Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
Dosen Pengampu Yuli Farida,SST,M. Keb
Disusun oleh :
Kelompok 4
Jalum 2B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEBUTUHAN DASAR
IBU NIFAS” dengan tepat waktu tanpa kendala apapun.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap untuk kesempurnaan lebih lanjutnya
dari penyusunan makalah selanjutnya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
2.5 Istirahat………………………………………………………………………….…7
3.2 Saran……………………………….………………………………………………..16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.
Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya. Setelah
melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah
membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana
sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.
Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk
kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan
tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal. Menyusui sangat
banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses pengembalian atau pemulihan kembali
kesehatan dan organ-organ ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi.
Belakangan ini ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan,
padahal menyusui sangatlah banyak untungnya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dasar ibu nifas
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin.
5. Minum vitamin A (200.000 unit) agar bias memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASInya.
Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori
cukup banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu.
Tujuan pemenuhan nutrisi
1. Memulihkan kesehatan
2. Pembentukan dan pengeluaran ASI
Adapun manfaat nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:
1. Memberi tenaga atau energi
2. Membangun, memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak.
3. Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan tubuh.
4. Menjaga kecukupan ASI.
Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta
dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan kalori lebih banyak daripada ibu
menyusui satu bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya
penurunan tersebut sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung
1500 kalori dan hidrusi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.
Tabel 1.2 Kecukupan gizi pada wanita dewasa,ibu hamil dan ibu menyusui.
WANITA
NO ZAT GIZI IBU HAMIL IBU NIFAS
DEWASA
2 Protein (g) 48 12 16
4 Vitamin D (mg) 5 5 5
5 Vitamin E (mg) 8 2 4
6
WANITA
NO ZAT GIZI IBU HAMIL IBU NIFAS
DEWASA
13 Vitamin C (mg) 60 10 25
16 Besi (mg) 26 20 2
17 Seng (mg) 15 5 10
19 Selenium (mg) 55 15 25
2.2 Ambulasi
Mobilisasi sebaiknya dilakukan secara bertahap. Diawali dengan gerakan miring ke
kanan dan ke kiri di atas tempat tidur Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung
pada ada tidaknya komplikasi persalinan, nifas dan status kesehatan ibuKemudian ibu
boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk mencegah terjadinya thrombosis dan trombo-
7
emboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari
keempat atu kelima boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada
adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Pada masa lampau,perawatan
pueperium sangat konservatif,dimana puerperal harus tidur telentang selama 40 hari. Kini
perawatan puerperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini.
Perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan,yaitu :
1. Melancarkan pengeluaran lokia,mengurangi infeksi puerperium
2. Mempercepat involusi uteri
3. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat kelamin.
4. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI
dan pengeluaran sisa metabolisme.
Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu harus sehat. Mobilisasi
yang dilakukan tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan
membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan
bangun dari tempat tidurnya 24 – 48 jam setelah melahirkan. Anjurkan ibu untuk memulai
mobilisasi dengan miring kanan/kiri, duduk kemudian berjalan.
Keuntungan ambulasi dini adalah:
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat.
2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik.
3. Memungkinkan kita mengajarkan ibu cara merawat anaknya selama ibu masih
dirumah sakit. Misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makan.
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis).
5. Tidak menyebabkan pendarahan yang abnormal
6. Tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomy atau luka di perut.
Ambulasi dini dilakukan secara berangsur-angsur,maksudnya bukan berarti ibu
diharuskan langsung bekerja (mencuci,memasak,dan sebagainya) setelah bangun. Early
ambulation tidak dianjurkan pada bu postpartum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit
jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.
2.3 Eliminasi
1. BAK/ Miksi
Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi disebut normal bila
BAK spontan setiap 3-4 jam. Pada kala IV persalinan pemantauan urin dilakukan selama 2
8
jam, setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada jam berikutnya.
Pemantauan urin dilakukan untuk memastikan kandung kemih tetap kosong sehingga
uterus dapat berkontraksi dengan baik Ibu diharapkan untuk berkemih dalam 6-8 jam
pertama. Pengeluaran urin masih tetap dipantau dan diharapkan setiap kali berkemih urin
yang keluar minimal sekitar 150 ml
Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala janin
dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan, atau dikarenakan oedem
kandung kemih selama persalinan. Ibu diusahakan mampu buang air kecil sendiri,bila
tidak,maka dilakukan tindakan berikut ini.
a. Dirangsang dengan mengalirkan air keran di dekat klien.
b. Mengompres air hangat diatas simfisis.
c. Saat site bath (berenda di air hangat) klien disuruh BAK.
Lakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit berkemih. Hal ini dapat
membuat klien merasa tidak nyaman dan risiko infeksi saluran kemih tinggi. Oleh sebab
itu,kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam postpartum.
2. Defekasi / BAB
Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum. Kebutuhan untuk defekasi
biasanya timbul pada hari pertama sampai hari ke tiga post partum. Kebutuhan ini dapat
terpenuhi bila ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat, cukup cairan
dan melakukan mobilisasi dengan baik dan benar.
9
Lokia adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas yang tak lain adalah
secret dari Rahim terutama luka plasenta. Pada 2 hari pertama,lokia berupa darah
yang disebut lokia rubra. Setelah 3-7 hari merupakan darah encer yang disebut
lokia serosa dan pada hari ke 10 menjadi cairan putih atau kekuning-kuningan
yang disebut lokia alba.
Lokia yang berbau amis dan lokia yang berbau busuk menandakan adanya
infeksi. Jika lokia berwarna merah setelah 2 minggu,ada kemungkinan
tertinggalnya sisi plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering
disebabkan retrolexio uteri.
Tanda tanda pengeluaran lokia yang menunjukkan keadaan yang abnormal adalah
:
a. Pendarahan yang berkepanjangan
b. Pengeluaran lokia tertahan
c. Rasa nyeri yang berlebihan
d. Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber pendarahan
e. Terjadi infeksi intrauterine.
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam menjaga kebersihan diri,
adalah sebagai berikut:
1. Mandi teratur minimal 2 kali sehari
2. Mengganti pakaian dan alas tempat tidur
3. Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal
4. Melakukan perawatan perineum
5. Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
6. Mencuci tangan setiap membersihkan daerah genitalia.
b. Perineum
Bila sudah buang air besar atau buang air kecil,perineum harus dibersihkan
secara rutin. Caranya dibersihkan dengan air hasil rebusan yang sudah
didinginkan.
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
2. Ajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan air. Pastikan bahwa
membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang,baru
kemudian dibersihkan daerah sekitr anus. Beritahu ibu untuk membersihkan ulva
setiap kali selesai buang air kecil/besar.
10
3. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptic karena dapat
berfungsi sebagai penghilang kuman.
4. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan
pembalut baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis BAK atau BAB atau
minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tidak nyaman.
5. Sarankan ibu untuk mencuci tangan tangan dengan sabu dan air,sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
6. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi,sarankan kepada ibu untuk tidak
menyentuh luka.
2.5 Istirahat
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat
penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat
sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan
yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin. Dengan
tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan
dan dibantu agar mendapat istirahat yang cukup. Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui
minimal 8 jam sehari,yang dapat dipenuhi melalui istirahat siang dan malam.
Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya antara
lain:
1. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.
2. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan.
3. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.
Kurang istirahat dapat menyebabkan:
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
2. Memperlambat proses involusio uteri dan memperbanyak pendarahan.
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat bayi dan dirinya
sendiri.
2.6 Aktivitas Seksual
Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman
untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini
11
bergantung pada pasangan yang bersangkutan. Hubungan seksual dapat dilakukan dengan
aman ketika luka episiotomy telah sembuh dan lokia berhenti. Sebaiknya hubungan
seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan karena pada saat
itu diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Bila suatu persalinan dipastikan
tidak ada luka atau laserasi/robek pada jaringan,hubungan skes bahkan telah boleh
dilakukan 3-4 minggu setelah proses melahirkan.
Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas berkurang antara lain:
1. Gangguan/ ketidaknyamanan fisik.
2. Kelelahan.
3. Ketidakseimbangan hormone.
4. Kecemasan berlebihan.
Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama
tinbul setelah persalinan. Oleh karena itu,bila senggama tidak mungkin menunggu sampai
hari ke 40,suami istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.
12
1. Membantu mempercepat pemulihan kondisi ibu.
2. Mempercepat proses involusio uteri.
3. Membantu memulihkan dan mengencangkan otot panggul, perut, dan perineum.
4. Memperlancar pengeluaran lokhia.
5. Membantu mengurangi rasa sakit.
6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan.
Manfaat senam nifas
1. Membantu memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung pasca persalinan.
3. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen.
4. Memperbaiki dan memperkuat otot panggul.
5. Membantu ibu lebih relaks dan segar pasca persalinan.
6. Meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi atau
penyulit masa nifas atau diantara waktu makan. Sebelum senam nifas, persiapan yang
dapat dilakukan adalah :
1. Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga.
2. Minum banyak air putih
3. Dapat dilakukan di tempat tidur.
4. Dapat diiringi musik
5. Perhatikan keadaan ibu.
Selain senam nifas,secara bertahap ibu pasca persalinan juga dapat mulai kembali
melakukan olahraga favorit,seperti renang,jogging,atau bersepeda,tetapi dipastikan
melakukannya dalam porsi yang cukup,tidak terlalu banyak dan tidak terlalu dini.
Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :
Berikut adalah gerakan senam nifas secara bertahap: (Nurjanah, 2013
Hari pertama
area iga – iga. Tarik napas dalam dan lambat melalui hidung tahan hingga
hitungan ke-5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan melalui mulut. Lakukan dalam
13
Gambar 2.1: Gerakan Senam Hari Pertama
Rasional : Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan
pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini
juga akan membantu proses pemulihan tubuh.
Hari kedua
keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan renggangkan lengan kanan. Pada waktu
yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan renggangkan kaki kanan sehingga ada
regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Lakukan 15 kali gerakan pada
Rasional :
otot lengan.
14
Hari ketiga
selama 3 detik dan kemudian rileks. Lakukan 5-6 kali dalam latihan pagi dan sore.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot - otot dasar panggul
yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan
persalinan.
Hari keempat
sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot – otot bokong tahan 3
detik kemudian rileks. Lakukan dalam 10-15 kali gerakan pada pagi dan sore.
Rasional : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot- otot
punggung.
15
Hari kelima
kepala dan bahu kira – kira 45°, tahan 3 detik dan rileks dengan perlahan.
Rasional :
Hari keenam
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan,
kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian antara kaki kiri dan
kaki kanan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan namun
bertenaga. Ulangi gerakan sebanyak 8 kali pada pagi dan sore hari.
16
Gambar 2.6 : Gerakan Senam Hari Keenam
Rasional :
kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi
Hari ketujuh
dengan letak pada kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari – jari kaki
kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam, kemudian gerakkan
telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti menggergaji. Lakukan
gerakan ini masing – masing selama setengah menit dengan 10-15 kali gerakan
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perempuan masa nifas perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bisa memulihkan kondisi
setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi supaya bayinya tumbuh kembangnya
berjalan dengan normal. Kebutuhan yang essensial dari perempuan nifas meliputi.
a. Nutrisi dan cairan
b. Ambulasi
c. Eliminasi
d. Istirahat
e. Kebersihan diri
f. Seksual
g. Latihan/ senam nifas
3.2 Saran
Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi. Karena kebutuhan ibu yang menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu
hamil maupun wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan
AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Damayanti. 2011. Asuhan kebidanan masa nifas. Refika Aditama. Bandung.
Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Nanny,Vivian. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
19
20
1