Anda di halaman 1dari 13

PELUANG,TANTANGAN,HAMBATAN/KENDALA DALAM PENGEMBANGAN UKM

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas struktur

Mata Kuliah : Manajemen Koperasi dan UKM

Dosen Pengampu : Ade Aspandi, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 11

1. Nur’aini (2008109045)

2. Eliza Safina (2008109055)

3. Habib Rizky (2008109053)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,
anugerah serta karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul”Peluang, Tantangan, dan Hambatan/Kendala dalam Pengembangan UKM” tepat
pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Koperasi
dan UMKM program Studi Manajemen Pendidikan Islam(S1) Institut Agama Islam Negeri
Syekh Nurjati Kota Cirebon. Makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan maupun kesalahan, baik dari segi penulisan,penyampaian materi,kalimat atau lain
sebagainya. Untuk itu, penulis ucapkan memohon maaf yang sebesar-besarnya dan diharapkan
kritik dan saran yang dapat memberikan masukkan menuju perubahan yang lebih baik. Maka
dari itu penulis juga sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca. Kurang lebihnya penulis
ucapkan terimakasih semoga dengan adanya makalah yang penulis buat bisa bermanfaat untuk
para pembaca.

Cirebon, 1 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4

A.Latar Belakang……………………………………………………………………………….4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...4

C. Tujuan.....................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

A.Peluang Perkembangan UKM.................................................................................................6

B. Tantangan Perkembangan UKM.............................................................................................7

C.Hambatan Perkembangan UKM..............................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................................................10

B. Saran...................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan
perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga
berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat
perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini,
UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungkan
pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang
masih menganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.

UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah
yang belum diolah secara komersial. UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang
ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan
negara Indonesia.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pada saat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997, dimana
banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor UKM
terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Peranan UKM, terutama sejak krisis
ekonomi dapat dipandang sebagai katup pengaman dalam proses pemulihan ekonomi nasional,
baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun penyerapan tenaga kerja.
Suryadharma Ali (2008) menyatakan bahwa UKM merupakan benteng pertahanan ekonomi
nasional sehingga bila sektor tersebut diabaikan sama artinya tidak menjaga benteng pertahanan
Indonesia.

4
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peranan serta kelembagaan UKM
dalam perekonomian nasional, maka pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat secara menyeluruh, sinergis dan
berkesinambungan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah mengesahkan UU No 20
Tahun 2008 tentang Usaha Kecil dan Menengah. Undang-undang ini disusun dengan maksud
untuk memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah.

Walaupun usaha mikro kecil menengah telah menunjukkan peranannya dalam


perekonomian nasional namun masih menghadapi berbagai hambatan. Pada dasarnya hambatan
dan kendala yang dihadapi para pelaku UKM dalam meningkatkan kemampuan usaha sangat
kompleks dan meliputi berbagai aspek yang mana satu dengan yang lainnya saling berkaitan
antara lain: kurangnya permodalan baik jumlah maupun sumbernya, kurangnya kemampuan
manajerial dan keterampilan beroperasi serta tidak adanya bentuk formal dari perusahaan,
lemahnya organisasi dan terbatasnya pemasaran. Disamping itu terdapat juga persaingan yang
kurang sehat dan desakan ekonomi sehingga mengakibatkan ruang lingkup usaha menjadi
terbatas. Beragamnya hambatan dan kendala yang dihadapi UKM, tampaknya masalah
permodalan masih merupakan salah satu faktor kritis bagi UKM, baik untuk pemenuhan
kebutuhan modal kerja maupun modal investasi dalam pengembangan usaha.

