Anda di halaman 1dari 20

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

(UMKM) DI INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:


1.Made Sri Devi Amertadewi (202233122002)
2. Ni Kadek Evi Suryanti (202233122035)
3. Ni Putu Ery Yulia Trisnawati (202233122022)
4. Sang Ayu Putu Anggi Martias Siwi (202233122016)
5.I Gusti Made Ujjesa Kusuma (202233122029)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Studi Akuntansi
Universitas Warmadewa

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan baik. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama penulisan tugas paper ini.

Tugas paper ini membahas tentang koperasi UMKM, yang merupakan salah satu sektor ekonomi
yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Koperasi UMKM memiliki peran
yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang. Oleh karena itu, kami berharap bahwa
paper ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang koperasi UMKM dan
kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam menyelesaikan tugas paper ini, kami menggunakan berbagai sumber informasi, baik dari
buku, artikel, maupun sumber daring yang terpercaya. Namun demikian, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam tugas paper ini, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan pada
kesempatan selanjutnya.

Akhir kata, kami berharap tugas paper ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan
referensi yang berguna bagi para pembaca, terutama bagi mereka yang tertarik dengan koperasi
UMKM dan perkembangannya di Indonesia.

Terima kasih

Kami Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

ABSTRAKSI .......................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................5


B. PERUMUSAN MASALAH .......................................................................................5
C. TUJUAN ....................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................7

A. PENGERTIAN UMKM DI INDONESIA ........................................................7


B. KRITERIA UMKM DI INDONESIA ..............................................................7
C. KEUNGGULAN UMKM .................................................................................8
D. FAKTOR PENYEBAB BERKEMBANGNYA UMKM DI INDONESIA ....10
E. PERKEMBANGAN UMKM DI INDONESIA ..............................................11
F. PERAN DAN MANFAAT UMKM DI INDONESIA ....................................12
G. PERMASALAHAN UMKM ...........................................................................13
H. SOLUSI PERMASALAHAN UMKM ............................................................15
I. CONTOH UMKM DI INDONESIA YAITU BALI .......................................16

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................20

A. SARAN .....................................................................................................................20
B. KESIMPULAN .........................................................................................................20

iii
ABSTRAKSI

Tugas Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas harian Mata Kuliah UMKM (Usaha Mikro
Kecil dan Menengah) dan juga menambah pengetahuan dan pemahaman terkait dengan tema
UMKM yang awam dikalangan masyarakat dahulu. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, generasi pendapatan, pengentasan
kemiskinan, dan distribusi kekayaan yang merata. UMKM menyumbang sekitar 99% dari total
usaha di Indonesia dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di negara ini. Mereka juga
memberikan sekitar 60% dari PDB Indonesia.
Meskipun peran penting yang dimainkan, UMKM di Indonesia masih menghadapi banyak
tantangan, termasuk akses terhadap sumber daya keuangan, pemasaran, teknologi, dan sumber
daya manusia. Kurangnya akses terhadap sumber daya keuangan adalah salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Banyak UMKM kesulitan untuk mendapatkan
pinjaman dari lembaga keuangan formal karena terlihat sebagai risiko tinggi, kurangnya jaminan,
dan catatan keuangan yang tidak memadai.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan
program yang bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM. Ini termasuk penyediaan
bantuan keuangan, insentif pajak, dan layanan pengembangan bisnis, seperti pelatihan,
mentoring, dan coaching.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital dan platform e-commerce telah
memberikan peluang baru bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan
meningkatkan daya saing mereka. Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan beberapa
inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan adopsi teknologi digital oleh UMKM, termasuk
pendirian pusat layanan digital dan penyediaan pelatihan tentang e-commerce dan pemasaran
digital.
Secara keseluruhan, UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan
pengembangan mereka sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Meskipun menghadapi banyak
tantangan, upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan UMKM, ditambah dengan
peluang yang diberikan oleh teknologi digital, menawarkan potensi besar untuk pertumbuhan
dan keberhasilan bisnis UMKM.

Katakunci:Umkm Di Indonesia

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Mereka menyumbang sekitar 99% dari total usaha di
Indonesia dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di negara ini. Selain itu,
UMKM juga memberikan sekitar 60% dari PDB Indonesia. Dengan demikian,
UMKM memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
pengentasan kemiskinan.

