POSTPARTUM GROUP
Dalam melaksanakan asuhan pada ibu postpartum dikomunitas, salah satunya adalah
dalam bentuk kelompok. Ibu-ibu postpartum dikelompokkan dengan mempertimbangkan
jarak antara satu orang ibu postpartum dengan ibu postpartum lainnya.
Kegiatan dapat dilaksanakan disalah satu rumah ibu postpartum atau diposyandu dan
polindes. Kegiatannya dapat berupa penyuluhan dan konseling tentang:
1. Kebersihan diri (personal hygiene)
- Menganjurkan ibu untuk membersihkan seluruh badan, mandi minimal 2x sehari
- Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah genetalia dengan sabun dan
air dari arah depan kebelakang
- Sarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2-3x sehari
- Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
membersihkan genetalia
- Apabila ibu mempunyai luka bekas episiotomy, maka sarankan ibu untuk tidak
mententuh daerah luka
2. Istirahat
- Sarankan ibu untuk beristirahat dengan cukup, sebaiknya ibu istirahat disaat
bayinya sedang tidur.
- Sarankan ibu agar mengerjarkan pekerjaan rumah perlahan-lahan
3. Gizi
- Nasi 200gr (1 piring sedang)
- Lauk 1 potong sedang
- Tahu/tempe 1 potong sedang
- Sayuran satu mangkuk sedang
- Buah 1 potong sedang
- Mengkonsumsi tambahan 500kalori setiap hari
- Makanan dengan diet berimbang: protein, mineral, vitamin yang cukup
- Minum sedikitnya 3liter per hari (8 gelas per hari)
- Meminum zat besi selama 40hari pasca persalinan
- Minum kapsul vitamin A
a. Menyusui
Tanda-tanda ASI cukup
1. Bayi kencing setidaknya 6x dalam 24 jam
2. Bayi sering BAB, berwarna kuning “berbiji”
3. Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, kemudian tapi tidur cukup
4. Bayi setidaknya menyusu 10-12x dalam 24 jam
5. Payudara terasa kosong setiap kali menyusui
6. Berat badan bayi bertambah
c. Perawatan payudara
1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering
2. Gunakan bra yang menyokong
3. Apabila putting susu lecet, keluarkan kolostrum dan oleskan setiap kali
menyusui
4. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan 24jam
5. Payudara yang bengkak dapat dikompres hangat selama 5 menit
6. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat diberikan paracetamol 500mg setiap
6-8jam.
d. Lochea
Pembagian lochea antara lain:
1. Lochea rubra 1-3 hari postpartum, berwarna merah kehitaman berisi
jaringan yang sudah mati.
2. Lochea sanguilenta 3-7hari postpartum, berwarna kecoklatan.
3. Lochea serosa 7-14 hari postpartum, berwarna kekuning-kuningan, berisi
serum.
4. Lochea alba 14-40 hari, berwarna keputihan.
e. Involusi uterus
Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi
dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup pembuluh darah
besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. Pada involusi uteri,
jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses protiolitik. Berangsur-angsur
akan mengecil sehingga akhir kala nifas besarnya seperti semula dengan berat
30gr.
f. Senggama
Secara fisik untuk memulai hubungan suami istri, begitu darah merah berhenti,
ibu dapat memasukkan satu atau dua jari kedalam vagina tanpa rasa nyeri.
Memulai hubungan suami istri tergantung pasangannya.
g. Keluarga berencana
Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya dua tahun sebelum
ibu hamil kembali. Pasangan sendirilah yang menentukan kapan ingin berKB.
Tapi sebaiknya segera sebelum masa nifas. Tenaga kesehatan akan memberi
tahu tentang cara, kelebihan, keuntungan, dan efeksamping dari kontrasepsi.
Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko, penggunaan kontrasepsi
aman setelah ibu haid kembali.
2. Deteksi dini
Deteksi dini untuk komplikasi pada bayi baru lahir dan neonates dengan melihat
tanda-tanda atau gejala sebagai berikut:
a. Tidak mau minum atau menyusu atu memuntahkan semua
b. Riwayat kejang
c. Bergerak hanya jika dirangsang (letargis)
d. Frekuensi nafas <30 kali permenit atau >60 kali permenit
e. Suhu tubuh <36,5oC atau >37oC
f. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat
g. Merintih
h. Nanah banyak pada mata dan mata cekung
i. Pusar kemerahan dan meluas kedinding perut
j. Turgor kulit kembali <1 detik
k. Timbul kuning atau tinja berwarna pucat
l. Berat badan menurut umur rendah dan atau masalah dalam bemberian ASI
m. Bayi berat lahir rendah <2500gr atau >4000gr
n. Kelainan congenital seperti ada celah dibibir atau dilangit-langit
Tujuan Khusus :
3. Merancang Penyelenggaraan
1. Persiapan
a. Identifikasi sasaran
b. Penyelenggara Kelas Ibu Balita perlu mempunyai data sasaran
jumlah ibu yang mempunyai balita antara 0 sampai 5 tahun dan
kemudian mengelompokannya jadi kelompok usia 0-1 tahun, 1-2
tahun, dan 2-5 tahun. Data dapat diperoleh dari Sistem informasi
Posyandu, Puskesmas atau dikumpulkan atas kerjasama dengan
Dasawisma Mempersiapkan tempat dan sarana belajar
c. Mempersiapkan materi
a. Pertemuan Persiapan
i Disiplin waktu
2. Pencatatan/Pelaporan
Menggunakan registrasi yang sudah ada seperti Kohort ibu, kohort bayi
dan kohort balita dan pelaporan menjadi kegiatan stimulan tumbuh kembang
balita (LB3 KIA).