oleh
perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.
- Sofyan Assauri (2013: 12)

Sofyan Assauri menyatakan marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh pemasaran untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

- Buchari Alma (2005: 205)

Buchari Alma menyatakan marketing mix adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan


marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga akan muncul hasil paling memuaskan.

- Sumarni & Soeprihanto (2010: 274)

Sumarni & Soeprihanto menjelaskan pengertian marketing mix adalah kombinasi atau kumpulan
dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga,
promosi, dan distribusi yang digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan
konsumen.

- Gugup Kismono (2001: 308)

Gugup Kismono berpendapat bahwa marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari strategi produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan tempat (place).

2.6. Pengertian Marketing Digital

Digital marketing adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah brand atau produk melalui
dunia digital atau internet. Tujuannya ialah untuk menjangkau konsumen maupun calon konsumen
secara cepat dan tepat waktu. Secara mudahnya ialah, Digital marketing ialah suatu cara untuk
mempromosikan produk / brand tertentu melalui media internet. Bisa melalui iklan di internet,
facebook, youtube, ataupun media sosial lainnya.

- Digital marketing menurut Coviello, Milley And Marcolin (2001:26)


adalah penggunaan internet dan penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan
menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah teridentifikasi.
- Digital marketing menurut Heidrick & Struggless (2009:1)
adalah perkembangan dari digital marketing melalui web, telepon genggam dan perangkat
games, menawarkan akses baru periklanan yang tidak digembor-gemborkan dan sangat
berpengaruh. Jadi mengapa para marketer di seluruh Asia tidak mengalihkan penggunaan budget
dari marketing tradisional seperti TV, radio dan media cetak ke arah media teknologi baru dan
media yang lebih interaktif.
- Digital marketing menurut Urban (2004:2)
adalah menggunakan internet dan teknologi informasi untuk memperluas dan meningkatkan
fungsi marketing tradisional. Definisi ini berkonsentrasi pada seluruh marketing tradisional. Kita
juga dapat menyatakan bahwa pendapat seperti “interactive marketing”, one-to-one marketing
dan “e-marketing” erat kaitannya dengan “digital marketing”.
- Digital marketing menurut Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan (2009:47)
adalah kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web
seperti blog, website, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial. Tentu saja digital marketing
bukan hanya berbicara tentang marketing internet.
- Digital marketing menurut Kleindl & Burrow (2005)
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan
distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan
hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
- Digital marketing menurut Chaffey (2002:14)
adalah penerapan teknologi digital yang membentuk online channel ke pasar (website, e-mail,
data base, digital TV dan melalui berbagai inovasi terbaru lainnya termasuk didalamnya blog,
feed, podcast, dan jejaring sosial) yang memberikan kontribusi terhadap kegiatan pemasaran

2.7. Pengertian Promosi Online

Pemasaran promosi online atau lebih sering disebut online marketing adalah suatu kegiatan
promosi dengan tujuan mengenalkan dan menawarkan sebuah produk atau jasa secara online
menggunakan internet dan teknologi digital kepada calon konsumen.

Sepertinya istilah ini sudah sering terdengar di jaman teknologi yang semakin maju ini. Hampir
setiap orang memiliki perangkat digital untuk menunjang keseharian. Inilah sebuah peluang
untuk pemasaran online, dimana setiap orang memiliki kecenderungan mencari sesuai
menggunakan perangkat digital yang mereka miliki.

Bagi setiap orang yang melek teknologi, menggunakan gadget merupakan hal bisa dikatakan
sudah menjadi kecanduan di kehidupan sehari-hari. Tapi memang jaman sudah bergeser,
teknologi akan diproyeksikan untuk memudahkan segala urusan manusia.
Jadi, pemasaran online ini adalah salah satu cara untuk bisa lebih fokus mengenalkan produk
UKM kepada audience yang tertarget. Selain mudah, media online ini memiliki jaringan yang
sangat luas untuk diterlusuri lebih dalam.

2.8. Pengertian UMKM

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
UMKM alias usaha mikro adalah usaha milik perseorangan atau badan usaha perorangan yang
produktif dan memenuhi kriteria yang ditulis oleh Undang-Undang.

2.9. Jenis UMKM

1. Usaha Kuliner
Inilah usaha yang tidak akan hilang sampai kapan pun. Makanan adalah kebutuhan pokok bagi
manusia dan akan selalu dibeli secara rutin.

2. Usaha Fashion

Ini juga merupakan usaha yang banyak dilakukan dalam ranah UMKM. Usaha fashion meliputi
pakaian, sepatu, dan aksesori. Usaha ini punya pangsa pasar besar terutama wanita dan anak-anak.

3. Usaha Bidang Teknologi

UMKM juga mencakup usaha di bidang teknologi. Misalnya seperti jasa penulisan situs, jasa
pembuatan situs, jasa administrator media sosial, jual beli alat teknologi, dan sebagainya.

4. Usaha kosmetik

Produk kosmetik juga memiliki pangsa pasar yang besar. Apalagi, produk kosmetik bisa habis dalam
waktu yang cepat. Namun untuk menjalankan produk ini Anda harus sedikit berhati-hati karena tak
semua kosmetik cocok dengan kulit seseorang.

5. Usaha Bidang Otomotif

Usaha seperti jual-beli kendaraan, suku cadang kendaraan, dan bengkel, juga bisa dikategorikan
sebagai UMKM otomotif.
6. Usaha Cendera Mata

Cendera mata merupakan salah satu lini usaha yang banyak dilakukan dalam UMKM. Cendera mata
bisa berupa baju, gantungan kunci, oleh-oleh khas daerah, dan juga kerajinan khas daerah.

7. Usaha Agrobisnis

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama dalam bidang pertanian.
Untuk itu, ada banyak usaha di bidang produk pertanian dalam ranah UMK

2.10. Kriteria UMKM

1. Usaha Mikro

Kriteria UMKM adalah sebuah usaha mikro yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha dan
juga didasarkan pada kriteria usaha mikro.

Kekayaan bersih yang dimiliki atau aset minimal adalah lima puluh juta rupiah. Sementara itu, hasil
penjualan atau omzet minimal adalah tiga ratus juta rupiah.

2.  Usaha Kecil

Usaha-usaha yang masuk ke dalam jenis usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih yang
mencapai lima puluh juta rupiah. Ini tentu tidak termasuk dengan harga tempat untuk mendirikan
usaha.

Hasil penjualan atau omzet yang didapatkan oleh usaha ini setiap tahunnya adalah berkisar antara tiga
ratus juta rupiah sampai dengan 2,5 miliar rupiah.

3.  Usaha Menengah

Sementara itu, usaha menengah adalah usaha dengan total kekayaan bersih lima ratus juta sampai
dengan sepuluh miliar rupiah. Omzet per tahunnya mulai dari dua koma lima miliar rupiah sampai
dengan lima puluh miliar rupiah.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Pengertian Metode Survey

Metode survey adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam penelitian sosial. Riset yang
menggunakan metode survey biasa disebut juga metode penelitian survey. Dalam survey, informasi
dikumpulkan dari responden menggunakan angket atau kuesioner yang didistribusikan secara
langsung atau melalui perantara seperti telepon atau media online.

Secara umum, penelitian yang menggunakan metode survey dapat dideskripsikan sebagai penelitian
ilmiah yang datanya dikumpulkan dari sampel yang telah dipilih dari keseluruhan populasi.
Penggunaan sampel ini juga menyiratkan perbedaan antara survey dan sensus. Metode sensus
menggunakan populasi secara keseluruhan. Sedangkan metode survey menggunakan sampelnya saja.

3.2. Pengertian Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat
pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara
terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak
digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara
sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder,
kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari
masalah yang ingin digali dari responden.

3.3. Pengertian metode Kuisioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan
diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner
terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan
kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang
telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan
perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk
semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian
tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
BAB 4

PEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM PELAKU BISNIS KULINER ROYALE KEBAB


Royale kebab adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menyediakan
berbagai varian kebab. Selain kebab, Royale Kebab juga menjual berbagai menu
minuman seperti es kopi susu, ice lemon tea, ice chocolate, dll.harganya juga relative
murah, untuk kebabnya mulai dari Rp.11.000 s/d Rp.17.000 dan minumannya mulai
dari Rp.15.000 s/d Rp.25..000.

2. HASIL KUISIONER
Nama : Muhammad Raikhan Farhansyah
Hari, Tanggal : Senin, 26 April 2021
Jenis kelamin : Laki - laki
Usia : 21
Lama usaha berdiri : 3 Tahun
Jumlah karyawan : 15
Jenis kuliner : Makanan Kebab
Alasan berbisnis : ingin menjual idealism menjadi sebuah commodity
UMKM : Makanan & Minuman
Alamat : katapang
Alat ICTs yang digunakan : Laptop/Handphone Pribadi
Media online yang sering
untuk pemasaran online : Instagram

ICTs (Information Communication Technologies)


1. Sangat tidak baik
2. Tidak baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik

Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5

ICTs (Information Communication Technologies)

1. Tingkat akses internet bulanan dengan kecepatan unduh diatas 12 hingga 


30 Mbs

2. Berusaha memiliki perangkat technology informasi yang memadai seperti 


software akuntansi, jaringan internet, website dll

3. Menggunakan internet secara teratur 

4. Memiliki pengetahuan dan keterampilan digital dasar 

5. Tekhnologi komunikasi yang diadopsi mampu meningkatkan kemampuan 


karyawan dalam memberikan dan memperoleh informasi secara efektif
dan akurat

6. Tekhnologi informasi dapat menjadi sara efektif untuk berkomunikasi 


dengan pemasok, pelanggan dan investor

7. Dapat menyampaikan informasi tentang produk atau layanan 

8. Menggunakan ICTs untuk media promosi 

9. Perusahaan dapat mengetahui segmen pasar potensial dengan adanya 


tekhnologi informasi seperti melalui internet dan website perusahaan

10. Dengan adanya technologi komunikasi perusahaan dapat memperoleh 


informasi secara cepat sehingga berpengaruh terhadap efisiensi waktu

Organizational Readiness
11. Kami memahami bahwa perubahan tertentu dapat meningkatkan hasil 

12. Sebagian besar staff ingin mencoba ide-ide baru dan mudah untuk 
mengubah prosedur untuk memnuhi kondisi baru

13. Anggota atau staff mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan 


keprihatinan tentang perubahan

14. Ketika perubahan diperlukan, manajemen memberikan rencana yang jelas 


untuk diterapkan

15. Staff didorong untuk mendiskusikan dan mengeksplorasi teknik praktik 


berbasis bukti

16. Saya beradaptasi dengan cepat ketika mereka harus mengalihkan focus 
untuk mengakomodasi perubahan program

E-marketing mix strategy

17. Menekankan harga produk lebih rendah sebagai promosi produk baru 

18. Memiliki harga khusus untuk reseller 

19. Penampilan dan desain web e-commerce yang menarik 

20. Adanya alamat dan kontak yang jelas dan dapat dihubungi 

21. Makanan yang diterima sesuai dengan gambar 

22. Produk yan diperjualbelikan bervariasi 

23. Konsumen mudah memprediksi rasa dan bentuk makanan dengan hanya 
mebaca konten yang ditampilkan

24. Adanya kebijakan bahwa produk yang rusak bisa ditukar 

25. Website e-commerce yang dimiliki terindeks oleh google 


26. Biaya alat promosi elektronik lebih murah daripada alat promosi 
tradisional

27. Media sosial hanya sebagai sarana promosi bukan untuk penjualan produk 

28. Selalu update terhadap perkembangan tekhnologi dan fitur website atau 
media sosial agar daya jual perusahaan meningkat

29. Mengembangkan fitur dan arsitektur website atau media sosial 

30. Kemudahan penggunaan web e-commerce (adanya petunjuk cara order 


dan trnksaksi pembayaran)

31. Terjaminannya keamanan data pada saat ber-tranksaksi 

32. Meningkatkan level keamanan website sosial media 

33. Motivasi pelanggan untuk membeli produk atau layanan dengan member 
diskon elektronik

34. Memberi reward pada pelanggan aktiv 

35. Pelayanan memuaskan/ cepat/ aman/ dan nyaman 

36. Menjamin kualitas barang untuk meningkatkan kepercayaan 

37. Kami menggunakan database pelanggan untuk mempromosikan produk 


kami dan layanan secara teratur

38. Meningkatkan kualitas pelayanan SDM baik karyawan maupun media 


social

39. Adanya kemudahan bertranksaksi atau pembayaran 

40. Memperbanyak armada untuk pengiriman 

41. Kami menempatkan harga yang kompetitif untuk produk dan layanan 
media online

Kinerja Pemasaran

42. Jumlah produk yang terjual akan meningkat dengan menerapkan strategi 
pemasaran online

43. Tekhnologi informasi dan komunikasi yang berkontribusi terhadap 


peningkatan laba perusahaan

44. Tekhnologi informasi dan komunikasi yang berkontribusi terhadap 


pendapatan perusahaan

45. Menjangkau pasar yang lebih luas sehingga dapat menjaring pelanggan 
lebih banyak untuk membeli produk

3. ANALISIS SWOT ROYALE KEBAB

A. Strenght ( kekuatan )
- Kualitas rasa yang sangat Terjamin
- Tempat yang nyaman dan strategis
- Pelayanan yang baik kepada konsumen

B. Weakness ( Kelemahan )
- Tempat indoor jika hujan sebagian meja kehujanan
- Menu makanan masih umum

C. Opportunity ( peluang / kesempatan )


- Menciptakan Menu makanan yang bervarian
- Pelanggan / mitra

D. Threat ( Hambatan )
- Banyaknya pesaing
- Saingan dengan inovasi yang lebih menarik
- Kurangnya lahan parkir
4. CATAT TEMUAN BARU DI LAPANGAN
Pada saat saya mewawancara owner dari Royale Kebab saya melihat bagaimana cara
sang owner dari royale kebab membungkus idealismenya menjadi sebuah komoditas.

5. DOKUMENTASI

BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan survei dan wawancara yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa
dengan adanya sosial media UMKM dapat memperluas pemasaran produk – produk
makanan dan minuman dari Royale Kebab. Dan juga dengan adanya sosial media
dapat mengakses dengan cepat dan mempermudah konsumen untuk mengenal produk
yang dijual dan mempermudah konsumen untuk memesan produk. Aplikas E
commerce memeberikan dampak positif terhadap penjualan produk makanan dan
minuman UMKM Royale Kebab. hal ini menjadi peningkatan penjualan dan
pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai