Anda di halaman 1dari 11

USAHA KECIL & WARALABA

DISUSUN OLEH:

SEPTIARA EKA HERDIYANTI

1701035173

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
KALIMANTAN TIMUR
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karna atas Rahmat dan Hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai tugas dari dosen Pengantar Bisnis saya sesuai dengan
batas waktu yang telah diberikan. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat dijadikan sebagai
bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai Usaha Kecil dan Waralaba. Makalah ini disusun
berdasarkan kepentingan-kepentingan dan pembahasan pokok terkait dengan Usaha Kecil dan
Waralaba. Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
apa itu yang dimaksud dengan usaha kecil dan waralaba. Dalam penulisan makalah ini saya sedikit
mendapat kesulitan, karena itu mungkin akan terdapat sedikit kesalahan dalam makalah ini.

Samarinda, 07 November 2017

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1. Latar Belakang ............................................................................................. 4


2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
3. Tujuan .......................................................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

A. USAHA KECIL ........................................................................................... 5


1. Pengertian................................................................................................ 5
2. Ciri-Ciri Bisnis Kecil .............................................................................. 6
3. Penggolongan dan Kriteria Usaha Kecil ................................................. 6
4. Faktor-Faktor Usaha Kecil Sukses .......................................................... 7
5. Faktor-Faktor Kegagalan Usaha Kecil .................................................... 7
6. Memulai Perusahaan Baru ...................................................................... 8
7. Memulai Suatu Usaha Kecil ................................................................... 8
8. Buisiness Plan ......................................................................................... 8

B. WARALABA............................................................................................... 9
1. Pengertian............................................................................................... 9
2. Manfaat Waralaba .................................................................................. 9
3. Penjelasan Tentang Franchisor .............................................................. 9
4. Penjelasan Tentang Franchisee .............................................................. 9
5. Beberapa Contoh Waralaba ................................................................. 10
6. Jenis Jenis Waralaba ............................................................................ 10

BAB III : PENUTUP ............................................................................................. 11

1. Kesimpulan ................................................................................................ 11
2. Saran........................................................................................................... 11
3. Daftar Pustaka ............................................................................................ 11

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di zaman globalisasi sekarang ini, batas antar negara-negara sudah mulai hilang sebagai
akibat modernisasi komunikasi, ditambah lagi dunia sedang memasuki masa krisis finansial global
yang mengganggu aktivitas-aktivitas ekonomi skala global. Ribuan karyawan di-PHK dari
pekerjaanya yang terjadi bukannya di negara Indonesia akan tetapi fenomena ini telah terjadi di
banyak negara di dunia. Sistem ekonomi kapitalis sekarang tidak dapat kepercayaan lagi di mata
ekonom dunia. Sebagai salah satu langkah menghadapi masalah ekonomi sekarang ini yang ditandai
dengan bertambahnya angka pengangguran maka sudah saatnya warga negara-negara di dunia di
tuntut untuk mulai mandiri tidak menggantungkan diri menjadi karyawan dari sebuah perusahaan.
Bentuk kemandirian bisa saja dalam bentuk membuka usaha atau bisnis sendiri dan dikelola sendiri.
Banyak bentuk-bentuk bisnis yang bisa dijalani oleh siapapun, contohnya bisnis waralaba adalah
bisnis strategis yang memungkinkan kita banyak meraup keuntungan yang banyak darinya.
Tentunnya hanya orang-orang siap saja yang mampu menang di era kompetitif dan krisis global
sekarang ini.

2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Usaha Kecil dan Waralaba?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya?
3. Apa saja ciri-ciri usaha kecil?
4. Apa saja jenis-jenis waralaba?

3. Tujuan
Untuk memberikan penjelaskan kepada pembaca mengenai usaha kecil dan waralaba.

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. USAHA KECIL
1. Pengertian
Usaha Kecil adalah perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha) atau mempunyai penjualan/omzet pertahun setinggi-tingginya Rp. 1.000.000.000,- dan
milik Warga Negara Indonesia (UU No. 9, Tahun 1995, tentang usaha kecil)
Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional yang memiliki
kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional
pada umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga merupakan
kegiatan usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan ekonomi yang
luas, agar dapat mempercapat proses pemerataan dan pendapatan ekonomi masyarakat.
Secara otentik, pengertian usaha kecil diatur dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Yaitu: “kegiatan ekonomi masyarakat yang berskala kecil
dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan, serta kepemilikan,
sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang ini”. Pengertian disini mencakup usaha kecil
informal, yaitu usaha yang belum di daftar, belum dicatat, dan belum berbadan hukum, sebagaimana
yang ditentukan oleh instansi yang berwenang.
Dalam perkembangannya, terdapat istilah usaha mikro, usaha menengah dan usaha usaha bersar.
Dimana, perbedaan dari usaha-usaha tersebut dapat dilihat dari kriteria-kriteria usahanya, jenis
usahanya, produk barang dan jasa yang dihasilkan dari usaha tersebut.
Secara umum bentuk usaha kecil adalah usaha kecil yang bersifat perorangan, persekutuan atau
yang berbadan hukum dalam bentuk koperasi yang didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para
anggota, ketika menghadapi kendala usaha.
Perbedaan usaha kecil dengan usaha lainnya, seperti usaha menengah dan usaha kecil, dapat
dilihat dari:
1. Usaha kecil tidak memiliki sistem pembukuan, yang menyebabkan pengusaha kecil tidak
memiliki akses yang cukup menunjang terhadap jasa perbankan.
2. Pengusaha kecil memiliki kesulitan dalam meningkatkan usahanya, karena teknologi yang
digunakan masih bersifat semi modern, bahkan masih dikerjakan secara tradisional.
3. Terbatasnya kemampuan pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya, seperti: untuk
tujuan ekspor barang-barang hasil produksinya.
5|Page
4. Bahan-bahan baku yang diperoleh untuk kegiatan usahanya, masih relatif sulit dicari oleh
pengusaha kecil.

2. Ciri- Ciri Bisnis Kecil


Committe & Economic Development melakukan riset dan merumuskan pujian; rekomendasi
kebijakan di nasional dan masalah ekonomi internasional, berkata bahwa suatu usaha kecil adalah
suatu perusahaan bahwa temu dua atau lebih dari ukuran-ukuran yang berikut:
1. Pemilik-pemilik mengatur urusan bisnis
2. Seseorang atau suatu kelompok orang yang kecil menyediakan pembiayaan
3. Pemilik-pemilik dan karyawan tinggal (hidup dekat perusahaan)
4. Perusahaan itu adalah kecil di dalam perbandingan dengan yang lain di dalam industri yang
sama (ukuran bisa di/terukur di dalam aktiva-aktiva, nomor dari karyawan, atau hasil
penjualan)

3. Penggolongan dan Kriteria Usaha Kecil


Penggolongan usaha kecil di Indonesia yaitu sebagai berikut :
1. Usaha Perorangan merupakan usaha dengan kepemilikan tunggal dari jenis usaha yang
dikerjakan, yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga/pihak lain. maju mundurnya
usahanya tergantung dari kemampuan pengusaha tersebut dalam melayani konsumennya.
harta kekayaan milik pribadi dapat dijadikan modal dalam kegiatan usahanya.
2. Usaha persekutuan penggolongan usaha kecil yang berbentuk persekutuan merupakan kerja
sama dari pihak-pihak yang bertanggung jawab secara pribadi terhadap kerja perusahaan
dalam menjalankan bisnis.
Sedangkan, pada hakekatnya penggolongan usaha kecil, yaitu:
1. Industri kecil, seperti: industri kerajinan tangan, industri rumahan, industri logam, dll
2. Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market, koperasi, dan sebagainya.
3. Usaha informal, seperti: pedagangan kaki lima yang menjual barang-barang kebutuhan
pokok.

Secara umum, kriteria pengusaha kecil diatur dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1995, yaitu:
(a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta), tidak termasuk tanah
dan bagunan tempat usaha.
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan, paling banyak Rp 1 M.
(c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI).

6|Page
(d) Berdiri sendiri, tidak memiliki anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau berafiliasi.
(e) Berbentuk usaha perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum atau badan usaha berbadan
hukum dalam bentuk koperasi.

4. Faktor-Faktor Usaha Kecil Sukses


Di dalam diskusi-diskusi yang diikuti kita akan melihat kekuatan yang utama dari perusahaan
kecil:
Hubungan antara pemilik-pemilik dari perusahaan kecil dan karyawan mereka lebih
mengarahkan dan pribadi dibanding di dalam perusahaan yang besar. Tenaga kerja dan manajemen
di dalam perusahaan yang besar sering kali dikomunikasikan melalui perwakilan-perwakilan. Di
dalam perusahaan kecil, pemilik-pemilik dan para pekerja berbicara bertatap muka. Pemilik-pemilik
bisnis kecil memiliki kontak langsung dengan pelanggan-pelanggan. Perusahaan kecil sering kali
mempunyai beban tetap lebih rendah dibanding perusahaan yang besar. Perusahaan kecil tidak
mempunyai para pengacara full time dan akuntan public terdaftar di daftar gaji, perusahaan lebih
besar seperti halnya. Perusahaan kecil mengadakan ini profesional di dasar yang sementara hanya
ketika perlu, seperti itu simpan amankan uang. Ini memungkinkan perusahaan yang kecil untuk
menjualnya produk mahal lebih rendah dari bahwa dari suatu perusahaan yang besar.

5. Faktor-Faktor Kegagalan Usaha Kecil.


Faktor – factor yang menyebabkan kegagalan dalam menjalankan usaha atau bisnis kecil adalah:
1. Pengabaian (kebiasaan-kebiasaan tidak baik, kesehatan yang buruk, permasalahan
perkawinan, dan seterusnya)
2. Bencana (pencurian, api, kematian dari pemilik-pemilik, dan seterusnya)
3. Penipuan (penggelapan, persetujuan palsu dan seterusnya)
4. Faktor ekonomi (tingkat bunga tinggi, hilangnya pasar, dan seterusnya )
5. Pengalaman (ketidakcakapan, ketiadaan pengalaman mangerial, dan seterusnya )
6. Penjualan (kelemahan kompetitif, berbagai kesulitan persediaan, loction lemah(miskin, dan
seterusnya)
7. Biaya (hutang yang kelembagaan membebani, beban usaha berat)
8. Pelanggan-pelanggan (berbagai kesulitan yang dapat diterima, terlalu sedikit pelanggan-
pelanggan)
9. Aktiva-aktiva (aktiva tetap berlebihan, overexpansion)
10. Modal (kontrak-kontrak membebani, penarikan uang berlebihan, indequte kapasitas
permulaan)

7|Page
6. Memulai Perusahaan Baru
Memulai suatu perusahaan yang baru menjadi lebih baik di dalam jalan cara yang tertentu
dibanding pembelian satu perusahaan yang ada. Pemilik itu dapat membangun perusahaan
samasekali. Tidak ada pelanggan-pelanggan yang tak bahagia, tidak ada pabrik yang usang atau
lokasi [gudang/ toko] merepotkan, dan tanpa hutang yang tak terbayar. Lebih dari itu, tidak ada
pemilik premium untuk bersifat tua untuk membeli satu perusahaan yang ada.

7. Memulai Suatu Usaha Kecil


Suatu perusahaan yang kecil menuju ke untuk menjadi lebih dapat menyesuaikan diri dan
dapat bereaksi terhadap perubahan lebih dengan cepat dibanding perusahaan yang besar. Beberapa
situasi-situasi cenderung untuk menyukai perusahaan kecil. Contoh-contoh termasuk:
3. Ketika suatu produk tidak mendorongnya kepada produksi massal yang besar-besaran
4. Ketika kenyamanan pelanggan lebih penting dibanding harga dan pemilihan
5. Ketika permintaan atau penawaran berubah-ubah dengan musim-musim
6. Ketika penjualan potensial di suatu pasar bukanlah enouhgt yang besar untuk menarik suatu
kukuh yang besar
7. Ketika perusahaan yang besar bersaing dengan satu sama lain untuk suatu segmen pasar yang
besar nd mengabaikan satu atau lebih segmen-segmen yang lebih kecil, dan
8. Ketika yang baik atau servis yang sedang ditawarkan memerlukan banyak ttention pribadi,
pelanggan oleh penjual.

9. Buisiness Plan
Business Plan adalah suatu dokumen rencana usaha bahwa mengeja ke luar. Secara detil
suatu sasaran hasil kukuh, wujud dari kepemilikan, dan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mencapai sasaran hasil pembiayaan pemroyeksian memerlukan memerlukan:
1. Menyiapkan suatu anggaran modal
2. Menyiapkan bulan pada bulan memproyeksikan laporan laba-rugi
3. Prepring bulan pada bulan memproyeksikan laporan laba-rugi
4. Menyiapkan bulan pada bulan memproyeksikan laporan arus kas dan
5. Menyiapkan suatu neraca yang diproyeksikan.

8|Page
B. WARALABA
1. Pengertian
Waralaba dalam bahasa Inggris yaitu “Franchising” dan jika dalam bahasa Francis yaitu
“Franchise”, Merupakan hubungan bisnis atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem
operasioal dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek, produk dan
sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya.
Atau definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan memakai
prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya,
keuangannya maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah
dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari produk
maupun sistem tersebut itulah yang disebut dengan waralaba.

2. Manfaat Waralaba
Bisnis yang memiliki waralaba-waralaba dan mengoperasikan bisnisnya sendiri dalam mencari
keuntungan dari jaringan organisasi tersebut. Manfaat dari bisnis waralaba tersebut yaitu :
1) Pengenalan,
2) Latihan manajemen dan bantuan,
3) Ekonomi di dalam membeli,
4) Bantuan and keuangan
5) Bantuan iklan perlindungan-perlindungan

3. Penjelasan Tentang Franchisor


Apa itu Franchisor? Franchisor adalah suatu badan usaha atau orang yang mempunyai konsep,
merek dan produk yang dimana franchisor menguasai, mengembangkan serta memberikannya
melalui kontrak perjanjian. Jadi singkatnya Franchisor dapat dikatakan sebagai pemilik merek atau
produsen.

4. Penjelasan Tentang Franchisee


Apa itu Franchisee? Franchisee adalah badan usaha atau orang yang mendapatkan hak untuk
menproduksi konsep dari franchisor yang dimana franchisee terikat dengan kontrak atau perjanjian
yang telah di sepakati sebelumnya. Franchisee berkomitmen untuk menghormati setiap konsep,
spesifikasi dan peraturan dari Franchisor. Jadi singkatnya Franchisee dapat dikatakan sebagai suatu
perusahaan independen Franchisor (produsen).
Hubungan kerjasama usaha di antara kedua belah pihak disahkan dalam sebuah ikatan perjanjian
atau kesepakatan. Lazimnya pihak pemberi waralaba dapat memberikan arahan ataupun bimbingan

9|Page
tentang teknis usaha, manajemen maupun dari segi marketing produk kepada pihak Franchisee
(penerima waralaba), sedangkan dari pihak penerima waralaba harus membayar sejumlah dana
sebagaimana kesepakatan antara kedua belah pihak yang telah disepakati sebelumnya.
Pemilik dari merek atau Franchisor akan memberikan hak kepada para pelaku usaha untuk
menjalankan bisnisnya dengan atribut produsen seperti nama merek, prosedur dan sistem atau cara-
cara yang telah disepakati yang meliputi area tertentu dan dalam kurun waktu tertentu juga.
Lalu yang dimaksud dengan Hak Kekayaan Intelektual atau HKI dalam arti waralaba antara lain
seperti Hak paten, hak cipta, rahasia dagang, desain logo dagang, nama dagang dan juga merek
dagang. Kemudian yang lainnya seperti cara penjualannya, sistem manajemennya, penataannya dan
cara pendistribusian produknya yang menjadi karakteristik khusus dari pemilik usaha, itu semua
merupakan penemuan atau ciri khas dari usaha.

5. Beberapa Contoh Waralaba


Di Indonesia saat ini waralaba yang sedang berkembang pesat dan juga masih sangat
menguntungkan misalnya waralaba pada bidang makanan, contohnya seperti: Wong Solo, CFC,
Sapo Oriental, Red Crispy dan masih banyak lagi merek-merek yang lainnya.
Lalu waralaba berbentuk retail mini outlet, misalnya seperti: Indomaret, Yomart, AlfaMart dan
masih banyak lagi yang lainnya. Dan waralaba seperti ini telah banyak menyebar ke pelosok daerah.
Dan masih banyak contoh waralaba yang lainnya.

6. Jenis Jenis Waralaba


Adapun jenis dari waralaba dapat dibagi menjadi 2 (dua), yang diantaranya sebagai berikut ini:
1) Waralaba Luar Negeri : Jenis waralaba ini paling banyak disukai, sebab sistemnya yang
sudah jelas, merek produknya sudah diterima oleh masyarakat dunia dan dirasakan jauh
lebih bergengsi dari pada yang lainnya.
2) Waralaba Dalam Negeri : Jenis ini juga telah menjadi salah satu pilihan investasi bagi orang
yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pengusaha akan tetapi tidak memiliki
atau masih kurang akan pengetahuan mengenai piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang
disediakan oleh pemilik waralaba (Franchisor).

10 | P a g e
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Bisnis merupakan usaha yang pemilik sekaligus pengelola perusahaan pada umumnya memiliki
modal yang relatif sangat kecil akan tetapi sebuah usaha kecil atau bisnis kecil bisa menjadi
sebuah bisnis besar jika pelaku bisnis itu memperhatikan kekuatan dan kelebihan dalam
menjalani bisnis kecil. Contohya bisnis waralaba adalah bisnis jaringan sebagai salah satu bisnis
yang diawali dengan modal kecil dan jika pelaku bisnis itu atau dalam hal ini adalah frenchisor
mengawali dan membuka bisnis waralaba maka peluang untuk mendapat keuntungan akan
semakin besar.

2. Saran
Bisnis usaha kecil adalah peluang dan merupakan salah satu cara untuk bekerja. Dengan
membuka usaha kecil selain mendapat penghasilan juga dapat mengurangi jumlah
pengangguran. Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada pelaku usaha kecil
dengan memberikan sejumlah modal dengan bunga relatif rendah yang dibutuhkan oleh
para pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya.

3. Daftar pustaka
http://tip-bisnis.blogspot.com/2013/12/pengantar-bisnis-waralaba-konsep-usaha.html
http://fundra-dian.blogspot.co.id/2011/01/tugas-usaha-kecil-dan-waralaba.html
http://kebijakanmoneter.blogspot.co.id/2016/09/pengantar-bisnis-kewirausahaan-
usaha.html
http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-waralaba-dan-contohnya.html
https://www.academia.edu/18689699/MAKALAH_WARALABA_PENGANTAR_BIS
NIS

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai