PADA
MANUSIA
KELOMPOK 1 :
- ANTONIUS HERI N.
- CHRISTINE OCTAVIYANA P.
- DAYTRICH RAYNALD
- DEA ANANTA
- DE KRSNA W.
- DELLA ADELIA
A. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN
REPRODUKSI PRIA
Struktur dan fungsi organ pada pria
1. Penis
2. Skrotum
1.Testis
befungsi memproduksi spema melalui proses
spermatogenesis yang dibantu testosteron (hormon kelamin
pria). Di dalam testis terdapat saluran” halus yg disebut
tubulus seminiferus.
2. Saluran kelamin
1. epidermis : sebagaitempat pematangan
danpenyimpanan spermasementara.
2. vas deferens : sebagaisaluran yang dilalui spermadari
epidermis menujuvasikula seminalis (kantungsperma).
3. saluran ejakulasi : untukmengeluarkan spermamenuju
uretra.
4. uretra : sebagai salurankelamin dari vasikulaseminalis
dan saluran urine dari kantong kemih
3. Kelenjar kelamin
1) Oogenesis
Organ kelamin wanita berfungsi menghasilkan ovum (sel telur) Sel telur
ini terbentuk melalul oogenesis yang terjadi di dalam ovarium. Oogenesis
terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan,
dan tahap pematangan.
c) Fase Ovulasi
Fase ovulasi adalah fase terjadinya pelepasan sel telur matang dari permukaan
ovarium. Fase ini biasanya terjadi pertengahan siklus, sekitar dua minggu atau
lebih sebelum menstruasi dimulai. Adanya peningkatan kadar esterogen
mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH sehingga hipofisis
Melepaskan luteinzing hormone (LH).
LH merangsang terjadinya ovulasi.
d.) Fase Pasca Ovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada
tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga
endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio
untuk berkembang.
No Hormon Fungsi
Penyakit pada sistem reproduksi umumnya terjadi karena infeksi mikroorganisme tertentu.
Penyakit ini menular melalui hubungan seksual dan juga dapat ditularkan oleh cairan
darah, dan juga pada ibu hamil yg menderita PMS (Penyakit Menular Seksual) kepada
bayinya.
A. Keputihan
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan keluarnya cairan kental
berwarna putih dari vagina. Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri
chlamydia trachomatis (penyakit klamidiasis) dan infeksi jamur candida albicans
(penyakit kandidiasis).Pad penyakit klamidiasis ini bisa menyerang pria, wanita,
bahkan pada bayi. Pada pria, bakteri chlamydia dapat menyerang saluran dalam
penis (uretra). Sedangkan pada wanita, bakteri chlamydia dapat terjadi di organ
panggul. Klamidiasis pada perempuan dapat mengakibatkan kemandulan, radang
saluran kening, robeknya saluran ketuban sehingga terjadinya kelahiran bayi
sebelum waktunya. Pada pria, klamidiais dapat mengakibatkan kemandulan,serta
radang pada saluran kencing. Pada bayi, kurng lebih 60%-70% terkena penyakit
mata atau saluran pernapasan. Pada penyakit kandidiasis hanya terjadi pada
wanita, penyakit ini memiliki gejala berupa keluarnya cairan berwarna putih seperti
susu, bergumpal, terasa gatal dan panas, serta kemerahan pada daerah kelamin.
B. Gonore
Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore dapat terjadi pada pria
maupun wanita, namun gejala yang muncul pada pria dan wanita berbeda. Gejala utama
gonore yang muncul pada pria berupa keluarnya nanah dari penis dan rasa sakit saat buang
air kecil. Sedangkan pada wanita, gonore sering kali tidak menimbulkan gejala, namun
terkadang mengakibatkan radang panggul. Di samping itu, gonore juga dapat terjadi pada
bayi akibat tertular dari ibunya selama proses persalinan. Bayi yang terkena gonore akan
mengalami keluhan pada mata.
C. Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menular. Umumnya,
penyebaran akan penyakit sifilis melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui cairan tubuh pengidapnya, yaitu darah
selain dari hubungan intim. Berikut gejala sifilis :
• Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk.
• Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.
• Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.
• Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.
D. Herpes Genitalis
Herpes Genital adalah penyakit menular seksual pada pria dan wanita, yang
menyebabkan luka melepuh di area kelamin. Namun, penderita herpes genital
juga bisa tanpa gejala.Virus herpes simpleks (HSV) adalah penyebab dari penyakit
herpes genital atau herpes kelamin. Penyebaran HSV paling sering terjadi melalui
hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi virus ini. Selain itu, herpes genital
dari ibu hamil juga dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya. Gejala yg
dialami yaitu munculnya bintik-bintik berair yang terasa nyeri di sekitar kelamin,
kemudian bintik tersebut kemudian pecah dan meninggalkan luka yg kering, lalu
luka tersebut hilang dengan sendirinya.
E. AIDS
Penyakit ini disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency virrus ( HIV). AIDS
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Gejalanya sebagai berikut :
• Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat
• Mengalami demam tinggi, diare, dan batuk berkepanjangan
• Kelainan pada kulit dan terjadi iritasi
• Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
Selain PMS , organ reproduksi dapat mengalami gangguan tertentu
sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik, berikut beberapa gangguan
yg sering kita temukan pada sistem reproduksi :
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan
dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Berikut gejalanya :
• Nyeri di perut bagian bawah dan panggul.
• Sakit saat buang air besar atau buang air kecil.
• olume darah yang berlebihan saat menstruasi.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi
pria yg ditandai gagalnya satu atau kedua testis untuk turun dari rongga
abdomen ke dalam skrotum. peristiwa ini terjadi pada saat bayi yg
lahirnya prematur. Bayi yg lahir dalam kondisi ini akan beresiko besar
mengalami kemandulan pada saat dewasa.
3. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi
pria yg ditandai dengan adanya penurunan fungsi testis akibat gangguan
hormonal. Gangguan ini dapat mengakibatkan mandul, impotensi, dan
tidak tampaknya ciri seksual sekunder pada pria.
4. Amenore
Amenore adalah gangguan Reproduksi pada wanita yg ditandai tidak
terjadinya menstruasi. Amenore dibedakan menjadi 2 yaitu amenore
primer dan amenore sekunder. Amenore dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya kelainan bawaan pada sistem reproduksi,
kelainan kromosom, penurunan berat badan yang ekstrim.
5. Mioma
Mioma adalah tumor jinak yg tumbuh di sekitar otot rahim. Di atas usia produktif,
mioma akan mengecil kerena kadar estrogen penderita sudah berkurang, gejala
mioma sebagai :
• Adanya gangguan haid, buang air kecil, buang air besar.
• Terjadi pendarahan abnormal.
• Rasa nyeri terutama pada saat menstruasi.
• Jika penderita mioma hamil dapat mengganggu aktivitas kehamilan dan dapat
terjadi keguguran secara tiba-tiba.
1. Kontrasepsi Permanen
Kontrasepsi permanen dilakukan dengan sterilisasi dan dilakukan ketika tidak ingin
memiliki anak lagi.
2. Kontrasepsi Temporer
Kontrasepsi sementara pencegahannya hanya bersifat sementara dan
kemampuan hamil bisa dikembalikan sewaktu-waktu. Kontrasepsi temporer bisa
dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tidak.
Kontrasepsi dengan menggunakan alat bantu memiliki beragam cara dan alat, di
antaranya adalah:
a. Menggunakan alat yang bisa menghalangi ovulasi dengan menggunakan
hormon. Yaitu menggunakan: pil KB, KB susuk, implan, KB Suntik.
b. Menghalangi penempelan embrio, menghalangi fertilisasi sperma dan ovum.
Yaitu menggunakan KB spiral IUD, kondom, koyo ortho evra, diafragma/cervical
cup
c. Menggunakan kontrasepsi darurat dalam bentuk pil. Atau lebih dikenal dengan
after morning, diminum ketika sudah melakukan hubungan tanpa menggunakan
alat pelindung.