Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN
PADA IBU NIFAS

Nama : Nada Syifa Salsabila.

Nim : 2013142010018.

Program studi S1 Keperawatan

Universitas Mohammad Natsir Yarsi Kota Bukittinggi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah
kasih kesehatan dan limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini, dalam mata kuliah “Maternitas.”Dengan judul “PROMOSI
KESEHATAN UNTUK IBU POSPARTUM.”

Penulis makalah menyusun materi ini berdasarkan sumber-sumber yang ada


di internet. Makalah ini juga kami susun guna memberikan pengalaman bagi
mahasiswa-mahasiswi agar mampu menerapkan pengetahuannya dengan lebih luas.
Oleh karena itu, mahasiswa-mahasiswi perlu lebih meningkatkan pemahaman,
wawasan, dan memperluas pola pikir. Yang tentunya sangat bermanfaat bagi tumbuh
kembang wawasan kedepan bagi mahasiswa-mahasiswi. Dan pastinya dapat menjadi
bekal bagi mahasiswa-mahasiswi untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan
dunia luas dengan keahlian, pengetahuan, wawasan sesuai dengan keterampilan dan
profesinya masing-masing.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan/perbaikan penulisan makalah ini dikemudian
hari.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................
B.RUMUSAN MASALAH...............................................................................
C.TUJUAN.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. PENGERTIAN.............................................................................................
B. TUJUAN MASA NIFAS...............................................................................
C. TAHAPAN-TAHAPAN MASA NIFAS.....................................................
D. WAKTU KUNJUNGAN MASA NIFAS...................................................
E. TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS...........................
F.   LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU NIFAS
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...........................................................................................
B. SARAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Adapun latar belakang dalam pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui
bagaimana cara memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada
ibu pascapersalinan mengenai berbagai pendidikan kesehatan yang dapat kita berikan
sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan kepada ibu selama masa nifas, dan
menyusui.

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta selaput
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.

Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka
kematian ibu dan bayi di indonesia. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari
separuh ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan
atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak ada intervensi yang
sesuai bagi suatu negara dapat dengan serta merta dijalankan dan memberi dampak
menguntungkan bila diterapkan di negara lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian promosi kesehatan?

2. Apa tujuan promosi kesehatan pada masa nifas?

3. Bagaimana tahapan-tahapan masa nifas?

4. Apa tanda-tanda bahaya pada masa nifas?

c.     TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan

2. Untuk mengetahui tujuan promosi kesehatan pada masa nifas

3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan masa nifas


4. Untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada masa nifas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan
sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan
sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan
yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.

Lingkup Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat


memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Ini mencakup pendidikan kesehatan
(health education) yang penekanannya pada perubahan atau perbaikan melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.Promosi kesehatan adalah juga
upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang penekanannya pada
penyebaran informasi.

Masa Nifas puerperium adalah masa sejak melahirkan sampai pulihnya alat-alat
reproduksi & anggota tubuh lainnya yg berlangsung sampai sekitar 40 hari (KBBI, 1990).

B. Tujuan Masa Nifas


1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaatmenyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanankeluarga berencana.

C. Tahapan-tahapan Masa Nifas


1. Puerperium dini.
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperium intermedial.
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih
enam minggu.
3. Remote puerperium.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna
terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

D. Waktu Kunjungan Masa Nifas


a) Kunjungan I ( 6- 8 jam).
Tujuannya:
 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk bila
perdarahan berlanjut.
 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri.
 Pemberian ASI awal.
 Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

b). Kunjungan II (6 hari pasca persalinan)

Tujuannya :

 Memastikan involusi uterus berjalan, uterus berkontraksi, fundus di


bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
 Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan dan istirahat.
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-
tanda penyakit.
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat
dan menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
c). Kunjungan III (2 minggu pasca persalinan).

Asuhan yang diberikan sama dengan 6 hari post partum

d). Kunjungan IV (6 minggu pasca persalinan).

 Menanyakan ibu tentang penyakit yang dialami ibu dan bayi.


 Memberikan konseling untuk KB secara dini.

e).Kunjungan Rumah

Suatu proses untuk membantu klien atau keluarga mempelajari dan menemukan
kebutuhan kesehatan dengan tujuan untuk membantu menyadari adanya masalah
kesehatan, menegakkan pengertian bersama mempelajari kebutuhan kesehatan
melaksanakan tindakan yang sesuai wewenang, memberikan keyakinan dukungan
dan menurunkan stress. (Saifuddin, 2002)

E. Tanda-tanda Bahaya Selama Masa Nifas.


Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa post partum oleh karena itu
sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya mengenai tanda-
tanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis,
ibu juga perlu mengetahui kemana ia mencari bantuan tersebut (Saifuddin, 2002)

Beritahulah ibu jika mengetahui adanya masalah-masalah berikut,maka ia perlu


segera menemui bidan :
 Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut dua kali
dalam setengah jam).
 Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati atau masalah penglihatan.
 Pembengkakan diwajah atau di tangan.
 Demam, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil atau jika merasa tidak
enak badan.
 Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan atau terasa sakit.
 Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
 Rasa sakit, merah, lunak dan/atau pembengkakan di kaki.
 Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah (Saifuddin, 2002)

F. Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Nifas.

Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan,
ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, tanda bahaya,
keluarga Berencana dan pemberian ASI.Dalam masa nifas dianjurkan untuk
menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas.
Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa
lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya
keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap
waktu, bangun bila mau buang air dan sebagainya.
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan,
bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti
biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan
perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya.

Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas adalah sebagai berikut:
 Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
 Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi serta perawatan bayi
sehari-hari.
 Memberikan pelayanan KB.

Peran perawat , yaitu:


 Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang baik sesuai
dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama
persalinan dan nifas.
 Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan
psikologis.
 Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa
nyaman .

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses
penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan /
health education seperti personal hygiene, istirahat dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan yang
dibutuhkan ibu nifas antara lain:

1) Kebersihan diri atau personal hygiene.


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat
tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.

2) Pakaian.
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan
pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.

3) Kebersihan rambut.
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan
pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu
menggunakan sisir yang lembut.Hindari penggunaan pengering rambut.
4) Kebersihan kulit.
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat
yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit
tetap kering.

5) Kebersihan vulva dan sekitarnya.


 Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil
atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua
kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun.Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan.

6) Istirahat dan tidur.


Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak
diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak
keadaan yang mengganggu lainnya.

Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup :


- Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
- Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
- Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
- Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
- Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

- Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi

- Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.

- Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.

Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat
erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang
bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah
ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800
Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri.

Soal gizi ibu hamil maupun nifas, di mana bila gizi yang dibutuhkan, hampir mirip,
tetap berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna dengan menu seimbang. Kuantitas dan
kualitas makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun mana nifas akan mempengaruhi
produksi ASI. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas, akan terproduksi ASI lebih banyak
daripada ibu dengan gizi kurang. Sedangkan secara kualitas tidak banyak dipengaruhi
kecuali lemak, vitamin dan mineral.

Pada dasarnya menu untuk ibu hamil dan menyusui porsi makan baik nasi maupun
lauk pauknya lebih banyak daripada sebelum hamil dan menyusui. Pesan penting bagi ibu
menyusui, antara lain:

a.       Banyak makan sayuran yang beragam dan banyak minum sedikitnya 8 gelas sehari,

b.      Pemakaian bumbu jangan terlalu merangsang, tidak pedas,

c.       Tetap memperhatikan kecukupan gizi rata-rata dianjurkan (2900 k.kal.)

Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi,
eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya,
keluarga Berencana dan pemberian ASI.

Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya
ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat.Saat
ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas,
misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap
waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya.

Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan,
diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan.Itupun sedikit demi sedikit
sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan
ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara
menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan
memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas
dengan baik dan normal.

Nifas (puerperium) periode waktu atau masa dimana organ reproduksi kembali
kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan wkatu sekitar 6 minggu. Masa Nifas
(puerperium) yaitu dimulainya setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu.

G. Periode Masa Nifas.

1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu
3. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan ada komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta
selaputyang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.Lingkup promosi
kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi,
kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya,
keluarga Berencana dan pemberian ASI.

B. SARAN.
Pemakalah menyadari banyak terdapat kesalahan, kejanggalan, dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini.Dari kesederhanaan makalah ini,
pemakalah membuka tangan guna menerima teguran dan saran, demi
kesempurnaan makalah iniMasa nifas (puerperium) adalah di mulai setelah plasenta
lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil.Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu. Masa dilakukan untik menilai
ke

DAFTAR PUSTAKA
Sastrawinata,sulaiman.2003.Obstetri Fisiologi.Bandung: Eleman

Prawiharjo,Sarwono.2009.ILMU KEBIDANAN.Jakarta:PT Bina Pustaka

http://superbidanhapsari.wordpress.com/2010/10/15/promosi kesehatan pada masa


nifas/

http://www.anneahira.com/promosi kesehatan pada masa nifas/

Anda mungkin juga menyukai