BURUK
Oleh
Tutfah Razzak Fitriari
012013243004
PROFESI KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan Perkembangan Bayi ................................................................. 6
Tabel 2.2 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks ...... 10
Tabel 2.3 Kebutuhan Vitamin dan Mineral Bayi .................................................. 13
Tabel 2.4 Aspek yang dikaji pada Anamnesa ....................................................... 18
Tabel 2.5 Aspek yang dikaji pada pemeriksaan fisik anak resiko gizi buruk ......... 19
Tabel 2.6 Tindakan segera terhadap anak dengan resiko gizi buruk ...................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
di masa depan bergantung dengan kualitas tumbuh kembang anak masa kini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah kualitas
Keadaan nutrisi seorang anak dapat dinilai melalui status gizinya. Status
untuk anak yang diindikasikan melalui berat badan atau tinggi badan anak.
Pada tahun 2018 tercatat angka gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia
mencapai angka 17,7%, dengan 3,9% balita memiliki status gizi buruk dan
sebesar 13,8% memiliki status gizi kurang. Sedangkan angka tersebut masih
asfiksia, serta infeksi saat lahir dan cacat lahir. Namun anak dengan malnutrisi
terutama tingkat akut memiliki resiko yang lebih besar terhadap kematian
dibandingkan dengan penyakit lainnya (WHO, 2020). Selain itu, anak dengan
1
2
Sedangkan gizi buruk adalah manifestasi terparah dari proses kekurangan gizi
yang telah terjadi menahun. Salah satu akibat dari gizi buruk adalah stunting
masalah gizi bayi pada bayi dan balita, seperti melakukan penyuluhan
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
buruk
b. Tujuan Khusus
gizi buruk.
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Yaitu anak yang berusia 0-11 bulan. Pada masa ini terjadi adaptasi
Pada masa ini terjadi perkembangan sangat pesat pada fungsi tubuh
Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang lahir dnegan presentasi
persalinan dengan usia gestasi 37-40 minggu, berat badan 2500-4000 gram,
1. Berat badan
4
5
Rata-rata berat badan bayi saat lahir adala 3,5 kg. Kenaikan
2. Panjang Badan
3. Kepala
lingkar kepala ini lebih besar dari pada lingkar dada. Pada
4. Gigi
besar anak memiliki 6-8 gigi susu pada usia 1 tahun dan
5. Jaringan Lemak
B. Perkembangan Bayi
Usia Perkembangan
- Belajar mengangkat kepala
- Belajar mengikuti objek dengan matanya
- Melihat kemuka orang dengan tersenyum
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
- Mengenal ibunya dengan penglihatan,
0 – 3 bulan
penciuman, pendengaran dan
- kotak
- Menahan barang yang dipegangnya
- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh
- Mengangkat kepala 90° dan mengangkat dada
dengan bertopang tangan
- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada
dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
- Menaruh benda-benda dimulutnya
3-6 bulan
- Berusaha memperluas lapangan pandangan
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila
diajak bermain
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang
hilang
- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
- Dapat merangkak meraih benda atau
mendekati seseorang
6-9 bulan - Memindahkan benda dari satu tangan ke
tangan yang lain
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk
- Bergembira dengan melempar benda-benda
7
A. Pengertian gizi
sebagai berikut :
1) Umur
umur dalam bentuk bulan penuh, sehingga sisa umur dalam hari
2) Berat Badan
3) Tinggi Badan
dilihat dari kurus kering dan kecil pendek. Dengan melihat tinggi
masa lalu, seperti keadaan berat badan lahir rendah. Kelemahan dari
RI, 2011).
Tabel 2.2 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan
Indeks
Nutrisi untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI
memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan,
bersih. Oleh karena itu setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif
yang berarti sampai usia 6 bulan hanya diberi ASI saja. melalui PP
beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun. Usia 6-9 bulan
bayi dapat diberikan ASI dengan makanan lumat. Kemudian pada usia
kacangan.
- Angka kebutuhan lemak (31 gram pada usia 0-5 bulan & 36
1. Kelebihan Nutrisi
a. Etiologi
usia dini.
dalam sehari)
- Obat-obtan dihindari
< 6 bulan
> 6 bulan
a. Etiologi
1) Penyebab langsung
keluarga
edema.
putih.
c. Diagnosa
d. Penanganan
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Eliminasi :
Pada BAK frekuensi normal dalam sehari
berkisar 4-7 kali atau setiap 2-3 jam
(Soetjiningsih,2013)
Pada BAB dilakukan pemeriksaan
untuk mengetahui frekuensi,jenis, warna,
8. Pola Fungsional
konsistensi (Marmi, 2018)
Istirahat
Pada usia 1 tahun biasanya balita hanya
tidur siang 1 kali saja dengan total jumlah
tidur berkisar antara 12-14 jam (Marmi,
2018)
Aktivitas
Aktivitas masa anak dapat ditunjukkan
dengan adanya respon terhadap rangsang
Data pertumbuhan dapat didapatkan dari
Riwayat Kartu Menuju Sehat (KMS) dan kartu
9. Pertumbuhan dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Sedangkan
Perkembangan data perkembangan didapatkan melalui
Denver Test atau KPSP
b. Pemeriksaan Fisik
Tabel 2.5 Aspek yang dikaji pada pemeriksaan fisik anak resiko gizi
buruk
No. Aspek yang dikaji Rasional
Pemeriksaan fisik harus selalu dimulai
dengan penilaian keadaan umum pasien
yang mencakup : keadaan sakit,
1. Keadaan Umum kesadaran, status gizi (Pengukuran BB
dan PB). Dengan penilaian keadaan
keadaan umum ini akan dapat diperoleh
apakah pasien dalam keadaan distres
20
Kepala:
Pasien dengan malnutrisi energi protein
dapat mempunyai rambut yang jarang,
kemerahan seperti rambut jagung dan
mudah dicabut tanpa menyebabkan rasa
sakit
Mata :
Konjungtiva merah muda (Konjungtiva
pada anak anemia berwarna pucat)
Wajah :
Pada anak yang mengalami gizi buruk,
3. Pemeriksaan Fisik anak memiliki membulat dan sembab atau
terlihat seperti orang tuan
Abdomen :
Perut terlihat buncit pada anak yang
mengalami gizi buruk
Kulit :
adakah dermatosis, keadaan turgor kulit,
odema
Ekstremitas :
Apakah ada oedem sebagai tanda apakah
anak mengalami defisiensi protein, apakah
kuku pucat sebagai tanda anak mengalami
anemia
Dengan menggunakan SDIDTK dan
Pemeriksaan KMPE sebagai parameter perkembangan
4. Perkembangan kecerdasan kognitif anak. Karena anak
Anak dengan gizi buruk beresiko untuk
mengalami gangguan perkembangan.
21
Bayi…..bulan, Sehat/dengan……
terjadi pada bayi dengan resiko gizi buruk yang dirawat di rumah.
Diagnosa potensial yang mungkin dimiliki oleh Anak dengan gizi buruk
adalah :
nutrisi,dehidrasi
Tabel 2.6 Tindakan segera terhadap anak dengan resiko gizi buruk
Diagnosa Tindakan
Nutrisi kurang dari 1) Beri edukasi mengenai asupan
22
mereka untuk setiap tindakan yang dilakukan. Hasil akhir atau tujuan
23
yang ingin dicapai disusun dengan istilah yang berpusat pada pasien
R/ agar ibu dan keluarga dapat memberikan cukup gizi pada anak
bidan atau sebagian dilaksanakan oleh orang tua, keluarga, atau anggota
7.Evaluasi
CASE STUDY
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Oktober 2020
Tempat Praktek : Bidan Tutfah Razzak F.
Pengkaji : Tutfah Razzak F.
Waktu Pengkajian : 09.00 WIB
A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
Nama bayi : By. V
Tanggal lahir : 8 Maret 2020
USIA : 7 bulan 1 minggu
Jenis kelamin: Perempuan
Identitas Ibu Ayah
Orang tua
Nama Ny. C Tn. K
Usia 20 Tahun 21 Tahun
Pekerjaan IRT Swasta
Agama Islam Islam
Pendidikan SMU SMU
Alamat Surabaya
2. Keluhan Utama
Anak tidak mau makan
3. Riwayat Penyakit
Keluarga : Diabetes Melitus (-), Hipertensi (-), TB(-)
4. Riwayat Psikoso dan budaya
Ibu tidak memiliki budaya tarak makan maupun tarak minum. Tempat
tinggal anak rutin melakukan program jentik dan penyuluhan kesehatan
setiap 2 minggu sekali oleh pihak puskesmas.
5. Riwayat Imunisasi
Bayi telah diberikan vaksin Hepatitis B (<24 jam), Pentabio, Polio
25
26
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Tanda-tanda Vital
Keadaan Umum : Baik
Nadi : 140 x/menit Kesadaran :
Compos Mentis
Pernafasan : 25 x/menit Panjang Badan : 67 cm
Suhu : 36,9C Berat Badan : 6 kg
Status Gizi : -2,6 (kurus) Lingkar kepala : 45 cm
27
2. Pemeriksaan Fisik
Rambut : berwarna hitam, bersih, tidak berketombe
Wajah : tidak ada oedem
Mata : konjungtiva merah muda dan sclera putih
Mulut : lidah bersih, sariawan (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Kulit : tidak ikterus, dermatosis (-), oedem (-)
Abdomen : perut normal tidak buncit.
Kuku : bersih warna merah muda
Ekstremitas : tidak ada oedem (-/-)
3. Pemeriksaan Perkembangan
Skor KPSP : 9 (Sesuai)
C. Analisa
Diagnosa : By. usia 7 bulan kurus perkembangan normal
D. Penatalaksanaan
1) Menginformasikan kepada ibu maupun keluarga mengenai keadaan anak
bahwa anak dalam keadaan sehat.
E/ ibu mengerti serta ibu menanyakan hal-hal lain terkait kesehatan
anaknya.
2) Menjelaskan hasil pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak
pada keluarga. Bahwa perkembangan anak sesuai dengan usianya.
Sedangkan status gizi anak tergolong kurus dan beresiko mengalami
gizi buruk.
E/ Ibu mengerti dan bertanya mengenai cara untuk memperbaiki gizi
anaknya
3) Memberikan HE mengenai kebutuhan nutrisi. Menjelaskan pada ibu
kebutuhan energi atau kalori pada anak agar ibu dapat memberikan
asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya.
E/ ibu mengerti dan bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
nutrisi anak seperti makanan apa yang tidak boleh diberikan pada anak.
28
DAFTAR PUSTAKA
Cakrawati dan Mustika NH, Dewi. (2012). Bahan Pangan, Gizi ,Dan
Kesehatan. Bandung : Alfabeta.
Hardinsyah dan Supariasa. (2016). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta:
ECG.
Lusiana El, S, dkk. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi dan Balita. [pdf] Sidoarjo: Indomedia Pustaka,
http://repo.unand.ac.id/26314/ (11 Oktober 2020)