Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

Asuhan Keperawatan Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Disusun Oleh :
Nama : Mirna Kristiani, S.Kep
NPM : 220269046

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Yeni Ellyanti, S.Kep, M.Kep Ns. Eni Suryani S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
BHAKTI HUSADA BENGKULU
2021/2022
A. Konsep Dasar Teori
1. Pengertian
KEK adalah akibat ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan
kebutuhan dan pengeluaan energi. Yang sering terjadi adalah adanya
ketidaktersediaan pangan secara musiman atau secara kronis di tingkat rumah tangga,
distribusi didalam rumah tangga yang tidak proporsional dan beratnya beban kerja ibu
hamil, (Pranoko, 2018).
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Dimanakeadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yangmengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative
atau absolut satuatau lebih zat gizi, (Diana, 2017).

2. Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi
yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi
antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya.
Zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk
tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK).Menurut
(Pranoko, 2018) antara lain :
a. Jumlah asupan makanan
b. Usia ibu hamil
c. Beban kerja/Aktifitas
d. Penyakit /infeksi
e. Pengetahuan ibu tentang Gizi
f. Pendapatan keluarga (sosial ekonomi)
g. Pemeriksaan Kehamian ( Perawatan Ante Natal)

3. Manifestasi Klinis
a. Tanda-tanda KEK meliputi:
1) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
2) Badan kurus
3) Rambut kusam
4) Turgor kulit kering
5) Conjungtiva pucat
6) Tensi kurang dari 100 mmHg
7) Hb kurang dari normal (<11 gr%)
b. Gejala KEK menurut winkjosastro (2002), meliputi:
1) Nafsu makan kurang
2) Mual
3) Badan lemas
4) Mata berkunang-kunang

4. Phatway

Sosial ekonomi
Malabsorpsi, infeksi, Kegagalan melakukan
rendah
anoreksia sintesis protein dan kalori.

Intake kurang dari kebutuhan


Dfisiensi protein dan kalori

Kurang pengetahuan

Hilangnya lemak
Daya tahan tubuh Asam amino esensial
dibantalan kulit
menurun menurun dan produksi
albumin menurun
Turgor kulit menurun
dan keriput Keadaan umum
lemah
Atropi/ pengecilan otot
Kerusakan
integritas kulit Resiko infeksi
Keterlambatan pertumbuhan
dan perkembangan
Resiko infeksi
saluran pencernaan

Anoreksia, diare

Defisit nutrisi
5. Komplikasi
Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi antara lain :
a. Pada ibu
1) Ibu lemah dan kurang nafsu makan
2) Perdarahan pada masa kehamilan
3) Anemia
4) Kemungkinan terjadi infeksi semakin tinggi
b. Pada waktu persalinan
1) Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama
2) Persalinan sebelum waktunya (premature)
3) Perdarahan postpartum
4) Persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat
c. Pada janin
1) keguguran (abortus)
2) bayi lahir mati
3) cacat bawakan
4) keadaan umum dan kesehatan bayi baru lahir kurang
5) anemia pada bayi
6) asfiksia intra partum
7) bblr
d. Pada ibu menyusui
1) produksi/ volume ASI berkurang
2) anemia
3) kemungkinan terjadi infeksi lebih tinggi
4) ibu lemah dan kurang nafsu makan

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Antropometri antara lain: pengukuran LILA(Lingkar Lengan Atas)
<23,5 cm, IMT < 18,5, kenaikan berat badan ibu kurang dari 1 kg pada trimester
pertama, kurang dari 3 kg pada trimester kedua, dan kurang dari 6 kg pada
trimester ketiga
b. Pemeriksaan Klinis yaitu tampak lemah dan pucat, conjungtiva pucat, nadi lemah
atau lambat, keringat dingin
c. Pemeriksaan Laboratorium yaitu serum albumin (gr/100ml) wanita hamil <3,0
(kurang), 3,0-3,4 (criteria margin), 3,5+(cukup) dan serum protein (gr/100ml)
wanita hamil 5,5 (kurang), 5,5-5,9(criteria margin), 6,0+ (cukup).
d. Pemeriksaan Dietetik digunakan food recall 24 jam. Metode ini dapat
memberikan gambaran asupan zat gizi yang lebih optimal dan memberikan variasi
yang lebih besar tentang intake ibu hamil (individu). Hasil dibandingkan dengan
AKG yakni 1900 kkal ditambah 180 kkal pada trimester I, 300 pada trimester II
dan III.
e. Sensitivity dan Specifity dalam penelitian ini pengukuran LILA tidak dapat
digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek melainkan
jangka panjang (kronis) karena mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak
dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan tubuh. LILA hanya sensitif
untuk mereka wanita usia subur dan ibu hamil. Pengukuran LILA digunakan
karena pengukurannya sangat mudahdan dapat dilakukan oleh siapa saja.

7. Penatalaksanaan
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan
perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan
anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun beresiko. Pemberian
suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3
bulan pertama kehamilan.
b. Energy
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada
susunan gizi seimbang energy juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan
kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energy ibu hamil adalah 285
kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk bentuk ibu dibutuhkan protein
sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12
gram protein sehari untuk ibu hamil.
d. Zat besi (FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah. Kenaikan volume darah
selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan zat besi. Jumlah zat besi yang
diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah
500mg
e. Kalsium
untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamiladalah
sebesar 500 mg sehari.
f. Pemberian suplemen vitamin
vitamin D terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual dan di negara
dengan musim dingin yang panjang
g. Pemberian yodium pada daerah dengan endemic kretinisme

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Biodata
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, status pendidikan, pekerjaan.
b. Keluhan utama
Letih, lesu, lemah, lelah, pandangan berkunang-kunang
c. Riwayat kesehatan sekarang
Kaji pada pasien anemia masa kehamilan, pasien biasa mengeluh pusing, lelah.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan dan riwayat penyakit tertentu
seperti infeksi.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyaki hipotensi atau hipertensi
f. Riwayat kehamilan
Biasanya ditemukan pada kehamilan usia muda atau hamil berdekatan.
g. Riwayat mestruasi
Gangguan haid dan usia berapa haid pertama.
2. Diagnosa keperawatan
a. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan makanan d.d nafsu makan menurun
b. Gangguan integritas kulit b.d perubahan status nutrisi d.d kerusakan lapisan kulit
3. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
hasil
1. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
kurangnya asupan tindakan Observasi:
makanan d.d nafsu keperawatan selama - Identifikasi status nutrisi
makan menurun ± 1 jam diharapkan - Identifikasi alergi dan
status nutrisi intoleransi makanan
membaik dengan - Identifikasi makanan yang
kriteria hasil: disukai
- Porsi - Identifikasi kebutuhan
makanan kalori dan jenis nutrien
yang - Monitor asupan makanan
dihabiskan - Monitor berat badan
meningkat - Monitor hasil pemrikasaan
- Berat badan laboratorium
bertambah Terapeutik:
- Lakukan oral hygine
sebelum makan, jika perlu
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Edukasi:
- Ajarkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi:
- kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan Perawatan integritas kulit
integritas kulit b.d tindakan Observasi
perubahan status keperawatan selama - identifikasi penyebab
nutrisi d.d ± 1 jam diharapkan gangguan integritas kulit
kerusakan lapisan integritas kulit dan perubahan status nutrisi
kulit jaringan meningkat Terapeutik
dengan kriteria hasil: - lakukan pemijatan pada
- kerusakan area penonjolan tulang
jaringan menurun - gunakan produk
- kerusakan lapisan petroliumatau minyak pada
kulit menurun kulit kering
- elastisitas kulit Edukasi
meningkat - anjurkan menggunakan
- pigmentasi lotion
abnormal - anjurkan minum air yang
menurun cukup
- anjurkan meningkatkan
asupan cairan
- anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
DAFTAR PUSTAKA

Diana Nevia. 2017. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawata Kekurangan Energi
Kronis (Kek)Kekurangan Energi Kronis (Kek) Ny. M Di Wilayah Puskesmas
Ciptomulyony. M Di Wilayah Puskesmas Ciptomulyo. Diakses Dari https://www.
scribd.com/document/370707363/LP-KEK

Pranoko anugerahnu. 2018. Askep Keluarga Tentang KEK PD Ibu Hamil Kelompok 1
https://www.scribd.com/document/482543373/askep-keluarga-tentang-KEK-pd-ibu-
hamil-kelompok-1.

Anda mungkin juga menyukai