Disusun Oleh :
Menurut saya, benar bahwa peran bidan adalah sebagai garda terdepan
dalam pelayanan kontrasepsi dan keluarga berencana (KB) karena berdasarkan
permenkes 1464/ Menkes/Per /X /2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan. Bidan berwenang memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Serta menurut UU No. 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyatakan
bahwa pembangunan keluarga adalah untuk mewujudkan keluarga berkualitas
yang hidup di lingkungan sehat. Oleh karena itu pemerintah terus mengadakan
upaya salah satunya dengan menjadikan bidan sebagai garda terdepan dalam
Program Keluarga Berencana yang mengatur kehamilan, kelahiran anak, jarak
lahir, usia ideal melahirkan, termasuk bantuan susai hak bereproduksi untuk
menuju keluarga berkualitas. Pengaturan Keluarga Berencana yang dilaksanakan
oleh bidan ini dengan menggunakan alat kontrasepsi. Melalui sosialisasi pada
perempuan di Indonesia, Pil KB atau kontrasepsi hormone bentuk pil merupakan
salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan sebagai upaya pasangan yang
sudah menikah untuk menuju Keluarga Berencana. Serta bidan harus bisa
memberikan informasi secara menyeluruh mengenai kontrasepsi untuk
mewujudkan program berencana. Oleh karena itu peran bidan sebagai garda
terdepan dalam pelayanan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) adalah :
B. Pelaksanaan Program KB
Selanjutnya adapun yang harus dipahami dari pelaksaan program KB
tersebut yaitu KB merupakan salah satu upaya pemerintah yang dikoordinir
oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB),
dengan program untuk membangun keluarga-keluarga bahagia dan sejahtera
serta menjadikan keluarga yang berkualitas. KB dapat dipahami juga sebagai
suatu program nasional yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi
populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk
tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Pelaksanaan program
tersebut salah satunya adalah dengan cara menganjurkan. setiap keluarga agar
mengatur dan merencanakan kelahiran anak, dengan menggunakan alat
kontrasepsi modern. Sebab, dengan mengatur kelahiran anak, keluarga
biasanya akan lebih mudah menyeimbangkan antara keadaan dan kebutuhan,
pendapatan dan pengeluaran. Dan pada akhirnya dapat lebih mudah
membentuk sebuah keluarga bahagia dan sejahtera. Bila pertumbuhan
penduduk dapat ditekan, maka masalah yang dihadapi tidak seberat
menghadapi pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali.
C. Sasaran Program KB
Dalam program KB juga ada target/ sasaran yang menjadi salah satu
faktor keberhasilan program ini yaitu sasaran. Apabila sasaran program KB
terpenuhi maka upaya pemerintah ini dianggap telah berhasil. Sasaran
program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya
adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.
Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB,
dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan
kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas,
keluarga sejahtera. Ada beberapa sasaran keluarga berencana. Sasaran program
keluarga berencana (KB) nasional lima tahun kedepan seperti tercantum dalam
RPP JM 2004-2009 adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) secara
nasional menjadi satu, 14% per-tahun.
2. Menurunkan angka kelahiran total FertililtyRate (TFR) menjadi 2,2
perperempuan.
3. peserta KB Pria menjadi 4,5 %.
4. Meningkatnya pengguna metode Kontrasepsi yang efektif dan efisisen
5. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang
anak.
6. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluaga sejahtera 1
yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
7. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggraan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi