Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI Eksklusif

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Metodik Khusus Kebidanan

Disusun oleh :

NAMA : RINA CHRISTIANI


NPM : 205401446222

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME yang atas berkat dan anugrahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Satuan Acara Penyuluhan yang
berjudul “ASI Eksklusif” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metodik Khusus Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pemberian penyuluhan kepada
masyarakat khususnya ibu postpartum di ruang nifas Rumah Sakit tipe B
mengenai ASI Eksklusif.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Bunga Tiara C,
SST., MBmd selaku dosen mata kuliah Metodik Khusus Kebidanan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya pelajari.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 17 April 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

SATUAN ACARA PENYULUHAN .............................................................................1

(SAP) .............................................................................................................................1

1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU). ....................................................1

2. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK). .................................................2

3. MEDIA/ALAT ...................................................................................................2

4. POKOK MATERI .............................................................................................2

5. METODE ...........................................................................................................2

6. PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR .............................................................3

7. MATERI ............................................................................................................4

A. Pengertian ASI Eksklusif .................................................................................4

B. Kandungan ASI ...............................................................................................4

C. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi .........................................................................6

D. Teknik menyusui yang benar............................................................................8

E. Masalah dalam menyusui dan penanganannya ................................................ 11

F. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI ..................................................... 14

G. Waktu Penyimpanan ASI perah ..................................................................... 15

8. EVALUASI ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17

ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Kode Mata Kuliah : 17640936


Pokok Bahasan : ASI Eksklusif

Sub Pokok Bahasan : 1). Pengertian ASI Eksklusif

2). Kandungan ASI

3). Manfaat ASI bagi ibu dan bayi

4). Teknik menyusui yang benar

5). Masalah dalam menyusui dan penanganannya

6). Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

7). Waktu penyimpanan ASI perah

Sasaran : Ibu Postpartum

Tempat : Ruang Nifas Rumah Sakit Tipe B

Waktu : Jumat 23 April 2021, Pukul 10.00 WIB

Pembimbing Klinik : Ibu Bunga Tiara C, SST., MBmd

1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU).

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu


post partum dapat mengerti dan memahami manfaat ASI Eksklusif.

1
2. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK).

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu


post partum dapat :
1) Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif dengan baik dan benar
2) Menyebutkan kandungan yang terdapat pada ASI
3) Menyebutkan manfaat ASI bagi ibu dan bayi
4) Mendemonstrasikan teknik menyusui yang benar
5) Memahami masalah apa saja dalam menyusui dan penanganannya
6) Menyebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI
7) Menjelaskan Waktu penyimpanan ASI perah yang baik dan benar.

3. MEDIA/ALAT

1) Laptop
2) LCD
3) Phantom bayi

4. POKOK MATERI

1) Pengertian ASI Eksklusif


2) Kandungan ASI
3) Manfaat ASI bagi ibu dan bayi
4) Teknik menyusui yang benar
5) Masalah dalam menyusui dan penanganannya
6) Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
7) Waktu penyimpanan ASI perah

5. METODE

1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab
4) Evaluasi

2
6. PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR

No Tahapan Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


Penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab
salam dan salam
perkenalan 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan 3. Memberikan
kontrak dan tanggapan dan
waktu yang pendapat
dibutuhkan mengenai
3. Mengkaji pengetahuan
pengetahuan ASI Eksklusif
seluruh audiens
tentang ASI
Eksklusif
2. Penyajian 30 menit Penyampaian materi Memperhatikan
1. Pengertian ASI
Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Manfaat ASI
bagi ibu dan bayi
4. Teknik menyusui
yang benar
5. Masalah dalam
menyusui dan
penanganannya
6. Hal-hal yang
mempengaruhi
produksi ASI
7. Waktu

3
penyimpanan
ASI perah
3. Penutup 10 menit 1. Memberikan 1. Menanyakan hal
kesempatan yang belum jelas
untuk bertanya 2. Aktif bersama
2. Menyimpulkan dalam
materi yang telah menyimpulkan
disampaikan 3. Membalas salam
3. Menutup materi
dengan ucapan
salam dan terima
kasih

7. MATERI

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak


dilahirkan dalam waktu 6 bulan, tanpa memberikan
makanan/minuman pendamping atau pengganti lain selain ASI seperti
susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh dan tanpa tambahan
makanan padat “bubur nasi, bubur susu, biskuit dan lainnya”.

B. Kandungan ASI

1. Lemak
ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi
karena mengandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna
lemak. Lemak utama ASI ialah lemak ikatan panjang “omega-3,
omega-6, DHA dan asam arakhidonat” yaitu suatu asam lemak
esensial untuk nyelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan
otak.

4
2. Karobidrat
Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI ialah laktosa
“gula” dan kandungannya sekitar 20-30% lebih banyak
dibandingkan susu sapi. Laktosa dapat meningkatkan penyerapan
kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Selain
itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang
baik yaitu Lactobacillis bifidud. Hasil fermentasi laktosa ialah
asam laktat yang akan memberikan suasana asam dalam usus bayi
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
3. Protein
Protein utama ASI ialah whey yang mudah dicerna oleh bayi
sehingga tidak menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan
protein ini sekitar 60%, kemudian ASI mengandung alfa-
laktalbumin yang jarang menyebabkan alergi seperti halnya yang
terdapat pada susu sapi. Selain itu, ASI juga mengadung
lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi dan juga
sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dikarenakan,
Laktoferin membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan
membuh bakteri patogen. Zat imun lain yang terkandung dalam
ASI ialah kelompok antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine.
Taurine berperan dalam pertumbuhan otak, susunan saraf, juga
penting untuk pertumbuhan retina.
4. Vitamin, Mineral dan Zat Besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan
mudah diserap oleh bayi.
5. Immunoglobulin A “IgA”
ASI tidak hanya berperan sebagi imunisasi aktif yang merangsang
pembentukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan
sebagai imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi pada
minggu pertama kehidupan dari alergen karena mengandung
immunoglobulin A “lgA”.

5
C. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi

1. Manfaat ASI bagi ibu


 Mencegah infeksi dan berbagai penyakit
Mengandung antibody utama yaitu imunoglobulin A (IgA).
Zat ini paling banyak terkandung di dalam kolostrum dan
dapat melindungi tubuh bayi dari infeksi. Selain itu, IgA juga
dapat mengurangi risiko bayi terkena berbagai penyakit,
seperti diare, asma, alergi, obesitas, dan diabetes.
 Melancarkan pencernaan
ASI sering disebut sebagai perfect food karena mengandung
nutrisi yang mudah dicerna oleh bayi, seperti protein, laktosa,
dan lemak.
Selain baik untuk mendukung fungsi sistem pencernaannya
yang masih berkembang, pemberian ASI juga baik untuk
mencegah gangguan pencernaan pada bayi seperti konstipasi
dan diare, terutama pada bayi yang terlahir prematur.
 Mencukupi kebutuhan nutrisi bayi
ASI mengandung beragam zat dan nutrisi lengkap, termasuk
vitamin dan mineral, yang tidak dimiliki susu formula atau
makanan lainnya. ASI dihasilkan melalui proses alami di
dalam tubuh ibu dan mengandung komponen yang paling
sesuai dengan kebutuhan bayi.
 Mengenalkan bayi dengan banyak rasa
Setiap makanan yang Bunda konsumsi selama menyusui
akan memengaruhi cita rasa ASI. Secara tidak langsung, hal
ini bisa mengenalkan bayi dengan berbagai rasa makanan
melalui ASI. Pengenalan rasa ini diharapkan dapat membantu
bayi saat mulai mencoba makanan pendamping ASI (MPASI)
nantinya.

6
 Meningkatkan kecerdasan otak
Beberapa studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara pemberian ASI dan perkembangan kognitif anak.
Anak-anak yang diberi ASI eksklusif ketika bayi terlihat
memiliki tingkat kecerdasan atau IQ yang lebih tinggi
daripada anak yang tidak disusui.
 Mencegah bayi meninggal mendadak
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang
diberi ASI berisiko lebih rendah meninggal karena sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS), jika dibandingkan bayi
yang tidak diberi ASI. Manfaat ini bahkan sudah bisa
diperoleh bayi walau ia baru disusui selama 2 bulan.

2. Manfaat ASI bagi bayi


 Menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi
Proses menyusui melibatkan kontak kulit langsung antara ibu
dan bayi. Kontak fisik ini dapat menciptakan ikatan emosional
yang kuat antara ibu dan bayi. Selain itu, menyusui juga dapat
memberikan rasa tenang dan nyaman pada bayi sehingga ia
bisa lebih tenang dan tidak rewel.
 Menurunkan berat badan
Selain membuat rahim kembali ke ukuran semula, menyusui
juga dapat membakar kalori. Hal ini tentunya memudahkan ibu
untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan dan
mencegah obesitas. Tak hanya itu, menyusui bahkan bisa
digunakan sebagai salah satu KB alami.
 Menurunkan risiko berbagai penyakit
Banyak riset mengungkapkan bahwa proses menyusui dapat
membuat ibu menyusui berisiko lebih rendah untuk terkena
berbagai penyakit, seperti kanker payudara, kanker rahim,

7
diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, osteoporosis,
hingga penyakit jantung.
 Mengurangi stress
Menyusui dapat membuat Bunda merasa lebih rileks dan
tenang karena adanya pelepasan hormon oksitosin dalam
tubuh. Dengan demikian, stres yang kerap dialami setelah
persalinan akan jauh berkurang dan Bunda pun lebih
menikmati masa menyusui si buah hati.

D. Teknik menyusui yang benar

1. Cradle position (tummy to tummy)


 Duduklah dalam posisi tegak dengan disangga bantal di
punggung atau duduk di tepi tempat tidur.
 Gendong bayi di lengan, posisikan bayi hingga perut bayi
bertemu dengan perut anda, lalu letakkan kepala bayi di siku.
Telinga, bahu, dan pinggul bayi dalam posisi satu garis lurus.
 Posisikan lengan bawah bayi keluar, dan letakkan mulut bayi
dekat dengan payudara.
 Sangga payudara dengan jari-jari tangan pada tangan yang
bebas, lalu letakkan jempol dengan ringan di bagian atas
puting payudara.
 Angkat payudara perlahan dan posisikan puting payudara ke
bibir bawah bayi. Karena refleks mencari (rooting reflex) pada
bayi, bayi akan membuka mulutnya.
 Tarik bayi perlahan ke arah payudara saat mulut bayi
membuka. Jangan bersandar pada bayi Anda. Pastikan
punggung Anda tetap tegak dan tarik bayi ke arah payudara.
 Posisi menyusui yang benar adalah: seluruh puting payudara
ada di tengah mulut bayi. Saat bayi mengisap, gusi bayi harus
menyentuh seluruh puting dan lidah bayi berada di atas gusi

8
bawah bayi. Pastikan bayi tidak hanya mengisap ujung puting
payudara.
 Posisikan bayi agar tetap dekat dengan Anda. Pastikan juga
hidung bayi tidak tertutup payudara Anda.
 Bila bayi sudah mulai mengisap, pastikan bahu Anda tetap
relaks dan terus dekap bayi dalam pelukan

2. Football hold
 Posisi ini sesuai dengan Anda yang menjalani operasi sesar,
berpayudara besar, atau memiliki inverted nipples. Posisi ini
juga baik dilakukan pada bayi yang aktif atau bayi yang
kesulitan mencapai puting payudara.
 Duduklah dalam posisi nyaman di kursi atau tempat tidur.
Letakkan bantal di samping Anda, samakan level dengan
payudara dan punggung belakang.
 Posisikan bayi secara terlentang sama derajat dengan payudara,
lalu sangga dengan lengan dan bantal.
 Dekap bayi, gunakan tangan untuk menyangga kepala dan
lehernya, kemudian dekatkan bayi dengan tubuh Anda. Kaki
bayi sebaiknya lurus ke arah punggung ibu sedangkan muka
bayi menghadap ke ibu (seolah-olah sedang memegang bola
football atau rugbi).
 Dengan tangan ibu yang bebas, pegang payudara di antara
jempol dan jari lain. Posisikan puting payudara ke bibir atas
bayi untuk memicu rooting reflex bayi agar bayi membuka
mulutnya. Awalnya proses ini bisa makan waktu selama
beberapa menit dan membutuhkan kesabaran.

3. Side-lying position
 Teknik menyusui ini dapat dilakukan pada ibu pascaoperasi
sesar yang masih dalam pengaruh anestesi spinal. Posisi ini

9
nyaman untuk ibu dan bayi, bahkan terkadang ibu dan bayi
tertidur bersama pada posisi menyusui ini.
 Berbaringlah pada satu sisi pada permukaan yang datar,
letakkan bantal di kepala dan bahu Anda untuk menyangga
badan. Payudara yang akan diberikan ke bayi dalam posisi
menyentuh tempat tidur. Terkadang, selama menyusui dalam
posisi ini, Anda akan cenderung berubah posisi menjadi
terlentang sehingga puting payudara tertarik keluar saat
menyusui. Untuk mencegah terjadinya hal ini, letakkan bantal
di punggung ibu sebagai sandaran.
 Letakkan bayi di sisi Anda, dengan kepala bayi diarahkan
menghadap Anda. Kemudian letakkan bantal bayi untuk
memberikan sandaran pada bayi.
 Pastikan telinga bayi berada pada posisi segaris dengan
bahunya. Posisikan bayi agar hidungnya tidak tertutup selama
menyusui.

Perhatikan posisi pelekatan yang benar :

 Pada dagu: pastikan dagu bayi menempel pada payudara.


 Pada areola: pastikan bahwa yang masuk ke dalam mulut bayi
adalah puting dan sebagian besar areola (sekitar 2 cm), bukan
hanya puting.
 Pada bibir: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah
bayi terputar keluar (memble) dan tidak terlipat ke dalam
ataupun berbentuk monyong.
 Pada mulut: pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan
menempel pada payudara Anda.

10
E. Masalah dalam menyusui dan penanganannya

1. Putting payudara lecet saat menyusui


 Kesulitan bayi untuk menempelkan mulutnya pada puting susu
ibu
 Posisi menyusui yang tidak benar

Penanganannya :

 Pastikan bayi mengisap seluruh bagian puting dan areola


payudara saat menyusu.
 Saat hendak melepaskan puting susu dari isapan bayi, pisahkan
mulut bayi dengan puting secara perlahan dengan cara
menekan bagian payudara dekat mulut bayi menggunakan jari
telunjuk.
 Biarkan puting kering sebelum berpakaian lagi.
 Hindari pemakaian sabun pada puting payudara karena dapat
membuat kulit Anda kering.
 Berikan kompres hangat ke puting payudara.
 Biasakan mulai menyusui dari bagian payudara yang tidak
terasa sakit terlebih dahulu.
 Sebaiknya memakai bra dari katun agar sirkulasi udara pada
payudara berjalan baik, lebih baik lagi jika memakai bra
menyusui.
 Oleskan sedikit ASI Anda ke area puting yang luka, hal ini
berguna untuk mempercepat kesembuhan puting Anda yang
lecet. Pasalnya kadungan antibodi dalam ASI menjaga
kesehatan puting Anda.

2. Payudara bengkak saat menyusui


 Penumpukan ASI di dalam payudara yang tidak dikeluarkan
sehingga menjadi tersumbat dan mengakibatkan bengkak

11
Penangannya :

 Menyusui sesering mungkin sesuai dengan keinginan bayi dan


jangan dihentikan bila ia belum puas.
 Jika bayi sudah kenyang menyusu tapi persedian ASI di
payudara masih cukup banyak, Anda bisa mengeluarkannya
dengan cara dipompa. Baik dengan pompa ASI elektrik
maupun manual.
 Berikan kompres hangat maupun dingin pada payudara untuk
mengurangi rasa sakit.
 Memijat payudara dengan lembut, misalnya saat mandi, ketika
payudara teraliri oleh air bersuhu panas atau dingin.
 Coba semua posisi menyusui sampai Anda dan bayi
menemukan posisi yang paling nyaman.
 Gunakan bra yang tidak terlalu kencang karena bisa
mempersempit aliran ASI.
 Pastikan Anda mendapatkan cairan dan istirahat yang cukup.

3. Mastitis/Radang Payudara
Mastitis juga dapat disebabkan oleh penumpukan ASI pada
payudara, misalnya karena saluran ASI tersumbat menyebabkan
ASI menumpuk di payudara sehingga jaringan payudara meradang.
Payudara yang bengkak sudah meradang, tidak menutup
kemungkinan dapat berkembang menjadi infeksi. Mastitis dapat
ditandai dengan payudara memerah, keras, sakit, panas, dan
bengkak. Gejalanya seperti menggigil, sakit kepala, suhu tubuh
tinggi, dan kelelahan sebagai tanda adanya mastitis.
Penanganannya :
 Segera hubungi dokter bila Anda merasa mengalami gejala
mastitis agar segera diberikan pengobatan yang tepat.

12
 Usahakan untuk memperbanyak istirahat dan minum banyak
cairan.
 Berikan kompres hangat untuk meredakan peradangan.
 Bayi tetap boleh menyusui di payudara yang mengalami
mastitis.
 Anda boleh menyusui bayi dari payudara yang mengalami
mastitis maupun dari payudara yang sehat.
 Memompa ASI pada payudara boleh dilakukan apabila terasa
sakit saat bayi menyusu langsung.
 Pastikan bayi menyusu dengan tepat.
 Cobalah posisi menyusui yang berbeda untuk mendapatkan
posisi terbaik bayi, agar bisa menempel dengan tepat pada
payudara Anda.
 Menyusui sesering yang bayi inginkan.
 Mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa setelah
menyusui, terutama bila Anda merasa bayi belum menyusu
dengan baik.
 Hindari memakai pakaian atau bra ketat sampai mastitis
membaik.
 Cobalah memijat payudara Anda dengan sangat lembut saat
bayi menyusu untuk membantu ASI mengalir dengan lancar.
 Minum obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen atau
paracetamol untuk membantu menghilangkan rasa sakit

4. Payudara sakit saat menyusui


 Perlekatan bayi yang kurang tepat maupun bayi mengalami
tongue tie.
 luka akibat penggunaan pompa ASI
 adanya lepuhan di payudara
 infeksi jamur

13
penanganannya :

 Pastikan bayi menyusui dengan benar


 Jaga payudara tetap kering
 Hindari menunda-nunda waktu menyusui
 Hindari menyabuni area payudara terlebih dahulu
 Pakai kompres dingin
 Pakai bra dengan ukuran yang pas

5. Puting susu datar


Ukuran payudara yang besar biasanya memiliki ukuran putting
susu yang besar, hal ini mungkin akan menyulitkan bayi ketika
melakukan perlekatan (latching on).
Penanganannya :
 Gunakan isapan pompa payudara untuk menarik puting susu
agar lebih menonjol.

F. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

1. Ketenangan jiwa/tingkat stress


Kondisi psikologis sangat mempengaruhi produksi ASI karena
stress psikologis yang bekerja melalui hipotalamus, dapat
menghambat penyemprotan ASI (milkletdown).
2. Nutrisi
Konsumsi makanan bergizi sangat mempengaruhi produksi ASI
karena banyak zat-zat gizi yang akan diserap dialirkan ke dalam
ASI sehingga ASI menjadi lebih banyak diproduksi.
3. Isapan bayi
Semakin sering dan semakit kuat bayi menghisap maka akan
semakin banyak ASI yang diproduksi. Karena isapan bayi akan
merangsang kelenjar hipotalamus untuk memproduksi hormone
oksitasin dan prolactin.

14
4. Penggunaan Kontrasepsi
Bagi ibu yang menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat
kontrasepsi berupa pil, suntik (perbulan), implant yang
mengandung hormon estrogen, karena akan mengurangi jumlah
produki ASI.
5. Istirahat yang cukup
Pola istirahat dan aktifitas ibu selama nifas yang kurang dapat
menyebabkan kelelahan dan berdampak pada produksi ASI. Hal ini
dapat mempengaruhi kerja hormon untuk menyusui sehingga
terjadi masalah pada kelancaran produksi ASI.
6. Perawatan Payudara
Putting susu lecet, payudara bengkak dan mastitis dapat
mempengaruhi produksi ASI, karena payudara yang sakit membuat
ibu merasa tidak nyaman untuk menyusui sehingga mengurangi
rangsangan hipotalamus untuk memproduksi hormone oksitosin
dan prolactin, hal ini yang mengakibatkan produksi ASI menjadi
menurun.

G. Waktu Penyimpanan ASI perah

ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa
bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Sebelum ASI perah
disimpan, berikan label untuk mencantumkan tanggal ASI diperah,
pada botol atau plastik kemasan. Berikut prinsip penyimpanan ASI
yang harus diketahui:
1. ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan
sekitar 25 derajat Celcius.
2. ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak
pendingin yang ditambah kantung es (ice pack). Cara ini bisa
menjadi salah satu solusi untuk menyimpan ASIP saat mati listik.
3. ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian
lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.

15
4. ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer
dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah lagi.

8. EVALUASI

Pada tahap evaluasi ini diberikan sesi Tanya jawab secara lisan kepada
audien meliputi :
1) Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif dengan baik dan benar
2) Menyebutkan kandungan yang terdapat pada ASI
3) Menyebutkan manfaat ASI bagi ibu dan bayi
4) Mendemonstrasikan teknik menyusui yang benar
5) Memahami masalah apa saja dalam menyusui dan penanganannya
6) Menyebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI
7) Menjelaskan waktu penyimapanan ASI perah yang baik dan benar.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin dr. 2020. Pentingnya Peran Ibu Menyusui bagi Dirinya dan
Bayi. Dilihat 19 April 2021. <
https://www.alodokter.com/mengapa-memilih-menyusui>

Dewi, Ayu Devita Citra. 2019. ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kelancaran Produksi ASI’. Jurnal `Aisyiyah Medika, vol. 4, no.1,
hh. 22-34.

Dosen Pendidikan 2. 2021. Kandungan ASI. Dilihat 19 April 2021. <


https://www.dosenpendidikan.co.id/manfaat-asi/>

Kemenkes RI. 2018. Manfaat ASI Eksklusif untuk ibu dan bayi. Dilihat 19
April 2021. < https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-
untuk-ibu-dan-bayi>

Tim Redaksi KlikDokter. 2018. Posisi dan Teknik Menyusui yang Benar dan
Aman. Dilihat 19 April 2021.
<https://www.klikdokter.com/rubrik/read/3584648/posisi-dan-
teknik-menyusui-yang-benar-dan-aman>

17

Anda mungkin juga menyukai