Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUHAMMAD TSAQIF ATHALLAH

KELAS: XI MIPA 2

FUNGSI ORGAN REPRODUKSI PRIA


Berikut ini adalah alat reproduksi pria yang terdapat di bagian luar
tubuh:

Penis
Alat reproduksi pria ini berfungsi sebagai organ untuk mengeluarkan urine
dan air mani serta sperma. penis memiliki tiga bagian, yaitu pangkal penis,
batang penis dan kepala penis. Pangkal penis merupakan bagian yang
menempel di dinding perut.

Batang penis terdiri dari corpus cavernosa dan corpus spongiosum. Saat
ereksi, corpus cavernosa akan terisi oleh banyak darah sehingga penis
membesar dan lebih tegak. Sementara itu, corpus spongiosum akan
menjaga saluran kencing tetap terbuka ketika corpus cavernosa terisi darah
dan mengembang.

Bagian penis lainnya, yaitu kepala penis, memiliki lubang di ujungnya


sebagai tempat keluarnya urine dan sperma. Di kepala penis juga terdapat
kulup, yaitu lipatan kulit yang longgar. Bagian kulup inilah yang dipotong
saat sunat.

Skrotum
merupakan kantung yang melindungi buah zakar atau testis dan mengatur
suhu di dalamnya. Kantung ini memiliki kulit yang dapat melonggar dan
mengerut, dengan bantuan otot yang berada di dalamnya.

Kulit skrotum akan mengerut agar testis mendekat ke tubuh dan mendapat
kehangatan, sebaliknya kulit skrotum melonggar agar testis menjauh dari
tubuh ketika suhunya terlalu panas.

Berikut ini adalah alat reproduksi pria yang terdapat di bagian dalam
tubuh:
1. Testis
merupakan alat reproduksi pria yang terletak di dalam skrotum. Pria memiliki
dua testis yang menggantung dalam suatu jaringan yang disebut korda
spermatika.
Testis berfungsi untuk memproduksi hormon seks pria, yaitu hormon
testosteron. Di dalam testis juga terdapat tabung yang disebut tubulus
seminiferus. Tabung ini bertugas untuk menghasilkan sperma.

2. Epididimis
merupakan tabung panjang melingkar yang menempel di belakang testis.
Tugasnya adalah mematangkan sperma yang sudah diproduksi oleh testis.
Ini karena sperma dari testis belum sempurna, sehingga belum bisa
membuahi sel telur wanita. Selain itu, epididimis juga bertugas untuk
menyimpan sperma yang sudah matang dan menyalurkannya ke vas
deferens.

3. Vas deferens
Alat reproduksi pria selanjutnya adalah vas deferens. Vas deferens
merupakan tabung panjang yang menghubungkan epididimis ke saluran
kemih atau uretra dan berfungsi untuk menyalurkan sperma yang sudah
matang.

4. Vesikula seminalis
merupakan kantung yang menempel pada prostat. Fungsinya adalah
menghasilkan air mani. Cairan ini kaya akan fruktosa untuk memberikan
energi pada sperma, sehingga dapat bergerak.

5. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan tempat pertemuan vas deferens dan saluran
dari vesikula seminalis. Fungsi alat reproduksi ini untuk
menampung sperma dan air mani, lalu mengeluarkannya ke saluran kemih
saat ejakulasi.

6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat adalah kelenjar yang memiliki ukuran sebesar kacang kenari
dan terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan
cairan tambahan untuk ejakulasi.

7. Kelenjar bulbourethral
Kelenjar bulbourethral disebut juga dengan kelenjar Cowper. Alat reproduksi
pria ini terletak tepat di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini menghasilkan
cairan yang bermuara langsung ke uretra. Fungsinya adalah melumasi uretra
dan menetralkan keasaman yang mungkin muncul dari sisa tetesan urine di
uretra.

8. Uretra
Uretra merupakan alat reproduksi pria yang membawa air mani keluar dari
tubuh. Selain itu, uretra juga menjadi saluran untuk keluarnya urine dari
kandung kemih. Namun, pada saat ejakulasi, urine tidak bisa mengalir ke
uretra sehingga hanya air mani saja yang keluar.

Semua alat reproduksi pria di atas dapat berfungsi dengan baik berkat
adanya berbagai hormon yang menunjang sistem reproduksi pria,
yaitu follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), dan
testosteron. Berbagai senyawa kimia tersebut akan mulai aktif saat laki-laki
memasuki masa remaja.

