Anda di halaman 1dari 6

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang merupakan tempan

pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua organ ini berada di luar perut. Letak testis yang
berada di luar perut memungkinkan untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu tertentu
untuk bertahan hidup yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu 37o C. Berikut
adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:

Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin
jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.

Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis sehingga
jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga matang.

Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah sebagai
penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.

Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk
sperma.

Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan ke uretra.

Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis.

Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan antara kelamin pria
dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam rahim wanita.

Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu testis.

a. Penis Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan saluran
sperma.

b Skrotum Bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis. Berfungsi menjaga
suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.

c Testis Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum. Berfungsi untuk
memproduksi sperma dan hormon testosteron.

d Epididimis Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma dengan
ukuran ± 4 cm. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
e Vas Deferens Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Berfungsi menghubungkan epididimis dan uretra.

f Uretra Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi. Berfungsi
sebagai saluran keluarnya sperma dan urin.

g Kelenjar Vesikula Seminalis Bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran ± 5 cm
yang terletak di belakang kantung kemih. Berfungsi menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk
perkembangan sperma.

h Kelenjar ProstatBagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di bawah kantung kemih.
Berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.

i Kelenjar Cowper Bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di bawah kelenjar
prostat. Berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa

Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu vagina dan uterus. Ovarium
menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada rahim melalui leher rahim, sementara rahim melekat
pada ovarium melalui tuba falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel telur, yang
melewati tuba falopi ke dalam rahim.

Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini disebut fertilisasi. Sel
telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju
rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada
dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan
keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur ini
akan keluar bersama dengan meluruhnya dinding rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi.

Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:

Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah sepasang dan terdapat di
rongga badan.

Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga sepasang. Di sinilah
pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.

Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan kelahiran anak.
Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat kelahiran.

3. Proses Reproduksi pada Manusia

Proses reproduksi pada manusia dimulai dengan hubungan seksual, kemudian diikuti oleh sembilan
bulan kehamilan sebelum melahirkan. Selama bertahun-tahun orangtua merawat anaknya hingga
menjadi manusia yang independen. Kehamilan dapat dihindari dengan menggunakan alat kontrasepsi
seperti kondom untuk pria dan KB untuk wanita.

3.1. Usia Subur

Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada
wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim
(endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan
sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).

Tahap siklus menstruasi:

Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.

Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.

Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.

Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu
tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung
sepanjang hidupnya.

3.2. Hubungan Seksual

Reproduksi pada manusia merupakan pembuahan di dalam yakni melalui hubungan seksual. Dalam
proses ini, alat kelamin pria (penis) dimasukkan ke dalam alat kelamin wanita (vagina). Selama proses
ini, sperma akan disalurkan ke vagina selanjutnya menuju rahim dan tuba falopi. Di tuba falopi terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma.

3.3. Kehamilan

Kehamilan adalah saat dimana janin berkembang di dalam rahim wanita. Selama kehamilan, janin
menerima semua nutrisi dan oksigen melalui darah dari wanita melalui plasenta. Plasenta melekat pada
janin melalui tali pusar. Akibatnya, wanita memerlukan kalori yang lebih besar. Selain itu, wanita juga
memerlukan beberapa vitamin dan nutrisi dalam jumlah yang lebih besar dari normal, sehingga wanita
perlu makan dalam jumlah yang lebih besar. Masa kehamilan pada manusia adalah sekitar 266 hari.

3.4. Kelahiran
Setelah janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju proses persalinan. Manusia yang
baru lahir disebut bayi. Bayi harus mulai mampu bernapas sendiri setelah kelahiran. Tak lama kemudian,
plasenta ikut keluar dan tali pusar akan diputuskan.

3.5. Perawatan oleh Orangtua

Bayi manusia hampir tidak berdaya dan membutuhkan perawatan dari orangtua selama bertahun-
tahun. Salah satu yang harus dilakukan adalah menyusui bayi oleh ibunya.

4. Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari beberapa kelenjar yang mendukung proses reproduksi.
Berikut adalah beberapa kelenjar pada sistem reproduksi:

Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning,
mengandung makanan sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.

Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen terbesar yang
bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk sperma.

Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berfungsi mensekresi
cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.

Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat pada vagina wanita berfungsi menghasilkan lendir
yang alkalis saat berhubungan badan.

5. Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia

Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon pada sistem
reproduksi manusia:

FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH
ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang
produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita.

LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat
merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi
poses ovulasi (pelepasan sel telur).

Testosteron adalah hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan
penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.

Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini berperan alam
oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga
berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Berperan
dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah
dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga
agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus
tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.

Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran, untuk
merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada
proses kelahiran.

Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron
merangsang pembentukan air susu.

6. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Baca juga: 25 Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

6.1. AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah
putih yang merupakan penangkal tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual
dengan penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah digunakan oleh penderita AIDS,
keturunan, dan transfusi darah. Intinya, darah, sperma, air mani, dan alat yang tidak steril menjadi
perantara penyebaran virus HIV.

6.2. Gonorrhea

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak
seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine
mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga
dapat mengakibatkan kemandulan.

6.3. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis
berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani,
endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

6.4. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak
seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai
dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak,
melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai