Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

KESULITAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN BAGI USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

Dose pengampu: Yohana Hutabarat

Oleh:

Nama: Ance Tampubolon

Npm: 18510252

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kesulitan Menyusun Laporan
Keuangan Bagi Usaha Kecil Menengah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
aporan keuangan UKM bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yohana Hutabarat, selaku dosen mata kuliah
bahasa indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 15 Januari 2020

Ance Tampubolon

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
ABSTRAK.....................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................................................................3
2.1 Landasan Teori...................................................................................................................................3
2.1.1 Laporan Keuangan......................................................................................................................3
2.1.2 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)............................................................................4
2.2 Hipotesis............................................................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN DAN EVALUASI.....................................................................................................................7
BAB IV..........................................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
4.1 KESIMPULAN......................................................................................................................................9
4.2 IMPLIKASI/REKOMENDASI.................................................................................................................9
4.3 Keterbatasan...................................................................................................................................10
4.4 Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

ii
ABSTRAK
Mini Riset bertujuan untukmemberikan data kepada para pembaca tentang UKM yang ada
disekitar.UKM ini juga memberikan data sebagai pemasukan apakah mereka melakukan siklus
akuntansi yang baik dan benar atau malah sebaliknya.Sampel penelitian ini terdiri daribeberapa
pedagang kecil yang telah diwawancarai sebagaimana berguna agar bisa mengetahui data dari
laporan keuangan mereka.penelitian ini memberikan spekulasi bahwa para pedagang kecil
mengetahui untung maupun rugi dari kurangnya penjualan mereka pada hari dimana mereka
mendapatkan pelanggan.Penelitian ini akan menghasilkan berbagai kontribusi bagi para
pedagang dan semua yang ingin membuka dagangan sebagai tahap pertama.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.Dengan topik
UKM sebagai narasumber utama agar dapat dimengerti serta dipahami.

Kata kunci: UKM, Laporan Keuangan, Siklus Akuntansi

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu, membuat Usaha Kecil
Menengah menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif,
karena proses produksi dalam industri-industri berskala kecil dan menengah pada umumnya
bersifat padat karya. Keberadaan UKM harus didukung dan didorong kemampuannya agar
tetap eksis, sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan
pekerjaan. UKM mempunyai peran penting dan strategi bagi pertumbuhan ekonomi
negara, baik negara berkembang maupun negara maju.

Data dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil menengah pada tahun 2014, terdapat
sekitar 57,8 juta pelaku UMKM di Indonesia. Di tahun 2017 serta beberapa tahun ke depan
diperkirakan jumlah pelaku UMKM akan terus bertambah . Selama ini UMKM telah
memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57-60 % dan tingkat
penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dan seluruh tenaga kerja nasional (Profil Bisnis UMKM
oleh LPPI dan BI tahun 2015).
Tidak jauh berbeda dengan catatn Kadin (Kamar Dagang Indonesia), kontribusi sektor
UMKM teradap produk Domestik Bruto meningkat 57,84% menjadi 60,34% dalam 5 tahun
terakhir. Serapan tenaga kerja di sektor ini juga meningkat dari 96,99% menjadi 97,22%
pada periode yang sama.
Sampai saat ini, UKM masih memegang peranan penting dalam perbaikan
perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan
tenaga kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional . UKM adalah salah satu
kunci agar bangsa ini keluar dari krisis.
UKM tersebar diseluruh indonesia contohnya di Medan. Di medan masi banyak dijumpai
pedagang kecil yang membuka usaha dan mempekerjakan orang lain untuk membantu. UKM

1
ini memerlukan bantuan dana untuk kelanjutan usahanya. Banyak UKM yang ketika
mengajukan pinjaman, ditolak untuk dipinjami dana.
Hal ini disebabkan UKM yang mengajukan pinjaman dana tidak memenuhi syarat
peminjaman. Sala satu syarat peminjaman nya adalah melampirkan laporan keuangan
tahunan dari UKM tersebut.Banyak pelaku UKM ini yang tidak membuat laporan keuangan.
Kendala lain yang perlu diperhatikan adalah kurangnya pengetahuan para pelaku UKM akan
sistem akuntansi. Banyak pelaku Ukm yang kurang paham manfaat memiliki pembukuan
sehiingga mengalokasikan sebagian besar sumber daya yang terbatas hanya untuk kegiatan
operasional. Padahal dengan adanya laporan keuangan akan memungkinkan pemilik
memperoleh data dan informasi yang tersusun secara sistematis . Dengan adanya laporan
keuangan, pemilik dapat memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa
tambaan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan
kewajiban yang dimiliki. Sehingga setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam
mengembangkan usahanya akan didasarkan pada kondisi konkret keuangan yang dilaporkan
secara lengkap bukan hanya didasarkan pada asumsi semata. Karena itula akhirnya
pemerintah Medan pun membuat Pelatihan Akuntansi Keuangan dan Perpajakan bagi pelaku
UKM kota Medan di Hotel Syariah Grand Jamee, senin 18 september 2017 lalu. Dari
pelatihan ini diharapkan masyarakat yang membuka UKM membuat laporan keuangan agar
pelaku UKM tahu berapa banyak keuntungan yang iya dapatkan.
Pada makala ini akan dibahas mengenai Solusi terbaik dalam mengatasi kesulitan
menyusun laporan keuangan Usaa Mikro Kecil Menengah. Dengan penyusunan laporan
keuangan yang baik, dapat membantu menstabilkan pengeluaran oleh pemilik UKM.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu:
“Apakah kendala yang dialami pelaku UKM untuk menyusun Laporan Keuangan?”

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kendala UKM dalam menyusun Laporan Keuangan beserta
komponen-komponennya seperti kas, persediaan, penyusutan aktiva tetap, utang, dan modal.

2
Membantu membuka cakrawala pemikiran pemisahan entitas ekonomi untuk perusahaan
sehingga dapat membantu kemudahan dalam mengidentifikasi harta perusahaan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Laporan Keuangan

Definisi
Harahap (2009:105) dalam Pratiwi et al(2014) mendeskripsikan bahwa laporan keuangan
dapat menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu entitas pada jangka waktu tertentu.
Keiso (2011:5) menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu sarana
pengkomunikasian informasi keuangan utama suatu entitas kepada pihak-pihak eksternal di luar
perusahaan. Informasi keuangan mengenai kegiatan ekonomi dalam suatu entitas tidak hanya
dilakukan pencatatan dalam satu siklus akuntansi, namun diolah dan diringkas untuk
memberikan informasi guna dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Tujuan
Laporan KeuanganIAI (2014) menyebutkan beberapa tujuan laporan keuangan, antara lain:
a. .Tujuan laporan keuangan adalah menyedaikan informasi yang terkait posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan kondisi keuangan suatu entitas yang berguna bagi pengguna
untuk pengambilan keputusan ekonomik.
b. Laporan keuangan disusun guna menjawab kebutuhan sebagian besar penggunanya.
c. Laporan keuangan juga memperlihatkan apa saja yang dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban atas sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen.

3
Karakteristik
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (IAI, 2014)
a. Dapat dipahami, kualitas penting dari informasi yang dimuat dalam laporan keuangan
adalah agar dapatdipahami dan pemahamannya lebih mudah bagi penggunanya.
b. Relevan, informasi menjadi bermanfaat ketika informasi tersebut relevan dalam proses
pengambilan keputusan guna memenuhi kebutuhan penggunanya. Informasi dikatakan
berkualitas relevan apabila mampu mempengaruhi keputusan ekonomik pengguna
dengan membantu mengevaluasi kejadian di masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil dari penilaian pengguna di masa lalu.
c. Keandalan, agar bermanfaat suatu informasi juga harus bersifat andal (reliable).
Informasi dapat dikategorikan berkualitas andal apabila terbebas dari pengertian yang
menyimpang, kesalahan bersifat material, dan informasi tersebut dapat diandalkan oleh
pengguna informasi sebagai penyajian yang jujur (faithful representation) dari yang
sebenarnya harus disajikan.
d. Dapat dibandingkan, maksud penting dari dapat dibandingkan adalah bahwa pengguna
harus mendapatkan informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dipakai dalam
penyusunan laporan keuangan dan perubahan ketentuan serta imbasnya dari adanya
perubahan tersebut.

Unsur-unsur
Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai dampak keuangan dari transaksi-
transaksi dan peristiwa lain yang telah diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar
berdasarkan karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur-unsur dari laporan
keuangan. Unsur yang secara langsung berhubungan dengan pengukuran posisi keuangan adalah
asset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan unsur penghasilan dan beban adalah unsur yang
berhubungan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi.

