DOSEN PENGAMPU
JURUSAN D3 GIZI
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengalaman Wirausaha Makanan dan Minuman” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Ismanilda.Spd.Mpd
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan kewirausahaan, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan kewirausahaan dalam pengalaman wirausaha makanan dan minuman, tak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Kewirausahaan atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah ikut dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai pengalaman wirausaha makanan dan
minuman khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah
yang lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 5
A. Riwayat Usaha.......................................................................................................................6
B. Prospek dan hambatan usaha................................................................................................ 7
A. Kesimpulan............................................................................................................,.............. 13
B. Saran...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Yang harus
dimiliki seorang pelaku usaha dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) antara lain
seperti skill (kemampuan), tekad (kemauan), modal, target dan tujuan, dan tempat.
Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang bisnis yang menarik minat banyak
orang. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan lumayan menggiurkan.
Selagi manusia membutuhkan masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis di
sektor makanan sangat terbuka. Belum lagi aktivitas manusia yang tidak puas dengan
memasak sendiri tetapi ingin membeli makanan yang sudah jadi. Namun sejalan dengan
peluang bisnis makanan yang terbuka lebar tersebut, pelaku usaha di sektor makanan juga
tidak kalah banyaknya. Sebagian menuai sukses sebagian lagi akhirnya gulung tikar
karena dagangan tidak laku.
B. Rumusan Masalah
4
3.) Apa saja hambatan-hambatan dalam usaha?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen kami
Ismanilda,S.pd.M.Pd serta menyusun dan menjelaskan makalah ini sesuai dengan
rumusan masalah diatas, tujuannya yaitu :
A. Menjelaskan apa itu usaha.
B. Menjelaskan apa saja yang termasuk prospek dalam usaha.
C. Menjelaskan apa saja hambatan-hambatan dalam usaha.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Usaha
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupia) sampai denga paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta
rupiah).
Dalam UU no.20 tahun 2008 menjelaskan pengertian tentang usaha mikro, usaha
kecil, serta usaha menengah sebagai berikut:
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau penghasilan tahuanan sebagaimana diataur dalam undang-
undang.
6
Pengertian wirausaha adalah sebuah kegiatan usaha atau suatu bisnis mandiri
yang setiap sumber daya dan kegiatannya dibebankan kepada pelaku usaha atau
wirausahawan terutama dalam hal membuat produk baru, menentukan bagaimana cara
produksi baru, maupun menyusun suatu operasi bisnis dan pemasaran produk serta
mengatur permodalan usaha.
Wirausaha memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih
tinggi dibandingkan sebelum diolah.
Sedangkan menurut J.B Say (1803), Wirausaha adalah pengusaha yang mampu
mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan
tingkat produktivitas yang rendah menjadi tinggi.
Wirausaha juga memiliki ciri-ciri dan mungkin belum banyak yang mengertahuinya.
Ciri-Ciri wirausaha tersebut adalah:
Para pelaku wirausaha adalah disebut dengan wirausahawan. Setiap jenis usaha baik itu
UKM, UMKM, maupun korporasi memiliki wirausahawan dibaliknya.
7
Untuk membangun usaha tersebut tentunya sikap dan perilaku wirausaha disesuaikan dan
harus bekerja keras agar dapat membuat bisnis yang lancar serta mampu membuat produk
yang bisa diterima oleh target pasar.
Pentingnya memiliki skill sebagai seorang pengusaha bisa menjadi langkah awal
yang tepat jika Anda ingin menjadi wirausahawan yang sukses. Mental pengusaha harus
dibentuk sejak awal sebelum membangun suatu usaha.
Skill tersebut misalnya seperti memahami target pasar, memahami kebutuhan pasar,
mampu membaca kesempatan, kemampuan komunikasi yang baik, dll. Semua skill tersebut
akan bermanfaat bagi seorang wirausahawan karena akan sangat dibutuhkan selama masa
membangun suatu usaha.
Untuk memulai usaha, Anda akan memerlukan modal. Memiliki akses modal
yang bagus akan membantu usaha Anda lancar dan tentunya akan mempercepat proses
produksi.
Modal suatu usaha merupakan salah satu kunci agar bisnis bisa berjalan dan tetap
lancar. Anda bisa mendapatkan modal dari manapun. Baik itu dari investor, uang Anda
sendiri, atau bahkan dari Bank.
8
4. Cepat Mengambil Kesempatan
Dalam bisnis adalah banyak hal yang perlu diatur sebagai wirausahawan. Baik itu
produksi maupun internal bisnis seperti laporan keuangan. Setiap proses bisnis adalah hal
yang penting dan tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Untuk memudahkan pekerjaan dan tetap bisa berkonsentrasi dalam bisnis, Anda
bisa berinvestasi kepada teknologi yang tepat. Misalnya seperti membeli mesin khusus
agar produksi lebih cepat dan banyak. Ini akan membantu produksi bisnis.
1. Definisi Prospek
Dalam kamus besar bahasa Indonesia prospek ialah peluang dan harapan,
pemandangan (kedepan), pengharapan (memberi), harapan baik, Kemungkinan. Prospek
adalah hal-hal yang mungkin terjadi dalam suatu hal sehingga berpotensi terhadap
dampak tertentu.
Prospek adalah gambaran umum dari suatu bisnis di masa yang akan datang.
Kesuksesan sebuah bisnis tergantung dari faktor dari pengusaha itu sendiri, baik dari
dalam maupun dari luar. Faktor internal seperti manajemen, tenaga kerja,modal, tingkat
teknologi, dll, sedangkan faktor eksternal, seperti ketersediaan transportasi, komunikasi,
penggunaan teknologi sederhana untuk meningkatkan pendapatan membutuhkan biaya
dan kemungkinan harapan memberikan keuntungan atau keuntungan bagi kontraktor
2. Indikator Prospek
Cara mengukur peluang bisnis adalah dengan melakukan analisis Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Metrik Peluang (SWOT) adalah analisis kekuatan,
9
kelemahan, peluang dan mengancam. Opportunity mengandung keserasian, keserasian
antara saya (SDM) perusahaan yang akan saya ikuti, seperti apa pasar, kondisi, situasi
dan perilaku pasar. Analisis yang dilakukan ini sangat berguna bagi pengusaha ataupun
wirausaha untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan produk yang ditawarkan serta
dapat melihat peluang dan ancaman yang ada. Sehingga pengusaha dapat mencari ide
untuk perkembangan usahanya agar mampu bertahan dalam persaingan pasar.
Kemudian ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha yaitu:
10
3) Mengawasi suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan target yang
dibutuhkan. Controller yang hebat mencakup quality control, Financial
control, serta supervisor.
c. Faktor keuangan
Jangan pernah berfikir bisnis tanpa keuangan lancar itu bisa berhasil. Faktor
keuangan juga sangat penting bagi kelangsungan usaha. Contohnya adalah :
1) Pengendalian biaya dan anggaran (budget)-Pencairan dana modal kerja, dan
investasi, dan dana lainnya.
2) Perencanaan dan penetapan harga produk, biaya (perinciannya),laba rugi,
dan lain-lain
3) Perhitungan resiko keuangan sehingga resiko keuangan bisa dikendalikan
dengan baik, seperti resiko kecukupan modal, rasio liquiditas, rasio hutang
vs modal, dan lain-lain.
11
C. Hambatan - hambatan Dalam Usaha
Dalam usaha kita akan menemukan hambatan yang terjadi di antara lain:
1) Dagangan yang tidak habis(seperti makanan basah yang hanya tahan sehari) yang di
akibatkan oleh hujan yang turun deras yang menyebapkan sepi pembeli
2) Banyaknya saingan dalam berdagang,karna jenis jualan yang sama
3) Menejemen keuangan yang todak di perhitungkan dengan benar antara modal dan laba
yang menyebapkan kerugian
4) Keterbatasan teknologi,Yang menyebapkan Banyaknya saingan dengan pedagang yang
menjual secara online
5) Kurangnya promosi tentang dagangan,yang menyebapkan dagangan kurang diminati
karna tidak menarik minat pembeli,apalagi dalam kalangan remaja yang suka
dagangan
yang viral
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat pengusaha menjalankan usahanya, para pengusaha tersebut tidak bisa berjalan
sendirinya. Mereka butuh tenaga kerja lain yang dapat membantu para pengusaha
tersebut untuk menjalankan roda usaha yang dijalankan tersebut.
B. Saran
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan ketidak sempurnaaan.
Oleh karena itu, saran dari para pembaca sangat diharapkan demi membangun
kesempurnaan makalah ini agar kedepannya makalah ini bisa menjadi sumber referensi
atau acuan dalam pembuatan-pembuatan makalah yang lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016. Kewirausahaan di
Era Digital. Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.
Achmad, Nur dan Saputro, Edy Purwo. 2015. Isu Riset Kewirausahaan. Jakarta:
Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.
14
15