Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi


Dosen Pengampu Yuli Farida

Disusun oleh :
Kelompok 4
Jalum 2B

Nadia Septiani P173244180


Zulvakanita P17324418037
Shiva Mandavikia P173244180

POLTEKKES KEMENKES RI BANDUNG


PRODI KEBIDANAN KARAWANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEBUTUHAN DASAR
IBU NIFAS” dengan tepat waktu tanpa kendala apapun.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap untuk kesempurnaan lebih lanjutnya
dari penyusunan makalah selanjutnya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya.

Karawang, Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Nutrisi dan Cairan …………………………………………………………………2

2.2 Ambulasi ……………….……………………………………………………....….3

2.3 Eliminasi …………………………………………………………………………..4

2.4 Kebersihan Diri dan Perineum…………………………………………………….5

2.5 Istirahat……………………………………………………………………………7

2.6 Keluarga Berencana………………………………………………………………8

2.7 Aktivitas Selsual……………………………………………………………….....12

2.8 Senam Nifas ……………………………………………………..……………….13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………..16

3.2 Saran………………………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya
berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.

Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya. Setelah
melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah
membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana sangat
membutuhkan makanan setelah dilahirkan.

Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk
kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan
tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal. Menyusui sangat
banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan
dan organ-organ ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini
ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan, padahal menyusui
sangatlah banyak untungnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kebutuhan dasar ibu nifas ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dasar ibu nifas

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nutrisi dan Cairan


Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus
untuk proses metabolism tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa
membutuhkan 2.200 kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita
dewasa + 700 kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 kalori bulan selanjutnya. Gizi ibu
menyusui erat kaitannya dengan produksi air susu,yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,maka berat badan bayi akan
meningkat,integritas kulit baik,tonus otot,serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Gizi Ibu Menyusui
1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Rata- rata kandungan kalori ASI yang
dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70kal /100 ml dan kira-kira 85 kal
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan
kira-kira 640kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/haro selama 6 bulan kedua
untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2.300-
2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat
seperti susunannya harus seimbang,porsinya cukup dan teratur,tidak terlalu asin,pedas
atau berlemak,serta tidak mengandung alcohol,nikotin,bahan pengawet dan pewarna.
2. Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein di atas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Protein diperlukan
untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein
dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain
telur,daging,ikan,udang,kerang,susu dan keju. Sementara itu,protein nabati banyak
terkandung dalam tahu,tempe,kacang-kacangan dan lain-lain.
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
Ini digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur
kelancaran metabolism di dalam tubuh. Sumber zat pengatur tersebut bisa diperoleh
dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.

2
5. Minum vitamin A (200.000 unit) agar bias memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASInya.
Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup
banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu.
Tujuan pemenuhan nutrisi
1. Memulihkan kesehatan
2. Pembentukan dan pengeluaran ASI
Adapun manfaat nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:
1. Memberi tenaga atau energi
2. Membangun, memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak.
3. Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan tubuh.
4. Menjaga kecukupan ASI.
Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta
dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan kalori lebih banyak daripada ibu menyusui
satu bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut
sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalori dan hidrusi
diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.

2.2 Ambulasi
Umunya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih persalinan berlangsung lama,
karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur terlentang selama 8 jam post
partum untuk mencegah perdarahan post partum. Kemudian ibu boleh miring ke kiri dan ke
kanan untuk mencegah terjadinya thrombosis dan trombo-emboli. Pada hari kedua telah dapat
duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atu kelima boleh pulang.
Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas
dan sembuhnya luka. Pada masa lampau,perawatan pueperium sangat konservatif,dimana
puerperal harus tidur telentang selama 40 hari. Kini perawatan puerperium lebih aktif dengan
dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini. Perawatan mobilisasi dini mempunyai
keuntungan,yaitu :
1. Melancarkan pengeluaran lokia,mengurangi infeksi puerperium
2. Mempercepat involusi uteri
3. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat kelamin.
4. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme.

3
Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu harus sehat. Mobilisasi yang
dilakukan tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan
membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan bangun
dari tempat tidurnya 24 – 48 jam setelah melahirkan. Anjurkan ibu untuk memulai mobilisasi
dengan miring kanan/kiri, duduk kemudian berjalan.
Keuntungan ambulasi dini adalah:
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat.
2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik.
3. Memungkinkan kita mengajarkan ibu cara merawat anaknya selama ibu masih
dirumah sakit. Misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makan.
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis).
5. Tidak menyebabkan pendarahan yang abnormal
6. Tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomy atau luka di perut.
Ambulasi dini dilakukan secara berangsur-angsur,maksudnya bukan berarti ibu
diharuskan langsung bekerja (mencuci,memasak,dan sebagainya) setelah bangun. Early
ambulation tidak dianjurkan pada bu postpartum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit
jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.

2.3 Eliminasi
1. BAK/ Miksi
Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi disebut normal bila BAK
spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra tertekan
oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan, atau
dikarenakan oedem kandung kemih selama persalinan. Ibu diusahakan mampu buang air
kecil sendiri,bila tidak,maka dilakukan tindakan berikut ini.
a. Dirangsang dengan mengalirkan air kerandi dekat klien.
b. Mengompres air hangat diatas simfisis.
c. Saat site bath (berenda di air hangat) klien disuruh BAK.
Lakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit berkemih. Hal ini dapat
membuat klien merasa tidak nyaman dan risiko infeksi saluran kemih tinggi. Oleh sebab
itu,kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam postpartum.

4
2. Defekasi / BAB
Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum. Apabila mengalami kesuliatan
BAB atau obstipasi, lakukan diet teratur,cukup cairan,konsumsi makanan berserat,olahraga,
berikan obat rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan klisma bilamana perlu.
Biasanya 2-3 hari postpartum masih susah BAB,maka sebaiknya diberikan laksan atau
paraffin (1-2 hari postpartum),atau pada hari ketiga diberi laksan supositoria dan minum ir
hangat. Berikut adalah cara agar dapat BAB dengan teratur.
a. Diet teratur
b. Pemberian cairan yang banyak
c. Ambulasi yang baik
d. Bila takut buang air besar secara episiotomy,maka diberikan laksan supositoria.

2.4 Kebersihan Diri dan Perineum


a. Personal Hygiene
Kebersihan diri berguna untuk mengurangi infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman.
Kebersihan diri meliputi kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur maupun lingkungan. Bagian
yang utama dibersihkan adalah putting susu dan mammae.
1. Putting susu
Harus diperhatikan kebersihannya dan luka pecah (rhagade) harus segera diobati
karena kerusakan putting susu merupakan port de entrée dan dapat menimbulkan
mastitis. Air susu yang menjadi kering akan menjadi kerak dan dapat merangsang
kulit sehingga timbul enzema. Oleh karena itu,sebaiknya puting susu dibersihkan
dengan air yang dimasak,tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan bayi,diobati
dengan salep penisilin,lanolin,dan sebagainya.
2. Partum lokia
Lokia adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas yang tak lain adalah
secret dari Rahim terutama luka plasenta. Pada 2 hari pertama,lokia berupa darah
yang disebut lokia rubra. Setelah 3-7 hari merupakan darah encer yang disebut lokia
serosa dan pada hari ke 10 menjadi cairan putih atau kekuning-kuningan yang disebut
lokia alba.
Lokia yang berbau amis dan lokia yang berbau busuk menandakan adanya infeksi.
Jika lokia berwarna merah setelah 2 minggu,ada kemungkinan tertinggalnya sisi
plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering disebabkan
retrolexio uteri.

5
Tanda tanda pengeluaran lokia yang menunjukkan keadaan yang abnormal adalah :
a. Pendarahan yang berkepanjangan
b. Pengeluaran lokia tertahan
c. Rasa nyeri yang berlebihan
d. Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber pendarahan
e. Terjadi infeksi intrauterine.
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam menjaga kebersihan diri,
adalah sebagai berikut:
1. Mandi teratur minimal 2 kali sehari
2. Mengganti pakaian dan alas tempat tidur
3. Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal
4. Melakukan perawatan perineum
5. Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
6. Mencuci tangan setiap membersihkan daerah genitalia.
b. Perineum
Bila sudah buang air besar atau buang air kecil,perineum harus dibersihkan
secara rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sehari sekali.
Cairan sabun yang hangat atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah ibu buang air
kecil atau buang air besar. Sesudah atau sebelum mengganti pembalut (pad) harus
cuci tangan dengan larutan desinfektan atau sabun. Ibu perlu diberitahu cara
mengganti pembalut,yaitu bagian dalam jangan sampai terkontaminasi oleh tangan.
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali BAK dan BAB. Air yang
dipergunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke belakang
hingga tidak adda sisa-sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu dari air
seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka
jahitan.
2. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptic karena dapat
berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah
tersebut dengan saksama.
3. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina
dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptic selama 10
menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.

6
4. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut
baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam
sekali atau bila sudah dirasa tidak nyaman.
5. Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotic yang
diresepkan oleh dokter.

Beberapa langkah untuk menjaga kebersihan bayi adalah :


1. Memandikan bayi
Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan,memberikan rasa segar,dan
memberikan rangsangan pada kulit. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat
memandikan bayi adalah sebabagi berikut.
a. Mencegah kedinginan
b. Mencegah masuknya air ke dalam mulut,hidung,dan telinga.
c. Memperhatikan adanya lecet pada pantat,lipatan-lipatan kulit (ketiak
bayi,lipatan paha,dan punggung bayi).
2. Memberikan pakaian pada bayi
Bahan pakaian yang akan dikenakan oleh bayi hendaknya yang lembut dan mudah
menyerap keringat.
3. Personal hygiene pada bayi
Setiap buang air kecil dan besar,bersihkan daerah perinealnya dengan air dan
sabun,serta keringkan dengan baik. Kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi
sehingga harus dibersihkan.

2.5 Istirahat
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting
sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah
melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat
dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin. Dengan tubuh yang
letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
mendapat istirahat yang cukup.
Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya antara lain:
1. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.
2. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan.
3. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.

7
Kurang istirahat dapat menyebabkan:
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
2. Memperlambat proses involusio uteri dan memperbanyak pendarahan.
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat bayi dan dirinya sendiri.
2.6 Keluarga Berencana
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Tujuan dari kontrasepsi adalah menghindari / mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sel sperma tersebut. Konsepsi yang cocok untuk ibu nifas antara lain Metode
Amenorhea Laktasi (MAL),pil progestin (mini pil),suntikan progestin,kontrasepsi
implant,dan alat kontrasepsi dalam rahim.
Metode Amenorhea Laktasi (MAL)
Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI. MAL dapat dikatakan sebagai
kontrasepsi bila terdapat keaadan :
a. Menyusui secara penuh,tanpa susu formula dan makanan pendamping
b. Belum haid semenjak masa nifas selesai
c. Umur bayi kurang dari 6 bulan.
 Keuntungan :
a. Efektifitas tinggi
b. Segera efektif
c. Tidak mengganggu senggama
d. Tidak ada efek samping secara system
e. Tidak perlu pengawasan medis
f. Tidak perlu obat atau alat
g. Tanpa biaya
 Keterbatasan :
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusun dalam 30
menit pasca persalinan.
b. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
c. Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual termasuk virus hepatitis
B/HIV/AIDS.
 Pelaksanaan :

8
a. Bayi disusui secara on demand/ menurut kebutuhan bayi.
b. Biarkan bayi mengisap sampai dia sendiri yang melepaskan isapannya.
c. Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit.
d. Ketika ibu mulai dapat haid lagi pertanda ibu sudah subur kembali dan harus
segera mulai menggunakan metode KB lainnya.
Pil Progestin
Cocok digunakan oleh ibu menyusui yang ingin memakai PIL KB sangat
efektif pada masa laktasi. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan
(perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur).
 Keuntungan :
a. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
b. Pemakaian dalam dosis rendah
c. Sangat efektif bila dilakukan secara benar
d. Tidak mengganggu hubungan seksual
e. Tidak memengaruhi produksi ASI
f. Kesuburan cepat kembali
g. Nyaman dan mudah digunakan
h. Sedikit efek samping
i. Dapat dihentikan setiap saat
j. Tidak memberikan efek samping estrogen
k. Tidak mengandung estrogen.
 Keterbatasan :
a. Hampir 30-60% mengakami gangguan haid (amenore,spotting)
b. Peningkatan atau penurunan berat badan
c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
d. Bila lupa satu pil saja,kegagalan menjadi lebih besar
 Cara penggunaan :
a. Mulai hari 1-5 siklus haid
b. Diminum setiap hari pada saat yang sama
c. Bila anda minum pilnya terlambat lebih dari 3 jam,minumlah pil
tersebut begitu diingat dan gunakan metode pelindung selama 48 jam.
d. Bila anda lupa 1-2 pil,minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.

9
e. Bila tidak haid,mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
Suntikan Progestin
Metode ini sangat efektif dan aman, dapat dipakai oleh semua perempuan
dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat (rata-rata 4 bulan), serta
cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI.
 Beberapa keuntungan dari metode ini adalah sebagai berikut.
1. Sangat efektif.
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
4.Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit-
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
5. Tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.
6. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai premenopause.
7. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
8. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
9. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
10. Menurunkan krisis anemia bulan sabit.
 Sementara itu, keterbatasan yang dimiliki oleh metode ini adalah sebagai
berikut.
1. Sering ditemukan gangguan haid seperti siklus haid yang memendek/memanjang,
perdarahan banyak/sedikit, perdarahan tidak teratur/spotting dan tidak haid sam
sekali.
2. Sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan (harus kembali pada suntikan).
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
4. Kesuburan kembali terlambat setelah penghentian pemakaian, karena belum habisnya
pelepasan obat suntikan dari Deponya.
5. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina.
menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
6. Hal yang perlu diperhatikan adalah selama 7 hari setelah suntikan pertama, tidal boleh
melakukan hubungan seksual.
Kontrasepsi Implan
Efektif selama 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk jadena, Indoplant, dan
Efektif selama Implanon. Kontrasepsi ini dapat dipakai oleh semua perempuan dalam

10
usia reproduksi. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera
kembali setelah implan dicabut
 Beberapa keuntungan dari kontrasepsi ini adalah sebagai berikut.
1. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
2. Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
3. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
4. Bebas dari pengaruh estrogen.
5. Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
6. Tidak menganggu produksi ASI sehingga aman dipakai pada saat laktasi.
7. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

 Beberapa keterbatasan yang dimiliki kontrasepsi ini adalah sebagai


berikut.
1. Pada kebanyakan pemakai, dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak/spotting, hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid,
serta amenorea.
2. Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual pening
pusing, dan peningkatan/penurunan berat badan. ttheamnesac
3. Membutuhkan tindak pembedahan minor. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) memiliki beberapa jenis, yaitu CuT-380A Nova
T, dan Lippes Lopps.

 Beberapa keuntungan yang diberikan oleh kontrasepsi jenis ini adalah


sebagai berikut.
1.Efektivitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan/100 kehamilan dalam 1 tahun pertama, 1
kegagalan dalam 125-170 kehamilan.
2. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti).
3.Tidak memengaruhi hubungan seksual dan meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut hamil.
4. Tidak memengaruhi produksi ASI.
5. Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi).

11
6. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
7. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan. perlu
8. Reversibel.
9. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.
 Beberapa kerugian dari pemakaian kontrasepsi ini adalah sebagai berikut.
1. Efek samping yang umum terjadi, perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan
pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan banyak,
perdarahan spotting antarmenstruasi, saat haid lebih sakit.
2. Komplikasi lain: merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan,
perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan
penyebab anemia.
3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
gonta-ganti pasangan.

2.7 Aktivitas Seksual


Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini
bergantung pada pasangan yang bersangkutan. Hubungan seksual dapat dilakukan dengan
aman ketika luka episiotomy telah sembuh dan lokia berhenti. Sebaiknya hubungan seksual
dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan karena pada saat itu
diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali.
Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas berkurang antara lain:
1. Gangguan/ ketidaknyamanan fisik.
2. Kelelahan.
3. Ketidakseimbangan hormone.
4. Kecemasan berlebihan.
Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama tinbul
setelah persalinan. Oleh karen aitu,bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke
40,suami istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah waktu
yang tepat untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.
12
2.8 Senam Nifas
Senam Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan, setelah keadaan
ibu normal ( pulih kembali ) . senam nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan
kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu secara pisiologis maupun psikologis. Wanita yang setelah
persalina seringkali mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Hal ini dapat dimaklumi
karena merupakan akibat membesarnya otot rahim karena pembesaran selama kehamilan dan
otot perut jadi memanjang sesuai usai kehamilan yang terus bertambah . setelah persalinan,
otot otot tersebut akan mengendur. Selain itu, peredaran darah dan pernafasan belum kembali
normal. Hingga untuk mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula salah satunya
dengan melakukan senam nifas yang teratur di samping anjuran-anjuran lainnya.
Beberapa factor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas antara lain :
1. Tingkat kebugaran tubuh ibu
2. Riwayat persalinan
3. Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan
4. Kesulitan adaptasi postpartum.
Tujuan senam nifas:
1. Membantu mempercepat pemulihan kondisi ibu.
2. Mempercepat proses involusio uteri.
3. Membantu memulihkan dan mengencangkan otot panggul, perut, dan perineum.
4. Memperlancar pengeluaran lokhia.
5. Membantu mengurangi rasa sakit.
6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan.
Manfaat senam nifas
5. Membantu memperbaiki sirkulasi darah
6. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung pasca persalinan.
7. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen.
8. Memperbaiki dan memperkuat otot panggul.
9. Membantu ibu lebih relaks dan segar pasca persalinan.
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi atau
penyulit masa nifas atau diantara waktu makan. Sebelum senam nifas, persiapan yang dapat
dilakukan adalah :
1. Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga.
2. Minum banyak air putih

13
3. Dapat dilakukan di tempat tidur.
4. Dapat diiringi musik
5. Perhatikan keadaan ibu.
Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :
1. Senam otot dasar panggul (dapat dilakukan setelah 3 hari pasca persalinan)
Langkah-langkah senam otot dasar panggul : kerutkan atau kencangkan otot sekitar
vagina, seperti kita menahan BAK selama 5 detik, kemudian kendorkan selama 3 detik,
selajutnya kencangkan lagi. Mulailah dengan 10 kali 5 detik pengencangan otot 3 kali sehari,
secara bertahap lakukan senam, ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik dalam sehari.
2. Senam otot perut (dilakukan setelah 1 minggu nifas)
Senam dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dank
eras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per hari untuk setiap jenis senam di bawah ini. Setiap
minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada akhir masa nifas setiap jenis
senam ini dilakukan 30 kali.

Langkah-Langkah senam otot perut :


a. Menggerakkan panggul
 Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring
 Keraskan otot perut atau panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa
 Otot kembali relaksasi, bagian bawah punggung kembali ke posisi.
b. Bernafas dalam
Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut dan tangan diatasnya
akan tertarik keatas. Tahan selam 5 detik. Keluarkan nafas panjang. Perut dan tangan
diatasnya akan terdorong kebawah. Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.
c. Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A. pada posisi tersebut, lakukan tumit ke pantat.
Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya. Tahan selama
5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d. Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A. tarik dengan menarik dagu dan mengangkat kepala.
Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut. Tahan selama 5
detik. Tariklah nafas sambil ke posisi dalam 5 hitungan.
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.

14
Dengan kedua lengan diatas dada. Selanjutnya tangan di belakang kepala, ingatlag untuk
tetap mengencangkan otot perut. Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat
berbaring.
Catatan : Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar
bertambah banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari
kemudian dan membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu melelehkan

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perempuan masa nifas perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bisa memulihkan kondisi
setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi supaya bayinya tumbuh kembangnya berjalan
dengan normal. Kebutuhan yang essensial dari perempuan nifas meliputi.
a. Nutrisi dan cairan
b. Ambulasi
c. Eliminasi
d. Istirahat
e. Kebersihan diri
f. Seksual
g. Latihan/ senam nifas

3.2 Saran
Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi. Karena kebutuhan ibu yang menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu
hamil maupun wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan AKA
karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Damayanti. 2011. Asuhan kebidanan masa nifas. Refika Aditama. Bandung.
Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Nanny,Vivian. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

17

Anda mungkin juga menyukai