2.1.2 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Definisi
Berikut ini merupakan definisi dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008:

4
a. Usaha mikro merupakan usaha yang mampu menghasilkan barang atau jasa yang
memiliki nilai ekonomi dan dimiliki oleh orang-perorangan yang telah memenuhi kriteria
sebagai Usaha Mikro sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang.
b. Usaha kecil merupakan usahayang berdiri sendiri dan menghasilkan barang atau jasa
yang memiliki nilai ekonomi, yang dilakukan oleh orang-perorangan yangbukan
merupakan anakatau cabang perusahaan lain sebagaimana yang diatur dalam Undang-
undang.
c. Usaha Menengah merupakan usaha besar yang mampu menghasilkan barang atau jasa
dengan jumalh asset bersih dan omset tahunan sesuai dengan yang diatu dalam Undang-
undang yang dilakukan oleh orang-perorangan yangbukan merupakan anakatau cabang
perusahaan lain.

Tujuan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki tujuan yaitu untuk membangun perekonomian
Indonesia dengan berupaya terus untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya.

2.2 Hipotesis
Dari hasil penelitian Soraya dan Amir (2016), bahwa tingkat pendidikan pemilik dan
ukuran usaha berpengaruh terhadap pelaksanaan pencatatan keuangan berdasarkan SAK ETAP,
sedangkan umur usaha tidak berpengaruh. Pinasti (2001) menemukan bahwa ukuran usaha
merupakan faktor yang sulit dipisahkan dengan lingkungan pengusaha UMKM. Ukuran usaha
yang besar berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih
mampu mempekerjakan karyawan dengan keahlian yang lebihn baik (Gray 2006). Ukuran usaha
diduga akan berpengaruh positif terhadap UMKM dalam mengaplikasikan SAK ETAP. SAK
ETAP bertujuan untuk memenuhi kebutuhan entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
secara signifikan dalam mencatat, menyusun, dan melaporkan posisi keuangan usaha sesuai
standar yang dapat digunakan oleh UMKM karena sifatnya yang lebih ringkas dan mudah
digunakan dibandingkan dengan SAK Umum. Namun yang terpenting dari implementasi SAK
ETAP adalah pemahaman yang baik atas SAK ETAP yang kemudian berdampak pada kualitas
laporan keuangan yang diterbitkan. Semakin baik pemahaman terhadap standar pencatatan maka
semakin baik pula laporan yang dihasilkan.

Menurut Anderson dan Eshima (2011), semakin panjang umur usaha maka memberikan
keuntungan yang lebih baik dala.m struktur dan proses yang rutin yang mendisiplinkan setiap
tindakan perusahaan karena telah berulang kali melewati proses evaluasi termasuk proses

5
pembukuan. Das dan Dey (2005) menemukan adanya hubungan positif antara umur usaha
UMKM dengan frekuensi melakukan pembukuan lebih teratur. Menurut (UU No. 20 Tahun 2003
Bab I, Pasal 1 Ayat 8). Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.Aufar (2014) Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang dicapai, dan
kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal
dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkayapengetahuan dan keterampilan.
Pendidikan dapat diselengarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui
jarak jauh. Gray; Van Hermert et al. (2011) yang menyatakan bahwa jenjang pendidikan yang
lebih tinggi akan meningkatkan kemampuan menyerap (termasuk kemampuan akuisisi, asimilasi,
transformasi, dan eksploitasi).Sebuah Informasi dibutuhkan karena memiliki manfaat atau nilai
guna dimasa yang akan datang. Informasi dari laporan keuangan adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam dunia usaha karena laporan keuangan merupakan informasi masa lalu
perusahaan yang digunakan sebagai salah satu alat mengambil keputusan baik untuk pihak
internal maupun eksternal1, menilai kinerja 1SAK ETAP (IAI) perusahaan, pengajuan keredit
kepada BANK, dasar pemungutan pajak dan kebutuhan informsi keuangan lainnya. Dari kajian
diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho:Ukuran usaha tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuanga berdasarkan SAK ETAP.
H1: Ukuran usaha secara signifikan berpengaruh terhadap pelaporan keuanga berdasarkan SAK
ETAP.
Ho: Pengetahuan pemilik tentang SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuanga
berdasarkan SAK ETAP.
H2: Pengetahuan pemilik tentang SAK ETAP secara signifikan berpengaruh terhadap pelaporan
keuanga berdasarkan SAK ETAP.
Ho: Lama usaha tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuanga berdasarkan SAK ETAP.
H3: Lama usaha secara signifikan berpengaruh terhadap pelaporan keuanga berdasarkan SAK
ETAP.
Ho: Jenjang pendidikan pemilik usaha tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP.
H4: Jenjang pendidikan pemilik usaha secara signifikan berpengaruh terhadap pelaporan
keuanga berdasarkan SAK ETAP.

6
Ho:Kebutuhan informasi atas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuanga
berdasarkan SAK ETAP.
H5: Kebutuhan informasi atas laporan keuangan secara signifikan berpengaruh terhadap
pelaporan keuanga berdasarkan SAK ETAP.

BAB III

PEMBAHASAN DAN EVALUASI

3.1 Tidak ada pemisah rekening usaha dan pribadi

Sebagian besar pemilik bisnis UMKM masih mencampurkan uang antara untuk keperluan
pribadi (rumah tangga) dengan keperluan bisnis. Uang masuk dari hasil penjualan usaha berada
pada rekening yang sama dengan uang yang digunakan untuk keperluan pribadi. Setiap ingin
membayar tagihan listrik rumah, tagihan telpon, beli pulsa pribadi, dan semacamnya, sang bisnis
owner langsung membayar dari rekening yang digunakan juga untuk usaha.

Apa resikonya?

Resiko yang paling sederhananya adalah Anda tidak dapat mengukur dengan pasti
performa usaha Anda. Apakah untung atau rugi. Apakah usaha Anda memiliki arus kas yang
surplus atau defisit. Resiko yang paling parahnya adalah ketika ternyata uang usaha Anda lebih
banyak digunakan untuk keperluan pribadi sehingga tidak mampu belanja modal lagi atau tidak
mampu membayar operasional usaha. Maka usaha Anda akan tutup.

3.2 Tidak memiliki perencanaan yang matang

Biasanya para pemilik bisnis UMKM masih mengerjakan semuanya sendirian. Atas
dasar itu maka mereka merasa punya alasan yang cukup kuat untuk tidak membuat laporan
keuagan. Segala sesuatu pengeluaran dan pembelanjaan dilakukan berdasarkan instring atau suka
– suka pemilik bisnis.

7
Sebagai contoh, kami cukup sering mendapatkan status bisnis owner klien kami yang
bilang “Wah, sebentar lagi lebaran nih. Harus cari proyek buat bayar THR”. Pertanyaan
sederhana kami adalah, ” Lah, kemarin – kemarin pas proyek lagi banyak, uangnya dipakai
kemana?”

Ada bisnis owner yang setiap dapat uang masuk langsung belanja Aset. Alasannya
adalah “ini kan investasi”. Memang betul, itu investasi. Tapi ketersediaan cash flow usaha kita
juga harus kita pikirkan. Beberapa pakar mengatakan bahwa paling tidak sebuah bisnis harus
menyisakan saldo kas sebesar 3 – 6 x pengeluaran bulanan usaha.

Resiko terburuk dari masalah ini adalah bisnis tersebut tidak mampu membayar
kebutuhan rutin dan urgent. Sehingga bisa berdampak bagi keberlangsungan bisnis. Walaupun
secara diatas kertas cukup ada banyak PO / order.

3.3 Tidak memiliki laporan keuangan

Nah, ini adalah masalah yang cukup vital. 2 permasalahan sebelumnya bisa dibantu untuk
didiagnosa ketika sebuah bisnis memiliki laporan keuangan. Dengan memiliki Laporan
Keuangan standar bisnis, Anda akan mengetahui berapa banyak uang usaha yang sudah Anda
gunakan untuk keperluan pribadi. Juga berapa besar nilai aset Anda dibandingkan dengan
revenue yang dihasilkan atau ketersediaan kas.

Masalahnya, masih banyak pelaku usaha UMKM yang belum paham apa itu laporan
keuangan. Banyak yang menyangka bahwa yang disebut laporan keuangan adalah laporan uang
keluar masuk. Setiap uang masuk dianggap pendapatan. Setiap uang keluar dianggap biaya. Dan
selisihnya (sisanya) dianggap untung. Ini tentu sangat keliru. Bahkan cukup berbahaya.

Yang disebut dengan laporan keuangan itu minimal Anda memiliki NERACA, LABA
RUGI, dan ARUS KAS. Masing-masing laporan tersebut memiliki fungsi informasi yang
berbeda – beda. Apakah sulit membuatnya? bagi Anda yang seorang bisnis owner dan tidak
berlatar belakang akuntansi, mungkin sulit. Namun, terlepas apakah Anda lulusan akuntansi atau
bukan, sebaiknya bisnis owner fokus saja menjalankan usaha Anda. Urusan laporan keuangan
bisa diserahkan ke pihak yang kompeten dan profesional.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari 10 UMKM yang saya wawancarai, saya akan memilih salah satu UMKM untuk
mencontohkan atau mengajari secara langsung bagaimana pembuatan laporan keuangan
dengan baik dan benar. Sesuai dengan gagasan saya yang ingin mengajari UMKM secara
langsung pembuatan laporan keuangan.