Dalam mengatasi persoalan yang dihadapi UKM, ada beberapa hal yang harus dilakukan
pemerintah untuk dapat mengatasi dan memberikan solusi-solusi terbaik untuk kemajuan dan
perkembangan Usaha Kecil Menengah. Presiden Republik Indonesia keenam yaitu Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono meluncurkan kredit bunga rendah untuk memudahkan permodalan usaha
bagi UKM dan Koperasi dengan pola penjaminan pada tanggal 5 November 2007 di lantai 21
gedung kantor pusat BRI dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR dapat diakses oleh
UKM dan koperasi yang memiliki usaha yang layak namun belum bankable atau berkembang
pesat. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki
kemampuan untuk mengembalikan.

5
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peluang perkembangan UKM?

2. Apa saja yang menjadi tantangan dalam perkembangan UKM?

3. Hambatan apa yang dialami dalam perkembangan UKM?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peluang perkembangan Ukm

2. Untuk mengetahui tantangan dalam perkembangan UKM

3. Untuk emngetahui hambatan yang dialami dalam UKM

6
BAB II

PEMBAHASAN

A.Peluang Perkembangan UKM

Pengembangan bukan memiliki beberapa keunggulan kompasratif terhadap usaha besar.


Keunggulan tersebut antara lain : Dilihat dari sisi permodalan, pengembangan usaha kecil
memerlukan modal usaha yang relatif kecil dibanding usaha besar. Disamping itu juga teknologi
yang digunakan tidak perlu teknologi tinggi, singa pendiriannya relatif mudah dibanding usaha
besar.

Motivasi usaha kecil lebih besar, mengingat hidup matinya tergantung kepada usaha satu-
satunya. Seseorang dengan survival motive tinggi tentu akan lebih berhasil dibandingkan
seseorang yang motivasinya tidak setinggi itu. Selain itu adanya ikatan emosional yang kuat
dengan usaha nyalakan menambah kekuatan para pengusaha kecil dalam persaingan.

Memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyesuaikan dengan pola permintaan pasar,
makan sanggup melayani selera perorangan. Berbeda dengan usaha besar yang umumnya
menghasilkan produk masa (produk standar) perusahaan kecil perutnya bervariasi sehingga akan
mudah menyesuaikan terhadap keinginan konsumen. Disamping itu juga mempunyai
kemampuan untuk melayani permintaan yang sangat spesifik yang bila diproduksi oleh
perusahaan sekolah besar tidak efisien (tidak menguntungkan).

Tipe usaha yang cocok untuk proyek perintis sebagian usaha bersalah yang ada saat ini
merupakan usaha sekala kecil yang telah berkembang, dan untuk membuka usaha segala besar
juga kadang kala diawali dengan usaha skala kecil. Hal ini ditujukan untuk menghindari resiko
kerugian yang terlalu besar akibat kegagalan jika usaha yang dijalankan langsung besar sebab
untuk memulai usaha dengan sekolah besar sudah barang tentu diperlukan modal awal yang
besar juga.

Potensi yang dimiliki umkm untuk berkembang sangat besar. Pasar yang luas dan bahan
baku yang mudah didapat adalah variabel yang menjadi indikator pengembangan usaha kecil

7
tersebut. Meski demikian perkembangan tersebut harus diiringi dengan pengelolaan manajemen
yang profesional sehingga kegagalan dapat di minimal kan.

Peluang ukm sebagai usaha yang potensial yang menjadi andalan dan basis pengembangan di
masa yang akan datang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Peran industri kecil yang mampu menyerap tenaga kerja yang diperkirakan penyerapan
nya sampai di angka 50%.
2. Peluang untuk memiliki segmen usaha yang unik dan berbeda dari pesaing.
3. Peluang berinovasi dan bermanfaat segmen pasar yang belum terisi.
4. Dapat dijalankan dengan manajemen sederhana yang fleksibel terhadap perubahan pasar.
5. Peran teknologi menjadi sangat penting dalam pengembangan ukm. Penggunaan
teknologi dapat mempermudah komunikasi dan pemasaran produk.
6. Pemerintah indonesia telah mengeluarkan berbagai program untuk mendukung
pengembangan ukm seperti pemberian pinjaman dengan suku bunga rendah, latihan
manajemen dan program stimulus usaha bagi ukm.

Inovasi dan kreativitas yang kurang serta minimnya kemampuan membaca pulang menjadi titik
lemah pada pengembangan UKM. Selain itu juga strategi pemasaran sistem jaringan dan
promosi terletak pendanaan seringkali membuat bukan tidak mampu bersaing dalam
pendistribusian produk nya di pasaran.

B. Tantangan Perkembangan UKM

Tantangan yang dialami oleh UKM adalah soal permodalan dan pemasaran. Modal yang
terbatas membuat masyarakat tidak berani untuk menjangkau pemasaran secara luas sehingga
penjualan produk memiliki skala kecil. Suatu UKM yang ingin memiliki modal besar bisa
mengambil modal dari bank dan non-bank dengan berbagai resiko dan tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan yang dihadapi oleh UKM selanjutnya yaitu masalah kegiatan branding dan
promosi yang masih lemah serta penetrasi pasar di luar negeri. UKM harus bisa beradaptasi
dengan lingkungan bisnis dan perkembangan teknologi sehingga mampu untuk bersaing dengan
UKM lainnya atau pelaku usaha lainnya.

8
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh UKM bukan menjadi tanggung jawab UKM
tersendiri, pemerintah juga harus berperan penting dalam perkembangan ini karena kontribusi
UKM yang cukup besar dalam mengatasi penurunan ekonomi. Perlu adanya kebijakan dari
pemerintah dan bidang lainnya untuk menjadi pendorong perkembangan UKM dan memberikan
alternatif pemecahan masalah terkait permasalahan modal dan pemasaran melalui kegiatan
pelatihan-pelatihan bahkan webinar untuk meningkatkan semangat pelaku usaha dalam
mengembangkan usahanya. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini bisa
menjadi salah satu cara untuk mengatasi persoalan pemasaran produk UKM dengan melakukan
penjualan secara online. Pemasaran produk secara digital tentunya butuh pembelajaran terkait
bagaimana cara yang bagus untuk memasarkan produknya sehingga menarik minat konsumen
baik itu dengan membuat video pengenalan produk hingga penampilan kualitas produk yang
baik.

Sebagai catatan, UKM sendiri memiliki peran sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. UKM masih menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses dalam pembiayaan,
terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, dan akses pemasaran.

C.Hambatan Perkembangan UKM

Irfan syauqi beik dalam bukunya menjelaskan laju pertumbuhan usaha mikro masih lebih
rendah (3,3 persen) dibandingkan laju pertumbuhan secara keseluruhan (4,4 persen) sehingga
kesenjangan yang terjadi sangat lebar dengan usaha skala besar, yaitu 14.586 kali. Namun jika
didukung dengan supporting elements yang tepat, maka bisa mempercepat perkembangan usaha
skala mikro dan kecil, hal ini perlu diidentifikasi masalah secara tepat. Adapun masalah-masalah
tersebut antara lain yaitu:

1. Terbatasnya modal dan akses dari sumber dan lembaga keuangan. Keuangan inklusif perlu
dimasukkan dalam program pengembangan lembaga keuangan. Penyertaan modal perlu
disertai dengan pembimbingan sistem manajemen.
2. Masih rendahnya kualitas SDM pelaku usaha. Kemampuan manajerial para pelaku UKM
perlu ditingkatkan. Begitu pula sistem kaderisasi perlu dibangun. Sering kali dijumpai UKM

9
hanya one man show,sehingga dibutuhkan tim solid yang mampu mewarisi UKM dari
pendirinya.
3. Kemampuan pemasaran yang terbatas. Meskipun media online telah berkembang, namun
media ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh UKM
4. Akses informasi usaha rendah
5. Belum terjalin kemitraan yang baik yang saling menguntungkan antarpelaku UMKM, usaha
besar, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Kemitraan perlu dijalin agar mmapu membuat sistem yang saling mendukung.

Terdapat banyak masalah dalam upaya mengembangkan UMKM, berbagai persoalan


tersebut muncul akibat sulitnya UKM dalam mengakses berbagai sumber-sumber ekonomi,
disamping tidak banyak kelompok masyarakat yang memiliki komitmen bagi pengembangan
UKM. Azrul tanjung menyatakan dalam bukunya berikut ini beberapa permasalahan yang biasa
ditemukan di dalam UKM.

Manajemen, umumnya kegiatan UMKM (khususnya usaha mikro dan kecil) tidak
membedakan berbagai persoalan yang ada di dalam perusahaan dengan berbagai persoalan
pribadi, terutama menyangkut kepemilikan, pembiayaan dan keuntungan perusahaan. keduanya
sering kali tercampur sehingga berbagai fungsi manajemen dalam menjalankan perusahaan tidak
dilakukan sebagaimana mestinya, baik menyangkut perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (activating), maupun pengawasan (controlling). Manajemen
merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan, termasuk UMKM. Dengan manajemen,
berbagai kekuatan yang dimiliki mampu dioptimalkan,berbagai kelemahan dan ancaman dapat
diminimalisasi, dan pengusaha dapat menangkap kesempatan serta peluang yang ada guna
mengembangkan kegiatan perusahaan. Kelemahan utama UMKM selama ini disebabkan oleh
tidak digunakannya prinsip-prinsip bisnis modern dalam kegiatan bisnisnya. Segala sesuatu
dikerjakan secara tradisional. Kondisi ini dapat dipahami karena kebanyakan UMKM, khususnya
usaha mikro (seperti pada livelihood activities, dan micro enterprise), menjalankan usahanya
karena terdesak berbagai tuntutan hidup.

10
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Peluang ukm sebagai usaha yang potensial yang menjadi andalan dan basis pengembangan
di masa yang akan datang diantaranya yaitu berperan dalam industri kecil yang mampu
menyerap tenaga kerja sampai diangka 50%, kemudian memberikan peluang untuk segmen
usaha yang berbeda, berinovasi dan bermanfaat segmen pasar yang belum terisi, dijalankan
dengan manajemen sederhana yang fleksibel terhadap perubahan pasar, kemudia selainitu
adanya ukm memberikan peluang terhadap teknologi yang menjadi semakin penting dalam
pengembangan UKM .
Tantangan yang dihadapi UKM dalam perkembangannya seperti terbatasnya akses dalam
pembiayaan, terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, dan akses pemasaran.
Kemdian hambatan yang dialami UKM dalam perkembangannya yaitu terutama
menyangkut kepemilikan, pembiayaan dan keuntungan perusahaan. keduanya sering kali
tercampur sehingga berbagai fungsi manajemen dalam menjalankan perusahaan tidak
dilakukan sebagaimana mestinya, baik menyangkut perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakkan (activating), maupun pengawasan
(controlling).

B. Saran

Dengan makalah ini, semoga pembaca dapat menelaah lebih dalam tentang UKM serta
berbagai masalah yang dihadapi UKM tersebut agar nantinya dapat menghasilkan UKM
yang lebih kreativ, maju dan berkembang Selain itu dalam makalah ini mungkin masih
banyak kekurangan bahan-bahan dan leteratur, hanya sedikit yang dapat penulis paparkan,
sebaiknya pembaca agar dapat menambah sumber-sumber bahan lainnya.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Irfan Syauqi Beik, et. Al. Ekonomi Pengembangan Syariah, Edisi I,(Jakarta: Rajawali pers,2016)

Putra, T. G. (2015). Peran Pemerintah Daerah dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam
Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten Jombang. 3 (April)

Abidin, Abdullah, 2008.”Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai
Kekuatan Strategi Dalam Mempercepat Pengembangan Daerah.”

13

Anda mungkin juga menyukai