Pertanyaan :
1. Berdasarkan pengataman gambar dan studi literatul, bagian yang
termasuk ke dalam organ bagian luar dan organ bagian dalam
pada organ reproduksi pria?
Jawab :
Organ bagian luar meliputi : Penis dan Skrotum

Organ bagian dalam meliputi : Testis, Epididimis, Vas Deferens,


Vesikula Seminalis, Saluran Ejakulasi, Kelenjar Prostas, Kelenjar
bulbourethal, Uretra

2. Pada organ reproduksi laki laki, bagian yang dapat menghasilkan


sperma adalah?
Jawab : Testis berfungsi untuk memproduksi hormon seks pria,
yaitu hormon testosteron. Di dalam testis juga terdapat tabung yang
disebut tubulus seminiferus. Tabung ini bertugas untuk menghasilkan
sperma.
3. Jelaskan Macam macam Hormon Penyusun alat reproduksi pada
pria ?
Jawab :
1. Hormon gonadotropin
Saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, tubuhnya akan
memproduksi lebih banyak hormon gonadotropin. Hormon ini dihasilkan
oleh kelenjar hipotalamus pada otak.
Kenaikan hormon gonadotropin kemudian akan merangsang produksi
hormon luteinizing hormone dan hormon perangsang folikel (follicle-
stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari
2. Hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone)
Hormon ini sangat penting agar organ reproduksi pria dapat
menghasilkan sperma. Setiap hari produksi sperma yang dihasilkan
bisa mencapai 300 juta, dengan masa pembentukan tiap sperma
sekitar 65–75 hari.
3. Luteinizing hormone
Saat hormon ini dilepaskan ke dalam darah, akan terjadi produksi dan
pelepasan hormon testosteron sebagai hormon utama pada pria.
4. Hormon testosteron
Produksi testosteron pada masa pubertas memicu berbagai
perubahan fisik, seperti pembesaran testis dan skrotum, penis yang
semakin memanjang, suara yang semakin berat, serta tumbuhnya
rambut di sekitar alat kelamin, wajah, dan ketiak.
4. Seorang laki laki berlibur ke pantai dengan suhu lingkungan lebih
rendah dibandingkan suhu lingkungan laki laki tersebut, apa yang
terjadi pada testis pria tersebut?
Jawab : Skrotum berfungsi sebagai termoregulator yang mengatur
suhu testis agar tetap terjaga dalam suhu yang normal agar sperma
tidak rusak. Pada keadaan dingin scrotum akan mengkerut untuk
mendekatkan testis dengan tubuh agar tetap hangat. Namun
sebaliknya ketika panas maka scrotum akan merenggang untuk
menjauhkan testis dari tubuh. Testis berbentuk lonjong dengan ukuran
sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri
agak lebih rendah dari testis kanan.

FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA


Organ reproduksi wanita mencakup dua bagian, yaitu struktur eksternal dan
struktur internal. Fungsi struktur reproduksi wanita eksternal (genital)
adalah untuk melindungi organ genital internal dari organisme luar dan
berguna agar sperma dapat masuk ke dalam tubuh.
Struktur eksternal dari organ reproduksi wanita, meliputi:
a. Labia Mayora
Labia mayora atau dikenal sebagai bibir besar berguna untuk membungkus,
dan melindungi organ reproduksi eksternal lainnya. Selama masa pubertas,
pertumbuhan rambut kemungkinan akan terjadi pada kulit labia mayora yang
juga mengandung kelenjar keringat dan minyak.
b. Labia Minora (Mengelilingi Lubang ke Vagina)
Labia minora atau dikenal sebagai bibir kecil biasanya memiliki berbagai
jenis ukuran dan bentuk. Labia minora terletak tepat di dalam labia mayora
dan mengelilingi lubang ke vagina (saluran rahim) serta uretra (saluran urin).
Kulit pada labia minora sangat halus, mudah teriritasi, dan bengkak.
c. Kelenjar Bartholin
Kelenjar bertholin terletak di sebelah lubang vagian pada setiap sisinya dan
menghasilkan sekresi berupa cairan lendir.
d. Klitoris
Klitoris adalah tempat bertemunya kedua labia minora yang memiliki
tonjolan kecil dan sangat sensitif terhadap rangsangan serta mampu ereksi.
Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang disebut preputium, mirip dengan kulit
di ujung penis.
Selain struktur eksternal, ada juga struktur reproduksi wanita internal.
Struktur internal pada organ reproduksi wanita, meliputi:
a. Vagina
Vagina adalah saluran yang memiliki tabung berotot guna menghubungkan
leher rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina juga berguna sebagai
saluran untuk melahirkan bayi.
b. Ovarium
Ovarium merupakan kelenjar kecil dengan bentuk oval yang terletak pada
kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur yang akan dilepaskan saat
ovulasi serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
c. Saluran Tuba
Saluran tuba adalah dua tabung tipis yang menghubungkan ovarium ke
rahim. Proses pembuahan biasa terjadi pada saluran tuba, sebelum pada
akhirnya sel telur diangkut menuju rahim agar dapat terbentuk janin.
d. Serviks
Serviks merupakan bagian utama rahim yang disebut korpus. Korpus dapat
dengan mudah mengembang untuk menopang bayi yang sedang berkembang.
Saluran serviks memungkinkan sperma masuk dan darah menstruasi keluar.
e. Rahim
Rahim merupakan sebuah organ berongga berbentuk seperti buah pir yang
merupakan rumah bagi janin. Jika terjadi kehamilan, sel telur yang telah
dibuahi akan tertanam di dalam rahim dan tumbuh menjadi janin, kemudian
berkembang menjadi bayi.

Pertanyaan :
1. Berdasarkan pengataman gambar dan studi literatul, bagian yang
termasuk ke dalam organ bagian luar dan organ bagian dalam
pada organ reproduksi pria?
Jawab :
Organ bagian luar meliputi : Labia mayora, labia minora, kelenjar
barhtholin, klitoris

Organ bagian dalam meliputi : Vagina, Ovarium, Saluran Tuba, Serviks,


Rahim.

2. Pada organ reproduksi wanita, bagian yang dapat menghasilkan


sel telur adalah?
Jawab :
Ovarium merupakan kelenjar kecil dengan bentuk oval yang terletak
pada kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur yang akan
dilepaskan saat ovulasi serta memproduksi hormon estrogen dan
progesteron.

3. Jelaskan Macam macam Hormon Penyusun alat reproduksi pada


wanita ?
Jawab :
1. Estrogen
Estrogen adalah satu dari dua hormon utama pada wanita yang
diproduksi di ovarium. Namun, kelenjar adrenal dan sel-sel lemak pun
memproduksi hormon ini meski dalam jumlah kecil. Pada masa
kehamilan, plasenta juga memproduksi hormon ini untuk membantu
menjaga kesehatan ibu hamil
Hormon estrogen berperan penting dalam membentuk fisik seorang
gadis pada masa pubertas, seperti pertumbuhan payudara, serta
memulai dan mengontrol siklus menstruasi.
Selain itu, hormon ini punya fungsi penting dalam proses persalinan,
membantu menjaga kadar kolesterol, serta kesehatan tulang, otak,
jantung, kulit, dan jaringan lainnya.
2. Progesteron
Progesteron adalah jenis hormon utama wanita lainnya. Sama seperti
estrogen, progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan ovarium,
tepatnya di korpus luteum.
Saat hamil, plasenta juga memproduksi hormon ini. Hormon
progesteron berperan dalam siklus menstruasi dan proses pembuahan.
Pada pembuahan, hormon ini membantu mempersiapkan endometrium
(dinding rahim) untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma.
3. Testosteron
Testosteron mungkin identik dengan hormon pada pria. Namun
nyatanya, ovarium dan kelenjar adrenal wanita pun memproduksi
hormon testosteron meski dalam jumlah kecil.
Fungsi ini terkait mengontrol naik dan turunnya hasrat seksual serta
menjaga ovarium agar berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Oksitosin
Jenis hormon pada wanita lainnya adalah oksitosin. Hormon ini
diproduksi oleh bagian otak hipotalamus dan kelenjar hipofisis.
Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam proses
persalinan. Hormon ini merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi
sebagai tanda mulainya persalinan.
5. Luteinizing hormone (LH)
Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang diproduksi dan
dilepaskan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini berperan dalam
mengontrol fungsi gonad yang meliuti ovarium pada wanita atau testis
pada pria.cPada wanita, hormon LH membantu mengontrol siklus
menstruasi. Hormon ini juga berperan dalam ovulasi, yaitu memicu
pelepasan sel telur dari ovarium.
6. Follicle-stimulating hormone (FSH)
Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita lainnya adalah
follicle-stimulating hormone (FSH). Hormon LH dan FSH sama-sama
diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.
4. Apabila seseorang terjatuh dan mengalami kerusakan pada
selaput daranya . apa pengaruhnya terhadap kesehatan
reproduksinya , apakah berbahaya ?
Jawab :
Seseorang yang terjatuh dan mengalami kerusakan pada selaput
dara tidak akan berpengaruh pada kesehatan sistem reproduksinya.
Selaput dara yang rusak atau robek tidak membahayakan secara fisik
namun lebih ke aspek psikologis apabila kerusakan tersebut terjadi
sebelum pernikahan. Kesehatan psikologis ini bisa terganggu karena
selaput dara dalam konteks sosial selalu dihubungkan dengan nilai
moral oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai