Anda di halaman 1dari 5

9 Kelainan pada Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah berkembangbiak atau bereproduksi. Begitu juga
dengan manusia. Memiliki keturunan bagi sebagian besar manusia adalah sebuah harapan dan
keinginan. Sehingga alat reproduksi manusia menjadi hal yang sangat penting untuk
diperhatikan kesehatannya. artikel ini akan membahas mengenai organ reproduksi manusia
kelainan pada sistem reproduksi manusia. Anda juga dapat membaca artikel-artikel
sebelumnya mengenai sistem dalam tubuh manusia pada artikel:

Alat reproduksi pria terdiri dari dua bagian utama, yaitu testes, dimana sprema diproduksi
dan penis. Penis dan uretra merangkap menjadi sitem urinasi dan reproduksi pada pria. Testis
terletak pada kantung eksternal yang disebut scrotum, dimana secara normal testis ini
memiliki suhu yang lebih rendah disbanding suhu tubuh untuk memfasilitasi produksi
sperma.

Organ reproduksi wanita adalah ovarium, tuba falopi, uterus, serviks, vagina, dan vulva.
Kombinasi dari funsgsi organ primer ini akan menjadi sistem reproduksi. Terkadang kelainan
dapat mengakibatkan ketidaksuburan dan harus segera diobati, terlebih lagi jika ada rencana
untuk memiliki keturunan. Kelainan yang terjadi dapat diakibatkan oleh infeksi, kerusakan
fisik atau ketidakseimbangan hormone.

Organ Reproduksi Pria

1. Penis

Penis merupakan organ pria yang digunakan untuk melakukan aktivitas seksual, memiliki 3
bagian, yaitu : akar (yang menempelkan penis ke dinding abdomen); badan penis atau batang;
dan glans (bagian yang berbentuk seperti cone di bagian ujung penis. Glans ini sering disebut
sebgaai kepala penis. Kepala penis ini ditutupi oleh kulit yang longgar disebut foreskin (kulit
khatan). Kulit ini yang biasanya dihilangkan pada prosedur khitan. Pembukaan uretra, pipa
yang mengangkut semen dan urin, berada di ujung penis. Kepala penis juga terdiri dari
sejumlah ujung saraf yang sensitif.

Batang penis berbentuk tabung dan terdiri dari tiga ruangan berbentuk melingkar. Ketiga
ruang tersebut terbuat dari jaringan seperti spons yang khusus. Jaringan ini teriri dari beribu-
ribu ruangan yang besar yang akan diisi oleh darah saat seorang pria mengalami ereksi,
kemudian batang penis ini akan menjadi keras dan membesar. Kulit penis ini longgar dengan
tujuan untuk memfasilitasi saat penis mengalami ereksi. Semen, yang terdiri dari sperma akan
dikeluarkan (diejakulasikan) melalui ujung kepala penis saat pria mencapai orgasme. Saat
terjadi ereksi, saluran urin ditutup dari uretra, dan memberikan jalan pada semen untuk
keluar.

2. Scrotum

Scrotum merupakan kantung dengan kulit yang longgar yangmenggantung di belakang


bawah oenis. Scrotum ini terdiri dari testikel atau disebut juga dengan testis., dimana terdapat
banyak syaraf dan pembuluh darah. Scrotum ini berperan sebagai “sistem control cuaca”
testis. Untuk perkembangan normal sperma, testis harus memiliki suhu yang lebih rendah
disbanding suhu tubuh. Otot khusus di dinding scrotum memungkinkan untuk berkontraksi
dan relaks, menggerakkan testis lebih dekat ke tubuh untuk menghangatkan atau menjauhkan
dari tubuh untuk mendinginkan suhu.

3. Testis

Organ ini berbentuk oval, dengan ukuran sebesar buah zaitun yang menganmbang di dalam
scrotum, dijaga dengan struktur yang disebut sebagai spermatic cord. Kebanyakan pria
memiliki dua buah testis. Organ ini bertanggungjawab pada pembentukan hormone
testostern, yang diketahui sebagai hormone seks utama bagi pria, dan sebagai penghasil
sperma. Di dalam testis terdapat tabung mellingkar yang disebut tubulus seminiferus, ubulus
ini bertanggungjawan untuk memproduksi sel-sel sperma.

Kelainan pada Sistem Reproduksi Pria

Berikut adalah beberapa kelainan pada sistem reproduksi pria :

 Kanker prostat, merupakan kelainan yang sering terjadi pada sistem reproduksi pria,
namun pria juga dapat mengalami sakit testicular dan kanker penis. Penanganan untuk
kanker prostat tergantung pada usia, tingkat keparahan penyakit, dan kondisi
kesehatan pasien lainnya. Penanganan yang paling umum pada kanker prostat adalah
operasi, terapi radiasi, dan treatmen hormonal.
 Disfungsi ereksi, merupakan suatu kondisi yangbiasanya mengakibatkan sekitar 1
dari 10 pria mengalaminya dalam jangka panjang. Penyakit ini dapat berhubungan
dengan penyakit vascular dan kelainan saraf seperti multiple sclerosis, trauma dan
masalah psikologi.
 Prostatitis, yaitu semacam pembengkakan atau inflamasi pada kelenjar prostat, dan
dapat menyebabkan rasa sakit atau kesulitan buang air kecil dan ejakulasi
(pengeluaran sperma). Hamper setengah dari seluruh pria pernah mengalami gejala
prostatitis beberapa kali selama hidupnya.

Organ Reproduksi Wanita

1. Ovarium

Ovarium merupakan salah satu alat reproduksi wanita berupa kelenjar kecil berukuran
almond, terletak di sebelah kiri dan kanan samping rongga panggul dan bagian atas uterus.
Ovarium memproduksi hormone seks wanita seperti estrogen dan progesterone (baca: fungsi
hormon progesteron) dan juga sel telur.

Sel telur ini diroduksi dari sel oocyte yang berkembang dengan lambat selama hidup wanita
mencapai masa puber. Setiap bulan menjelang ovulasi, sel telur atau ovum dilepaskan. Ovum
ini berjalan dari ovarium menuju tuba falopi, dimana fertilisasi terjadi, sebelum kemudian
mencapai uterus. Fungsi ovarium dan oviduk telah kami bahas pada artikel sebelumnya.

2. Tuba Falopi

Tuba falopi merupakan sepasang pipa otot yang memanjang dari kiri dan kanan bagian ujung
atas uterus menuju tepi ovarium. Ujung tuba falopi ini berbentuk struktur corong yang
disebut infudibulum, yang ditutupi oleh semacam jari-jari kecil yang disebut fimbriae.
Fimbriae menggesek pinngiran ovary untuk menjemput pelepasan sel telur dan membawanya
ke infudibulum untuk kemudian ditransfer ke uterus. Masing-masing tuba falopi bagian
dalamnya ditutupi oleh cilia yang berkerja dengan otot lembut untuk membawa sel telur ke
uterus.

3. Uterus

Uterus adalah organ berongga, otot, yang berbentuk seperti pir. Terletak di bagian atas dan
bawah kelanjar kencing. Uterus berhubungan dengan dua tuba falopi pada bagian ujung
atasnya, dan berhubungan dengan vagina (melalui cervix) pada bagian ujung bawahnya.
Uterus ini juga dikenal dengan sebutan rahim, yang menunjang perkembangan janin selama
hamil. Bagian dalam uterus, disebut dengan endometrium, yang menunjang perkembangan
embrio pada awal kehamilan. Otot bagian dalam uterus berkontraksi saat kelahiran untuk
mendorong janian melalui jalur kelahiran.

4. Vagina

Vagina adalah organ yang elastic, memiliki otot pipa yang terhubung dengan cervix uterus
(mulur rahim) dan terhubung dengan bagian luar tubuh. Organ ini terletak di bagian bawah
uterus dan bagian atas kelanjar kencing. Vagina berfungsi sebagai wadah dari penis selama
kegiatan seksual berlangsung, dan membawa sperma ke uterus dan tuba falopi. Organ ini juga
berfungsi sebagai jalur kelahiran karena kemampuannya yang dapat meregang untuk bisa
dilewati bayi saat wanita melahirkan. Selama mestruasi, darah mengalir keluar juga melalui
vagina.

5. Vulva

Vulva adalah nama kolektif untuk organ genital wanita bagian luar, terletak di bagian pubic
tubuh. Vulva mengelilingi bagian luar ujung uretra dan vagina, termasuk mons pubis, labia
mayora, labia minora, dan klitoris. Mons pubic adalah sebuah lapisan yang menonjol dari
jaringan adipose antara kulit dan tulang pubik sebagai bantalan vulva.

Bagian bawah dari mons pubik terbai menjadi kanan dan kiri yang disebut labia mayora.
Mons pubis dan labia mayora ditutupi oleh rambut pubik. Di bagian dalam labio mayora,
terdapat bagian yang lebih kecil, dengan kulit berlipat tanpa rambut disebut labia minora
yang mengelilingi vagina dan ujung uretra. Bagian ujung atas labia minora adalah kumpulan
jaringan kecil yangbisa mengeras, disebut klitoris. Klitoris ini mengandung banyak ujung
saraf untuk sensasi kesenangan saat hubungan seks berlangsung.

6. Payudara dan Kelenjar Susu

Payudara adalah organ yang dikhususkakn untuk tubuh wanita yang mengandung kelanjar
susu, saluran susu dan jaringan adipose (baca juga: fungsi kelenjar mamae pada mamalia).
Kedua payudara terletak di kanan dan kiri sisi bagian thoracic tubuh. Di tengah masing-
masing payudara, terdapat putting yang berwarna gelap, yang mengeluarkan air susu saat
distimulasi.

Areola, jaringan ikat yang tebal dan gelap mengelilingi putting, dan menjaga jaringan pokok
selama menyusui. Kelenjar susu merupakan jenis khusus dari kelenjar sudoriferous yang
dimodifikasi untuk memproduksi air susu sebagai makanan utama bayi yang baru lahir.
Setiap payudara, sekitar 15 hingga 20 klaster kelenjar susu menjadi aktif selama kehamilan
dan akan tetap aktif selama dibutuhkan. Air susu melewati saluran susu dan keluar melalui
puting.

Kelainan pada Sistem Reproduksi Wanita

Berikut adalah beberapa kelainan pada sistem reproduksi wanita :

 Kanker ovarium, terdapat banyak bagian organ dari sistem reproduksi wanita yang
bisa dipengaruhi oleh kanker. Pada wanita, kanker dapat menyerang uterus, ovarium,
payudara, dan serviks. Kanker ovarium diketahui memiliki akibat yang lebih buruk
dibanding kanker lainnya pada organ reproduksi, karena kanker ovarium ini dapat
terdeteksi saat sudah berkembang dengan signifikan. Tidak ada standar screening
untuk kanker ovarium, sehingga sulit dideteksi dari dini.
 Kanker serviks, untuk deteksi kanker serviks terdapat dua metode, yaitu test pap
screen untuk perubahan seluler di dalam serviks, disebut cytology. Sementara tes
human papillomavirus genital (HPV) mengidentifikasi keberadaan infeksi dengan
HPV, yaitu strain yang berhubungan dengan kanker serviks.
 Dysmenorrhea, merupakan penyakit yang sering terjadi pada sistem reproduksi
wanita, yang menyerang saat wanita mengalami menstruasi setiap bulan. Rasa sakit
ini dapat terjadi sebelum atau saat menstruasi, dan dalam rentang waktu yang berbeda,
bisa dari 1 hingga 7 hari dan mengganggu aktivitas harian. Penanganan terbaik untuk
penyakit ini adalah dengan menghambat efek prostaglandin dengan ibuprofen dan
naproxen. Pil KB juga bisa digunakan untuk mengatasi dysmenorrheal karena
menurunkan aliran darah.
 Infeksi jamur pada vagina, merupakan penyakit yang juga sering menyerang sistem
reproduksi wanita. Sebagian besar dapat ditangani dengan menggunakan obat jamur
yang tersedia di pasaran.
 Endometriosis, merupakan suatu kondisi dimana endometrium yang seharusnya
berada pada bagian dalam rahim, berakhir di luar rahim, paling sering di ovarium,
usus atau jaringan lapisan pelvis. Jaringan endometrium menjadi terperangkap dan
menyebabkan rasa sakit.
 Pembengkakan pelvic, dapat terjadi karena infeksi organ reproduksi wanita termasuk
uterus dan oraium. Penyakit menular seksual seperti gonorrhea (kencing nanah) dan
Chlamydia, merupakan jenis penyakit yang diakibatkan oleh pembengkakan pelvic.
TUGAS IPA

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM


REPRODUKSI MANUSIA

O
L
E
H

NAMA : PUTRI A. BURENI


KELAS : IX E

SMP NEGERI 13 KOTA KUPANG

Anda mungkin juga menyukai