UMKM di Indonesia memiliki latar belakang yang panjang. Pada awalnya, UMKM
muncul sebagai usaha kecil dan mikro yang bergerak di sektor informal, seperti
kerajinan tangan, kuliner, dan perdagangan. Seiring dengan perkembangan ekonomi
Indonesia, UMKM mulai berkembang dan menjadi lebih beragam dalam jenis usaha
dan sektor yang mereka geluti.

Pada tahun 1984, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Koperasi


yang mengakui koperasi sebagai badan hukum yang mandiri dan memberikan
dukungan dan perlindungan terhadap koperasi sebagai bagian dari ekonomi nasional.
Selanjutnya, pada tahun 1999, pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 20
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang memberikan pengakuan resmi
terhadap UMKM sebagai sektor ekonomi yang penting dan memberikan dukungan
untuk pengembangan UMKM.

Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia meluncurkan program Gerakan Nasional


Pengembangan UMKM (GNP-UMKM) yang bertujuan untuk memperkuat UMKM
sebagai sektor ekonomi yang berdaya saing dan berkontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional. Program ini mencakup berbagai kebijakan dan program, seperti
penyediaan akses terhadap modal, pelatihan, pemasaran, dan teknologi.

Namun, meskipun telah mengalami perkembangan yang signifikan, UMKM di


Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti akses terhadap sumber daya
keuangan, teknologi, pemasaran, dan sumber daya manusia. Oleh karena itu,
dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan dari pemerintah, swasta, dan
masyarakat sangat dibutuhkan untuk memperkuat UMKM dan meningkatkan
kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

B. Perumusan Masalah
1. Pengertian UMKM di Indonesia
2. Kriteria UMKM Di Indonesia
3. Keunggulan UMKM
5
4. Faktor Penyebab Berkembangnya Umkm Di Indonesia
5. Perkembangan UMKM di Indonesia
6. Peran Dan Manfaat Umkm di Indonesia
7. Permasalahan UMKM
8. Solusi Permasalahan UMKM
9. Contoh UMKM di Indonesia yaitu Bali

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian UMKM di Indonesia
2. Mengetahui Kriteria UMKM di Indonesia
3. Mengetahui Keunggulan UMKM
4. Mengetahui Faktor Penyebab Berkembangnya Umkm Di
Indonesia
5. Mengetahui Perkembangan UMKM di Indonesia
6. Mengetahui Peran Dan Manfaat Umkm di Indonesia
7. Mengetahui Permasalahan UMKM
8. Mengetahui Solusi Permasalahan UMKM
9. Mengetahui Contoh UMKM di Indonesia yaitu Bali

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian UMKM di Indonesia

Usaha Kecil dan Menengah(UKM) adalah sebuah istilah yang


mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat.”
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM
menyumbang sekitar 99% dari total usaha di Indonesia dan
menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di negara ini. Selain itu,
UMKM juga memberikan sekitar 60% dari PDB Indonesia.

UMKM di Indonesia bervariasi dalam jenis usaha dan sektor yang


mereka geluti, seperti perdagangan, jasa, industri, dan pertanian.
UMKM juga banyak ditemukan di sektor informal, seperti
kerajinan tangan, kuliner, dan perdagangan di pasar tradisional.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan


dan program untuk mendukung pengembangan UMKM, seperti
penyediaan akses terhadap modal, pelatihan, pemasaran, dan
teknologi. Dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan dari
pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk
memperkuat UMKM dan meningkatkan kontribusinya terhadap
perekonomian Indonesia.

B. Kriteria UMKM Di Indonesia

7
UMKM di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan
UKM No. 7/Per/M.KUKM/XII/2015 tentang Pedoman
Pengelolaan UMKM:

1. Usaha Mikro: memiliki aset paling banyak Rp 50 juta, atau


penjualan paling banyak Rp 300 juta per tahun, atau memiliki
paling banyak 5 karyawan.
2. Usaha Kecil: memiliki aset antara Rp 50 juta hingga Rp 500
juta, atau penjualan antara Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar per
tahun, atau memiliki karyawan antara 6 hingga 19 orang.
3. Usaha Menengah: memiliki aset antara Rp 500 juta hingga Rp
10 miliar, atau penjualan antara Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar
per tahun, atau memiliki karyawan antara 20 hingga 99 orang.

Kriteria UMKM di Indonesia juga dapat diukur menggunakan


indikator lain, seperti jumlah karyawan, omzet, dan aset. Selain
itu, UMKM juga merupakan bisnis yang berada di bawah
kepemilikan warga negara Indonesia dengan tidak terikat pada
perusahaan atau kelompok yang lebih besar dan mempunyai
kegiatan usaha yang dilakukan secara terus-menerus dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.

C. Keunggulan UMKM
Berikut adalah beberapa keunggulan UMKM di Indonesia:

a. Fleksibilitas: UMKM memiliki keunggulan dalam


fleksibilitas usaha, karena mereka dapat beradaptasi
lebih cepat terhadap perubahan pasar dan
kebutuhan konsumen. UMKM juga dapat bergerak
lebih cepat dalam mengambil keputusan dan
mengimplementasikan strategi bisnis.

b. Kreativitas dan inovasi: UMKM seringkali memiliki


kemampuan untuk menciptakan produk atau
layanan yang unik dan berbeda, karena mereka
mampu mengakses pasar secara langsung dan lebih
responsif terhadap kebutuhan konsumen.

8
c. Pendekatan personal: UMKM dapat memberikan
pendekatan personal dalam pelayanan kepada
konsumen, karena mereka biasanya beroperasi
dalam skala kecil dan memiliki interaksi yang lebih
langsung dengan pelanggan.

d. Kontribusi terhadap perekonomian: UMKM


memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
perekonomian Indonesia, baik dalam hal penciptaan
lapangan kerja, generasi pendapatan, pengentasan
kemiskinan, dan distribusi kekayaan yang merata.

e. Potensi pertumbuhan: UMKM memiliki potensi


pertumbuhan yang besar, karena mereka dapat
berkembang dengan cepat dalam skala kecil hingga
menengah dan dapat memanfaatkan teknologi
digital untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

f. Kemandirian: UMKM seringkali memiliki tingkat


kemandirian yang lebih tinggi, karena mereka dapat
mengelola keuangan dan operasional bisnisnya
sendiri tanpa bergantung pada perusahaan atau
organisasi yang lebih besar.

g. Keterlibatan masyarakat: UMKM dapat memperkuat


keterlibatan masyarakat dalam pengembangan
ekonomi lokal, karena mereka biasanya beroperasi
dalam lingkungan yang lebih dekat dengan
masyarakat dan dapat memberikan manfaat
langsung bagi komunitas sekitarnya.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, UMKM dapat menjadi


salah satu sektor ekonomi yang penting dalam pertumbuhan
ekonomi Indonesia dan pengentasan kemiskinan.

9
D. Faktor Penyebab Berkembangnya Umkm Di Indonesia
Tiga faktor penyebab berkembangnya UMKM di Indonesia yang
telah disebutkan adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sarana teknologi informasi dan komunikasi:


Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan
peluang besar bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar
dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memanfaatkan
internet dan media sosial, UMKM dapat memasarkan produknya
ke pasar yang lebih luas dan mengembangkan bisnis online.
UMKM juga dapat menggunakan teknologi untuk memperbaiki
proses bisnis, seperti manajemen inventaris, pengelolaan
keuangan, dan pelayanan pelanggan.

2. Kemudahan pinjaman modal: Akses terhadap modal


merupakan salah satu kendala utama bagi UMKM di Indonesia.
Namun, seiring dengan berbagai kebijakan dan program dari
pemerintah dan lembaga keuangan, seperti Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan program pinjaman mikro, UMKM semakin mudah
untuk mendapatkan modal dan pendanaan yang diperlukan
untuk mengembangkan bisnisnya.

3. Menurunnya tarif PPh Final: PPh Final merupakan pajak final


yang dikenakan pada penghasilan usaha yang bersifat tetap dan
berulang. Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM,
pemerintah Indonesia telah menurunkan tarif PPh Final dari 1,5%
menjadi 0,5% untuk UMKM dengan omzet hingga Rp 4,8 miliar
per tahun. Hal ini memberikan insentif bagi UMKM untuk terus
berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap
perekonomian Indonesia.

Dengan dukungan dari faktor-faktor penyebab tersebut, UMKM


dapat terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun,
masih ada berbagai tantangan yang perlu diatasi, seperti akses
terhadap teknologi, sumber daya keuangan, dan sumber daya
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, dukungan dan
pembinaan yang berkelanjutan dari pemerintah, swasta, dan

10
masyarakat sangat dibutuhkan untuk memperkuat UMKM dan
meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

E. Perkembangan UMKM di Indonesia


Berikut adalah perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun
2009 hingga 2023:

1. Tahun 2009-2014: Pemerintah Indonesia meluncurkan


berbagai program untuk mendukung pengembangan UMKM,
seperti Gerakan Nasional Pengembangan UMKM (GNP-UMKM)
dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama periode ini, jumlah
UMKM terus bertambah dari sekitar 52 juta pada tahun 2009
menjadi sekitar 59 juta pada tahun 2014.

2. Tahun 2015-2019: Pemerintah Indonesia terus fokus pada


pengembangan UMKM melalui berbagai kebijakan dan program,
seperti pemberian insentif pajak dan peningkatan akses terhadap
modal. Selama periode ini, jumlah UMKM terus meningkat dari
sekitar 59 juta pada tahun 2015 menjadi sekitar 64 juta pada
tahun 2019.

3. Tahun 2020: Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang


signifikan terhadap UMKM di Indonesia, karena terjadinya
pembatasan sosial dan penurunan daya beli konsumen. Namun,
pemerintah Indonesia meluncurkan berbagai program bantuan,
seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Program
Pemulihan Ekonomi Mikro (PPEM), untuk membantu UMKM
bertahan di tengah pandemi. Meskipun demikian, jumlah UMKM
pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi sekitar 56 juta.

4. Tahun 2021-2023: Pemerintah Indonesia terus fokus pada


pemulihan ekonomi pasca pandemi dan mendukung
pengembangan UMKM melalui berbagai kebijakan dan program,
seperti pemberian insentif pajak dan peningkatan akses terhadap
modal. Jumlah UMKM di Indonesia diperkirakan akan terus
meningkat dan mendekati angka sebelum pandemi seiring

11
dengan pemulihan ekonomi dan dukungan dari berbagai
program pemerintah.

Secara keseluruhan, perkembangan UMKM di Indonesia dari


tahun 2009 hingga 2023 menunjukkan adanya dukungan yang
terus meningkat dari pemerintah dan masyarakat untuk
mengembangkan sektor ini sebagai salah satu motor penggerak
ekonomi nasional. Meskipun mengalami tantangan, UMKM di
Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar dan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian
negara.

F. Peran Dan Manfaat Umkm di Indonesia


Wadah inovasi dan wadah yang merencanakan memiliki peran
penting dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai peran keduanya:

1. Wadah inovasi: Wadah inovasi merupakan tempat bagi UMKM


untuk mengembangkan ide-ide baru dan menciptakan produk
atau layanan yang lebih baik dan inovatif. Melalui wadah inovasi,
UMKM dapat mengakses informasi dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengembangkan ide-ide kreatif, seperti
teknologi, bahan baku, dan pengetahuan pasar. Wadah inovasi
juga memberikan kesempatan bagi UMKM untuk berkolaborasi
dengan pihak lain, seperti akademisi, startup, dan perusahaan
besar, sehingga memperluas jaringan dan meningkatkan peluang
bisnis.

2. Wadah yang merencanakan: Wadah yang merencanakan


merupakan tempat bagi UMKM untuk memperoleh bantuan dan
dukungan dalam merencanakan bisnis dan mengembangkan
strategi yang tepat. Melalui wadah yang merencanakan, UMKM
dapat memperoleh informasi dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam mengelola bisnis, seperti manajemen keuangan,
pemasaran, dan pengembangan produk. Wadah yang
merencanakan juga memberikan akses terhadap sumber daya

12
keuangan, seperti pinjaman modal dan penyediaan fasilitas yang
diperlukan untuk mengembangkan bisnis.

Selain Peran berikut adalah manfaat dari umkm tersebut:


1.Manfaat UMKM untuk membuka lapangan pekerjaan sangat
besar, karena UMKM dapat menjadi sumber utama penciptaan
lapangan kerja di Indonesia. UMKM juga dapat memberikan
peluang kerja bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil dan
daerah yang kurang berkembang ekonominya, sehingga
membantu mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia.

2.Selain itu, UMKM juga menjadi penyumbang terbesar nilai


Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan memiliki peran
penting dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia pada tahun 2020
mencapai 61,1%, menunjukkan betapa pentingnya sektor ini
dalam perekonomian Indonesia.

3.Mengingat peran penting UMKM dalam mengatasi masalah


perekonomian masyarakat menengah, pemerintah Indonesia
terus mendukung pengembangan sektor ini melalui berbagai
kebijakan dan program, seperti pemberian insentif pajak,
peningkatan akses terhadap modal, dan pelatihan keterampilan
untuk UMKM. Dengan dukungan yang berkelanjutan, UMKM di
Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian
nasional.

G. Permasalahan UMKM
Permasalahan UMKM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
permasalahan internal dan permasalahan eksternal.

Permasalahan internal UMKM mencakup masalah yang berasal


dari dalam bisnis itu sendiri, seperti:

1. Keterbatasan modal: Modal menjadi salah satu kendala utama


bagi pengembangan UMKM di Indonesia. UMKM seringkali sulit

13
untuk mendapatkan modal yang cukup untuk mengembangkan
bisnisnya, sehingga menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bisnis.

2. Keterbatasan sumber daya manusia: Keterbatasan sumber daya


manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan bisnis
merupakan hambatan yang signifikan bagi UMKM. Banyak
UMKM yang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
cukup untuk mengelola bisnis secara efektif, sehingga
menghambat pertumbuhan bisnis.

3. Tantangan teknologi: UMKM seringkali kesulitan dalam


memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya
saing bisnis. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan akses,
kurangnya pengetahuan, dan biaya yang mahal untuk
memperoleh teknologi yang diperlukan.

Sementara itu, permasalahan eksternal UMKM mencakup


masalah yang berasal dari luar bisnis, seperti:

4. Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif: UMKM seringkali


menghadapi kendala dalam mencari peluang bisnis di lingkungan
yang tidak mendukung.

5. Terbatasnya sarana dan prasarana usaha: Keterbatasan fasilitas


dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan UMKM.

6. Terbatasnya akses pasar: UMKM seringkali kesulitan dalam


memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas, terutama di
pasar ekspor.

7. Terbatasnya akses informasi: Keterbatasan akses terhadap


informasi yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan UMKM.

14
H. Solusi Masalah UMKM
berikut adalah solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi
permasalahan UMKM:

1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif: Pemerintah dapat


menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menyediakan
regulasi yang jelas dan stabil, serta memberikan insentif untuk
UMKM. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan
mendorong pertumbuhan bisnis UMKM.

2. Bantuan Permodalan: Pemerintah dapat memberikan bantuan


permodalan dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) atau
program-program bantuan modal lainnya untuk membantu
UMKM mengembangkan bisnisnya.

3. Perlindungan Usaha: Pemerintah dapat memberikan


perlindungan usaha bagi UMKM dengan memberikan hak
kekayaan intelektual, mengurangi biaya administrasi, dan
memberikan perlindungan dari persaingan yang tidak sehat.

4. Pengembangan Kemitraan: Pemerintah dapat memfasilitasi


kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar untuk
memperluas akses pasar dan meningkatkan produksi.

5. Pelatihan: Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan


pendampingan bagi UMKM dalam hal teknologi, manajemen,
pemasaran, dan keuangan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan bisnis.

6. Membentuk Lembaga Khusus: Pemerintah dapat membentuk


lembaga khusus yang fokus pada pengembangan UMKM, seperti
badan usaha milik negara (BUMN) atau lembaga keuangan
khusus (LKK).

