Anda di halaman 1dari 37

Sistem Reproduksi Pada Pria

Nama Anggota Kelompok 3 :


1. Amir Syarifudin Iskandar Syah ( 07 )
2. Fadilah Khoirun Nisa’ ( 13 )
3. Intan Nurkholidah ( 19 )
4. Koko Setiawan ( 22 )
5. Reyhan Dela Masyhuri ( 31 )
6. Sheila Farisqia Purnomo ( 34 )

Kelas : XI – MIPA 5
Sistem Reproduksi Pada Pria

EKSTERNAL : INTERNAL :

PENIS TESTIS
SKROTUM SALURAN REPRODUKSI
KELENJAR AKSESORI
EKSTERNAL
1. PENIS
• Terdiri dari tiga bagian, yaitu akar, badan dan glans.
• Berfungsi sebagai organ kopulasi, serta pengeluaran urine dan semen.
• Pada glans penis banyak mengandung ujung – ujung saraf sensoris. Glans
penis tertutup oleh lipatan kulit longgar prepusium ( kulub ).
• Badan penis terdiri atas tiga jaringan yang berongga dan banyak
mengandung pembuluh darah yaitu, dua korpus kavernosum dan satu
korpus spongiosum.
2. SKROTUM ( Kantong Pelir )
• Skrotum merupakan kantong yang di dalamnya berisi testis atau kantong
longgar dari kulit, fasia, dan otot polos yang membungkus testis di luar
tubuh.
• Berjumlah sepasang, setiap skrotum berisi satu testis.
• Fasio skrotum mengandung otot dartos yang mampu berkontraksi sebagai
respon terhadap udara dingin dan rangsangan seksual.
• Skrotum juga mengandung otot kremaster yang berfungsi mengatur suhu
lingkungan testis.
INTERNAL
1. TESTIS
• Organ lunak berbentuk oval agak gepeng dengan ukuran 4 – 5 cm.
• Setiap testis dilapisi oleh tunika albuginea
• Berfungsi sebagai tempat sintesis hormon adrogen dan tempat
berlangsungnya proses spermatogenesis.
• Tempat sintesis hormon androgen berlangsung dalam sel leydig di jaringan
inter tubuler
• Tempat berlangsungnya proses spermatogenesis terjadi di epitel tubulus
seminiferus.
2. SALURAN REPRODUKSI

a. Epididimis
• Di bentuk oleh saluran berlekuk – lekuk secara tidak teratur yang disebut
duktus epididimis.
• Berfungsi menyimpan sperma hingga menjadi dewasa.
b. Vas diferens
• Merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra.
• Sebelum masuk ke uretra, vas diferens bergabung terlebih dahulu dengan
saluran ekskresi vesikula seminalis membentuk duktus ejakulatorius
kemudian, melalui kanalis inguinalis masuk ke dalam rongga tubuh dan
akhirnya menuju uretra.
c. Uretra
• Berfungsi sebagai saluran akhir yang dilalui sperma dan urin sebelum
dikeluarkan dari tubuh
3. KELENJAR AKSESORI
a. Vesikula Seminalis
• Kantong berkelok – kelok yang bermuara ke dalam duktus ejakulatorius.
• Berfungsi menghasilkan cairan kental bersifat basa yang kaya akan
fruktosa untuk menutrisi sperma.
b. Kelenjar Prostat
• Terletak di bawah kandung kemih dan menyelubungi uretra bagian atas.
• Berfungsi untuk menyekresikan cairan alkali yang menetralkan keasaman
cairan vagina dan menyekresikan protein seminal plasmin yang memiliki
sifat antibiotik agar mencegah infeksi sepanjang saluran reproduksi pria.
c. Kelenjar bulbouretral ( Cowper’s Gland )
• Kelenjar kecil yang menyerupai kacang polong yang bermuara ke dalam
uretra di penis.
• Berfungsi untuk menyekresikan mucus untuk lubrikasi ( pelumasan ) saat
kopulasi.
Spermatogenesis
Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di
dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang
tersebar secara acak, yang disebut sel sertoli. Sel ini
berfungsi untuk memberikan makanan untuk sel sperma
yang belum matang. Ketika sel sperma telah matang
(spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma)
memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.
Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah
menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya,
spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi
spermatosit sekunder yang berukuran sama. Melalui
tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah
diri lagi menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan
ukuran. Spermatid merupakan tahap akhir sebelum
akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang
(spermatozoa) dan siap dikeluarkan bersama dengan air
mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.
Hormon Kelamin Laki - Laki
Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita
Reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan
tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran
persalinan?keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan liang
peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2.Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :
Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian
luas dan membatasi vulva.
-Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak d bagian
dalam dan membatasi vulva
3. Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas
yang tampak membukit
4. Payudara. disebut juga kelenjar mamae. Payudara akan menghasilak ASI
untuk nutrisi bayi.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan, keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan liang
peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga
perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan
hormon wanita seperti :
Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu
dalam prosers pematangan sel ovum. Progesterone yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan
Ovarium di selubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Tiap folikel mengandung
satu sel telur. Folikel adalah strukur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi
menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
3. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikelurakan oleh ovarium.
4. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
5. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
6. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. Oviduct
berjumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan rahim.
7. Rahim / Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu : Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang
berfungsi sebagai pelindung uterus. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan
berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula
setiap bulannya. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila
tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan
sel ovum matang.
8. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
9. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
Berbentuk tabung berlapis otot. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki
lipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang
dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar Bartholin.
10. Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
• Organ utama nya ialah
• Indung telur (ovarium)
• Oviduk (tuba fallopi)
• Uterus
• Vagina
Hormon Kelamin Wanita
Nama Hormon Dihasilkan oleh Fungsi

estrogen Ovarium (folikel dan Memberikan pengaruh pada pertumbuhan organ reproduksi, kelenjar
korpus leteum) dan mamae, sekresi cairan pada serviks yang memudahka spera masuk ke
plasenta uterus, dan proses kelahiran
progesteron Ovarium (korpus Merangsang pertumbuhan endometrium uterus untuk persiapan
leteum) da plasenta implantasi zigot, menghambat kontraksi uterus, merangsang
pertumbuhan sel-sel alveolar kelenjar mamae, meningkatkan viskositas
mukus serviks sehingga menghambat masuknya sperma, dan sedikit
meningkatkan suhu tubuh.
LH Hiposfisis Merangsang ovarium untuk memproduksi esterogen dan progesteron ,
(luteinizing hormone) serta memacu pertumbuhan korpus leteum dan ovulasi.
FSH (follicle Hipofisis Merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron,
stimulatinng hormone) serta memacu pertumbuhan dan perkembangan folikel (sel telur)
GnRH (gonadotropin Hipotalamus Merangsang hipofisis untul menyekresi LH dan FSH
releasing hormone)
HCG (human chorionic Disekresi oleh sel-sel Mempertahankan produksi progesteron dan estrogen oleh ovarium
gonadropin) embrionik.
Laktogen plasenta Disekresi oleh Merangsnag pertumbuhan kelenjar mamae untuk persiapan laktasi
plasenta
Tirotropin korionik Disekresi oleh Meningkatkan laju metabolisme pada inu hamil.
plasenta
Relaksin Disekresi oleh korpus Merelaksasi serviks dan fibrkartilago pada simfisis pubis (persendian
leteum tulang panggul) sehingga nenuahkan kelahiran
Nama Hormon Dihasilkan oleh Fungsi

Prolatin Hipofisis Merangsnag pertumbuhan duktus dan alveolus pada kelenjar mamae
saat kehamilan dn produksi air susu selama menyusui
Oksitosin Hipotalamus Merangsang kontaksi otot polos uterus selama proses kelahiran dan
meragsang kelenjar mamae untuk pengeluaran air susu.
CRH (corticotropin Plasenta Memacu produksi estrogen plasenta dan perubahan paru-paru janin
releasing hormone) untuk menghirup udara
Prostagladin Uterus Mempengaruhi robeknya folikel saat ovulasi dan merangsang
kontraksi uterus saat kelahiran.
Oogeneis
Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak
seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa
dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu
ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:
– Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam
folikel di ovarium.
– Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46
kromosom. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan
dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
– Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat
haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari
yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.
– Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang
kemudian membelah lagi
– Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba
Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami
pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan
polar pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua yang
akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi
fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus
oogenesis diulang kembali.
– Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi
bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut
dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur
menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai
perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.
– Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel
zygot yang bersifat dipoid (2n).
Siklus Menstruasi Dan Kehamilan
Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :
A. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu
luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding
endometrium yang robek. Terjadi secara periodik/sikus. Mempunyai kisaran
waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi
terdiri dari 4 fase yaitu :
• Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga
karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga
kandungan hormone dalam darah menjadi tidaka ada.
• Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone
progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan
merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen
diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak
dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari
hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki
dinding endometrium yang robek.
• Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya
sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan
meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus
luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron
yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan
pembuluh darah.
• Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil
dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk
menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka
penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan
endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
B.Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan
zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan
janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah
berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran. Tahapan waktu dalam
fertilisasi :
– Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
– Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang
menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan
dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar
blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari.
Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
– Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi
dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi
kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah
menstruasi.
– Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
– Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast.
Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai
menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya
usia kandungan.
Bayi Kembar
Bayi kembar dapatdiklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu :
1. Kembar monozigotik
– Kembar monozigot terjadi apabila sudah terjadi
pembelahan dari sel telur yang sudah mengalami
proses fertilisasi antara 1 dan 14 hari setelah
konsepsi.Bayi ini akan saling berbagi gen yang sama,
dan memiliki perbedaan yang sangat sedikit karena
proses embriologi yang tidak biasa. Dan sering memiliki
jenis kelamin yang sama.(McGraw-Hill, 2007)
– Terdapat beberapa variasi yang menarik dari kembar
monozigotik. Pembelahan dari zigot yang terjadi setelah
hari ke-7 atau hari ke-8 akan mengalami peristiwa
Mirror Image dimana terjadi kebalikan dari suatu hal.
Contohnya arah dari pertumbuhan rambut. (McGraw-
Hill, 2007)
– Perbedaan waktu dari pembelahan zigotik juga sangat
berpengaruh terhadap terbentuknya plasenta dan
membran amnion. Kembar monozigotik yang berasal
dari pembelahan zigotik yang mulai lebih awal akan
mempunyai korion dan amnion yang berbeda.
Sedangkan yang berasal dari pembelahan sel yang
mulai lebih lama hanya berbagi salah satu dari 2
struktur ini. (McGraw-Hill, 2007)
2. Kembar Dizigotik
– Kembar dizigotik tejadi saat 2 sel telur yang
berbeda mengalami fertilisasi oleh 2
spermatozoa yang berbeda. Dan proses ini tidah
haru terjadi pada saat yang bersamaan. Kembar
dizigotik akan memiliki, rata-rata 50% gen yang
sama. Yang artinya mereka memiliki hubungan
saudara yang tidak berbeda jauh dari hubungan
saudara seperti biasa. Secara teori, kembar
dizigotik akan memiliki antara 0 sampai 100%
gen yang sama. Tetapi rata-rata lebih sering
memiliki 50% gen yang sama. Pada kembar tipe
ini, bisa terjadi perbedaan jenis kelamin.
(McGraw-Hill, 2007)
– Terdapat juga variasi yang tidak biasa pada
kembar dizigotik. Variasi ini dinamakan
superfekundasi dan superfetasi. Superfekundasi
adalah terjadinya konsepsi kembar dizigotik yang
diikuti dengan fertilisasi yang berbeda. Biasanya
terpisah beberapa hari. Dimana masing-Masing
co-Twin memiliki ayah yang berbeda pula.
Sedangkan superfetasi adalah konsepsi multipel
yang terjadi dengan perbedaan waktu beberapa
hari atau bahkan bulan. Dimana terdapat
interval selama satu atau lebih siklus ovulatorik
diantara dua fertilisasi. (McGraw-Hill,2007)
Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dai ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan
menelan ASI. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan
pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh
secara alami (Ambarwati, 2010; h. 6).
• Fisiologi laktasi
• Setelah persalinan, plasenta terlepas. Dengan terlepasnya plasenta, maka produksi hormon esterogen dan
progesteron ber-kurang. Pada hari kedua atau ketiga setelah persalinan, kadar esterogen dan progesteron
turun drastis sedangkan kadar prolaktin tetap tinggi sehingga mulai terjadi sekresi ASI. Saat bayi mulai
menyusu, rangsangan isapan bayi pada puting susu menyebabkan prolaktin dikeluarkan dari hipofise
sehingga sekresi ASI semakin lancar.
• Pada masa laktasi terdapat refleks pada ibu dan refleks pada bayi. Refleks yang terjadi pada ibu adalah:
• a) Refleks prolaktin
– Rangsangan dan isapan bayi melalui serabut syaraf memicu kelenjar hipofise bagian depan untuk
mengeluarkan hormon proaktin ke dalam peredaran darah yang menye-babkan sel kelenjar mengeluarkan
ASI. Semakin sering bayi menghisap semakin banyak hormon prolaktin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise.
Akibatnya makin banyak ASI dipro-duksi oleh sel kelenjar. Sebaliknya berkurangnya isapan bayi
menyebabkan produksi ASI berkurang, mekanisme ini disebut supply and demand.
• b) Refleks oksitosin (let down reflex)
– Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf, memacu hipofise bagian belakang untuk mensekresi hormon
oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebabkan sel – sel myopytel yang mengelilingi alveoli dan duktuli
berkon-traksi, sehingga ASI mengalir dari alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting. Dengan demikian sering
menyusu baik dan penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement (pembengkakan
payudara), tetapi sebaliknya memperlancar pengeluaran ASI. Oksitosin juga merangsang otot rahim
berkontraksi sehingga mempercepat terlepasnya plasenta dari dinding rahim dan mengurangi perdarahan
setelah persalinan. Let down reflex dipengaruhi oleh emosi ibu, rasa khawatir, rasa sakit dan kurang percaya
diri.
Sedangkan untuk refleks pada bayi adalah:
• a) Refleks mencari puting (rooting reflex)
– Bila pipi atau bibir bayi disentuh, maka bayi akan menoleh ke arah sentuhan, membuka
mulutnya dan beru-saha untuk mencari puting untuk menyusu. Lidah keluar dan
melengkung mengangkap puting dan areola.
• b) Refleks menghisap (sucking reflex)
– Refleks terjadi karena rangsangan puting susu pada palatum durum bayi bila areola
masuk ke dalam mulut bayi. Gusi bayi menekan areola, lidah dan langit – langit sehingga
menekan sinus laktiferus yang berada di bawah areola. Kemudian terjadi gerakan
peristaltik yang mengeluarkan ASI dari payudara masuk ke dalam mulut bayi.
• c) Refleks menelan (swallowing reflex)
– ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
Manfaat Laktasi Bagi Ibu Dan Anak
Ibu Anak
Berat badan cepat kembali norma Mudah dicerna dan mengandung
setelah hamil dan melahirkan. nutrisi yang optimal secara
Merangsang uterus untuk kembali kuantitas maupun kulaitas
ke bentuk semula.
Sebagai kontrasepsi alamiah, Meningkatkan daya tahan tubuh
karena menyusui cenderung bayi.
mencegah ovulasi.
Mengurangi resiko kanker Meningkatkan kecerdasan bayi.
payudara, kanker ovarium, kanker ASI mengandung zat gizi DHA dan
rahim, osteoporosis, dan srtritis. AA.
Mengurangi stress dan gelisah. Meningkatkan jalinan kasih sayang
antara ibu dan anak. Anak akan
Menghemat pengeluaran
merasa nyaman dalam pelukan
keuangan keluarga
ibu.
Penyakit sistem reproduksi
1. Kanker Leher Rahim.
Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang
leher rahim pada perempuan dewasa. Layaknya semua
kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya
pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim
(abnormal).
2. Kanker Ovarium.
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang
ovarium, biasanya menyerang wanita yang sudah
menopause. Kanker ovarium sebagian besar berbentuk
tumor kistik dan sebagian kecil berbentuk tumor padat.
3. Kanker Prostat.
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang
menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat
tumbuh secara abnormal sehingga mendesak dan merusak
jaringan sekitarnya. Prostat adalah kelenjar seks pada pria
yang berukuran kecil, terletak di bawah kandung kemih dan
mengelilingi saluran kencing.
4. Endometriosis. Endometriosis adalah penyakit pada sistem
reproduksi wanita karena jaringan endometrium tumbuh di
luar rahim. Dalam keadaan normal, endometrium hanya
ditemukan di dalam lapisan rahim. Endometriosis dapat
diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan
pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan).
5. Sifilis (Raja Singa).
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum. Penyakit ini menular lewat hubungan seks bebas. Gejala-
gejalanya adalah timbul luka pada kemaluan, kelainan saraf, jantung,
pembuluh darah, dan kulit.
6. Gonnorhoe (Kencing Nanah).
Penyakit gonnorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan
oleh bakteri Noiserrria gonnorhoeae. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna
putih, rasa nyeri saat buang air kecil, mulut uretra pria biasanya bengkak dan
agak merah.
7. Herpes Genitalis.
Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks.
Gejala-gejalanya adalah munculnya bintil-bintil berkelompok pada kemaluan
yang hilang dan timbul, tetapi akhirnya menetap seumur hidup.
8. Condiloma Accuminata. Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh
virus Human papilloma. Gejalanya adalah timbulnya kutil yang dapat
membesar di mulut rahim yang bisa menimbulkan kanker rahim.
9. Hamil Anggur (Mola Hidatidosa). Hamil anggur
merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi gelembung-
gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur terjadi akibat kegagalan
pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran
mirip gerombolan buah anggur. Menurut dr. Etisa Adi Murbawani, penyebab
pasti hamil anggur belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain
kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim.
10. Infertilitas.
Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat terjadi pada pria
maupun wanita. Pada wanita, ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya
tuba fallopi, menstruasi tidak teratur, kelainan pada lendir leher rahim, dan
obesitas. Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit seperti impotensi,
ejakulasi dini, dan rusaknya testis.
yang
mempengaruhi
sistem
pertahanan
tubuh
Genetik
Kerentanan seseorang terhadap
penyakit ditentukan oleh gen
hla/mhc.
Genetis sangat berpengaruh
terhadap system imun, hal ini
dapat dibuktikandangan suatu
penelitian yang dibuktikan bahwa
pasangan anak kembar homozigot
lebihrentan terhadap suatu
allergen dibandingkan dengan
pasangan anak kembar
yangheterozigot. Hal ini
membuktikan bahwa factor
hereditas mempengaruhi system
imun
Umur
Hipofungsi sistim imun pd bayi
mudah infeksi, pada orang tua
autoimun & kanker.
Usia juga mempengaruhi system
imun, pada saat usia balita dan
anak-anak systemimun belum
matang di usia muda dan system
imun akan menjadi matang di usia
dewasadan akan menurun kembali
saat usia lanjut
Stress
Stres dapat mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh karena melepas
hormonseperti neuro-endokrin,
glukokortikoid dan katekolamin.
Stres bahkan bisa
berdampak buruk pada produksi
antibodi
Hormone
Pada saat sebelum masa reproduksi,
system imun lelaki dan perempuan
adalahsama, tetapi ketika sudah
memasuki masa reproduksi, system imun
antara keduanyasangatlah berbeda. Hal
ini disebabkan mulai adanya beberapa
hormone yangmuncul.Pada wanita telah
diproduksi hormone estrogen yang
mempengaruhi sintesis IgGdan IgA
menjadi lebih banyak (meningkat). Dan
peningkatan produksi IgG dan
IgAmenyebabkan wanita lebih kebal
terhadap infeksi. Sedangkan pada pria
telah diproduksihormone androgen yang
bersifat imunosupresan sehingga
memperkecil resiko penyakitautoimun
tetapi tidak membuat lebih kebal
terhadap infeksi.Olehkarenanya, wanita
lebih banyak terserang penyakit autoimun
dan pria lebih sering terinfeksi.
Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan bisa
membakar lebih banyak oksigen
dalam tubuh.Pembakaran yang
berlebihan menghasilkan radikal
bebas yang menyerang sel sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan
jumlahnya.
Tidur
Studi yang dilakukan oleh Michael
Irwin dari Universitas
Californiamenunjukkan bahwa
kurang tidur menyebabkan
perubahan dalam jaringan sitokin
Fisiologis :
Melibatkan organ organ tubuh
•cairan lambung
•silia trakt.resp
•aliran urin
•sekresi kulit bersifat bakterisid
•enzim
•antibodi
Penggunaan obat obatan
Konsumsi obat antibiotik yang
berlebihan akan menyebabkan
bakteri menjadi lebih resistan,
sehingga ketika bakteri menyerang
lagi maka sistem kekebalan tubuh
akan gagal melawannya
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI


Candra, Risky. Mengenal Spermatogenesis, Pembentukan Sel
Sperma di Testis Pria : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-
unik/proses-spermatogenesis-adalah/
Cardion fkuin. 2018. Sistem Reproduksi Pria

Anda mungkin juga menyukai