Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEIDANAN NIFAS PATOLOGIS

KELOMPOK 6
Diana 152211041
Ana 152211040
Nabila 152211039
Andini 152211038
Indah 152211037
Anggraini 152211036
Mardianita 152211035
Hairunisa 152211034
KASUS
Seorang ibu, usia 30 tahun, P3 A0 melahirkan
2 hari yang lalu secara SC, saat ibu mengeluh
pusing, demam. Hasil pemeriksaan: KU
Lemah, TD:100/60 mmhg, pernapasan 22x/i,
nadi 90x/i, suhu 38,5⁰C, Kadar Hb ibu 9 gr/dl.
TFU setinggi pusat, luka bekas SC terasa
pedih, gatal, luka sedikit terbuka, basah,
berbau.
DIAGNOSA
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. X P3AO USIA 25 Tahun
POSTPARTUM HARI KE-2 DENGAN INFEKSI LUKA
JAHITAN POST SECTIO CAESAREA
Pengertian
Infeksi postpartum atau infeksi pasca persalinan adalah
berbagai infeksi terjadi setelah melahirkan normal
melalui vagina, operasi caesar, atau saat menyusui.
Infeksi postpartum yang merupakan satu dari beberapa
komplikasi persalinan ini bisa juga disebut dengan
infeksi masa nifas. Nyeri yang dirasakan banyak wanita
usai melahirkan membuat infeksi postpartum sulit
dibedakan dari nyeri postpartum.
Beberapa infeksi postpartum yang sering terjadi
adalah: Endometritis, infeksi pada endometrium
(lapisan rahim), Mastitis, infeksi payudara, Sayatan yang
terinfeksi, Infeksi saluran kemih.
Tanda Gejala
Gejala awal ditandai dengan dua atau lebih gangguan kesehatan, termasuk:
• Demam
• Berkeringat
• Hipotermia (suhu badan terlalu rendah)
• Denyut nadi terlalu cepat
• Frekuensi napas terlalu cepat
• Perubahan jumlah leukosit darah
• sakit perut yang parah
• kemerahan di tempat sayatan
• pembengkakan pada luka bekas sayatan
• keluarnya nanah dari tempat sayatan
• nyeri di lokasi sayatan yang tidak kunjung hilang atau bertambah parah
menyakitkan
• keputihan yang berbau busuk
• pendarahan hebat yang mengharuskan Anda mengganti pembalut lebih dari satu
kali dalam waktu satu jam
• perdarahan yang mengandung gumpalan besar
• sakit kaki atau bengkak
Cara Pencegahan
• Bagi tenaga medis :
1. Mencuci tangan menggunakan sabun
2. Memakai handscoon steril
3. Memakai peralatan medit yg steril
4. Memakai apd lengkap dan steril saat melakukan pertolongan SC
• Bagi pasien
1. Menjaga kebersihan di area luka jahitan dengan cara personal
hygine yg benar
2. Menjaga dan memastikan area luka selalu tertutup tidak
basah/terkena air agar tidak lembab dan menimbulkan bakteri
masuk ke luka
3. Menggunakan pakaian longgar diatas daerah sayatan- tetap
perhatikan resep antibiotik dan dosis
Penanganan
1. Pemberian Antibiotik
Obat ini digunakan untuk mengobati sebagian besar luka infeksi dan
menghentikan penyebarannya. Lamanya waktu pengobatan dengan antibiotik
bervariasi, namun biasanya berlangsung paling sedikit 1 minggu. Jika luka atau
area infeksi kecil dan dangkal, maka antibiotik yang digunakan bisa berbentuk
krim, seperti fusidic acid. Antibiotik juga dapat diberikan dalam bentuk suntikan
atau tablet.
Beberapa jenis antibiotik yang paling umum dipakai, antara lain:
• Co-amoxiclav.
• Clarithromycin.
• Erythromycin.
• Metronidazole.
Beberapa luka yang terinfeksi oleh bakteri methicillin-resistant Staphylococcus
aureus (MRSA) akan tahan terhadap antibiotik yang umumnya digunakan. MRSA
membutuhkan antibiotik khusus untuk mengobatinya.
2. Prosedur Operasi Invasif
Terkadang, dokter bedah perlu melakukan operasi kembali untuk
membersihkan luka. Tindakan tersebut meliputi:
• Membuka luka operasi dengan melepas jahitan.
• Melakukan tes kulit dan jaringan pada luka untuk mendeteksi jika ada
infeksi dan jenis pengobatan antibiotik apa yang akan digunakan.
• Membersihkan luka dengan menghilangkan jaringan mati atau
terinfeksi pada luka (debridement).
• Membersihkan luka dengan larutan garam atau saline.
• Mengalirkan nanah atau abses jika ada.
• Menutup luka (jika berlubang) dengan kassa steril yang dibasahi oleh
larutan saline.

Penanganan infeksi masa nifas dilakukan


kolaborasi dengan dokter SpOG
Peran Bidan
1. Memeriksa Tanda-tanda vital.
2. Periksalah suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah
ibu secara teratur minimal sekali dalam satu jam jika ibu
memiliki masalah kesehatan (Saleha, 2013 hal:86).
3. melakukan pemberian cairan infus kepada ibu
4. Melakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosa dar infeksi tersebut, yaitu pemeriksaan
leukosit/WBC bila leukosit >15.000ml maka ada infeksi.
5. Merawat luka jahitan Luka agar luka bekas jahitan
menjadi lebih bersih
6. memberikan antibiotik sesuai dengan resep dokter.
7. menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang masalah
yang terjadi kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai