Anda di halaman 1dari 53

DAFTAR PUSTAKA

Ardhina, Nugraheni. (2020). Pengantar Ilmu Kebidanan Dan Standar Profesi


Kebidanan. Yogyakarta : Anak Hebat Indonesia

Damayanti & Putri Ika. (2014). Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu
Bersalin Dan Bayi Bari Lahir. Yogyakarta: Deepublish.

Data Puskesmas Slawi 2020.

Dinkes Kab.Tegal. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2019. Tegal :
Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.

Dinkes, Jateng. (2019). Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah Tahun 2019.
Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Dinkes, Kab.Tegal. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2018.


Tegal : Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.

Dinkes, Jateng. (2017). Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Eka Erina Hatini. (2018). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Malang: Wineka Media.

Ekasari, T., Mega, S.N. (2019). Deteksi Dini Preeklamsi Dengan Antenatal
Care.Sulawesi Selatan : Yayasan Ahmar Cendikia Indonesia.

Erniyati, Siti.BP. (2017). Buku Ajar Asuhan Ibu Nifas Dan Menyusui.
Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Fatimah, Dkk. (2019). Patologi Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik


Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hoelman, mickael B. dkk. (2016). Sustainable development goals-SDGs panduan


untuk pemerintah daerah (kota dan kabupaten) dan pemangku
kepentingan daerah. International NGO forum on Indonesian
development.

JNPK-KR. (2014). Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin
Dan Bayi Baru Lahir Serta Penatalaksanaan Komplikasi Segera Pasca
Persalinan Dan Nifas. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik –
Kesehatan Reproduksi.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Indonesia.
Jakarta : Kemenkes RI

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia.


Jakarta : Kemenkes RI

Khairoh, M. Dkk. (2019). Asuhan Kebidanan Kehamilan.Surabaya : CV. Jakad


Publishing Surabaya 2019.

Legawati, (2018). Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Malang : Wineka
Media.

Maryunani, Anik. (2011). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan (KDPK).


Jakarta : TIM

Novidiantoko, Dwi (2020). Strategi Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di


Indonesia. Jakarta : Deepublish Publisher

Oktarina, Mika. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta : Deepublish.

Permenkes RI. Nomor 28/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin dan


Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Pitriani, Risa. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal.
Yogyakarta : Deepublish

Rini, S., Kumala, F. (2017). Panduan Asuhan Nifas Evidence Based Pratice.
Yogyakarta : Deepublish.

Rufaida, Z. Dkk. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi
Baru Lahir. Surakarta : CV Oase Group.

Syaiful, Yuanita. (2019). Asuhan Keperawatan Kehamilan. Surabaya: CV. Jakad


Publishing

Yuliana, Wahida. (2020). Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa Nifas.


Sulawesi Selatan : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Zamzam, F. (2018). Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta : Deepublish.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tanda Bahaya Kehamilan TM III

Pokok Bahasan           : Tanda Bahaya Kehamilan TM III

Hari / Tanggal             : Rabu, 20 Januari 2021

Waktu                         : 09.00 WIB

Sasaran                       : Ny. S

Tempat                       : Rumah Ny. S

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan

mengerti tentang tanda bahaya kehamilan TM III.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu:

a. Mengetahui apa macam-macam tanda bahaya kehamilan TM III.

b. Mengetahui tanda gejala dari tanda bahaya kehamilan TM III.

c. Mengetahui apa yang harus dilakukan jika mengalami tanda bahaya

kehamilan TM III.

A. Pokok Bahasan

Tanda bahaya kehamilan TM III

B. Sub Pokok Bahasan

1. Perdarahan Pervaginam

2. Preeklamsia
3. Ketuban Pecah Dini (KPD)

4. Gerakkan janin yang kurang

5. Nyeri perut bagian bawah (Ruptura Uteri)

C. Materi Penyuluhan

Menurut Fatmawati (2019) tanda bahaya pada kehamilan yaitu:

1. Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam yaitu adanya perdarahan yang keluar dari jalan

lahir baik bercak maupun mengalir yang bisa disebabkan oleh plasenta

previa (plasenta yang yang berimplatasi di segmen bawah rahim baik

anterior maupun posterior sehingga menutupi ostium uteri internal, tidak

disertai dengan nyeri perut), solutio plasenta (lepasnya plasenta dari

tempat implantasi sebelum waktunya, disertai dengan nyeri perut).

2. Gejala preeklamsia

Preeklamsia yaitu ditandai dengan kenaikan tekanan darah pandangaan

mata kabur, sakit kepala yang hebat dan menetap (tidak berkurang dengan

istirahat/analgesik biasa), nyeri ulu hati, bengkak pada muka dan tangan

serta pertumbuhan janin terhambat.

3. Keluar cairan pervaginam (Ketuban Pecah Dini-KPD)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa

disertai tanda inpartu bahkan sampai satu jam berikutnya. KPD disebabkan

oleh berkurangnya kekuatan membran atau menigkatnya tekanan

intrauterin, atau bisa dsebabkan oleh dua-duanya. Tanda KPD meliputi


riwayat pengeluaran cairan tanpa disadari ibu dalam jumlah banyak atau

sedikit demi sedikit dan periksa dengan kertas lakmus (berubah jadi biru).

4. Gerakan janin tidak terasa

a. Fetal distress : tanda gekala yang ditemukan pada fetal distress

diantaranya DJJ < 120 atau > 160 kali per menit, terdapat mekonium

dalam air ketuban (pada letak kepala).

b. Intra uterun fetal death (IUFD)

IUFD adalah kematian janin yang terjadi setelah melewati masa

bertahan hidup sebelum pertengahan kehamilan (masa aborsi) yaitu >

20 minggu. Tanda gejalanya adalah pertumbuhan janin terhenti,

gerakkan janin terhenti, DJJ tidak ada, peningkatan BB ibu berhenti

atau berkurang.

D. Media

Leaflet

E. Metode

Ceramah

F. Kegiatan Penyuluhan

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


NO

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.
2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.
1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang tanda bahaya
kehamilan TM III

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Gizi Bagi Ibu Hamil

Pokok Bahasan           : Gizi Bagi Ibu Hamil

Hari / Tanggal             : Rabu, 20 Januari 2021

Waktu                         : 09.00 WIB

Sasaran                       : Ny. S

Tempat                       : Rumah Ny. S

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan

mengerti tentang Gizi Bagi Ibu Hamil.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu:

a. Mengetahui apa macam-macam kebutuhan gizi ibu hamil.

b. Mengetahui makanan yang baik bagi ibu hamil.

B. Pokok Bahasan

Gizi Bagi Ibu Hamil

C. Sub Pokok Bahasan

1. Karbohidrat

2. Protein

3. Lemak

4. Vitamin
5. Mineral

D. Materi Penyuluhan

Menurut Fatmawati (2019) tanda bahaya pada kehamilan yaitu:

1. Karbohidrat

Dampak kekurangan energi adalah pertumbuhan dalam janin terhambat

yang disebut dengan intra uterine growt restriction (IUGR) bahkan dampak

lebih parah dapat mengakibatkan kematian. Pada trimester I energy masih

sedikit dibutuhkan, pada trimester II energi dibutuhkan untuk penambahan

darah, perkembangan uterus, pertumbuhan masa mamae, dan pertumbuhan

lemak, pada trimester III energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan

plasenta. Sumber energi adalah beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian,

dll.

2. Protein

Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan

payudara, hormone, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi.

Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, ungags, telur, kerang,

dan sumber protein nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan.

3. Lemak

Lemak merupakan sumber tenanga yang vital selain itu juga digunakan

untuk pertumbuhan jaringan plasenta, serta sebagai pertumbuhan dan

perkembangan janin selama janin selama dalam kandungan membutuhkan

lemak sebagai sumber kalori utama.

4. Vitamin
Asam folat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan

plasenta, dalam bahan makanan asam folat dpat diperoleh dari hati, sereal,

kacang kering, bayam, jus jeruk dan padi-padian. Vitamin A berfungsi pada

pertumbuhan sel dan jaringan gigi serta tulang juga penting untuk kesehatan

mata, kulit, rambut dan juga mencegah kelainan bawaan, sumber vitamin A

terdapat pada minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan

buah-buahan yang berwarna merah.

5. Mineral

Kalsium berfungsi untuk perkembangan tulang janin, sumber kalsium

terdapat pada susu, yogurt dan keju, ikan, tahu tempe, dll. Zat besi

diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia, sumber zat besi terdapat

pada daging merah, ikan, kerang, bayam, dll.

E. Media

Leaflet

F. Metode

Ceramah

G. Kegiatan Penyuluhan

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


NO

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.
2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.
1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang Gizi Bagi Ibu Hamil

3. 2 Menit Evaluasi:
1. Memberikan kesempatan Bertanya.
pada peserta untuk bertanya. Menjawab.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tablet Fe

Pokok Bahasan           : Tablet Fe

Hari / Tanggal             : Selasa, 27 Januari 2021

Waktu                         : 15.05 WIB

Sasaran                       : Ny. S

Tempat                       : Rumah Ny. S

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan

mengerti tentang Tablet Fe.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu:

a. Mengetahui tentang pengertian Tablet Fe.

b. Mengetahui tentang makanan yang mengandung zat besi.

c. Mengetahui tentang dosis tablet Fe.

B. Pokok Bahasan

Tablet Fe

C. Sub Pokok Bahasan

1. Tablet Fe

2. Makanan yang mengandung zat besi

3. Dosis tablet Fe
D. Materi Penyuluhan

1. Pengertian tablet Fe

Fe (zat besi) merupakan zat yang sangat esensial bagi tubuh. Zat besi

berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi

darah ibu dan kadar Hb) yang mana diperlukan untuk mencegah terjadinya

anemia (Fatmawati, 2019).

2. Makanan yang mengandung zat besi

Ibu hamil juga dianjurkan agar mengonsumsi makanan yang cukup

mengandung zat besi untuk mencegah anemia (kurang darah) dengan lebih

banyak makan telur, hati, ginjal, roti, seral, buah-buahan dan sayur

berdaun hijau, daging segar, kacang-kacangan dan buncis merupakan

sumber zat besi terbaik (Indiarti, 2018).

3. Dosis tablet Fe

Pemberian suplemen vitamin dan tablet Fe dan setiap ibu hamil minimal

90 tablet Fe selama kehamilanya yang diperlukan untuk meningkatkan

masa hemoglobin maternal ( Khairoh, 2019).

E. Media

Leaflet

F. Metode

Ceramah

G. Kegiatan Penyuluhan
N Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta
O

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang tablet Fe

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tanda – Tanda Persalinan


Pokok Bahasan           : Tanda – tanda persalinan

Hari / Tanggal             : Rabu, 27 Januari 2021

Waktu                         : 15.05 WIB

Sasaran                       : Ny. S

Tempat                       : Rumah Ny. S

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan

mengerti tentang Tanda - tanda persalinan.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu mengetahui

apa saja tanda - tanda persalinan.

B. Pokok Bahasan

Tanda – tanda Persalinan

C. Sub Pokok Bahasan

1. Lightening

2. Kontraksi

3. Pecahnya air ketuban

4. Bloody show
D. Materi Penyuluhan

Tanda – tanda persalinan menurut (Legawati, 2018) yaitu :

1. Lightening

Dua minggu sebelum persalinan adalah penurunan bagian presentasi bayi

ke dalam pelvis minor. Hal ini spesifik akan di alami ibu seperti ibu jadi

sering berkemih.

2. Kontraksi

Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks ( frekuensi

minimal 2 kali dalam 10 menit ).

3. Pecahnya air ketuban

Pada kondisi normal, ketuban pada akhir kala I persalinan. apabila terjadi

sebelum akhir kala I, kondisi terjadi disebut KPD (ketuban pecah dini).

4. Bloody show

Bloody show (keluarnya lendir darah) merupakan tanda persalinan yang

akan terjadi, biasanya dalam 24 jam hingga 48 jam.

E. Media

Leaflet

F. Metode

Ceramah

G. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang tanda – tanda
persalinan

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


\
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Pokok Bahasan           : Kebutuhan dasar ibu hamil

Hari / Tanggal             : Rabu, 20 Januari 2021

Waktu                         : 10.30 WIB

Sasaran                       : Ny. S

Tempat                       : Rumah Ny. S

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan

mengerti tentang kebutuhan dasar ibu hamil.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu :

a. Mengetahui tentang kebutuhan dasar ibu hamil

b. Mengetahui macam – macam kebutuhan ibu hamil

B. Pokok Bahasan

Kebutuhan dasar ibu hamil

C. Sub Pokok Bahasan

1. Mobilisasi

2. Nutrisi

3. Personal hygiene

4. Istirahat tidur
D. Materi Penyuluhan

Menurut Khairoh (2019) kebutuhan dasar ibu hamil meliputi :

1. Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktivitas fisik seperti biasa selama

tidak terlalu melelahkan

2. Nutrisi

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi

bermuut tinggi. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300

kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi dan cukup cairan.

3. Personal hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya

dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak

keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit dengan cara

dibersihkan dengan air dan di keringkan. Kebersihan gigi berlubang

terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.

4. Istirahat tidur

Kebutuhan istirahat/tidur pada malam hari kurang lebih 8 jam dan

istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam.

E. Media

Leaflet

F. Metode

Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang kebutuhan dasar ibu
hamil

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASI Eksklusif

Pokok Bahasan           : ASI Eksklusif


Hari / Tanggal             : Minggu, 7 Februari 2021
Waktu                         : 16.45 WIB
Sasaran                       : Ny. S
Tempat                       : Rumah Ny. S
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan
mengerti tentang ASI Eksklusif.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian ASI Eksklusif
b. Mengetahui tentang manfaat ASI Eksklusif
c. Mengetahui tentang cara penyimpanan ASI Eksklusif
B. Pokok Bahasan
ASI Eksklusif
C. Sub Pokok Bahasan
1. ASI Eksklusif
2. Manfaat ASI
3. Cara penyimpanan ASI
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ASI Eksklusif
Menurut Widaryanti (2019) ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja
pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan
lain. ASI dapat diberikan sampai bayi usia 2 tahun.
2. Manfaat ASI
Menurut Widaryanti (2019) ada beberapa manfaat ASI bagi bayi, ibu,
keluarga serta bagi Negara sebagai berikut :
a. Manfaat ASI untuk bayi
Zat gizi sesuai kebutuhan bayi, mengandung zat protektif, mengurangi
karies dentis, membantu perkembangan rahang dan merangsang
pertumbuhan gigi.
b. Manfaat ASI untuk ibu
Aspek kontrasepsi dimana menjarangkan kehamilan yang pemberian
ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan
pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja dan belum
terjadi menstruasi kembali. Aspek kesehatan ibu dimana isapan bayi
membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca
persalinan, mencegah kanker payudara dan ovarium. Aspek praktis
dimana ASI selalu siap setiap saat, sehingga jika bayi hendak menyusu
maka ibu tidak perlu repot menyiapkan botol selain itu ASI juga gratis
tidak perlu membeli.
c. Manfaat ASI untuk keluarga
Aspek ekonomi yaitu ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang
seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan
untuk keperluan lain. Aspek psikologi yaitu kebahagiaan bertambah
karena kelahiran bayi.
d. Manfaat ASI untuk Negara
Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, menghemat
devisa Negara, mengurangi subsidi untuk rumah sakit, peningkatan
kualitas generasi penerus bangsa.
3. Cara penyimpanan ASI
Menurut Yuliarti (2010) ada cara menyiapkan ASI, untuk menyiapkan ASI
dirumah perlu botol steril, kulkas dan lingkungan yang mendukung.
Simpanlah ASI pada botol atau plastic yang kedap udara, secara umum
ASI yang disimpan dalam suhu ruangan masih berada dalam kondisi baik
selama 4-8 jam asalkan suhunya tidak lebih panas dari 77 o F atau 25o C.
bila dibiarkan berada di dalam lemari pendingin yang menyatu dengan
lemari pembeku bisa bertahan 2 minggu, bila didinginkan didalam lemari
pembeku yang suhunya konstan -20o C bertahan selama 6-12 bulan.
Setelah di kulkas dan ingin segera digunakan, ASI tersebut tidak perlu
dididihkan karena hal tersebut akan menyebabkan rusaknya protein cukup
direndam dalam air hangat.
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang ASI Eksklusif

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.
Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tanda Bahaya Masa Nifas

Pokok Bahasan           : Tanda Bahaya Masa Nifas


\Hari / Tanggal             : Minggu, 7 Febuari 2021
Waktu                         : 16.45 WIB
Sasaran                       : Ny. S
Tempat                       : Rumah Ny. S
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan
mengerti tentang Tanda bahaya masa nifas sehingga mampu mendeteksi
dan melakukan penanganan segera.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu :
a. Mengetahuitentang macam – macam tanda bahaya masa nifas
b. Mengetahui tentang gejala dari tanda bahay masa nifas
B. Pokok Bahasan
Tanda bahaya masa nifas
C. Sub Pokok Bahasan
1. Perdarahan pervaginam
2. Infeksi masa nifas
3. Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur
4. Pembengkakan di wajah atau ekstermitas
5. Demam, muntah rasa sakit waktu berkemih
6. Payudara yang berubah menjadi merah, panas atau terasa sakit
7. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
8. Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan
9. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan diri
sendiri

D. Materi Penyuluhan
Menurut Erniyati (2017) tanda bahaya masa nifas meliputi :
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc dalam masa
24 jam setelah melahirkan.
2. Infeksi masa nifas
Infeksi post partum adalah infeksi pada traktus genetalia setelah
persalinan, biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta. Dengan
tanda gejala demam ≥ 38ºC, takikardi, terdapat rasa nyeri.
3. Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur
Nyeri kepala pada masa nifas dapat merupakan gejala preeklamsia, sakit
kepala yang hebat disebabkan karena terjadinya edema pada otak dan
meningkatnya resistensi otak yang mempengaruhi system saraf pusat yang
dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang) dan gangguan
penglihatan.
4. Pembengkakan di wajah atau ekstermitas
Pembengkakan pada wajah dan ekstermitas atau sering disebut oedem
sering ditemukan pada wanita hamil ataupun nifas, baik karena perubahan
fisiologis maupun patologis. Oedem adalah timbulnya cairan dalam
jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan.
5. Demam, muntah rasa sakit waktu berkemih
Demam merupakan salah satu manifestasi dari gejala infeksi, dan rasa
sakit waktu berkemih merupakan salah satu gejala dari infeksi saluran
kemih. Organisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih berasal dari
flora normal perineum. Pada masa nifas dini, sensitivitas kandung kemih
terhadap tegangnya air kemih didalam vesika sering menurun akibat
trauma persalinan.
6. Payudara yang berubah menjadi merah, panas atau terasa sakit
Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat dapat menyebabkan
payudara menjadi merah, panas, terasa sakit dan akhirnya terjadi mastitis
yaitu peradangan payudara. Penyebab mastitis seperti payudara yang tidak
disusui adekuat, putting lecet, bra terlalu ketat, ibu kurang istirahat.
7. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
Sesudah bayi lahir, ibu akan merasa lelah dan mungkin juga lemas karena
kehabisan tenaga. Biasanya karena adanya kelelahan yang amat berat,
nafsu makan terganggu, sehingga ibu tidak akan makan sampai kelelahan
hilang.
8. Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan
Penyebaran infeksi ini dapat melalui pembuluh darah seperti
tromboflebitis yaitu perluasan pathogen yang mengikuti aliran darah
sepanjang vena dan cabangnya.
9. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan diri sendiri
Pada beberapa minggu awal setelah persalinan sampai kurang lebih satu
tahun, ibu post partum cenderung merasa sedih tidak mampu merawat
dirinya sendiri dan bayinya yang disebabkan karena rasa nyeri pada awal
masa nifas, kelelahan akibat kurang tidur, takut tidak menarik lagi.
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang tanda bahaya masa
nifas

3. 2 Menit Evaluasi:
1. Memberikan kesempatan Bertanya.
pada peserta untuk bertanya. Menjawab.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Perawatan Luka Perineum

Pokok Bahasan           : Perawatan luka perineum


Hari / Tanggal             : Minggu, 7 Febuari 2021
Waktu                         : 16.45 WIB
Sasaran                       : Ny. S
Tempat                       : Rumah Ny. S
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan
mengerti tentang perawatan luka perineum.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu mengetahui
tentang cara menjaga kebersihan perineum pascapersalinan untuk
mencegah infeksi.
B. Pokok Bahasan
Perawatan luka perineum
C. Sub Pokok Bahasan
1. Perawatan perineum
D. Materi Penyuluhan
Menurut Bahiyatun (2009) perawatan peerineum meliputi :
1. Ganti pembalut wanita yang
bersih setiap 4-6 jam. Posisikan pembalut dengan baik sehingga tidak
bergeser
2. Lepaskan pembalut dari arah
depan kebelakang untuk menghindari penyebaran bakteri dari anus ke
vagina
3. Bilas dengan air hangat dan
keringkan dengan cara di tepuk-tepuk
4. Jangan di pegang sampai area
tersebut pulih
5. Hindari berdiri atau duduk
terlalu lama untuk mengurangi tekanan pada daerah tersebut.
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang perawatan luka
perineum

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Perawatan tali pusat

Pokok Bahasan           : Perawatan talipusat


Hari / Tanggal             : Minggu, 7 Fenruari
Waktu                         : 16.45 WIB
Sasaran                       : Ny. S
Tempat                       : Rumah Ny. S
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan
mengerti tentang perawatan talipusat.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu mengetahui
tentang cara menjaga kebersihan talipusat untuk mencegah infeksi.
B. Pokok Bahasan
Perawatan talipusat
C. Sub Pokok Bahasan
Cara merawat talipusat
D. Materi Penyuluhan
Menurut JNPK-KR (2014) cara merawat talipusat meliputi :
1. Jangan membungkus
puntung talipusat atau mengoleskan cairan atau bahan apapun kepuntung
talipusat
2. Mengoleskan alcohol
absolut masih diperkenankan tetapi tidak dikompreskan karena
menyebabkan talipusat basah atau lembab
3. Lipat popok dibawah
punting talipusat
4. Jika punting talipusat
kotor, bersihkan dengan air dan sabun dan segera keringkan secara
seksama dengan menggunakan kain bersih
5. Menjaga talipusat
agar tetap kering

E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang perawatan talipusat
3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.
1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Teknik Menyusui Yang Benar

Pokok Bahasan           : Teknik menyusui yang benar


Hari / Tanggal             : Minggu, 7 Februari 2021
Waktu                         : 16.46 WIB
Sasaran                       : Ny. S
Tempat                       : Rumah Ny. S
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan
mengerti tentang teknik menyusui yang benar.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu mengetahui
tentang cara menerapkan teknik menyusui yang benar.
B. Pokok Bahasan
Teknik menyusui yang benar
C. Sub Pokok Bahasan
Cara menuyusui yang benar
D. Materi Penyuluhan
Cara menyusui yang benar :
1. Sebelum menyusui, keluarkan ASI sedikit, oleskan pada putting dan aerola
untuk menjaga kelembapan putting
2. Letakan bayi menghadap payudara ibu, pegang belakang bahu bayi dengan
satu lengan. Kepala bayi diletakan dilengkung siku ibu, tahan bokong bayi
dengan telapak tangan. Usahakan perut abyi menempel pada badan ibu
dengan kepala bayi menghadap payudara
3. Untuk memasukan payudara ke mulut bayi, pegang payudara dengan ibu
jari diatas dan jari yang lain menopang dibawahnya. Jangan menekan
putting susu atau aerolanya saja
4. Beri bayi rangsangan membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau
sisi mulut bayi dengan putting. Setelah bayi membuka mulut segera
dekatkan putting kemulut bayi
5. Pastikan bayi menghisap putting dan seluruh aerola masuk kedalam
mulutnya
6. Gunakan jari untuk menekan payudara dan menjauhkan hidung bayi agar
pernapasan tidak terganggu
7. Jika bayi telah berhenti menyusui, jangan menariknya payudara dengan
kuat tetapi hentikan dengan cara menekan payudara atau meletakan jari
pada ujung mulut bayi agar ada udara masuk.
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik bahasan. Mendengarkan.
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan. Mendengarkan dan
5. Melakukan kontrak waktu. memberikan
persetujuan.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal peserta Mendengarkan dan
tentang topik yang akan memperhatikan.
disampaikan.
2. Menyampaikan materi tentang
teknik menyusui yang benar

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan pada Menjawab.
peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada peserta
tentang materi yang telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Jenis – jenis Alat Kontrasepsi

Pokok Bahasan           : Jenis – jenis alat kontrasepsi


Hari / Tanggal             : Selasa, 9 Maret 2021
Waktu                         : 10.05 WIB
Sasaran                       : Ny. S
Tempat                       : Rumah Ny. S
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S dapat memahami dan
mengerti tentang jenis – jenis alat kontrasepsi.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny. S mampu :
1. Mengetahui tentang manfaat KB
2. Mengetahui tentang jenis – jenis alat kontrasepsi
B. Pokok Bahasan
Jenis – jenis alat kontrasepsi
C. Sub Pokok Bahasan
1. Manfaat KB
2. Jenis – jenis alat kontrasepsi
D. Materi Penyuluhan
1. Manfaat KB
Menurut Bahiyatun (2009) manfaat KB untuk ibu dapat perbaikan
kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam
jangka waktu yang terlalu dekat, adanya waktu yang cukup untuk
mengasuh anak – anak, untuk istirahat. Manfaat KB untuk anak yang
dilahirkan yaitu dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya berada dalam keadaan sehat, serta akan memperoleh
perhatian hal ini disebabkan oleh kehadiran anak tersebut memang
diharapkan.
2. Jenis – jenis alat kontrasepsi
Menurut Fauziyah (2018) jenis – jenis kontrasepsi sebagai berikut :
a. Suntik
Termasuk dalam kelompok alat kontrasepsi hormonal. Cara
pemakaianya dengan menyuntikan zat hormonal kedalam tubuh,
biasanya efektif selama 1-3 bulan tergantung pada kandungan dan jenis
zat yang ada.
b. Implant
Adalah alat kontrasepsi bawah kulit, implant ini dimasukan dibawah
kulit pada lengan atas. Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1
dan 2 batang) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang)
c. IUD
Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi dipakai
di dalam Rahim. Dengan motedo jangka panjang 10 tahun.
d. Pil KB
Adalah suatu tablet berisi hormone estrogen atau progestin yang
diminum oleh wanita secara teratur untuk mencegah kehamilan. Cara
kerja pil ini adalah mencegah proses pematangan telur sehingga tidak
bisa dibuahi.
e. MOW
Pada tubektomi, tindakan operasi kecil untuk mencegah kehamilan
dilakukan pada saluran telur perempuan. Dengan memotong atau
mengikat salah satu bagian saluran yang dilalui sel telur, diharapkan
tidak terjadi pembuahan.
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


.

1. 1 Menit Pembukaan: Menjawab salam.


1. Memberi salam Mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik Mendengarkan.
bahasan. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberikan
penyuluhan. persetujuan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 3 Menit Penyajian Materi: Menjawab.


1. Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan dan
peserta tentang topik yang memperhatikan.
akan disampaikan.
2. Menyampaikan materi
tentang jenis – jenis alat
kontrasepsi

3. 2 Menit Evaluasi: Bertanya.


1. Memberikan kesempatan Menjawab.
pada peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
telah diberikan.

4. 1 Menit Penutup: Mendengarkan.


1.Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

Mahasiswa Klien

Evi Sri Rejeki Ny. Sri Indrayani

Anda mungkin juga menyukai