Anda di halaman 1dari 31

GANGGUAN AKIBAT

KEKURANGAN ENERGI DAN


PROTEIN

Oleh: Defriani Dwiyanti, S.SiT, M.Kes


Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Padang
Kondisi dimana tubuh kekurangan
Pengertian makronutrien yang merupakan sumber
energi dan protein dalam makanan sehari-
hari sehingga tidak terpenuhinya angaka
kecukupan gizi yang berangsung secara
perlahan dan perlu mendapatkan
penanganan agar tidak terjadi komplikasi
Istilah :
- Kurang Energi protein/KEP
- Malnutrisi Energi dan protein
- KEP disebut juga dengan gizi
buruk
Prevalensi
Tahun 2018 Indonesia 17,7% Balita Indonesia Masih Mengalami Masalah Gizi (gizi
kurang + gizi buruk)

2010 2013
PENYEBAB
 masukan energi dan protein yang tidak seimbang sehingga tidak
mencukupi kebutuhannya

Masukan yang tidak adekuat karena kemiskinan,


anoreksia, operasi usus yang mengaharuskan
puasa, stress

Meningkatnya kebutuhan : infeksi, demam,


trauma, keganasan, hipertiroid, distress jantung
paru

Dengan Gejala awal KEP dimulai anak yang tidak mengalami pertambahan berat badan maupun
tinggi badan, bila keadaan berlanjut anak menjadi kurus. Gejala lain anak akan terlihat lesu, apatis
gelisah, cengeng dan anak akan mudah sakit atau mudah terserang infeksi.
Indikator Penentuan Status Gizi

BB/U TB/U BB/TB

Gizi Lebih : > 2 SD Tinggi : > 2 SD Gemuk > 2 SD

Gizi Baik : - 2 SD - 2 SD Normal : -2 SD s/d 2 SD Normal -2 SD s/d 2 SD

Gizi kurang : < -2 SD s/d -3 SD Pendek : < -2 SD Kurus < - 2 SD s/d -3 SD

Gizi Buruk : < - 3 SD Sangat kurus < - 3 SD


Klasifikasi KEP

KLASIFIKASI KLINIS ANTROPOMETRI (BB/TB/PB)


Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan atau < - 3 SD
edema pada kedua punggung
kaki sampai seluruh tubuh

Gizi Kurang Tampak kurus -3 SD s/d <-2 SD


Gizi Baik Tampak sehat -2 SD s/d 2 SD
Gizi Lebih Tampak gemuk > 2 SD
Berdasarkan penyebab dibedakan

Marasmus-
Marasmus Kwasiokor
kwasiokor
MARASMUS
PENGERTIAN
Kondisi ini ditandai dengan menipisnya cadangan lemak, pengecilan otot, dan kurangnya
edema. Kalori sangat dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.

Saat tubuh kekurangan kalori, berbagai fungsi fisik mengalami perlambatan bahkan dapat
terhenti.

Marasmus adalah masalah kesehatan yang umum terjadi di negara berkembang dan dapat
dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak, khususnya balita, kondisi ini
lebih mungkin terjadi dan memiliki keparahan yang lebih tinggi (kematian
Gejala lain
GEJALA  Penurunan suhu tubuh
 Diare kronis
Gejala Utama  Infeksi saluran pernapasan
 Penurunan berat badan yang  Gangguan emosional pada anak atau tidak
drastis. Penurunan ini disebabkan menunjukkan ekspresi emosi
tubuh kehilangan banyak jaringan
lemak subkutan di bawah kulit dan  Mudah marah
massa pada otot tubuh.
 Lesu
Yang disebabkan asupan makanan
tidak mencukupi dalam waktu yang  Pernapasan melambat
lama, lambung akan mengalami  Tangan bergetar
penyusutan.
 Kulit kering dan kasar
 Kebotakan

Kondisi malnutrisi yang sangat parah ini bisa membuat anak tidak bersemangat, lesu, dan
membuat emosi anak meledak-ledak.
KWASHIORKOR

DEFICIENCY OF
DIETARY ENERGY

ADAPTATION

INCREASED DECREASED
CORTISOL INSULIN
LEVELS LEVELS
MARASMIC
KWASHIORKOR
(EDEMA+)
ESSENTIAL AMINO ACIDS

VISCERAL PROTEIN SYNTHESIS

CORTISOL, INSULIN & GROWTH HORMONE

METABOLIC DISORDER
<-3SD
BB/TB
Dikutip dari Scrimshaw NS(1961), MARASMUS
(EDEMA -)
Gopalan C(1968), keusch GT(1990), 11
Tahapan adaptasi terhadap kekurangan energi
Badan Keton
menyuplai
Cadangan kebutuhan otak
CHO habis
Glukoneogensis
dalam 24 jam

