Oleh :
Kelompok 12
Kelas : E
Prodi : Akuntansi
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
0
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada jungjungan kita semua yakni kanjeng Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya
hingga akhir zaman. Amiin.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Stratejik, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu
sehingga makalah ini dapat tersusun.
Penulis sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Penulis pun memohon maaf apabila terdapat kesalahan ataupun
ketidakmaksimalan dalam membuat laporan ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................3
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................3
1.2. Rumusan Masalah......................................................................5
1.3. Tujuan Pembahasan....................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................6
2.1. Definisi Wirausaha dan Usaha Kecil.........................................6
2.2. Faktor-Faktor di Dalam Usaha Kecil Sukses.............................6
2.3. Strategi Kewirausahaan.............................................................7
2.4. Pengambilan Resiko dan Manajemen Strategis Usaha Kecil....8
2.5. Alasan Tidak Menggunakan Perencanaan Strategis................10
2.6. Contoh Kasus...........................................................................12
BAB 3 SIMPULAN..............................................................................14
3.1. Kesimpulan...............................................................................14
3.2. Saran.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................16
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Jumlah UKM (Usaha Kecil Menengah) yang ada di Indonesia saat ini
semakin bertambah banyak, namun jumlah UKM ini ternyata tidak sebanding
dengan tingkat daya saing UKM tersebut, baik secara lokal maupun
internasional. Kalau kita perhatikan, kebanyakan UKM di Indonesia hanya
melakukan proses produksi, berdagang, dan berekonomi, sehingga membuat
daya saing UKM di Indonesia tidak bisa bersaing dengan perusahaan-
perusahaan besar. Berdasarkan informasi yang di dapatkan, ternyata sekitar 70%
UKM yang ada di Indonesia memulai UKM tersebut karena adanya desakan
ekonomi bukan karena mereka memiliki produk yang unik atau keterampilan
pada bidang tertentu. Tentu saja kondisi ini akhirnya membuat sebagian besar
dari UKM di Indonesia tidak memiliki daya saing, dimana kita ketahui bahwa
untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam dunia bisnis yang semakin ketat
kita harus memiliki keterampilan, dapat bekerja secara profesional, dan mampu
menciptakan inovasi-inovasi pada bisnis mereka.
3
Sarana dan prasarana manajemen adalah faktor yang perlu diamati secara
tersendiri. Sarana prasarana ini bisa menyangkut bidang produksi, bisa pula
menyangkut bidang manajemen. Kegiatan pemerintah yang aktif untuk
menyediakan prasarana dan sarana pemasaran, akan mempengaruhi pula pola
manajemen industri kecil dan menengah. Sistem perilanan, promosi pemasaran,
adanya pekan raya, dan semacamnya, mempengaruhi orientasi produksi dan
pemasaran dan sarana itu memerlukan perhatian khusus dalam pembinaan
manajemen. Iklim perekonomian adalah lingkungan keenam yang perlu
diperhatikan, sebab faktor ini bisa menghambat atau mendorong pelaksanaan
manajemen usaha. Dalam negara, di mana pemerintah memegang peranan
memimpin, maka iklim peekonomian pada dasarnya diciptakan oleh
kebijaksanaan- kebijaksanaan pemerintah. Iklim usaha bisa meningkatkan dan
kemudian melumpuhkan usaha manajemen yang tadinya menampakkan
suksesnya. Erat hubungannya dengan lingkungan atau perangkat kebijaksanaan
pemerintah maka peraturan-peraturan yang diciptakannya oleh pemerintah untuk
mengatur dunia usaha, juga merupakan dunia yang tersendiri. Soal izin usaha
sangat berpengaruh pada usaha-uasaha kecil. Banyak peraturan-peraturan
pemerintah itu bertujuan untuk membantu dan menguntungkan dunia usaha.
Apabila dunia usaha lebih banyak mengetahui peraturan-peraturan itu, maka
mereka akan bisa mengambil keuntungan dan manfaat dari segi manajemen.
4
1.2. Rumusan Masalah
1. Strategi kewirausahaan apa saja yang dapat diterapkan dalam mengelola
kegiatan usaha?
2. Bagaimana pengambilan resiko dan manajemen strategik usaha kecil?
3. Mengapa perusahaan kecil tidak menggunakan perencanaan strategis secara
efektif?
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada dasarnya tujuan utama menjalankan usaha kecil sama dengan tujuan
perusahaan besar untuk memperoleh laba dan dan menjaga kelangsungan
pertumbuhan usaha dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan utama
usaha kecil dicapai dengan cara melakukan kegiatan penyediaan barang atau
jasa yang dibutuhkan masyarakat.
6
Hubungan antara pemilik-pemilik dari perusahaan kecil dan karyawan
mereka lebih mengarahkan dan pribadi dibanding di dalam perusahaan yang
besar. Tenaga kerja dan manajemen di dalam perusahaan yang besar sering kali
dikomunikasikan melalui perwakilan-perwakilan. Di dalam perusahaan kecil,
pemilik-pemilik dan para pekerja berbicara bertatap muka.Usaha/bisnis kecil
sering kali mempunyai beban tetap lebih rendah dibanding perusahaan yang
besar. Sebuah usaha/bisnis kecil tidak mempunyai para pengacara full time dan
akuntan public terdaftar di daftar gaji, perusahaan lebih besar seperti halnya. Ini
memungkinkan perusahaan yang kecil untuk menjual nya produk mahal lebih
rendah dari bahwa dari suatu perusahaan yang besar.
7
kompetitor. Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis dan produk
Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.
6. Isi kekosongan Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh
kompetitor Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa
Anda isi dengan servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari
kompetitor Anda.
7. Tenar dengan dana minim Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal
dengan dana seminim mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif,
beranikan diri untuk makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan yang
baik). Tukar ide dengan orang-orang terdekat Anda.
8. Percaya kemampuan diri Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan
intuisi Anda. Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih
bermain aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis.
Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga
yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda Jangan biarkan
batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang menjepit
membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup usaha mereka
karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan, Anda akan
menghadapi masa-masa penuh stres yang akan menguji kepercayaan Anda.
Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir kegundahan itu adalah kegigihan dan
daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk
melihat bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk
memperkenalkan produk-produk baru dan servis untuk konsumen langganan
Anda dan pasar baru yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa
membahayakan perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.
8
Adapun dalam pengambilan keputusan perlu adanya suatu alternatif yang
harus diambil, yaitu alternatif yang “mengandung resiko” atau “konservatif”
tergantung pada:
Daya tarik setiap alternatif
Sejauh mana kesiapan dalam menghadapi kerugian
Kemungkinan sukses dan gagal yang relatif
Sejauh mana kemampuan meningkatkan kualitas
Pengambilan resiko dan kreativitas merupakan hal yang saling berkaitan dan
penting bagi para wirausaha. Dengan menjadi kreatif dan memiliki ide-ide yang
baik maka tidak akan terlalu mengalami kesulitan dalam pengambilan resiko.
Pemikiran dari setiap orang tentunya akan berbeda satu sama lain, oleh
karenanya tidak untuk memaksakan orang lain untuk menerima ide yang telah
dibuat. Akan memerlukan waktu bagi seseorang untuk menerima sebuah ide
yang melibatkan masa depan organisasi yang mengandung resiko. Dan tentunya
ide tersebut harus dirundingkan dan dikembangkan dengan melibatkan orang
lain sehingga mendapat sebuah hasil yang baik dalam pengambilan resiko
tersebut.
9
Mengurangi bukan berarti peluang untuk munculnya resiko menjadi hilang
seketika, kemungkinan resiko akan tetap ada tapi dampaknya sebisa
mungkin dikurangi agar tidak menimbulkan kerugian yang terjadi.
5. Mengalihkan resiko
Pemilik UMKM sebaiknya mampu untuk mengalihkan pengelolaan resiko
dan kerugian yang mungkin terjadi.
1
1. Tidak cukup waktu, karena telah tersita oleh aktivitas/operasionalsehari-hari
2. Tidak mengenal dengan baik perencanaan strategis
3. Kurang keahlian, dan keengganan mengeluarkan biaya untuk itu
4. Kurangnya rasa percaya diri dan keterbukaan
Disini juga ada beberapa alasan untuk tiada atau buruknya perencanaan strategis
adalah :
1) Struktur penghargaan yang buruk
Ketika sebuah organisasi mencapai kesuksesan, sering kali ia gagal untuk
memberikan penghargaan yang sepantasnya untuk keberhasilan tersebut.
2) Dalam pergulatan untuk bertahan
Sebuah organisasi bisa jadi begitu terpuruk dalam krisis manajemen dan
berjuang keras mengatasinya, sehingga tidak punya waktu untuk menyusun
rencana.
3) Menyia-nyiakan waktu
Beberapa perusahaan melihat perencanaan sebagai penyia-nyiaan waktu
karena tidak ada produk yang dapat dipasarkan diproduksi.
4) Terlampau Mahal
Beberapa organisasi secara kultural tidak senang mengerahkan sumber daya.
5) Kemalasan
Orang mungkin enggan mengerahkan usaha untuk merumuskan rencana.
6) Puas dengan keberhasilan
Terutama ketika sebuah perusahaan berhasil, orang mungkin merasa tidak
perlu membuat rencana karena toh mereka baik-baik saja dengan keadaan
saat itu.
7) Takut gagal
Dengan tidak mengambil tindakan, hanya ada sedikit resiko kegagalan
kecuali bila persoalan yang dihadapi penting dan mendesak.
8) Kepercayaan diri yang berlebih
Dengan semakin banyaknya pengalaman, orang mungkin merasa lebih
bergantung pada rencana yang tidak terlalu formal.
9) Pengalaman buruk masa lalu
Orang bisa jadi memiliki pengalaman yang buruk dengan
perencanaan,terutama jika rencana tersebut bertele-tele.
10) Kepentingan pribadi
Ketika seseorang telah mencapai status, privilege, atau keyakinan diri
melalui penggunaan sistem lama secara efektif, ia dapat melihat suatu
rencana baru sebagai ancaman.
11) Ketakutan akan sesuatu yang belum jelas
1
Orang kadang merasa tidak yakin akan kemampuan mereka untuk belajar
keterampilan-keterampilan baru, akan adaptasi mereka dengan sistem baru,
atau akan kemampuan mereka untuk memainkan peran baru.
12) Perbedaan pendapat
Orang mungkin saja merasa bahwa suatu rencana salah. Mereka mungkin
melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, atau memiliki aspirasi
mengenai diri mereka sendiri atau oranisasi yang tidak sejalan dengan
rencana tersebut.
13) Kecurigaan
Dimana karyawan tak percaya pada manajemen.
Secara lebih spesifik, masalah dasar yang dihadapi pengusaha kecil adalah:
kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar,
kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur
terhadap sumber-sumber permodalan, kelemahan di bidang organisasi dan
manajemen sumber daya manusia, keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar
pengusaha kecil (sistem informasi pemasaran, iklim usaha yang kurang
kondusif, karena persaingan yang saling mematikan, pembinaan yang telah
dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian
masyarakat terhadap usaha kecil. Lemahnya kemampuan manajerial dan
sumberdaya manusia ini mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu
menjalankan usahanya dengan baik. Oleh karena itu wirausahawan dan
pengusaha kecil khususnya perlu manajemen strategic untuk mempertahankan
dan memenangkan persaingan yang semakin kompleks.
1
Lambat laun jumlah pelanggan bakso Bapak Yanto mulai banyak. Bapak
Yanto yang sudah menyisihkan sebagian uang dari sebagian keuntungan
penjualan baksonya sejak 10 tahun yang lalu akhirnya punya uang untuk
menyewa sebuah ruko kecil di pasar kecamatan. Langkah cerdas yang
dilakukan Bapak Yanto seminggu menjelang kepindahanya di tempat jualan
yang menetap, dia membagikan brosur kecil kepada para pelanggannya yang
berisi informasi mengenai dimana dia akan berjualan secara menetap. Hal ini
akan memudahkan para pelanggan untuk menemukan dimana Bapak Yanto
berjualan.
1
BAB 3
3.1. Kesimpulan
1
3.2. Saran
1
Daftar Pustaka
Andri Helmi. (2014). Isu Strategis Dalam Kewirausahaan Dan Usaha Kecil. (Online).
Tersedia:
https://andrihelmi.com/isu-strategis-dalam-kewirausahaan-dan-usaha-
kecil/campuran/
diakses pada 30 Agustus 2022.
OCBC NISP (2021). 11 Cara Mengembangkan Usaha Kecil Menjadi Besar dengan
Cepat (Online).
Tersedia:https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/06/08/cara-
mengembangkan-usaha
diakses pada 30 Agustus 2022.
Dini Rezeki.. (2021). 5 Strategi Manajemen Risiko Bisnis yang Bisa Diterapkan
UMKM. (Online). Tersedia: https://majoo.id/blog/detail/5-strategi-manajemen-
risiko-bisnis-yang-bisa-diterapkan-umkm
1
diakses pada 30 Agustus 2022.
Study Libid. (2013). Isu-isu Strategis dalam Kewirausahaan dan Usaha Kecil. (Online).
Tersedia: https://studylibid.com/doc/616592/isu-isu-strategis-dalam-
kewirausahaan-dan-usaha-kecil
diakses pada 30 Agustus 2022.
1
1. Di era yang semakin maju dan modern ini, apa yang harus dilakukan oleh
pelaku umkm di era digital saat ini agar mampu bersaing dan bertahan?
(Mima)
Jawaban:
-Pertimbangkan Produk yang Ingin Dijual
Setiap pelaku UMKM harus memiliki sifat yang inovatif dan kreatif ketika
hendak memilih produk yang akan dijual. Kembangkan bisnismu secara berkala
dengan mengikuti tren kekinian yang sedang menjadi perbincangan di media
sosial. Upaya ini merupakan salah satu strategi UMKM yang bisa kamu
terapkan di era digital.
- Tentukan Unique Value Proposition
Unique value proposition atau proposisi nilai unik adalah nilai unik yang
diciptakan oleh perusahaan untuk para target konsumen. Dalam bisnis UMKM,
keberadaan unique value proposition sangat penting karena komponen ini
berfungsi sebagai pernyataan yang menunjukkan alasan kenapa konsumen harus
membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan.
Jika unique value proposition yang kamu buat terkesan meyakinkan, konsumen
akan percaya bahwa produk atau jasa kamu memiliki keunggulan tersendiri dan
dapat menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka. Pada akhirnya,
kamu akan mengubah calon konsumen menjadi konsumen sesungguhnya.
- Target Pasar: “Ubah” Calon Konsumen Menjadi Konsumen
Menganalisis target pasar yang cocok dengan bisnis UMKM yang sedang kamu
jalani. Mulailah dengan menentukan siapa target pasar kamu berdasarkan
beberapa segmentasi, misalnya geografi, demografi, dan gaya hidup.
Setelah berhasil menentukan siapa konsumenmu, cari tahu kebutuhan mereka.
Lakukan riset dengan mengikuti bazar, webinar, atau kegiatan lainnya yang
mampu membantu kamu dalam mengetahui kebutuhan konsumen.
- Tingkatkan Performa Pemasaran Online
Poin ini merupakan strategi UMKM yang tidak boleh kamu abaikan. Strategi
UMKM di era digital tentunya tidak akan efektif apabila tidak ada strategi
pemasaran yang optimal, terutama pemasaran secara online atau online
marketing.
1
Bayangkan saja, pasti akan percuma jika produk atau jasa dalam bisnismu bagus
namun tidak dipromosikan dengan baik. Oleh karena itu, pastikan kamu
mempelajari dan menguasai ilmu-ilmu online marketing serta mulai menentukan
strategi pemasaran yang ingin kamu terapkan.
1
3. Faktor apa sajakah yang dapat membuat sektor umkm kurang mampu
bersaing di pasar modal?
(Sri)
Jawaban:
-Tidak Paham Akuntansi
UMKM sangat awam dengan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Padahal laporan keuangan akan memudahkan UMKM mengakses berbagai
program yang ada, termasuk dalam mengakses pembiayaan dari perbankan dan
lembaga keuangan lainnya.
- Kekurangan Modal Kerja
Masih berkaitan dengan faktor pertama, akibat tidak memiliki pencatatan
keuangan usaha yang baik. Menyebabkan pihak penyedia modal tidak dapat
mengakomodir kebutuhan modal kerja yang diajukan UMKM.
- Tidak Menguasai Pasar
Pada umumnya UMKM melakukan kegiatan usaha belum sampai pada tingkat
mengelola sebagai sebuah bisnis. Mereka hanya menciptakan sebuah kegiatan
yang memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan
kata lain bisa dikatakan, mereka melakukan kegiatan tersebut sebagai mata
pencaharian. Sehingga targetnya hanya agar ada uang belanja sehari-hari.
- Berbiaya Tinggi
Konon salah satu alasan investor asing enggan menanamkan modalnya di negeri
ini disebabkan karena biaya yang harus mereka keluarkan sangat besar. Mulai
dari biaya perizinan sampai realisasi investasi. Semuanya membebani pelaku
usaha.
- Kurang Dukungan
UMKM meskpiun secara kuantitas jumlahnya sangat besar di Indonesia, namun
mereka belum terkonsolidasi dengan kuat. Keberadaan mereka masih terpencar
atau tidak solid. Walaupun UMKM memiliki paguyuban dan organisasi yang
menaungi mereka.
2
Jawaban:
Dalam mengidentifikasi Isu Strategis Bryson (1995:97) mengemukakan bahwa
ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu :
-Isu Strategis harus dijabarkan secara singkat:
-Harus disertai argumen yang menyatakan bahwa isu tersebut strategis:
-Tingkatan strategis masing-masing isu strategis;
-Konsekwensi dari kegagalan merespon isu strategis.
Pada prinsipnya mengidentifikasi Isu Strategis adalah menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara akurat, jujur, faktual, dan berdasarkan data berkaitan dengan
kondisi lingkungan organisasi (Internal maupun eksternal) yang berdampak
terhadap strategi dan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Kemudian
jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menentukan apakah selanjutnya
pertanyaan tersebut diangkat sebagai Isu Strategis atau tidak. Jika jawabannya
bahwa kondisi sudah sesuai dengan harapan maka pertanayaan tersebut tidak
layak menjadi Isu Strategis.