TEMA :
“TENTANG REPRODUKSI LAKI-LAKI & PEREMPUAN”
KELAS : VI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SAMUEL PASARIBU
1. Penis
Terdapat 3 bagian utama anatomi penis, yaitu:
Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
Batang penis. Bagian ini merupakan alat kelamin pria yang berfungsi untuk
penetrasi ke dalam vagina.
Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat
menjalani sunat.
Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih.
Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen dan urine. Pada alat
kelamin pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.Penis tak
lepas dari risiko sejumlah penyakit. Penyakit penis yang dimaksud antara lain:
2. Skrotum
Skrotum merupakan bagian dari sistem reproduksi pria yang terlihat berbentuk seperti
kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa
disebut dengan testis atau buah zakar.Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh
darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Skrotum dapat mengalami
pembengkakan. Biasanya, ini diakibatkan oleh torsio testis (gangguan pada testis yang
memicu tersumbatnya aliran darah).Selain itu, pembengkakan skrotum juga bisa dipicu oleh
peradangan dan pertumbuhan yang tidak normal di dalam skrotum. Pembengkakan ini bisa
menimbulkan rasa sakit, atau malah tidak menimbulkan nyeri sama sekali.
3. Testis
Organ reproduksi pria berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam
skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis.Fungsi testis adalah
menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga
berfungsi untuk memproduksi sperma.Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyerang
testis, antara lain:
Trauma testis
Torsio testis
Radang testis (orkitis)
Kanker testis
4. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi
untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.Selain itu,
epididimis juga merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan
sperma, yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya
dalam membuahi sel telur.
1. Vas deferens
Fungsi vas deferens adalah mengantar sperma keluar tubuh saat ejakulasi. Organ ini
merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul.Dari
epididimis, sperma disalurkan melalui vas deferens, untuk kemudian menuju saluran kemih
alias uretra. Organ ini terletak di belakang kandung kemih.
2. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens,
di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai
pemberi energi sperma untuk bergerak.
3. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis. Sesuai dengan
namanya, saluran ejakulasi menjadi "jalan" bagi air mani untuk keluar saat pria berejakulasi.
4. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung
kemih ke luar tubuh.
5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus.
Prostat berfungsi memproduksi cairan yang membantu pergerakan sperma saat terjadi
ejakulasi dan membantu menjaga sperma tetap sehat.
6. Kelenjar bulbourethral
Kelenjar bulbourethral atau disebut juga kelenjar cowper berfungsi untuk memproduksi
cairan yang melumasi saluran kemih. Selain itu, bagian dari sistem reproduksi pria ini juga
membantu menetralisir tingkat keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.
FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari. FSH berperan penting
dalam proses produksi sperma di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi
testosteron, yang juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma. Produksi testosteron
jugalah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang sedang puber,
seperti:
Fungsi dari alat atau organ reproduksi wanita bagian luar (alat kelamin) adalah sebagai jalur
masuk sperma serta melindungi alat reproduksi bagian dalam dari infeksi.
1. Labia majora
Anda juga bisa menyebut salah satu organ reproduksi wanita ini sebagai bibir besar karena
fungsinya melindungi organ luar lainnya.
Pada masa puber, area kulit di labia majora akan tumbuh bulu atau rambut yang juga
mengandung kelenjar penghasil minyak.
2. Labia minora
Labia minora atau bibir kecil merupakan alat reproduksi wanita yang mempunyai berbagai
ukuran.
Letaknya tepat di dalam labia majora, mengelilingi bukaan ke vagina dan uretra (saluran
pembawa urine). Kulitnya sangat halus, mudah teriritasi, dan bengkak.
3. Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini berada di setiap sisi sebelah lubang vagina dan bisa mengeluarkan sekresi cairan
(lendir) untuk melumasi area miss V.
4. Klitoris
Organ reproduksi wanita yang satu ini merupakan tonjolan kecil dan sensitif. Klitoris ditutupi
oleh lipatan kulit disebut sebagai preputium, mirip dengan kulup di ujung penis.
Perlu diketahui pula bahwa klitoris sensitif terhadap rangsangan dan menjadi area ereksi.
Oleh karena itu, klitoris kerap menjadi salah satu titik rangsang wanita saat berhubungan
intim.
Setelah membahas bagian luar, sekarang Anda perlu tahu apa saja organ reproduksi wanita
bagian dalam.
1. Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) dengan bagian
luar tubuh. Letaknya di dalam tubuh, belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim.
Fungsi vagina sebagai alat reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar darah saat
menstruasi, jalan lahir bayi, serta jalan masuk sperma menuju rahim.
2. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang bersebelahan
dengan bagian rahim atas.
Alat atau organ reproduksi wanita yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi
hormon seperti estrogen, progesteron dan ovum atau yang biasa disebut sel telur.
3. Tuba falopi
Tuba falopi memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-masing membentang dari
ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium.
Organ reproduksi yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengangkut ovum dan
membawanya ke dalam infundibulum (bagian ujung tuba falopi) menuju rahim.
Pembuahan sel telur dengan sperma juga terjadi di tuba falopi. Kemudian, telur yang sudah
dibuahi pindah dan ditanamkan pada lapisan rahim.
4. Rahim (uterus)
Rahim (uterus) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan bentuknya seperti buah
pir. Ini merupakan rumah bagi janin yang sedang berkembang. Ada dua bagian rahim, yaitu
sebagai berikut.
Serviks, merupakan leher rahim yang berada di bagian bawah dan menjadi jalan
menuju vagina serta tubuh utama rahim yaitu korpus.
Korpus, area fleksibel karena bisa mengembang sesuai perkembangan bayi. Ini
juga merupakan saluran untuk darah menstruasi dan sperma.
Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding
rahim berkontraksi persalinan normal untuk mendorong janin melewati jalan lahir.
Leher rahim atau serviks adalah organ berbentuk silinder atau tabung yang menghubungkan
vagina dengan rahim.
Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu ektoserviks (dinding luar leher rahim) dan endoserviks
(bagian dalam leher rahim).
Serviks memproduksi lendir yang akan berubah selama siklus menstruasi. Perubahan tekstur
lendir serviks bertujuan untuk mencegah atau membantu terjadinya kehamilan.
Bagaimana cara kerja alat reproduksi wanita?
Seperti yang sudah dipaparkan, alat reproduksi wanita terdiri beberapa organ tubuh yang
memiliki fungsi tertentu.
Mengutip dari Kids Health, organ reproduksi wanita membantu agar tubuh dapat melakukan
fungsi berikut.
Sel telur ini akan diangkut menuju tuba falopi, yaitu tempat pembuahan dengan sperma. Saat
pembuahan berhasil, maka akan pindah ke lapisan rahim yang akan menebal.
Apabila tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim luruh sebagai menstruasi. Selain itu, organ
reproduksi wanita pun menghasilkan hormon seks yang menjaga siklus reproduksi.
Cara kerja sistem reproduksi wanita tidak dapat berjalan tanpa adanya kelenjar seks atau
gonad.
Baik pria mau pun wanita memiliki gonad sebagai salah satu organ reproduksi. Pada wanita,
gonad berupa ovarium yang menghasilkan sel telur (ovum).
Seiring berjalannya waktu, kinerja alat reproduksi wanita akan mencapai titik akhir.
Yakni, saat siklus menstruasi berhenti dan tubuh tidak lagi menghasilkan hormon seks.
Kondisi ini disebut dengan menopause.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita bagian
dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur (tuba falopi), dan indung telur (ovarium).
Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan
klitoris.
Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:
1. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar
adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.
Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di
kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat,
perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil.
2. Radang panggul
Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam
panggul melalui vagina atau leher rahim.
Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual,
seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan
nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik.
3. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon
wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen dalam
jumlah yang lebih banyak.
Akibatnya, penderita akan mengalami menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak
menstruasi sama sekali, serta sulit hamil.
4. Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom
terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering
menyerang wanita di usia produktif.
Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau
nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan
seksual.
5. Kanker pada organ reproduksi wanita
Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa
jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan
kanker vagina.