Saya akan memaparkan manfaat apabila UMKM membuat laporan keuangan. Bahwa
ia akan tahu dan melihat secara langsung pendapatan atau rugi dari usaha yang ia bangun.
Melihat bagaimana biaya yang ia keluarkan untuk melengkapi usaha nya. Agar pelaku
UMKM juga bisa membatasi pengeluaran yang bisa banyak menghabiskan uang dari
perusahaan.

Apabila UMKM tetap menjalankan pembuatan laporan keuangan, maka itu akan
berdampak baik bagi usaha dan pemilik. Karena dari laporan keuangan inilah pemilik dapat
memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang
dicapai, dan juga dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang
dimiliki. Sehingga setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan
usahanya akan didasarkan pada kondisi konkret keuangan yang dilaporkan secara lengkap
bukan hanya didasarkan pada asumsi semata.

4.2 IMPLIKASI/REKOMENDASI
Sesuai dengan hasil penelitian, bahwa dengan danya sistem pengendalian proses produksi UKM
sangat di perlukan dalam upaya meningkatkan pendapatan pengrajin melalui pengendalian biaya
bahan baku dengan cara pemilihan bahan baku yang berkualitas untuk mendapatkan produk yang
baik, biaya tenaga kerja dengan cara membagi tugas karyawan sesuai dengan bagian masing-
masing sehingga karyawaan bisa fokus menyelesaikan tugasnya masing-masing dan biaya

9
overhead dengan cara menekan biaya yang di keluarkan dengan menggunakan kayu bakar yang
digunakan untuk menididhkan bubur kedelai dan mengoreng tahu.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Sistem pengendalian proses produski pada Usaha
Kecil dan Menengah sudah berjalan cukup efektif dan efisien sesuai dengan perhitungan yang
menyatakan dengan jumlah bahan baku yang dipakai. Berdasarkan perhitungan rata-rata rasio
efisensi dan efektivitas.

4.3 Keterbatasan

1.Kurang lengkapnya data yang diperoleh dari pihak UKM dikarenakan ada beberapa informasi
pada tahun sebelumnya tidak tercatat pada data-data yang dimiliki UKM dan laporan keuangan
yang digunakan hanya laporan laba rugi.

2.Jangka waktu pada penelitian ini hanya 1 tahun yaitu pada tahun 2015, hal ini menyebabkan
kurangnya penggambaran kinerja perusaahaan untuk jangka panjang.

4.4 Saran
Dari hasil pembahasan dalam penelitian ini, saran-saran yang bisa peneliti berikan adalah
sebagai berikut:

1.Bagi pihak pemilik UKM dalam pengendalian proses produksi harus memperhatikan fakto
rkualitas bahan baku, tenaga kerja dan overhed agar kualitas produk yang dihasilkan semakin
baik dan dapat meningkatkan pendapatan UKM .

2.Penelitian ini hanya menggunakan jumlah sampel dan penelitian yang tebatas. Penelitian
menggunakan sampel yang relatif sedikit yakni 46 responden. Oleh karena itu untuk penelitian
mendatang kitranya dapat di kembangkan lagi dengan sampel yang lebih luas dengan populasi
dan lokasi yang berbeda sehingga hasilnya dapat di generalisasikan secara lebih baik.

3.Pada penelitian ini hanya menggunakan jangka waktu 1 tahun sehingga bagi peneliti
berikutnya diharapkan untuk menambah waktu pengamatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. https://books.google.co.id/books?
id=oBesco6H3iUC&pg=PA44&lpg=PA44&dq=solusi+outsourcing+bagi+ukm&sour
ce=bl&ots=dk48ZRE0os&sig=v12C-zqSeleyX4zzm0Nr6w1-
0Cw&hl=id&sa=X&redir_esc=y
2. https://www.wartaekonomi.co.id/read154464/dinas-kominfo-medan-
berikan- pelatihan-khusus-pelaku-umkm.html
3. http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/

4. https://www.jurnal.id/id/blog/solusi-simple-mengatasi-laporan-keuangan-
yang- melelahkan
5. http://solusiukm.com/proses-akuntansi/

6. https://www.cermati.com/artikel/cara-membuat-laporan-keuangan-sederhana-
untuk- ukm

11

Anda mungkin juga menyukai