Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

“ASUHAN INTRANATAL DI KOMUNITAS”

Disusun Oleh :
Aulia Pancarani Nuswantari
Farah Alya Salsabila
Frisca Indah Kusuma Wardani
Rezy Yesy Erika
Sheila Dwi Ahkika

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
D-III KEBIDANAN SAMARINA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Asuhan Intranatal di Komunitas”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Asuhan Intranatal di
Komunitas” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Samarinda, 28 Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Strandar Pelayanan Kebidanan........................................................................................3
B. Persiapan Bidan................................................................................................................3
C. Persiapan Rumah dan Lingkungan..................................................................................4
D. Persiapan Alat/Bidan Kit.................................................................................................6
E. Persiapan Ibu dan Keluarga.............................................................................................6
F. Manajemen Ibu Intranatal................................................................................................7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan
yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter
sepesialis kebidanan, dokter umum dan bidan.Tenaga kesehatan yang dapat
memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat adalah dokter sepesialis
kebidanan, dokter umum, dan bidan. Pada kenyataan dilapangan, masih terdapat
penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan, dan dilakukan diluar fasilitas
pelayanan kesehatan.
Secara bertahap seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di failitas
pelayanan kesehatan. Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai
dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan
aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian
yang uatama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan
pengawasan, nasehat serta asuhan bagi wanita selama hamil, bersalin dan nifas
Asuhan kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanan kesehatan
masyarakat dikomunitas, baik dirumah, posyandu maupun polindes.
Sebagai bidan yang nantinya akan ditempatkan di desa, dalam menjalankan
tugas harus komponen  Selain dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi
dan  komprehensif, seorang bidan harus dapat mengenal masyarakat sesuai
budaya setempat dengan sebaik – baiknya, mengadakan pendekatan dan
bekerjasama dalam memberikan pelayanan, sehingga masyarakat dapat
menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut  secara aktif dalam
menanggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka sendiri maupun
keluarga dan masyarakat sekitarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana standar pelayanan kebidanan dalam asuhan intranatal?
2. Apa yang harus di persiapkan oleh bidan dalam asuhan intranatal?
3. Bagaimana persiapan rumah dan lingkungan dalam asuhan intranatal?
4. Apa alat/bidan kit yang harus disiapkan dalam asuhan intranatal?
5. Bagaimana persiapan ibu dan keluarga dalam asuhan intranatal?
6. Bagaimana manajemen asuhan kebidanan pada ibu intranatal?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Standar Pelayanan Kebidanan dalam
Asuhan Intranatal.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Persiapan Bidan dalam Asuhan
Intranatal.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Persiapan Rumah dan Lingkungan
dalam Asuhan Intranatal.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui Persiapan Alat/Bidan Kit dalam
Asuhan Intranatal.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui Persiapan Ibu dan Keluarga dalam
Asuhan Intranatal.
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui Manajemen Asuhan Kebidanan pada
Ibu Intranatal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strandar Pelayanan Kebidanan


Seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan. Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan
standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Berikut
adalah standar pelayanan kebidanan dalam intranatal :
1. Asuhan saat persalinan
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadahi, dengan
memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.
2. Persalinan yang aman
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap
sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan
tradisi setempat.
3. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk
membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
4. Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomy
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II
yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk
memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

B. Persiapan Bidan
Di indonesia pendidikan bidan yang ada sekarang diarahkan untuk
menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa. Bidan yang bekerja di desa,
puskesmas, maupun puskesmas pembantu dilihat dari tugas-tugasnya berfungsi
sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam memberikan asuhan intranatal di
komunitas adalah harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari segi
kompetensi, sehingga dapat memberikan pelayanan persalinan yang bersih dan
aman serta tahu saat yang dapat untuk merujuk kasus-kasus kegawatdaaruratan.
Dengan demikian bisa menyelamatkan ibu dan bayi dan dapat menurunkan AKI.
Persiapan bidan meliputi:
1. Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan
memperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan.
2. Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman untuk
persalinan dan kelahiran bayi.
3. Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukandan
pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang diperlukan serta
dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi.
4. Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya. Karena
jika terjadi keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas yang lebih memadai
dan membahayakan keselamatan ibu dan bayinya. Apabila itu
dirujuk,siapkan dan sertakan dokumentasi asuhan yang telah diberikan.
5. Memberikan asuhan sayang ibu, seperti memberi dukungan emosional,
membantu pengaturan posisi ibu, memberikan cairan dan nutrisi,
memberikan keleluasan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur,
serta melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
teknik pencegahan infeksi.

C. Persiapan Rumah dan Lingkungan


....................................................................................Ruangan atau lingkungan dimana proses persali
memiliki:
1. Tersedia ruangan yang bersih dan layak
2. Terdapat sumber air bersih, air panas dan air dingin
3. Tersedianya penerangan yang baik, ranjang sebaiknya diletakan     
ditengah-tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanan,dan
cahaya sedapat mungkin tertuju pada tempat persaalinan.
4. Terdapat fasilitas telepon yang bisa diakses untuk menghubungi ambulan
jika diperlukan saat melakukan rujukan atau tersedianya mobil yang
bisadigunakan saat diperlukan untuk merujuk. Perlu disiapkan juga
lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir dengan memastikan bahwa
ruangan bersih, hangat, pencahayaan yang cukup dan bebas dari tiupan
angin.

...................................................................................Apabila lokasi tempat tingggal ibu di daerah peg


dingin, sebaiknya sediakan minimal 2 selimut, kain atau handuk yang kering dan
bersih untuk mengeringkan dan menjaga kehangatan tubuh bayi.

.................................................................................Pada intinya untuk persiapan Rumah dan Lingkun


berikut :

1. Situasi dan Kondisi


Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu :
a. Rumah cukup aman dan hangat
b. Tersedia ruangan untuk proses persalinan
c. Tersedia air mengalir
d. T erjamin kebersihannya
e. Tersedia sarana media komunikasi
2. Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu
dan syarat rumah diantaranya :
a. Ruangan sebaiknya cukup luas
b. Adanya penerangan yang cukup
c. Tempat nyaman
d. Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan
D. Persiapan Alat/Bidan Kit
Perlengkapan yang harus disiapkan oleh bidan untuk melakukan persalinan di
rumah/di fasilitas kesehatan :
1. Partus set
2. Heacting set
3. Alat –alat proteksi diri
4. Tensimeterr
5. Stetoskop
6. Monoaural
7. Jam yang mempunyai detik
8. Termometer
9. Bahan habis pakai ( injeksi oksitosin, lidokain, kapas, kasa, detol/lisol)
10. Set kegawatdaruratan
11. Bengkok
12. Tempat sampah basah,kering dan tajam

E. Persiapan Ibu dan Keluarga


Persalinan adalah saat yang menegangkan bahwa dapat menjadi saat yang
menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan
emosional dan pengalaman yang menegangkan dapat dilakukan dengan asuhan
sayang ibu selama proses persalinan. Adapun persiapan ibu dan keluarga
diantaranya:
1. Waskom besar
2. Tempat/ember untuk penyediaan air
3. Kendil atau kwali untuk ari-ari
4. Tempat untuk cuci tangan (air mengalir)+sabun+handuk kering
5. Daster dan sarung
6. BH menyusui
7. Pembalut
8. Satu handuk
9. Sabun
10. Dua waslap.
11. Perlengkapan pakaian bayi
12. Selimut bayi
13. Kain halus atau lunak untuk mengeringkan dan membungkus bayi

F. Manajemen Ibu Intranatal


1. Asuhan Persalinan Kala I
Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai
dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman.Bidan perlu
mengingat konsep tentang konsep sayang ibu, rujuk bila partograf
melewati garis waspada atau ada kejadian penting lainnya. Ada tugas dan
proses/ langkah-langkah yang harus di lalui dalam memberikan asuhan
persalinan pada Kala I.
Tugas dan proses tersebut seperti yang dijabarkan di bawah ini :
a. Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai
b. Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan
memperhatikan   kebutuhan ibu.
c. Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan
d. Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat.
e. Mengizinkan adanya pendamping.

Sebelum bidan melakukan menajemen asuhan kala I, bidan perlu


mengingat tentang konsep sayang ibu, rujuk apabila partograf melewati
garis waspada atau ada kejadian-kejadian penting lain, serta lakukan
observasi ketat apabila didapatkan penyimpangan dalam partograf.

Langkah-langkah asuhan intranatal kala I meliputi :

a. Mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan;


b. Bidan harus segera datang kerumah ibu apabila dipanggil;
c. Memperhatiakan proses pencegahan infeksi;
d. Melakukan anamnesis secara lengkap tentang kehamilan ibu;
e. Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap;
f. Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan/indikasi;
g. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan menggunakan
partograf;
h. Dokumentasikan secara lengkap semua kejadian dalam lembar
observasi dan partograf;
i. Berikan dukungan moral pada ibu,suami, dan keluarga;
j. Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan;
k. Jelaskan proses persalianan yang sedang berlangsung dan beritahu
setiap ada kemajuan
l. Lakukan manajemen nyeri non farmakologi (masase punggung,
relaksasi, dan lain-lain);
m. Lakukan persiapan untuk pertolongan persalinan

2. Asuhan Persalinan Kala II


Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun
bayi.Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin apabila
diperlukan rujukan.
Tugas yang harus dilakukan bidan dalam asuhan kala II adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman;
b. Menghargai hak ibu secara pribadi;
c. Menghargai tradisi setempat;
d. Mengizinkan ibu untuk memilih pendamping persalianan;
Langkah-langkah asuahan intranatal kala II yaitu sebagai berikut :

a. Berikan pendampingan dan hargai ibu selama proses persalinan;


b. Memastikan tersedianya ruangan dibutuhkan;
c. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah melakukan
tindakan;
d. Bantu ibu untuk memilih posisi yang diinginkan;
e. Kosongkan kantong kemih setiap 2 jam;
f. Anjurkan ibu mengejan hanya jika ada dorongan ingin mengejan;
g. Berikan pujian kepada ibu;
h. Berikan minum yang mengandung gula, pada saat tidak ada his;
i. Lakukan observasi ketat denyut jantung janin setiap tidak ada his,
jika terjadi gawat janin percepat persalinan dengan melakukan
episiotomi;
j. Hindari peregangan vagina secara manual;
k. Lakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar normal
(APN);
l. Apabila rektum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain
bersih;
m. Lakukan inisiasi menyusui dini;
n. Berikan injeksi vitamin K pada paha bayi;
o. Berikan salep mata pada bayi;
p. Dokumentasikan secara lengkap semua temuan;

Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan


intranatal kala II antara lain sebagai berikut :

a. Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi terlentang;


b. Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, tempat persalinan, pengikat dan
pemotong tali pusat;
c. Pimpin ibu mengejan jika ada keinginan untuk mengejan;
d. Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan;
e. Terapkan konsep sayang ibu;
f. Lakuakan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila
diperlukan rujukan.

3. Asuhan Persalinan Kala III


Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat
salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu,
dalam asuhan kala III ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu
bidan sebagai penolong persalinan harus terlatih dan terampil melakukan
manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan
manajemen aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-obatan
dan metode efektif untuk penyimpanan , serta sistem rujukan untuk
kegawatdaruratan obstetri yang efektif.
Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu
mengeluarkan plasenta dan selaput janin secara lengkap, mengurangi
kejadian perdarahan pasca-salin, memperpendek kala III, mencegah
terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadinya retensio plasenta.
Hal-hal yang yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan
asuhan intranatal kala III adalah sebagai berikut :
a. Penyimpanan oksitosin harus didlam lemari es pada suhu 2-
80C dan hindarkan dari paparan cahaya secara langsung.
b. Pada suhu 300C oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, dan
pada suhu 400C oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.
c. Tidak dianjurkan untuk memberikan ergometrin atau metergin
sebelum bayi lahir
d. Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan
berkontraksi dengan baik, keluar darah dari vagina, serta tali
pusat memanjang.
e. Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan
menarik tali pusat secara berlebihan.
f. Lakukan peregangan tali pusat dengan hati-hati
g. Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri
atau tali pusat tertahan.

Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap,


ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu rujuk.

4. Asuhan Persalinan Kala IV


Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua
jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak menutup kemungkinan
terjadi perdarahan dan atonia uteri. Kehilangan darah biasanya terjadi
karena pelepasan plasenta dan robekan serviks dan perineum, jumlah
darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = ± 500 cc), apabila jumlah
perdarahan lebih dari 500 cc harus dicari penyebabnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV adalah
sebagai berikut :
a. Kontraksi uterus
b. Perdarahan
c. Kandung kemih
d. Adanya luka
e. Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap
f. Tanda-tanda vital
g. Keadaan bayi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar,
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Maka dari itu harus
dilakukan pertolongan persalinan sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan
pada Asuhan Intanatal.
Adapun persiapan yang harus disiapkan yaitu antaralain: persiapan bidan,
persiapan rumah/lingkungan, persiapan alat/bidan kit, dan persiapan ibu dan
keluarga. Hal-hal itu harus disiapkan dengan maksimal agar dapat mencegah atau
meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Manajemen pada ibu intranatal meliputi empat tahap yaitu: Asuhan Persalinan
Kala I, Asuhan Persalinan Kala II, Asuhan Persalinan Kala III, dan Asuhan
Persalinan Kala IV yang mana msing-masing tahap tersebut sudah ada
langkahnya masing-masing.

B. Saran
Sebagai seorang bidan yang nantinya akan turun ke dalam komunitas
diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan kompeten. Dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
pembaca dan penulis. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna, 2011, Asuhan Kebidanan Komunitas, Yogyakarta: Nuha


Medika

Bustami, S. E. 2017. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Padang: CV. Rumahkayu


Pustaka Utama

Meilani, Niken. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya

Retna, Ery dan Sriati. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Numed: Jakarta

https://id.scribd.com/doc/238155748/Asuhan-Intranatal-Di-Komunitas diakses pada


tanggal 28 Mei 2020 Pukul 19.00 Wita

Anda mungkin juga menyukai