7. Mengembangkan Sarana dan Prasarana: Pemerintah dapat


mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung

15
pertumbuhan bisnis UMKM, seperti akses transportasi, listrik,
dan internet yang terjangkau dan mudah diakses.

Dengan menerapkan solusi-solusi di atas, diharapkan UMKM


dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam
perekonomian nasional.

I. Contoh UMKM di Indonesia yaitu Bali


Gambaran Umum UMKM
1. Profil Usaha
Nama Usaha : Jajan Uli Bu Dika
Tahun Berdiri : 2009
Nama Pemilik : Bu Dika
Alamat : Jl. Nagasari 56-50, Penatih Dangin Puri, Kec. Denpasa Timur,
Kota Denpasar
(https://maps.app.goo.gl/CrY6YXXFidpXMS4o9)
No Telpon : 0895-0846-8724
Produk Utama : Jajan Uli dan Rengginang
2. Gambaran Umum dan Situasi Tempat Usaha
1) Identitas Usaha
Usaha Jajan Uli Bu Dika adalah salah satu contoh dari UMKM yang
beroperasi di bidang jajan tradisional Bali usaha dagangan,
khususnya jajan tradisonal. Usaha ini telah beroperasional lebih dari
20 thn dari orang tua dan mulai di lanjutkan oleh Bu Dika mulai tahun
2009 sampai dengan sekarang. Usaha ini bertempat di Jln, Naga sari
Desa Penatih Dangin puri, yang beroperasional setiap hari dari jam
09.00 Wib hingga 17.00 Wib.
2) Aktivitas Usaha
Usaha Jajan Uli Bu Dika UMKM yang beroperasi di usaha dagang
atau penjualan berbagai jenis jajan Tradisional Bali.Siklus bisnis Jajan
Uli Bu Dika dapat digambarkan sebagai berikut:
16
pembeli Jajan Uli Bu Dika memeilih jenis jajan

melakukan pembayaran melihat kualitas jajan

laporan transaksi mencatat transaksi

3) Sistem yang digunakan Usaha


Usaha Jajan Uli Bu Dika sudah lama berdiri tetapi sampai sekarang
masih pembeli Jajan Uli Bu Dika memeilih jenis jajan melakukan
pembayaran melihat kualitas jajan laporan transaksi mencatat
transaksi menggunakan pencatatan secara manual. Transaksi
pembelian dan penjualan yang dilakukan hanya dicatat dengan
menggunakan buku. Pemilik tidak melakukan pencatatan persediaan
barang dagang sehingga ketika melakukan pembelian persediaan,
pemilik hanya menggunakan perkiraan sendiri atau estimasi. Dengan
demikian, menyebabkan pemilik sulit untuk melakukan pengawasaan
terhadap persediaan barang dagang usahanya.Usaha Jajan Uli Bu
Dika belum mempunyai sistem yang memadai. Oleh karena itu,
pemilik tidak dapat mengetahui perkembangan toko, baik dari segi
jumlah pengeluaran, laba atau rugi, serta persediaan barang dagang
setiap bulannya.
3. Analisis Pasar
1) Menganilisa Potensi Pasar
Dalam menjalankan usaha ini kami harus mengetahui potensi pasar
yang dijalani agar usaha yang dijalani ini dapat diterima oleh semua
kalangan masyarakat (konsumen). Jajan seperti jajan uli dan
renngginang sangat disukai masyarakat bali buat dijadikan cemilan
maupun dijadikan sarana banten.
2) Menetapkan Target/Sasaran Pasar

17
Dalam menjalankan usaha harus terlebih dahulu menetapkan
target/sasaran pasar usaha dengan cara melihat perbedaannya agar
lebih mudah dijangkau oleh pembeli dalam membelinya.
3) Analisis 4P
a) Product (Produk)
Product yang dijual antara lain, jajan uli dan rengginang yang
merupakan salah satu sarana yang dipakai dalam pembuatan banten,
selain jajan uli dan rengginang yang udah matang atau sudah di
goreng, usaha ibu dika juga menjual jajan uli dan rengginang yang
masih mentah atau belum digoreng.
b) Price (Harga)
1. Harga jajan uli mentah per biji Rp. 500,00
2. Harga jajan uli matang per biji Rp. 1.000,00
3. Harga rengginang mentah per biji Rp. 1.000,00
4. Harga rengginang matang per biji Rp. 2.000,00
Menurut analisa pasar, dari beberapa usaha jajan uli yang ada
didaerah ini harga tersebut merupakan harga yang dikategorikan
terjangkau atau relatif murah bagi kalangan target pasar yakni
masyarakat di sekitar Desa Penatih Dangin Puri dan Muda-Mudi Balai
Banjar sekitar lokasi usaha, serta dengan harga ini pula juga tidak
menimbulkan kerugian bagi usaha.
c) Promotion (Promosi)
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Bu Dika selaku pemilik
usaha jajan uli ini, strategi pemasaran yang dijalankan usaha ini
masih hanya menggunakan promosi dari mulut ke mulut dan sistem
menitip di warung-warung.Namun, analisis yang kami temukan
bahwa usaha ini menggunakan bauran pemasaran yang tepat yaitu
place (tempat)
d) Place (Tempat)
Pembangunan tempat usaha ini cukup strategis dekat dengan Balai
Banjar dan juga pasar yang umumnya dapat dijadikan target

18
pemasaran yang tepat, serta wilayah di sekitar tempat usahanya juga
lumayan ramai penduduknya.
4. Kendala Usaha
Produksi Jajan Uli pada musim penghujan mengalami penurunan
hingga 40% karena kendala pengeringan yang hanya mengandalkan
sinar matahari. Kendala dari segi pemasaran hanya mengandalkan
penitipan jajan uli kepada warung-warung setempat belum
melakukan pemasaran melalui sosial media. Pemilik tidak melakukan
pencatatan persediaan barang dagang (pencatatan masih secara
manual) sehingga ketika melakukan
pembelian persediaan, pemilik hanya menggunakan perkiraan sendiri
atau estimasi.Dengan demikian, menyebabkan pemilik sulit untuk
melakukan pengawasaan terhadap persediaan barang dagang
usahanya.
5. Rencana Pemasaran
Adapun rencana pemasaran untuk UMKM Jaje Uli Bu Dika ini adalah:
1. Pemasangan papan nama usaha tepat di depan lokasi usaha
dijalankan, dan pemasangan spanduk nama usaha.
2. Melakukan strategi bisnis yang memanfaatkan sosial media antara
lain, memasarkan produk melalui marketplace dan mendaftarkan
usaha ke platform aplikasi Ojek Online seperti: Shoppe Food, Gofood
dan GrabFood.

19
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Usaha Jajan Uli Bu Dika adalah salah satu contoh dari UMKM yang beroperasi di
bidang jajan tradisional Bali usaha dagangan, khususnya jajan tradisonal. Usaha ini
telah beroperasional lebih dari 20 thn dari orang tua dan mulai di lanjutkan oleh
buk Dika mulai tahun 2009 sampai dengan sekarang. Kendala usaha Jajan Uli Bu
Dika dilihat dari segi pemasaran hanya mengandalkan penitipan jajan uli kepada
warung-warung setempat belum melakukan pemasaran melalui sosial media.
Pemilik tidak melakukan pencatatan persediaan barang dagang (pencatatan
masih secara manual) sehingga ketika melakukan pembelian persediaan, pemilik
hanya menggunakan perkiraan sendiri atau estimasi. Dengan demikian,
menyebabkan pemilik sulit untuk melakukan pengawasaan terhadap persediaan
barang dagang usahanya.

Saran
Saran kami untuk pelaku UMKM Jajan Uli ini sebaiknya harus lebih dapat
mengetahui dengan perkembangan zaman yang ada dengan adanya teknologi
informasi karena dengan kata lain bahwa perluasan pasar tidak hanya berbentuk
konvensional, akan tetapi dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti
sosial media dapat dijadikan suatu alat media pemasaran dalam jangkauan yang
lebih luas lagi. Dapat meningkatkan kreativitas dengan menambah jenis-jenis
jajanan tradisional bali dan juga diseimbangi dengan pengetahuan mengenai
sosial media sebagai tanda mengikuti perkembangan zaman yang ada agar tidak
tertinggal dengan pesaing lain.

20

Anda mungkin juga menyukai