Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Perekonomian Indonesia”

Dosen : Rusdiyana, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Ayu Laelatul Barokah (118080001)

Siti Julaeha (118080008)

Tingkat 2 A / Semester III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT atas segala Rahmat,
Hikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
"Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)".

Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi kelengkapan tugas kelompok Mata
Kuliah “Perekonomian Indonesia”. Makalah yang disusun untuk mempelajari
lebih detail mengenai masalah Perekonimian (UMKM) yang lebih spesifik.
Penulis berharap Makalah ini dapat membantu rekan-rekan dalam menambah
wawasan ilmu pengetahuan mengenai ilmu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan di masa depan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
i

DAFTAR ISI..........................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................

1.2 Rumusan masalah ......................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................

1.4 Manfaat Penulisan ..............................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian UMKM ............................................................

2.2 pengertian UMKM menurut para Ahli.......................

2.2.1Kwartono....................................................................

2.2.2 Rudjito…………................................

2.2.3 Inna Primiana.......................

2.3 Usaha Mikro .................................................................

2.3.1 Kriteria Usaha Mikro.......................

2.3.2 Ciri-Ciri Usaha Mikro.......................

2.3.3 Contoh Usaha Mikro.......................

2.4 Usaha Kecil................................

2.4.1 Kriteria Usaha Kecil.............................................


2.4.2 Ciri-Ciri Usaha Kecil...................................................

2.4.3 Contoh Usaha Kecil.......................

2.5 Usaha Menengah.......................

2.5.1 Kriteria Usaha Menengah.......................

2.5.2 Ciri-Ciri Usaha Menengah.......................

2.5.3 Contoh Usaha Menengah.......................

2.6 Jenis-Jenis UMKM.......................

2.6.1 Usaha Kuliner.......................

2.6.2 Usaha Bidang Fashion.......................

j2.6.3 Usaha Bidang Pendidikan.......................

2.6.4 Usah Agrobisnis.......................

2.6.5 Usaha Kerajinan Tangan.......................

2.6.6 Usaha Bidang Otomotif ............................

2.6.7 Usaha Bidang Tekunologi Internet.......................

2.6.8 Usaha Elektronik dan Gadget.......................

2.7 Kelebihan UMKM.................................................

2.8 Kekurangan UMKM.......................

2.9 Hubungan UMKM Dengan Kemiskinan...............

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................

3.2 Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif
lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan
besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM
telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara
Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan
bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal
sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran
yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia
yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada
pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di
suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu
mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi
besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Oleh karena Perlu adanya kesadaran kita untuk mengembangkan UMKM
di Indonesia agar terciptanya kesejahteraan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian UMKM?
2. Apa Kriteria UMKM?
3. Apa Jenis-Jenis UMKM?
4. Bagaimana Ciri-ciri UMKM?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian UMKM.
2. Untuk mengetahui criteria UMKM.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis UMKM.
4. Untuk mengetahui cirri-ciri UMKM.

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya penulisan mengenai UMKM ini diharapkan seluruh pembaca
dapat memahami tentang UMKM yang ada di Indonesia serta dapat
menerapkannya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian UMKM

UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah adalah usaha produktif yang
dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai
usaha mikro.

Seperti halnya Keputusan Presiden RI nomor 99 tahun 1998 pengertian Usaha


Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil. Dan perlu di lindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

2.2 Pengertian UMKM Menurut Para Ahli

Pengertian tentang UMKM ini sudah diberikan penjelasan oleh para ahli. Ahli
yang menjelaskan tentang UMKM antara lain sebagai berikut:

2.2.1 Rudjito

Menurut Rudjito UMKM merupakan usaha kecil yang membantu


oerekonomian Indonesia. Dikatakaan membantu perekonomian Indonesia
disebabkan karena dengan melalui UMKM akan membentuk lapangan
kerja baru serta juga meningkatkan devisa Negara dengan melalui pajak
dan badan usaha.

2.2.2 Inna Primiana

Menurut Inna Primiana UMKM merupakan suatu aktivitas atau kegiatan


ekonomi yang menjadi penggerak pembangunan Indonesia ialah seperti
industry manufaktur, agrribisnis, agraris, dan juga sumber daya
manusia.Dalam arti ini mengindikasikan bahwa UMKM ini mengandung
arti pemulihan perekonomian Indonesia dengan melalui pengembangan
sector perdagangan untuk program pemberdayaan masyarakat yang
membutuhkan pekerjaan.

2.2.3 Kwartono

Menurut Kwartono UMKM merupakan klasifikasi didalam usaha yang


dapat dikatakan ialah sebagai UMKM berarti usahha yang mempunyai
kekayaan bersih kurang dari Rp. 200.000.000,-dimana tanah dan bangunan
tempat usaha tidak diperhitungkan. Dan atau mereka yang punya omset
penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000,- dan milik warga
negara Indonesia.

2.3 Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan dan


dilakukan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Sedangkan Pengusaha
Mikro adalah orang yang berusaha di bidang usaha mikro.

2.3.1 Kriteria Usaha Mikro


 modal usahanya tidak lebih dari Rp 10juta (tidak termasuk tanah
dan bangunan),
 tenaga kerja tidak lebih dari lima orang dan sebagian besar
mengunakan anggota keluarga/kerabat atau tetangga,
 pemiliknya  bertindak secara naluriah/alamiah dengan
mengandalkan insting dan pengalaman sehari-hari.

2.3.2 Ciri-Ciri Usaha Mikro

Berikut ini terdapat beberapa Ciri Usaha Mikro, antara lain


sebagaiberikut:

1. Jenis barang atau komoditi usahanya tidak selalu tetap,


sewaktu-waktu dapat berganti.
2. Tempat usahanya tidak selalu menetap, artinya dapat berpindah
tempat sewaktu-waktu.
3. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan
keuangan usaha.
4. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa
wirausaha yang memadai.
5. Tingkat pendidikan rata-rata relative sangat rendah.
6. Umumnya belum akses perbankan, namun sebagian dari
mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank.
7. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas
lainya, termasuk NPWP.
8. Pemilik usaha mikro ini umunya jujur serta ulet dan juga mau
untuk di bombing apabila menerima pendekatan yang tepat.
9. Tenaga kerja yang dimiliki tidak banyak, sekitar 1 sampai 5
orang saja, termasuk juga anggota keluarganya.
10. Jarang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor.
11. Manajemen ussaha juga dilakukan sendiri dengan cara yang
sederhana.

2.3.3 Contoh Usaha Mikro


Jenis usaha mikro diantaranya itu  warung nasi, tukang cukur,
tambal ban, peternak lele, warung kelontong,  peternak ayam, dsb.

2.4 Usaha Kecil


Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang Perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun Tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha
Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.
2.4.1 Kriteria Usaha Kecil
 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan
paling banyak Rp 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai
dengan paling banyak Rp 2,5 miliar.
2.4.2 Ciri-Ciri Usaha Kecil
Berikut ini terdapat beberapa Ciri Usaha Kecil, antara lain sebagai
berikut:

1. Tidak mempunyai system pembukuan. Hal tersebut


mengakibatkan pengusaha kecil tidak dapat atau sulit mendapat
bantuan krediit dari perbankan.
2. Sulit dalammeningkatkan atau juga memperbesar skala
usahanya. Hal tersebut terjadi disebabkan karena biasanya
teknologi yang digunakan memiliki sifat semi modern, bahkan
juga ada yang mengerjakan usaha kecil dengan secara
tradisional (tanpa teknologi).
3. Tidak terlibat dalam aktivitas / kegiatan ekspor-impor.
4. Modal yang dimiliki jumlahnya terbatas.
5. Pemilik usaha kecil tidak dapat membayar gaji pegawai dalam
jumlah besar.
6. Biaya produksi per unit lebih tinggi disebabkan karena pemilik
usaha kecil ini tidak mendapat diskon pembelian seperti yang
didapat dari perusahaan besar.
7. Jenis produk yang dijual juga tidak banyak. Apabila produk
baru mereka tidak laku di pasaran, atau juga produk lamanya
itu ketinggalan zaman, usaha kecil tersebut bisa saja mengalami
kebangkrutan.
8. Kurang dapat dipercaya oleh masyarakat. Usaha kecil tersebut
harus berusaha dan juga memberikan bukti saat menawarkan
produk baru. Disebabkan, apabila reputasinya dulu itu kurang
akan diperhitungkan oleh masyarakat. Masyarakat akan
cenderung menerima serta juga menyukai produk dari
perusahaan besar dikarenakan sudah memiliki namanya sudah
dikenal banyak orang.

2.4.3 Contoh Usaha Kecil


Pada hakikatnya, usaha kecil ini digolongkan menjadi tiga
(3) macam jenis diantaranya:

1. Perusahaan berskala kecil, contohnya seperti: koperasi, mini


market, toserba, dan llain-lain.
2. Industri kecil, contohnya seperti: industri logam, industri
rumahan, industri kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
3. Usaha informal, contohnya seperti: pedagang kaki lima dengan
menjual sayur, daging, dsb.

2.5 Usaha Menengah

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,


yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM

2.5.1 Kriteria Usaha Menengah

 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan


paling banyak Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2, 5 miliar sampai
dengan paling banyak Rp 50 miliar.

2.5.2 Ciri-Ciri Usaha Menengah


Berikut ini terdapat beberapa Ciri Usaha Menengah, antara lain
sebagai berikut:

1. Memiliki manajemen usaha yang lebih baik dan lebih modern.


Adanya pembagian tugas yang jelas antara bagian produksi,
bagian pemasaran, bagian keuangan, dsb.
2. Pernah melakukan administrasi keuangan dengan cara
menerapkan sistem akuntansi secara teratur. Hal ini akan
mempermudah pihak tertentu dalam melakukan pemeriksaan dan
juga penilaian.
3. Memberikan jaminan sosial kepada para pekerja, seperti
jamsostek, jaminan kesehatan, dsb.
4. Telah mengurus segala persyaratan legalitas, seperti izin tetangga,
izin usaha, NPWP, izin tempat, dan lain sebagainya.

2.5.3 Contoh Usaha Menengah


Berikut ini adalah beberapa jenis usaha menengah antara lain
sebagai berikut:

1. Usaha perkebunan, perternakan, pertanian, kehutanan skala


menengah.
2. Usaha perdagangan berskala besar yang melibatkan aktivitas atau
kegiatan ekspor- impor.
3. Usaha ekspedisi muatan kapal laut, garmen, serta juga jasa
transportasi seperti bus dengan jalur antar propinsi.
4. Usaha industri makanan, minuman, elektronik, serta juga logam.
5. Usaha pertambangan.

2.6 Jenis-Jenis UMKM


Didalam pelaksanaannya, UMKM ini memiliki beberapa jenis.Jenis ini
berfungsi untuk bisa membagi beberapa jenis UMKM supaya mudah apabila
menerima ijin usaha dari pemerintah.Dibawah ini merupakan beberapa jenis dari
UMKM.

2.6.1 Usaha Kuliner

Kuliner merupakan suatu usaha yang bergerak dalam segala macam


bidang makanan dan minuman.Kuliner tersebut dapat dijadikan ialaah
sebagai UMKM jika usaha penjualan makanan itu masih dalam lingkup
UMKM yang mengutamakan penjualan dalam jumlah mikro (kecil).

Sebagaimana kita tahu bahwa makanan merupakan kebutuhan pokok bagi


kehidupan manusia. Tanpa makan bias jaddi manusia tidakk akan bias
melanjutkan hidupnya. Seseorang mungkin akan bias menahan hasrat
untuk berbelanja sesuatu walaupun sebenarnya mereka mampu. Namun,
seseorang tidak akan mungkin enggan merogoh koceknya hanya untuk
menahan lapar.Seiring dengan peluang yang masih terbuka membuata
usaha kuliner menjamur dimana-mana.

Bisnis kuliner menjadi salah satu bisnis usaha mikro kecil dan menengah
yang paling di gandrungi.Berbekal kreatifitas dan inovasi usaha kuliner
menjadi bisnis yang populer yang banyak dilakoni kaum muda.Ciri khas
dan keunikan rasa menjadi daya tarik bagi pecinta kuliner.Mereka rela
antre hanya untuk sekedar menikmati satu porsi makanan yang dipesan.
Sebut saja markobar, usaha besutan anak presiden RI ini begitu
digandrungi oleh anak muda .cabangnya telah tersebar di seluruh
Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa UMKM mampu memberikan geliat
bagi perekonomian negeri.

2.6.2 Usaha Bidang Fashion

Fashion merupakan suatu usaha di bidang pakaian.Salah satu darai


kebutuhan pokok manusia ialah pakaian. Usaha fashion ini merupakan
usaha yang menjanjikan disebabkan karena tiap-tiap orang membutuhkan
pakaian. Namun untuk usaha fashion yang termasuk ke dalam UMKM
harus masuk kriteria UMKM seperti pada penjelasan diatas.

Fashion juga termasuk kedalam suatu usaha yang masih banyak diminati
dan memberikan peluang yang sangat besar.Setiao orang sangat ingin
tampil fashionable. Oleh karena itu, mereka akan rela merogoh kocek
untuk bias memiliki koleksi fashion yang mereka idamkan. Banyak jenis
usaha bidang fashion yang dapat ditekuni. Misalnya seperti pakaian
khusus wanita, pakaian pria, pakaian anak-anak dan yang sedang menjadi
trend saat ini adalah pakaian muslim.

Pilih salah satu jenis usaha fashion yang anda minati. Karena beberapa
fakta menunjukan bahwa banyak pelaku fashion usaha mikro kecil dan
menengah yang bias sukse walaupun hanya menggeluti satu jenis bidang
usaha. Sebut saja took pakaian muslim rabbani. Rabani sukses menjadi
salah satu penghasil pakaian muslin yang terkemuka. Karena brand
namanya yang sudah besar harga jual produknya pun relative lebih mahal.
Hal ini sesuai dengan bahan dan kualitas pakaian muslim rabbani yang
telah diakui di pasaran.

2.6.3 Usaha Bidang Pendidikan

Usaha di bidang pendidikan merupakan salah satu jeis UMKM yang masih
sangat terbuka ppeluangnya.Sebagaimana kita tahu saat ini bahwa
pendidikan sangat menjadi prioritas.Selain belajar disekolah, orang tua
juga berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak melalui bimbel
(bimbingan belajar). Dengan mengikutsertakan dalam bimbel diharapkan
anak akan bias mengasah kemampuan dibidang akademik. Jika anda
memiliki minat dan kemampuan lebih di bidang akademik, tidak ada
salahnya membuka usaha ini.

Sebagai contoh ada beberapa pelaku UMKM yang sukses dalam bidang
ini, sebut saja Primagama, Ganesha Operation, Indonesia Language
Program (ILP) dan masih banyak lagi.UMKM tersebut telah memiliki
cabang di seluruh Indonesia dengan kualitas yang telah teruji.

2.6.4 Agrobisnis

Agrobisnis merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang


pertanian.UMKM yang menjalankan mengenai agrobisnis ini umumnya
menjual pupuk, bibit tanaman, pestisida, serta lain-lain.UMKM agrobisnis
tersebut juga biasanya terdapat di pedesaan yang mempunyai lahan
pertanian dalam jumlah cukup banyak dan juga luas.

Dengan memanfaatkan sisa pekarangan sekitar rumah, anda bias memulai


jenis usaha di bidang agrobisnis. Pada dasarnya jenis usaha di bidang
agrobisnis bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Anda cukup
membeli bibit tanaman atau hewan ternak kemudian dipelihara dan
selanjutnya akan bisa dipanen. Hasil panen dapat berupa padi,sayur, buah-
buahan, telur dan daging. Hasil panen tentunya dapat anda jual langsung
ke pasar-pasar tradisional.Pelaku usaha yang telah sukses di bidang usaha
agrobisnis adalah Bob Sadino.Ia berhasil membangun kerajaan bisnis
kemchick hanya berawal dari UMKM.

2.6.5 Usaha Kerajinan Tangan

Geliat usaha-usaha mikro kecil dan menengah di bidang kerajinan tangan


tentu bisa menjadi salah satu peluang yang di manfaatkan.Usaha yang
membutuhkan modal kreatifitas dan inivasi.Bahan dasar pun bisa
diperoleh dengan mudah dan gratis.Banyak sekali UMKM kerajinan
barang bekas yang mampu bersaing dengan produk pabrikan.Bahkan
beberapa pengusaha UMKM berhasil menguasai pasar hingga ke luar
negeri.

2.6.6 Usaha Bidang Otomotif

jika anda adalah penyuka otomotif dan hobi mengotak atik spare part.
Membuka usaha di bidang otomotif bisa menjadi pilihan yang tepat.
Tentunya akan menimbulkan suasana tersendirimembuat usaha dari hal
yang kita sukai. Berawal dari hobi AHRS (Asep Hendrro Racing Sport)
berhasil menjadi UMKM yang sukses dan berhasil menekuni bisnis ini.
Anda dapat memulai usaha ini dengan membuka tokko penjualan spare
part, atau perlengkapan safety riding seperti helm,jaket, sarung tangan
berstandar SNI.

2.6.7 Usaha Bidang Teknologi Internet

Di era digital yang syarat informasi tentunya sangat tepat jika menjalankan
bisnis yang berbasis internet.Banyak sekali orang yang membutuhkan
internet.Berbagai informasi dan konten-konten yang informative dan
menghibur bisa diperoleh melalui internet.Di dukung dengan kecanggihan
smartphone dan koneksi internet yang cukup stabil tentunya memulai
bisnis UMKM dalam bidang ini bukan merupakan hal yang sulit.Bisnis
berbasis internet digital atau dikenal dengan startup akhir-akhir ini mulai
menggeliat. Hal ini dikarenakan banyaknya kebutuhan akan informasi dan
sarana entertainment bagi peminatnya.

Sebagai contoh bisnis e-commerce seperti bukalapak, tokopedia, atau


komik digital kipli yang mampu menjadi besar dan sukses.Bagi anda yang
memliki kemampuan dalam bidang writing tentunya bisa membuka sebuah
blog yang menawarkan konten-konten yang bermanfaat bagi pembaca.
Atau membuka jasa pembuatan aplikasi dan website .setiap adaa peluang
tentu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

2.6.8 Usaha Elektronik dan Gadget

Era informasi digital tentunya akan di ikuti dengan perkembangan


teknologi yang semakin canggih. Salah satunya dengan keberadaan
perangkat canggih pendukung teknologi.Jika beberapa tahun belakangan
notebook dan laptop menyerang industri pasar kita.Untuk saat ini, pasar
kita sedang diserbu oleh gadget dan smartphone canggih.Harga yang
ditawarkan beragam mulai dari harga murah, hingga dengan harga yang
mahal namun kualitas dan kecepatan akses yang mumpuni.Tentunya, hal
ini bisa menjadi salah satu UMKM yang menjanjikan.

2.7 Kelebihan UMKM

Dengan fleksibilitas dan ukurannya yang kecil, usaha kecil menengah


mempunyai banyak keunggulan dalam menjalankan usahanya, terutama dari segi
pembentukan dan operasional. Berikut mrupakam kelebihan yang dimiliki dari
bisnis UMKM :

2.7.1 Kecepatan Inovasi

Kekuatan lainnya dalam menjalankan bisnis UMKM adalah, tidak adanya


hirarki dan kontrol yang terlalu kaku seperti perusahaan besar kebanyakan
dimana membuat para pekerjanya memiliki gerak yang lebih luas dan
dapat menyumbangkan ide mereka.Bisnis dengan skala yang kecil dan
memiliki kebebasan lebih dibandingkan bisnis besar membuat pekerjanya
dapat secara leluasa menyalurkan ide-ide secara kreatif dan inovatif yang
belum memiliki banyak pesaing.Tidak hanya itu, produk-produk dan ide-
ide baru tersebut dapat dirancang, digarap dan diluncurkan dengan segera.

2.7.2 Menciptakan Lapangan Kerja

Pemilik bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan keuntungan


dalam membangun usaha kecil menengah.Pemerintah dan masayarakat
pun juga banyak diuntungkan dari usaha ini.Karena dengan banyaknya
usaha kecil menengah yang tumbuh di Indonesia, semakin banyak
lapangan pekerjaan yang tercipta dan juga peningkatan penghasilan dalam
negeri.Maka dari itu tidak heran usaha kecil menengah menjadi salah satu
kekuatan penggerak roda perekonomian di Indonesia.

2.7.3 Fokus Dalam Satu Bidang


UMKM tidak wajib untuk selalu mengikuti permintaan pasar seperti
layaknya perusahaan besar yang selalu mengikuti arus pertumbuhan
jaman.Usaha ini dapat fokus dalam satu bidang usaha tertentu.Untuk
mengembangkan usahanya, pemilik bisa menghadirkan inovasi-inovasi
atau ide kreatif yang bisa diaplikasikan pada produk yang
dijual.Contohnya, sebuah usaha kerajinan rumahan bisa fokus menggarap
satu model atau jenis kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan
konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba.

2.7.4 Kebebasan Menentukan Harga

UMKM memiliki kekuatan lebih dalam menentukan harga barang maupun


produksi jasa dibandingkan dengan usaha besar.Hal ini karena pemilik
UKM sendirilah yang memegang aset dan sumber kekayaan juga hasil
produksi sehingga mereka lebih leluasa dalam menentukan harga barang
yang mereka jual ke pasaran.

2.7.5 Fleksibilitas Operasional

UMKM biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya


memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini lah yang
membuat pergerakan dalam bisnis UKM lebih fleksibel dan membuat para
karyawan yang bekerja memiliki ruang gerak dan ruang berpikir yang
lebih luas. Selain itu, kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan
seperti trend produk, selera konsumen,dll cukup tinggi, sehingga bisnis
skala kecil ini lebih kompetitif.

2.7.6 Biaya Operasional yang Rendah

Kebanyakan usaha kecil menengah bekerja dari domisilinya masing-


masing tanpa memiliki ruang perkantoran yang tetap.Meski begitu, hal ini
juga dapat menjadi salah satu keuntungan dalam bisnis UKM.Mengapa?
karena biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak terlalu
besar. Apabila dilihat lebih jauh lagi, usaha kecil menengah mendapatkan
biaya sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah dan bank
dalam bentuk kemudahan pajak, donasi atau uang tunai secara
langsung.Faktor ini menjadi dukungan besar bagi para usahawan yang
menjalankan usaha kecil menengah.

2.8 Kekurangan Usaha Kecil Menengah

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selain banyak keunggulan


dalam menjalankan usaha kecil menengah, akan tetapi para usahawan tidak boleh
melupakan bahwa ada juga beberapa kelemahan dalam menjalankan bisnis
UMKM ini. Berikut adalah beberapa kekurangan di usaha kecil menengah :

2.8.1 Sedikitnya Anggaran dan Pembiayaan

Usaha berskala kecil biasanya memiliki anggaran yang lebih kecil


dibandingkan dengan perusahaan besar dalam menjalankan usahanya.Hal
ini disebabkan karena sumber anggaran modal biasanya hanya bersumber
dari pemilik usaha saja. Sumber dana pemiliki usaha sendiri pun bisa
beragam seperti pinjama atau kredit usaha. Oleh karena itu, para usahawan
UKM harus mengatur anggaran se-efisien mungkin demi kelancaran
operasional usaha.Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah
bisa mengakibatkan pailit, sebab kapasitas UKM untuk membayar hutang
hampir tidak ada.

2.8.2 Waktu yang Singkat Untuk Melengkapi Kebutuhan

Sebab sedikitnya para pengambil keputusan dalam usaha kecil menengah,


para usahawan terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi
kebutuhan pokok bisnisnya seperti produksi, sales dan marketing.Hal ini
bisa mengakibatkan tekanan yang cukup besar dan membuat para
usahawan menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan permasalahan satu
persatu.
2.8.3 Manajemen Karyawan

Karena memiliki lingkup kerja bisnis yang lebih kecil dibandingkan bisnis
besar, usaha UKM biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen
karyawan dimana pemilik akan kesulitan dalam pembagian kerja yang
proposional pada karyawan. Hal ini terjadi karena biasanya bisnis usaha
ini memiliki karyawan yang terbatas sehingga mereka terkadang harus
melakukan dua atau lebih pekerjaan sekaligus hingga terkadang bekerja
melewati batasan jam kerja. Selain itu, terbatasnya pekerja juga bisa
menimbulkan masalah, salah satunya adalah ketika pekerja mengundurkan
diri atau berhenti secara tidak langsung akan membuat pemiliki kesulitan
dalam mencari pengganti pekerja. Tidak hanya itu, hal ini juga akan
memakan waktu yang mana bisa menyebabkan jalannya produksi bisa
terhambat.

2.8.4 Tekanan Dari Luar

Tidak hanya tekanan dari dalam perusahaannya sendiri, tetapi tekanan


yang dialami oleh usaha kecil menengah dari luar juga banyak
menghadang.Biasanya tekanan ini berasal dari kompetitor - kompetitor
bisnis usaha serupa yang dijalankan. Contohnya seperti apabila bisnisnya
menerima order dalam jumlah yang besar tanpa adanya daya produksi
yang mengimbangi atau adanya kemungkinan dari perusahaan lebih besar
yang melancarkan serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing
potensialnya.

2.8.5 Kurangnya Tenaga Ahli

Usaha kecil menengah kebanyakan tidak mampu untuk membayar jasa


tenaga ahli untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang disebabkan karena
keterbatasan dana yang dimiliki. Hal ini merupakan kelemahan terbesar
bagi para usaha kecil menengah apabila dibandingkan dengan lembaga
bisnis besar yang mampu mempekerjakan orang yang sudah ahli dalam
bidangnya.Akibatnya, kemampuan bersaing bisnis skala kecil di pasar
yang luas menjadi sangat kecil.

2.9 Hubungan UMKM Dengan Kemiskinan


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

        Di Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah sering disingkat (UMKM),
UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan
kemiskinan. UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam
perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian
nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi
pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar
kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan
peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat
membantu upaya mengurangi pengangguran.

3.2 Saran

          Diharapkan bagi para pembaca, terutama mahasiswa untuk bisa mengerti
lebih dalam lagi mengenai Usaha kecil dan Menengah karena dengan adanya
pemahaman yang lebih akan mendorong kita untuk mengembangkan dan
memajukan UMKM di Indonesia dengan kemajuan UMKM di Indonesia dapat
mengengurangi kemiskinan serta majunya perekonomian di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai