ASI Eksklusif
Disusun oleh :
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME yang atas berkat dan anugrahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Satuan Acara Penyuluhan yang
berjudul “ASI Eksklusif” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metodik Khusus Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pemberian penyuluhan kepada
masyarakat khususnya ibu postpartum di ruang nifas Rumah Sakit tipe B
mengenai ASI Eksklusif.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Bunga Tiara C,
SST., MBmd selaku dosen mata kuliah Metodik Khusus Kebidanan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya pelajari.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
(SAP) .............................................................................................................................1
3. MEDIA/ALAT ...................................................................................................2
5. METODE ...........................................................................................................2
7. MATERI ............................................................................................................4
8. EVALUASI ...................................................................................................... 16
ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
1
2. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK).
3. MEDIA/ALAT
1) Laptop
2) LCD
3) Phantom bayi
4. POKOK MATERI
5. METODE
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab
4) Evaluasi
2
6. PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR
3
penyimpanan
ASI perah
3. Penutup 10 menit 1. Memberikan 1. Menanyakan hal
kesempatan yang belum jelas
untuk bertanya 2. Aktif bersama
2. Menyimpulkan dalam
materi yang telah menyimpulkan
disampaikan 3. Membalas salam
3. Menutup materi
dengan ucapan
salam dan terima
kasih
7. MATERI
B. Kandungan ASI
1. Lemak
ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi
karena mengandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna
lemak. Lemak utama ASI ialah lemak ikatan panjang “omega-3,
omega-6, DHA dan asam arakhidonat” yaitu suatu asam lemak
esensial untuk nyelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan
otak.
4
2. Karobidrat
Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI ialah laktosa
“gula” dan kandungannya sekitar 20-30% lebih banyak
dibandingkan susu sapi. Laktosa dapat meningkatkan penyerapan
kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Selain
itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang
baik yaitu Lactobacillis bifidud. Hasil fermentasi laktosa ialah
asam laktat yang akan memberikan suasana asam dalam usus bayi
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
3. Protein
Protein utama ASI ialah whey yang mudah dicerna oleh bayi
sehingga tidak menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan
protein ini sekitar 60%, kemudian ASI mengandung alfa-
laktalbumin yang jarang menyebabkan alergi seperti halnya yang
terdapat pada susu sapi. Selain itu, ASI juga mengadung
lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi dan juga
sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dikarenakan,
Laktoferin membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan
membuh bakteri patogen. Zat imun lain yang terkandung dalam
ASI ialah kelompok antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine.
Taurine berperan dalam pertumbuhan otak, susunan saraf, juga
penting untuk pertumbuhan retina.
4. Vitamin, Mineral dan Zat Besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan
mudah diserap oleh bayi.
5. Immunoglobulin A “IgA”
ASI tidak hanya berperan sebagi imunisasi aktif yang merangsang
pembentukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan
sebagai imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi pada
minggu pertama kehidupan dari alergen karena mengandung
immunoglobulin A “lgA”.
5
C. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi
6
Meningkatkan kecerdasan otak
Beberapa studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara pemberian ASI dan perkembangan kognitif anak.
Anak-anak yang diberi ASI eksklusif ketika bayi terlihat
memiliki tingkat kecerdasan atau IQ yang lebih tinggi
daripada anak yang tidak disusui.
Mencegah bayi meninggal mendadak
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang
diberi ASI berisiko lebih rendah meninggal karena sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS), jika dibandingkan bayi
yang tidak diberi ASI. Manfaat ini bahkan sudah bisa
diperoleh bayi walau ia baru disusui selama 2 bulan.
7
diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, osteoporosis,
hingga penyakit jantung.
Mengurangi stress
Menyusui dapat membuat Bunda merasa lebih rileks dan
tenang karena adanya pelepasan hormon oksitosin dalam
tubuh. Dengan demikian, stres yang kerap dialami setelah
persalinan akan jauh berkurang dan Bunda pun lebih
menikmati masa menyusui si buah hati.
8
bawah bayi. Pastikan bayi tidak hanya mengisap ujung puting
payudara.
Posisikan bayi agar tetap dekat dengan Anda. Pastikan juga
hidung bayi tidak tertutup payudara Anda.
Bila bayi sudah mulai mengisap, pastikan bahu Anda tetap
relaks dan terus dekap bayi dalam pelukan
2. Football hold
Posisi ini sesuai dengan Anda yang menjalani operasi sesar,
berpayudara besar, atau memiliki inverted nipples. Posisi ini
juga baik dilakukan pada bayi yang aktif atau bayi yang
kesulitan mencapai puting payudara.
Duduklah dalam posisi nyaman di kursi atau tempat tidur.
Letakkan bantal di samping Anda, samakan level dengan
payudara dan punggung belakang.
Posisikan bayi secara terlentang sama derajat dengan payudara,
lalu sangga dengan lengan dan bantal.
Dekap bayi, gunakan tangan untuk menyangga kepala dan
lehernya, kemudian dekatkan bayi dengan tubuh Anda. Kaki
bayi sebaiknya lurus ke arah punggung ibu sedangkan muka
bayi menghadap ke ibu (seolah-olah sedang memegang bola
football atau rugbi).
Dengan tangan ibu yang bebas, pegang payudara di antara
jempol dan jari lain. Posisikan puting payudara ke bibir atas
bayi untuk memicu rooting reflex bayi agar bayi membuka
mulutnya. Awalnya proses ini bisa makan waktu selama
beberapa menit dan membutuhkan kesabaran.
3. Side-lying position
Teknik menyusui ini dapat dilakukan pada ibu pascaoperasi
sesar yang masih dalam pengaruh anestesi spinal. Posisi ini
9
nyaman untuk ibu dan bayi, bahkan terkadang ibu dan bayi
tertidur bersama pada posisi menyusui ini.
Berbaringlah pada satu sisi pada permukaan yang datar,
letakkan bantal di kepala dan bahu Anda untuk menyangga
badan. Payudara yang akan diberikan ke bayi dalam posisi
menyentuh tempat tidur. Terkadang, selama menyusui dalam
posisi ini, Anda akan cenderung berubah posisi menjadi
terlentang sehingga puting payudara tertarik keluar saat
menyusui. Untuk mencegah terjadinya hal ini, letakkan bantal
di punggung ibu sebagai sandaran.
Letakkan bayi di sisi Anda, dengan kepala bayi diarahkan
menghadap Anda. Kemudian letakkan bantal bayi untuk
memberikan sandaran pada bayi.
Pastikan telinga bayi berada pada posisi segaris dengan
bahunya. Posisikan bayi agar hidungnya tidak tertutup selama
menyusui.
10
E. Masalah dalam menyusui dan penanganannya
Penanganannya :
11
Penangannya :
3. Mastitis/Radang Payudara
Mastitis juga dapat disebabkan oleh penumpukan ASI pada
payudara, misalnya karena saluran ASI tersumbat menyebabkan
ASI menumpuk di payudara sehingga jaringan payudara meradang.
Payudara yang bengkak sudah meradang, tidak menutup
kemungkinan dapat berkembang menjadi infeksi. Mastitis dapat
ditandai dengan payudara memerah, keras, sakit, panas, dan
bengkak. Gejalanya seperti menggigil, sakit kepala, suhu tubuh
tinggi, dan kelelahan sebagai tanda adanya mastitis.
Penanganannya :
Segera hubungi dokter bila Anda merasa mengalami gejala
mastitis agar segera diberikan pengobatan yang tepat.
12
Usahakan untuk memperbanyak istirahat dan minum banyak
cairan.
Berikan kompres hangat untuk meredakan peradangan.
Bayi tetap boleh menyusui di payudara yang mengalami
mastitis.
Anda boleh menyusui bayi dari payudara yang mengalami
mastitis maupun dari payudara yang sehat.
Memompa ASI pada payudara boleh dilakukan apabila terasa
sakit saat bayi menyusu langsung.
Pastikan bayi menyusu dengan tepat.
Cobalah posisi menyusui yang berbeda untuk mendapatkan
posisi terbaik bayi, agar bisa menempel dengan tepat pada
payudara Anda.
Menyusui sesering yang bayi inginkan.
Mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa setelah
menyusui, terutama bila Anda merasa bayi belum menyusu
dengan baik.
Hindari memakai pakaian atau bra ketat sampai mastitis
membaik.
Cobalah memijat payudara Anda dengan sangat lembut saat
bayi menyusu untuk membantu ASI mengalir dengan lancar.
Minum obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen atau
paracetamol untuk membantu menghilangkan rasa sakit
13
penanganannya :
14
4. Penggunaan Kontrasepsi
Bagi ibu yang menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat
kontrasepsi berupa pil, suntik (perbulan), implant yang
mengandung hormon estrogen, karena akan mengurangi jumlah
produki ASI.
5. Istirahat yang cukup
Pola istirahat dan aktifitas ibu selama nifas yang kurang dapat
menyebabkan kelelahan dan berdampak pada produksi ASI. Hal ini
dapat mempengaruhi kerja hormon untuk menyusui sehingga
terjadi masalah pada kelancaran produksi ASI.
6. Perawatan Payudara
Putting susu lecet, payudara bengkak dan mastitis dapat
mempengaruhi produksi ASI, karena payudara yang sakit membuat
ibu merasa tidak nyaman untuk menyusui sehingga mengurangi
rangsangan hipotalamus untuk memproduksi hormone oksitosin
dan prolactin, hal ini yang mengakibatkan produksi ASI menjadi
menurun.
ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa
bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Sebelum ASI perah
disimpan, berikan label untuk mencantumkan tanggal ASI diperah,
pada botol atau plastik kemasan. Berikut prinsip penyimpanan ASI
yang harus diketahui:
1. ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan
sekitar 25 derajat Celcius.
2. ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak
pendingin yang ditambah kantung es (ice pack). Cara ini bisa
menjadi salah satu solusi untuk menyimpan ASIP saat mati listik.
3. ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian
lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.
15
4. ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer
dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah lagi.
8. EVALUASI
Pada tahap evaluasi ini diberikan sesi Tanya jawab secara lisan kepada
audien meliputi :
1) Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif dengan baik dan benar
2) Menyebutkan kandungan yang terdapat pada ASI
3) Menyebutkan manfaat ASI bagi ibu dan bayi
4) Mendemonstrasikan teknik menyusui yang benar
5) Memahami masalah apa saja dalam menyusui dan penanganannya
6) Menyebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI
7) Menjelaskan waktu penyimapanan ASI perah yang baik dan benar.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Kevin dr. 2020. Pentingnya Peran Ibu Menyusui bagi Dirinya dan
Bayi. Dilihat 19 April 2021. <
https://www.alodokter.com/mengapa-memilih-menyusui>
Kemenkes RI. 2018. Manfaat ASI Eksklusif untuk ibu dan bayi. Dilihat 19
April 2021. < https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-
untuk-ibu-dan-bayi>
Tim Redaksi KlikDokter. 2018. Posisi dan Teknik Menyusui yang Benar dan
Aman. Dilihat 19 April 2021.
<https://www.klikdokter.com/rubrik/read/3584648/posisi-dan-
teknik-menyusui-yang-benar-dan-aman>
17