CALON PEMIMPIN MEMILIH PEMIMPIN

Oleh: Siti Julaeha

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirobbil ‘aalamin, washholaatu wassalamu ‘alaa asyrofil ‘anbiyya-i

walmursalin, wa’alaa aalihi washohbihi ajma’iin ‘amma ba’d.

Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT, yang mana karena nikmat-Nya kita semua dapat berkumpul ditempat
ini.

Sholawat serta salam juga semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, para sahabatnya dan
semoga sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman, aamiin.

Kakak kakak dan teman teman yang sangat saya hormati, seperti yang kita tahu
bahwa tahun ini tahun 2019 adalah tahun PEMILU. Artinya kita semua akan
bersama-sama memilih dan menentukan siapa yang benar-benar layak memimpin
negara kita ini dengan baik untuk kurang lebih lima tahun kedepan. Bukan waktu
yang sangat panjang tapi bukan waktu yang singkat juga, lima tahun kedepan akan
memengaruhi tahun-tahun berikutnya, maka dari itu kita harus benar-benar
memilih pemimpin yang jelas baik dari visi misi, watak, cara menyelesaikan
masalah dan caranya dalam mengambil keputusan.

Pemuda memiliki kemampuan menalar lebih baik daripada orang tua, sehingga
adanya pemuda sangatlah berpengaruh bagi suksesnya kegiatan PEMILU tahun
ini. Pemuda juga dikenal sebagai calon pemimpin bangsa yang mana suatu saat
akan menggantikan pemimpin-pemimpin yang sudah tidak layak memimpin baik
dari segi usia maupun dari segi pola pikir.

Seorang aktivis kemerdekaan Tan Malaka pernah menyampaikan dalam pidatonya

“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda”.
Artinya idealisme di negeri ini memang sangat langka dan hanya dimiliki oleh
segelintir minoritas patriotis saja dan berbagai monumen terpenting bangsa ini
menunjukan bahwa minoritas patriotis itu utamanya dipasok oleh kaum muda.

Soekarno juga pernah mengatakan “Seribu orang tua bisa bermimpi, tapi satu
orang pemuda bisa mengubah dunia”. Sangat jelas yang dikatakan oleh sang
proklamator Indonesia tersebut bahwa pemuda memiliki power yang luar biasa
dalam segi semangat berjuang, rela berkorban dan berpikir sehingga dalam hal
PEMILU ini pemuda lebih memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang
terbaik yang bisa mengayomi masyarakatnya.

“Negeri ini butuh banyak pemuda pencari solusi bukan pemuda pemaki-maki”
ungkap Gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil dalam salah satu media
sosialnya. Ironisnya, jauh berbulan-bulan sebelum PEMILU ini dilaksanakan
sudah banyak sekali pemuda yang terlibat kasus pencemaran nama baik, saling
menjatuhkan dan tidak menghargai orang lain sehingga disintegrasi bangsa sangat
dekat dan nyata terjadi di Indonesia ini hanya karena kepentingan sendiri dan
golongan.

Lantas jika pemudanya seperti ini apakah pantas disebut calon pemimpin?
Memilih pemimpin saja kacau balau bagaimana mau menjadi pemimpin bangsa?
Sungguh ironis.

Maka dari itu ayo teman teman satukan niat bulatkan tekad, satukan hati
menggapai visi, berjalan dengan hati, melangkah dengan pikiran, sukseskan
PEMILU Tahun ini dan tahun tahun yang akan datang. Buang egoisme, buang
rasa iri, buang rasa dendam, hindari perselisihan, jangan hiraukan orang orang
yang tidak bertanggung jawab yang pandai memprovokasi dan memperkeruh
suasana, serta selesaikan masalah dengan kepala dingin. Bersatu untuk satu dan
berjuang demi masa depan Indonesia, Karena calon pemimpin yang baik adalah
orang yang tenang dan tidak cepat terpancing emosi.

Sekian orasi yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan,
Wallahul muwafiq illa akwamittooriq

Tsummasalaaamu’alaikum wr.. wb.

Biodata

Nama: Siti Julaeha

NPM: 118080003

Prodi: Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

TTL: Majalengka, 01 September 2000

Agama: Islam

Motto Hidup: Saya adalah apa yang anda lakukan terhadap saya, saya akan
melampaui batasan dalam kebaikan namun saya memiliki batasan dalam balasan
keburukan, karena saya tak mau menjadi lebih atau sama buruk dengan anda
namun saya ingin menjadi lebih baik atau sama baik dengan anda.