Dari gliserol dan


Protein selama
3 - 4 jam
Asam lemak
Lipolisis digunakan
Pemecahan
sebagai energi 3
minggu untuk ---------- Protein dan
adaptasi penuh kematian

Terjadi selama
cadangan lemak
masih ada
PENYEBAB Lainnya
Utama  Gangguan makan sepeti anoreksia nervosa,
pica. Ini sebuah kondisi orang memakan
Kurang asupan kalori makanan yang tidak layak dimakan.
 Status kesehatan, anak mengalami infeksi
 Kurangnya kalori otomatis berpengaruh
seperti sifilis dan tuberkulosis menyebabkan
juga pada kekurangan zat gizi lain anak membutuhkan asupan nutrisi yang tepat
seperti karbohidrat, zat besi, yodium, dalam jumlah yang lebih banyak.
zinc, dan vitamin A sangat dibutuhkan
tubuh untuk tumbuh dan berkembang.  Tingkat pengetahuan gizi makanan balita pada
orangtua, baik ayah juga ibu, juga menjadi
Kondisi ini bisa dipicu oleh terbatasnya penyebab marasmus pada anak.
akses terhadap kebutuhan makanan.  Ketidaktahuan tentang manfaat ASI ekslusif
Kurangnya kandungan energi dan protein misalnya atau kurangnya pengetahuan seputar
di dalam makanan terjadi bersamaan. Ini memenuhi gizi anak.
juga sering dikaitkan dengan defisiensi  Kondisi bawaan lahir. Penyakit jantung
vitamin dan mineral. kongenital atau bawaan misalnya dapat
Bila mengalami marasmus cukup parah, memengaruhi pola makan anak.
anak bisa mengalami gizi buruk gabungan,
yaitu kwashiorkor marasmus.
Faktor yang meningkatkan risiko marasmus

 Anak-anak di daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi, memiliki


kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami marasmus.
 Produksi ASI ibu tidak cukup karena tubuhnya kekurangan gizi
 Infeksi virus, bakteri, dan parasit
 Tinggal di daerah dengan tingkat kelaparan yang tinggi
 Tinggal di wilayah dengan tingkat penyakit tinggi
 Perawatan medis tidak mencukupi
Diagnosis

Antropometri
 pemeriksaan fisik pada tinggi dan
berat badan anak.
 tinggi dan berat badan anak
berada di bawah garis -3 SD

Perilaku atau keaktifan anak juga dapat menjadi penguat diagnosis. Ketika anak
mengalami marasmus, ia akan terlihat lemas dan cenderung tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya.
10 Tahapan penanganan gizi Buruk

• Mencegah dan mengobati hipoglikemia dengan diberikan formula khusus berupa F 75 atau modifikasinya.
1

• Mencegah dan mengobati hipotermia (suhu tubuh kurang dari 35,5 derajat celcius).  Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh turun di bawah suhu
2 normal dan anak yang mengalami gizi buruk berisiko mengalaminya.

• Mengobati dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat memicu kesulitan untuk mencerna makanan dan dapat memperburuk gejala diare jika anak
3 mengalaminya

• Menjaga keseimbangan elektrolit. Anak dengan kondisi marasmus mengalami kekurangan kalium dan magnesium. Hal ini mengakibatkan keseimbangan elektrolit
di tubuhnya terganggu.Untuk mengobati gangguan elektrolit, anak perlu diberikan kalium dan magnesium yang terkandung di dalam larutan formula F 75 dan
4 larutan mineral mix.

5
① malaria, dan diare.
• Mencegah infeksi. Infeksi yang bisa terjangkit seperti campak,

• Memperbaiki kekurangan mikronutrien, zat gizi yang dibutuhkan seperti zat besi, kalsium, zinc, vitamin A, D, E, dan K.
6

• Pemberian makanan awal


7

• Masuk ditahap tumbuh kejar


8

• Memberikan stimulasi sensoris


9

• Persiapan pulang
10
Mencegah Marasmus

Menerapkan pola
makan seimbang

Menjaga kebersihan
lingkungan

Pencegahan infeksi
KWASIORKOR
PENGERTIAN
Kwashiorkor merupakan kondisi malnutrisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan protein
pada anak berusia sekitar 1 hingga 3 tahun. Diawali dari pemberian MP-ASI yang tidak tepat

Protein merupakan salah satu zat esensial tubuh yang berperan untuk pertumbuhan masa anak-
anak. Kekurangan protein merupakan salah satu penyebab penyakit kawashiorkor yang membuat
pertumbuhan anak menjadi lambat.

Penyakit kwashiorkor atau biasa disebut edematous


banyak terjadi di negara-negara dengan tingkat kelaparan tinggi atau bencana seperti Afrika, Asia
Tenggara, dan sebagian Amerika Tengah.
Disebut juga dengan penyakit edematous karena tanda dominan yang muncul adalah edema atau
penumpukan cairan pada tubuh terutama di daerah mata kaki, kaki, perut, bahkan seluruh tubuh.
KENAPA PROTEIN PENTING
 Protein merupakan komponen utama dalam setiap sel tubuh.
 Protein diperlukan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan
membentuk sel-sel baru. Protein juga sangat penting untuk
pertumbuhan anak-anak dan kehamilan.
 Apabila tubuh kekurangan protein, maka pertumbuhan dan fungsi
tubuh yang normal akan mulai terhambat dan kwashiorkor dapat
terjadi. Sedangkan protein dalam darah berfungsi untuk menjaga
kestabilan cairan dalam pembuluh darah.
 Ketika protein atau albumin jumlahnya kurang, maka cairan dalam
pembuluh darah tidak ada yang menahannya sehingga banyak cairan
yang merembes ke jaringan sekitar dan menyebabkan edema atau
pembengkakan.
PATHOGENESIS
INADEQUAT DIETARY INTAKE
CATABOLIC STRESS
OF INFECTION

MACROPHAGES TUMOR
NECROSING FACTOR IL-1

AMINO ACIDS

VISCERAL STIMULATE ACUTE


PROTEIN PHASE REACTANE

PRODUCTION OF ALBUMIN &LIPOPROTEIN DECREASE

DEFICIENCY OF
DIETARY PROTEIN HYPOALBUMIN, EDEMA, FATTY INFILTRATION LIVER

<-2SD
BB/TB
KWASHIORKOR 21
PENYEBAB
ANAK
 Kelaparan akut, Dewasa :
 Berada di daerah miskin, konsumsi alkohol
 Berada di wilayah konflik atau krisi politik,
 Hidup di bawah standar,
 Mengalami gangguan makan,
 Kurangnya pemahaman tentang gizi, dan
 Mengalami kondisi medis tertentu.
Bengkak diiringi dengan
Gejala Klinis Ruam atau dermatitis,
 Bentuk tubuh yang sangat kurus dan - Mudah marah,
anak tidak tumbuh sebagaimana - Kelelahan dan mengantuk,
mestinya.
 Pembengkakan di bawah kulit atau
- Gangguan tumbuh kembang,
edema yang diakibatkan terlalu - Perut membesar,
banyaknya cairan dalam jaringan - Infeksi yang terjadi terus-
tubuh juga merupakan gejala penyakit
kwashiorkor ini. Pembengkakan dapat
menerus. Akibat lemahnya
terjadi pada seluruh bagian tubuh dan kekebalan tubuh,
umumnya dimulai dari kaki. - Kuku pecah dan rapuh,
- Berubahnya pigmen kulit,
- Menurunnya massa otot,
- Diare,
- Berat dan tinggi badan tidak
bertambah.
Diagnosis
Gejala klinis (pembesaran hati dan
pembengkakan pada bagian tubuh

Asupan energi dan protein

laboratorium : pemeriksaan protein darahndan


urine

Tes kerusakan otot dan menilai fungsi ginjal

Status pertumbuhan anak


Penanganan

 Atasi terlebih dahulu masalah kesehatan yang mengancam nyawa,


misalnya dehidrasi dengan memberikan cairan, infeksi dengan
memberikan antibiotik, pemberian vitamin A dan suplemen
 Memberikan makan yang mengandung lebih banyak protein dan
lebih banyak kalori secara keseluruhan, terutama bila perawatan
dimulai sejak awal.
 Makanan harus diperkenalkan dan kalori harus ditingkatkan secara
perlahan karena tubuh perlu menyesuaikan diri dengan asupan yang
meningkat, karena sebelumnya kekurangan nutrisi.
Pencegahan

Kwashiokor dapat dicegah


dengan memastikan makan
cukup kalori dan kaya protein.
Dampak gizi buruk

Terhadap performance anak, akibat stunting, tergantung


derajat beratnya, lamanya dan waktu pertumbuhan otak.
Jika kondisi gizi buruk terjadi pada masa golden period
perkembangan otak (0-3tahun)

Irreversibel
Dampak jangka panjang

Penurunan skor IQ

Penurunan perkembangan kognitif

Penurunan integritas sensoris


Dampak jangka panjang

Gangguan pemusatan perhatian

Kurang percaya diri

Prestasi akademik sekolah menurun


Pencegahan
 mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan
menggiatkan kegiatan surveilance (pemantauan) gizi di institusi kesehatan
terdepan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu).
 mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan
bila ada yang kurang, penyuluhan pemberian makanan pendamping ASI.
 memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak
menurunkan status gizi.
 merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM.
 meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana.
 meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala sektor
ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai